iv
ABSTRAK
PERBANDINGAN EFEK KONSUMSI AKUADES DAN
MINUMAN ISOTONIK TERHADAP FREKUENSI
DENYUT NADI PADA PRIA DEWASA
SETELAH TES LARI 12 MENIT
George Hagi, 2011 Pembimbing I : Fen Tih, dr., M.Kes
Pembimbing II : Drs. Pinandojo Djojosoewarno, dr., AIF
Latar belakang Dehidrasi setelah latihan fisik menyebabkan peningkatan
denyut jantung karena perangsangan sistem saraf simpatis. Rehidrasi setelah latihan fisik dapat meningkatkan ketahanan tubuh seseorang dalam berolahraga dengan mempengaruhi fungsi jantung. Konsumsi minuman isotonik setelah latihan fisik dapat merangsang sistem saraf parasimpatis untuk menurunkan denyut jantung.
Tujuan penelitian untuk membandingkan pengaruh konsumsi akuades dan
minuman isotonik terhadap denyut nadi pada pria dewasa setelah tes lari 12 menit.
Metode penelitian Design penelitian eksperimental sungguhan dengan
Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif. Dengan design pre test dan
post test. Data yang diukur adalah frekuensi denyut nadi (x/menit) setelah tes lari 12 menit, sebelum dan sesudah konsumsi akuades atau minuman isotonik. Pengukuran dilakukan dengan cara palpasi pada arteri carotis, pada posisi duduk.
Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan α = 0,05 dan uji t tidak berpasangan dengan α = 0,05 Pengolahan data menggunakan perangkat lunak komputer. Kemaknaan berdasarkan nilai p≤0,05.
Hasil penelitian frekuensi denyut nadi sebelum dan sesudah konsumsi
akuades 162.27 x/menit dan 109.07 x/menit setelah dianalisis uji statistik berbeda secara signifikan p=0.019* (p≤0,05). Frekuensi denyut nadi sebelum dan sesudah konsumsi minuman isotonik 164 x/menit dan 103.47 x/menit setelah dianalisis uji statistik berbeda secara signifikan p=0.015* (p<0,05). Persentase penurunan frekuensi denyut nadi sesudah konsumsi akuades dan minuman isotonik 32.72% dan 36.87 % setelah dianalisis uji statistik berbeda sangat signifikan p=0.007** (p≤0,01).
Simpulan konsumsi minuman isotonik berefek lebih besar dalam menurunkan
frekuensi denyut nadi dibandingkan dengan konsumsi akuades setelah tes lari 12 menit.
v
ABSTRACT
COMPARISON EFFECTS OF CONSUMPTION DISTILLED
WATER AND ISOTONIC DRINK ON PULSE FREQUENCY
IN ADULT MALE AFTER 12-MINUTES RUNNING TEST
George Hagi, 2011. 1st Tutor : Fen Tih, dr., M.Kes.
2nd Tutor : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF
Background Dehydration after physical exercises causes the increasing of heart rate due to stimulation of the sympathetic nervous system. Rehydration after physical exercise can improve man endurance in exercise by affecting cardiac function. The consumption of isotonic drinks can stimulate the parasympathetic nerves to lower the heart rate
Objective to compare the effect of consuming distilled water and isotonic drinks to the pulse frequency in adult male after 12-minutes running test.
Method The design of this study was real experimental, using Completely Randomized Design (CRD), was a comparative research design with pre-test and post-test. The data measured was the pulse frequency (times/min) after the 12-minutes running test, before and after consumption of distilled water or isotonic drinks.Measurements were performed by palpation on the carotid artery, in a sitting position.Data analysis were done by using the paired "t" test with α=0.05 and by using the unpaired "t" test with α=0.05. The data was processed using computer software. Significance based on the value of p≤0.05.
