iv
ABSTRACT
Improving the quality of products that are considered important requires hard work
and seriousness. The cost of quality can also be used as an indicator of the company's success
in quality improvement programs such as identifying quality problems. TQM can be used as a
tool to address global challenges and steer the company on a continuous quality improvement
that support the achievement of customer satisfaction continuously. The purpose of this study
was to determine the quality costs which have been applied by PT. Leading Garment
Industries Bandung and to determine the application of Total Quality Management as a tool to
measure the quality cost efficiency improvements. Object of this study is Total Quality
Management and Quality Costs. Location of the study was conducted at PT. Leading Garment
Industries Bandung. Research methods used by the author is descriptive research with a case
study approach and the use of questionnaires and the study of literature as the primary data
collection with a sample of 40 respondents. In conclusion there is significant influence
between the application of Total Quality Management in Quality Cost Efficiency Improvement
of calculation of the value of using the Pearson correlation coefficient can be concluded that
the variables X (Application of Total Quality Management) with a percentage of 31.58%
effect, while the remaining 68.42% is influenced by other factors.
v
ABSTRAK
Peningkatan kualitas produk hal yang dianggap penting membutuhkan kerja keras dan
keseriusan. Biaya kualitas juga dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan perusahaan
dalam program perbaikan kualitas seperti mengidentifikasi masalah kualitas. TQM dapat
dijadikan sebagai alat untuk menjawab tantangan global dan mengarahkan perusahaan pada
perbaikan kualitas yang berkesinambungan yang menunjang tercapainya kepuasan konsumen
secara terus-menerus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Biaya Kualitas yang
selama ini diterapkan oleh PT. Leading Garment Industries Bandung dan untuk mengetahui
penerapan Total Quality Management sebagai suatu alat untuk mengukur peningkatan
efisiensi biaya kualitas. Objek penelitian ini adalah Total Quality Management dan Biaya
Kualitas. Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Leading Garment Industries Bandung. Metode
penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus
serta menggunakan penyebaran kuesioner dan studi kepustakaan sebagai pengumpulan data
primer dengan pengambilan sampel sebanyak 40 responden. Kesimpulannya terdapat
pengaruh yang signifikan antara Penerapan Total Quality Management dalam Peningkatan
Efisiensi Biaya Kualitas dari perhitungan nilai koefisiensi korelasi dengan menggunakan
Pearson dapat disimpulkan bahwa variabel X (Penerapan Total Quality Management) dengan
persentase pengaruh sebesar 31,58% , sedangkan sisanya sebesar 68,42% dipengaruhi oleh
faktor lain.
Daftar Isi 1.1 Latar Belakang Masalah………..…….……1
1.2 Perumusan Masalah………...…...3
1.3 Tujuan Penelitian ………...……..4
1.4 Manfaat Penelitian………..…….….4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis……….………...…...……5
2.1.1 Total Quality Management……….………….……...…5
2.1.1.1 Definisi Total Quality Managemen………...…5
2.1.1.2 Prinsip dan Unsur Total Quality Management………...6
2.1.1.3 Faktor Penghambat Total Quality Manageme..…….…...8
2.1.1.4 Implementasi Total Quality Management…………....…9
2.1.1.5 Manfaat Implementasi Total Quality Management...10
2.1.2 Biaya Kualitas ...11
2.1.2.1 Definisi Biaya Kualitas...11
2.1.2.2 Pengukuran Biaya Kualitas...15
2.1.2.3 Hubungan TQM dan Biaya Kualitas………....………...17
2.2 Penelitian Terdahulu………...…....……..18
2.3 Kerangka Konseptual ………..………21
Daftar Isi
vii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian………..….………23
3.1.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan………...……..….23
3.2 Metode Penelitian………..…………..24
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data………...…………24
3.2.2 Populasi………..…….….……25
3.2.3 Operasional Variabel ……….…….…………25
3.3 Jenis Data……….……27
3.4 Pengujian Hipotesis……….……….……28
