• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 056645 ALUR MERBAU KEC. PANGKALAN SUSU KAB. LANGKAT T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 056645 ALUR MERBAU KEC. PANGKALAN SUSU KAB. LANGKAT T.A 2011/2012."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MEN INGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PADA MATA PELAJARAN IPA D I KELAS V SD NEGERI 056645 ALUR MERBAU KEC. PANGKALAN

S US U KAB. LANGKAT T.A 2011/2012

S KRIPS I

Dijukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar S arjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH

YUN I HARD IANTI 108313411

FAKULTAS ILMU PENDID IKAN UNIVERS ITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Meningkatkan Hasil Belajar S iswa Dengan Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE) Mata Pelajaran IPA Di kelas V S D Negeri 056645 Alur Merbau Kec. Pangkalan S usa Kab. Langkat T.A 2011/2012” yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PPSD S-1 Guru Kelas

Universitas Negeri M edan. Shalawat dan salam dipersembahkan keharibaan Nabi

Besar M uhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat

diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada

semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Berkat bantuan dari berbagai pihak serta bimbingan yang diberikan, maka

pada kesempatan ini dengan rasa hormat, ketulusan dan kerendahahn hati, penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M .Si selaku Rektor Universitas Negeri

M edan, Drs. Nasrun Nasution,M .S selaku Dekan I, Prof.Dr. Yusnadi. M .S

selaku Pembantu Dekan I, Drs. Aman Simare-mare selaku Pembantu Dekan

II dan Drs. Nasrun Nasution, M .S selaku Pembantu Dekan III.

2. Drs. Khairul Anwar, M .Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIM ED dan

Drs. Ramli Sitorus, M .Ed selaku Sekretaris Jurusan PPSD Fakultas Ilmu

(6)

3. Dra. Nurmaniah, M .Pd selaku Pembimbing Skripsi, yang telah banyak

memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Drs. Akden Simanihuruk, M .Pd, Drs. Robenhat Tamba, M .Pd dan Dra.

Damaiwati Ray, M .Pd selaku penguji yang telah banyak memberikan

masukan maupun saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini

5. Staf Pengajar dan seluruh pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah

memberikan ilmunya kepada penulis selama perkulihan.

6. Bapak Suratman, S.Pd selaku Kepala SD Negeri No 056645 Alur M erbau

Kec.Pangkalan Susu, terima kasih atas izin penelitian, Ibu Wahidah, S.PdI

dan seluruh guru-guru SD Negeri No. 056645 alur M erbau.

7. Orang tuaku Supriadi dan Ismawarti Batu Bara, serta kakanda membimbing

penulis serta memberikan dukungan kepada penulis selama ini sehingga

dapat menyelasaikan studi S-1 di UNIM ED.

8. Spesial untuk yang tersayang kakanda Didi Gunawan yang telah

memberikan semangat dan dorongan bagi penulis dalam setiap kesulitan

selama penulisan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku, yang telah banyak membantu dan memberikan dorongan

kepada penulis selama penyelesaikan skripsi ini khususnya Intan M anda

Sari, Lusi A ggraini, Chairunnisa Batu Bara, M . Umarwan, Silvia Gunarsih

serta seluruh teman-teman kelas D Ekstensi dan teman-teman PPL di SD

Neregi No 101765 Bandar Setia yang telah memberikan motivasi kepada

(7)

10. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan

motivasinya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik isi maupun tata bahasa,

karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari

pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam

memmperkaya khasanah ilmu pendidikan kita. Amin ya Rabbal A’lamin.

M edan, 23 M ei 2012

Penulis,

(8)

ABS TRAK

YUN I HARD IANTI. 108313411. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE) Mata Pelajaran IPA Di Kelas V S D Negeri 056645 Alur Merbau Kec. Pangkalan S usu Kab. Langkat T.A 2011/2012. S kripsi. Jurusan PPS D, Program S tudi PGSD. FIP-UN IMED Tahun 2012.

