• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD) di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD) di Kota Bandung."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Public sector reforms that accompanied the democratization demands become a global phenomenon, including in Indonesia. One of the demands of democracy is the principle of decentralization. In the framework of governance and delivery of public services based on the principle of decentralization, the county is authorized to levy taxes / levies and manage their own natural resources.

Revenue (PAD) and the General Allocation Fund (DAU) to be one source of funding for the region. Source of funds managed by local governments and allocated for local shopping or Expenditure Allocation (ABD).

This study aimed to determine the role of local revenue (PAD) and the General Allocation Fund (DAU) on Expenditure Allocation (ABD). In addition, this study also aims to determine the influence of local revenue (PAD) and the General Allocation Fund (DAU) on Expenditure Allocation (ABD) partially and simultaneously.

Based on the results of the study indicate that local revenue (PAD) and the General Allocation Fund (DAU) partially and simultaneously have a significant impact on Expenditure Allocation (ABD). When the original income (PAD) increases, then the General Allocation Fund (DAU) will decrease. Because the General Allocation Fund (DAU) is a balanced fund. And when the revenue (PAD) and the General Allocation Fund (DAU) increases, the Expenditure Allocation (ABD) will also increase.

(2)

ABSTRAK

Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan demokratisasi menjadi suatu fenomena global termasuk di Indonesia. Salah satu yang menjadi tuntutan demokrasi adalah asas desentralisasi. Dalam rangka penyelenggaran pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan asas desentralisasi, kepada daerah diberi kewenangan untuk memungut pajak / retribusi dan mengelola Sumber Daya Alamnya sendiri.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) menjadi salah satu sumber dana bagi daerah. Sumber dana tersebut dikelola oleh Pemerintah daerah dan dialokasikan untuk belanja daerah atau Alokasi Belanja Daerah (ABD).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD). Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD) secara parsial dan simultan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi umum (DAU) secara parsial dan simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD). Bila Pendapatan asli Daerah (PAD) meningkat, maka Dana Alokasi Umum (DAU) akan menurun. Karena Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan dana perimbangan. Dan bila Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) meningkat, maka Alokasi Belanja Daerah (ABD) juga akan meningkat.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..………...………….... i

HALAMAN PENGESAHAN.………... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRACT... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI……... viii

DAFTAR GAMBAR………... xiv

DAFTAR TABEL………... xv

DAFTAR GRAFIK………... xvi

DAFTAR LAMPIRAN……….. xvii

BAB I PENDAHULUAN………... 1

1.1 Latar Belakang Masalah…... 1

1.2 Rumusan Masalah………... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 7

1.3.1 Maksud Penelitian………... 7

1.3.2 Tujuan Penelitian………..……..… 7

(4)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,

DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 9

2.1 Landasan Teori…………... 9

2.1.1AnggaranDaerah... 9

2.1.2 Alokasi Belanja Daerah (ABD)... 12

2.1.3 Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 15

2.1.4 Dana Alokasi Umum (DAU) ... 33

2.2 Penelitian Terdahulu………... 35

2.3 Kerangka Pemikiran... 36

2.4 Hipotesis Penelitian... 37

2.4.1 Penerapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD)...….. 37

2.4.2 Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) secara parsial terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD)………...……… 39

2.4.3 Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) secara simultan terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD)………....…… 41

BAB III METODE PENELITIAN………... 43

3.1Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung……….. 43

3.1.1Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung... 45

(5)

3.1.3 Tujuan Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung... 47

3.1.4 Sasaran Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung... 48

3.1.5 Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung... 49

3.1.6 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung………..………..………... 52

