• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penerapan Total Quality Management dalam Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Penerapan Total Quality Management dalam Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRACT

Improving the quality of products that are considered important requires hard work

and seriousness. The cost of quality can also be used as an indicator of the company's success

in quality improvement programs such as identifying quality problems. TQM can be used as a

tool to address global challenges and steer the company on a continuous quality improvement

that support the achievement of customer satisfaction continuously. The purpose of this study

was to determine the quality costs which have been applied by PT. Leading Garment

Industries Bandung and to determine the application of Total Quality Management as a tool to

measure the quality cost efficiency improvements. Object of this study is Total Quality

Management and Quality Costs. Location of the study was conducted at PT. Leading Garment

Industries Bandung. Research methods used by the author is descriptive research with a case

study approach and the use of questionnaires and the study of literature as the primary data

collection with a sample of 40 respondents. In conclusion there is significant influence

between the application of Total Quality Management in Quality Cost Efficiency Improvement

of calculation of the value of using the Pearson correlation coefficient can be concluded that

the variables X (Application of Total Quality Management) with a percentage of 31.58%

effect, while the remaining 68.42% is influenced by other factors.

(2)

v

ABSTRAK

Peningkatan kualitas produk hal yang dianggap penting membutuhkan kerja keras dan

keseriusan. Biaya kualitas juga dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan perusahaan

dalam program perbaikan kualitas seperti mengidentifikasi masalah kualitas. TQM dapat

dijadikan sebagai alat untuk menjawab tantangan global dan mengarahkan perusahaan pada

perbaikan kualitas yang berkesinambungan yang menunjang tercapainya kepuasan konsumen

secara terus-menerus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Biaya Kualitas yang

selama ini diterapkan oleh PT. Leading Garment Industries Bandung dan untuk mengetahui

penerapan Total Quality Management sebagai suatu alat untuk mengukur peningkatan

efisiensi biaya kualitas. Objek penelitian ini adalah Total Quality Management dan Biaya

Kualitas. Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Leading Garment Industries Bandung. Metode

penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus

serta menggunakan penyebaran kuesioner dan studi kepustakaan sebagai pengumpulan data

primer dengan pengambilan sampel sebanyak 40 responden. Kesimpulannya terdapat

pengaruh yang signifikan antara Penerapan Total Quality Management dalam Peningkatan

Efisiensi Biaya Kualitas dari perhitungan nilai koefisiensi korelasi dengan menggunakan

Pearson dapat disimpulkan bahwa variabel X (Penerapan Total Quality Management) dengan

persentase pengaruh sebesar 31,58% , sedangkan sisanya sebesar 68,42% dipengaruhi oleh

faktor lain.

(3)

Daftar Isi 1.1 Latar Belakang Masalah………..…….……1

1.2 Perumusan Masalah………...…...3

1.3 Tujuan Penelitian ………...……..4

1.4 Manfaat Penelitian………..…….….4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis……….………...…...……5

2.1.1 Total Quality Management……….………….……...…5

2.1.1.1 Definisi Total Quality Managemen………...…5

2.1.1.2 Prinsip dan Unsur Total Quality Management………...6

2.1.1.3 Faktor Penghambat Total Quality Manageme..…….…...8

2.1.1.4 Implementasi Total Quality Management…………....…9

2.1.1.5 Manfaat Implementasi Total Quality Management...10

2.1.2 Biaya Kualitas ...11

2.1.2.1 Definisi Biaya Kualitas...11

2.1.2.2 Pengukuran Biaya Kualitas...15

2.1.2.3 Hubungan TQM dan Biaya Kualitas………....………...17

2.2 Penelitian Terdahulu………...…....……..18

2.3 Kerangka Konseptual ………..………21

(4)

