• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSISTENSI SENTRA INDUSTRI PEUYEUM DI KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKSISTENSI SENTRA INDUSTRI PEUYEUM DI KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS : 1176/UN.40.2.4/PL/2012

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

EKSISTENSI SENTRA INDUSTRI PEUYEUM DI KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Geografi

MUHAMAD RIDWANTO

056664

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

EKSISTENSI SENTRA INDUSTRI PEUYEUM DI KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG

Oleh

Muhamad Ridwanto

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Muhamad Ridwanto 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Muhamad Ridwanto 056664

EKSISTENSI SENTRA INDUSTRI PEUYEUM DI KECAMATAN

CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing I,

Drs. H. Djakaria M. Nur, M.Si NIP. 194902051978031001

Pembimbing II,

Drs. H. Dadang Sungkawa, M.pd NIP. 195502101980021001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

(4)

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu SKRIPSI INI DI UJI PADA TANGGAL 28 JUNI 2012

PANITIA UJIAN TERDIRI DARI :

Ketua Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si NIP. 19700814 199402 1 001

Sekertaris : Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd NIP. 19620304 198704 2 001

Penguji :

1. Prof. Dr. Hj. Enok Maryani, M.S NIP. 19600121 198503 2 001

2. Drs. Jupri, MT.

NIP. 19600615 198803 1 003

(5)

i Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

EKSISTENSI SENTRA INDUSTRI PEUYEUM DI KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG

Oleh : Muhamad Ridwanto (056664)

ABSTRAK

Sentra Industri merupakan identitas yang diberikan pada suatu daerah yang memiliki kelebihan dalam menghasilkan sesuatu dibandingkan dengan daerah lainnya. Kecamatan Cimenyan merupakan salah satu sentra industri peuyeum dengan bahan mentah yang berasal dari wilayah setempat dengan memiliki ciri khas yang berbeda dengan wilayah lain. Seiring perkembangan zaman dan ketersediaan bahan mentah yang tidak bisa digantikan dengan daerah lain menyebabkan kesulitan tersendiri bagi pengrajin sehingga berdampak pada perubahan dalam berbagai hal baik kondisi fisik maupun sosial dilihat dari keberadaannya yang mampu bertahan. Berkaitan dengan hal tersebut maka pada penelitian ini akan mendeskripsikan eksistensi sentra industri peuyeum di Kecamatan Cimenyan.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah faktor – faktor geografi apa yang mendukung keberadaan industri peuyeum Cimenyan, faktor produksi apa yang menunjang terhadap industri peuyeum Cimenyan dan upaya apakah yang dilakukan oleh pengrajin peuyeum Cimenyan untuk mempertahankan industrinya. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini bersifat deskriptif yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya sehingga Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survey dimana populasi dan sampel adalah para pengrajin yang ada di Kecamatan Cimenyan.

(6)

ii Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kecamatan Cimenyan harus tetap dipertahankan luasnya demi eksistensi sentra industri di Kecamatan Cimenyan.

Kata Kunci: Eksistensi, sentra industri peuyeum, Kecamatan Cimenyan

THE EXISTENCE PEUYEUM INDUSTRIAL CENTERS IN CIMENYAN DISTRICT

By : Muhamad Ridwanto (056664)

ABSTRACT

Industrial centers are the identity which is given by a region which has the advantage of producing something as compared to other regions. Cimenyan districts is one of peuyeum industrial centers with raw materials coming from the local area with a characteristic that is different from other regions. As the development of times and availability of raw materials that can not be replaced with other areas cause a problem for the craftsmen that have an impact on changes in many ways both physical and social conditions that can be seen of its existence who can survive. In connection with the matter, in this study will describe the existence of peuyeum industrial centers in Cimenyan District.

The probems studied in this research is what geographic factors that support the existence of peuyeum industry in Cimenyan, what production factors that support the industry of peuyeum Cimenyan and what efforts that are made by craftsmen peuyeum Cimenyan to maintain its industry. Based on these issues, this study is descriptive which describes the real situation so the method use a survey research where the population and sample are the craftmen in the Cimenyan district.