Penelitian ini melengkapi kegiatan untuk meningkatkan hasil belajar sains siswa dengan menggunakan metode kooperatif tipe Rotating Trio Exchage (RTE) pada materi pokok pesawat sederana di kelas V SD Negeri 056645 Ajaran 2011 / 2012. adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan metode kooperatif tipe Rotating Trio Exchage (RTE) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa pada materi pokok pesawat sederhana di kelas V SD Negeri 056645 Alur M erbau Kec. Pangkalan Susu Kab. Langkat TA 2011/2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode kooperatif tipe Rotating Trio Exchage (RTE) dalam meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada M ata Pelajaran IPA M ateri Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 056645 Alur M erbau Tahun Ajaran 2011/2012 dengan jumlah 30 orang siswa.

Penelitian menggunakan desain PTK dengan tindakan menggunakan metode kooperatif tipe Rotating Trio Exchage (RTE). Data dikumpulkan dengan menggunakan tes dan observasi. Untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa. Data dianalisis dengan menggunakan persentase dan analisis kualitatif .

Berdasarkan analisis data diperoleh pada saat awal tindakan diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal yaitu 4 orang (13%) sedangkan siswa yang belum mengalami ketuntasan sebanyak 26 orang siswa (87%). Pada siklus I dengan setelah dilakukan metode kooperatif tipe Rotating Trio Exchage (RTE) diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu 18 orang (60%) sedangkan jumlah siswa yang belum mengalami ketutasan sebanyak 12 orang siswa (40%). Selanjutnya pada siklus II . diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar siswa semakin lebih meningkat yaitu sebanyak 28 orang siswa (93,3%).

(9)

DAFTAR IS I

LEMB AR PERS ETUJ UAN hal LEMB AR PENGES AHAN

ABS TRAK ... i

KAT A PENGANTAR ... ii

DAFTAR IS I... v

DAFTAR T AB EL... vii

DAFTAR GAMB AR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi M asalah ... 5

1.3Pembatasan M asalah ... 5

1.4Rumusan M asalah ... 5

1.5Tujuan Penelitian... 6

1.6M anfaat Penelitian... 6

BAB II T INJAUAN PUS TAKA ... 8

2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1. Pengertian Belajar ... 8

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar ... 9

2.1.2. Faktor-Faktor Yang M empengaruhi Hasil Belajar ... 10

2.1.3. Pengertian M etode... 11

2.1.4 Pembelajaran Kooperatif ... 12

2.1.5 Pengertian M etode ... 12

2.1.6 Jenis-jenis pembelajaran Kooperatif ... 13

2.1.7 Rotating Trio Exchange (RTE) ... 14

2.1.8 Langkah-Langkah Rotating Trio Exchange (RTE) ... 16

2.1.9 Kelebihan dan Kekurangan Rotating Trio Exchange (RTE) ... 17

(10)

2.2 Kerangka Berpikir ... 20

2.3 Hipotesis Tindakan ... 21

BAB III METODE PEN ELITIAN ... 22

3.1Jenis Penelitian ... 22

3.2Subjek dan Objek Penenilitan ... 22

3.3Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 23

3.4Desain Penelitian ... 23

3.5Prosedur Penelitian... 24

3.6Alat Pengumpul Data ... 28

3.7Analisis Data ... 30

3.8Jadwal Peneitian ... 31

BAB IV HAS IL PENELIT IAN DAN PEMBAHAS AN ... 32

4.1 Hasil Penelitian... 32

4.2 Temuan Penelitian ... 55

4.3 Diskusi Hasil Penelitian ... 57

BAB V KES IMPULAN DAN S ARAN ... 59

5.1 Kesimpulan... 59

5.2 Saran ... 60

(11)
[image:11.595.83.523.83.646.2]

DAFTAR GAMB AR

Gambar 1. Grafik hasil belajar siswa pada awal tindakan ... 35

Gambar 2. Grafik hasil belajar siswa pada awal tindakan ... 43

Gambar 3. Grafik hasil belajar siswa pada awal tindakan ... 53

Gambar 4 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada M ateri

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1... 65

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2... 69

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 ... 73

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 ... 77

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 1 dan 2 ... 81

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 1 dan 2 ... 82

Lampiran 7 Soal Pretest ... 83

Lampiran 8 Soal Siklus I ... 84

Lampiran 9 Soal Siklus II ... 85

Lampiran 10 Lembar Observasi Kegiatan M engajar Guru Siklus I Pertemuan 1 dan 2 ... 86

Lampiran 11 Lembar Observasi Kegiatan M engajar Guru Siklus II Pertemuan 1 dan 2 ... 88

Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 dan 2 ... 90

Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1 dan 2 ... 91

Lampiran 14 Kunci Jawaban Pretest ... 92

Lampiaran 15 Kunci Jawaban siklus I ... 93

Lampiaran 16 Kunci Jawaban siklus II ... 94 Nama-nama siswa

Surat Izin Penelitian dari fakultas

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pendidikan IPA sebagai bagian dari pendidikan umumnya memiliki peran

penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan

peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berfikir kritis, kreatif,

logis dan berinisiatif. M enurut Dahar (dalam Widiasih, 2010:1) bahwa usia kritis

yang dapat mempengaruhi sikap anak harus ditanamkan sejak usia 8-13 tahun

agar anak senang mempelajari ilmu dan memperoleh pengetahuan, sehingga pada

akhirnya terjadi peningkatan kualitas pembelajaran.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA di SD disarankan agar proses

pembelajaran diciptakan suasana belajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya

diri anak, serta mengembangkan sikap dan perilaku kreatif dan inovatif pada

siswa. Suasana belajar yang demikian hanya dapat diperoleh siswa melalui

penggunaan metode mengajar yang tepat disertai dengan alat peraga.

Dewasa ini pembelajaran IPA masih didominasi oleh penggunaan metode

ceramah dan kegiatannya lebih berpusat pada guru. Guru mengajar dengan

metode konvensional yaitu mengutamakan metode ceramah. Sedangkan aktivitas

belajar siswa kurang diperhatikan sehingga bentuk pembelajaran menjadi kurang

menarik perhatian siswa. Selain itu masih seringnya ditemukan guru yang tidak

menggunakan alat peraga mengakibatkan rendahnya motivasi belajar siswa.

Kalaupun ada guru yang melakukan pengembangan pembelajaran namun hasil

belajar siswa belum menunjukkan perkembangan yang berarti. Kondisi ini

(14)

pelajaran. Sehingga siswa yang mengalami kesulitan belajar, dan kurang memiliki

perhatian dalam mengikuti pelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V di SD Negeri 056645

Alur M erbau Kab. Langkat, menjelaskan bahwa banyak sekali permasalahan yang

dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajarannya khususya pada materi pokok

pesawat sederhana. Berbagai permasalahan yang sering ditemukan adalah masih

seringnya guru menggunakan metode ceramah. Dalam mengajar, guru kerapkali

menggunakan metode ceramah sebagai metode yang diterapkan dalam pencapaian

tujuan pelajaran. Akibatnya kegiatan belajar mengajar yang berlangsung bersifat

satu arah. Siswa umumnya diminta untuk mendengarkan penjelasan dari guru, dan

sekali-sekali diminta untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting.

Dalam mengajar guru juga jarang sekali ditemukan menggunakan media

pembelajaran. Padahal penggunaan media pembelajaran sangat dibutuhkan siswa

dalam mengembangkan kemampuan berfikirnya. Penggunaan alat peraga seperti

benda konkrit sangat diperlukan karena benda konkrit merupakan perantara guru

dalam menyampaikan pembelajaran dan memberikan dorongan terhadap kegiatan

belajar siswa. Hal ini disebabkan perkembangan kognitif siswa sekolah dasar

berada pada fase berfikir konkrit. Dimana Pada tahapan ini anak mengembangkan

konsep dengan menggunakan benda-benda konkrit untuk menyelidiki hubungan

dan ide-ide yang bersifat abstrak.

Dari hasil pengamatan peneliti di kelas V SD Negeri 056645 Alur M erbau

Kab. Langkat, diperoleh informasi bahwa hasil belajar IPA siswa materi pokok

pesawat sederhana tergolong rendah. Dari 30 orang siswa pada semester I tahun

(15)

tuntas sedangkan sebanyak 17 orang siswa (56,67%) yang mendapat nilai tidak

tuntas dengan nilai rata-rata klasikal sebesar 54,44%. Dimana dari kriteria

ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah yaitu 85.

Oleh karenanya dalam mempelajari materi pesawat sederhana seorang anak

perlu secara langsung dilibatkan secara aktif dalam proses belajar mengajar

dengan cara kerja kelompok. Penggunaan metode dan pendekatan mengajar yang

dilakukan guru juga perlu untuk ditingkatkan agar proses belajar mengajar tidak

monoton. Selain itu, dalam mengajar materi pesawat sederhana sebaiknya

menyediakan media seperti, penjepit kuku, hakter, katrol sederhana, pembuka

tutup botol dan lain sebagainya. Pengggunaan media ini dapat membantu siswa

untuk dengan cepat menerima pengetahuan yang disampaikan guru.

