• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN MELALUI LATIHAN BACK-UP DAN DECLINE PUSH-UP PADA KKNSI DOJO PUTRA SMA/SMK SWASTA TELADAN MEDAN TAHUN 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN MELALUI LATIHAN BACK-UP DAN DECLINE PUSH-UP PADA KKNSI DOJO PUTRA SMA/SMK SWASTA TELADAN MEDAN TAHUN 2012."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat kasih dan anugerah-Nya maka penulis dapat mengerjakan skripsi ini. Skripsi ini berjudul Upaya Meningkatkan Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan Melalui

Latihan Back-up dan Decline Push-up pada KKNSI Dojo Putra SMA/SMK Swasta Teladan Medan Tahun 2012”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi

sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan dan kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun, dengan usaha dan kerja keras yang maksimal dan bantuan dari banyak pihak, akhirnya skripsi ini dapat selesai dengan baik. Pada kesempatan ini juga, dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes.,selaku Dekan Fakultas Ilmu

Keolahragaan.

3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan dan Bapak Drs.Nono Hardinoto,M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

(5)

5. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

6. Bapak Kepala Sekolah, guru olah raga, pelatih dojo KKNSI SMA/SMK Swasta Teladan Medan, serta siswa-siswi yang turut serta membantu penulis dalam penyusunan skripsi

7. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda (alm) Maksudin Sihombing dan Ibunda Lumintar Pandiangan.yang telah banyak memberikan arahan, motifasi, dan dukungan baik materi maupun moril, terimakasih mama trimakasih ayah atas smuanya.

8. Buat keluargaku yang terkasih abangku (Anwar Sihombing, Supentri Sihombing), Kakak (Tutiasnah Sihombing) adekku (Susisanti Sihombing) yang telah banyak memberikan motivasi,dukungan dan doanya.

9. Buat sahabat-sahabatku Sera Damanik C. S.Pd, Janti Hutasoit C. S.Pd, Parsaoran S.Pd, Jentrio S.Pd, Rokki S.Pd, yang telah memberikan dukungan dan semangat buat penulis. Serta Trio ku (Lasner Sitanggang, S.Pd., Rikki Hutahaean, S.Pd.)

10.Buat yang tercinta Sulastri M, S.Pd,dan dedek-dedek Yen Marbun, Rumondang M yang memberikan semangat dan doa..

11.Buat rekan-rekan di FIK serta saudaraku seperjuangan spesialisasi karate 12.Semua orang yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

(6)

Seperti pepatah mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”, demikianlah

penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaannya. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.

Medan, September 2012 Penulis,

(7)

i ABSTRAK

ZULKIFLI SIHOMBING. NIM 061266220068. Upaya Meningkatan Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan Melalui Latihan Back-Up dan Decline Push-UP Pada KKNSI dojo Putra SMA/SMK Swasta Teladan

Medan Tahun 2012. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Medan Tahun 2012.

(Pembimbing : IRWANSYAH SIREGAR, M.Pd.)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh latihan Back- Up dan Decline Push- Up dalam meningkatkan kecepatan pukulan Gyaku Tsuki

Chudan pada KKNSI dojo Putra SMA/ SMK Swasta Teladan Medan tahun 2012.

Metode penelitian adalah dengan Penelitian Tindakan Olahraga, dengan jumlah sampel sebanyak 12 orang, yang diperoleh berdasarkan teknik Total Sampling. Instrument yang digunakan adalah test kecepatan pukulan Gyaku Tsuki

Chudan menggunakan Stopwatch berdasarkan indikator penilaian yang telah

ditentukan.

Analisa data yang digunakan adalah dengan perhitungan persentase. Dari hasil analisa data yang diperoleh menunjukkan bahwa pada Siklus I atlet mempunyai nilai rata- rata 36.58 dengan persentase 82.01% berada pada kategori Cukup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa : Metode latihan Back- up dan Decline Push- Up dapat meningkatkan kecepatan pukulan Gyaku Tsuki Chudan pada