3.1.7 Aspek Kegiatan Dinas Pendapatan Kota Bandung... 54

3.2Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... 56

3.2.1Pendapatan Asli Daerah (PAD)... 56

3.2.2Dana Alokasi Umum (DAU)... 56

3.2.3Alokasi Belanja Daerah (ABD)... 57

3.3Populasi dan Sampel... 57

3.4Jenis dan Sumber Data ... 57

3.5 Metode Pengumpulan Data………... 58

3.6 Metode Analisis………... 58

3.6.1 Uji Asumsi Klasik………. 59

3.6.1.1 Uji Normalitas……… 59

3.6.1.2 Uji Kolmogorov-Smirnov……….. 60

3.6.1.3 Uji Multikolinearitas………... 61

3.6.1.4 Uji Autokorelasi………..…………..……....…. 61

3.6.1.5 Uji Heteroskedastisitas…………... 62

(6)

3.6.3 Uji T dan Uji F………...………64

3.6.3.1 Uji T………... 64

3.6.3.2 Uji F………..…... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 65

4.1 Penerapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD)... 65

4.1.1 Hasil Pengujian Asumsi Klasik... 66

4.1.1.1 Hasil Uji Normalitas... 67

4.1.1.2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov... 68

4.1.1.3 Hasil Uji Multikolinearitas... 70

4.1.1.4 Hasil Uji Autokorelasi…………... 72

4.1.1.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 73

4.1.1.5.1 Glejser Testisng... 73

4.1.1.5.2Spearman’s Rho Testing... 74

4.1.1.5.3 Grafik Regresi... 76

4.1.2Hasil Analisis Regresi Linier Berganda... 77

4.1.2.1 Analisis Regresi Berganda... 78

4.1.2.2 Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted R²)... 79

4.2 Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) secara parsial terhadap Alokasi Belanja Daerah (BAD)……….……... 80 4.3 Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi

(7)

Daerah (ABD)... 83

4.4 Analisis Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Alokasi Belanja Daerah (ABD)………... 85

4.4.1 Analisis per bulan tahun 2010…... 85

4.4.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)………... 85

4.4.1.2 Dana Alokasi Umum (DAU)... 86

4.4.2 Analisis per bulan tahun 2011... 87

4.4.2.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)………... 87

4.4.2.2 Dana Alokasi Umum (DAU)... 88

4.4.3 Analisis per bulan tahun 2012……….……... 89

4.4.3.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)………....……. 89

4.4.3.2 Dana Alokasi Umum (DAU)………....……. 90

4.4.4 Analisis per tahun………. 91

4.4.4.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)……….………….... 91

4.4.4.2 Dana Alokasi Umum (DAU)………... 92

4.4.4.3 Alokasi Belanja Daerah (ABD)………... 92

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 94

5.1 Simpulan ... 94

5.2 Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA……….. 97

LAMPIRAN……….. 98

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran………... 37 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov……….…... 69

Tabel 4.2 Hasil Uji Multikoliniearitas………..…….... 71

Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi………..…..…... 72

Tabel 4.4 Glejser Testing………... 74

Tabel 4.5 Spearman’s Rho Testing……… 75

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda………...….…. 77

Tabel 4.7 Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted R²)………. 79

Tabel 4.8 Hasil Uji T………..………..………. 80

Tabel 4.9 Hasil Uji F………...….……….. 83

Tabel 4.10 Data PAD dan DAU tahun 2010………. 85

Tabel 4.11 Data PAD dan DAU tahun 2011………. 87

Tabel 4.12 Data PAD dan DAU tahun 2012………. 89

(10)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot

of Regression Standardized Residual………... 68

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Hasil Uji Normalitas……….. 98

