• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMBINAAN MANAJEMEN KEPELATIHAN PADA KLUB PTM SAHABAT MEDAN TAHUN 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PEMBINAAN MANAJEMEN KEPELATIHAN PADA KLUB PTM SAHABAT MEDAN TAHUN 2012."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMBINAAN MANAJEMEN KEPELATIHAN

PADA KLUB TENIS MEJA PTM SAHABAT

MEDAN TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

DEDI ANDIKA

NIM: 608321052

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

v

KATA PENGANTAR

Dengan segala rasa syukur penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T atas segala nikmat, karunia dan berkah yang luar biasa kepada penulis, sehingga skripsi yang berjudul “ANALISIS PEMBINAAN MANAJEMEN

KEPELATIHAN PADA KLUB PTM SAHABAT MEDAN’’ dapat

diselesaikan.

Selama penyusunan skripsi ini, tentunya saya tidak lepas dari bantuan, dukungan, bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yth: 1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd sebagai Rektor Universitas

Negeri Medan

2. Bapak Drs. H. Basyaruddin Daulay, M.Kes sebagai Dekan, Drs. Suharjo, M.Pd sebagai Pembantu Dekan I, Drs. Mesnan, M.Kes sebagai Pembantu Dekan II, Dr. Budi Validanto, M.Pd sebagai Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bimbingan dan arahannya.

3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd sebagai Ketua Jurusan PKO yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skripsi saya ini.

(5)

5. Bapak Drs, M. Nustan Hasibuan. M.kes, Bapak Amansyah, S.Pd, M.Pd, dan Ibu Dr. Rahma Dewi, M.Pd sebagai Dosen Pengarah yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penyelesaian skripsi saya ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai FIK Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

7. Bapak Lusmin Sumiryo sebagai pemilki klub, bapak M.Husni Hidayat dan M. Agus Syakban sebagai Pelatih Junior, dan bapak Bambang Harianto sebagai Pembina klub PTM Sahabat Medan, serta atlet-atlet dan seluruh keluarga besar PTM Sahabat Medan yang telah membantu penulis atas informasi yang diberikan

8. Ayahanda Alm. Suadi, Ibunda Indra Puspa Dewi yang tercinta, yang telah mengasuh dan membesarkan penulis dengan kasih sayang yang tak terbalas serta kakakku Widia Ulfa Hasanah.

9. Untuk inspirasi terbesarku T.Yunistria Sandy terima kasih atas cinta, kasih sayang dukungan dan kesabaran kepada penulis.

10. Sahabat-sahabatku yang luar biasa dari ‘’Utama Side’’ serta ‘’Be Happy” Dila, Aris, Novi, Imam, Murvi, Ulfa, Adit teman-teman lain Anto, Arip, Darul, yang membuatku tidak pernah merasa berjalan sendirian.

(6)

vii

Akhirnya, Segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal saleh dan mendapat pahala dari Allah yang maha kuasa dan harapan skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan pengembangan ilmu pengetahuan dan prestasi didunia olahraga.

Medan, Agustus 2012 Peneliti.

(7)

ABSTRAK

Dedi Andika. Nim. 608321052. Analisis Pembinaan Manajemen Kepelatihan Pada Klub PTM Sahabat Medan tahun 2012.

(Pembimbing:NONO HARDINOTO)

Skripsi : Medan, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan Tahun 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembinaan manajemen kepelatihan pada klub PTM sahabat medan tahun 2012. Penelitian ini disebabkan karena klub PTM Sahabat yang memiliki fasilitas minim dan tempat latihan yang berada di atas sebuah pasar mampu melahirkan atlet-atlet handal yang meraih banyak prestasi baik di tingkat daerah maupun nasional.

Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik Wawancara, Dokumentasi, Observasi Dan Triangulasi. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 23 juli – 3 agustus 2012, yang bertempat di klub PTM sahabat Medan. Subjek penelitian ini berjumlah 29 orang sedangkan yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah 1 orang pelatih, 1 orang pembina dan 1 orang pemilik klub.