Salah satu metode yang dapat melibatkan peran aktif siswa dalam proses

pembelajaran adalah dengan menggunakan metode kooperatif tipe Rotating Trio

Exchange (RTE)). Rotating Trio Exchange (RTE) merupakan strategi belajar yang

menuntut kerjasama, interaksi, dan keaktifan siswa dalam kelompok dan

memungkinkan siswa saling membantu dalam memahami konsep, dan

memperbaiki jawaban yang bertujuan untuk hasil belajar yang lebih optimal.

Pelaksanan metode Rotating Trio Exchange (RTE) sangat menguntungkan

siswa sebab siswa dibagai dalam kelompok yang heterogen artinya dalam satu

kelompok terdapat siswa yang memiliki kemampuan rendah, sedang, maupun

tinggi. Jadi dalam satu kelas siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang

terdiri atas 3 orang untuk dapat mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru. Di

dalam kelompok setiap siswa dituntut aktif, bekerja sama, bertukar pendapat,

(16)

diajarkan guru. Sehingga aktifitas dan kerjasama dalam belajar dapat diamati oleh

guru secara langsung.

Selain itu, Rotating Trio Exchange (RTE) merupakan suatu metode yang

lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam sosialisasi, mencari,

mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya

dipresentasikan di depan kelas secara trio. Oleh karenanya metode Rotating Trio

Exchange (RTE) menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung

(bergotong royong) pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Suasana

seperti ini menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena para siswa saling berebut

dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan

kepada tiap-tiap kelompok.

Sedangkan kegiatan guru dalam Rotating Trio Exchange (RTE) adalah

memfalisitasi semua kebutuhan belajar yang dibutuhkan siswa. Adapun tugas

guru sebagai perencana adalah : memberikan penomoran masing-masing tim,

mengajukan pertanyaan, memberikan pertanyaan dan memberikan jawaban dari

permasalahan yang diberikan guru kepada masing-masing kelompok.

Untuk itu dalam pelaksanaan Rotating Trio Exchange (RTE) guru perlu

mengamati setiap kegiatan belajar yang dilakukan siswa dan menilai sampai

sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan. Atas

dasar ini lah penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul: “M eningkatkan

Hasil Belajar Siswa Dengan menggunakan metode kooperatif Rotating Trio

Exchange Rotating Trio Exchange (RTE) Pada M ata Pelajaran IPA materi

pesawat sederhana di kelas V SD Negeri 056645 Alur M erbau Kec. Pangkalan

(17)

1.2Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah

dalam penelitian adalah:

1. Hasil belajar siswa pada materi pokok pesawat sederhana masih rendah

yang diperoleh dari nilai mid semester yang telah dilakukan.

2. Rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran IPA khususnya tentang

pesawat sederhana.

3. Kurangnya keterampilan guru untuk mempergunakan media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

4. Kurangnya ketersediaan media pembelajaran yang terdapat di sekolah.

5. Dalam mengajar guru menggunakan metode ceramah.

1.3Pembatasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya masalah dalam penelitian ini maka batasan

masalah dibatasi pada aspek “M eningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan

menggunakan metode kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE) Pada M ata

Pelajaran IPA materi pesawat sederhana di kelas V SD Negeri 056645 Alur

M erbau Kec. Pangkalan Susu Kab. Langkat Tahun Ajaran 2011/2012”.

1.4Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang dan pembatasan masalah di atas maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah dengan menggunakan

metode kooperatif Rotating Trio Exchange (RTE) dapat meningkatkan hasil

(18)

Negeri 056645 Alur M erbau Kec. Pangkalan Susu Kab. Langkat Tahun Ajaran

2011/2012.?”.

1.5Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode kooperatif

Rotating Trio Exchange (RTE) Pada M ata Pelajaran IPA materi pesawat

sederhana di kelas V SD Negeri 056645 Alur M erbau Kec. Pangkalan Susu Kab.

Langkat Tahun Ajaran 2011/2012.

