Universitas Kristen Maranatha
The Influence of Distributive Justice and Procedural Justice on
Commitment Organizational
Abstract
This study was conducted to verificate Distributive Justice and Prosedural Justice and its impact on Commitment Organization with employee in the PT. Sinar Pelangi Bandung as the respondents. Data were collected through direct survey in the PT. Sinar Pelangi Bandung. Questionnaires were distributed to 75 employee of PT. Sinar Pelangi, with respondent rate 93.33%. In this study, all variables distributive justice, procedural justice and commitment organizational that fulfilled the reliability test, and all variables could be used for the next test. From 4 hypothesis have been tested in this study, all hypothesis been accepted the correlation & regression analysis showed that, there were positive correlation & regression all variables and significant.
Universitas Kristen Maranatha
Pengaruh Keadilan Distributif dan Keadilan Prosedural Terhadap
Komitmen Organisasional
Intisari
Penelitian ini mencoba untuk memverifikasi tentang hubungan dan pengaruh keadilan distributif dan keadilan prosedural terhadap komitmen organisasional dengan mengambil sampel yaitu karyawan pada PT. Sinar Pelangi Bandung. Data dikumpulkan melalui survei langsung pada PT. Sinar Pelangi Bandung. Kuesioner dibagikan kepada 75 karyawan PT. Sinar Pelangi Bandung, dengan tingkat pengembalian 93.33%. Pada penelitian ini, semua variabel keadilan distributif, keadilan prosedural dan komitmen organisasional, memenuhi kriteria pengujian reliabilitas dan semua variabel tersebut dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya. Dari 4 hipotesis yang diuji didalam penelitian ini, semua hipotesis diterima, analisis hubungan dan pengaruh menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh positif diantara ketiga variabel dan signifikan.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
ABSTRACT ... iv
1.5 Tempat dan Jangka Waktu Penelitian ... 6
1.7 Sistematika Penulisan... 7
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Keadilan ... 8
2.2 Jenis-jenis Keadilan ... 9
2.2.1 Keadilan Prosedural ... 9
2.2.2 Keadilan Distributif ... 11
2.3 Komitmen Organisasi... 12
2.3.1 Dimensi Komitmen ... 12
2.3.2 Definisi Komitmen Dalam Berorganisasi ... 14
2.4 Hubungan dan Pengaruh Keadilan Distributif, Prosedural, terhadap Komitmen Organisasional ... 16
Universitas Kristen Maranatha
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ... 20
3.2 Prosedur Pengumpulan Data ... 20
3.3 Definisi Operasional... 21
3.3.1 Data Demografi ... 21
3.3.2 Variabel Dependen: Komitmen Organisasional... 21
3.3.3 Variabel Independen ... 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden ... 25
4.2 Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 27
5.3 Keterbatasan Penelitian dan Saran Penelitian Mendatang ... 41
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian ... 25
Tabel 4.2 Profil Responden ... 26
Tabel 4.3 Factor Loading Untuk Setiap Butir Instrumen dan Variabel Dengan Analisis Faktor ... 28
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Untuk Tiap Variabel... 29
Tabel 4.5 Item Total Correlation dan Koefisien Cronbach’s Alpha untuk tiap item instrumen dan variable penelitian ... 31
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Untuk Tiap Variabel ... 32
Tabel 4.7 Hasil Analisis Korelasi dan Regresi... 33
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Penilaian keadilan dalam organisasi mempunyai dampak pada sikap dan
reaksi seseorang. Setiap orang pasti menghendaki perlakuan yang adil baik dari sisi
distribusi dan prosedur atau disebut sebagai keadilan distributif dan keadilan
prosedural (Tjahjono, 2007). Keadilan distributif menunjuk pada sejumlah sumber
penghasilan atau penghargaan yang dibagikan pada para karyawan. Keadilan
distributif berhubungan dengan keadilan dalam pengalokasian sumber penghasilan
jika dibandingkan dengan keadilan prosedural yang berfokus pada keadilan dalam
proses membuat keputusan (Milkovich & Newman, 2005; dalam Samad, 2006).
Keadilan prosedural menunjuk pada proses yang digunakan untuk membuat
keputusan pembayaran (Brockner et al., 2000; dalam Samad, 2006). Keadilan
prosedural memberi kesan bahwa cara dari suatu keputusan pembayaran yang dibuat
menjadi penting bagi para karyawan sebagai hasil dari keputusan (Milkovich &
Newman, 2005; dalam Samad, 2006). Oleh karena itu, fokus keadilan prosedural
adalah pada perhatian karyawan yaitu bagaimana prosedur untuk membuat keputusan
tersebut dapat dilaksanakan.
