Literature
Wisw
SOI-AR
RETINOPATTry
Oleh
:
Hqwizo Vitresio
Sub
Bagan
Retina
Program Pendidikan
Dokter
Spesialis
Mata
Fakultas Kedokteran
lJniv.
Andalas
LEMBARAN PENGESAHAN
1.
Telah dibacakan
Pada
Hari
/
Tanggal
: 19 Februari
2008
Jam
Tempat
OlehJudul
:
08.30
-
09.30 WIB
: Ruang
Konferensi
Bagian
Mata Padang
: Dr. Havriza Vitresia
.
Solar
RetinoPathY2. Telah
dilakukan
perbaikan sesuai dengan
diskusi
Disahkan Oleh
Ketua Sub Bagian Retina
Tanggal
:3
Maret2008
I
@_
Prof. Dr.
Khalilul
nanrn-an,
SpM(K)
i:PENDATIT]LUAN
Solar Retinopathy terjadi sebagai akibat
dari
kerusakanfotokimia
pada retina yang disebabkanoleh
menatap matahari langsung atautidak
langsung. Biasanyaterjadi
setelah menatap gerhana matahari, menatap matahari karenaritual
keagarnzum, atau mengamati matahari dengan teleskop,yang ditandai dengan penunrnan visus bilateral atau unilateral (l'2'3)
Solar retinopathy dikenal
juga
dengan eclipseburn,
eclipse retinopathy,solar retinitis,
solar
chorioretinal
burn, solar meculopathy, foveomacular retinitis,photoretinitis
dan phoiomaculopathy.Istilah
ini
mengarah pada makulopati akibat paparan sinar matahariyang
lam4
namun sebagian besar kasus solar retinopathyini
disebabkan oleh melihat gerhana matahari ataumelihat
langsung matahari. (l'a'5).Efek
yang merugikan
dari
sinar matahari sudah lamadiketahui dan disadari
oleh dokter
danilmuwan lebih dari dua
abad sejak abadke
18. Penelitianpaling awal
mengenai kerusakan reiinaakibat
cahayadilakukan oleh
Czerny (1867), Deutschman(1882) dan
Widemark
(1893). Bahkan astronomerterkenal
Galileo Galilei
dan
Meyer
Schwickerath(pelopor fotokoagulasi)
mengalami trauma pada matanya ketika mencoba mengobservasi matahari dan melakukan eksperimen mengenaienergi yang dihasilkan
radiari
(Dikutin dari 6).adanyaoftalmoskop, barulah digambarkan manifestasi
klinis
solar retinopathy oleh Cords, Blessing, danBirch-Hirschfield
pada tahun 1912.Setelah paparan matahari, keluhan pasien biasanya berupa
mata kabur,
skotoma sentral atau parasentral, chromatopsi4 metamorphopsi4 dan photophobia. Penurunan visus biasanya bervariasimulai
dari
20125-
201200, namun sebagian besar pasien sembuh dalam3
'-
6
bulan
dan visus kembali ke range 20125 -2A140.(t)Luasnya kerusakan
retina
tergantung
pada
intensitas
dan
lamanya paparan matahari
dan kerusakan retinaterjadi melalui tiga
mekanisme:
fotokimia, mekanik dan termis"
(a'7) Condenotti,Patelli dan
Brancato
(dikutipdd
o)
-..rgatakan
bahwa
kerusakanretina pada solar
retinopathy merupakankombinasi dari
kerusakantermis
dengan peningliatan temperature
dan
perubahanfotokirnia dari
retina yang
diperantaraioleh
penyerapan sinar gelombang pendekdari
spectrum cahaya yang bisadilihat
(visible spectrum)Diagnosis dari solar retinopathy didasarkan atas adanya riwayat menatap matahari, pemeriksaan
funduskopi
danFFA
(Fundus Fluorescein Angiography).OCT (Optical
Coherence Tomography) danmfERG (multifocal
electroretinogram)juga
dapat membantukonfirmasi
dari
diagnosis solar retinopathy. (l'8'e)SOLAR RETINOPATHY
APA
ITU CAHAYA
?Cahaya
adalah
partikel
elektromagnetik
yang berjalan pada
gelombang.