Results of pulse frequency before and after the consumption of distilled water was 162.27 times/minute and 109.07 times/minute and after being analyzed, it showed a statistically significant different p=0019* (p≤0.05). Pulse frequency before and after the consumption of isotonic drinks was 164 times/minute and 103.47 times/minute after being analyzed, it showed a statistically significant different p=0015*.(p≤0.05). The percentage reduction pulse frequency after the consumption of distilled water and isotonic drinks were 32.72% and 36.87% after being analyzed, it showed a statistically highly significant different p=0.007** (p≤0.01).
Conclusion the consumption of isotonic drinks has a greater effect in lowering the pulse frequency compared to the consumption of distilled water after 12- minutes running test.
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.3.1 Maksud ... 2
1.3.2 Tujuan ... 2
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2
1.4.1 Manfaat Akademis ... 2
1.4.2 Manfaat Praktis ... 2
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3
1.5.2 Hipotesis ... 4
1.6 Metode Penelitian ... 4
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Latihan Fisik ... 6
2.1.1 Definisi Latihan Fisik ... 6
viii
2.3.3 Fisiologi Cardiac Output dan Faktor Utama yang Mempengaruhi Denyut Jantung ... 16
2.3.4 Refleks Baroreseptor ... 20
2.3.5 Cara-Cara pemeriksaan Denyut Jantung ... 20
2.3.6 Kelainan Denyut Jantung ……….. 22
2.4 Minuman Olahraga dan Akuades ... 25
2.4.1 Macam-macam Minuman Olahraga ... 25
2.4.2 Komposisi Minuman Isotonik ... 27
2.4.3 Akuades ... 32
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan, Alat, dan Subjek Penelitian ... 33
3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 33
3.1.2 Subjek Penelitian ... 33
3.1.2.1 Kriteria Inklusi ... 33
3.1.2.1 Kriteria Eksklusi... 33
3.2 Metode Penelitian ... 34
3.2.1 Desain Penelitian ... 34
3.2.2 Variabel Penelitian ... 34
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 34
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 34
ix
3.3 Prosedur Penelitian ... 35
3.3.1 Persiapan Enumerator ... 35
3.3.2 Persiapan Subjek Penelitian ... 36
3.3.3 Persiapan Bahan Uji ... 36
3.3.4 Cara Pemeriksaan ... 37
3.3.5 Analisis Data ... 38
3.3.6 Aspek Etik Penelitian ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 40
4.2 Pembahasan ... 45
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 46
4.3.1 Hipotesis Minor 1 ... 46
4.3.2 Hipotesis Minor 2 ... 47
4.3.3 Hipotesis Mayor ... 47
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 49
5.2 Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 50
LAMPIRAN ... 52
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Dehidrasi berdasarkan Gejala Klinik ... 13 Tabel 2.2 Jenis - jenis Sport Dinks ... 25 Tabel 2.3 Komposisi Elekrolit Minuman Isotonik………. 26 Tabel 4.1 Frekuensi Denyut Nadi (x/menit) Sebelum dan Sesudah
Konsumsi Akuades ... 40 Tabel 4.2 Hasil Uji “t” Berpasangan Frekuensi Denyut Nadi Sebelum
dan Sesudah Konsumsi Akuades ... 41 Tabel 4.3 Frekuensi Denyut Nadi (x/menit) Sebelum dan Sesudah
Konsumsi Minuman Isotonik ... 42 Tabel 4.4 Hasil Uji “t” Berpasangan Frekuensi Denyut Nadi Sebelum
dan Sesudah Konsumsi Minuman Isotonik ... 43 Tabel 4.5 Hasil Uji “t” Tidak Berpasangan Frekuensi Denyut Nadi
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Latihan Fisik ... 6
Gambar 2.2 Penampang Otot ... 7
Gambar 2.3 Struktur Sarkomer ... 8
Gambar 2.4 Distribusi Cairan dalam Tubuh ... 12
Gambar 2.5 Dehidrasi ... 14
Gambar 2.6 Fisiologi Cardiac Output saat Latihan Fisik ... 17
Gambar 2.7 Perangsangan Jantung oleh Saraf Simpatis dan Parasimpatis 19 Gambar 2.8 Lokasi Pengukuran Denyut Nadi ... 21
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I INFORMED CONSENT ... 52 Lampiran II Data Subjek Penelitian ... 53 Lampiran III Hasil Uji “t” Berpasangan untuk Frekuensi Denyut
Nadi Sebelum dan Sesudah Konsumsi Akuades ... 54 Lampiran IV Hasil Uji “t” Berpasangan untuk Frekuensi Denyut
Nadi Sebelum dan Sesudah Konsumsi Minuman
Isotonik ... 55 Lampiran V Hasil Uji “t” Tidak Berpasangan untuk Frekuensi
Denyut Nadi Sesudah Konsumsi Akuades dan
52
LAMPIRAN I
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :
U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Perbandingan Efek Konsumsi Akuades dan Minuman Isotonik Terhadap Frekuensi Denyut Nadi Pada Pria Dewasa Setelah Tes Lari 12 Menit.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
Bandung, ...