(8)
(9)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORITIS... 9

A. Kerangka Teoritis... 9

1. Profil Klub Tenis Meja PTM Sahabat Medan... 9

2. Hakikat Pembinaan Olahraga... 12

3. Hakikat Manajemen Dalam Olahraga... 14

4. Hakikat Tenis Meja... 20

B. Kerangka Berpikir... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Tempat dan waktu Penelitian... 24

B. Subjek Penelitian... 24

C. Metode Penelitian... 25

D. Teknik Pengumpulan Data... 26

E. Teknik Analisis Data... 30

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN TUJUAN PENELITIAN ... 31

(10)

ii

B. Deskripsi Data... 34

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(11)

DAFTAR TABEL

(12)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bangunan Olahraga Nasional……… 2

Gambar 2. Sistem Pembinaan Olahraga……….. 3

Gambar 3. Bagan Struktur Organisasi Pada Klub PTM Sahabat Medan… 10 Gambar 4. Hubungan Administrasi dan Manajemen………... 17

Gambar 5. Fasilitas Permainan Tenis Meja………. 19

Gambar 6. Arena Latihan PTM Sahabat………. 32

Gambar 7. Fasilitas Pada Klub PTM Sahabat………. 33

Gambar 8. Fasilitas Pada klub PTM Sahabat Medan……….. 109

Gambar 9. Ruang Latihan Bola Banyak……….. 109

Gambar 10. Logo PTM Sahabat……….. 110

Gambar 11. Suasana Latihan PTM Sahabat……… 110

Gambar 12. Wawancara Dengan Narasumber………. 111

Gambar 13. Wawancara Dengan Narasumber………. 111

Gambar 14. Wawancara Dengan Narasumber………. 112

Gambar 15. Foto Bersama tim junior PTM Sahabat……… 112

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara………. 70

Lampiran 2. Pedoman Observasi……… 74

Lampiran 3. Catatan Lapangan……….. 75

Lampiran 4. Catatan Wawancara………... 92

Lampiran 5. Program Latihan PTM Sahabat………. 103

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hakekat pembangunan olahraga nasional adalah upaya dan kegiatan pembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang utamanya ditujukan untuk pembentukan watak dan kepribadian termaksud sifat-sifat disiplin, sportivitas dan etos kerja yang tinggi. Berdasarkan kualitas kesehatan akan tercapai peningkatan prestasi olahraga yang dapat membangkitkan kebanggaan nasional dan membawa nama harum bangsa.

(15)

2

Gambar 1. Bangun Olahraga Nasinal

(Sumber : Sport Development Indeks Menpora, 2006)

(16)

3

Gambar 2.sistem pembinaan olahraga (sumber:binaolahraga.blogspot.com)

Jadi untuk mencapai jenjang prestasi tinggi diperlukan sistem pembibitan yang bagus. Tanpa pembibitan yang tersistem dengan baik maka tahap pencapaian prestasi tidak akan tercapai dengan baik. Sistem pembibitan yang baik adalah sistem pembibitan yang mampu memberikan pondasi yang kuat untuk menuju ketahap selanjutnya yaitu spesialisasi yang selanjutnya secara berkelanjutan dibina menjadi prestasi tingkat tinggi.

Pada pola pembibitan olahraga terdapat serangkaian proses pembibitan yang merupakan program jangka panjang pada tahap pondasi pembinaan prestasi yang mengantarkan atau mempersiapkan atlet pada tahap selanjutnya yaitu tahan spesialisasi dan tahap prestasi tingkat tinggi.

(17)

4

panjang itu dirancang secara berjenjang, berisi kombinasi secara tepat antara beban kerja dan istirahat.

Pelatihan berjangka panjang itu dibagi menjadi beberapa tahap, sesuai dengan model pembinaan yang dianut suatu cabang olahraga, seperti pemula, madia dan tahap mahir meliputi yunior dan senior.Pelatihan pembebanan kerja itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fisik dan mental.Ini berarti, proses pelatihan berangkat dari suatu tujuan dan perencanaan.

Manajemen memiliki tujuan tertentu dan perencanaan yang tidak dapat diraba, Ia berusaha untuk mencapai hasil-hasil tertentu, yang biasanya diungkapkan dengan istilah-istilah “objectives” atau hal-hal yang nyata. Usaha-usaha kelompok itu memberi sumbangannya kepada pencapaian-pencapaian khusus itu.

Dampak lanjutan dari hal itu bisa berupa menurunnya prestasi olahraga karena kurangnya usaha-usaha dari orang-orang yang terlibat.Menurunnya prestasi ini juga karena kurang intensifnya pembibitan dan pembinaan prestasi olahraga dalam mengembangkan olahraga yang berjenjang dan berkelanjutan.Hal ini dipengaruhi oleh belum mantapnya kelembagaan olahraga terutama klub-klub olahraga yang menjadi ujung tombak pembinaan manajemen.

(18)

5

tercermin dari minimnya prestasi yang diraih oleh atlet tenis meja Sumatera Utara khususnya Kota Medan baik ditingakat Nasional maupun Internasional.

