• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PELATIHAN KLUB BOLA VOLI PUTRI EMBRIO MEDAN TAHUN 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MANAJEMEN PELATIHAN KLUB BOLA VOLI PUTRI EMBRIO MEDAN TAHUN 2012."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PELATIHAN KLUB

BOLA VOLI PUTRI EMBRIO MEDAN TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat – Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

IBNU HAJAR HARAHAP NIM: 608321082

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

i ABSTRAK

IBNU HAJAR HARAHAP. NIM. 608321082. Implementasi Manajemen Pelatihan Klub Bola Voli Putri Embrio Medan Tahun 2012. (Pembimbing: Imran Akhmad)

Skripsi : Fakultas Ilmu keolahragaan UNIMED Tahun 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan manajemen

pelatihan Klub Bola Voli Putri Embrio Medan Tahun 2012. Klub Bola Voli Putri

Embrio memiliki fasilitas olahraga yang minim namun memiliki prestasi klub dan

prestasi individu serta beberapa atletnya mewakili Sumatera Utara dalam

kejuaraan tingkat Nasional.

Metode penelitian ini deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik

wawancara, observasi, dokumentasi dan triangulasi. Penelitian dilaksanakan pada

20 Juni 2012 sampai dengan 3 Juli 2012 bertempat di Klub Bola Voli Putri

Embrio Medan. Subjek penelitian berjumlah 31 orang sedangkan yang menjadi

informan dalam penelitian adalah 1 orang pelatih, 1 orang pengurus dan 4 orang

atlet.

Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Perencanaan yang dilakukan lebih

terfokus pada program latihan harian yang digunakan untuk meningkatkan

keterampilan teknik sehingga atlet yang masuk ke Klub Embrio tidak dilakukan

seleksi tetapi diarahkan untuk mengikuti program latihan yang ada. (2) sistem

korganisasian Klub Bola Voli Putri Embrio Medan meliputi kerjasama dengan

pihak lain sedangkan struktur organisasi, dana atau anggaran dan prosedur kerja

tidak dimiliki, (3) penggerakan Klub Bola Voli Putri Embrio Medan meliputi

pelatih yang demokratis dan nice guy (pelatih yang baik hati) sedangkan untuk

jenjang pendidikan terakhir adalah tamatan SMA sederajat dan merupakan mantan

pemain bola voli dengan memiliki prestasi sebagai pelatih baik di klub maupun di

tingkat daerah, (4) pengawasan Klub Bola Voli Putri Embrio Medan dilakukan

evaluasi pada program latihan yang bersifat sumatif sedangkan evaluasi formatif

(4)

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I: PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian... 8

BAB II: LANDASAN TEORITIS ... 9

A. Kajian Teoritis ... 9

1. Manajemen Pelatihan Olahraga ... 9

1.1 Perencanaan (planning)... 10

1.2 Pengorganisasian (organizing) ... 20

1.3 Penggerakan (Actuating)... 25

1.4 Pengawasan (Controlling)... 34

2. Hakikat Latihan ... 38

2.1 Prinsip-Prinsip Latihan ... 41

2.2 Komponen Latihan ... 47

B. Kerangka Berpikir ... 54

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ... 57

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 57

(5)

C. Metode Penelitian... 58

D. Teknik Pengumpulan Data ... 58

E. Teknik Analisis Data ... 61

BAB IV: DESKRIPSI DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ... 63

A. Deskripsi Latar Penelitian... 63

B. Deskripsi Data... 66

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 92

BAB V: KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 109

A. Kesimpulan ... 109

B. Implikasi ... 114

C. Saran ... 119

DAFTAR PUSTAKA... 121

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Daftar Prestasi Klub Bola Voli Putri Embrio ... 4

2. Daftar Prestasi Individu Klub Bola Voli Putri Embrio ... 5

3. Contoh Siklus Mikro Dengan 8 Acara Latihan ... 13

4. Contoh Siklus Makro ... 14

5. Skema Pembagian Rencana Tahunan Dalam Fase Dan Siklus Latihan ... 17

6. Prediksi rumus untuk menghitung denyut jantung maksimal ... 48

7. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Manajemen Pelatihan Olahraga ... 61