Mengetahui, Yang menyatakan
Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,
( ) ( )
Saksi-saksi:
1. ……… ( )
2. ……… ( )
54
LAMPIRAN III
HASIL UJI
“
t
”
BERPASANGAN UNTUK FREKUENSI
55
LAMPIRAN IV
HASIL UJI
“
t
”
BERPASANGAN UNTUK FREKUENSI
56
LAMPIRAN V
HASIL UJI
“
t
”
TIDAK BERPASANGAN UNTUK FREKUENSI
DENYUT NADI SESUDAH KONSUMSI AKUADES
DAN MINUMAN ISOTONIK
Variances t-test for Equality of Means
58
RIWAYAT HIDUP
Nama : George Hagi
Nomor Pokok Mahasiswa : 0810201
Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta/ 18 Oktober 1990
Agama : Kristen Protestan
Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia (WNI)
Alamat : Jalan Raya Siliwangi No. 415
Cicurug-Sukabumi 43359, Jawa Barat
E-mail : gie.josh1018@gmail.com
Riwayat Pendidikan:
1993 - 1996 : TKK BPK Penabur, Cicurug – Sukabumi 1996 - 2002 : SD BPK Penabur, Cicurug – Sukabumi 2002 - 2005 : SMP Mardi Yuana, Cicurug – Sukabumi
2005 - 2008 : SMA Mardi Yuana, Bogor
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menjaga keseimbangan cairan tubuh dan fungsi jantung sangat penting bagi seorang atlet untuk mencapai kondisi yang optimal selama latihan dan kompetisi. Ketika seseorang melakukan aktivitas fisik seperti latihan fisik atau berolahraga, sumber energi yang terdapat di dalam tubuh seperti lemak atau karbohidrat akan terkonversi menjadi air (H2O), karbon
dioksida (CO2) dan energi panas yang dikeluarkan melalui keringat. Air
dan natrium banyak terlibat dalam metabolisme tubuh, jika tubuh kekurangan air dan natrium dapat menyebabkan dehidrasi dan kram otot (M. Anwari Irawan, 2007; Coyle, 1994).
Kehilangan cairan tubuh berpengaruh terhadap kinerja jantung, dibuktikan oleh pengamatan bahwa setiap kehilangan 1 liter air akan menyebabkan peningkatan denyut jantung sekitar delapan denyut per menit, penurunan cardiac output sebesar 1 liter per menit. Kehilangan cairan tubuh juga mengurangi stroke volume dan mempengaruhi aliran darah ke organ terutama otot rangka, sehingga membatasi pengiriman nutrisi dan oksigen ke otot rangka (Coyle, 2004).
Untuk alasan ini, ketika latihan fisik perlu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan meminimalkan peningkatan denyut jantung sebelum, selama dan sesudah latihan fisik dengan mengkonsumsi cairan. Rehidrasi setelah latihan fisik dapat meningkatkan ketahanan tubuh seseorang dengan mempengaruhi fungsi jantung, fungsi otot, dan fungsi
thermoregulatory (Coyle, 1994).
