ABSTRACT
Employee accident rate in Indonesia has still relatively high. This suggests that in Indonesia, the level of awareness of the industrial sector health and safety is low, beside of employees are an important asset in the company. One of the real impact of the lack in health and safety management systems work by the company, resulting in reduced levels of work productivity. With regard to this phenomenon, this research attempts to analyze the positive effect of health management systems and safety on work productivity. By using a total of 42 employees of PT. Pikiran Rakyat Bandung that is in production as part of the subject and the object of this study, which is conducted through multiple linear regression analysis; This study found that health and safety management systems work significantly positive effect on labor productivity.
ABSTRAK
Tingkat kecelakaan kerja karyawan di Indonesia saat ini masih terbilang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia, tingkat kepedulian sektor industri terhadap kesehatan dan keselamatn kerja masih rendah, padahal karyawan merupakan aset penting perusahaan. Salah satu dampak nyata dari kurangnya sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang dilakukan perusahaan, berujung pada menurunnya tingkat produktivitas kerja. Berkenaan dengan fenomena tersebut, maka penelitian ini mencoba untuk menganalisis pengaruh positif sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja terhadap produktivitas kerja. Dengan menggunakan sebanyak 42 orang karyawan PT. Pikiran Rakyat Bandung yang berada pada bagian produksi sebagai subjek penelitian ini, yang dilakukan melalui analisis regresi linier berganda; penelitian ini menemukan bahwa sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja secara signifikan berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja.
DAFTAR ISI
Halaman
Judul Skripsi ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Lembar Pernyataan ... iii
Abstrack ... iv
Abstrak ... v
Kata Pengantar ... vi
Daftar Isi ... x
Daftar Tabel ... xii
Daftar Gambar ... xvi
Daftar Lampiran ... xvii
Bab I Pendahuluan ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah Penelitian ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
Bab II Tinjauan Pustakaan, Rerangka Pemikiran, Model dan
Hipotesis Penelitian ... 7
2.1 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 7
2.1.1 Definisi Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselaman Kerja.. 7
2.1.2 Program-Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 11
2.1.2.1 Program Kesehatan ... 11
2.1.2.2 Program Keselamatan ... 13
2.2 Produktivitas ... 17
2.2.1 Definisi Produktivitas ... 17
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ... 20
2.2.3 Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja... 21
2.3 Pengaruh Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja terhadap Produktivitas Kerja ... 23
2.4 Riset Empiris ... 25
2.5 Rerangka Pemikiran ... 27
2.6 Model Penelitian dan Pengembangan Hipotesis ... 28
Bab III Metode Penelitian ... 30
3.1 Jenis Penelitian ... 30
3.3 Metode Pengumpulan Data ... 31
3.4 Definisi Operasional Variabel ... 32
3.5 Metode Analisis Data ... 36
3.5.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 37
3.5.2 Pengujian Normalitas ... 38
3.5.3 Pengujian Outliers ... 39
3.5.4 Pengujian Hipotesis ... 40
Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian ... 43
4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 43