Daftar Isi

vii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian………..….………23

3.1.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan………...……..….23

3.2 Metode Penelitian………..…………..24

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data………...…………24

3.2.2 Populasi………..…….….……25

3.2.3 Operasional Variabel ……….…….…………25

3.3 Jenis Data……….……27

3.4 Pengujian Hipotesis……….……….……28

3.5 Metode Analisis Data ……….……….28

3.5.1 Uji Validitas………...……28

3.5.2 Uji Reliabilitas………...….……….33

3.6 Tahapan atau Prosedur Analisis………...…....…..….37

3.6.1 Analisis Korelasi………....…...…….…37

3.6.2 Uji t ………..………...…..……..38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………....…..…..….39

4.1.1 Deskriptif Statistik terhadap Kuesioner………..…....……39

4.1.2 Variabel Penerapan Total Quality Management(X)…...………39

4.1.2.1 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Kepemimpinan)………...………41

4.1.2.2 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Analisis dan Informasi)…...…43

4.1.2.3 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Perencanaan Dan Kualitas Strategi) ………..….45

4.1.2.4 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Pengembangan Sumber Daya Manusia)……….……...…. 47

4.1.2.5 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total

(5)

Daftar Isi

viii

Proses) ………....….48

4.1.2.6 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Hasil-Hasil Kualitas) ...…….…49

4.1.2.7 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Kepuasan Pelanggan) …….…….51

4.1.3 Variabel Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas (Y)……... 52

4.1.3.1 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas Perusahaan (Biaya Pencegahan) ………....…54

4.1.3.2 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas Perusahaan (Biaya Penilaian)………..…..……. 55

4.1.3.3 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas Perusahaan (Biaya Kegagalan Internal)………...…....…56

4.1.3.4 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas Perusahaan (Biaya Kegagalan Eksternal) ………..58

4.1.4 Pengujian Hipotesis………...……….60

4.1.4.1 Uji Regresi ………...…………60

4.1.4.2 Uji f (Uji serempak/simultan ……….………….62

4.2 Pembahasan………...…...………64

4.2.1 Pengaruh Penerapan Total Quality Management dalam Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas…………...……..67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………....……….………..70

5.2 Saran………...………… 70

DAFTAR PUSTAKA………..………. 72

(6)

Daftar Tabel

ix

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 2.1 Matriks Penelitian (20)

Tabel 2.2 Kerangka Pemikiran (22)

Tabel 3.1 Variabel Penelitian (26)

Tabel 3.2 Skala Litert (27)

Tabel 3.3 KMO and Bartlett’s Test (29)

Tabel 3.4 Component Matrixa (29)

Tabel 3.5 Rotated Component Matrixa (30)

Tabel 3.6 Component Transformation Matrix (30)

Tabel 3.7 KMO and Bartlett's Test (31)

Tabel 3.8 Component Matrixa (31)

Tabel 3.9 Rotated Component Matrixa (32)

Tabel 3.10 Component Transformation Matrix (32)

Tabel 3.11 Reliability Statistics (34)

Tabel 3.12 Item Statistics (34)

Tabel 3.13 Item-Total Statistics (35)

Tabel 3.14 Scale Statistics (35)

Tabel 3.15 Case Processing Summary (36)

Tabel 3.16 Reliability Statistics (36)

Tabel 3.17 Item Statistics (36)

Tabel 3.18 Item-Total Statistics (37)

Tabel 3.19 Scale Statistics (37)

Tabel 4.1 Karakteristik Responden (39)

Tabel 4.2 Variabel Penerapan Total Quality Management (40)

Tabel 4.3 Manajemen memiliki pernyataan tentang kebijakan kualitas yang akan

(7)

Daftar Tabel

x

Tabel 4.4 Karyawan mengetahui sasaran kualitas yang ingin dituju perusahaan dalam

jangka panjang (42)

Tabel 4.5 Manajemen memiliki penelitian yang tepat tentang bagaimana seharusnya

kebijakan kualitas itu dijalankan (43)

Tabel 4.6 Manajemen melaporkan data tentang semua dimensi penting dari kualitas yang

diharapkan dari pelanggan (44)