Retina
kita
mampu meresponhanya sebagian kecil
dari
keseluruhan spectrum elektromagnetik.Dari
gelombang yang terpanjang (frekwensi terendah) sampai gelombang terpendek (frekwensitertinggi),
cahaya khususnyadikenal berdasarkan panjang gelombang elektromagnetiknya,
yaitu
:
1) radiowaves,2) microwaves
dan radar,3) millimeter
waves dan telemetry,4)
infra
red, 5) visiblelight,
6)
ultraviolet
dan7) x-rays
dan galnma rays. (lo)El
ectrom agnetic
Spectrum
X-rays
&
Gamma
Rays
.15
ltrjllT
ti,:
I{i Ji! -il.r
l\z
:ii'#rtfJ'4
Low
frequency
Longwaveleng[h
High frequency
Shorl
r.lavelengtlt [image:5.612.59.509.305.548.2]700
600
so0
4OOnm
Gambar I. Dikutip dori kepustaknan
4-Seperti pada
gambar
l,
visible
light
spectrum hartya
merupakan sebagiankecil dari
gelombangelektromagnetik
yang biasa kita lihat
sebagaiwarno.
Spektrum cahaya
ini
mempunyai
panjang gelombang bervariasi dari 700nm
sampai 400 nm, yaitu warna merah, orange, kuning, hijau, biru, nila,violet.
Infrared
Miili-meter
WavF€r
Radio Waves
Gelombang cahaya dengan panjang antara 470 nm dan 400 nm akan
terlihat
sebagai wama biru.inar
ultraviolet
dari invisiblelight.
SinarUltra violet
ekwensi
tinggi,
terletak tepat setelah wama violet.;Sinar
ini
dibagi
berdasarkan panjang gelombangnyqyaitu
UV-A, UV-B,
danUV-C. Efek
dariUV-C
l-t
i(tOO-ZqO
nm)
dapat diabaikan, karena
gelombangnyaterlalu
pendek,
sehinggadapat
difilter
olehatmosfer sebelum mencapai mata.
W-A
(320-400nm)
danUV-B
(290-320nm)
dapat mengakibatkankerusakan pada bend4
kulit
dan mata, terutamaUV-B.
(10-ll)Mata
dapat mengalamiefek
akut dankronik
dari
absorpsi sinarultraviolet.
Pada mata normal,kornea dapat mengabsorpsi radiasi
ultraviolet
dibawah 300 nm, melindungi retina dari kerusakan yangpoten.
Kornea
dapat ditembusoleh
cahaya 300-400nm,tapi
lensakristaline
dapatmelindungi
retinadengan mengabsorpsi sebagian besar radiasi
ini.
(7)Retina merupakan
jaringan di
belakang mata yang sangattipis
danterdiri
dari beberapa lapisan.Lensa yang berada didepannya menfokuskan cahay4 kodalamnya. Cahaya diterima oleh sel fotoreseptor
yzurg
disebut
rods dan
cones. Fotoreseptormerubah
cahayamenjadi
impuls
saraf, yang
kemudiandiproses di retina clan dikirim kembali melalui serat saraf ke otak. (10)
Meskipun
gelombang pendekUV-A
dan UV-B
dapatdifiltrasi oleh
lensadan kome4
suatupenelitian pada binat4ng memperlihatkan
bahwa
spektrum cahayadari
UV
sampaisinar
biru
dapatmembahayakan. Tofpiqitas
retina
dikatakan meningkat berkaitan dengan sernakin
pendeknya'""Herue'Fiber
Lffrer
Ganglion
Celts
,lnnet
Fle*iform
LaYer
Eipolar
and
Horizontal Cells
Outer
Plexiform Layer
Phstoreceptors
(Rod
&Cone
Cells)
RetinalPigment
Epithelium
(RPEI
[image:7.612.34.522.25.367.2]Bruch's llilembrane
Choroid
Gambar 2.
Dikutip dari
kepustakoan 4MEKANISME
KERUSAKAN RETINA.
Sejak
awal
abadke
20, sejumlah penelitiandilakukan untuk
mengetahui efek )/ang merugikandari radiasi matahari dan cahaya kuat pada retina. Cahaya dapat merusak retina melalui tiga mekanisme
yaitu
:
fotomekanik, fototermal, atau
fotokimia.
