PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PADA MATA PELAJARAN DASAR ELEKTRONIKA SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO (TAV)
DI SMK NEGERI 1 PANGKATAN KABUPATEN LABUHAN BATU T.P 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH : AGUS ZULFIKAR
NIM. 508331003
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
AGUS ZULFIKAR, NIM 508331003: “Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Dasar Elektronika Siswa Kelas X Jurusan Teknik Audio Video (TAV) Di SMK Negeri 1 Pangkatan Kabupaten Labuhan Batu T.P 2012/ 2013.” Skripsi, Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, 2013.
Masalah yang ada pada penelitian ini adalah masalah rendahnya nilai hasil belajar pada mata pelajaran Dasar Elektronika siswa kelas X Audio Video (AV) SMK Negeri 1 Pangkatan yang masih dibawah nilai KKM ≤ 70 disekolah. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengupayakan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar Elektronika dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) melaluhi Penelitian Tindakan Kelas (classroom Action Research) pada siswa kelas X AV SMK Negeri 1 Pangkatan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Siswa kelas X yang terdiri dari 1 kelas yang berjumlah 24 orang siswa terdiri dari 16 Laki-laki dan 8 perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan pada saat dilakukan tes awal dari 24 orang siswa diperoleh 5 siswa yang mendapat nilai tuntas dengan persentase 22,83% dan 19 siswa mendapat nilai tidak tuntas dengan persentase 79,17%, selanjutnya pada siklus I meningkat menjadi 13 siswa yang mendapat nilai tuntas dengan persentase 54,17% dan 11 siswa mendapat nilai tidak tuntas dengan persentase 45,84%. Pada siklus II meningkat menjadi 21 siswa mendapat nilai tuntas dengan persentase 87,50% dan 3 siswa mendapat nilai tidak tuntas dengan persentase 12,5%. Jadi dapat dikatakan bahwa ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 33,34%. Dari hasil observasi, pada siklus I kegiatan guru dalam mengajar diperoleh nilai rata-rata 78,125 dan kegiatan siswa selama mengikuti pelajaran diperoleh nilai rata-rata 69,44. Sedangkan pada siklus II ternyata terjadi peningkatan dimana kegiatan guru dalam mengajar memperoleh nilai 89,06 dan kegiatan siswa selama mengikuti pelajaran memperoleh nilai 88,89.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dalam Mata Pelajaran Dasar Elektronika Siswa Kelas X Jurusan Teknik Audio Video (TAV) di SMK Negeri 1 Pangkatan Kabupaten Labuhan Batu T.P 2012/ 2013. Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disarankan kepada guru, khususnya guru membangun agar dapat menggunakan penerapan model pembelajaran CTL sebagai pembelajaran untuk siswa khususnya sebagai alternative dalam meningkatkan hasil belajar. Serta meningkatakan aktivitas dari guru dan siswa dalam untuk meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah.
ABSTRACT
AGUS ZULFIKAR, 508331003: “The Application Of Learning Style In Contextual Teaching Leraning (CTL) To Increase Learn’s Result Of Student In The Basic Lesson Of Elektronic Student Grade X Video Audio Technic (TAV) In Vocational High School State 1 Pangkatan District Labuhan Batu L.Y 2012/2013.” Scription, Elektro Technic Education In Technic Faculity, University state of medan, 2013.
A Problem in this research is the problem about low of marks result on study of basic lesson of elektronics student grade X Audio Video (AV) Vocational High School State 1 Pangkatan that still bellow of KKM ≤ 70 in school. There for this research pupose to effort for increasing learn’s result of student at basic lesson of electronic use Contextual Teaching Learning (CTL) through the class behavior research to student grade X AV Vocational High School state 1 Pangkatan. The population in this research is an of Student’s grade X Consist of Class amount 24 Students consist of boy and 8 girl.
The result of research show that from the first test of 24 female students grade X AV vocational high school state 1 pangkatan is gained that 5 Student get the pass mark with 22.83 % and 19 students get the impals mark with 79.17 %, than at the cycle I up grade to 13 Student’s get the pass mark with 54.17% and 11 Students get the impass mark with 45.84%. At the cycle II up grade to 21 students get the pass mark with 87.50% and 3 Students the impass mark with 12.50%, can be said that the pass learning of students from the 1 cycle to end cycle up grade till 33.34% from an observations result, at the 1 cycle teacher’s program in teaching is gained of avarage mark 78.125 and the students program follow the study it is gained of average mark 69.44. where as at the 1 cycle actually accur the grade, where the students program in teaching gain mark 89.06 and students program for follow the study gain mark 88.89.