8. Keadaan Sarana dan Prasarana Klub Embrio Medan ... 65

9. Keadaan Personalia Klub Bola Voli Putri Embrio Medan ... 66

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Jenjang Latihan ... 43

2. Penambahan beban latihan secara bertahap ... 46

3. Lokasi klub bola voli putri Embrio Medan ... 63

4. Lapangan Klub Embrio Medan ... 64

5. Pelatih sedang melakukan evaluasi di akhir latihan ... 175

6. Pelatih sedang mengawasi latihan fisik ... 175

7. Pelatih sedang memberikandrill kepada atlet ... 176

8. Wawancara dengan informan ... 176

9. Wawancara dengan informan ... 177

10. Pelatih memberikandrill kepada atlet ... 177

11. Pelatih memberikandrill passing bawah ... 178

12. Dinding digunakan untuk melatihpassing ... 178

13. Lompat gawang terbuat dari pipa air ... 179

14. Besi beban untuk penguatan otot tungkai ... 179

15. Bola dan air minum ... 180

16. Bangku yang digunakan untukdrill defend ... 180

17. Karpet bulat untuk penguatan otot tungkai ... 181

18. Wawancara dengan informan ... 181

19. Wawancara dengan informan ... 182

20. Wawancara dengan informan ... 182

21. Wawancara dengan informan ... 183

22. Wawancara dengan informan ... 183

23. Atlet sedang istirahat di sela-sela latihan ... 184

(8)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Pedoman Wawancara ... 123

2. Pedoman Observasi ... 125

3. Catatan Lapangan ... 126

4. Catatan Lapangan ... 130

5. Catatan Lapangan ... 134

6. Catatan Wawancara ... 139

7. Catatan Wawancara ... 148

8. Catatan Wawancara ... 152

9. Catatan Wawancara ... 154

10. Catatan Wawancara ... 156

11. Catatan Wawancara ... 158

12. Catatan Wawancara ... 160

13. Program Latihan Embrio ... 162

14. Pendidikan Terakhir Pelatih... 167

15. Piagam Penghargaan ... 168

16. Piagam Penghargaan ... 169

17. Piagam Penghargaan ... 170

18. Sertifikat Pelatih Tingkat Daerah... 171

19. Sertifikat Pelatih Tingkat Nasional ... 172

20. Sertifikat Pelatihan Fisik Tingkat Dasar... 173

(9)

109

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan temuan sebagaimana telah diuraikan pada Bab

IV, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Klub Bola Voli Putri Embrio Medan

Perencanaan Klub Bola Voli Putri Embrio Medan dilakukan pada program

latihan serta sarana dan prasarana sedangkan untuk rekrutmen personalia tidak

dilakukan. Program latihan di Embrio bersifat mingguan atau siklus mikro dengan

lebih banyak mengutamakan latihan teknik dari pada fisik dengan perbandingan

teknik 70% dan fisik 30% sedangkan komponen latihan hanya mencakup set,

repetisi dan recovery selanjutnya di dalam program latihan tersebut banyak

terdapatdrill spike danpassing.

Klub Embrio tidak melakukan seleksi kepada setiap calon atlet yang

masuk tetapi pelatih lebih cenderung untuk mengarahkan atlet tersebut. Jadi

apabila atlet tersebut memang layak untuk dibina maka pelatih akan membina

atlet tersebut. Pelatih di Embrio memodifikasi sarana berlatih serta memanfaatkan

sarana dan prasarana yang ada disekitar klub yang digunakan untuk berlatih.

Bertitik tolak dari analisis hasil penelitian, maka disimpulkan bahwa Klub

Embrio Medan melakukan perencanaan pada program latihan dan sarana dan

prasarana sedangkan untuk rekrutmen personalia tidak dilakukan. Perencanaan

(10)

meningkatkan keterampilan teknik. Sehingga atlet yang masuk ke Klub Embrio

tidak dilakukan seleksi tetapi diarahkan untuk mengikuti program latihan yang

ada. Selain itu penggunaan sarana dan prasarana oleh pelatih mencerminkan

bahwa pelatih memang betul-betul memahami situasi dan kondisi di klub

sehingga pelatih memanfaatkan sumberdaya yang ada dan memodifikasi sarana

berlatih.

2. Sistem keorganisasian Klub Bola Voli Putri Embrio Medan

Sistem keorganisasian Klub Bola Voli Putri Embrio Medan mencakup

pada kerjasama dengan pihak lain sedangkan untuk struktur organisasi, prosedur

kerja dan anggaran tidak ada. Klub Embrio tidak memiliki struktrur organisasi

namun di dalamnya terdapat beberapa jabatan dan tugas serta tanggungjawabnya

sehingga dapat dikatakan bahwa Klub Embrio merupakan organisasi informal.