(t'7'12). Setnuaefek
ini
padamata
disebabkan olehpaparan sinar matahari, panjang gelombang, intensitas dan waktu. Kerusakan mekanik tergantung pada
tingginya irradiasi
dan lama paparannya pendek. Sedangkan kerusakantermis
tidak
tergantung padapanjang gelombang
tapi
berkaitan
dengan
kecepatan penerimaan.Kerusakan
fotokimia,
sebagaiperbandingan, berkaitan dengan energi yang rendah, lamanya paparan, dan panjangnya gelombang (6'zl
Fotomekanik
terjadi
jika
energi yang
diserapcukup intensif untuk
menghasilkan gelombangi
mata
malo.-meliputi fotodisruption,
fotofragmentation,dan fotovaporisasi.
Pemakaian padai seperti
Nd:YAG
laser capsulotomy, excimer laser photorefractive keratectomy (l)Mekanisme
fototermal terjadi ketika
absorpsi cahaya yang berlebihanoleh RPE dan
strukturkitamya
menyebabkan peningkatan temperaturelokal
dan menimbulkaninflamasi
dan scarring darilation.
Meyer-Schwickerath yang
pertamakali
mendemonstrasikanefek terapeutik
dariburn ini. Ia
mengembangkan xenon arc photccoagulator, yang kemudian digantikan oleh argonaser.
Meskipun sulit untuk
digunakan.xenon
arc
photocoagulatordapat efektif
seperti
laserjika
dilakukan dengan pengetahuan dan keterampilan yang 6uip. (6'7'13)
t
i
Mekanismefotokimia terjadi
berkaitan dengan reaksibiokimia yang menimbulkan
kerusakan:
g
{jaringan retina tanpa peningkatan temperatur. Secara umurn, trauma
fotokimia
kurang berat,iapi
dapatmenimbulkan perubahan degenerasi akut dan kronis melalui reaksi biokimia" yang kurang dipahami, tapi
dianggap berkaitan dengan oksidasi
jaringan
dan pembentukanradikal bebas.
Perubahanini
terutamaterjadi pada level outer segmen dari fotoreseptor, yang lebih sensitif daripada inner segmen (l'7)
Penelitian pada awal tahun 1900 mempercayai bahwa kerusakan retina berasal
dari
sumber slnardengan intensitas
tinggi
seperti radiasi matahari,hampir
selalu berkaitan dengan reaksitermis
akibatdenaturasi
protein
oleh absolpsi panas yang kuat.Ini
menjadibukti
bahwa sumber cahaya yang sangatkuat seperti matahari, lampu arc xenon dan laser dapat difokuskan melalui media okuler ke permukaan
retina
dan menimbulkan
luka
bakar retina.
Geeraetsdkk, yang meneliti
luka
bakar laser
secarahistopatologi, menemukan bahwa RPE merupakan jaringan yang pertama dikenai dan paling berat. (diku'ip
utt
u)M.."ka
mengatakan
bahwa lesi
ini
sangatberkaitan
dengan mekanismetermis.
Kemampuanmenfokuskan
dari
bola mata, terutama
pada emetrop
dan hipermetrop
ringan dapat
menambahenergi
di
foveola
yang
dapat meningkatkanefek
energi
panas.Teori termis dari
solartinopathy
ini
bertahan sampaitahun
l960an, ketika
beberapapeneliti
melaporkan kerusakan padadengan energi sumber cahaya yang
relatif
rendah yangtidak
dapat menjadi termis. Konseperusakan
fotokimia mulai
dikembangkan.Mainster
dkk
(dihti dari 6) memperlihatkan bahwa menataptratahari hanya menimbulkan peningkatan temperatur kurang dari 4oC,
jauh
dari peningkatan temperatur$
i
lt"a
-
20"C yang dibutuhkanuntuk
fotokoagulasi.Ini
merupakanbukti
kuat
bahwa kerusakan retinai
fada
solar retinopathy kemungkinan adalah kombinasi dari reaksi termis dan
fotokimia,
atau kerusakan(t,6,7)
gan atau tanpa fotosensitizer eksogen. Trauma retina
a
photic
retinopathy. Photic retinopathy disebabkan*
oleh paparan cahaya
yang
lam4
yang dapat menimbulkan radiasiretina
dan peningkatan temperaturyang
terlalu
rendahuntuk
fotokoagulasi.Photic
retinopathy merupakan suatu proses akumulasi yangdapat dipengaruhi
oleh
tekanan oksigerr dan temperatur. Luasnya tergantung mekanisme pertahananindividu
sendiri
dan daerahretina
yangdikenai. Retinal phototoxicity
juga
terganhrng pada lamanya,intensitas dan paparan spektrum cahaya'(7)
Thanos
6p(z)
yangmeneliti
apakah gerhana dapat mengincluksi kematian retina mendapatkan,bahwa cahaya yang terdapat selama gerhana matahari
parsial
dapat menimbulkan perubahan seluleryang serius antara fotoreseptor, sel ganglion, sel neuroglia, sel endotel kapiler dan microglia pada retina.