2
Dibandingkan dengan air minum biasa, minuman isotonik yang mengandung karbohidrat dan elektrolit dapat meningkatkan ketahanan tubuh seseorang ketika dikonsumsi sebelum, selama dan sesudah latihan intensitas tinggi yang berlangsung setidaknya satu jam.
1.2 Identifikasi Masalah
Bagaimana efek pemberian akuades terhadap frekuensi denyut nadi pada pria dewasa setelah tes lari 12 menit.
Bagaimana efek pemberian minuman isotonik terhadap frekuensi denyut nadi pada pria dewasa setelah tes lari 12 menit.
Bagaimana perbedaan efek pemberian akuades dan minuman isotonik terhadap frekuensi denyut nadi pada pria dewasa setelah tes lari 12 menit.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud penelitian: Mengetahui efek akuades dan minuman isotonik terhadap frekuensi denyut nadi.
1.3.2 Tujuan penelitian: Mengetahui perubahan frekuensi denyut nadi setelah pemberian akuades dan minuman isotonik pada pria dewasa setelah tes lari 12 menit.
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat Akademis: Memberikan dan memperluas informasi tentang manfaat konsumsi minuman isotonik terhadap sistem kardiovaskular terutama denyut nadi.
3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis.
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Kehilangan cairan yang terus menerus saat latihan fisik dapat menyebabkan curah jantung dan volume darah menurun, sehingga denyut jantung meningkat akibat perangsangan sistem saraf simpatis yang dapat menyebabkan gangguan fungsi jantung. Ketika tubuh kehilangan cairan, perlu adanya asupan cairan yang mencukupi kebutuhan tubuh (Coyle, 2004)
Minuman isotonik memiliki konsentrasi yang sama seperti darah, yang terdiri dari air, 6-8% karbohidrat dan elekrolit. Karbohidrat terutama dalam bentuk karbohidrat sederhana dalam konsentrasi tertentu diperlukan agar dapat membantu tubuh dalam mempertahankan level glukosa darah mempertahankan ketersediaan glikogen otot sehingga ketersediaan energi tetap terjaga dan terjadinya kelelahan dapat ditunda (Coyle, 1994; Hopkins, 2010).
Elektrolit yang terkandung dalam minuman isotonik seperti natrium (Na) dapat memberikan manfaat terutama untuk membantu penyerapan energi ke dalam tubuh dan mempercepat penyerapan air di usus, menjaga keseimbangan cairan tubuh, membantu tubuh untuk menahan air lebih lama di dalam tubuh dan menstimulasi keinginan untuk minum sehingga mengoptimasi proses rehidrasi (Hopkins, 2010).
4
Oleh karena itu, minuman isotonik dipercaya dapat menstabilkan denyut jantung dan lebih cepat mengganti air dan elekrolit yang hilang akibat berkeringat (Hopkins, 2010).
1.5.2 Hipotesis
Konsumsi akuades berefek menurunkan frekuensi denyut nadi setelah tes lari 12 menit.
Konsumsi minuman isotonik berefek menurunkan frekuensi denyut nadi setelah tes lari 12 menit.
Konsumsi minuman isotonik berefek lebih besar dalam menurunkan frekuensi denyut nadi dibandingkan dengan konsumsi akuades setelah tes lari 12 menit.
1.6 Metode Penelitian
Desain penelitian eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif. Dengan desain pre test dan post test. Data yang diukur adalah frekuensi denyut nadi (x/menit) setelah tes lari 12 menit, sebelum dan sesudah konsumsi akuades atau minuman isotonik. Pengukuran dilakukan dengan cara palpasi pada arteri karotis, pada posisi duduk.
5
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.7.1 Lokasi : Lintasan Lari Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia
49
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Konsumsi akuades berefek menurunkan frekuensi denyut nadi setelah tes lari 12 menit.
Konsumsi minuman isotonik berefek menurunkan frekuensi denyut nadi setelah tes lari 12 menit.
Konsumsi minuman isotonik berefek lebih besar dalam menurunkan frekuensi denyut nadi dibandingkan dengan konsumsi akuades setelah tes lari 12 menit.