DAFTAR ISI KAJIAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR, PENELITIAN RELEVAN, EVALUASI BELAJAR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS………... 8
A. Kerangka Teoretis ... 8
1. Hasil Belajar Dasar Elektronika ... 8
B. Kerangka Konseptual... ... 15
1. Konsep Dasar Pembelajaran Kontekstual ... 15
2. Pengertian CTL ... 16
3. Karakteristik Proses Pembelajaran Kontekstual ... 18
4. Ciri-ciri Teori Pembelajaran CTL ... 20
5. Penerapan Pendekatan CTL di Kelas ... 20
6. Asas-asas Kontekstual ... 21
7. Penelitian Nyata (Authentic Assessment) ... 26
C. Penelitian Yang Relevan ... 28
7. Model Evaluasi Pembelajaran Kontekstual ... 34
E. Hipotesis Penelitian ... 34
v BAB III
METODOLOGI PENELITIAN ... 35
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 35
B. Populasi dan Sampel... . 35
1. Populasi ... 35
2. Sampel ... 35
C. Variabel Penelitian ... 35
D. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 36
E. Prosedur Penelitian ... 37
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 47
B. Analisis Data ... 54
1. Reduksi Data ... 54
2. Penyajian Data ... 54
C.Pembahasan hasil Penelitian... 57
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Nilai UTS Pada Kelas X TAV Di SMK Negeri 1 Pangkatan .. 2
Tabel 2.1. Bentuk Kurikulum Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika ... 14
Tabel 4.1. Hasil Belajar PreTest ... 48
Tabel 4.2. Hasil Belajar Siklus 1 ... 50
Tabel 4.3. Hasil Belajar Siklus II ... 51
Tabel 4.4. Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa pada Pretest, siklus I dan II ... 53
Tabel 4.5. Hasil Penelitian Belajar Siswa ... 54
Tabel 4.6. Hasil Observasi Kegiatan Guru Saat Mengajar Siklus I ... 59
Tabel 4.7. Hasil Observasi Belajar siswa Siklus I ... 62
Tabel 4.8. Hasil Observasi Kegiatan Guru Saat Mengajar Siklus II ... 66
Tabel 4.9. Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus II ... 67
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ...
Lampiran 2 RPP Siklus 1 ...
Lampiran 3 RPP Siklus II ...
Lampiran 4 Instrumen Tes Hasil Belajar Pretest ...
Lampiran 5 Soal Tes Hasil Belajar Postest 1 ...
Lampiran 6 Soal Tes Hasil Belajar Postest II ...
Lampiran 7 Lembar Observasi Kemampuan Guru dalam Mengajar Siklus 1 ....
Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ...
Lampiran 9 Lembar Observasi Kemampuan Guru dalam Mengajar Siklus II ...
Lampiran 10 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ...
Lampiran 11 Daftar Nama Siswa SMK Negeri 1 Pangkatan Kelas X AV ...
Lampiran 12 Hasil Belajar PreTest kelas X AV ...
Lampiran 13 Hasil Belajar PosTest I Kelas X AV ...
Lampiran 14 Hasil Belajar PosTest II Kelas X AV ...
Lampiran 15 Rekapitulasi Nilai Siswa Tes Awal, Siklus 1, dan Siklus II ...
Lampiran 16 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ...
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Triagulasi ... 32
Gambar 3.1 Bagan Model Penelitian Tindakan kelas ... 41
Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan Soal PreTest ... 48
Gambar 4.2 Siswa Mengerjakan Soal PosTest 1 ... . 50
Gambar 4.3 Siswa Mengerjakan Soal PosTest 2 ... . 52
Gambar 4.4 Grafik Peneingkatan Hasil Belajar Siswa ... .. 54
Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Nilai Siswa ... .. 52
Gambar 4.6 Siswa Mendengarkan dan Mencatat dari Penjelasan Guru ... .. 59
Gambar 4.7 Guru Menejelaskan Materi Pembelajaran Dengan CTL Pada Siswa... 64
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap saat
mengalami kemajuan. Hal ini harus diikuti dengan perkembangan kualitas sumber
daya manusia di dalamnya. Perkembangan kualitas sumber daya manusia tidak
dapat lepas dari perkembangan dan kualitas sebuah pendidikan. Pendidikan adalah
hal yang sangat mendasar dalam pembentukan kualitas sumberdaya manusia.