(7)

iii Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

way of peuyeum industry which is a hereditary of from the parents so that the industry peuyeum still able to survive to this time. It is necessary to educate farmers of cassava and the remaining of cassava land in the District of Cimenyan must be maintained for the existence of the peuyeum industrial centers in District of Cimenyan.

(8)

iii Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

C. Peran Industri Kecil dalam REPELITA...……… 17

D. Peran Usaha Kecil dalam Meningkatkan Pendapatan....…. ……… 19

E. Peran Usaha Kecil……… . ………... 20

F. Pengertian Daya Dukung Dengan Aktivitas Industri………….…... 23

G. Teori Lokasi ………...……… ....…………... 24

H. Karakteristik Ubi Kayu ....………... 28

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian ……….... 37

(9)

iv Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

C. Variabel Penelitian ………... 38

D. Populasi dan Sampel ………... 40

E. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ……….... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ……….. 43

3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin....………….. 59

4. Pembuatan Peuyeum………...…………. . 60

5. Kondisi Sosial Ekonomi Pengrajin... 62

C. Hasil Penelitian ... ……...……… 66

1. Faktor Geografi Yang Mendukung Keberadaan Industri Peuyeum Cimenyan………..……….... 66

2. Faktor Produksi Yang Menunjang Terhadap industri Peuyeum a. Modal………...……... 69

b. Bahan Mentah………...………... 72

c. Tenaga Kerja………...……... 76

d. Pemasaran………...………... 78

e. Produksi Peuyeum dari Tahun ke Tahun ... 83

3. Upaya Yang dilakukan oleh Pengrajin Peuyeum Untuk Mempertahankan Industrinya……… ....………... 84

(10)

v Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ………...…….……. 97

B. Rekomendasi ………... 98

DAFTAR PUSTAKA ………... 100 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(11)

vi Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1. Luas dan Produksi Tanaman Utama ... 2

1.2. Luas Lahan Tegal/Kebun dan Luas Lahan Nonpertanian (industri, perumahan, perkantoran, pertokoan, dsb) /Tahun Pelarut ... 3

1.3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 3

2.1. Kadar HCN pada Beberapa Jenis atau Varietas Ubi kayu ... 23

2.2. Potensi Hasil dan Sifat-Sifat Penting Beberapa Varietas Ubi Kayu ... 24

2.3. Jenis dan Karakteristik tanah ... 26

3.1. Variabel Penelitian ... 30

3.3. Kriteria Presentase ... 33

4.1. Tipe Iklim Junghun ... 46

4.2. Klasifikasi Iklim Schmidt – Ferguson ... 46

4.3. Curah Hujan Kecamatan Cimenyan dari tahun 1997-2006 ... 47

4.4. Jumlah Bulan Basah, Bulan Lembab, dan Bulan Kering Kecamatan Cimenyan Tahun 1997-2006 ... 48

4.5. Jenis Tanah di Kecamatan Cimenyan ... 49

4.6. Penggunaan Lahan ... 55

4.7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia ... 58

4.8. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 69

4.9. Usia Pengrajin ... 62

4.10. Pendidikan Pengrajin ... 63

4.11. Pendapatan Perbulan ... 63

4.12. Penggunaan pendapatan Pengrajin ... 64

4.13. Alat Transportasi ... 64

4.14. Kepemilikan Alat Komunikasi ... 65

(12)

vii Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4.16. Sumber Modal ... 70

4.17. Jumlah Besarnya Modal/Produksi ... 71

4.18. Masalah yang dihadapi ... 71

4.19. Daerah Asal Bahan Mentah Industri Peuyeum ... 72

4.20. Cara Memperoleh Bahan Mentah ... 72

4.21. Hasil Produksi Tiap Desa di Kecamatan Cimenyan Ton/Ha ... 73

4.22. Tingkat Penggunaan Bahan Mentah ... 74

4.23. Tingkat Produksi Ubi kayu Tiap Tahun ... 75

4.24. Asal tenaga kerja ... 76

4.25. Status tenaga kerja ... 77

4.26. Jumlah Tenaga Kerja Dalam Kurun Waktu 5 Tahun ... 77

4.27. Cara penjualan hasil produksi ... 78

4.28. Jangkauan Pemasaran Hasil Produksi Peuyeum ... 79

4.29. Alternatif apabila peuyeum kurang laku dipasaran ... 80

4.30. Jumlah Produksi Peuyeum per 1 kali produksi ... 83

4.31. Jumlah Produksi Peuyeum Per tahun ... 83

4.32. Upaya untuk meningkatkan produksi ... 85

4.33. Upaya Mempertahankan Industri Peuyeum ... 85

(13)