Klub Embrio Medan tidak menjalankan prosedur kerja disebabkan tidak

adanya struktur organisasi yang jelas sehingga rangkaian tugas yang akan

dijalankan tidak akan dapat tercapai. Anggaran yang dijalankan oleh Klub Embrio

berasal dari dana klub itu sendiri dan tidak tertutup kemungkinan berasal dari

sumbangan orang tua atlet secara sukarela. Klub Embrio Medan melakukan

kerjasama dengan pihak lain dalam bidang pendidikan yang berguna untuk

membantu pendidikan atlet tersebut dalam menghadapi masa depannya.

Bertitik tolak dari analisis hasil penelitian maka disimpulkan bahwa sistem

keorganisasian yang ada di Klub Embrio Medan mencakup pada kerjasama

dengan pihak lain sedangkan struktur organisasi, anggaran dan prosedur kerja

(11)

disebabkan karena klub pribadi sehingga hubungan-hubungan yang ada di klub

lebih bersifat kekeluargaan. Namun tetap menjalankan menjalankan tugas dan

jabatan masing-masing. Akibat dari tidak adanya prosedur kerja tersebut

menyebabkan tidak adanya pedoman kerja dalam menjalankan aktivitas di klub.

Kemudian tidak adanya anggaran atau dana di klub tersebut merupakan

sesuatu yang wajar dikarenakan klub ini merupakan klub pribadi yang lebih

mengandalkan sumberdaya daya yang ada di klub tetapi juga tidak menutup

kemungkinan untuk menerima sumbangan dari pihak lain secara sukarela.

Kerjasama yang dilakukan dalam bidang pendidikan dengan Yayasan

Pendidikan Sinar Husni dan Yayasan APP merupakan hal positif yang diterima

oleh klub ini. Hal ini disebabkan karena banyak atlet yang berprestasi di Klub

Embrio sehingga mengundang beberapa pihak untuk merekrut atlet dari klub

tersebut untuk melanjutkan pendidikan di yayasan dengan harapan agar atlet

tersebut mau membela atau bermain untuk yayasan dalam kejuaraan bola voli

dimana tempat atlet melanjutkan pendidikan.

3. Penggerakan Klub Bola Voli Putri Embrio Medan

Penggerakan Klub Bola Voli Putri Embrio Medan mencakup gaya

kepemimpinan yang demokratis, pelatih yang baik hati (nice guy), latar belakang

pelatih sebagai pelatih yang memiliki sertifikat Nasional dan mantan atlet,

pengalaman sebagai pelatih dan atlet serta pendidikan tambahan yang dimiliki

yaitu mengikuti Pelatihan Fisik Tingkat Dasar dari Lankor.

Pelatih Embrio menggunakan gaya kepemimpinan demokratis dalam

(12)

pada saat-saat latihan dan di luar latihan. Pelatih Embrio merupakan pelatih yang

baik hati (nice guy coach) dengan memberikan motivasi-motivasi dan

nasihat-nasihat kepada atletnya selama latihan dan di luar latihan.

Pelatih Embrio adalah seorang tamatan SMA sederajat dan juga mantan

atlet bola voli. Dalam menunjang ilmu kepelatihan, pelatih membekali diri dengan

membaca buku-buku yang berkaitan dengan bola voli dan motivasi. Pelatih

merupakan mantan atlet bola voli dan memiliki pengalaman sebagai pelatih baik

di klub maupun di daerah. Pengalaman sebagai pelatih dan atlet merupakan

kombinasi yang tepat untuk seorang pelatih yang ideal. Pelatih Embrio mengikuti

kursus-kursus atau penataran dalam menunjang ilmu melatih bola volinya.

Bertitik tolak dari analisis hasil penelitian tersebut, maka disimpulkan

pelatih Klub Embrio merupakan seorang pelatih yang baik. Yaitu dengan

memiliki prestasi baik di klub maupun tingkat daerah, kemudian pelatih juga

merupakan seorang yang dekat dengan atlet-atletnya dengan lebih sering

berinteraksi satu sama lain. Pendidikan tambahan yang diikuti hingga Sertifikat

Nasional mencerminkan tanggungjawab dan dedikasi sebagai bola voli untuk bola

voli sangat tinggi

4. Sistem pengawasan Klub Bola Voli Putri Embrio Medan

Sistem pengawasan Klub Bola Voli Putri Embrio Medan dilakukan pada

evaluasi sumatif pada program latihan sedangkan untuk evaluasi formatif lain

tidak dilakukan. Evaluasi yang dilakukan harian atau bersifat sumatif. Kemudian

evaluasi ini dilakukan pada program latihan yang dilaksanakan pada akhir latihan.

