• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan, Tingkat Kemahalan Harga Saham dan Return Saham Perusahaan yang Melakukan Stock Split dan Perusahaan yang Tidak Melakukan Stock Split pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan, Tingkat Kemahalan Harga Saham dan Return Saham Perusahaan yang Melakukan Stock Split dan Perusahaan yang Tidak Melakukan Stock Split pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Stock split designed as a tool used by company to increase the amount of issued stocks without sale and purchase transaction that will change the amount of company’s capital and used to create stock market price. This research intend to identify the differences in companies financial performance, level of overpriced stock prices, and stock’s return in companies that perform stock split and companies that do not perform stock split at Indonesia Stock Exchange. The data have been collected in the form of return on investment (ROI), earnings per share (EPS), price earnings ratio (PER), price to book value (PBV), and stock return of 16 companies that perform stock split and 16 companies that do not perform stock split in 2007 until 2009. The result obtained by using independent diferrent test sample t-test is that financial performance based on company’s EPS that conducted a stock split is no different with the company's financial performance based on company’s EPS that do not perform the stock-split. Meanwhile, the financial performance based on company’s that conducted a stock split is different with the company's financial performance based on company’s ROI that do not perform the stock-split. Level of overpriced stock price based on company’s PER that conducted a stock split is not different with the level of overpriced stock price based on company’s PER that do not perform the stock split. Meanwhile, level of overpriced stock price based on company’s PBV that conducted a stock split is no different with the level of overpriced stock price based on company’s PBV that do not perform the stock split. And, stock return from companies that conducted a stock split is no different with the return from companies that do not perform the stock-split.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pemecahan saham (stock split) merupakan suatu alat yang digunakan perusahaan untuk menambah jumlah lembar saham yang beredar tanpa transaksi jual beli yang mengubah besarnya modal dan digunakan untuk membentuk harga pasar saham. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangaan perusahaan, tingkat kemahalan harga saham, dan return saham perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split pada perusahaan listing di bursa efek indonesia. Data yang telah dikumpulkan berupa return on investment (ROI), earnings per share (EPS), price earnings ratio (PER), price to book value (PBV), dan return saham dari 16 perusahaan stock split dan 16 perusahaan yang tidak melakukan stock split tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan uji beda independent sample t-test adalah bahwa kinerja keuangan berdasarkan EPS perusahaan yang melakukan stock split tidak berbeda dengan kinerja keuangan berdasarkan EPS perusahaan yang tidak melakukan stock split. Sedangkan, kinerja keuangan berdasarkan ROI perusahaan yang melakukan stock split berbeda dengan kinerja keuangan berdasarkan ROI perusahaan yang tidak melakukan stock split. Tingkat kemahalan harga saham berdasarkan PER perusahaan yang melakukan stock split tidak berbeda dengan tingkat kemahalan harga saham berdasarkan PER perusahaan yang tidak melakukan stock split. Sedangkan, tingkat kemahalan harga saham berdasarkan PBV perusahaan yang melakukan stock split tidak berbeda dengan tingkat kemahalan harga saham berdasarkan PBV perusahaan yang tidak melakukan stock split. Dan, return saham perusahaan yang melakukan stock split tidak berbeda dengan return saham perusahaan yang tidak melakukan stock split.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………..i

HALAMAN PENGESAHAN……….... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………. iii

KATA PENGANTAR……… iv

ABSTRACT………viii

ABSTRAK………...ix

DAFTAR ISI………....x

DAFTAR GAMBAR………... xiv

DAFTAR TABEL………xv

DAFTAR LAMPIRAN………...…. xvi

BAB IPENDAHULUAN……….1

1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi masalah ... 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian………..……..………...….…...8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 10

2.1 Kajian pustaka ……….10

2.1.1 Laporan Keuangan ... 10

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 11

2.1.1.3 Pengguna Laporan Keuangan ... 12

2.1.1.4 Asumsi Dasar Laporan Keuangan ... 13

2.1.2 Komponen Laporan Keuangan ... 14

2.1.2.1 Neraca (Balance Sheet) ... 14

2.1.2.2 Laporan Laba Rugi (Income Statement) ... 16

2.1.2.3 Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Owner’s Equity)………...18