Perubahan paling berat adalah apoptosis fotoreseptor dan sel ganglion yang disertai respon gliovascular.
Karena fotoreseptor yang
mati
tidak
dapat digantikan,ini
akan menimbulkanjaringan
parut pada selglial, dan menyebabkan gangguan penglihatan yang menetap, yang
terlihat
sebagai jaringan parut foveamengaktifkan sel non neuronal disekitarnya.
Allivasi
dari sel non neuronal, seperti selglial
danini
yang mungkin memberikan gejalaklinis
yang sementara.OTOBIOLOGICAL ANALYSIS
f
Terdapat sejumlahfaktor
fotobiologik
yang mempengaruhi luas dan beratnya kerusakan retinaI
i
:pada solar retinopathy.
Ini
meliputi
sifat dan derjat dari paparan sumber cahaya,karakteristik okuler, dan!
,ferentanan
individu itu
sendiri.!
tas, lamanya dan spektrum dan paparan.
€
ftvtata
emetrop
dan
hipermetrop
ringan
mempunyai
resiko paling
besar
solar
retinopathy,
karena gf
$pembiasan
okuler
dari
cahaya
yang
ditransmisikan
difokuskan tepat
ke
makula.
Secara
teori,F *
$hipermetrop
ringan
dapat memp'rnyai resiko besar, karena aberasikromatik
mata akan menempatkanf :
f sinar biru dari visible spectrum ke dalam retina. (a'6)
Ukuran
Pupil
Jumiah setiap energi radiasi pada retina tergantung pada transparansi media okuler dan diameter pupil.
Pada penelitian histopatologis
dari
fovea manusia setelah memandang matahari (sun gazing), Tso danLaPiana menggambarkan bahwa reaksi
paling
berat terdapat paCa pasien denganpupil
yang didilatasisampai
4
mm.
Observasi matahan langsung dengan diameterpupil 3
mm,
menimbulkan peningkatantemperature retina 4oC, terlalu rendah untuk fotokoagulasi. Sedangkan, mengobserva-si matahari dengan
diameter
pupil
7
mm,
menimbulkan peningkatan
temperature22oC,
lOoc
diatas
arnbang
untuk,
latihan,
atau obat obatan yang menimbulkanefek midriatik
juga
merupakan predisposisisolar retinopathy. Sebaliknya, penurunan ukuran
pupii
sesuaiusia
;
yang disebutjuga
senile,
pada penyakit tertentu, seperti diabetesmellitus,
dan padapupil miotik
relatif
pada anak yangmuda, dapat mengurangi transmisi energi pada retina.(6)
Okuler
adamatamamalia, sinar antara 400-1400 nm dapat penetrasi ke retina. Berdasarkan pembagian
klasik
at menyerap sinar yang
lebih
pendekdari
300 nm.sinar
ultraviolet mulai dari usia 20
tatrun, denganda
puncaknyakira
kira
usia
30
tahun.
Ini
sangatessensial melindgngi retina dari 300-400 nm. Terdapat sedikit peningkatan dalam transmisi
UV-B
olehlensa pada ftmge 310-320 nm. Lensa
juga
memproteksi retina dari sinarbiru
karena ia menerima warnakekuningan sesuai dengan trsia. Dengan pengertian, bahwa absorpsi
UV
oleh
lensa dan pembentukankatarak merupakan
ukuran
adaptiveoleh
mata
untuk
mencegah kerusakanfotokimia
makula.