Oleh karena itu, untuk menciptakan sumberdaya manusia yang kreatif, inovatif,
dan produktif diperlukan sistem pendidikan yang berkualitas. Sehingga perlunya
perbaikan-perbaikan dalam sistem pendidikan di Indonesia yang sesuai dengan
perkembangan dan perubahan zaman. Salah satu hal yang harus diperbaiki adalah
proses belajar mengajar di kelas. Proses belajar mengajar merupakan suatu
kegiatan paling utama dalam pendidikan di sekolah. Dalam proses ini akan
terciptanya tujuan pendidikan secara umum maupun tujuan khusus seperti
perubahan tingkah laku siswa menuju kearah yang lebih baik. Sehingga siswa
memiliki kemampuan dan dapat menghadapi perubahan dan tuntutan zaman,
dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar mengajar
merupakan kegiatan pokok. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada
waktu dilapangan terhadap guru dan beberapa siswa yang dilakukan peneliti di
SMK Negeri 1 Pangkatan kelas X Jurusan Teknik Audio Video (TAV) dengan
jumlah siswa 24 orang, diperoleh beberapa temuan bahwa dalam proses
2
1. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru dan metode penyampaian
materi didominasi dengan metode konvensional yaitu ceramah dan
mencatat, sehingga siswa hanya menerima pengetahuan dari guru saja.
2. Kurangnya interaksi dan aspek keterbukaan antara guru dengan siswa
maupun antara siswa dengan siswa sehingga segala kesulitan siswa dalam
proses pembelajaran tidak bisa diketahui oleh guru.
3. Sumber belajar dominan yang digunakan siswa adalah catatan yang
diberikan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya
untuk memberikan contoh-contoh penerapan materi yang diajarkan pada
dunia nyata.
5. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi.
6. Hasil belajar siswa sebagian besar tidak sampai pada Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM), yaitu ≥70.
Tabel 1.1
Nilai UjianPada Bidang Produktif Kelas X AV Di SMK Negeri 1 Pangkatan
Tingkat Penguasaan Jumlah siswa Persen % Kategori
80-100 0 0 Lulus baik
70-79 6 25 Lulus
3
Dari data di atas dapat dilihat bahwa siswa yang lulus hanya 6 orang atau
25%, dan siswa yang lainnya masih belum lulus, Sesudah diadakan ujian
Remedial siswa seluruhnya lulus 100% pada Mata Pelajaran Dasar Elektronika.
Hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Dasar Elektronika dapat disimpulkan
bahwa prestasi yang dicapai masih sangat rendah. Untuk mencapai hasil belajar
yang optimal dan sesuai dengan tuntutan kurikulum diperlukan suatu alternatif
model pembelajaran dan penggunaan yang mengarah kepada pembelajaran siswa
aktif dengan harapan dapat meningkatkan penguasan konsep dan mengembangkan
keterampilan berkomunikasi siswa pada Mata Pelajaran Dasar Elektronika. Untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata PelajaranDasar Elektronika supaya
mencapai hasil yang sesuai dengan KKM adalah dengan mengembangkan model
pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL). CTL adalah konsep belajar
dimana guru menghadirkan dunia nyata dalam kelas dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan
dalam kehidupan mereka sehari-hari. Karena pada Mata PelajaranDasar
Elektronika menuntut siswa untuk berperan aktif. Sedangkan pembelajaran CTL
adalah aktivitas siswa, siswa melakukan dan mengalami, tidak hanya mencatat,
dan pengembangan kemampuan sosialisasi. Terdapat tujuh asas dalam
pembelajaran CTL sehingga bisa dibedakan dengan model lainnya, yaitu (1)
konstruktivisme, (2) inquiri, (3) questioning (bertanya), (4) learningcommunity
(masyarakat belajar), (5) modeling (pemodelan), (6) reflection
4
Alasan dipilihnya model pembelajaran CTL (contextual teaching learning)
karena, (1) Situasi pembelajaran lebih kondusif, karena siswa dilibatkan secara
penuh dalam pembelajaran dan posisi guru lebih berpindah-pindah (depan,
tengah, dan belakang), (2) Guru tidak lagi menggunakan metode konvensional,
sehingga pembelajaran lebih berpusat pada siswa, sehingga siswa menjadi aktif,
dan (3) Guru akan termotivasi untuk mencari media pembelajaran baru
(modelling) dari berbagai sumber, karena pembelajaran CTL mengarahkan guru
untuk menggunakan media pembelajaran yang lebih bervariasi guna
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
Selain itu, siswa juga diajak untuk terlibat langsung mulai dari
pemahaman materi, diskusi, pembentukan kelompok belajar, sampai kegiatan
refleksi. Melalui pembelajaran kontekstual ini diharapkan mampu untuk
meningkatkan kualitas dan antusias siswa dalam pembelajaran Dasar Elektronika.
Berdasarkan uraian di atas dan kaitannya dengan penelitian ini adalah bahwa
pembelajaran CTL perlu dioptimalkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
SMK Jurusan Teknik Audio Video berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Latar Belakang Masalah
diatas, maka masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai
5
1. Apakah Kegiatan pembelajaran dengan model CTL dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar
Elektronika?