4.2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 76
4.3 Hasil Pengujian Normalitas ... 84
4.4 Hasil Pengujian Outliers ... 85
4.5 Hasil Pengujian Hipotesis ... 87
Bab V Kesimpulan dan Saran ... 91
5.1 Simpulan dan Implikasi Manajerial ... 91
5.2 Keterbatasan dan Saran Bagi Penelitian Mendatang ... 93
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Berbagai Penelitian Terdahulu ... 25
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 32
Tabel 3.2 Pemberian Bobot Menurut Skala Likert ... 36
Tabel 4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif Jenis Kelamin Responden ... 44
Tabel 4.1.2 Hasil Analisis Deskriptif Usia Responden ... 44
Tabel 4.1.3 Hasil Analisis Deskriptif Status Pernikahan Responden ... 45
Tabel 4.1.4 Hasil Analisis Deskriptif Jumlah Anak Responden ... 45
Tabel 4.1.5 Hasil Analisis Deskriptif Pendidikan Terakhir Responden... 46
Tabel 4.1.6 Hasil Analisis Deskriptif Lama Bekerja Responden ... 46
Tabel 4.1.7 Hasil Analisis Deskriptif Bagian Pekerjaan Responden ... 47
Tabel 4.2.1 Hasil Analisis Data Kesehatan Kerja (Item KH1) Responden ... 48
Tabel 4.2.2 Hasil Analisis Data Kesehatan Kerja (Item KH2) Responden ... 48
Tabel 4.2.4 Hasil Analisis Data Kesehatan Kerja
(Item KH4) Responden ... 50
Tabel 4.2.5 Hasil Analisis Data Kesehatan Kerja
(Item KH5) Responden ... 50
Tabel 4.2.6 Hasil Analisis Data Kesehatan Kerja
(Item KH6) Responden ... 51
Tabel 4.2.7 Hasil Analisis Data Kesehatan Kerja
(Item KH7) Responden ... 51
Tabel 4.2.8 Hasil Analisis Data Kesehatan Kerja
(Item KH8) Responden ... 52
Tabel 4.2.9 Hasil Analisis Data Kesehatan Kerja
(Item KH9) Responden ... 53
Tabel 4.2.10 Hasil Analisis Data Kesehatan Kerja
(Item KH10) Responden ... 53
Tabel 4.2.11 Hasil Analisis Data Kesehatan Kerja
(Item KH11) Responden ... 54
Tabel 4.2.12 Hasil Analisis Data Kesehatan Kerja
(Item KH12) Responden ... 54
Tabel 4.2.13 Hasil Analisis Data Kesehatan Kerja
Tabel 4.2.14 Hasil Analisis Data Kesehatan Kerja
(Item KH14) Responden ... 56
Tabel 4.2.15 Hasil Analisis Data Kesehatan Kerja
(Item KH15) Responden ... 56
Tabel 4.2.16 Hasil Analisis Data Kesehatan Kerja
(Item KH16) Responden ... 57
Tabel 4.3.1 Hasil Analisis Data Keselamatan Kerja
(Item KL1) Responden ... 57
Tabel 4.3.2 Hasil Analisis Data Keselamatan Kerja
(Item KL2) Responden ... 58
Tabel 4.3.3 Hasil Analisis Data Keselamatan Kerja
(Item KL3) Responden ... 59
Tabel 4.3.4 Hasil Analisis Data Keselamatan Kerja
(Item KL4) Responden ... 59
Tabel 4.3.5 Hasil Analisis Data Keselamatan Kerja
(Item KL5) Responden ... 60
Tabel 4.3.6 Hasil Analisis Data Keselamatan Kerja
(Item KL6) Responden ... 60
Tabel 4.3.7 Hasil Analisis Data Keselamatan Kerja
Tabel 4.3.8 Hasil Analisis Data Keselamatan Kerja
(Item KL8) Responden ... 62
Tabel 4.3.9 Hasil Analisis Data Keselamatan Kerja
(Item KL9) Responden ... 62
Tabel 4.3.10 Hasil Analisis Data Keselamatan Kerja
(Item KL10) Responden ... 63
Tabel 4.3.11 Hasil Analisis Data Keselamatan Kerja
(Item KL11) Responden ... 63
Tabel 4.3.12 Hasil Analisis Data Keselamatan Kerja
(Item KL12) Responden ... 64
Tabel 4.3.13 Hasil Analisis Data Keselamatan Kerja
(Item KL13) Responden ... 65
Tabel 4.3.14 Hasil Analisis Data Keselamatan Kerja
(Item KL14) Responden ... 65
Tabel 4.3.15 Hasil Analisis Data Keselamatan Kerja
(Item KL15) Responden ... 66
Tabel 4.3.16 Hasil Analisis Data Keselamatan Kerja
(Item KL16) Responden ... 66
Tabel 4.4.1 Hasil Analisis Data Produktivitas Kerja
Tabel 4.4.2 Hasil Analisis Data Produktivitas Kerja
(Item PK2) Responden ... 68