2.1.2.4 Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow) ... 19

2.1.2.4.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi ... 19

2.1.2.4.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi ... 20

2.1.2.4.3 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan ... 20

2.1.2.5 Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement)……….21

2.1.3 Pasar modal ... 21

2.1.3.1 Pengertian pasar modal ... 21

2.1.3.2 Fungsi Pasar Modal ... 23

2.1.3.3 Jenis Pasar Modal ... 24

2.1.3.4 Instrumen Pasar Modal ... 25

2.1.3.5 Efisiensi pasar modal ... 26

2.1.4 Saham………29

2.1.4.1 Pengertian Saham ... 29

2.1.4.2 Jenis-jenis Saham ... 30

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

2.1.4.4 Jenis Stock split ... 34

2.1.5 Signaling Theory ... 39

2.1.6 Trading Range Theory ... 40

2.1.7 Earnings Per Share (Laba per Lembar Saham) ... 40

2.1.8 Price to Earnings Ratio (Rasio Harga Terhadap Laba Bersih) ... 42

2.1.9 Price to Book Value (Rasio Harga terhadap Nilai Buku) ... 43

2.1.10 Return On Investment (ROI) ... 44

2.1.11 Return Saham ... 44

2.2 Penelitian Sebelumnya ... 46

2.3 Kerangka Pemikiran ... 52

2.4 Hipotesis Penelitian ... 53

BAB III METODE PENELITIAN ... 54

3.1 Identifikasi Variabel ... 54

3.2 Jenis Penelitian ... 54

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 55

3.4 Populasi Penelitian ... 58

3.5 Teknik Penarikan Sampel ... 58

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 59

3.7 Teknik Analisa Data ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63

4.1 Hasil penelitian ... 63

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

4.1.1.1 Perusahaan yang melakukan stock split ... 64

4.1.1.2 Perusahaan yang tidak melakukan stock split ... 86

4.1.2 Kinerja Keuangan ... 107

4.1.2.1 Earnings Per Share (EPS) ... 107

4.1.2.2 Return On Investment (ROI) ... 110

4.1.3 Tingkat Kemahalan Harga Saham ... 112

4.1.3.1 Price Earnings Ration (Rasio Harga Terhadap Laba Bersih)………..112

4.1.3.2 Price to Book Value (Rasio Harga Terhadap Nilai Buku)………115

4.1.4 Return Saham ... 118

4.2 Pembahasan……….124

4.2.1 Uji Beda Independent Sample t Test ... 124

4.2.2 Kinerja Keuangan ... 124

4.2.3 Tingkat Kemahalan Harga Saham ... 126

4.2.4 Return Saham………..………128

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 132

5.1 Simpulan………132

5.2 Saran………..134

DAFTAR PUSTAKA………...136

LAMPIRAN………..138

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Data Earnings Per Share / EPS Perusahaan Stock Split…………..…107

Tabel II Data Earnings Per Share / EPS Perusahaan Non Stock Split...109

Tabel III Data Return On Investment / ROI Perusahaan Stock Split…………..110

Tabel IV Data Return On Investment / ROI Perusahaan Non Stock Split….….111 Tabel V Data Price to Earnings Ratio / PER Perusahaan Stock Split………..113

Tabel VI Data Price to Earnings Ratio / PER Perusahaan Non Stock Split...114

Tabel VII Data Price to Book Value / PBV Perusahaan Stock Split…………...116

Tabel VIII Data Price to Book Value / PBV Perusahaan Non Stock Split ……..117

Tabel IX Data Return / R Perusahaan Stock Split………..120

Tabel X Data Return / R Perusahaan Non Stock Split………..122

Tabel XI Uji Beda Independent Sample t-test……….……..125

Tabel XII Uji Beda Independent Sample t-test ………...127

(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pasar modal adalah pasar dari beberapa instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Selain itu, pasar modal juga merupakan salah satu perantara untuk pihak yang menyalurkan kelebihan dana (unit surplus) kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana (unit defisit). Pada dasarnya pasar modal menjelaskan dua fungsi utama, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi pasar modal sebagai fungsi ekonomi berfungsi dalam menyediakan dana dari lender ke borrower. Sedangkan sebagai fungsi keuangan, pasar modal berfungsi dalam menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut (Husnan, 2001).

Umumnya, pasar modal adalah pasar abstrak yang memperjualbelikan dana jangka panjang yaitu dana yang berjangka lebih dari satu tahun dalam bentuk surat-surat berharga, khususnya obligasi dan saham.

Daya tarik pasar modal adalah pasar modal diharapkan akan menjadi alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan. Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas berupa surat tanda hutang (obligasi) ataupun surat tanda kepemilikan (saham). Pasar modal juga memungkinkan para investor mempunyai beberapa pilihan yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Di sisi lain, investasi pada sekuritas memiliki daya tarik lain yaitu pada likuiditasnya.

(11)

Universitas Kristen Maranatha 2 BAB I Pendahuluan

saham tersebut. Investor pun harus dapat menganalisa dengan tepat, sejauh mana kebijakan yang dikeluarkan perusahaan tersebut dapat mempengaruhi perubahan harga saham secara signifikan. Hal ini pun berhubungan langsung dengan tingkat return yang diharapkan oleh investor melalui capital gain, karena jika investor

melakukan kekeliruan dalam menganalisis kebijakan tersebut, maka investor tersebut akan mengalami kerugian.

Salah satu kebijakan yang menarik perhatian penulis adalah kebijakan mengenai pemecahan saham atau stock split. Kebijakan pemecahan saham (stock split) merupakan sebuah cara suatu perusahaan publik (emiten) untuk

mempertahankan agar saham tetap berada dalam rentang perdagangan yang optimal, dengan menambah jumlah lembar saham.

Pemecahan saham (stock split) mengakibatkan bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar tanpa transaksi jual beli yang mengubah besarnya modal. Tindakan pemecahan saham akan memberikan efek fatamorgana bagi investor, yaitu investor akan merasa seolah-olah menjadi lebih makmur memegang jumlah saham yang lebih banyak. Jadi pemecahan saham (stock split) sebenarnya merupakan tindakan perusahaan yang tidak memiliki nilai ekonomis. (Marwata, 2001).

(12)

Universitas Kristen Maranatha 3 BAB I Pendahuluan

Pengumuman pemecahan saham (stock split) sendiri merupakan salah satu seni informasi pada pasar dengan efisiensi semi kuat, Weston dan Copeland (1995) menegaskan, secara informasional sebuah pasar modal dikatakan efisien jika harga saham yang berlaku mencerminkan informasi yang relevan yang tersedia. Ada banyak sekali pendapat mengenai pemecahan saham (stock split), tetapi pada dasarnya pendapat tersebut dapat dibedakan menjadi dua kelompok. Pertama, pemecahan saham (stock split) dianggap hanya sebagai perubahan yang bersifat "kosmetik" atau hiasan karena pemecahan saham (stock split) tidak berpengaruh pada arus kas perusahaan dan proporsi kepemilikan investor (Baker dan Powell, 1993). Kedua, stock split dianggap dapat mempengaruhi keuntungan pemegang saham, risiko saham, dan sinyal yang diberikan kepada pasar karena split mengembalikan harga per lembar saham pada tingkat perdagangan yang optimal dan meningkatkan likuiditas (Baker dan Gallangher, 1993).

Menurut asquith, pemecahan saham (stock split) biasanya terjadi setelah adanya peningkatan harga saham yang cukup signifikan dan biasanya diikuti oleh reaksi positif harga saham tersebut setelah kebijakan pemecahan saham. Akan tetapi, reaksi dari kebajikan pemecahan saham (stock split) ini sendiri masih sulit untuk dipahami. Hal ini dikarenakan pemecahan saham tidak langsung mempengaruhi arus kas perusahaan.

(13)

Universitas Kristen Maranatha 4 BAB I Pendahuluan

terlalu tinggi (overprice) juga dapat mengurangi kemampuan investor untuk membeli sehingga menyebabkan harga saham akan sulit untuk meningkat lagi. Dalam mengantisipasi hal tersebut banyak perusahaan melakukan pemecahan saham.

Beberapa waktu sekarang ini, semakin banyak peristiwa pemecahan saham dipasar modal yang dilakukan oleh para emiten di Bursa Efek Indonesia. Pemecahan saham menjadi salah satu alat populer yang digunakan oleh para manajer perusahaan untuk menata kembali harga pasar saham pada rentang harga tertentu. Hal ini mengindikasikan bahwa pemecahan saham merupakan salah satu alat yang penting dalam praktik pasar modal.

Secara teoritis, pemecahan saham tidak akan menambah kekayaan pemegang saham, karena di satu sisi jumlah lembar saham yang dimiliki investor bertambah tetapi di sisi lain harga saham turun secara proporsional. Tetapi, dengan dilakukannya pemecahan saham diharapkan agar likuiditasnya meningkat dan investor dapat membeli saham dengan harga yang relatif lebih rendah.

Teori yang mendukung peristiwa pemecahan saham ini antara lain Signaling Theory dan Trading Range Theory. Menurut Signaling Theory, pemecahan

(14)

Universitas Kristen Maranatha 5 BAB I Pendahuluan

pemecahan saham akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham. Menurut teori ini, harga saham yang terlalu tinggi (overprice) menyebabkan kurang aktifnya saham tersebut diperdagangkan. Dengan adanya pemecahan saham, harga saham menjadi tidak terlalu tinggi, sehingga akan semakin banyak investor yang mampu bertransaksi. Dengan adanya penataan kembali harga ke rentang yang lebih rendah maka menimbulkan reaksi yang positif dari pasar. Para analis maupun pelaku pasar dapat mengetahui tingkat kemahalan harga saham melalui PER dan PBV-nya. Hal ini juga diperkuat oleh pendapatnya Marwata (2001).

Dunia bisnis sekarang ini, terutama dalam perdagangan saham yang terdapat di pasar modal, sudah banyak sekali perdagangan yang dilakukan oleh para investor untuk memperoleh keuntungan (return). Pemecahan saham memberikan informasi kepada investor tentang prospek peningkatan return masa depan yang substansial. Return yang meningkat tersebut dapat diprediksi dan merupakan sinyal tentang laba

jangka pendek dan jangka panjang (Bar-Josef dan Brown, 1997). Jika investor dapat melihat return yang dapat diperolehnya, maka para investor akan semakin tertarik untuk berinvestasi, oleh karena itu return merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi investor dalam membeli saham.

(15)

Universitas Kristen Maranatha 6 BAB I Pendahuluan

mendukung signaling theory. Sedangkan ditinjau dari tingkat kemahalan harga saham, rasio harga terhadap nilai buku perusahaan yang melakukan pemecahan saham lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan pemecahan saham. Namun untuk rasio harga terhadap laba, tidak ada perbedaan yang signifikan.

Penelitian Khomsiyah dan Sulistyo (2001) tentang Faktor Tingkat Kemahalan Harga Saham, Kinerja Keuangan Perusahaan dan Keputusan Pemecahan Saham (Stock split): Aplikasi Analisis Diskriminan. Hasilnya menunjukkan bahwa ditinjau dari signaling theory, hasil penelitian itu menunjukan bahwa Earnings Per Share merupakan faktor keputusan pemecahan saham, namun tidak berhasil menunjukan bahwa faktor pertumbuhan laba merupakan faktor keputusan pemecahan saham. Sedangkan berdasarkan trading range theory, hasil penelitian ini menunjukan bahwa Price Earnings Ratio merupakan variabel yang membedakan dua kelompok

perusahaan yang melakukan pemecahan saham dan yang tidak melakukan pemecahan saham, namun penelitian ini tidak berhasil menunjukan bahwa variabel Price to Book Value merupakan variabel yang membedakan dua kelompok

perusahaan yang melakukan pemecahan saham dan yang tidak melakukan pemecahan saham.

(16)

Universitas Kristen Maranatha 7 BAB I Pendahuluan

tidak melakukan stock split dalam kinerja keuangan, tingkat kemahalan harga saham, dan return saham. Untuk selanjutnya dapat dijadikan tolok ukur dan pertimbangan bagi investor untuk membeli saham saham yang akan dipilihnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti kembali apakah ada perbedaan kinerja keuangan, tingkat kemahalan harga saham, dan return saham pada perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split yang dituangkan dalam judul "ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN, TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM, DAN

RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT

DAN PERUSAHAAN YANG TIDAK MELAKUKAN STOCK SPLIT PADA

PERUSAHAAN LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA”

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split pada perusahaan yang

listing di Bursa Efek Indonesia yang diukur dengan ROI dan EPS ?

(17)

Universitas Kristen Maranatha 8 BAB I Pendahuluan

3. Apakah terdapat perbedaan Return saham perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia yang diukur dengan R?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan, tingkat kemahalan harga saham, dan return saham perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split pada perusahaan

yang listing di Bursa Efek Indonesia yang diukur dengan ROI dan EPS.

2. Untuk mengetahui perbedaan tingkat kemahalan harga saham perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia yang diukur dengan PER dan PBV.

3. Untuk mengetahui perbedaan Return saham perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split pada perusahaan yang

listing di Bursa Efek Indonesia yang diukur dengan R.

1.4 Kegunaan Penelitian

(18)

Universitas Kristen Maranatha 9 BAB I Pendahuluan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi investor dan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan melakukan pemecahan saham (stock split).

2. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan agar bisa mempertimbangkan keputusan yang tepat mengenai kebijakan perusahaan dalam hal pemecahan saham (stock split).

3. Pihak Lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan acuan dan sebagai bahan referensi bagi peneliti yang akan meneliti masalah serupa sehingga membantu mempercepat penyempurnaan penelitian di masa yang akan datang.

4. Penulis

(19)

132 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan, tingkat kemahalan harga saham, dan return saham, antara perusahaan stock split dengan perusahaan yang tidak melakukan stock split. Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Periode yang digunakan adalah tahun 2007-2009. Dengan mendasarkan pada beberapa kriteria penelitian, maka diperoleh 16 perusahaan untuk perusahaan stock split dan 16 perusahaan yang tidak melakukan stock split sebagai perusahaan

pembandingnya.

Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan bantuan dari SPSS 17.0 for windows, yaitu dengan uji beda independent sample t-test serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini.

1. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split pada perusahaan yang

listing di Bursa Efek Indonesia yang diukur dengan ROI dan EPS.

(20)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V Simpulan dan Saran

133

133

b. Berdasarkan Uji T dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel EPS perusahaan yang melakukan stock split tidak berbeda dengan EPS perusahaan yang tidak melakukan stock split.

2. Apakah terdapat perbedaan tingkat kemahalan harga saham perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia yang diukur dengan PER dan PBV

a. Berdasarkan Uji T dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel PER perusahaan yang melakukan stock split tidak berbeda dengan PER perusahaan yang tidak melakukan stock split.

b. Berdasarkan Uji T dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel PBV perusahaan yang melakukan stock split tidak berbeda dengan PBV perusahaan yang tidak melakukan stock split.

3. Apakah terdapat perbedaan Return saham perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia yang diukur dengan R

a. Berdasarkan Uji T dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel R1 perusahaan yang melakukan stock split berbeda dengan PBV perusahaan yang tidak melakukan stock split.

(21)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V Simpulan dan Saran

134

134

c. Berdasarkan Uji T dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel R3 perusahaan yang melakukan stock split tidak berbeda dengan PBV perusahaan yang tidak melakukan stock split.

d. Berdasarkan Uji T dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel R4 perusahaan yang melakukan stock split berbeda dengan PBV perusahaan yang tidak melakukan stock split.

e. Berdasarkan Uji T dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel R5 perusahaan yang melakukan stock split tidak berbeda dengan PBV perusahaan yang tidak melakukan stock split.

f. Berdasarkan Uji T dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel R6 perusahaan yang melakukan stock split tidak berbeda dengan PBV perusahaan yang tidak melakukan stock split.

5.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti yang sekaligus sebagai penulis akan mencoba untuk memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut:

1. Bagi investor

Diharapkan agar lebih berhati-hati dalam memilih atau menanamkan investasinya, karena untuk memilih suatu perusahaan bukan hanya dilihat dari harga sahamnya saja, tetapi perlu diperhatikan juga kinerja keuangan dan return saham nya juga agar keputusan yang diambil lebih relevan dan reliabel.