Olehkarena itu, orang muda dan mata afakia mempunyai resiko yang besar untuk solar retinopathy. (+'61
Pigmentasi
Beberapa
ahli
percaya bahwa pigmentasi melanin berperan penting dalam menahan kerusakan sinar diretina. Suatu kenyataan bahwa wama
iris
yang lebih terang merupakan faktor untukARMD.
Sayangnya,bukli
yang berkaitan dengan kondisi hipopigmentasr dengan solar retinopathy belum banyak. Diperlukanpenelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah melanin merupakan faktor
protektif
terhadap kerusakaninis
ALA
KLINIS
Luasnya kerusakan retina dan gangguan visual dilaporkan tergantung pada intensitas dan lamnya
paparan matahari. Namun sulit untuk menyatakan hubungan antara gejala
klinik
yang ditemukanlamanya ekspoure,
dan
halini
mendukung adanyateoi
individual susceptibility5'e)Tipe pasien dengan solar retinopathy adalah dewasa muda, emetrop atau
low
hipermetrop.Bilateral
atauunilateral.
Sebagian besar kasus bilateral,tapi
bisajuga terjadi
asimetris denganlebih sering pada mata kanan, mungkin karena mata yang dominan'(6)
penurunan visus, Segera setelah paparan sinar matahari, visus pasien dengan solar retinopathy
menurun antara 20125
-
201200. Sebagian besar kasus membaik dalam 3-6 bulan dengan visus20125
-
20140. (.1)Akyol
(s)yang
mengevaluasi9
pasien
(li
mata)
yang
menderita solarretinopatlry setelah melihat gerhana matahari, mendapatkan rata rata visus 20132
-
201100.Tiga
bulan kemudian, didapatkan rata rata visus 20124. Rai
dkk
('o), yu.tg melakukan penelitian pada319 pasien dengan solar retinopathy di Nepal dan Jerrnan, rnendapatkan 80% pasien mempunyai
visus 6/12 dan tidak bertambah
jelek.
periinetri
ciapatmenuljukkan
adanya skotoma sentral padatitik
fiksasi, yang
sesuai dengandaerah fovea yang dikenai. Skotoma
ini
kadang menetap dan mempengaruhi aktivitas sehari hari,meskipun visus sudah membaik. (5)
Visual
distortions : metamorphopsi4 chromatopsia danfotofobia.
Tes AmslerGrid
dapat positifpada solar retinopathy. Metamorphopsia bisa terjadi, namun rJapatmernbaik (3'5)
Dominant
)
unilateral pada solar retinopathy jarang. Biasanya biiateral, rulmun sering asimetris dengan mata
yang
lebih
berat dikenai. Raidkk
(t+) mendapatkan dari 319 pasien dengan solarretinopathy
147hanya mata kanan yang
dikenai,7I
(22Vo) hanya mengenai matakiri
dan 101 (32%) mengenaimata.
Akyol
(s) mendapatkan7
da.'i 9 pasien solar retinopathy adalah unilateral.'aktor Sistemik
obat tertentu seperti tetrasiklin, psoralin,
dan
hematoporphinesdikenal berkaitan
denganitisasi, meningkatkpn resiko kerusakan
fotokimia
retina. Analgetik, juga berperan sebagaifaktor
pada
solar
retinopathy karena mengurangi
ketidaknyamananindividu
terhadap sunviewing.aktor
lain
yang disebut adalah statusnutrisi. Malnutrisi
atau defisiensi sejumlah zat sepertivitamin A,
vitamin
C, vitamin
E
atau katalase, dapat meningkatkan kerusakan fotoreseptorouter
segment dariperoksidase
yang
berlebihan.Penelitian selanjutrya perlu untuk mengklarifikasi
peranan antioksidanpada kerusakan akibat cahaya. Juga penting
untuk meneliti
efekfaktor
dietary yang dapat mengontroikonsentrasi
xanthophil
di
retina.
