1 BAB V
PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Ideologi politik adalah himpunan nilai – nilai, ide, norma – norma,
kepercayaan, dan keyakinan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang
dalam menentukan sikapnya terhadap kejadian dan problema politik yang sedang
dihadapinya untuk menentukan tingkah laku politiknya (Budiarjo, 2008 :24). Jokowi dicalonkan sebagai presiden RI ke – 7 menerapkan sistem ideologi politik yang dinamai “revolusi mental”. Sejumlah program yang dijalankan berkaitan dengan permasalahan negara di bidang pangan, pendidikan, infrastruktur, serta
kesehatan.
Media massa memiliki peran yang sangat dominan dalam membentuk agenda
publik yang dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dan menggiring
pandangan masyarakat. Media televisi swasta di Indonesia dapat bersifat tidak
netral dalam pemberitaan mengenai Jokowi. Keberpihakan pemilik media televisi
mempengaruhi tindakan tersebut. Mata Najwa (Metro TV), Indonesia Lawyer
Club (TV One), serta AIMAN (Kompas TV) membingkai secara berbeda
pemberitaan ideologi politik Jokowi yang menyangkut tentang visi & misi serta
rekam jejak dalam dunia pemerintahan.
Analisis Framing Robert E. Entman melihat cara pembingkaian program
talkshow tersebut. Konsepsi framing yang digunakana menyakut 4 hal yaitu :
identifikasi masalah, sumber masalah, membuat keputusan moral, serta
menekankan penyelesaian. Hasil pembingkaian mengenai Jokowi terlihat
berbeda antara 3 satsiun televisi tersebut. Pihak stasiun televisi Metro TV
memberitakan Jokowi menganut sistem ideologi politik sosialisme sedangkan
pihak stasiun televisi TV One memberitakan sistem demokrasi. Pihak televisi
Kompas TV memberitakan Jokowi menganut sistem sosialisme dan demokrasi
dari kehidupan ekonomi dan politik yang pernah dijalani selama tergabung dalam
2 5.2 Saran
Pemberitaan mengenai pilpres dari tahun ke tahun selalu menjadi pemberitaan
utama pada berbagai media massa. Media televisi merupakan salah satu media yang
sangat berpengaruh pada masyarakat. Pemberitaan media selayaknya bersifat netral
agar dapat berpengaruh baik pada persepsi masyarakat.
1. Bagi media televisi sebaiknya melakukan pemberitaan secara terbuka tidak
sehingga tidak ada fakta yang harus ditutupi. Keberpihakan pemilik media
sebaiknya tidak dijadikan faktor dalam pembentukan berita.
2. Bagi masyarakat sebaiknya bersikap kritis terhadap pemberitaan yang ada
pada media massa televisi.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan metodologis penelitian