Lampiran B Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov………..…….. 99

Lampiran C Hasil Uji Multikolinearitas……….………. 100

Lampiran D Hasil Uji Autokorelasi………... 102

Lampiran E Hasil Uji Heterokedastisitas (Glejser Testing)……….………...….. 104

Lampiran F Hasil Uji Heterokedastisitas (Spearman’s Rho Testing)……….……….. 106

Lampiran G Hasil Uji Heterokedastisitas (Grafik Regresi)……….……….…...….. 107

Lampiran H Hasil Analisis Regresi Berganda………... 108

Lampiran I Data PAD dan DAU tahun 2010………... 110

Lampiran J Data PAD dan DAU tahun 2011………... 111

Lampiran K Data PAD dan DAU tahun 2012………... 112

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan demokratisasi menjadi suatu fenomena global termasuk di Indonesia. Tuntutan demokratisasi ini menyebabkan aspek transparansi dan akuntabilitas. Kedua aspek tersebut menjadi hal penting dalam pengelolaan pemerintah termasuk di bidang pengelolaan keuangan negara maupun daerah. Akuntabilitas publik adalah pemberian informasi dan pengungkapan seluruh aktivitas dan kerja finansial Pemerintah Daerah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pengamat ekonomi, pengamat politik, investor, hingga rakyat mulai memperhatikan setiap kebijakan dalam pengelolaan keuangan. (Mardiasmo, 2002).

(13)

2

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana kegiatan Pemerintah Daerah yang dituangkan dalam bentuk angka dan batas maksimal untuk periode anggaran. APBD juga diartikan sebagai rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (PP No.24 Tahun 2005). Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. (Halim, 2007).

Daerah diberikan otonomi atau kewenangan kepada daerah untuk mengurus urusan rumah tangganya sendiri. Adanya desentralisasi keuangan merupakan konsekuensi dari adanya kewenangan untuk mengelola keuangan secara mandiri. Apabila Pemerintah Daerah melaksanakan fungsinya secara efektif dan mendapat kebebasan dalam pengambilan keputusan pengeluaran disektor publik maka mereka harus mendapat dukungan sumber-sumber keuangan yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan lain-lain dari pendapatan yang sah. (Halim, 2007).

(14)

3

Permasalahan yang dihadapi daerah pada umumnya berkaitan dengan penggalian sumber-sumber pajak dan retribusi daerah yang merupakan salah satu komponen dari PAD masih belum memberikan konstribusi signifikan terhadap penerimaan daerah secara keseluruhan. Kemampuan perencanaan dan pengawasan keuangan yang lemah. Hal tersebut dapat mengakibatkan kebocoran-kebocoran yang sangat berarti bagi daerah. Peranan Pendapatan Asli Daerah dalam membiayai kebutuhan pengeluaran daerah sangat kecil dan bervariasi antar daerah, yaitu kurang dari 10% hingga 50%. Sebagian besar wilayah Provinsi dapat membiayai kebutuhan pengeluaran kurang dari 10%. Distribusi pajak antar daerah sangat timpang karena basis pajak antar daerah sangat bervariasi. Peranan pajak dan retribusi daerah dalam pembiayaan yang sangat rendah dan bervariasi terjadi hal ini terjadi karena adanya perbedaan yang sangat besar dalam jumlah penduduk, keadaan geografis (berdampak pada biaya relative mahal) dan kemampuan masyarakat, sehingga dapat mengakibatkan biaya penyediaan pelayanan kepada masyarakat sangat bervariasi. (Halim, 2007).

Otonomi daerah harus disadari sebagai suatu transformasi paradigma dalam penyelenggaran pembangunan dan pemerintahan di daerah, dimana Pemerintah Daerah memiliki otonomi yang lebih luas untuk mengelola sumber-sumber ekonomi daerah secara mandiri dan bertanggung jawab yang hasilnya diorientasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Transformasi paradigma dalam hal ini terlatak pada aspek akuntabilitas Pemerintah Daerah dalam rangka mengelalola sumber-sumber ekonomi yang semula bersifat akuntabilitas vertikal

(15)

4

Tujuan utama penyelenggaran otonomi daerah adalah untuk meningkatkan pelayanan public (publick service) dan memajukan perekonomian daerah. (Mardiasmo, 2002).