Penelitian di bidang organizational justice menunjukkan bahwa ketika para
karyawan diperlakukan adil, mereka akan mempunyai sikap dan perilaku yang
dibutuhkan untuk keberhasilan perubahan organisasi bahkan dalam kondisi sulit
sekalipun (Cobb et al., 1995; dalam Sugiarti, 2005). Sebaliknya, ketika keputusan
2
Universitas Kristen Maranatha marah dan menolak upaya perubahan untuk perbaikan organisasi. Beberapa pekerja
kemungkinan mendapatkan outcome yang mereka harapkan sedangkan pekerja lain
kemungkinan mendapat sebaliknya. Namun Thibaut dan Walker (1975; dalam
Santosa, 2010) mengatakan bahwa penilaian seseorang mengenai keadilan tidak
hanya dipengaruhi oleh apa yang mereka terima sebagai akibat keputusan tertentu,
tetapi juga pada proses atau bagaimana keputusan tersebut dibuat (Greenberg, 1990;
dalam Saunders et al., 2002; dalam Sugiarti, 2005). Kemudian apabila mereka
menilai bahwa perlakuan yang mereka terima adil maka akan berpengaruh pada dua
jenis outcomes yang mereka terima, yaitu kepuasan dan komitmen. Semakin tinggi
mereka mempersepsikan keadilan suatu kebijakan ataupun praktek manajemen akan
berdampak pada peningkatan kepuasan kerja dan komitmen organisasi (dalam
konteks penelitian ini adalah karyawan).
Penelitian tentang keadilan organisasional pernah dilakukan oleh Samad
(2006) yang meneliti tentang hubungan pengaruh antara keadilan prosedural dan
keadilan distributif terhadap hasil kerja karyawan yang meliputi komitmen organisasi
dan kepuasan kerja. Sampel dalam penelitian yang dilakukan Samad (2006) adalah
500 karyawan manufaktur pada industri elektronik dan listrik di Malaysia. Hasil
penelitian menyatakan bahwa keadilan prosedural dan keadilan distributif secara
positif berhubungan dengan komitmen organisasi dan kepuasan kerja. Di samping itu
baik keadilan prosedural maupun keadilan distributif berpengaruh terhadap
komitmen organisasi dan kepuasan kerja. Hasil lain yang diperoleh adalah bahwa
keadilan distributif lebih berpengaruh baik pada kepuasan kerja maupun komitmen
3
Universitas Kristen Maranatha Penelitian lain adalah hasil penelitian Tjahjono (2007) menunjukkan bahwa
modal sosial berperan memoderasi pengaruh kedua jenis keadilan pada kepuasan
kerja dan komitmen organisasi. Mereka yang memiliki modal sosial tinggi cenderung
bersikap lebih stabil terhadap derajat keadilan, sedangkan mereka yang memiliki
modal sosial rendah cenderung lebih reaktif. Dalam hal ini, keadilan distributif lebih
dominan dalam mempengaruhi kepuasan individual seseorang dibandingkan dengan
keadilan prosedural. Hal tersebut disebabkan setiap individual memiliki perhatian
dan minat atas lokasi barang dan jasa bagi kesejahteraan mereka. Implikasinya,
organisasi perlu mengkaji aspek alokasi tersebut terkait dengan perhatian dan minat
setiap orang pada penilaian kinerja.
Keadilan distributif dominan dalam mempengaruhi kepuasan individual
sedangkan keadilan prosedural menjelaskan komitmen keorganisasian karyawan,
kedua hal tersebut saling berhubungan sehingga untuk mengukur sejauh mana
tingkat komitmen keorganisasian karyawan diperlukan pengakuan dan pemahaman
akan keadilan distributif dan prosedural tersebut bagi para masing-masing karyawan.
Hal ini akan mempengaruhi kebijakan organisasi. Organisasi yang baik akan
mengeluarkan kebijakan yang akan menjadikan karyawan berkomitmen terhadap
organisasi tersebut.
Apabila keadilan prosedural dibandingkan dengan keadilan distributif,
keduanya berpengaruh penting dalam menjelaskan komitmen keorganisasian,
sehingga organisasi perlu secara cermat mengkaji kebijakan formal prosedur
berkaitan munculnya kebijakan di dalam organisasi. Hal tersebut bermakna prosedur
4
Universitas Kristen Maranatha berkomitmen terhadap organisasi tersebut (Tjahjono, 2007). Dengan demikian maka
keadilan distributif dominan dalam mempengaruhi kepuasan individual sedangkan
keadilan prosedural menjelaskan komitmen keorganisasian karyawan.