Tabel 4.4.3 Hasil Analisis Data Produktivitas Kerja
(Item PK3) Responden ... 68
Tabel 4.4.4 Hasil Analisis Data Produktivitas Kerja
(Item PK4) Responden ... 69
Tabel 4.4.5 Hasil Analisis Data Produktivitas Kerja
(Item PK5) Responden ... 69
Tabel 4.4.6 Hasil Analisis Data Produktivitas Kerja
(Item PK6) Responden ... 70
Tabel 4.4.7 Hasil Analisis Data Produktivitas Kerja
(Item PK7) Responden ... 70
Tabel 4.4.8 Hasil Analisis Data Produktivitas Kerja
(Item PK8) Responden ... 71
Tabel 4.4.9 Hasil Analisis Data Produktivitas Kerja
(Item PK9) Responden ... 71
Tabel 4.4.10 Hasil Analisis Data Produktivitas Kerja
(Item PK10) Responden ... 72
Tabel 4.4.11 Hasil Analisis Data Produktivitas Kerja
Tabel 4.4.12 Hasil Analisis Data Produktivitas Kerja
(Item PK12) Responden ... 73
Tabel 4.4.13 Hasil Analisis Data Produktivitas Kerja (Item PK13) Responden ... 73
Tabel 4.4.14 Hasil Analisis Data Produktivitas Kerja (Item PK14) Responden ... 74
Tabel 4.4.15 Hasil Analisis Data Produktivitas Kerja (Item PK15) Responden ... 75
Tabel 4.4.16 Hasil Analisis Data Produktivitas Kerja (Item PK16) Responden ... 75
Tabel 4.5.1 Hasil Pengujian Validitas terhadap Kesehatan Kerja ... 77
Tabel 4.5.2 Hasil Pengujian Validitas terhadap Keselamatan Kerja ... 78
Tabel 4.5.3 Hasil Pengujian Validitas terhadap Produktivitas Kerja ... 79
Tabel 4.6.1 Hasil Pengujian Reliabilitas terhadap Kesehatan Kerja ... 81
Tabel 4.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas terhadap Keselamatan Kerja ... 82
Tabel 4.6.3 Hasil Pengujian Reliabilitas terhadap Produktivitas kerja ... 83
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Normalitas ... 84
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Outliers ... 86
Tabel 4.9.2 Hasil Analisis Pengaruh Sistem Manajemen Kesehatan
Dan Keselamatan Kerja terhadap Produktivitas Kerja ... 88
Tabel 4.9.3 Hasil Analisis Kecocokan Model Regresi Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja terhadap Produktivitas
Kerja ... 88
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Rerangka Penelitian ... 27
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Kuesioner Penelitian
Lampiran B Hasil Input Data SPSS
Lampiran C Hasil Output Data SPSS
Lampiran D Berita Acara Bimbingan
Lampiran E Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae)
Bab I Pendahuluan 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini, menuntut perusahaan berlomba-lomba untuk
mempertahankan eksistensinya. Dengan kondisi persaingan bisnis seperti ini,
perusahaan harus melakukan berbagai strategi bisnis untuk meningkatkan hasil
produksinya. Salah satu aspek penting penunjang proses produksi tersebut adalah
kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan kerja karyawan. Keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) karyawan merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang keberhasilan
suatu perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya merugikan
karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung
(Kusuma, 2001), seperti jam kerja yang hilang, produktivitas, kerusakan mesin, terdapat
aspek kerugian lain yang tidak terlihat jelas seperti kenyamanan pekerja dalam
beraktivitas. Apabila seluruh potensi bahaya terkendali dan memenuhi standar aman,
maka akan memberikan kontribusi terciptanya kondisi lingkungan kerja yang aman,
sehat, dan proses produksi menjadi lancar yang pada akhirnya akan dapat menekan
resiko kerugian, sehingga berdampak terhadap peningkatan produktivitas kerja.