Tabel 4.7 Karyawan melaporkan data tentang semua dimensi pelayanan yang penting

untuk mempertahankan pangsa pasar (44)

Tabel 4.8 Manajemen menganalisis data tentang pandangan pemasok tentang kualitas

yang ditetapkan perusahaan (44)

Tabel 4.9 Manajemen memiliki suatu rencana operasional jangka pendek yang

menggambarkan sasaran kualitas (45)

Tabel 4.10 Karyawan dilibatkan dalam perencanaan kualitas (46)

Tabel 4.11 Manajemen memiliki metode-metode (cara) yang jelas untuk memantau

kemajuan menuju perbaikan kualitas (46)

Tabel 4.12 Sasaran kualitas diberitahukan kepada semua karyawan (47)

Tabel 4.13 Semua karyawan dilatih tentang konsep perbaikan kualitas (47)

Tabel 4.14 Manajemen memberikan balas jasa (imbalan) kepada karyawan untuk usaha

perbaikan kualitas yang mereka lakukan (48)

Tabel 4.15 Kebutuhan pelanggan dimasukkan dan dilanjutkan ke dalam proses

perencanaan untuk melihat kualitas (48)

Tabel 4.16 Ide-ide tentang perbaikan kualitas dapat disampaikan secara langsung kepada

manajemen puncak (49)

Tabel 4.17 Manajemen telah menunjukkan perbaikan kualitas terus-menerus selama dua

tahun terkahir (50)

Tabel 4.18 Manajemen dapat menunjukkan perbaikan kualitas melalui departemen

(8)

Daftar Tabel

xi

Tabel 4.19 Manajemen dapat menunjukkan bahwa pelanggan puas atas produk yang

diberikan (51)

Tabel 4.20 Manajemen dapat menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan meningkat

terus menerus selama dua tahun terakhir (51)

Tabel 4.21 Memahami pekerjaan secara tepat dapat mendukung karyawan untuk secara

cepat menyelesaikan keluhan pelanggan (52)

Tabel 4.22 Variabel Biaya Kualitas (53)

Tabel 4.23 Pelatihan yang diberikan kepada karyawan brpengaruh terhadap

berkurangnya biaya kualitas yang harus dikeluarkan perusahaan karena

kesalahan karyawan (54)

Tabel 4.24 Biaya yang dikeluarkan untuk prosedur perencanaan kualitas dan untuk

mengevaluasi pelaksanaan aktivitas agar sesuai dengan rencana kualitas yang

telah ditetapkan terus berkurang (55)

Tabel 4.25 Biaya dan pengerjaan yang berkaitan dengan inspeksi kualitas atas

bahan baku dan bahan penunjang yang dikeluarkan perusahaan terus

berkurang (55)

Tabel 4.26 Biaya yang dikeluarkan untuk mengaudit kualitas pada produk dalam

proses dan produk akhir serta audit untuk peralatan terus berkurang

jumlahnya (56)

Tabel 4.27 Biaya-biaya yang muncul pada waktu produk diperiksa sebelum dikirim ke

konsumen terus menurun (57)

Tabel 4.28 Biaya dan pengerjaan yang dilakukan untuk menemukan dan membetulkan

produk yang cacat dan gagal terus berkurang (57)

Tabel 4.29 Pengujian ulang produk serta kerugian dengan menjual barang di bawah harga

jual normal karena cacat atau kelebihan bobot terus berkurang (58)

Tabel 4.30 Penggantian dan perbaikan kembali produk yang telah dikirim ke pelanggan

(9)

Daftar Tabel

xii

Tabel 4.31 Penyelidikan dan penyelesaian keluhan yang berkaitan dengan produk cacat

semakin jarang diterima dan dilakukan (59)

Tabel 4.32 Penempatan produk cacat yang dikembalikan oleh pelanggan semakin jarang

terjadi dalam perusahaan (60)

Tabel 4.33 Model Summary (61)

Tabel 4.34 Coefficientsa (61)

Tabel 4.35 Correlationsa (63)