Secara sederhana komitmen organisasi didefinisikan sebagai hubungan antara
anggota dengan sistem, dalam suatu organisasi sebagai keseluruhan. Sedangkan
Mowday (1982; dalam Yulianto, 2001; dalam Margaretha, dkk, 2007 mendefinisikan
komitmen sebagai kekuatan relatif dari identifikasi individu dan keterlibatannya
dalam organisasi tertentu. Terdapat tiga karakteristik yang bisa digunakan sebagai
pedoman yakni, (1) adanya keyakinan yang kuat dan penerimaan tujuan serta
nilai-nilai yang dimiliki organisasi, (2) adanya kemauan untuk berusaha keras sebagai
bagian dari organisasi, dan (3) terdapatnya intensi untuk mempertahankan diri agar
tetap dapat menjadi anggota organisasi tersebut. Terkandung adanya suatu
kebanggaan pada diri individu dengan menerima tujuan dan nilai-nilai organisasi
yang dianggapnya sesuai dengan miliknya sendiri, oleh karenanya ia ingin
mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi tersebut, dan hal ini
direalisasikannya dengan berusaha turut serta, aktif, dalam usaha pencapaian
tujuan-tujuan organisasi tersebut.
Topik tentang keadilan prosedural dan keadilan distributif menarik untuk
dikaji atau diteliti lebih lanjut, oleh karena itu peneliti ingin melanjutkan penelitian
tentang pengaruh keadilan distributif dan prosedural terhadap komitmen
organisasional. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah literatur dibidang
5
Universitas Kristen Maranatha
1.2. Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan bukti bahwa keadilan
prosedural dan distributif memiliki peranan penting dalam membangun komitmen
organisasional, dikarenakan betapapun efisiensinya suatu peraturan atau hukum
apabila tidak adil akan menimbulkan dampak yang negatif terhadap lingkungan
organisasional. Penelitian ini juga akan membahas lebih lanjut mengenai pengaruh
antara keadilan distributif dan keadilan prosedural terhadap komitmen
organisasional. Maka rumusan masalah yang akan diidentifikasikan adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana hubungan antara keadilan distributif dan keadilan prosedural dengan
komitmen organisasional?
2. Bagaimana pengaruh antara keadilan distributif dan keadilan prosedural terhadap
komitmen organisasional?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Memberikan bukti empiris tentang hubungan keadilan distributif dan keadilan
prosedural terhadap komitmen organisasional.
2. Memberikan bukti empiris tentang pengaruh keadilan distributif dan keadilan
6
Universitas Kristen Maranatha
1.4. Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan dan informasi yang
berharga mengenai keadilan prosedural dan keadilan distributif untuk para
rekan-rekan mahasiswa dan organisasi-organisasi pada umumnya dalam hubungannya
dengan komitmen organisasional, baik saat ini maupun di masa yang akan
datang.
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi yang berarti bagi pihak
lain, sehingga dapat menelaah unsur-unsur lain yang berkaitan dengan topik ini
secara lebih lanjut.
1.5. Tempat Dan Jangka Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Sinar Pelangi kota Bandung dan jangka waktu
penelitian adalah 2 (dua) bulan (Januari hingga Februari 2010).
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, kegunaan, serta
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
Bab ini berisi mengenai landasan teori hipotesis yang terdiri atas pembahasan
mengenai Keadilan Distributif, Prosedural, dan Komitmen Organisasional, serta
7
Universitas Kristen Maranatha BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi mengenai objek dan subjek penelitian, metode pengambilan sampel,
definisi operasional, prosedur analisis data yang meliputi: uji validitas, reliabilitas,
statistik deskriptif, regresi, serta analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai karakteristik respondens, pengujian hipotesis, pembahasan
hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi mengenai simpulan, implikasi keadilan prosedural, distributif,
komitmen organisasional, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian
38 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Hasil penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian yang
lebih dulu pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya seperti Samad (2006)
dan Tjahjono (2007). Penelitian ini juga bertujuan untuk mengkonfirmasi kembali
teori yang ada bahwa variabel keadilan prosedural dan keadilan distributif memiliki
hubungan dan pengaruh terhadap komitmen organisasi. Di samping itu penelitian ini
juga semakin memberi bukti bahwa variabel keadilan prosedural lebih memiliki
hubungan dan pengaruh terhadap variabel komitmen organisasi dibandingkan dengan
keadilan distributif.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, penelitian ini
menunjukkan bahwa kedua jenis keadilan yang diujikan dalam penelitian ini
memiliki hubungan dan pengaruh terhadap komitmen organisasi. Seluruh hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini terjawab.