Peningkatan
prekursor xanthophil
dalam
diet
dapat
potensialmenurunkan resiko bahaya sinar biru'(6)
GEOPHYSICAL ANALYSIS
Beberapa
faktor
geofisika yangjuga
mempengaruhi kerusakan retina pada solar retinopathy . Faktorini
terutama berkaitan dengan peningkatan emisi radiasi matahari atau peningkatan transmisinya terhadap
pemukaan bumi(6)
. (4,s)
P
Awal,
terdapatlesi
kekuningandi
sentral fovea, yangdikelilingi
oleh
area pigmentasi granularyang berwarna keabu abuan. Lesi
ini
biasanya dibawah atau dekat reflek fovea.digantikan oleh foveal depression atau lamellar hole (4's'8'15)
emrun funduskopi tidak berkaitan dengan lamanya eksposure atau visus.
in angiography
Fluorescein angiography dapat normal, namun defek RPE
juga
dapat terjadi. Pada kasus yangberat, terdapatwindow defect pada makulu. (3'8'18)
Optic
al
C oher enc e To mo gr aphyPenelitian histopatologi menunjukkan bahwa RPE dan outer segments
dari
lapisan fotoreseptorlebih
rentan
terhadap kerusakanmatahari.
Untuk meneliti
kerusakanstruktur
retina karena
solarretinopathy, dapat digunakan OCT (Optical Coherence Tomography) untuk memberikan gambaran cross
sectional tomographic insitu jaringan retina.
Bechman dan koleganys (dikutip dd a) adalah yang pertama menyatakan kerusakan struktur retina
pada solar retinopathy dengan menggunakan OCT. Mereka menemukan daerah hiperreflektif pada fovea
dan
semua
lapisan retina dikenai.
Chen(a) mendapatkanadanya daerah
RPE
yang
hilang
yangterlokalisir, dan semua lapisan retina normal.
Ini
mungkin
berkaitan dengan kerusakan fotokimia padalapisan
RPE
pigmentasi. Condonetti,
Patelli
dan
Brancatojuga
rnemberikan gambaranOCT
yangbervariasi pada kasus solar retinopathy, seperti penurunan intensitas dari pantulan dari lapisan RPE, dan
pantulan
dari
lapisan retinadalam.
Oleh karenaitu
gambaranOCT
pada solar retinopathyberbeda pada setiap kasus, dan mungkin tergantung pada intensitas, durasi dan spektrum cahaya
i paparan matahari. Namun, gambaran dari OCT
ini
dapat menghilang dan visus dapat membaik.Pada kasus yang tidak hilang spontan, gambaran kronisnya dapat berupa ruang hiporefleksi pada
RPE dan outer retina. Dan
ini
kemungkinan berkaitan dengan kerusakan fotoreseptor. (8'18)MANAGEMENT.
Tidak
ada standarterapi
khusus pada solarretinopati,
karena sebagian besar kasus reversible.Dalam
hal
ini,
pencegahan terhadap solarretinopathy
lebih
diutamakan. Pemakaianpelindung
matasangat dianjurkan untuk pencegahan solar retinopathy.
PROGNOSIS
Umumnya prognosis solar retinopathy baik. Penglihatan dapat membaik dalam 3-6 bulan. Wong
mendapatkan hanya
4
dari
20
arang(20%)
pasiennyayang tetap
mengalami gangguan penglihatansetelah 7 bulan. Prognosis visual yang baik pada solar retinopathy
ini
dihubungkan dengan ketahanan selcone foveal terhadap kerusakan fotokimia. ( 1 a' I 6)
KESIMPULAN
Solar
Retinopathyterjadi
sebagai akibatdari
kerusakanfotokimia
pada retina yang disebabkanoleh
menatapmatahari iangsiing
atautidak
langsung. Biasanyate{adi
setelah menatap gerhanamatahari, menatap matahari karena
ritual
keagarnaan, atau mengamati matahari dengan teleskop,yang ditandai dengan penunnan visus bilateral atau unilateral.
Terdapat tiga tipe mekanisme kerusakan retina karena cahaya, yaitu fotomekanik, fototermal dan
fotokimia.
Kerusakan retina pada solar retinopathymungkin
kombinasidari
reaksifototermis
danfotokimia.
Luas dan beratnya kerusakan retina dipenganrhi oleh beberapafaktor.