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan bagi guru khususnya bagi guru yang mengajar IPA

tentang pentingnya pembelajaran kooperatif khususnya kooperatif Rotating

Trio Exchage (RTE) untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi Siswa

Dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan pembelajaran

kooperatif Rotating Trio Exchange (RTE) dalam proses pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

M emberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses

(19)

4. Bagi Peneliti

Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang ingin menerapkan pemanfaatan

(20)

BAB V

KES IMPULAN DAN S ARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pada saat pretes dari 30 orang siswa diperoleh tingkat ketuntasan

klasikal sebanyak 4 orang siswa 13% mendapat nilai tuntas, dan

sebanyak 26 orang siswa 87% mendapat nilai belum tuntas dengan

nilai rata-rata 52,33.

2. Pada siklus I terdapat sebanyak 18 orang siswa 60% mendapat nilai

tuntas, dan sebanyak 12 orang siswa 40% mendapat nilai belum tuntas

dengan nilai rata-rata 67,33.

3. Pada siklus II diperoleh tingkat ketuntasan klasikal sebanyak 28 orang

siswa 93,3% yang mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 2 orang siswa

6,7% yang mendapatkan nilai tidak tuntas dengan nilai rata-rata 87,3.

4. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode

kooperatif Rotating Trio Exchange (RTE) dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana di

kelas V SD Negeri 056645 Alur M erbau Kec. Pangkalan Susu Kab.

Langkat Tahun Ajaran 2011/2012

(21)

5.2 S aran

1. Bagi sekolah menyediakan media pembelajaran yang dibutuhkan siswa

sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan.

2. Sebaiknya guru menggunakan metode kooperatif Rotating Trio Exchange

(RTE) dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Kepada siswa diharapkan agar lebih aktif dalam proses pembelajaran agar

diperoleh hasil belajar yang lebih baik.

4. Dapat dijadikan perbandingan dalam mengkaji variabel-variabel yang

(22)

DAFTAR PUS TAKA

Anatahime.2011 M etode Pembelajaran http://biologyeducation research.blogspot. com/2009/11)

Anitah 2008 S trategi Pembelajaran di S D. Jakarta : Universitas Terbuka.

Dewi, Rosmala. 2008 Profesionalisasi Guru Melalaui Penelitian Tindakan Kelas. M edan. Pasca Sarjana Unimed

Djamarah, Saiful, B 2006 Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Dimiyati 2002 Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Ibrahim. 2000 Pengertian dan Penerapan Metode RTE.http://www.sinartom.

word.pers.2009

Isjoni. 2009 Cooperatif Learning. Bandung : Alfa Beta

Lie, Anitah. 2010 Cooperatif Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasrana Indonesia.

Nurhadi. 2004 Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta :PT. Grasindo

Sadirman, A.M . 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers

Sanjaya, Wina. 2009 S trategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Rosda Karya. Salvin. 2005. Cooperative Learning. Teori Riset dan Praktek. Bandung : Nusa M edia

Slameto. 2003 Belajar dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta

Slameto. 2003 Belajar dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suryabrata., 2001 Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Trianto 2010 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progersif. Jakarta: Kencana

Gambar

Gambar 1. Grafik hasil belajar siswa pada awal tindakan .............................

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini diduga unsur hara yang terdapat pada perlakuan C belum dapat mencukupi kebutuhan tanaman seledri dalam pertumbuhan panjang akar seledri karena unsur

Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk

Sertifikat Kontrol Veteriner (NKV): adalah bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan higiene sanitasi sebagai kelayakan dasar jaminan keamanan pangan asal hewan pada1.

“ saya memiliki tato dilengan kiri, dengan tulisan lLet it Be… ini ha nya sebagai identitas diri, serta termotivasi dengan tulisan tersebut, selain sebagai identitas,

jika anda mempunyai lebih dari 1 network card, anda perlu memilih ethernet card yang utama.. Masukkan

Hasil berikut memperlihatkan pengaruh dari variasi massa abu, suhu dan waktu ekstraksi terhadap konsentrasi alkali yang dihasilkan dari ekstraksi abu kulit buah kelapa

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk melakukan perbaikan kinerja jaringan tulang punggung (bacbone) USU dengan cara membagi pembebanan pada tiap core

terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada materi ekosistem yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan diajarkan menggunakan