viii Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Teori Weber... 21

4.1 Gambar Peta Administratif Kecamatan Cimenyan ... 44

4.2 Gambar Kemiringan Lereng Kecamatan Cimenyan ... 52

4.3 Gambar Peta Tanah Kecamatan Cimenyan... 53

4.4 Gambar Peta Hidrologi Kecamatan Cimenyan ... 54

4.5 Gambar Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Cimenyan ... 56

4.6 Gambar Grafik Hasil Produksi Tiap Desa di Kecamatan Cimenyan Ton/Ha... 74

4.7 Gambar Grafik Penggunaan Bahan Mentah ... 75

4.8 Grafik Tingkat Produksi Ubi kayu Tiap Tahun ... 76

4.9 Grafik Jangkauan Pemasaran Hasil Produksi Peuyeum ... 79

4.10 Gambar Peta Persebaran Industri Peuyeum ... 81

4.11 Gambar Peta Pemasaran Peuyeum ... 82

(14)

1 Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Setiap wilayah di permukaan bumi memiliki karakteristik dan ciri khasnya masing-masing. Karakteristik antara satu wilayah dengan wilayah lainnya memiliki perbedaan yang disebabkan oleh adanya faktor-faktor fisik dan sosial yang terdapat di wilayah-wilayah tersebut. Faktor-faktor fisik dan sosial tersebut diantaranya adalah iklim, geologi, hidrologi, morfologi, tanah, vegetasi, dan penduduk. Perbedaan kondisi fisik dan sosial setiap wilayah mengakibatkan kemampuan lingkungan untuk mendukung kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya pada setiap wilayah pun berbeda-beda, yang pada akhirnya akan berdampak pada adanya perbedaan aktivitas penduduk di setiap wilayah tersebut. Salah satu bentuk aktivitas yang dilakukan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya adalah dengan bercocok tanam atau yang kita kenal dengan istilah bertani. Banyak dari penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian ini.

(15)

2

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ubi kayu diolah menjadi peuyeum (tape) melalui proses fermentasi. Pengolahan ubi kayu menjadi peuyeum sudah menjadi ciri khas di beberapa daerah khususnya di Jawa Barat. Selain proses fermentasi yang relatif mudah, pemeliharaan tanaman ubi kayu mudah dan produktif.

Industri peuyeum skala rumah tangga sudah seharusnya bisa dikembangkan di daerah-daerah lain selain di Jawa Barat dengan demikian peuyeum dapat dijadikan komoditas ekspor bagi negara kita. Akan tetapi kebergantungan kondisi lingkungan masih menjadi kendala dalam proses pembuatan peuyeum. Tanaman dengan kadar karbohidrat tinggi seperti halnya umbi-umbian pada umumnya tahan terhadap suhu tinggi. Ubi kayu merupakan salah satu bahan makanan sumber karbohidrat . Ubi kayu dalam keadaan segar tidak tahan lama.

Untuk pemasaran yang memerlukan waktu lama, ubi kayu harus diolah dulu menjadi bentuk lain yang lebih awet, seperti gaplek, tapioka, peuyeum, keripik dan lain-lain. Dalam pengolahan menjadi makanan yang lebih tahan lama maka industri kecil merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

(16)

3

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pertumbuhan ekonomi. Kesempatan untuk membuka industri kecil terbuka seluas-luasnya bagi masyarakat. Berbagai industri kecil, baik yang diselenggarakan secara individu maupun badan merupakan lahan kerja yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Namun seiring dengan waktu, para pengrajin peuyeum mulai berkurang dikarenakan berbagai pengaruh. Apabila pembinaan dan pemberdayaan terhadap industri kecil terus dilakukan dengan baik dan terarah maka industri peuyeum akan lebih berkembang dengan baik dan pada akhirnya akan dapat menambah lapangan pekerjaan dan penghasilan bagi masyarakat.