3.5 Metode Analisis Data ……….……….28
3.5.1 Uji Validitas………...……28
3.5.2 Uji Reliabilitas………...….……….33
3.6 Tahapan atau Prosedur Analisis………...…....…..….37
3.6.1 Analisis Korelasi………....…...…….…37
3.6.2 Uji t ………..………...…..……..38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………....…..…..….39
4.1.1 Deskriptif Statistik terhadap Kuesioner………..…....……39
4.1.2 Variabel Penerapan Total Quality Management(X)…...………39
4.1.2.1 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Kepemimpinan)………...………41
4.1.2.2 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Analisis dan Informasi)…...…43
4.1.2.3 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Perencanaan Dan Kualitas Strategi) ………..….45
4.1.2.4 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Pengembangan Sumber Daya Manusia)……….……...…. 47
4.1.2.5 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total
Daftar Isi
viii
Proses) ………....….48
4.1.2.6 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Hasil-Hasil Kualitas) ...…….…49
4.1.2.7 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Kepuasan Pelanggan) …….…….51
4.1.3 Variabel Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas (Y)……... 52
4.1.3.1 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas Perusahaan (Biaya Pencegahan) ………....…54
4.1.3.2 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas Perusahaan (Biaya Penilaian)………..…..……. 55
4.1.3.3 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas Perusahaan (Biaya Kegagalan Internal)………...…....…56
4.1.3.4 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas Perusahaan (Biaya Kegagalan Eksternal) ………..58
4.1.4 Pengujian Hipotesis………...……….60
4.1.4.1 Uji Regresi ………...…………60
4.1.4.2 Uji f (Uji serempak/simultan ……….………….62
4.2 Pembahasan………...…...………64
4.2.1 Pengaruh Penerapan Total Quality Management dalam Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas…………...……..67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………....……….………..70
5.2 Saran………...………… 70
DAFTAR PUSTAKA………..………. 72
Daftar Tabel
ix
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
Tabel 2.1 Matriks Penelitian (20)
Tabel 2.2 Kerangka Pemikiran (22)
Tabel 3.1 Variabel Penelitian (26)
Tabel 3.2 Skala Litert (27)
Tabel 3.3 KMO and Bartlett’s Test (29)
Tabel 3.4 Component Matrixa (29)
Tabel 3.5 Rotated Component Matrixa (30)
Tabel 3.6 Component Transformation Matrix (30)
Tabel 3.7 KMO and Bartlett's Test (31)
Tabel 3.8 Component Matrixa (31)
Tabel 3.9 Rotated Component Matrixa (32)
Tabel 3.10 Component Transformation Matrix (32)
Tabel 3.11 Reliability Statistics (34)
Tabel 3.12 Item Statistics (34)
Tabel 3.13 Item-Total Statistics (35)
Tabel 3.14 Scale Statistics (35)
Tabel 3.15 Case Processing Summary (36)
Tabel 3.16 Reliability Statistics (36)
Tabel 3.17 Item Statistics (36)
Tabel 3.18 Item-Total Statistics (37)
Tabel 3.19 Scale Statistics (37)
Tabel 4.1 Karakteristik Responden (39)
Tabel 4.2 Variabel Penerapan Total Quality Management (40)
Tabel 4.3 Manajemen memiliki pernyataan tentang kebijakan kualitas yang akan
Daftar Tabel
x
Tabel 4.4 Karyawan mengetahui sasaran kualitas yang ingin dituju perusahaan dalam
jangka panjang (42)
Tabel 4.5 Manajemen memiliki penelitian yang tepat tentang bagaimana seharusnya
kebijakan kualitas itu dijalankan (43)
Tabel 4.6 Manajemen melaporkan data tentang semua dimensi penting dari kualitas yang
diharapkan dari pelanggan (44)
Tabel 4.7 Karyawan melaporkan data tentang semua dimensi pelayanan yang penting
untuk mempertahankan pangsa pasar (44)
Tabel 4.8 Manajemen menganalisis data tentang pandangan pemasok tentang kualitas
yang ditetapkan perusahaan (44)
Tabel 4.9 Manajemen memiliki suatu rencana operasional jangka pendek yang
menggambarkan sasaran kualitas (45)
Tabel 4.10 Karyawan dilibatkan dalam perencanaan kualitas (46)
Tabel 4.11 Manajemen memiliki metode-metode (cara) yang jelas untuk memantau
kemajuan menuju perbaikan kualitas (46)
Tabel 4.12 Sasaran kualitas diberitahukan kepada semua karyawan (47)
Tabel 4.13 Semua karyawan dilatih tentang konsep perbaikan kualitas (47)
Tabel 4.14 Manajemen memberikan balas jasa (imbalan) kepada karyawan untuk usaha