Tabel 4.36 Korelasi antara Penerapan Total Quality Management dalam Peningkatan

(10)

Bab I. Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah ada

maupun menciptakan jenis usaha baru. Hal ini berdampak pada ketatnya persaingan

dalam dunia usaha. Para pelaku bisnis nasional perlu menyadari bahwa dalam situasi

persaingan yang sangat ketat ini, mutlak diperlukan strategi yang handal agar

produknya memiliki keunggulan. Setiap pebisnis bebas menawarkan produk dengan

berbagai cara, antara lain lewat harga yang kompetitif, diferensiasi produk serta

kualitas yang baik.

Peningkatan kualitas produk hal yang dianggap penting membutuhkan kerja

keras dan keseriusan. Dalam upaya melakukan peningkatan kualitas secara

terus-menerus dengan mencegah produk berkualitas buruk diperlukan biaya. Biaya kualitas

juga dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan perusahaan dalam program

perbaikan kualitas seperti mengidentifikasi masalah kualitas. Biaya kualitas terdiri dari

biaya pencegahan, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Biaya

pengendalian (pencegahan dan penilaian) meningkat seiring dengan peningkatan

kualitas, sedangkan biaya kegagalan (internal dan eksternal) menurun seiring dengan

peningkatan kualitas. Total Quality Management (TQM) adalah konsep yang

mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dengan melibatkan seluruh element

organisasi. TQM dapat dijadikan sebagai alat untuk menjawab tantangan global dan

mengaeahkan perusahaan pada perbaikan kualitas yang berkesinambungan yang

menunjang tercapainya kepuasan konsumen secara terus-menerus.

Prinsip TQM dalam mencapai tujuan adalah melakukan perbaikan

berkesinambungan sehingga perusahaan dapat meningkatkan labanya melalui dua rute.

(11)

Bab I. Pendahuluan

2 Universitas Kristen Maranatha semakin besar dan harga jual dapat lebih tinggi. Hal ini mengarah pada meningkatnya

penghasilan sehingga laba yang diperoleh juga semakin besar. Kedua yaitu rute biaya,

perusahaan meningkatkan output yang bebas dari cacat melalui upaya perbaikan

kualitas. Hal ini menyebabkan biaya operasional perusahaan berkurang. Dengan

demikian laba yang diperoleh meningkat.

Peningkatan kualitas berarti peningkatan biaya, kualitas tinggi berarti biaya

tinggi pula. Pandangan ini merupakan pandangan tradisonal, usaha-usaha kontrol

kualitas lebih berkonsentrasi pada pendeteksian kecacatan setelah produk dibuat proses

ini berakibat pengerjaan ulang. Menurut Ross dalam Nur (2005:78) pandangan tersebut

dipertanyakan oleh pioner kualitas karena dalam paradigma baru dasar filosofi TQM

adalah ide pencegahan kecacatan (defect) mencari dan menemukan alasan kualitas

yang buruk dan metoda untuk mengurangi dan atau menghilangkan penyebab kualitas

yang buruk tersebut. TQM mengurangi biaya kualitas dengan tidak menghasilkan

produk cacat.

Nasution (2005:178) mengatakan bahwa peningkatan kualitas berbanding lurus

dengan peningkatan biaya, sehingga ketika manajemen memutuskan untuk

meningkatkan kualitas, secara otomatis biaya akan meningkat. Pandangan ini dianggap

keliru oleh para pioner kualitas karena dalam paradigma baru dikatakan bahwa kualitas

tidak memerlukan biaya (quality has no cost). Dalam prakteknya, ketika pada saat

produk dihasilkan dan ternyata masih ada barang yang cacat atau rusak maka

kerusakan itu akan menjadi pemborosan bagi perusahaan karena dibutuhkan biaya

perbaikan atau malah dibuang sia-sia. Tapi, ketika peningkatan kualitas dan

“maintenance” terhadap kualitas tersebut senantiasa dijaga, maka pemborosan tersebut

justru dapat dihindari.