Pada PON XVII/2008 Kaltim, kontingen tenis meja Sumatera Utara gagal mengulang prestasi seperti yang pernah ditoreh pada PON XVI/2004 lalu dengan dua perak dan tiga perunggu.

Pada PON XVI lalu, Sumatera Utara mengandalkan para pemain import asal Pulau Jawa.Melalui merekalah Tenis Meja Sumatera Utara mulai bangkit setelah puluhan tahun tenggelam. Melalui babak Pra PON XVI yang digelar di Jakarta pada 2003, Tenis Meja Sumatera Utara berhasil merebut satu emas dan dua perak dan pada PON XVI/2004, Tenis Meja menyumbang dua perak dan tiga perunggu. Namun perbandingannya pada PON XVII/2008, hal itu sangat jauh berbeda ketika kontingen Sumatera Utara menggunakan pemain asli Sumut, Petenis Meja Sumatera Utara hanya mampu bertahan hingga babak 8 besar saja.

Dengan kegagalan Tenis Meja mendulang mendali pada PON XVII/2008 di saat mengandalkan atlet-atlet asli Sumatera Utara menggambarkan bagaimana masih tertinggalnya atlet-atlet Sumatera Utara dari atlet asal Jawa.

(19)

6

khususnya dalam membina atlet agar berprestasi di berbagai event baik nasional maupun internasional.

Dalam upaya peningkatan prestasi, manajemen dalam proses pembinaan adalah salah satu proses yang harus dilakukan. Pembinaan secara sistematis dengan merubah persepsi pola instan dalam sistem pembinaan.Hal ini berkaitan dengan persepsi yang dianut oleh beberapa kalangan olahraga yang berupaya menggapai prestasi secara instan. Pembinaan harus dilakukan dengan secara bertahap mulai dari usia dini dengan klub-klub sebagai fasilitator dalam pembinaan. Manajemen pembinaan yang baik dari sebuah klub menjadi peran penting dalam upaya peningkatan prestasi atlet.Fungsi utama manajemen disini adalah untuk mengoptimalkan efisiensi sekaligus efektivitas pembinaan.

Salah satu klub Tenis Meja yang memiliki manajemen pembinaan bagi atlet Tenis Meja sejak usia dini adalah PTM Sahabat Medan. PTM Sahabat merupakan wadah olahraga Tenis Meja baik untuk atlet-atlet berprestasi maupun sebagai sarana sosial masyarakat. Sebagai PTM tertua yang ada di kota Medan, PTM Sahabat telah melakukan pembinaan dan melahirkan atlet-atlet handal sejak berdiri sejak tahun 1968 dengan mempergunakan berbagai aspek dalam manajemen klub seperti manajememen kepelatihan, pembinaan dan pada bidang umumnya.

(20)

7

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang pembinaan manajemen kepelatihan pada klub PTM Sahabat Medan dengan judul :

“Analisis Pembinaan Manajemen Kepelatihan Pada Klub Tenis Meja PTM Sahabat Medan Tahun 2012“.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan olahraga tenis meja di ProvinsiSumatera Utara? 2. Bagaimana kepengurusan olahraga tenis meja di Provinsi Sumatera Utara? 3. Bagaimana manajemen pembinaan atlet tenis meja di Provinsi Sumatera

Utara?

4. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan proses pembinaan manajemen kepelatihan pada klub tenis meja PTM Sahabat Medan?

5. Bagaimanakah pembinaan manajemen kepelatihan pada klub tenis meja PTM Sahabat Medan?

6. Bagaimanakah fungsi dan peranan PTM Sahabat bagi pembinaan dan perkembangan prestasi olahraga tenis meja di Sumatera Utara?

C. Batasan Masalah

(21)

8

pada bagaimana pembinaan manajemen kepelatihan pada klub tenis meja PTM Sahabat Medan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah dalam peneliti ini adalah “Bagaimanakah Proses Manajemen Kepelatihan Pada Klub PTM Sahabat Medan Tahun 2012?”.

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Proses Pembinaan Manajemen Kepelatihan Pada Klub PTM Sahabat Medan Tahun 2012”.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Mengetahui proses pembinaan manajemen pada klub tenis meja PTM Sahabat

Medan tahun 2012.

2. Sebagai dasar klub-klub dan warga masyarakat untuk mengetahui proses pembinaan manajemen kepelatihan pada klub tenis mejaPTM Sahabat Medan tahun 2012.

3. Sebagai bahan acuan kepada mahasiswa FIK yang ingin meneliti mengenai pembinaan manajemen kepelatihan sebuah klub olahraga.

