• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana Linn.) Terhadap Kultur Sel Fibroblas NIH3T3.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana Linn.) Terhadap Kultur Sel Fibroblas NIH3T3."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.) TERHADAP KULTUR SEL FIBROBLAS NIH3T3

Sherliana Kristanti, 2013, Pembimbing 1: Dr. Hana Ratnawati, dr.,M.Kes.,PA (K) Pembimbing 2: Sri Nadya J. Saanin, dr., M.Kes

Latar belakang: Berbagai derivat xanton dalam kulit buah manggis ternyata

memiliki banyak manfaat terutama sebagai anti kanker, tetapi perlu diteliti efek kulit manggis terhadap jaringan normal. Sel fibroblas merupakan sel yang paling umum ditemui pada jaringan ikat dan mensintesis beberapa komponen matriks ekstraseluler. Salah satu kultur sel fibroblas yang sering dipakai dalam penelitian yaitu kultursel fibroblas NIH3T3.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui efek sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit

Manggis (EEKM) terhadap kultur sel fibroblas NIH3T3.

Metode Penelitian: Eksperimental laboratorik dengan Rancangan Acak Lengkap

(RAL). Data yang diperoleh yaitu perbandingan rerata persentase sel fibroblas hidup antar kelompok setelah pemberian berbagai konsentrasi EEKM dengan kontrol pembanding doksorubisin dan dianalisis menggunakan One Way Anova dan Post Hoc Tukey HSD.

Hasil: Ekstrak etanol kulit manggis memiliki efek yang tidak berbeda dengan

kontrol negatif pada konsentrasi 0,625µg/ml, 1,25µg/ml, 2,5µg/ml, 5,0µg/ml, 7,5µg/ml, 10µg/ml maupun 15µg/ml.

Simpulan: Ekstrak Etanol Kulit Manggis tidak berefek sitotoksik terhadap kultur

sel fibroblas.

Kata Kunci: kultur sel fibroblas NIH3T3, efek sitotoksik, ekstrak etanol kulit

(2)

ABSTRACT

EFFECT OF MANGOSTEEN PEEL ETHANOL EXTRACT (Garcinia mangostana Linn.) AGAINTS FIBROBLAST NIH3T3 CELL CULTURE

Sherliana Kristanti, 2013, 1st tutor : Hana Ratnawati, Dr., dr., M.Kes., PA (K) 2nd tutor : Sri Nadya J. Saanin, dr., M.Kes

Background: Various derivatives of xanthone in mangosteen peel have many

benefits especially as anticancer. However it is needed to study mangosteen peel effect to normal tissue. Fibroblasts are the most common cells found in connective tissue and synthesize several extracellular matrix components. Fibroblast cell NIH3T3 derived from mouse and often used in research.

Objective: The purpose of this study was to determine the cytotoxic effects of

Mangosteen Peel Ethanol Extract (MPEE) against fibroblast NIH3T3 cell cultures.

Methods: Laboratoric experimental in vitro with Complete Randomized Design

(CRD). Data obtained by the comparison of the average percentage of fibroblast cell alived between groups after administration of MPEE in various concentration with comparison control by doxorubicin and analyzed using One Way Anova and Post Hoc Tukey HSD.

Result: The ethanol extract of mangosteen peel did not have a significant

difference compared to the negative control groups at concentrations 0,625μg/ml,

1,25μg/ml, 2,5μg/ml, 5,0μg/ml, 7,5μg/ml, 10μg/ml and 15μg/ml.

Conclusions: Ethanol Extract of Mangosteen peel did not have cytotoxic effect on

fibroblast cell.