perbaikan kualitas yang mereka lakukan (48)
Tabel 4.15 Kebutuhan pelanggan dimasukkan dan dilanjutkan ke dalam proses
perencanaan untuk melihat kualitas (48)
Tabel 4.16 Ide-ide tentang perbaikan kualitas dapat disampaikan secara langsung kepada
manajemen puncak (49)
Tabel 4.17 Manajemen telah menunjukkan perbaikan kualitas terus-menerus selama dua
tahun terkahir (50)
Tabel 4.18 Manajemen dapat menunjukkan perbaikan kualitas melalui departemen
Daftar Tabel
xi
Tabel 4.19 Manajemen dapat menunjukkan bahwa pelanggan puas atas produk yang
diberikan (51)
Tabel 4.20 Manajemen dapat menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan meningkat
terus menerus selama dua tahun terakhir (51)
Tabel 4.21 Memahami pekerjaan secara tepat dapat mendukung karyawan untuk secara
cepat menyelesaikan keluhan pelanggan (52)
Tabel 4.22 Variabel Biaya Kualitas (53)
Tabel 4.23 Pelatihan yang diberikan kepada karyawan brpengaruh terhadap
berkurangnya biaya kualitas yang harus dikeluarkan perusahaan karena
kesalahan karyawan (54)
Tabel 4.24 Biaya yang dikeluarkan untuk prosedur perencanaan kualitas dan untuk
mengevaluasi pelaksanaan aktivitas agar sesuai dengan rencana kualitas yang
telah ditetapkan terus berkurang (55)
Tabel 4.25 Biaya dan pengerjaan yang berkaitan dengan inspeksi kualitas atas
bahan baku dan bahan penunjang yang dikeluarkan perusahaan terus
berkurang (55)
Tabel 4.26 Biaya yang dikeluarkan untuk mengaudit kualitas pada produk dalam
proses dan produk akhir serta audit untuk peralatan terus berkurang
jumlahnya (56)
Tabel 4.27 Biaya-biaya yang muncul pada waktu produk diperiksa sebelum dikirim ke
konsumen terus menurun (57)
Tabel 4.28 Biaya dan pengerjaan yang dilakukan untuk menemukan dan membetulkan
produk yang cacat dan gagal terus berkurang (57)
Tabel 4.29 Pengujian ulang produk serta kerugian dengan menjual barang di bawah harga
jual normal karena cacat atau kelebihan bobot terus berkurang (58)
Tabel 4.30 Penggantian dan perbaikan kembali produk yang telah dikirim ke pelanggan
Daftar Tabel
xii
Tabel 4.31 Penyelidikan dan penyelesaian keluhan yang berkaitan dengan produk cacat
semakin jarang diterima dan dilakukan (59)
Tabel 4.32 Penempatan produk cacat yang dikembalikan oleh pelanggan semakin jarang
terjadi dalam perusahaan (60)
Tabel 4.33 Model Summary (61)
Tabel 4.34 Coefficientsa (61)
Tabel 4.35 Correlationsa (63)
Tabel 4.36 Korelasi antara Penerapan Total Quality Management dalam Peningkatan
Bab I. Pendahuluan
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah ada
maupun menciptakan jenis usaha baru. Hal ini berdampak pada ketatnya persaingan
dalam dunia usaha. Para pelaku bisnis nasional perlu menyadari bahwa dalam situasi
persaingan yang sangat ketat ini, mutlak diperlukan strategi yang handal agar
produknya memiliki keunggulan. Setiap pebisnis bebas menawarkan produk dengan
berbagai cara, antara lain lewat harga yang kompetitif, diferensiasi produk serta
kualitas yang baik.
Peningkatan kualitas produk hal yang dianggap penting membutuhkan kerja
keras dan keseriusan. Dalam upaya melakukan peningkatan kualitas secara
terus-menerus dengan mencegah produk berkualitas buruk diperlukan biaya. Biaya kualitas
juga dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan perusahaan dalam program
perbaikan kualitas seperti mengidentifikasi masalah kualitas. Biaya kualitas terdiri dari
biaya pencegahan, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Biaya
pengendalian (pencegahan dan penilaian) meningkat seiring dengan peningkatan
kualitas, sedangkan biaya kegagalan (internal dan eksternal) menurun seiring dengan
peningkatan kualitas. Total Quality Management (TQM) adalah konsep yang
mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dengan melibatkan seluruh element
organisasi. TQM dapat dijadikan sebagai alat untuk menjawab tantangan global dan
mengaeahkan perusahaan pada perbaikan kualitas yang berkesinambungan yang
menunjang tercapainya kepuasan konsumen secara terus-menerus.
Prinsip TQM dalam mencapai tujuan adalah melakukan perbaikan
berkesinambungan sehingga perusahaan dapat meningkatkan labanya melalui dua rute.