(22)

1

. BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan yang ada pada BAB IV, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Klub PTM Sahabat Medan

Berdasarkan hasil analisa maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan program latihan dan sarana prasarana pada klub PTM Sahabat Medan dilakukan sedangkan untuk personalia khususnya rekrutmen pegawai tidak dilaksanakan.

Program latihan klub PTM Sahabat dilakukan perhari dengan sesi latihan selama 5 kali seminggu dari hari Senin hingga Jum’at dari pukul 19.00 hingga pukul 21.00 Wib. Komponen yang ada program latihan PTM Sahabat meliputi set, repetisi dan rest serta kegiatan disetiap latihan berupa pemanasan dengan peregangan statis dan dinamis, latihan inti dan pendinginan. Latihan bola banyak selalu ada dalam setiap program latihan PTM Sahabat yang diselingi dengan latihan teknik lain seperti spin, chop, danservice.

Jangka waktu program latihan pada klub PTM Sahabat adalah satu tahun dengan target atlet binaan mereka telah mampu meraih prestasi di kompetisi yang diikuti dan dapat mewakili Sumatera Utara di tingkat nasional.

(23)

2

Prinsip yang digunakan dalam program latihan pelatih adalah disiplin tinggi dan mampu mendekatkan diri dengan atlet dengan menganggap atlet adalah adik sendiri.

Sarana dan prasarana dalam klub PTM Sahabat sudah cukup memadai dengan adanya meja latihan, kemudian meja khusus latihan bola banyak, kursi untuk atlet beristirahat serta ruang ibadah seperti mushola.

Sementara dalam personalia PTM Sahabat tidak melakukan perekrutan, begitu juga dengan atlet junior yang ingin bergabung, hanya atlet yang telah mahir akan diseleksi dengan prestasi sebagai alat ukurnya.

Perencanan dalam klub PTM Sahabat juga didukung oleh keinginan pelatih yang menginginkan agar kejuaraan sering dilaksanakan oleh Pemda, Pengprov dan PTMSI agar pembinaan atlet dapat berjalan dengan maksimal sehingga mampu melahirkan atlet-atlet yang berprestasi dan Sumut tidak perlu menyewa atlet asal Jawa lagi di ajang PON.

2. Sistem Keorganisasian Pada Klub PTM Sahabat Medan

Sistem keorgansasian klub PTM Sahabat meliputi struktur organisasi, dan dana ada sementara kerja sama dengan pihak lain tidak dilakukan oleh klub PTM Sahabat.

(24)

3

Anggaran atau dana yang terdapat pada klub PTM Sahabat berasal dari iuran mereka sendiri tidak ada berasal dari pemerinah, sehingga PTM Sahabat mampu menjadi klub tenis meja yang besar bahkan sudah memiliki PTM Sahabat Jakarta karena dirinya sendiri, dan alangkah baiknya jika dibesarkan lagi, karena mengingat banyaknya atlet-atlet muda yang suatu hari nanti bakalan jadi atlet besar akan menjadi wakil sumatera utara di tingkat nasional, karena tanpa ada dukungan dana dari pemda dan pemerintah maka tidak akan besar, karena semua itu tergantung pendanaan karena sekarang klub hanya membiayai dirinya dan atletnya sendiri.

3. Pergerakan Pada Klub PTM Sahabat Medan

Pergerakan pada klub PTM Sahabat Medan meliputi pelatih yang memiliki gaya melatih yang keras, latar belakang pelatih sebagai seorang atlet, pengalaman pelatih sebagai atlet dan pelatih, motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Tetapi dalam pendidikan lanjutan melatih, Pelatih PTM Sahabat tidak pernah melakukannya

Pelatih PTM Sahabat adalah seorang yang memiliki gaya melatih yang menggunakan sistem kejam, hal ini ia lakukan agar atletnya tidak biasa saja dalam latihan tetapi diluar latihan pelatih PTM Sahabat adalah seorang yang dekat dengan atletnya dimana selalu menganggap atletnya seperti adik sendiri.

(25)

4

tim Pra PON Putri tenis meja Sumut tahun 2012 ini. Pengalamannya sebagai seorang atlet yang menjadikannya sebagai seorang pelatih.

Dalam pergerakan PTM Sahabat yang lain dijelaskan bagaimana PTM Sahabat yang selalu meningkatkan kepercayaan diri atlet dengan mengirim atlet bertanding di daerah maupun keluar daerah serta memperbanyak latihan dengan bola sehingga mental atlet jadi lebih baik, serta selalu memberikan bonus kepada atlet yang berprestasi sebagai salam satu cara untuk meningkatkan motivasi atlet. 4. Pengawasan Dalam Klub PTM Sahabat Medan

Pengawasan dalam klub PTM Sahabat Medan meliputi pengawasan kualitas, dana dan waktu yang dilakukan oleh klub PTM Sahabat Medan, sementara pengawasan kuantitas tidak di lakukan.