(13)

itu dan diakhiri dengan motivasi. Klub Embrio tidak melakukan evaluasi pada

program latihan, perekrutan personalia, sarana dan prasarana, struktur organisasi,

prosedur kerja, anggaran dan kerjasama dengan pihak lain. Untuk perekrutan

personalia, struktur organisasi dan prosedur kerja tidak dilakukan kerjasama

dikarenakan evaluasi sumatif karena klub tidak ada kepemilikan. Sedangkan

untuk sarana dan prasarana tidak dilakukan evaluasi karena pelatih beranggapan

sarana dan prasarana sudah cukup memadai sedangkan untuk program latihan

tidak dilakukan evaluasi karena tidak adanya program latihan tahunan atau makro.

Bertitik tolak dari analisis hasil penelitian, maka disimpulkan Klub Embrio

hanya melakukan evaluasi formatif pada program latihan. Hal ini dikarenakan

kurang pahamnya tentang evaluasi sehingga untuk perekrutan personalia, sarana

dan prasarana, stuktur organisasi, prosedur kerja, anggaran dan kerjasama pihak

lain tidak pernah dilakukan evaluasi baik evaluasi formatif maupun sumatif

B. IMPLIKASI

Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah dikemukakan, maka

perumusan implikasi penelitian menekankan pada upaya-upaya: (1) meningkatkan

perencanaan klub bola voli putri Embrio Medan tahun 2012 (2) meningkatkan

sistem keorganisasian klub bola voli putri Embrio Medan tahun 2012 (3)

meningkatkan penggerakan klub bola voli putri Embrio Medan tahun 2012 (4)

meningkatkan sistem pengawasan klub bola voli putri Embrio Medan tahun 2012.

1. Upaya meningkatkan perencanaan klub bola voli putri Embrio Medan

Perencanaan yang dilakukan lebih terfokus pada program latihan. Program

(14)

berupadrill dan latihan fisik. Kegiatan latihan dimulai dengan latihan teknik lalu

dilanjutkan dengan latihan fisik. Pada latihan teknik lebih menggunakan drill

sehingga memancing para atlet untuk berlatih dengan sungguh kemudian latihan

tersebut dapat pula menghilangkan rasa kejenuhan dalam berlatih. Penggunaan

latihan yang bervariasi namun dengan tujuan yang sama akan meningkatkan

kualitas dari latihan tersebut.

Kemudian dengan adanya waktu yang diberikan pelatih kepada atlet untuk

mengganti cairan yang keluar dengan cara minum air mineral selama latihan

merupakan suatu hal yang patut untuk diterapkan dalam klub-klub olahraga.

Mengingat latihan yang dijalankan memerlukan energi yang besar sehingga harus

ada pergantian cairan yang keluar dengan yang masuk.

Latihan teknik yang diberikan secara berulang-ulang akan membuat atlet

jadi merasa terbiasa. Adanya pembiasaan ini akan memberikan pengalaman bagi

atlet. Pengalaman-pengalaman ini akan lebih mempermudah atlet memahami dari

setiap gerakan yang dipraktekkannya sehingga akan meningkatkan kemampuan

tekniknya.

Motivasi atlet berlatih dan adanya latihan tambahan di rumah juga menjadi

suksesnya program latihan ini. Karena latihan tambahan yang dilakukan di rumah

tidak tercantum pada program latihan tetapi pelatih lebih memfokuskan kepada

atlet tentang latihan-latihan apa saja yang harus dilakukan untuk menutupi

kekurangannya selama latihan klub. Sehingga ketika atlet berlatih di lapangan

(15)

Motivasi atlet dalam berlatih dapat dilihat dari banyaknya jumlah atlet

yang berlatih setiap harinya dan jarangnya atlet yang terlambat latihan. Umumnya

atlet yang berlatih di Klub Embrio bukan berasal dari sekitar klub tetapi mereka

yang jauh rumahnya dari klub tersebut. Motivasi ini juga terlihat dari jarang

absennya atlet. Pada saat menjalani latihan tidak terlihat keluhan-keluhan dari

atlet tentang bentuk latihan yang dijalankan. Terlihat pula dalam menjalani

latihan, masing-masing atlet saling memberikan semangat satu sama lain sehingga

terjalin keakraban antara sesama atlet.