5.2 Saran
Penelitian perbandingan efek konsumsi akuades dan minuman isotonik tehadap frekuensi denyut nadi pada pria dewasa setelah tes lari 12 menit perlu dilanjutkan dengan :
Menggunakan jenis latihan fisik yang lain.
50
DAFTAR PUSTAKA
Almond C.S.D., Shin A.Y., Fortescue E.B., Mannix R.C., Wypij D., Binstadt B.A., et al. 2005. Hyponatremia among Runners in the Boston Marathon. N Engl J Med, 352(15): 1550-6.
Bompa T.O. 1990. Theory and Methodology of Training: The key of Athletic
Performance. Iowa: Kendall Hunt Publishing Company.
Brown C.M., Barberini L., Dulloo A.G., Montani J.P. 2005. Cardiovascular responses to water drinking: does osmolality play a role?. Am J Physiol Regul Integr Comp
Physiol, 289:1687-92.
Casa D.J., Armstrong L.E., Hillman S.K., Montain S.J., Reiff R.V., Rich B.S.E., et al. 2000. Fluid Replacement for Athletes. Journal of Athletic Training, 35(2):212–24.
Coyle E.F. 1994. Fluid and Carbohydrate Replacement During Exercise: How Much and Why?. Sport Science Exchange, 7(3): 1-8.
Coyle E.F. 2004. Fluid and Fuel Intake During Exercise. Journal of Sports Sciences, 22: 39-55.
Dahlan M.S. 2009. Besar sampel dan cara pengambilan sampel, dalam penelitian
kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Eroschenko V.P. 2000. Di Fiore’s Atlas of Histology with Functional Correlations. 9th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Ganong W.F. 2005. Review of Medical Physiology. 22nd ed. Singapore: Mc Graw Hill.
Gonzales A.J., Mora R.R., Below P.R. Coyle. E.F. 1995. Dehydration Reduces Cardiac Output and Increase Systemic and Cutaneous Vascular Resistance During Exercise. J Apply Physiol, 79:1487-96.
Guyton A.C., Hall J.E. 2000. Textbook of Medical Physiology. 10th ed. Philadelphia: W.B.Saunders Company.
51
Klabunde R.E. 2005. Cardiovascular Physiology Concepts. 1st ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Leicht A.S., Sinclair W.H., Petterson M.J., Rudzki S., Tulppo M.S., Forgarty A.L., et al. 2009. Influence of postexercise cooling techniques on heart rate variability in men. Exp Physiol, 94(6): 695–703.
M. Anwari Irawan. 2007. Cairan Tubuh, Elektrolit dan Mineral. Sports Science Brief, 1(1): 1-5.
Mackenzie B. 2000. Sports Drinks. http://www.brianmac.co.uk/drinks.htm. 17 Juli 2011.
Marieb E.N., Hoehn K. 2006. Human Anatomy & Physiology. 7th ed. San Francisco: Benjamin Cummings.
Oliveira T.P., Ferreira R.B, Mattos R.A., Silva J.P., Lima J.R.P. 2011. Influence of Water Intake on Post-Exercise Heart Rate Variability Recovery. Journal of
Exercise Physiology, 14: 97-105.
Ostojic S.M., Mazic S. 2002. Effects of a Carbohydrate-Electrolyte Drink on Specific Soccer Tests and Performance. Journal of Sports Science and Medicine. 1: 47-53
Reents S. 2011. Exercise and Heart Rate. http://www.athleteinme.com. 17 Juli 2011.
Robergs R.A., Landwehr R. 2002. The Surprising History of The “HRmax=220-age” Equation. Journal of Exercise Physiology, 5(2):1-10.
Sawka M.N. & Coyle, E.F. 1999. Influence of Body Water and Blood Volume on Thermoregulation and Exercise Performance in The Heat. Exerc Sport Sci Rev, 27: 167-218.
Smith J. 1992. A Look at the Components and Effectiveness of Sports Drinks.
Journal of Athletic Training, 27(2): 173-6.