Bab I. Pendahuluan
2 Universitas Kristen Maranatha semakin besar dan harga jual dapat lebih tinggi. Hal ini mengarah pada meningkatnya
penghasilan sehingga laba yang diperoleh juga semakin besar. Kedua yaitu rute biaya,
perusahaan meningkatkan output yang bebas dari cacat melalui upaya perbaikan
kualitas. Hal ini menyebabkan biaya operasional perusahaan berkurang. Dengan
demikian laba yang diperoleh meningkat.
Peningkatan kualitas berarti peningkatan biaya, kualitas tinggi berarti biaya
tinggi pula. Pandangan ini merupakan pandangan tradisonal, usaha-usaha kontrol
kualitas lebih berkonsentrasi pada pendeteksian kecacatan setelah produk dibuat proses
ini berakibat pengerjaan ulang. Menurut Ross dalam Nur (2005:78) pandangan tersebut
dipertanyakan oleh pioner kualitas karena dalam paradigma baru dasar filosofi TQM
adalah ide pencegahan kecacatan (defect) mencari dan menemukan alasan kualitas
yang buruk dan metoda untuk mengurangi dan atau menghilangkan penyebab kualitas
yang buruk tersebut. TQM mengurangi biaya kualitas dengan tidak menghasilkan
produk cacat.
Nasution (2005:178) mengatakan bahwa peningkatan kualitas berbanding lurus
dengan peningkatan biaya, sehingga ketika manajemen memutuskan untuk
meningkatkan kualitas, secara otomatis biaya akan meningkat. Pandangan ini dianggap
keliru oleh para pioner kualitas karena dalam paradigma baru dikatakan bahwa kualitas
tidak memerlukan biaya (quality has no cost). Dalam prakteknya, ketika pada saat
produk dihasilkan dan ternyata masih ada barang yang cacat atau rusak maka
kerusakan itu akan menjadi pemborosan bagi perusahaan karena dibutuhkan biaya
perbaikan atau malah dibuang sia-sia. Tapi, ketika peningkatan kualitas dan
“maintenance” terhadap kualitas tersebut senantiasa dijaga, maka pemborosan tersebut
justru dapat dihindari.
PT.Leading Garment Industries adalah perusahaan yang bergerak dibidang
usaha garment dengan produk yang lebih dikhususkan kepada baju tidur (sleepwear).
Berdiri sejak tahun1980, PT. Leading Garment Industries telah berkembang menjadi
Bab I. Pendahuluan
3 Universitas Kristen Maranatha dihasilkan merupakan komoditas ekspor dengan Amerika Serikat dan Negara-negara
Eropa sebagai pasar utamanya. Dalam perkembangannya, PT. Leading Garment
Imdistries memililiki visi untuk menjadi yang terdepan dibidangnya, dan telah
mengadakan banyak perubahan dan pembangunan untuk mencapai tingkat yang lebih
maju.
PT. Leading Garment yang kualitas produknya sudah dikenal di pasar local
maupun internasional dan telah bersertifikasi ISO 9001 yang mengharuskan
perusahaan menggunakan system manajemen kualitas yang ditandai dengan adanya
kebijakan kualitas, berarti perusahaan mengangkat kualitas sebagai strategi perusahaan
untuk bersaing dengan perusahaan sejenis. ISO 9001 merupakan langkah awal yangf
harus dilalui perusahaan untuk menerapkan TQM namun masih membutuhkan waktu
yang lama.
Hal ini tentu saja menjadi tantangan bagi perusahaan karena faktor kualitas
menjadi hal yang juga harus benar-benar diperhatikan dalam setiap produksi yang
dihasilkan. Strategi kebijakan mutu yang diterapkan diharapkan mampu
mengefisiensikan biaya kualitas hingga kerusakan nol (zero defect)bisa tercapai dan
menjadi standar kerja. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis
memilih judul: “Analisis Penerapan Total Quality Mangement dalam Peningkatan
Efisiensi Biaya Kualitas Pada PT. Leading Garment.”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masaalah yang ingin diteliti penulis dapat
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
Apakah penerapan Total Quality Management dapat meningkatkan efisiensi biaya
Bab I. Pendahuluan
4 Universitas Kristen Maranatha
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris bahwa
penerapan Total Quality Management akan meningkatkan efisiensi biaya kualitas pada
PT. Leading Garment Bandung.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis, menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana
penerapan Total Quality Management dan pengaruhnya terhadap biaya
kualitas.