Dilihat dari luas dan produksi tanaman utama diwilayah Kecamatan Cimenyan, tanaman ubi kayu memiliki luas tanaman 434 ha, luas yang dipanen 434 ha dan menghasilkan rata – rata produksi 5378,71 ton. Ubi kayu merupakan tanaman yang terluas dan salah satu komoditas yang memiliki produktivitas sangat tinggi di Kecamatan Cimenyan.

Tabel 1.1

Luas dan Produksi Tanaman Utama

Sumber : BPS KBDA Kabupaten Bandung 2008

(17)

4

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menjadi tape atau peuyeum yang merupakan istilah setempat. Kegiatan ekonomi masyarakat di Kecamatan Cimenyan sebagai sentra industri peuyeum yang didukung oleh ketersediaan bahan baku. Karena itu Kecamatan Cimenyan telah dikenal sebagai sentra produksi peuyeum.

Dari hasil wawancara kepada sesepuh pengrajin peuyeum yaitu Pak Abas bahwa pada tahun 1950-an pengrajin peuyeum mecapai 200 orang namun saat ini hanya sekitar 14 orang yang masih bertahan sebagai pengrajin. Berbagai upaya telah dilakukan pengrajin untuk mempertahankan keberadaan industri peuyeum tersebut. Dalam sentra produksi peuyeum, para pengrajin memperoleh penghasilan bersih perbakul sebesar Rp.30.000. Setiap satu kali produksi dalam satu hari mencapai rata - rata 10 – 15 bakul. Dalam satu tempat produksi biasanya mempekerjakan 1 – 5 orang. Maka penghasilan seorang pekerja rata – rata mendapatkan upah dalam sehari sebesar Rp.40.000 – 50.000. Penghasilan yang bisa dikatakan lumayan bagi penduduk.

Keberadaan industri peuyeum di Kecamatan Cimenyan telah memberikan kontribusi yang baik terhadap penghasilan bagi penduduk maupun petani ubi kayu sebagai penghasil bahan mentah. Umumnya mereka yang bergerak pada industri ini dilakukan oleh masyarakat yang berpendidikan rendah sehingga peuyeum sangat strategis dalam rangka memenuhi ekonomi terutama bagi mereka yang berpendidikan rendah.

(18)

5

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sosial . Akibatnya masyarakat yang bergerak dalam bidang industri peuyeum mengalami perubahan dalam keberadaannya yang mampu bertahan.

Berdasarkan permasalahan tersebut perlu kiranya dilakukan penelitian dengan mengambil judul ”Eksistensi Sentra Industri Peuyeum di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung”.

B.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini lebih ditekankan kepada hal-hal yang menyangkut :

1. Faktor – faktor geografi apa yang mendukung keberadaan industri peuyeum Cimenyan?

2. Faktor produksi apa yang menunjang terhadap industri peuyeum Cimenyan? 3. Upaya apakah yang dilakukan oleh pengrajin peuyeum Cimenyan untuk

mempertahankan industrinya?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini terutama ditujukan untuk :

1. Mengidentifikasi mengenai faktor-faktor geografi yang mendukung keberadaan industri peuyeum Cimenyan.

2. Mengidentifikasi mengenai faktor – faktor produksi yang menunjang eksistensi industri peuyeum Cimenyan.

(19)

6

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan pengrajin dalam mempertahankan industri peuyeum.

D.Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin diraih dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk :

1. Diperoleh informasi mengenai faktor – faktor yang mendukung keberadaan sentra industri peuyeum di Kecamatan Cimenyan.

2. Dapat dijadikan referensi bagi pihak industri dalam mempertimbangkan pengambilan kebijakan industri peuyeum.

3. Dapat dijadikan sebagai sumbang saran bagi dinas dan instansi terkait untuk mepertimbangkan pengambilan kebijakan industri peuyeum Cimenyan.

E.Definisi Operasional

(20)

7

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Sentra industri, diartikan sebagai suatu tempat yang dijadikan pusat kegiatan dalam menghasilkan sesuatu barang atau jasa.