Keywords: fibroblast cell cultures NIH3T3, cytotoxic effects, ethanol extract of

(3)

DAFTAR ISI

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3

(4)

2.6.1 Efek Ekstrak Etanol Kulit Manggis ... 16

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 21

3.1.1Alat Penelitian ... 21

3.1.2 Bahan Penelitian ... 22

3.2 Persiapan Penelitian ... 22

3.2.1 Sterilisasi Alat ... 22

3.2.2 Pembuatan Media DMEM ... 22

3.2.3 Pembuatan Media Pertumbuhan ... 23

3.2.4 Preparasi Sel Fibroblas NIH3T3 ... 23

3.2.5 Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Manggis ... 24

3.2.5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan ... 24

3.2.5.2 Cara Kerja Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Manggis... 24

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

3.4 Metode Penelitian ... 26

3.4.1 Desain Penelitian ... 26

3.4.2 Variabel Penelitian ... 26

3.4.3 Metode Persiapan Penghitungan Sel ... 27

3.4.4 Uji Sitotoksisitas dengan MTT Assay ... 28

3.5 Metode Analisis ... 29

3.5.1 Hipotesis Statistik ... 29

3.5.2 Kriteria Uji ... 29

3.6 Pengelompokan Tingkat Toksisitas ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 30

4.1.1 Ekstrak Etanol Kulit Manggis ... 30

4.1.1.1 Uji Sitotoksik ... 30

4.1.2.1 Uji Statistik ... 31

(5)

4.3 Uji Hipotesis ... 35

4.3.1 One Way Anova ... 35

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 37

5.2 Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

LAMPIRAN ... 41

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Uji Sitotoksisitas EEKM Terhadap Kultur Sel Fibroblas NIH3T3 ... 30

Tabel 4.2 Hasil One Way Anova Sitotoksisitas EEKM Terhadap Kultur Sel

Fibroblas NIH3T3 ... 31

Tabel 4.3 Hasil Post Hoc Test HSD Sitotoksisitas EEKM Terhadap Kultur Sel

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambaran Histologi Sel Fibroblas dengan Pewarnaan H&E... 8

Gambar 2.2 Sel Fibroblas NIH3T3 ... 11

Gambar 2.3 Manggis (Garcinia mangostana Linn.) ... 13

Gambar 2.4 Struktur Kimia Xanton ... 15

Gambar 3.1 Tahapan Ekstraksi Ekstrak Etanol Kulit Manggis ... 25

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Hasil ELISA Reader Ekstrak Etanol Kulit Manggis Terhadap Kultur

Sel Fibroblas NIH3T3 ... 41

Lampiran II Hasil Statistik One Way Anova dan Post Hoc Tukey-HSD... 42

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Manggis merupakan tumbuhan fungsional karena sebagian besar tumbuhan

tersebut dapat dimanfaatkan sebagai obat. Akan tetapi, masih belum diketahui

efek sampingnya (Pasaribu et al, 2012). Kulit buah manggis yang selama ini

dibuang sebagai limbah, ternyata memiliki banyak manfaat penting bagi

kesehatan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa xanton yang terkandung

dalam kulit buah manggis memiliki efek anti-mikroba dan anti-inlfamasi

(Weecharangsan et al, 2006). Pada tahun 2002 para ilmuwan dari The National

Research Institute of Chinese Medicine di Taiwan menemukan bahwa Garcinone

E yang merupakan derivat xanton sangat efektif untuk menghambat kanker hati,

kanker lambung, dan kanker paru-paru. Dalam penelitian tersebut diketahui

bahwa senyawa xanton mempunyai aktivitas anti-oksidan dan anti-kanker dengan

menangkal radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Empat turunan xanton

yang lain, yaitu α-mangostin, β-mangostin, γ-mangostin, dan methoxy-β

-mangostin juga dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan

memiliki potensi aktivitas anti-proliferasi. Sifat kemopreventif dan kemoterapi

xanton pada kulit manggis banyak digunakan sebagai penghambat proses

karsinogenesis (Putri, 2015).

Dengan banyaknya manfaat kulit manggis untuk kesehatan, perlu diketahui

pengaruh kulit manggis terhadap jaringan normal. Bila ternyata kulit manggis

bersifat toksik terhadap jaringan normal, maka tidak dapat dimanfaatkan untuk

terapi. Itu sebabnya penulis bermaksud meneliti pengaruh kulit manggis terhadap

jaringan normal.