(8)

v

1. Hakikat pukulan Gyaku Tsuki Chudan ... 11

2. Hakikat Latihan ... 13

2.1. Hakikat Back- Up ... 16

2.2. Hakikat Decline Push - Up ... 17

B. Kerangka Berpikir ... 18

C. Hipotesis Tindakan ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19

A. Setting Penelitian ... 19

(9)

vi

F. Proses Penelitian ... 23

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Deskripsi Data Penelitian ... 30

1. Analisa Data Pre- Test ... 34

B. Pembahasan Hasil Pembahasan ... 40

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Hal

1. Data Atlet Dojo SMA/SMK Swasta Teladan Medan ... 3

2. Tes Hasil Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan... 7

3. Tes Hasil Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan Putera Nasional ... 8

4. Data hasil tes kecepatan gyaku tsuki chudan ... 26

5. Tes Hasil Kecepatan Pukulan Karateka Putera Nasional ... 27

6. Tes Awal Hasil Kecepatan Pukulan ... 31

7. Data Pre- Test Kecepatan pukulan ... 33

8. Data Hasil Perhitungan Pre- Test ... 35

9. Deskripsi Pre- Test ... 36

10. Data Hasil Perhitungan Siklus I ... 38

11. Deskripsi Siklus I ... 39

12. Rekapitulasi Nilai Tes Atlet ... 41

13. Hasil Perhitungan Persentase Tes Awal Atlet ... 47

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Bentuk pukulan gyaku tsuki chudan ... 13

Gambar 2. Latihan Decline Push -Up ... 16

Gambar 3. Bentuk Gerakan Back – Up ... 17

Gambar 4. Skema siklus dalam penelitian tindakan kelas ... 29

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Data Atlet Dojo SMA/SMK Swasta Teladan Medan ... 46

Lampiran 2. Tes Hasil Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan ... 47

Lampiran 3. Nilai Hasil Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan ... 48

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan yang dinamis dan penyebaran yang semakin luas dan fenomena olahraga selama puluhan tahun terakhir ini telah membawa olahraga menjadi lembaga yang terorganisir dengan baik. Olahraga semakin berpengaruh kedalam kesadaran di seluruh dunia serta perkembangan kebudayaan manusia . sebagai awalnya berkibar panji olahraga Nasional yang telah dicanangkan yaitu

“memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat”.

Berolahraga berarti melakukan aktivitas fisik. Toho Cholik Mutahir (2007 : 2) menyatakan bahwa Olahraga adalah segala aktivitas fisik yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk mendorong, membina, dan mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. Sementara itu Sejarah Olahraga Indonesia (1991:6) menyatakan bahwa Olahraga adalah bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan perlombaan dan kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh rekreasi kemenangan dan prestasi optimal.

Karate merupakan salah satu Olahraga beladiri, disamping olahraga beladiri, karate juga merupakan olahraga prestasi. Karate merupakan salah satu olahraga yang mempunyai karakteristik gerak dan teknik tersendiri. Untuk itu harus dipelajari dan dilatih secara baik dan intensif.

Cabang olahraga beladiri, khususnya karate yang berasal dari Negara Jepang, pertama kali dikenal dinegara kita pada saat penjajahan Jepang tahun

(14)

2

1942, dan dikembangkan oleh putera – puteri Indonesia yang telah pulang dari Jepang dalam rangka penyelesaian studinya. Salah seorang yang berhasil menyelesaikan studinya di Jepang dan juga mendapat pendidikan karate dan sabuk hitam adalah Drs. Baud A.D. Adikusumo. Setibanya di tanah air pelajaran yang diperolehnya di Jepang diajarkan kepada para peminat dan mengikuti pelajaran tersebut dengan gembira.

Mengingat banyaknya peminat yang ingin mempelajari cabang olahraga ini maka pada tahun 1964 Adikusumo mendirikan suatu badan karate yaitu PORKI (Persatuan Olahraga Karate Indonesia).