Pada kenyataannya, tingkat kecelakaan kerja di Indonesia masih tergolong tinggi
dibandingkan dengan negara lain. Bahkan dari tahun ke tahun, angka kecelakaan kerja
terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia, tingkat kepedulian sektor
Bab I Pendahuluan 2
perusahaan. Untuk meminimalisir tingkat kecelakaan kerja yang tengah tejadi pada
sektor industri di Indonesia saat ini, pemerintah menganjurkan setiap perusahaan untuk
menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3). Penerapan
SMK3 di Indonesia sifatnya wajib karena diatur dalam peraturan perundang-undangan
yang pada 2003 diperkuat dalam Undang-undang No. 13 tahun 2003. Pada 16 April
2012, Presiden Republik Indonesia mengesahkan Peraturan Pemerintah No. 50 tahun
2012 tentang Penerapan SMK3. Menurut Sastrohadiwiryo (2005) sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja adalah bagian dari sistem manajemen yang mencakup
struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, tata kelola/prosedur,
proses dan sumber daya yang dibutuhkan dalam hal pengembangan, penerapan,
pencapaian, pengkajian, serta pemeliharaan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja
dengan tujuan mengendalikan resiko yang berhubungan dengan kegiatan produksi/kerja
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif bagi pekerja maupun
orang lain yang berada di dalam lingkungan tersebut. Tujuan dari SMK3 adalah
menciptakan suatu sistem untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan serta penyakit
yang diakibatkan oleh pekerjaan, menciptakan lingkungan kerja yang aman, efisien, dan
produktif, di mana program ini merupakan suatu sistem keselamatan dan kesatuan kerja
yang melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi, dan lingkungan yang
terintegrasi (Sastrohadiwiryo, 2005).
Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang diimplementasikan di
perusahaan-perusahaan ternyata berdampak positif dan signifikan dalam mengurangi
angka kecelakaan kerja. Hal ini dibuktikan oleh menurunnya angka kecelakaan kerja dan
Bab I Pendahuluan 3
nihil. Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) diberikan kepada
perusahaan yang memperoleh kecelakaan nihil karena dalam jangka waktu minimal tiga
tahun tidak terjadi kecelakaan di tempat kerja sehingga dapat menekan
kerugian-kerugian akibat kecelakaan yang tidak perlu. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia No. PER-01/MEN/I/2007 tentang Pedoman Pemberian
Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menyebutkan bahwa Zero
Accident atau kecelakaan nihil adalah suatu keadaan di mana tidak terjadinya suatu kecelakaan di tempat kerja yang dapat mengakibatkan pekerja/karyawan untuk
sementara tidak mampu bekerja (STMB) selama kurun waktu 2x24 jam dan atau
menyebabkan terhentinya proses atau rusaknya peralatan tanpa korban jiwa di mana
kehilangan waktu kerja tidak melebihi shift berikutnya pada kurun waktu tertentu dan
jumlah jam kerja orang tertentu.
Salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak pada industri media yang telah
menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) adalah PT.