3. Pengrajin dalam penelitian ini adalah semua penduduk yang bergerak dalam usaha industri peuyeum .

4. Kecamatan Cimenyan adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten

(21)

37 Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode penelitian

Untuk menentukan tujuan dari penelitian sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang diharapkan dan dapat berguna bagi penulis ataupun pihak-pihak lain yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan maka diperlukan suatu metode penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi yang bersifat deskriptif, asosiatif dan hubungan sebab akibat yang didasarkan pada pemikiran logis dari populasi terbesar maupun kecil.

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, metode yang digunakan adalah metode survey, dimana metode yang digunakan untuk penelitian yang bertujuan menjelaskan dan menganalisis data penelitian yang didapat dari masalah yang sekarang ini adalah prosentase.

B.Teknik penelitian

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam memecahkan masalah penelitian adalah sebagai berikut :

a. Angket

(22)

38

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Observasi Lapangan

Observasi artinya menggunakan mata secara cermat dan mencatat fenomena sebagaimana yang dilihatnya dan mencoba mencari hubungan sebab akibat (Bambang Soewarno, 1997:44). Observasi lapangan dilakukan juga untuk memperoleh data primer.Observasi lapangan yang dilakukan peneliti yaitu mengobservasi lokasi baik fisik maupun sosial pengrajin di Kecamatan Cimenyan.

c. Teknik Wawancara

Wawancara atau interview adalah semacam dialog atau tanya jawab antara interviewer dengan responden dengan tujuan memperoleh jawaban-jawaban yang dikehendaki (Bambang Soewarno, 1997:46). Teknik wawancara ini dilakukan dengan cara langsung datang ke lapangan, kemudian mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada penngrajin.

d. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan digunakan untuk memperoleh data sekunder yang mendudung penelitian melalui buku-buku. Data yang dibutuhkan seperti peran industri kecil, syarat tumbuh ubi kayu, teori lokasi dan lainnya.

e. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi untuk pengambilan data dan informasi berupa dokumen yang berkaitan dengan penelitian industri peuyeum.

(23)

39

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari suatu (objek) dan mampu memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa kategori (Bambang Soewarno 1997 :51). Variabel pada penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu “Eksistensi Sentra Industri Peuyeum”. Untuk itu dibutuhkan beberapa indikator

sebagai variabel yang membantu dalam mengukur perubahan-perubahan eksistensi yang dapat dilihat pada tabel 3.1.

(24)

40

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Hidup - Tradisi

D.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut Nursid Sumaatmadja (1988:12) adalah keseluruhan gejala, individu, kasus, dan masalah yang diteliti di daerah penelitian yang dapat dijadikan objek penelitian. Berdasarkan pengertian diatas maka populasi yang akan diteliti adalah populasi manusia. Populasi manusia adalah seluruh penduduk Kecamatan Cimenyan yang berprofesi sebagai pengrajin peuyeum dengan jumlah 14 pengrajin dimana terdapat di wilayah Kecamatan Cimenyan. Kecamatan Cimenyan yang terdiri dari 7 desa dan 2 kelurahan, yaitu Desa Cimenyan, Desa Mandalamekar, Desa Cikadut, Desa Sindanglaya, Desa Mekarsaluyu, Desa Ciburial, Desa Mekarmanik, Kelurahan Padasuka dan Kelurahan Cibeunying.

2. Sampel

(25)

41

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

maka diambil sampel. Penentuan sampel menurut Arikunto (1993 : 113), yaitu sebagai berikut :

“…. Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih…”

Berdasarkan ketentuan diatas, untuk sampel penelitian ini terdiri dari sampel wilayah dan sampel penduduk. Sampel wilayah dan penduduk berada di wilayah Kecamatan Cimenyan. Sampel yang digunakan menggunakan “sampel jenuh”. Sampel jenuh ini digunakan untuk menentukan banyaknya sampel dengan mengambil seluruh populasi dikarenakan subjeknya kurang dari 100. Sampel yang digunakan sebanyak 14 pengrajin sesuai dengan jumlah populasi. Sampel pengrajin peuyeum berada di wilayah Desa Cimenyan, Desa Mandalamekar dan Kelurahan Padasuka.

E.Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Secara sistematis langkah – langkah dalam pengolahan data dan analisis yang ditempuh yaitu :

1. Pemeriksaan data yang terkumpul

(26)

42

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Pengelompokan data

Mengelompokan data kembali dilakukan untuk mengatahui apakah data tersebut memenuhi atau belum dalam pertanyaan penelitian.