(15)

3

Berikut ini adalah data- data atlet yang berlatih di Dojo Putra SMA/ SMK Swasta Teladan Medan

Tabel 1. Data Atlet Yang Latihan Di Dojo Putra SMA/SMK Swasta Teladan Medan

No Nama Sabuk/ Lama Latihan Prestasi

1 Asidona Tumanggor Putih/ 3 bulan -

2 M.Supia Putih/ 3 bulan -

3 Rudolf putih/ 1,5 bulan -

4 Khairiza Biru/ 2,5 tahun -

5 Mariabella Putih/ 1,5 bulan -

6 Doni Hijau/ 1 tahun -

7 Roni Marbun Hijau/ 1 tahun -

8 M. Dandi Putih/ 3 bulan -

9 Andre Hijau/ 3 bulan -

10 Azai Putih/ 3 bulan -

11 Lewi Putih/4 bulan -

12 Masmud Putih/ 2,5 bulan -

Kejuaran yang pernah diikuti adalah: 1. Piala walikota

2. Uma Cup

(16)

4

Seiring dengan banyaknya pertandingan yang dilaksanakan, prestasi olahraga karate di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Parameter dari kemajuan olahraga tersebut dapat dilihat dari hasil kejuaraan yang diikuti para karateka Indonesia di tingkat regional dan Internasional. Peningkatan prestasi tersebut tidak terlepas dari latihan dan pembinaan yang terprogram dengan pendekatan metodologi kepelatihan secara ilmiah. Metode latihan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Fisik dan Skill yang disusun secara terarah, terprogram serta berdasarkan teori yang Komprehensif, Spesifik, dan Individualisasi serta Overload.

Untuk meningkatkan prestasi, khususnya dalam cabang olahraga karate diperlukan latihan yang dapat meningkatkan seluruh komponen kondisi fisik, karena kemampuan kondisi fisik yang prima sangat menentukan tinggi rendahnya prestasi.

Sajoto (1988 : 57) mengemukakan “ kemampuan fisik merupakan salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam peningkatan prestasi seorang atlet guna mendukung perkembangan teknik, taktik, strategi dan kemampuan mental individu atlet”.

Selanjutnya Harsono (1988 : 100) menambahkan “ perkembangan kondisi fisik yang menyeluruh amatlah penting, oleh karena tanpa kondisi fisik yang baik atlet tidak akan dapat mengikuti latihan –latihan dengan sempurna”.

(17)

5

Dalam karate dikembangkan teknik keterampilan pukulan dan tendangan hingga ketingkat mahir yaitu tingkatan dimana seseorang dapat melakukan suatu gerak pukulan dan tendangan yang cepat dan tepat. Untuk memiliki gerakan pukulan dan tendangan yang cepat dan tepat diperlukan latihan yang cukup lama (± 1 tahun). Dengan demikian pukulan merupakan salah satu teknik yang dominan dalam karate, karena dalam teknik gerakan beladiri karate secara khusus ditentukan oleh gerakan pukulan dan tendangan.

Rahman Situmeang (2006 : 8) mengatakan “salah satu teknik pukulan dalam karate adalah gyaku tsuki chudan, artinya pukulan kearah ulu hati atau perut. Yang digunakan untuk memukul sasaran adalah pangkal tulang jari telunjuk

dan jari tengah. Pergelangan harus kuat dan tidak boleh bengkok sedikitpun”.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa tangan merupakan salah satu bagian yang amat penting dalam olahraga beladiri karate yang perlu mendapat perhatian khusus dalam upaya pembinaan dan peningkatan prestasi. Untuk itu diperlukan faktor kondisi fisik yang mendukung dalam pelaksanaan pukulan gyaku tsuki chudan yaitu kecepatan.

Dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik ini merupakan modal dasar untuk mencapai keterampilan yang optimal, tanpa adanya faktor-faktor tersebut tidak tercapai setelah suatu masa latihan kondisi fisik tertentu, maka hal ini berarti bahwa perencanaan dan sistematik latihan kurang sempurna.

(18)

6

kecepatan pukulan Gyaku Tsuki Chudan, karena semakin cepat pukulan maka semakin cepat pula pukulan Gyaku Tsuki Chudan.

Dari hasil pengamatan terhadap atlet KKNSI dojo putra SMA/SMK Swasta Teladan Medan, masih banyak kekurangan dalam melakukan pukulan Gyaku Tsuki Chudan. Karena masih lemahnya kecepatan pukulan, dilihat dari

teknik dan kemampuan fisik untuk melakukan pukulan Gyaku Tsuki Chudan masih banyak yang kurang tepat seperti: posisi kaki pada saat melakukan pukulan Gyaku Tsuki Chudan, sehingga pada saat melakukan pukulan Gyaku Tsuki

Chudan sering kali didahului oleh lawan, hal ini dapat dilihat ketika pemain

melakukan pukulan dimana atlet belum dapat melakukan pukulan dengan cepat sesuai dengan harapan yang diinginkan.