PT.Leading Garment Industries adalah perusahaan yang bergerak dibidang

usaha garment dengan produk yang lebih dikhususkan kepada baju tidur (sleepwear).

Berdiri sejak tahun1980, PT. Leading Garment Industries telah berkembang menjadi

(12)

Bab I. Pendahuluan

3 Universitas Kristen Maranatha dihasilkan merupakan komoditas ekspor dengan Amerika Serikat dan Negara-negara

Eropa sebagai pasar utamanya. Dalam perkembangannya, PT. Leading Garment

Imdistries memililiki visi untuk menjadi yang terdepan dibidangnya, dan telah

mengadakan banyak perubahan dan pembangunan untuk mencapai tingkat yang lebih

maju.

PT. Leading Garment yang kualitas produknya sudah dikenal di pasar local

maupun internasional dan telah bersertifikasi ISO 9001 yang mengharuskan

perusahaan menggunakan system manajemen kualitas yang ditandai dengan adanya

kebijakan kualitas, berarti perusahaan mengangkat kualitas sebagai strategi perusahaan

untuk bersaing dengan perusahaan sejenis. ISO 9001 merupakan langkah awal yangf

harus dilalui perusahaan untuk menerapkan TQM namun masih membutuhkan waktu

yang lama.

Hal ini tentu saja menjadi tantangan bagi perusahaan karena faktor kualitas

menjadi hal yang juga harus benar-benar diperhatikan dalam setiap produksi yang

dihasilkan. Strategi kebijakan mutu yang diterapkan diharapkan mampu

mengefisiensikan biaya kualitas hingga kerusakan nol (zero defect)bisa tercapai dan

menjadi standar kerja. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis

memilih judul: “Analisis Penerapan Total Quality Mangement dalam Peningkatan

Efisiensi Biaya Kualitas Pada PT. Leading Garment.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masaalah yang ingin diteliti penulis dapat

dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

Apakah penerapan Total Quality Management dapat meningkatkan efisiensi biaya

(13)

Bab I. Pendahuluan

4 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris bahwa

penerapan Total Quality Management akan meningkatkan efisiensi biaya kualitas pada

PT. Leading Garment Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana

penerapan Total Quality Management dan pengaruhnya terhadap biaya

kualitas.

2. Bagi perusahaan, menjadi bahan masukan ataupun pertimbangan dalam

penerapan Total Quality Managementdan bagaimana mengefisiensikan biaya

kualitas dengan penerapan Total Quality Management.

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dalam pengembangan

(14)

Bab V. Kesimpulan dan Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi yang dilihat dari pengolahan kuesioner

berdasarkan persepsi manajemen dan karyawan maka penulis membuat kesimpulan sebagai

berikut:

Total Quality Management memiliki pengaruh yang positif dan berperan dalam

mengefisiensikan biaya kualitas pada PT. Leading Garment Industries Bandung. Hal ini

terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa apabila Total Quality Management

dilaksanakan konstan, maka biaya kualitas dapat diefisiensikan dengan asumsi bahwa

faktor-faktor lain dalam perekonomian dianggap tetap (ceteris paribus). Ketika penerapan Total

Quality Management hendak dievaluasi dan ditingkatkan kinerjanya, maka akan berpengaruh

pada kenaikan biaya kualitas pada PT. Leading Garment Industries Bandung seperti yang

terlihat pada koefisien regresi, hal ini disebabkan karena peningkatan penerapan Total Quality

Management akan melibatkan faktor-faktor lain yang memerlukan biaya, seperti evaluasi, dan

perbaikan sistem yang diperlukan. Kemudian ketika hasil evaluasi Total Quality Management

diperoleh dan pelaksanaannya diterapkan secara konstan, maka efisiensi tersebut kembali

terjadi.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian, saran yang dapat diberikan penulis kepada PT. Leading Garment

Industries Bandung adalah:

1. Bagi perusahaan

Kelemahan dalam penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan hanya dengan melihat