3. Penyajian data tersusun

4. Hasil penyusunan data diatas, data dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti tabel, gambar, bagan dan peta. Setelah data diperoleh dilapangan terkumpul sesuai yang diinginkan, selanjutnya diproses dengan menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis.

Teknik analisis yang digunakan untuk penelitian yang bersifat deskripsi oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode persentase :

P =

f : frekuensi munculnya data n : Jumlah data keseluruhan

Untuk mempermudah dalam penafsiran maka, digunakan parameter seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2006 :57), dimana :

Tabel 3.2

Kriteria Presentase

Persentase

(%) Penafsiran

(27)

43

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sumber : Arikunto (2006 :57)

25 – 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51 – 74% Sebagaian besar 75 – 99% Hampir seluruhnya

(28)

97 Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Pada industri peuyeum harus mempertimbangkan banyak faktor, baik faktor geografis maupun faktor produksi. Penentuan lokasi yang akan dijadikan sentra kegiatan atau industri ditentukan dengan beberapa kriteria. Kegiatan industri peuyeum ini telah memberikan identitas dan kebanggaan tersendiri karena kualitas peuyeumnya. Disamping itu industri peuyeum ini memiliki nilai ekonomi dan daya kompetitif yang cukup tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya yaitu :

1. Industri peuyeum di Kecamatan Cimenyan merupakan industri kecil yang masih tetap bertahan hingga sekarang, faktor geografis yang menunjang terhadap keberadaan industri peuyeum adalah letak, jarak, keadaan iklim, tanah, topografi dan tata air. Keadaan alam yang menunjang terhadap bahan mentah membuat Kecamatan Cimenyan mempunyai ciri khas. Lokasi industri yang didukung dengan dekatnya bahan mentah serta jarak yang dekat dengan pemasaran membuat industri ini tetap bertahan.

(29)

98

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ubi kayu yang memiliki ciri khas dan rasa yang berbeda terutama jenis mangi yang memiliki rasa lebih manis dan lebih tahan lama. Dari tahun ke tahun bahan mentah semakin menurun.Keterbatasan bahan mentah berdampak kepada hasil produksi peuyeum. Pemasaran yang dekat dengan lokasi industri merupakan hal yang mendukung industri ini bertahan. 3. Perkembangan produksi peuyeum dari tahun ke tahun menurun

sebesar1-4%. Hal ini disebakan keterbatasan bahan mentah sehingga terhambatnya produksi peuyeum dan menurunkan pendapatan pengrajin serta menurunkan usaha pengrajin untuk terus berupaya mempertahankan industri peuyeum.

4. Upaya yang dilakukan oleh pengrajin peuyeum untuk mempertahankan industrinya para pengrajin berusaha menjaga kualitas produksi peuyeum, memperluas jaringan pemasaran dan penambahan modal. Tradisi merupakan pengaruh terbesar dalam eksistensi industri peuyeum dimana industri ini merupakan warisan turun-temurun dari orang tua sehingga industri peuyeum masih mampu bertahan sampai saat ini.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis berusaha memberikan rekomendasi sebagai berikut :

(30)

99

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

itu perlu penyuluhan kepada petani ubi kayu dan lahan tanaman ubi kayu yang tersisa di Kecamatan Cimenyan harus tetap dipertahankan luasnya dan status kepemilikannya untuk ketersediaannya bahan mentah industri peuyeum, jangan sampai dijual ke orang lain yang bukan penduduk Kecamatan Cimenyan. Hal ini bertujuan untuk tetap mempertahankan kondisi ekonomi penduduk yang kehilangan pekerjaannya karena lahan telah dijual kepada orang lain.

2. Eksistensi sentra industri peuyeum sebagai identitas Kecamatan Cimenyan di Jawa Barat jangan sampai hilang karena produksi yang semakin menurun. Untuk itu perlu dipertahankan dan ditingkatkan keterampilan pengrajin dalam mengelola industri peuyeum sehingga berpengaruh terhadap peningkatan sosial ekonomi.