Ini
meliputi
sifatdan derjat dari paparan cahaya tersebut, karakteristik okuler dan kereutanan
individu itu
sendiri.Kelghan yang
dirasakan biasanya matakabur,
skotoma sentral,dan
gangguan pada makula.Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan adanya riwayat menatap matahari, pemeriksaan funduskopi
dan pemeriksaan penunjang lainnya, seperti
FFA,
OCT.Prognosis solar retinopathy biasanya
baik,
karena dapat sembuh sendiri.Namun,
pencegahantetap merupakan terapi utama.
Ahli
mata dalamhal
ini
mempunyai peranan penting dalam edukasipasien.
DAFTARPUSTAKA
l.
American
Academyof
Ophthalomology. Retina andVitreus. BCSC section
12'
2003'
2004:277-280.
2.
Thanos S, Heiduschka P, RomanaI.
Exposureto
a solar eclipse causes neuronal deathin
the retina. Graefe'sArch Clin
Exp Ophthamol ; 2001 : 239 :794-8003.
Arda
H
etall.
Multifocal
electroretinogramfor
assessing sun damagefollowing
the solareclipse of 29 March 2006. Doc Ophthalmol
;2007
;
114:
159-1624.
Chen JC, LeeLR.
Solar Retinopathy and AssociatedOptical
Coherence TomographyFindings.
cilinical
and experimentaloptometry
2004 ;87:6:390-393.
5.
Akyol
N
et al. The
Occurrenceof
Retinopathyin
11 eyesAfter
a
SolarEclipse,
1999'Turk J Med Science.32
;2002 :397-401.
6.
YannuzziLA,
FisherYL
etal.
Solar Retinopathy:
A
Photobiological and GeophysicalAnalysis.
TransAm
Ophthalmol Soc 1987 ;85 : 121-1587.
Mainster
MA,
Turner PL. Retinal Injuries from
Light
:
Mechanisms, Hazards, andPrevention.
In:
Ryan SJ. Retina. 4th Edition. Mosby : Elsevier';2Q06:1860-1856'
8.
StangosAN
et
all.
Optical
Coherence Tomography andMultifocal
ElectroretinogramFindings
in
Chronic
Solar Retinopathy. American JoumalOf
Oophthalmology:2407
;144
(l)
:l3l-134.
g.
Kaushik
S,
Gupta
V,
Gupta
A.
Optical
CoherenceTornography
Findings
in
SolarRetinopathy. Ophthalmic Surg Lasers Imaging
2004;35
:52-55'
10. Roberts D.
Artificial
Lighting
and the BlueLight
lfazard. Macular Degeneration Support'Diakses
dari
.. 2005.I
l.
Moore
LA
Ocular Protectionfrom
solarultraviolet
radiation(UVR) in
sport
: factors toconsider when prescribing. South
African ophthalmol.2003
" 62
;2
: 72-79.12.
Hunyor
ABL.
Solar Retinopathy:
Its
Significancefor
theAgeing
Eye and the Youngerpseudophalic Patient. Australian and
New
ZealandJounralof
Ophthalmology' 1087;
15 :37t-375.
13. Constable IJ,
Ming
Lim.
Laser, ItsClinical
Usesin
Clinical
Usesin
Eyes Disease' 2000 ;2
:3-7.
14.
Rai
N
et al.
Solar
Retinopathy.A
study
from Nepal
and
from
Germany'
DocumentaOphthalmologica 95
:99-108.
1998.15. Prascina F et
all.
Morphologic and Functional Changesin
Solar Retinopathy :A
Study byOptical
Coherence Tomography and Fundus RelatedPerimetry' Retinal
Cases&
Brief
Reports. 2007
;l
:267-270.16.
Wong, SC, Eke
T,
ZiakasNG.
Eclipse
Burnsfollowing
the 1999 solar eclipse. The Lancet;2001
:
a
prospective
of
solar
retinopathy;357
17. Stangos
AN
et
all.
Optical
CoherenceTomography and
Mltifocal
ElectroretirmgramFindings
in
Chronic
Solar Retinopathy.American
JoumalOf
Oophthalmology:2007
;144
(t):
t3t-134.
18. Garg SJ et
all.
Optical Coherence Tomographyof
Chronic SolarRetinopathy.
AmericanJounral of Ophthalmology : 2004 ;137
Q)
: 351-354.