Program latihan yang sederhana mencerminkan bahwa pelatih memang

mengetahui kondisi dari atlet-atletnya seperti kondisi ekonomi dari atlet tersebut

dan juga situasi di klub yang hanya memiliki satu buah lapangan. Klub ini juga

mempertahankan program latihan yang ada dikarenakan pelatih beranggapan

dengan adanya program ini masih banyak atlet-atletnya yang berprestasi.

Sehingga tidak ada perubahan yang terjadi di dalam program latihan tersebut.

2. Upaya meningkatkan sistem keorganisasian klub bola voli putri Embrio Medan

Klub Embrio tidak memiliki struktur organisasi yang merupakan awal dari

sebuah pengorganisasian. Untuk itu, hendaknya Klub Embrio seharusnya

membuat struktur organisasi yang dapat dilihat oleh oleh semua pihak yang

berkaitan di dalam organisasi tersebut. Dengan adanya struktur, maka tugas, hak,

kewajiban serta tanggungjawab dari masing-masing anggota dapat diketahui.

Sehingga dalam menjalankan tugas tersebut tidak terjadi konflik antar pengurus

(16)

terlaksanakan dengan baik. Prosedur kerja merupakan pedoman bagi para

pengurus dan pelatih untuk melakukan tindakan-tindakan selama di lapangan.

Tidak adanya struktur organisasi juga merupakan dampak dari tidak

adanya anggaran atau dana yang tersedia di klub. Anggaran yang tersedia di klub

berasal dari ketua umum atau orang tua atlet yang digunakan untuk mengikuti

suatu kejuaraan atau pertandingan bola voli sedangkan untuk gaji atau tunjangan

pelatih tidak diberikan. Kondisi ini terjadi diakibatkan tidak adanya perhatian dari

pihak yang berwenang dalam menunjang kesejahteraan bagi pelatih maupun atlet

di Klub Embrio. Sebab klub merupakan awal pembinaan olahraga sehingga

disebut juga ujung tombak dari pembinaan olahraga prestasi.

Banyaknya atlet yang berprestasi di klub Embrio mengundang beberapa

pihak khususnya dari yayasan pendidikan untuk melakukan kerjasama di bidang

pendidikan dengan klub. Kerjasama yang dilakukan memang dilakukan secara

lisan melalui perwakilan dari yayasan pendidikan yang bersangkutan dengan

menggratiskan biaya pendaftaran dan biaya selama mengikuti pendidikan di

yayasan tersebut. Adanya penggratisan biaya selama mengikuti pendidikan

merupakan hal positif yang diberikan oleh yayasan sebagai bentuk apresiasi

terhadap pencapaian prestasi dari atlet tersebut. Sehingga tak heran yayasan

tersebut memperoleh prestasi olahraga khususnya pada cabang bola voli putra dan

putri. Kerjasama ini juga membuktikan bahwa pengurus dan pelatih di klub

memperhatikan pendidikan dari atletnya sehingga dapat berguna bagi masa depan

(17)

3. Upaya meningkatkan penggerakan klub bola voli putri Embrio Medan

Gaya kepemimpinan pelatih sangat berpengaruh terhadap psikis dari atlet

yang dilatihnya. Gaya kepemimpinan yang disukai oleh atlet akan berdampak

pada pelatih. Sebab pelatih akan menjadi sosok yang disayangi bagi atlet-atletnya

dan bukan menjadi sosok yang menakutkan. Sehingga gairah dan semangat atlet

untuk menjalani latihan merupakan kunci sukses bagi pelatih dalam merancang

program latihan. Untuk melatih remaja putri diperlukan pendekatan dari seorang

pelatih agar atlet mau mendengarkan keluhan-keluhan atau masalah-masalah yang

terjadi padanya baik di rumah, sekolah atau lingkungan.