Dengan adanya otonomi daerah ini berarti Pemerintah Daerah dituntut untuk lebih mandiri, tak terkecuali juga mandiri dalam masalah financial. Meski begitu Pemerintah Pusat tetap memberi dana bantuan yang berupa Dana Alokasi Umum (DAU) yang di transfer ke Pemerintah Daerah. Dalam praktiknya, transfer dari Pemerintah Pusat merupakan sumber pendanaan utama Pemerintah Daerah untuk membiayai operasional daerah, yang oleh Pemerintah Daerah ”dilaporkan” di perhitungan anggaran. Tujuan dari transfer ini adalah untuk mengurangi kesenjangan fiskal antar pemerintah dan menjamin tercapainya standar pelayanan publik minimum di seluruh negeri (Maemunah, 2006).

(16)

5

Permasalahan Dana Alokasi Umum terletak pada perbedaan cara pandang antara pusat dan daerah tentang Dana Alokasi Umum. Bagi pusat, Dana Alokasi Umum dijadikan instrument horizontal imbalance untuk pemerataan atau mengisi

fiscal gap. Bagi daerah, Dana Alokasi Umum dimaksudkan untuk mendukung kecukupan. Permasalahan timbul ketika daerah meminta Dana Alokasi Umum sesuai kebutuhannya. Di sisi lain, alokasi Dana Alokasi Umum berdasarkan kebutuhan daerah belum bisa dilakukan karena dasar perhitungan fiscal needs tidak memadai (terbatasnya data, belum ada standar pelayanan minimum masing-masing daerah, dan sistem penganggaran yang belum berdasarkan pada standar analisis belanja). Ditambah total pengeluaran anggaran khususnya APBD belum mencerminkan kebutuhan sesungguhnya dan cenderung tidak efisien. (Muljono, 2001).

(17)

6

Dalam rangka memudahkan penilaian kewajaran biaya suatu program atau kegiatan, belanja menurut kelompok belanja terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak memiliki keterkaitan secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, terdiri dari belanja pegawai, belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga. Sedangkan belanja langsung merupakan belanja yang memiliki keterkaitan secara langsung dengan program dan kegiatan yang meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal. (Halim, 2007).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang :

"Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Dana Alokasi Umum (DAU)

Terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD) di Kota Bandung".

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalah yang dikemukakan diatas, maka dapat diidentifikasi suatu rumusan masalah sebagai berikut:

• Bagaimana penerapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi

Umum (DAU) terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD)?

• Berapa besar pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi

Umum (DAU) secara parsial terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD)?

• Berapa besar pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi

(18)

7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan maksud agar dapat memberikan kontribusi bukti empiris tentang masalah yang diteliti yaitu pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) di Kota Bandung.Yang diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu perpajakan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah :

• Untuk mengetahui bagaimana penerapan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD).

• Untuk mengetahui apakah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana

Alokasi Umum (DAU) berpengaruh secara parsial terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD).

• Untuk mengetahui apakah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana

Alokasi Umum (DAU) berpengaruh secara simultan terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD).

1.4 Kegunaan Penelitian

Beberapa kegunaan dalam penelitian ini berupa kontribusi empiris, teori dan kebijakan, yaitu :

• Bagi Penulis

(19)

8

Selain itu, penelitian ini juga dapat melatih kemampuan teknis analitis yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan dalam melakukan pendekatan terhadap suatu masalah.

• Bagi Peneliti lainnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penulis lainnya untuk menganalisa masalah-masalah yang berkenaan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU). • Bagi Masyarakat

(20)

94

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil pengujian hipotesis penelitian dan pengujian regresi berganda dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Dalam rangka intensifikasi kemampuan keuangan daerah, Pemerintah daerah diberikan kewenangan dalam pengenaan pajak dan retribusi daerah, diharapkan dapat mendorong Pemerintah daerah terus berupaya untuk mengoptimalkan PAD, khususnya yang berasal dari Pajak daerah. Pajak daerah diharapkan bisa menjadi tulang punggung PAD.