Pikiran Rakyat Bandung. Perusahaan ini telah beberapa kali mendapat penghargaan zero
accident khususnya pada bagian produksinya. Penghargaan ini diperoleh karena PT. Pikiran Rakyat Bandung tidak hanya melakukan proses K3 secara parsial, namun
dilaksanakan melalui pendekatan kesisteman dengan melibatkan seluruh manajemen,
tenaga kerja, dan sumber-sumber produksi lainnya yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan. PT. Pikiran Rakyat telah mencapai salah satu tujuan kesehatan
dan keselamatan kerja yakni melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan
Bab I Pendahuluan 4
mendapatkan cek kesehatan rutin setiap bulannya, bekerjasama dengan banyak rumah
sakit di Bandung untuk pemeriksaan kesehatan secara gratis, pelatihan-pelatihan,
memfasilitasi para karyawan dengan alat pelindung diri (APD) yang memadai, dan
selalu melakukan evaluasi dari berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mengetahui
apa yang perlu diperbaiki dan dipertahankan dari program SMK3 ini. Upaya-upaya yang
telah dilakukan secara efektif oleh PT. Pikiran Rakyat Bandung dalam hal kesehatan dan
keselamatan kerja ini dapat mengurangi beberapa resiko, seperti absennya beberapa
karyawan karena alasan sakit, dan kerugian atas dikeluarkannya biaya pengobatan bagi
karyawan yang mengalami gangguan kesehatan maupun kecelakaan kerja yang akan
berakibat pada terhambatnya kegiatan produksi yang diharapkan. Tenaga kerja yang
sehat fisik dan mental akan dapat bekerja dengan baik dan meningkatkan produktivitas
kerja.
Berdasarkan pemaparan mengenai latar belakang penelitian pada bagian
sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Bab I Pendahuluan 5
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang pada bagian sebelumnya, maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Apakah terdapat pengaruh positif sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
(SMK3) terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Pikiran Rakyat Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
Untuk menguji dan menganalisis pengaruh positif sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja (SMK3) karyawan PT. Pikiran Rakyat Bandung.
1.4Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, seperti:
1. Bagi perusahaan
Dapat mengetahui sejauh mana sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
(SMK3) berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan dan mengetahui apakah
sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) yang ada berpengaruh
positif atau negatif sehingga dapat dievaluasi dan dicari solusinya.
2. Bagi peneliti
Peneliti dapat menambah pengetahuan mengenai sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja (SMK3) terhadap produktivitas kerja karyawan dan dapat
Bab I Pendahuluan 6
3. Bagi pembaca/pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi tambahan bagi
pembaca/pihak lain mengenai pengaruh sistem manajemen kesehatan dan
Bab V Simpulan dan Saran 91
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan dan Implikasi Manajerial
Dari berbagai hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka diperoleh
kesimpulan bahwa sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja. Kenyataan ini sesuai
dengan definisi Mangkuprawira & Vitayala (2007), yang menyatakan bahwa sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, pelaksanaan, tanggung jawab, prosedur, proses, dan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, serta pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan
produktif. Hal ini memperkuat berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
yang dilakukan di Indonesia pada berbagai macam objek dan subjek penelitian;
sekaligus konsisten dengan berbagai teori yang pernah dikemukakan dan dikembangkan
sebelumnya. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa sistem manajemen kesehatan
dan keselamatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja
Bab V Simpulan dan Saran 92
Dari hasil penelitian yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, maka peneliti
memaparkan masukan-masukan yang diharapkan dapat berkontribusi bagi PT. Pikiran
Rakyat Bandung, yaitu:
1. dalam hal kesehatan kerja; perusahaan sebaiknya memberikan jaminan kesehatan
bagi para karyawan, seperti melakukan tes kesehatan gratis setiap bulannya, merujuk
karyawan yang sakit ke rumah sakit yang telah ditentukan oleh perusahaan,
pelatihan-pelatihan yang dilakukan untuk menghimbau para karyawan akan
pentingnya kesehatan dalam menyelesaikan pekerjaan, menjalin komunikasi dan
hubungan baik antara perusahaan dengan karyawan sehingga karyawan akan
merasakan lingkungan kerja yang aman, sehat, kondusif, yang akan mengurangi stres
kerja.