2. Bagi perusahaan, menjadi bahan masukan ataupun pertimbangan dalam
penerapan Total Quality Managementdan bagaimana mengefisiensikan biaya
kualitas dengan penerapan Total Quality Management.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dalam pengembangan
Bab V. Kesimpulan dan Saran
Dari hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi yang dilihat dari pengolahan kuesioner
berdasarkan persepsi manajemen dan karyawan maka penulis membuat kesimpulan sebagai
berikut:
Total Quality Management memiliki pengaruh yang positif dan berperan dalam
mengefisiensikan biaya kualitas pada PT. Leading Garment Industries Bandung. Hal ini
terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa apabila Total Quality Management
dilaksanakan konstan, maka biaya kualitas dapat diefisiensikan dengan asumsi bahwa
faktor-faktor lain dalam perekonomian dianggap tetap (ceteris paribus). Ketika penerapan Total
Quality Management hendak dievaluasi dan ditingkatkan kinerjanya, maka akan berpengaruh
pada kenaikan biaya kualitas pada PT. Leading Garment Industries Bandung seperti yang
terlihat pada koefisien regresi, hal ini disebabkan karena peningkatan penerapan Total Quality
Management akan melibatkan faktor-faktor lain yang memerlukan biaya, seperti evaluasi, dan
perbaikan sistem yang diperlukan. Kemudian ketika hasil evaluasi Total Quality Management
diperoleh dan pelaksanaannya diterapkan secara konstan, maka efisiensi tersebut kembali
terjadi.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian, saran yang dapat diberikan penulis kepada PT. Leading Garment
Industries Bandung adalah:
1. Bagi perusahaan
Kelemahan dalam penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan hanya dengan melihat
Bab V. Kesimpulan dan Saran
71
Universitas Kristen Maranatha penerapan Total Quality Management maupun biaya kualitas. Efisiensi biaya kualitas
hanya diprediksi dari hasil regresi statistik dari kuesioner yang disebarkan tanpa
mengevaluasi secara langsung hasil laporan keuangan tentang biaya kualitas yang
dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Untuk peneliti berikut yang mengangkat masalah yang sama, penulis menyarankan
untuk memperoleh data biaya kualitas, sehingga dapat dibandingkan dengan hasil
regresi penelitian. Perusahaan sebaiknya tetap menerapkan Total Quality Management,
melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala. Selain itu, pelatihan dan pemberian
insentif juga menjadi salah satu motivasi yang dapat membuat karyawan semangat
dalam melakukan tugasnya, yang akan berdampak pada pencapaian Total Quality
Management yang maksimal. Karena hasil statistik penelitian ini menunjukkan bahwa
berdasarkan persepsi karyawan pada PT. Leading Garment Leading Bandung,
penerapan Total Quality Management dapat meningkatkan efisiensi biaya kualitas
Daftar Pustaka
72
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Aryani, Farida, 2006. Analisis pengaruh biaya kualitas terhadap produk rusak pada PT.
Masscom Graphy Semarang tahun 2004-2005. Skripsi Fakultas Ekonomi Univesitas
Negri Semarang, Semarang.
Blocher, Lin, Chen, 2000. Manajemen Biaya, Edisi Pertama, Jilid II, Salemba Empat, Jakarta.
Fitria, Hanum, 2005. Evaluasi Penerapan Total Quality Management pada Bagian Produksi
PT. Mustika Ratu. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.
Gasperz, Vincent, 1997. Total Quality Management, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hansen, Dor R, dan Mowen, 2005. Akuntansi Manajemen, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Irawana, Silvia, 2009. Hubungan Total Quality Management Terhadap Biaya Kualitas Pada
PT. Socfindo Medan. Skripsi Fakultas Ekonomi USU, Medan.
Kuncoro, Mudrajat, 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Nasution, M.N, 2005. Manajemen Mutu Terpadu, Salemba Empat,Jakarta
Siahaan, Korry Marintan, 2007. Pengaruh Total Quality Management dengan Biaya Kualitas
Produk Teh Botol Sosro pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Skripsi
Daftar Pustaka
73
Universitas Kristen Maranatha Tjiptono, Fandy dan Diana Anastasia, 2003. Total Quality Management, Andi Offset,
Yogyakarta
Wibowo, Meylianto Purnomosidi, 2006. “Analisis optimalisasi biaya kualitas dan
pengaruhnya terhadap Kualitas produk pada PT. Primatexco Indonesia”. Skripsi