(15)

Bab V. Kesimpulan dan Saran

71

Universitas Kristen Maranatha penerapan Total Quality Management maupun biaya kualitas. Efisiensi biaya kualitas

hanya diprediksi dari hasil regresi statistik dari kuesioner yang disebarkan tanpa

mengevaluasi secara langsung hasil laporan keuangan tentang biaya kualitas yang

dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Untuk peneliti berikut yang mengangkat masalah yang sama, penulis menyarankan

untuk memperoleh data biaya kualitas, sehingga dapat dibandingkan dengan hasil

regresi penelitian. Perusahaan sebaiknya tetap menerapkan Total Quality Management,

melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala. Selain itu, pelatihan dan pemberian

insentif juga menjadi salah satu motivasi yang dapat membuat karyawan semangat

dalam melakukan tugasnya, yang akan berdampak pada pencapaian Total Quality

Management yang maksimal. Karena hasil statistik penelitian ini menunjukkan bahwa

berdasarkan persepsi karyawan pada PT. Leading Garment Leading Bandung,

penerapan Total Quality Management dapat meningkatkan efisiensi biaya kualitas

(16)

Daftar Pustaka

72

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aryani, Farida, 2006. Analisis pengaruh biaya kualitas terhadap produk rusak pada PT.

Masscom Graphy Semarang tahun 2004-2005. Skripsi Fakultas Ekonomi Univesitas

Negri Semarang, Semarang.

Blocher, Lin, Chen, 2000. Manajemen Biaya, Edisi Pertama, Jilid II, Salemba Empat, Jakarta.

Fitria, Hanum, 2005. Evaluasi Penerapan Total Quality Management pada Bagian Produksi

PT. Mustika Ratu. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.

Gasperz, Vincent, 1997. Total Quality Management, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hansen, Dor R, dan Mowen, 2005. Akuntansi Manajemen, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Irawana, Silvia, 2009. Hubungan Total Quality Management Terhadap Biaya Kualitas Pada

PT. Socfindo Medan. Skripsi Fakultas Ekonomi USU, Medan.

Kuncoro, Mudrajat, 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Nasution, M.N, 2005. Manajemen Mutu Terpadu, Salemba Empat,Jakarta

Siahaan, Korry Marintan, 2007. Pengaruh Total Quality Management dengan Biaya Kualitas

Produk Teh Botol Sosro pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Skripsi

(17)

Daftar Pustaka

73

Universitas Kristen Maranatha Tjiptono, Fandy dan Diana Anastasia, 2003. Total Quality Management, Andi Offset,

Yogyakarta

Wibowo, Meylianto Purnomosidi, 2006. “Analisis optimalisasi biaya kualitas dan

pengaruhnya terhadap Kualitas produk pada PT. Primatexco Indonesia”. Skripsi

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu pengendalian kehidupan politik yang salah satunya melalui Fusi justru menimbulkan dampak baru yaitu konflik dalam tubuh partai politik baik secara intern

They help students to understand the teaching and learning methods that enable the outcome to be achieved; the assessment methods that enable achievement to

24 MUHAMMAD HUSNILL WATHIQ BIN MOHD RIZAL L SK KULAI 1 25 NUR ALEYA DAMIA BINTI ROSMADI P SK BANDAR PUTRA 26 NUR ALIA MAISARAH BINTI HISHAMUDIN P SK BANDAR PUTRA 27 NUR INSYIRAH

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA TAHUN

cells were found in the stem cells therapy group, followed by the combination of stem cell therapy and physical exercise group. It shows the changes on those

Penulis akan membahas mengenai proses perizinan dari tiga lagu Band Koes Plus dan satu lagu Koes Bersaudara yang akan dijadikan soundtrack dalam film pendek "Senja Bersemi" yang

Palatabilitas air minum pada P1 diduga sama dengan kontrol, oleh karena itu nilai pada konsumsi minum puyuh hampir sama dengan nilai yang diperoleh pada

[r]