Untuk meningkatkan proses latihan, hendaknya pelatih mengoptimalkan

kemampuannya. Hal ini mengingat kemampuan pelatih sangat penting dalam

melaksanakan latihan. Pelatih yang memiliki kemampuan yang baik dalam

melatih akan mampu memimpin latihan dengan baik sehingga kendala-kendala

atau hambatan-hambatan baik yang muncul dari dalam pelatih maupun dari luar

pelatih itu sendiri akan terkendalikan. Hal ini berarti, pelatih akan mampu

menangani semua perbedaan yang muncul pada atlet tersebut. Kondisi yang

demikian akan memberikan kesempatan kepada para atlet untuk memahami

latihan yang diajarkan sehingga tujuan dari latihan tersebut akan tercapai secara

optimal.

Pengalaman-pengalaman pelatih hendaknya diceritakan kepada atlet

sebagai motivasi dalam berlatih. Pengalaman-pengalaman ini hendaknya

diceritakan pada akhir-akhir latihan ataupun sebelum menjalani latihan. Selain itu,

(18)

penyelenggaraan seminar-seminar olahraga terutama yang berkaitan dengan bola

voli sehingga pelatih-pelatih yang ada dapat mengikuti perkembangan zaman serta

tidak lagi menggunakan program latihan yang sudah ketinggalan zaman.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan profesinalisme

pelatih diantaranya dengan selalu meningkatkan diri baik melalui

kegiatan-kegiatan yang dikoordinir oleh lembaga-lembaga olahraga dalam bentuk seminar,

pelatihan, diskusi olahraga, penataran maupun atas inisiatif sendiri. Adanya

seminar olahraga terutama yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi

akan menghasilkan pelatih yang handal sehingga dapat meningkatkan prestasi

bola voli di tingkat Nasional.

4. Upaya meningkatkan sistem pengawasan klub bola voli putri Embrio Medan

Upaya-upaya yang dapat dilakukan pelatih untuk mengukur kondisi fisik

serta kemampuan keterampilan teknik dari atlet adalah dengan melakukan

evaluasi. Evaluasi yang dilakukan hendaknya secara berkala. Evaluasi dapat

dilakukan tiga atau empat bulan sekali. Evaluasi yang dilakukan hendaknya lebih

bersifat individu dengan cara membuat catatan-catatan kecil atau lembar

pengamatan yang dapat digunakan oleh pelatih dalam untuk melihat grafik dari

atlet tersebut serta dengan adanya catatan-catatan tadi memungkinkan atlet untuk

dapat mengetahui sejauhmana peningkatan keterampilan dan kondisi fisiknya

selama latihan klub. Berdasarkan catatan-catatan itulah pelatih dapat menyusun

program latihan selanjutnya serta komponen-komponen kondisi fisik dan

(19)

atlet akan terpacu untuk lebih giat lagi berlatih agar hasilnya sesuai dengan yang

diinginkan.

Kemudian evaluasi yang dilakukan hendaknya tidak saja mencakup pada

program latihan saja tetapi harus lebih, misalnya pada rekrutmen personalia, dana

atau anggaran, sturktur organisasi dan lain-lain sehingga klub memiliki catatan

tersendiri tentang kemajuan atau kemunduran yang terjadi dari klub tersebut.

Kemudian pengurus bersama pelatih hendaknya melakukan evaluasi yang bersifat

intern. Evaluasi ini dilakukan agar tidak terjadi konflik antar pengurus yang

mengakibatkan tidak terlaksananya latihan. Evaluasi ini hendaknya dilakukan

setahun sekali dengan mendengarkan kinerja dari masing-masing pengurus dan

pelatih.

Hal ini memang sulit dilakukan oleh sebuah klub namun dengan memiliki

tekad serta niat yang kuat maka hal ini dapat terlaksana dengan baik sebagai

upaya untuk meningkatkan prestasi klub ke arah yang lebih baik lagi.

C. SARAN

Sebagaimana kesimpulan dan implikasi yang telah diuraikan, maka dapat

dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi para pengurus olahraga di tingkat kota maupun daerah untuk dapat

memberikan pembinaan atau bimbingan pada klub-klub bola voli putri sebab

klub merupakan ujung tombak dari pembinaan olahraga prestasi serta

menerapkan manajemen pelatihan sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi

(20)

2. Bagi pengurus Klub Embrio Medan untuk dapat melakukan evaluasi dengan

pelatih sebagai upaya untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi di dalam

klub serta melakukan kerjasama dengan pihak lain yang menguntungkan bagi

klub.