5.2. Implikasi Penelitian
Temuan dalam penelitian ini membawa beberapa implikasi teoritis sebagai
berikut: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh yang
signifikan antara variabel keadilan prosedural dan keadilan distributif terhadap
komitmen organisasi. Penelitian ini juga memberi bukti empiris bahwa keadilan
prosedural memiliki hubungan dan pengaruh yang lebih besar terhadap komitmen
39
Universitas Kristen Maranatha Dalam dunia praktis, hasil temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai pedoman dalam mengimplementasikan proses keadilan dalam
organisasi. Perlakuan yang adil baik secara prosedural yaitu yang berkaitan dengan
proses pengambilan keputusan yang dihubungan dengan hasil maupun dalam hal
keadilan yang berasal dari hasil-hasil (outcomes) yang diterima seseorang akan lebih
membuat karyawan memiliki ikatan terhadap organisasi. Seperti kita ketahui bahwa
Keadilan prosedural berkaitan dengan pembuatan dan implementasi keputusan yang
mengacu pada proses yang adil. Orang merasa setuju jika prosedur yang diadopsi
memperlakukan mereka dengan kepedulian dan martabat, membuat prosedur itu
mudah diterima bahkan jika orang tidak menyukai hasil dari prosedur tersebut.
Demikian juga dengan perlakuan yang adil terhadap hasil-hasil yang diterima juga
akan membangun komitmen organisasi. Keadilan distributif menurut karyawan jika
hasil yang mereka terima sama jika dibandingkan dengan hasil yang diterima orang
lain. Keadilan ini menunjuk pada keadilan yang diterima karyawan dalam hasil.
Implikasi lain membuktikan bahwa keadilan prosedural juga memegang
peranan penting dalam terbentuknya komitmen organisasi karyawan dalam
organisasi tempat mereka bekerja. Peneliti menyarankan bahwa organisasi perlu
40
Universitas Kristen Maranatha
5.3. Keterbatasan Penelitian dan Saran Penelitian Mendatang
Beberapa keterbatasan penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut.
Pertama, subjek penelitian ini dinilai kurang memiliki responden yang memadai
karena hanya 70 data saja yang terkumpul, sehingga menyebabkan hasil penilaian
akhir olah data statistik dirasakan menjadi kurang optimal. Kedua, dalam penelitian
ini hanya menggunakan 1 variabel dependen yaitu komitmen organisasi, untuk
penelitian selanjutnya disarankan untuk lebih memperluas variabel dependen seperti
kepuasan kerja, keinginan keluar, dan organizational citizenship behavior (OCB).
Ketiga, penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan yang mungkin saja
terjadi dan dapat mempengaruhi hasil temuan. Oleh karena itu, agar memperoleh
hasil yang lebih layak diperlukan penelitian yang sejenis untuk mendukung
Universitas Kristen Maranatha ownership and psychological ownership for the organization: The mediating role of organizational justice, Journal of Occupational and Organizational Psychology, 81, 691–711.
Gautam, T., Dick, R.V., Wagner, U., Upadhyay, N., & Davis, A.J. (2004). Organizational Citizenship Behavior And Organizational Commitmen in Nepal. Research Paper, Aston Business School, Aston University, Birmingham.
Gunawan, Hendra. (2009). Dampak Politik Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja Dan Organizational Citizenship Behavior (OCB). Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Tidak dipublikasikan.
Hair, et al. (1998). Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice-Hall International, INC, London. Laporan Penelitian Kelompok. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Tidak dipublikasikan.
Panggabean, M. S. (2006). Hubungan diantara Keterlibatan Kerja, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia and Organisasi Vol. 1 No.1-Juli 2006.
Samad, Sarminah. (2006), Procedural and Distributif Justice: Differential Effects on
Employees’ Work Outcomes, The Business Review, Cambridge, Summer, 5 (2), 212-218.
Universitas Kristen Maranatha Santosa, T., E., C. (2010). Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja, Keterlibatan
Kerja, Keadilan Manajerial, Kepercayaan Terhadap Organisasi Dan Dampaknya Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB). Laporan Penelitian Individu. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Tidak dipublikasikan.
Sekaran, U. (2000). “Research Methods For Businnes: A Skill-building approach,” Third Edition. John Wiley & Sons, Inc.
Sugiarti, T. (2005). Reaksi Pekerja Terhadap Downsizing: Anteseden dan Konsekuensi dari Keadilan Prosedural, Interpersonal dan Informasional. Makalah Simposium Nasional Mahasiswa dan Alumni Pasca Sarjana Ilmu-ilmu Ekonomi, dalam acara Dies Natalis 25 Program Magister Sains Dan Doktor Ilmu-Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Magister Sains, Program Studi Ekonomi Manajemen, Universitas Gadjah Mada.
Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Tjahjono, Heru. (2007). Keadilan Distributif dan Keadilan Prosedural Dinilai Adil Bagi Sebagian Karyawan. Universitas Gadjah Mada, 2010 diakses dari http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=1671 pada tanggal 22 Maret 2010.
Wijaya, N.H., Setiadi. 2002. Pengukuran Komitmen Organizational sebagai variabel moderator pada hubungan kepuasan gaji dan Organizational Citizenship Behavior. Tesis Magister Sains, Program Studi Ekonomi Manajemen, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Tidak dipublikasikan.