Pengawasan kualitas atlet dilakukan PTM Sahabat dengan memperhatikan kesejahteraan hidup para atlet dan pegawainya, kemudian klub akan mencoba mensejahterakan hidupnya yang akan membuat kualitas atlet maupun pegawai akan tetap terjaga.

Sementara untuk pengawasan waktu PTM Sahabat selalu mengawasi efisiensi penggunaan waktu yang digunakan oleh pegawai, serta mengawasi disiplin waktu bagi atlet dan pelatih saat latihan.

(26)

5

B. Saran

Sebagaimana yang ada pada kesimpulan yang telah diuraikan maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi para pengurus olahraga terutama olahraga tenis meja untuk lebih memperhatikan pembinaan karena klub adalah ujung tombak perkembangan olahraga dimasa depan baik itu dari segi pendanaan dan pelaksanaan kejuaraan bagi atlet muda setiap bulannya.

2. Bagi pengurus PTM Sahabat Medan agar dapat melakukan evaluasi agar dapat mengatasi kekurangan yang masih ada didalam klub seperti melakukan kerja sama dengan pihak lain.

3. Untuk Pengurus PTM Sahabat hendaknya memberi patokan kepada iuran anggota untuk lebih menjaga kestabilitas keuangan klub.

4. Bagi pelatih klub PTM Sahabat agar meningkatkan pengetahuan dibidang olahraga dengan mengikuti kursus kepelatihan atau lebih sering membaca buku-buku tentang olahraga khususnya tenis meja agar terlatih dalam melatih dan lebih berkompeten.

5. Bagi para atlet agar lebih tekun dan disiplin dalam berlatih dan tidak bermain-main dalam latihan.

(27)

1

DAFTAR PUSTAKA

Berita Sore, (2012), Tenis Meja Sumut Gagal Ulangi Sukses Pon Xvi 2004, http://berita sore.com (accesed 3 juni 2012)

Bompa, T.O. 1991. Theory And Methodology Of Training, Terjemahan, Aucland New Zealand:Human Kinetics

Handoyo T. Hani, (2002),Manajemen, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta

Harsono, (1988), Coaching Dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching, Jakarta

Harsuki.2003. Perkembangan Olahraga Terkini (Kajian Para Pakar).PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta

Hurlock B. Elizabeth. (1980).Psikologi Perkembangan.Erlangga. Jakarta

KONI Pusat.(1999). Sistem Monitoring Evaluasi dan Pelaporan (SMEP). Jakarta

Lutan.Rusli.(2000)Manajemen Penjaskes.Depdiknas.

Nazir, Mohammad. 1985.Metode Penelitian. Jakarta: Galia Indonesia

Ngationo.(2008). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Kelas VIII SMP.PT.Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo

Sajoto.(1988).Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Houston

Sinulingga.Albadi. (2004).Olahraga Usia Dini. FIK Unimed

Sugiono.(2008).Metode Penelitian Pendidikan.Alfabeta. Bandung

(28)

2

Tim Dosen, 2007. Pedoman Penulisan Skripsi FIK UNIMED, Medan: FIK UNIMED

TIM KDBK (2007),Pengantar Manajemen, Medan, FE UNIMED

Referensi

Dokumen terkait

Departemen tersebut memperoleh dana dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) selain dari APBN dana juga dapat diperoleh dari dana pemerintah daerah yang sering disebut

Meskipun demikian, masih terdapat beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi yang perlu ditingkatkan untuk pencapaian output dari pelaksanaan posbindu PTM dalam deteksi dini

Sumber dana Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdapat pada DIPA Direktorat

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembinaan cabang olahraga bola voli di Klub bola voli Putera Demak, Baik dari proses pembinaan,

Dari hasil analisis yang sudah ditemukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan dengan kemampuan dribbling pada klub

Sumber dana perbankan yang disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit bukan dana milik bank sendiri tetapi dana yang berasal dari masyarakat, sehingga

Bertambahnya dana dari pihak ketiga Sumber dana BMT Bina Insani Cabang Bergas, selain dari simpanan anggota, juga berasal dari pinjaman pihak ketiga yaitu Sumber dana yang

Sumber Pendapatan Dana Desa Berdasarkan hasil wawancara pertama bersama Kades Wakan terdapat tiga Sumber pendapatan Dana Desa yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara