• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bantang - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bantang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bantang - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bantang."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN TEMATIK

UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/BANJAR : BANTANG /BANJAR BANTANG

KECAMATAN : KINTAMANI

KABUPATEN : BANGLI

NAMA MAHASISWA : DEWA AYU WISMANTARI

FAKULTAS/PS : KEDOKTERAN/ KESEHATAN MASYARAKAT

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya kegiatan KKN TEMATIK UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016 ini dapat berjalan dengan lancar. Adapun KKN TEMATIK ini terdiri dari kegiatan SPAMDES, Pembangunan Infrastruktur pemukiman, pemberdayaan kepada masyarakat di Desa Bantang serta pendampingan keluarga yang termasuk ke dalam kategori Keluarga Miskin di dalam Desa Bantang. Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yaitu:

1. Dr. Ir. I Nyoman Sutarja, MS selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini.

2. Bapak I Made Ringin selaku Kepala Desa Bantang yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program di Keluarga Dampingan.

3. Bapak I Nyoman Sukadana selaku Kepala Dusun Banjar Bantang yang membantu penulis dalam membimbing serta memberikan arahan kepada penulis dalam menghadapi permasalahan di desa agar program yang dijalankan bisa berjalan dengan lancar.

4. Para pegawai Kantor Desa dan segenap Perangkat Desa Bantang yang membantu dalam memberikan informasi kepada penulis mengenai data administratif Keluarga dampingan yang didampingi selama masa KKN. 5. Bapak I Gede Sukanada, selaku kepala keluarga dampingan yang telah

bekerjasama dengan baik serta terbuka, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.

(4)

Akhirnya, saya berharap semoga dengan laporan pendampingan keluarga ini dapat dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.

Bantang, 27 Agustus 2016

(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Dalam Bab ini akan dijelaskan mengenai profil dari keluarga dampingan. Selain itu, dalam bab ini juga akan dijabarkan mengenai perekonomian keluarga dampingan berupa pendapatan dan pengeluaran dari keluarga Bapak I Gede Sukanada. Identitas dari keluarga dampingan merupakan hal yang penting dalam pendataan keluarga dampingan. Dalam hal ini, mahasiswa selaku peneliti melakukan pendataan dan pendampingan terhadap keluarga miskin dengan koordinasi serta pembagian oleh Kepala Desa bersangkutan khususnya untuk Desa Bantang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli sebagai tempat penelitian mahasiswa bersangkutan.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Keluarga dampingan Bapak I Gede Sukanada bertempat tinggal di Banjar Bantang, Desa Bantang. Keluarga dampingan ini terdiri dari 3 anggota keluarga, yaitu Bapak Sukanada sebagai selaku kepala keluarga, istri, dan seorang anak. Adapun Identitas dari keluarga Bapak I Gede Sukanada sebagai objek keluarga dampingan adalah seperti pada tabel 1.1.

Tabel 1.1Identitas Keluarga Bapak I Ketut Tara

No. Nama Status Umur

(6)

Bapak I Gede Sukanada juga pernah menerima bantuan bedah rumah dari pemerintah. Tapi, bantuan bedah rumah tersebut digunakan untuk membangun rumah Ibunya yang sekarang ini ditinggali oleh keluarga Bapak I Gede Sukanada. Dilihat dari segi perekonomian keluarga Bapak I Gede Sukanada dapat dikatakan ke dalam keluarga pra-sejahtera dan pendapatannya hanya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setiap harinya, keluarga Bapak I Gede Sukanada tinggal di rumah dan tanah milik Ibunya. Rumah keluarga Bapak I Gede Sukanada terdiri dari 3 ruangan, yaitu 2 kamar tidur dan 1 ruang tamu. Sementara dapur dan kamar mandi berada di luar rumah, untuk kamar mandinya sendiri keluarga Bapak I Gede Sukanada menggunakan kamar mandi bersama dengan keluarga lainnya yang tinggal di dalam satu pekarangan. Jika dilihat dari segi fisik, bangunan tempat tinggal dari keluarga Bapak I Gede Sukanada sudah dapat dikategorikan layak untuk ditempati.

Sumber listrik yang dipakai oleh keluarga I Gede Sukanada berasal dari listrik PLN yang meterannya menjadi satu dengan keluarga lainnya yang tinggal di satu pekarangan. Untuk memasak keluarga ini menggunakan gas sebagai bahan bakar utama. Sumber air yang digunakan berasal dari bak air yang mana setiap harinya keluarga ini harus mengambil sendiri air dari bak air tersebut. Penggunaan sember air yang diambil langsung dari bak air tersebut tidak dipungut biaya.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

(7)

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Pekerjaan utama dari Bapak I Gede Sukanada adalah sebagai seorang buruh bangunan. Namun, karena pekerjaannya sebagai buruh bangunan sering tidak menentu, Bapak Sukanada juga mempunyai pekerjaan sampingan yaitu bekerja di kebun dan merawat sapi. Kebun tersebut merupakan milik dari orantua Bapak I Gede Sukanada dan ditanami beberapa tanaman seperti tembakau, kopi, dan markisa. Sapi yang dirawat oleh Bapak I Gede Sukanada adalah milik orang lain. Selama merawat sapi tersebut Bapak I Gede Sukanada akan mencari rumput yang selanjutnya akan diberikan sebagai makanan untuk sapi.

Penghasilan Bapak I Gede Sukanada per bulannya bisa dikatakan tidak tetap atau tidak menentu. Setiap harinya rata-rata pendapatan dari Bapak I Gede Sukanada adalah sebesar Rp 80.000 per hari. Dari pekerjaannya sebagai seorang buruh bangunan, Bapak I Gede Sukanada dibayar sebesar Rp 80.000 per harinya. Tapi tidak setiap hari Bapak I Gede Sukanada dapat bekerja sebagai buruh bangunan karena beliau harus mengikuti kegiatan upacara adat. Bapak I Gede Sukanada juga tidak bisa bekerja sebagai buruh bangunan setiap bulannya, hanya pada saat ada proyek saja baru ia bisa bekerja sebagai buruh bangunan.

(8)

Penghasilan dari merawat sapi tidak sepenuhnya dapat dinikmati oleh keluarga Bapak I Gede Sukanada karena sapi tersebut adalah milik saudaranya. Bapak I Gede Sukanada hanya membantu merawat sapi tersebut dengan cara memberikannya makan setiap hari. Apabila sapi itu dijual, setengah keuntungan dari hasil penjualan sapi tersebut baru diberikan kepada Bapak I Gede Sukanada.

Sementara itu, Ibu Ni Putu Fitri Srinadi juga bekerja untuk membantu suaminya dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Dalam sebulan Ibu Ni Putu Fitri Srinadi dapat bekerja selama 15 hari dikarenakan adanya upacara kegamaan. Ibu Ni Putu Fitri Srinadi bekerja sebagai buruh di kebun orang lain dan membantu dalam membuat jajan. Rata-rata penghasilannya setiap hari adalah sebesar Rp 50.000.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Penghasilan dari Bapak I Gede Sukanada hanya cukup digunakan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Adapun rincian dari kebutuhan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Kebutuhan Sehari – hari ( Konsumsi)

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Gede Sukanada dalam sebulan adalah sebagai berikut :

Belanja per-hari : Rp 70.000 x 30 hari = Rp 2.100.000 Pengeluaran tersebut sudah termasuk dengan biaya bensin dan uang jajan anak. Untuk biaya MCK tidak dianggarkan secara khusus dan dibeli sesuai dengan kebutuhan.

b. Kesehatan

(9)

Kesehatan dimana kepesertaan BPJS diperoleh dari desa. Sementara untuk anak dan istrinya, belum menjadi peserta dari BPJS Kesehatan tersebut. c. Sosial

Pengeluaran yang harus disiapkan oleh Bapak I Gede Sukanada dalam kehidupn bermasyarakat dipengaruhi oleh adat istiada yang berlaku di Banjar. Adapun beberapa keperluan sosial yang harus dikeluarkan oleh Bapak I Gede Sukanada adalah seperti uang suka duka, upacara yadnya, maupun kegiatan adat-istiadat lainnya. Dengan adanya pengeluaran dalam kehidupan sosial masyarakat tersebut, tentunya uang yang diperlukan semakin banyak dan bertambah. Biasanya untuk kegiatan upacara keluarga Bapak I Gede Sukanada mengeluarkan biaya sebesar Rp 100.000-300.000 Sementara untuk uang suka-duka sendiri jumlah yang harus dibayar ke banjar, yaitu sebesar Rp 5.000 untuk setiap orang yang meninggal. Selain membayar uang suka duka ke banjar, keluarga Bapak I Gede Sukanada juga harus membayar uang suka duka pada Pura Dadia yang jumlahnya sebesar Rp 10.000 untuk setiap orang yang meninggal. Sedangkan jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk keperluan upacara di Pura Dadia, yaitu sebesar Rp 100.000-400.000. Sama seperti pengeluaran dalah hal kesehatan, keluarga Bapak I Gede Sukanada tidak memiliki anggaran khusus untuk kegiatan sosial. Untuk setiap pengeluaran kegiatan sosial selalu disesuaikan dengan anggaran pada saat itu.

d. Lain – lain

(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Dalam bab II ini akan dijelaskan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai permasalahan utama bagi keluarga Bapak I Gede Sukanada. Permasalahan utama tersebut harus diprioritaskan untuk kemudian dibahas dan ditanggapi sehingga dapat menentukan solusi yang mungkin tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Permasalahan tersebut bisa meliputi masalah keuangan, pendidikan, hingga masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa prioritas permasalahan yang dialami oleh keluarga Bapak I Gede Sukanada :

2.1 Permasalahan Keluarga

Untuk mengidentifikasi suatu permasalahan, diperlukan pendekatan secara langsung terhadap keluarga dampingan. Pendekatan tersebut dapat dilakukan melalui wawancara secara langsung serta observasi lingkungan rumah. Kedua hal ini dapat dilakukan dengan mengunjungi dan melakukan diskusi dengan keluarga dampingan. Setelah mengunjungi keluarga dampingan dan melakukan diskusi yang dalam hal ini keluarga Bapak I Gede Sukanada, didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh beliau. Adapun permasalahn tersebut meliputi masalah keuangan, kesehatan, maupun permasalahan keluarga.

Pendidikan terakhir dari Bapak I Gede Sukanada adalah SMP begitu pula istrinya. Pendidikan Bapak I Gede Sukanada yang tergolong rendah menyebabkannya mengalami kesulitan untuk mencari pekerjaan yang layak dengan penghasilan yang tinggi. Hal ini membuat Bapak I Gede Sukanada bekerja dengan pendapatan minim bahkan tidak menentu.

2.2 Masalah Prioritas

(11)

2.2.1 Masalah Keuangan

Sebagian besar orang tentunya menjadikan masalah keuangan sebagai masalah pokok yang paling sulit untuk diatasi. Hal tersebut juga dialami oleh keluarga Bapak I Gede Sukanada. Pendapatan yang dihasilkan oleh Bapak I Gede Sukanada hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu, pendapatan dari Bapak I Gede Sukanada per bulannya cenderung tidak menentu. Hal ini semakin diperberat, apabila terdapat kebutuhan-kebutuhan mendadak yang harus segera dipenuhi. Tidak jarang, untuk memenuhi kebutuhan tersebut keluarga Bapak I Gede Sukanada sampai berhutang ke tetangganya. Masalah keuangan memang merupakan permasalahan pokok dan jika tidak ditangani dengan baik tentunya akan berpengaruh pada aspek-aspek lainnya. Selain itu, semakin hari kebutuhan akan dana akan semakin meningkat seiring peningkatan harga barang-barang konsumsi dan peningkatan kebutuhan lainnya.

2.2.2 Masalah Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang utama yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pemberdayaan manusia. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan maka akan banyak pilihan dalam bidang pekerjaan yang bisa digeluti sehingga dapat meningkatkan taraf hidup suatu keluarga. Pendidikan adalah kunci sukses untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik. Apabila pendidikan seseorang masih rendah tentu akan kesulitan dalam mencari pekerjaan yang layak. Pekerjaan yang belum layak tentunya akan mempengaruhi kondisi keuangan orang tersebut.

(12)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dalam bab III ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan yang bersangkutan.

3.1. Program

Melalui identifikasi dan memprioritaskan masalah maka akan muncul usaha pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan untuk memecahkan permasalahan masalah di dalam keluarga tersebut terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.

3.1.1. Masalah Keuangan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya pekerjaan utama dari Bapak I Gede Sukanada adalah sebagai seorang buruh bangunan dan pekerjaan sampingannya sebagai petani kebun dan merawat sapi. Salah satu hasil dari kebun yang dirawat oleh Bapak I Gede Sukanada adalah kopi. Solusi yang dapat diberikan untuk masalah keuangan adalah sebaiknya hasil kopi tersebut difermentasi untuk meningkatkan nilai jualnya. Selama ini Bapak I Gede Sukanada hanya menjual kopi dalam bentuk biji yang belum dikupas dan dijemur kepada para pengepul. Apabila biji kopi tersebut diolah terlebih dahulu baru dijual tetunya akan menambah nilai jual dari kopi tersebut. Demonstrasi fermentasi kopi dengan sari nanas merupakan salah satu program dari KKN-Tematik Unud XIII di Desa Bantang. Melalui fermentasi kopi dengan sari nanas cita rasa dan aroma dari kopi akan semakin meningkat. Dengan demikian, tentu saja nilai jual kopi tersebut akan semakin meningkat. Demonstrasi fermentasi kopi dengan sari nanas tentunya sangat dianjurkan untuk diikuti oleh para petani kopi yang ingin meningkatkan nilai jual dari kopi yang mereka panen dari kebun.

(13)

mengenai harga tembakau dan kopi di beberapa pengepul. Dengan demikian, Bapak Sukanada akan memiliki beberapa pilihan harga tembakau dan kopi di pengepul dan dapat memilih untuk menjual hasil panen tembakau maupun kopinya pada pengepul yang membeli tembakau atau kopi dengan harga paling tinggi.

3.1.2.

Masalah Pendidikan

Pendidikan terakhir dari Bapak I Gede Sukanada dan istrinya adalah tamatan SMP. Solusi yang dapat diberikan untuk masalah pendidikan adalah dengan tetap memberikan dukungan baik secara materiil dan moril kepada keluarga Bapak I Gede Sukanada. Mahasiswa juga memberikan bimbingan belajar serta motivasi kepada anak dari Bapak I Gede Sukanada, yaitu I Putu Widiana agar semakin rajin untuk belajar. Diharapkan nantinya putra dari Bapak I Gede Sukanada tersebut akan terus bersekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, mahasiswa juga menyarankan agar keluarga Bapak I Gede Sukanada mempersiapkan sejak awal biaya dari pedidikan anaknya melalui tabungan. Dengan demikian, keluarga Bapak I Gede Sukanada tidak akan terlalu kesulitan untuk membiayai biaya pendidikan untuk anak mereka dikemudian hari karena seiring berjalannya waktu biaya pendidikan akan semakin meningkat. Selain menyiapkan tabungan, penulis juga menyarankan agar Bapak Sukanada mendaftarkan putranya menjadi salah satu peserta Kartu Indonesia Pintar. Dengan memiliki Kartu Indonesia Pintar beban biaya yang harus ditanggung akan menjadi lebih ringan.

3.2. Jadwal Kegiatan

(14)

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan

No Tanggal Kegiatan

1. 23 Juli 2015 Rapat anggota untuk persiapan KK Dampingan dan Pengundian KK Dampingan serta Koordinasi dengan Bapak Perbekel Desa Bantang mengenai kondisi KK dampingan dan survei lokasi rumah KK dampingan

26 Juli 2016 Kunjungan pertama dan berkenalan dengan keluarga KK Dampingan di Banjar Bantang, Desa Bantang dan melakukan wawancara mengenai profil keluarga.

28 Juli 2016 Melakukan tanya jawab untuk mendekatkan diri dan untuk mengetahui keseharian dari KK Dampingan.

29 Juli 2016 Melakukan observasi terhadap rumah tempat tinggal dari keluarga Bapak I Gede Sukanada.

30 Juli 2016 Melakukan wawancara dan tanya jawab untuk mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh KK dampingan.

31 Juli 2016 Melakukan diskusi lebih lanjut dengan keluarga KK dampingan untuk mengetahui permasalahan lebih lanjut yang dialami oleh keluarga KK dampingan

2 Agustus 2016 Memberikan saran kepada Bapak I Gede Sukanada untuk berpartisipasi dalam demonstrasi fermentasi kopi dengan menggunakan sari nanas.

4 Agustus 2016 Membantu Bapak I Gede Sukanada untuk bekerja di kebun.

7 Agustus 2016 Memberikan bimbingan belajar kepada I Putu Widiana mengenai huruf.

8 Agustus 2016 Lebih mengakrabkan diri dengan keluarga KK dampingan dengan berbincang-bincang.

(15)

11 Agustus 2016 Membantu Bapak I Gede Sukanada untuk bekerja di kebun.

12 Agustus 2016 Memberikan bimbingan belajar pada I Putu Wididana menegenai bilangan.

13 Agustus 2016 Kunjungan KK dampingan untuk membahas mengenai tabungan pendidikan dan Kartu Indonesia Pintar.

14 Agustus 2016 Mengobrol lebih dalam untuk mengetahui permasalahan lain yang mungkin dihadapi oleh keluarga KK dampingan. 15 Agustus 2016 Membantu keluarga KK dampingan untuk membersihkan

lingkungan sekitar rumahnya.

16 Agustus 2016 Kunjungan keluarga KK dampingan sekaligus survei KK miskin.

17 Agustus 2016 Membantu keluarga KK dampingan untuk membersihkan lingkungan sekitar rumahnya dan memberikan bimbingan belajar kepada I Putu Widiana mengenai huruf dan angka. 18 Agustus 2016 Kunjungan KK dampingan untuk membahas mengenai

pendapatan dan pengeluaran dari keluarga KK dampingan. 19 Agustus 2016 Memberikan bimbingan belajar kepada I Putu Widiana

mengenai angka dan huruf.

20 Agustus 2016 Kunjungan KK dampingan yang sekaligus untuk memberikan saran dan masukan terkait permasalahan yang dihadapi oleh keluarga KK dampingan dalam bidang keuangan maupun pendidikan.

21 Agustus 2016 Membantu Bapak I Gede Sukanada untuk bekerja di kebun.

23 Agustus 2016 Memberikan motivasi kepada keluarga KK dampingan dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

24 Agustus 2016 Memberikan bimbingan belajar kepada I Putu Widiana mengenai angka dan huruf.

(16)
(17)

BAB IV

PELAKSANA, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Pendampingan keluarga dilaksanakan secara bertahap yang dilakukan di rumah keluarga Bapak I Gede Sukanada Waktu kunjugan ke rumah KK dampingan umumnya tidak menentu, namun rata-rata waktu kunjunyan dilaksanakan pada pukul 18.00 WITA. Hal ini dikarenakan waktu pulang Bapak I Gede Sukanada dari bekerja adalah sekitaran jam tersebut.

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Keuangan

Hasil dari kegiatan pendampingan yang telah dilaksanakan selama ini belum menunjukkan hasil yang belum optimal. Hal ini dikarenakan kurangnya waktu yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh keluarga dampingan tersebut. Mahasiswa telah berusaha memberikan solusi kepada keluarga Bapak I Gede Sukanada dengan cara memberikan saran untuk mengikuti demonstrasi kopi dengan sari nanas yang dapat meningkatakan cita rasa dan aroma dari hasil panen kopi. Dengan cara ini diharapkan keluarga Bapak I Gede Sukanada dapat memperoleh penghasilan tambahan.

4.2.2 Pendampingan Keluarga di Bidang Pendidikan

(18)

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

(19)

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Program keluarga dampingan merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa Universitas Udayana yang mengikuti kegiatan KKN. Secara umum pelaksanaan program keluarga dampingan berlangsung selama periode KKN, yaitu kurang lebih selama 5 minggu. Pelaksanaan program KK dampingan ini sudah berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini tidak terlepas dari bantuan dan kerja sama keluarga dampingan yang sangat terbuka pada mahasiswa.

Melalui program keluarga dampingan ini mahasiswa menjadi lebih mudah dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga dapat membantu keluarga dampingan dalam menghadapi permasalahan yang dialami oleh keluarga dampingan tersebut dengan baik. Dengan adanya program keluarga dampingan ini inovasi dan kreatifitas dari mahasiswa diuji dalam menyelesaikan masalah yang dialami oleh keluarga dampingan.

5.2. Rekomendasi

Program kerja yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat baik terutama bagi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan yang dijadwalkan. Demi kelancaran pendampingan keluarga berikutnya, terdapat beberapa saran yang dapat penulis berikan, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan hasil yang optimal perlu diberikan waktu yang lebih lama untuk persiapan program pendampingan keluarga yang akan dilaksanakan ketika periode KKN.

(20)

Gambar

Tabel 1.1 Identitas Keluarga Bapak I Ketut Tara
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Bank adalah suatu bisnis dengan modal kepercayaan. Dalam pelaksanaannya bank dapat mengalami masalah yang menimbulkan bank tersebut dikategorikan sebagai bank gagal

[r]

Berdasarkan gambar denah pelat, balok dan kolom seperti pada Gambar 3.7, maka dilakukan desain awal balok dengan cara perhitungan yang sama pada desain balok di atas,

Media yang dirasakan cocok oleh penulis untuk membahas tema ini adalah buku cerita bergambar (komik). Media cerita bergambar atau biasa disebut komik, merupakan

Pada siklus II yang berindak sebagai guru adalah peneliti, sedangkan guru mata pelajaran IPS kelas III menjadi Observer aktivitas guru pada pembelajaran Siklus II.

konsep-konsep dan konstruk-konstruk dalam contoh ini saling berkaitan dan jika proposisi-proposisi yang merinci hubungan-hubungan ini dapat didukung, maka peneliti telah

¾ PENEKANAN MANAJEMEN SEBAGAI PROFESI ADALAH PADA KEGIATAN YANG DILAKUKAN OLEH SEKELOMPOK ORANG ATAU MANAJER DENGAN DILAKUKAN OLEH SEKELOMPOK ORANG ATAU MANAJER DENGAN

Sesuai dengan masalah yang sudah dibahas di atas, maka hasil – hasil yang akan dicapai melalui laporan tugas akhir ini adalah membuat inovasi baru dengan