Dari hasil pengamatan peneliti pada pertandingan kejuaraan daerah Forki yang diselenggarakan oleh Isori yang bertempat digedung serba guna Unimed pada bulan Februari tahun 2010, bahwasanya dalam pertandingan beladiri karate (komite) seorang karateka membutuhkan kecepatan pukulan guna mengantisipasi serangan lawan agar tidak mendahului pukulan atlet tersebut yang akhirnya akan menghasilkan nilai (point).

(19)

7

latihan Back- Up dan latihan Decline Push- Up. Hasil diskusi dengan pelatih bahwa target kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan atlet KKNSI dojo putra SMA/SMK Swasta Teladan Medan adalah 30 second. Hal ini sesuai dengan acuan atlet nasional.

Berikut data tes pendahuluan Tes Hasil Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan Atlet Karateka KKNSI Dojo Putra SMA/ SMK Swasta Teladan Medan

(17 Mei 2012).

Tabel 2. Tes Hasil Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan Atlet Karateka Putera KKNSI Dojo SMA/ SMK Swasta Teladan Medan

(20)

8

Tabel 3. Tes Hasil Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan Atlet Karatekan Putera Nasional (17 Juli 2012 ).

Dengan melihat hasil kecepatan pukulan pada atlet karateka putera KKNSI yang diambil pada tanggal 17 Mei 2012 dan dibandingkan dengan kecepatan pukulan karateka putera tingkat Nasional yang mencapai waktu 30 second maka dapat disimpulkan berarti pukulan karateka di dojo putra SMA/ SMK Swasta Teladan masih kurang maksimal. Artinya, kecepatan pukulan atlet masih perlu ditingkatkan dengan bentuk – bentuk latihan yang mendukung kepada kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan.

Karate merupakan beladiri beraliran keras yang menggunakan teknik- teknik fisik seperti pukulan, tendangan, tangkisan, dan elakan dengan kuda- kuda yang kokoh. Kumite adalah pertarungan bebas karate, dimana pada kumite ini dibutuhkan ketepatan, kecepatan, keseimbangan, konsentrasi, dan kekuatan gerakan.

(21)

9

Adapun latihan yang diterapkan adalah latihan back – up dan latihan decline push- up.

Adapun indikator ketercapaian yang diharapakan peneliti adalah sebagai berikut: 3 atlet yang berada pada kategori Kurang diharapkan terjadi peningkatan ke kategori Baik, 9 atlet yang berada pada kategori Kurang Sekali diharapkan terjadi peningkatan ke kategori Cukup, dengan demikian diharapkan dari 12 atlet, 10 diantaranya mencapai PPH 80%.

Sesuai dengan pengamatan penulis, dalam pertandingan di kejuaraan– kejuaraan karate baik di tingkat daerah maupun Nasional yang diselenggarakan di Sumatera Utara dan pada salah satu pembinaan karateka di perguruan KKNSI dojo putra SMA/ SMK Swasta Teladan sehubungan dengan masalah diatas, maka

penulis tertarik untuk meneliti upaya KKNSI dojo SMA/ SMK Swasta Teladan Medan dalam meningkatkan kecepatan gyaku tsuki chudan melalui latihan back – up dan decline push – up pada atlet karateka putera KKNSI dojo putra SMA/

SMK Swasta Teladan Medan tahun 2012. B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah cara meningkatkan kecepatan pukulan Gyaku Tsuki Chudan?

C. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecepatan pukulan Gyaku Tsuki Chudan pada atlet karateka KKNI dojo putra SMA/ SMK Swasta Teladan

(22)

10

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Bagi para pelatih

Sebagai bahan masukan kepada para pelatih karate untuk meningkatkan kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan dengan menggunakan bentuk latihan backup dan latihan decline push – up.

b. Bagi para atlet

Sebagai pengalaman baru tentang bentuk-bentuk latihan yang berbeda dalam meningkatkan kecepatan pukulan Gyaku Tsuki Chudan.

c. Bagi Dojo (tempat)

(23)

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil pembahasan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: program latihan Back- up dan decline push- up dapat meningkatkan kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan pada atlet KKNSI dojo SMA/SMK Swasta Teladan Medan Tahun 2012.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dibuat beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada pihak manajemen hendaknya menyediakan program latihan khususnya latihan Back- up dan decline push- up.

2. Kepada pelatih hendaknya selalu memperhatikan dan menjalankan program latihan sehingga atlet lebih mudah memahami dan mengerti manfaat latihan. 3. Kepada atlet diharapkan berlatih dengan sungguh- sungguh agar hasil latihan

(24)

44

DAFTAR PUSTAKA

Bompa (2000). Total Training For Young Champions. York University. Canada Agus Kristiyanto, (2010). Penelitian tindakan kelas. Surakarta

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Edisi Revisi V. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta

Adang Suherman, (2000). Dasar- dasar penjaskes.

Sinulingga Albadi (2004). Olahraga Usia Dini.Medan. Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED

Don R. Kirkendall, Joseph J. Gruber dan Robert E. Johnson (1997). Pengukuran Dan Evaluasi Untuk Guru Pendidikan Jasmani. Program Pasca Sarjana IKIP Jakarta

Harsono (1997) Garuda Emas, Rencana Induk Olahraga Prestasi Di Indonesia 1992-2007. Panduan Kepelatihan. KONI Jakarta

Harsono (1998). Coaching Dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta.

Harsuki (2003) Pengukuran Dan Evaluasi Pelaksanaan Program Latihan Cabang Olahraga. Rajawali Sport.

Gugun Arief Gunawan (2007). Beladiri

James. C.R. Dan R.C. Farentinos. (1975). Explosive Power Training. Human Kintic Publisher.

Rahman Situmeang (2006). Diktat Karate. Medan. Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED

Pate. Rotela. McClenaghan (1993). Dasar-Dasar Ilmiah Kepelatihan. Saunders College Publishing. Amerika Serikat.

(25)

45

Sajoto, Mochamad. (1988) Pembinaan Kondisi fisik Dalam Olahraga. Jakarta Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung, tarsito.

Syaifuddin (1992). Anatomi Fisiologi, Jakarta : Buku Kedokteran. EKG Slameto (2010). Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta. Rineka Cipta.

Suryosubroto (1997). Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarta. Rineka Cipta. Tim dosen, (2006). Pengembangan Media Pengajaran Pendidikan Jasmani Dan

Gambar

Gambar 1.   Bentuk pukulan gyaku tsuki chudan ...............................................
Tabel 1. Data Atlet Yang Latihan Di Dojo Putra SMA/SMK Swasta Teladan
Tabel 2. Tes Hasil Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan Atlet Karateka Putera KKNSI Dojo SMA/ SMK Swasta Teladan Medan
Tabel 3. Tes Hasil Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan Atlet Karatekan                 Putera Nasional (17 Juli 2012 )

Referensi

Dokumen terkait

The Main Characteristics are concerning : the trip purpose, the previous modes used before the operation of the BRT, the BRT Influence Area (how far is the

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, diharapkan agar Saudara dapat hadir tepat waktu dengan membawa dokumen asli dan 1 (satu) rangkap fotocopy untuk setiap data yang

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, diharapkan agar Saudara dapat hadir tepat waktu dengan membawa dokumen asli dan 1 (satu) rangkap fotocopy untuk setiap data yang

Basically, SUH has three main parameters such as time to peak ( TP ), peak discharge ( QP ) and base time ( TB ), which is generally developed based on morphometry

Sehubungan dengan program kerja tahunan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini seluruh Indonesia (IMPPASI )yaitu Musyawarah wilayah I Ke I, maka kami selaku

Rataan nilai hematokrit (%) luak Jawa jantan dan betina pada saat datang dan selama proses adaptasi. Nilai hematokrit yang terlihat pada Tabel 5, mengalami fluktuasi berupa

Untuk evaluasi non tes biasanya ustadzah mengamati perkembangan anak setiap harinya, yang kemudian ustadzah masukkan kedalam buku RKH (Rencana Kegiatan Harian) dikolom penilaian

[r]