(22)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V Simpulan dan Saran

135

135

(23)

136 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Fortuna, Chotyahani Hasna Rizka. (2010). Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Dipenogoro. Semarang.

Ghozali, H. Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hartono, Jogiyanto. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam. BPFE. Yogyakarta.

Husnan, Suad. (2003). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. AMP YKPN. Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta.

Irmansyah, Diky. (2003). Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Perubahan Harga Saham Pasar di Bursa Efek Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Bandung.

Indriantoro,Nur dan Bambang Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Irfana, Ajeng Widha. (2008). Analisis Pengaruh Publikasi Stock Split Terhadap Perubahan Harga Saham dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Kieso, Weygandt, dan Warfield. (2002). Akuntansi Intermediate. Edisi Kesepuluh. Erlangga. Jakarta.

Kieso, Weygandt, dan Warfield. (2008). Akuntansi Intermediate. Edisi Kedua Belas. Erlangga. Jakarta.

Prastowo, Dwi dan Rifka Julianty. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Mulyono, Widodo Hari. (2006). Analisis Kinerja Saham di Seputar Pengumuman Pemecahan Saham. Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keempat. Bandung: CV Alfabeta.

(24)

Universitas Kristen Maranatha

Daftar Pustaka 137

Warren, Reeve, dan Fess. (2008). Pengantar Akuntansi. Edisi Dua Puluh Satu. Salemba Empat. Jakarta.

Wild, Subramanyam, dan Halsey. (2005). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedelapan. Diterjemahkan oleh: Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyu Harahap. Salemba Empat. Jakarta.

Http://almustofa.blogspot.com/2007/01/uji-efisiensi-pasar-modal-bab2.html

Http://coki002.wordpress.com/pengertian-pasar-modal/

Http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/pasar-modal-definisi-pelaku-jenis-dan.html

Http://pasarfutures.blogspot.com/2009/03/pengertian-saham-dan-jenis-jenisnya.html

Http://www.pustakaskripsi.com/analisis-perbedaan-kinerja-keuangan-tingkat-kemahalan harga-saham-return-saham-dan-likuiditas-saham-perusahaan- yang-melakukan-stock-split-dan-perusahaan-yang-tidak-melakukan-stock-split-pada-perusa-260.html

Http://202.155.2.90/corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_laporan_keu angan/04_Annual%20Report/2007/

Http://202.155.2.90/corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_laporan_keu angan/04_Annual%20Report/2008/

Http://202.155.2.90/corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_laporan_keu angan/04_Annual%20Report/2009/

Referensi

Dokumen terkait

aktivitas memanipulasi media dan alat pelajaran perlu diperhatikan. Dengan demikian gum dapat mengembangkan alat ukur yang dapat mengukur aktivitas mental dan

Diakhir proses pembelajaran kegiatan inti, guru kurang membantu siswa mengkaji cara pemecahan masalah yang sudah ditempuh dalam pembelajaran, akibatnya ada sebagian

Menurut Sudarsono (1996), untuk keperluan menetralkan Al 3+ dalam kompleks jerapan tanah, maka jumlah dolomit yang diperlukan adalah 1 ton / ha untuk setiap me Al 3+ yang

If you are logged on to the XenDesktop controller as simply a local user and run the Citrix Group Policy Modeling Wizard from within Citrix Studio, the wizard evaluates

Kompos sudah diuji dengan tanaman jagung, sorgum, kacang tanah, cabe rawit, dan sengon, pada semua jenis tanaman yang diuji perlakuan kompos menunjukan hasil yang

This study aims to reveal the representation of African American women and racial relation between African American women and White men in Flawless music

Inpres tersebut mengamanahkan bagi semua Kementerian dan Lembaga Pemerintah untuk mengintegrasikan perspektif gender pada saat menyusun kebijakan, program dan kegiatan

Sebagai maintenance analyst , saya dapat melihat user manual sehingga saya dapat mengetahui cara untuk menggunakan aplikasi dan mengetahui metode dan batasan yang