3. Bagi pelatih Klub Embrio agar meningkatkan profesionalisme baik dengan

mengikuti seminar, diskusi olahraga, pelatihan serta penataran maupun

meningkatkan kualifikasi pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

4. Bagi orang tua agar lebih memperhatikan kesehatan anak dan memberikan

perhatian yang optimal di rumah. Hal ini dapat dilakukan dengan kerjasama

dengan pelatih atau pengurus dengan orang tua atlet.

5. Bagi atlet agar lebih tekun lagi berlatih di klub tetapi juga di rumah dengan

memperhatikan selalu menjaga kondisi fisik agar selalu tetap prima serta

selalu memiliki gairah dan semangat dalam berlatih.

6. Bagi para peneliti, hendaknya melakukan penelitian khususnya tentang

manajemen pelatihan olahraga yang sesuai dengan karakteristik klub

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Arma.1985. Olahraga Untuk Pelatih, Pembina dan Penggemar.

Jakarta: P.T. Sastra Hudaya

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktek.

Jakarta: P.T. Rineka Cipta

Bompa, T. O. 1991. Theory and Metodology of Training,Terjemahan

Sarwono.Auckland New Zealand:Human Kinetics

Depdiknas, 2003. Teknik Pemanduan Bakat Olahraga. Jakarta: Bagian Proyek

Olahraga Pelajar Dan Mahasiswa Direktorat Jenderal Olahraga Departemen Pendidikan Nasional.

Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching.

Bandung: Tambak Kusuma

_______, 2000. Panduan Kepelatihan. Jakarta: Komite Olahraga Nasional

Indonesia

Harsuki, 2003. Perkembangan Olahraga Terkini Kajian Para Pakar. Jakarta:

P.T. Rajagrafindo Persada

Hasibuan, Malayu. 2006. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta:

Bumi Aksara

KONI, 1998. Pedoman Pembinaan Organisasi Olahraga Prestasi Menuju

Garuda Emas. Jakarta: KONI Pusat.

Manullang, M. 1988.Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nazir, Mohammad. 1985.Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pate, Rotella and McClenaghan.1993. Dasar-Dasar Ilmiah Kepelatihan,

Terjemahan Kasiyo Dwijowinoto. Semarang:IKIP Semarang Press

Prawira Saputra, Sudrajat, dkk. 1999. Dasar-dasar Kepelatihan. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumberdaya Manusia Dari Teori ke Praktik

(22)

Sarifudin, Ayip dan J. Matakupan. 1979. Evaluasi Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Soepartono, 2000. Sarana dan Prasarana Olahraga. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan dasar dan Menengah.

Sugiono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Sukadiyanto, 2005. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Diktat.

Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY

Sutresna, Nina. 2011. Dampak Kelelahan Terhadap Keterampilan Teknik Studi

Eksperimen Pada Atlet Senam. http://repository.upi.

edu/operator/upload/pros_uiuitm_2011_nina_sutresna_utk_email_damp_k ellahan.pdf

Tim Dosen, 2007. Pedoman Penulisan Skripsi FIK UNIMED. Medan: FIK

UNIMED

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional

Wahjoedi, 2000. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: P.T.

Gambar

Gambar  Hal

Referensi

Dokumen terkait

Analisis peningkatan produktivitas usaha beras siger secara keseluruhan, dilakukan dengan membandingkan kondisi usaha beras siger (pendapatan usaha per bulan,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun rambutan berefek sebagai antidiare dengan mengurangi frekuensi diare dan berat feses, serta memperbaiki konsistensi feses menjadi lebih

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Tegalpanggung dapat dianalisis sebagai berikut. Selama praktik mengajar di SD Tegalpanggung, praktikan mendapat

By Mohamed Safwan B. Mohamed Hussien- UniKL BMI, Mohd Zain B. Title : Person _ alization, Alliance Services, Task Familiarity and Accessibility in Using Internet Banking. By

The analyze of this study is focused on metaphor in type of simile, hyperbole, and personification; and meaning of each other metaphor found in Troye Sivan’s songs through

Instalasi listrik pada sebuah bangunan komersil atau industri seperti pabrik, hotel, rumah sakit membutuhkan daya listrik yang cukup besar sekurang-

silanglah a, b, atau c, di depan jawaban yang paling benar!. masjid adalah tempat beribadah

kebijakan subsidi pupuk pada sektor tanaman bahan makanan di Kota Bogor terhadap output tanaman bahan makanan, pendapatan, dan tenaga kerja. Data Sekunder sumber