2. Apakah hasil belajar siswa meningkat setelah mengikuti pembelajaran
dengan model CTLpada mata pelajaran Dasar Elektronika?
3. Apakah aktivitas gurumeningkat terhadap mata pelajaran Dasar
Elektronika dalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas pada saat
diterapkan proses pembelajaran menggunakan model CTL?
4. Apakah kebiasaan siswa yang cenderung menerima informasi dari
guru memberikan pengaruh terhadap hasil belajar?
5. Apakah ketersediaan fasilitas belajar dapat mempengaruhi hasil belajar
pada mata pelajaran Dasar Elektronika?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat begitu luasnya srategi pembelajaran yang dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa, dan pada Kompetensi Mengidentifikasi dan Menjelaskan
Sifat-Sifat Komponen Elektronika Pasif dan Aktif, serta agar penelitian ini
terlaksana maksimal, terarah, efektif, maka perlu dibuat pembatasan masalah.
Maka penelitian ini dibatasi dengan(1) Penelitian ini dilaksanakan untuk
meningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran CTL
pada mata pelajaranDasar Elektronikayang terangkum dalam suatu penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research)pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik
6
untukadanya peningkatan aktivitas guru dan siswa terhadap mata pelajaran Dasar
Elektronika dalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas pada saat diterapkan
proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latarbelakang yang telah dikemukakan sebelumnya,
penulis merumuskan masalah penelitian ini adalah Apakah Penerapan Model
Pembelajaran CTL dapat mempengaruhi perubahan aktivitas siswa dan hasil
belajar siswa. Secara khusus permasalahan tersebut akan dikaji dibawah ini.
1. Apakah hasil belajar siswa meningkat setelah mengikuti pembelajaran
dengan model CTL pada mata pelajaran Dasar Elektronika?
2. Apakah aktivitas guru dan siswameningkat terhadap mata pelajaran Dasar
Elektronika dalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas pada saat
diterapkan proses pembelajaran menggunakan model CTL?
E. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian harus memiliki tujuan yang jelas agar mencapai hasil
yang optimal. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil
belajar siswa ditinjau dari aspek kognitif pada mata pelajaran Dasar Elektronika
sehingga diharapkan siswa dapat lulus sesuai dengan nilai KKM dengan
menggunakan model pembelajaran CTL pada siswa kelas X jurusan Teknik Audio
Video di SMKNegeri 1 Pangkatan tahun ajaran 2012 - 2013. Sedangkan tujuan
7
1. Mengetahui tingkat perubahan hasil belajar siswa yang dicapai yang
ditinjau dari aspek kognitif setelah diterapkan kegiatan pembelajaran
dengan model CTL pada mata pelajaran Dasar Elektronika.
2. Mengidentifikasi seberapa besar peningkatan aktivitas siswa setelah
mengikuti pembelajaran dengan model CTL pada mata pelajaran Dasar
Elektronika.
3. Mengidentifikasi seberapa besar peningkatan aktivitas guru terhadap mata
pelajaran Dasar Elektronika setelah melakukan proses pembelajaran
dengan menggunakan model CTL.
F. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikaninformasi untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam upaya
menyusun model pembelajaran pada mata pelajaran Dasar Elektronika dengan
model pembelajaran CTL yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa, sehingga pembelajaran lebih interaktif. Bagi siswa diharapkan dapat
menimbulkan interaksi yang baik diantara siswa sehingga mampu meningkatkan
hasil belajar dan siswa mampu menerapkan konsep yang telah didapatkannya
dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Bagi sekolah penelitian
47 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Penerapan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) pada
pembelajaran Dasar Elektronika dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat
dilihat dari pengingkatan nilai hasil belajar pada siklus I 13 orang (54,17%) dan
pada siklus II menjadi 21 orang (87,50%) dengan peningkatan sebesar 33,34%.
2. Selanjutnya dari hasil observasi aktivitas pada siklus I kegiatan guru dalam
mengajar diperoleh nilai rata-rata 78,12 dan kegiatan aktivitas siswa selama
mengikuti pelajaran memperoleh nilai 69,04. Sedangkan pada siklus II ternyata
terjadi peningkatan dimana kegiatan aktivitas guru dalam mengajar
memperoleh nilai 89,06 dan kegiatan aktivitas siswa selama mengikuti
pelajaran memperoleh nilai 88,89.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disarankan kepada guru, khususnya
guru Membangun agar dapat menggunakan penerapan model pembelajaran CTL
(Contextual Teaching Learning) sebagai pembelajaran untuk siswa khususnya
sebagai alternatif dalam meningkatkan hasil belajar. Serta meningkatnya aktivitas