4. Pengrajin peuyeum berupaya untuk berinovasi dalam pengolahan peuyeum yang dimungkinkan untuk diterapkan dalam memenuhi kebutuhan produksi peuyeum

5. Hendaknya pemerintah sebagai pihak berwenang dapat memberikan penyuluhan industri peuyeum yang menjadi ciri khas Kecamatan Cimenyan sehingga pengetahuan dan keterampilan para pengrajin lebih luas dalam memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada.

(31)

100 Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachmat, Idris dan Enok Maryani. (1998). Geografi Ekonomi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP. Bandung

Arikunto, Suharsimi.1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Bintarto, R. dan Surastopo, 1979. Metode Analisis Geografi, Jakarta : LP3ES. Badan Pusat Statistik(2004). KBDA Kecamatan Cimenyan.Bandung: BPS Badan Pusat Statistik(2005). KBDA Kecamatan Cimenyan.Bandung: BPS Badan Pusat Statistik(2006). KBDA Kecamatan Cimenyan.Bandung: BPS Badan Pusat Statistik(2007). KBDA Kecamatan Cimenyan.Bandung: BPS Badan Pusat Statistik (2008). KBDA Kecamatan Cimenyan.Bandung: BPS

Djojodipuro, (1992). Perdagangan dan industri dalam pembangunan, LP3S. Jakarta

Harnowo, Didik (2003). Tepung Tapioka, Pembuatan dan Pemanfaatan. Bandung.KANISIUS

Kartawidjaja, Maryani (2001). Geografi Regional, Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP. Bandung

Koencoro, Mudrajat. (1999). Ekonomi Pembangunan, Yogya: UGM Pres

Monografi Kecamatan Cimenyan 2008

Purnomo. (1994) Kebijakan Pembinaan Koperasi dan Pengusaha Kecil dalam Repelita

VI. Yogyakarta: Kanwil Departemen Koperasi dan PPK Propinsi DIY,

Rafi’i, Suryatna. (1995). Meteorologi dan Klimatologi. Bandung : Angkasa.

(32)

101

Muhamad Ridwanto, 2013

Eksistensi Sentra Industri Peuyeum Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Rukmana,Rahmat. (1997). Ubi Kayu,Budi Daya dan Pasca Panen. Bandung. KANISIUS.

Saleh,Irsan Azhari. (1991). Industri Kecil Sebuah Tinjauan dan Perbandingan. LP3S. Jakarta

Satya,Sri. (1990). Identifikasi Klon-Klon Ubi Kayu Sebagai Bahan Pangan dan Bahan Baku Industri. Bandung. Puslitbang

Soemaatmadja, Nursid. (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisis Keruangan. Bandung : Alumni

Soemarwoto, Otto. (1994). Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Bandung : Djambatan

Suwarno, Bambang.(1987). Metoda Kuantitatif Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Pendidikan. Bandung: Alumni.

Tika, Pabundu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Aksara

Gambar

Tabel
Tabel 1.1  Luas dan Produksi Tanaman Utama
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
Tabel 3.2 Kriteria Presentase

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa status hukum tanah bengkok Desa Cimenyan adalah milik desa / pemerintah yang menjadi kewenangan bagi Desa Cimenyan dan tanah

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung eksistensi industri keripik pisang, kondisi sosial ekonomi pengusaha (pengrajin) industri keripik

Permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor apa saja yang menghambat perkembangan industri kuningan dan bagiamana kontribusi industri kuningan terhadap penyerapan

Faktor yang berpengaruh terhadap usaha industri grafir kaca adalah modal, tenaga kerja, bahan baku, pendapatan, pemasaran dan hasil produksi.. Sumber : Refrensi

Adapun permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah :(1) Bagaimana sejarah keberadaan industri tepung tapioka di Desa Ngemplak Kidul?, (2) Bagaimana

Dari pemaparan dan kenyataan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah, Apa faktor faktor yang melatarbelakngi

- Perlu adanya penataan kembal Kecil yang dapat mengakomodi - Mendukung usaha pemerinta - Menuntaskan permasalahan s - Keberadaan Sentra Industri P merupakan potensi yang salin

singkong, mengetahui faktor internal dan eksternal sentra industri, menganalisis alternatif strategi, dan mengetahui prioritas strategi. Metode penelitian adalah deskriptif