2. dalam hal keselamatan kerja; perusahaan sebaiknya menyediakan penerangan yang
cukup pada bagian produksi dikarenakan kegiatan produksi dilakukan pada malam
hari sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan, selalu menyediakan
alat pelindung diri bagi para karyawan, memberikan larangan atau tanda-tanda pada
alat/mesin produksi yang berbahaya, memberikan pelatihan-pelatihan secara
menyeluruh terhadap karyawan, selalu memantau proses produksi agar tidak terjadi
kelalaian dalam bekerja, dan melakukan cek atau pemeliharaan pada mesin dan
Bab V Simpulan dan Saran 93
5.2 Keterbatasan dan Saran bagi Penelitian Mendatang
Penelitian ini tentunya tidak terlepas dari beberapa keterbatasan, sehingga penulis
menyertakan pula saran yang perlu diperhatikan pada penelitian mendatang/future
research, sebagai berikut:
1. Jumlah penelitian ini kurang dari 100 (n=42), sehingga penelitian ini menggunakan
data populasi. Ini merupakan kelemahan utama dalam penelitian ini. Untuk
mendapatkan sampel/populasi yang lebih representatif, penulis menyarankan agar
penelitian selanjutnya menggunakan jumlah responden yang lebih besar, misalnya di
atas 100 orang.
2. Penelitian ini hanya menggunakan objek penelitian yang terbatas, di mana penelitian
hanya dilakukan terhadap responden karyawan PT. Pikiran Rakyat departemen
produksi bagian pra cetak dan cetak. Penulis menyarankan penelitian selanjutnya
lebih memperbanyak jumlah responden tidak hanya di bagian produksi saja, akan
tetapi pada beberapa bagian lainnya; dan juga memperbanyak perusahaan yang
sejenis, misalnya di lebih dari dua perusahaan percetakan lainnya; yang ada di
Bandung, bahkan seluruh Indonesia; sehingga lebih dapat mempertajam gambaran
hasil penelitian serta hasil penelitian dapat menjadi lebih representatif.
3. Penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan lain yang mungkin saja
terjadi di luar kemampuan dan kemauan dari penulis, sehingga dapat mempengaruhi
kualitas hasil penelitian ini. Penulis menyarankan perlu dilakukan pengembangan
dari penelitian ini agar diperoleh hasil layak atau hasil penelitian yang sejenis untuk
94
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. (2008). Structural Equation Modelling, Edisi II, Universitas Diponegoro, Semarang.
Heinrich, H.W. (1980). Industrial Accident Prevention: a Safety Management Approach. New York: McGraw-Hill Inc. Filed under: Kecelakaan Kerja (Accident in Workplace).
Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, cetakan ketiga, BPFE, Yogyakarta.
Kusriyanto, Bambang. (1996). Meningkatkan Produktivitas Kerja karyawan, Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Kusuma, H. (2001). Manajemen Produksi: Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Andi, Yogyakarta.
Mangkuprawira, TB., & Vitayala. H. (2007). Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Bogor.
Nurmalinda. (2009). Analisis Pengaruh Keselamatan dan kesehatan Kerja serta Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.
URI: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/4241
Ravianto, S. (1995). Kinerja dan Pengembangan Karyawan, Group Gramedia, Jakarta.
Sastrohadiwiryo, S., B. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional, Bumi Aksara, Jakarta.
Siagian. P., Sondang. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Rineka Cipta, Jakarta.
Simanjuntak. (2011). Kesehatan Kerja, URI: http://repository.usu.ac.id/handle/ 25121/Appears in Collection: SP – Publicadministration.
Singodimedjo, Markum. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia, SMMA, Surabaya.
95
Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis, CV. Andi Offset, Yogyakarta.
Suma’mur, P., K. (1976). Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Gunung Agung, Jakarta.
Suma’mur, P., K. (1981). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, PT. Toko
Gunung Agung, Jakarta.
Sunjoyo, dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset (program IBM SPSS 21.00), Alfabeta, Bandung.
Sutrisno, Edi. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Jakarta.
Syafi’i. (2008). Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Karyawan (K3)