2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD). Sehingga dapat diasumsikan semakin besar Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka semakin besar pula Alokasi Belanja Daerah (ABD). Suatu daerah yang potensi fiskalnya rendah, maka Dana Alokasi Umum (DAU) yang diperolehnya tinggi.

(21)

95

4. Berdasarkan hasil analisis, dapat dikatakan bahwa Pendapatan Asli daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Alokasi Belanja Daerah (ABD) ketiganya saling berkaitan. Bila PAD meningkat, maka DAU akan mengalami penurunan. Karena DAU digunakan sebagai dana perimbangan saja. Bila PAD dan DAU mengalami kenaikan, maka ABD juga akan mengalami kenaikan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil simpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran kepada :

1. Bagi Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kota Bandung

• Untuk meningkatkan Alokasi Belanja Daerah (ABD) maka

Pemerintah Daerah diharapkan bisa terus menggali sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah baik secara intensifikasi maupun extensifikasi untuk meningkatkan pendapatan daerah, demikian juga Pemerintah Daerah agar dapat memanfaatkan Dana Alokasi Umum (DAU) yang dimiliki semaksimal mungkin.

2. Bagi peneliti selanjutnya

• Penelitian selanjutnya disarankan agar lebih memperbanyak jumlah

kabupaten / kota yang akan diuji. Sehingga akan diperoleh sampel yang lebih banyak dan lebih akurat.

• Penelitian selanjutnya disarankan agar mengambil sampel di luar Kota

(22)

96

Ini dimaksudkan agar dapat membandingkan apakah hasil penelitian ini dapat berlaku untuk kabupatan / kota selain Kota Bandung.

• Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengambil jangka waktu

yang lebih lama lagi untuk diteliti.

• Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar menggunakan variabel

(23)

97

DAFTAR PUSTAKA

Darise, Nurlan. 2008. Akuntansi Keuangan Daerah. Penerbit PT. Indeks: Jakarta Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Edisi

4. Badan Penerbitan Universitas Diponegoro: Semarang.

Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 3. Salemba 4 : Jakarta.

Maimunah, Mutiara. (2006). Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang.

Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen keuangan daerah. Penerbit Andi: Yogyakarta.

Muljono, Eugenia, Liliawati, 2001. Peraturan Perundang-undangan tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Harvarindo, Jakarta.

Pasal 1 angka 64 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Siahaan, Marihot, 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, PT Raja Gravindo Persada, Jakarta.

Singgih, Santoso. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 110 angka (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 127

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 141

Referensi

Dokumen terkait

Pesatnya perkembangan teknologi saat ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan bisnis, perseorangan, instansi pemerintah, ataupun swasta. Perkembangan teknologi seiring dengan

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menentukan strategi pemasaran dengan mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal usaha Circle Shop ini adalah dengan analisis

Sebanyak 65,9% siswa di SMA ”X” mempersepsi bahwa guru belum mencerminkan domain perkembangan serta 51,6% siswa mempersepsi bahwa guru belum mencerminkan domain

Disadari bahwa antara transportasi dan tata guna lahan memiliki keterkaitan yang tinggi, termasuk keterkaitan 2 (dua) aspek tersebut di Kabupaten OKU Selat an. Transportasi

Perumahan BTN Gojeng Permai yang berada di Kelurahan Biringere Kecamatan Sinjai Utara dengan luas 18 Ha, yang telah dibangun sejak tahun 2001 ini telah mengalami banyak

Variasi suhu pencampuran 125 o C, 135 o C, 145 o C, 155 o C, 160 o C lapisan AC-WC gradasi halus batas tengah dengan kadar aspal 5,7%, pada temperatur pencampuran 125 o C

KECACATAN PARTISIPASI SEKOLAH UNTUK WANITA USIA 10-49 PENGHASILAN RATA RATA/BLN STATUS

Menimbang bahwa sesuai dengan pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989, Majelis Hakim perlu memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Palembang Palembang untuk