Sel fibroblas merupakan sel yang paling umum ditemui pada jaringan ikat dan

mensintesis beberapa komponen matriks ekstraseluler (kolagen retikuler, elastin),

beberapa makromolekul anionik (glikosaminoglikans dan proteoglikans) serta

(10)

perlekatan sel. Di samping itu, sel fibroblas juga mensekresikan sitokin dan

growth factors, yang antara lain dapat menstimulasi proliferasi sel dan

menghambat proses diferensiasi sel (Mallon et al, 2006). Fibroblas adalah sel

yang paling mudah dikultur dari vertebra dan telah digunakan secara luas dalam

banyak penelitian kultur jaringan (Lahirin, 2011). Salah satu kultur sel fibroblas

yang sering digunakan dalam penelitian yaitu sel fibroblas NIH3T3.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, penulis akan meneliti efek ekstrak etanol

kulit manggis terhadap kultur sel fibroblas NIH3T3. Sebagai pembanding, akan

digunakan doksorubisin yaitu suatu obat anti kanker berspektrum luas.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah penelitian ini

adalah:

• Apakah ekstrak etanol kulit manggis berefek toksik terhadap kultur sel fibroblas NIH3T3.

1.3.Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak

etanol kulit manggis bersifat toksik terhadap kultur sel fibroblas NIH3T3.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Menambah wawasan akademis ilmu pengetahuan kedokteran, khususnya

farmakologi herbal mengenai pengaruh ekstrak etanol kulit manggis terhadap

kultur sel fibroblas NIH3T3 dan memberikan informasi bagi penelitian

(11)

1.4.2 Manfaat Praktis

Untuk mendukung dan menerapkan pemanfaatan ekstrak etanol kulit manggis

bagi masyarakat sebagai pengobatan alternatif yang aman dikonsumsi.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Kulit buah manggis mengandung sejumlah besar senyawa biologis aktif,

seperti xanton yang memiliki beberapa derivat seperti α-mangostin, β-mangostin, γ-mangostin, garcinone E, methoxy-β-mangostin. Senyawa xanton mempunyai kemampuan sebagai antioksidan, antibakteri, antifungi, antiinflamasi, bahkan

dapat menjadi penghambat pertumbuhan bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Xanton dan derivatnya terutama α-mangostin dan β-mangostin memiliki aktivitas

anti-kanker, antara lain penangkalan siklus sel, menekan proliferasi sel kanker,

menginduksi apoptosis dan diferensiasi, mengurangi peradangan, menghambat

adesi, invasi dan metastasis sel kanker serta menghambat beberapa target molekul

yang berperan dalam patogenesis kanker seperti kinase, siklooksigenase,

ribonukleotida, reduktase dan DNA polymerase. Sedangkan γ-mangostin juga memiliki banyak manfaat dalam memberikan proteksi atau melakukan upaya

pencegahan terhadap serangan penyakit dengan meningkatkan sistem kekebalan

tubuh (Putri, 2015). Efek dari α-mangostin dan β-mangostin pada sel DLD-1 pada

karsinoma kolon terbukti dapat menginduksi agar siklus sel tetap berada pada fase

G1 dan γ-mangostin pun berpengaruh pada fase S dari siklus sel. Sehingga dengan

terhambatnya siklus sel, proliferasi dari sel kanker pun akan dihambat (Shan et al,

2011).

Menurut penelitian Jung et al tahun 2006, xanton terutama α-mangostin, γ

-mangostin, gartanin, dan garcinone E yang terdapat pada kulit manggis memiliki

efek antioksidan yang dapat mengikat radikal bebas seperti ONOO- yang

(12)

sel pada dosis IC50 > 30 µM. Chomnawang et al (2007) juga menegaskan bahwa

ekstrak etanol kulit manggis dapat mengurangi produksi Reactive Oxygen Species

(ROS) oleh sel Polymorphonuclear leucocytes (Chaverri et al, 2008).

Penelitian lain mengenai aktivitas antioksidan kulit buah manggis

menyebutkan bahwa kulit manggis dapat mempercepat proses pemulihan sel

dengan mempercepat proses proliferasi fibroblas (Maulina & Sugihartini, 2015).

Seperti pada penelitian Sampath et al (2007) yang menyebutkan bahwa α

-mangostin memiliki efek antioksidan pada lipid peroxidation dalam porses

terjadinya myokard infark. Serta penelitian Chin et al (2008) yang menyebutkan

bahwa γ-mangostin juga memiliki efek antioksidan yang dapat mencegah

kerusakan sel dengan mengikat radikal bebas, serta membuktikan α-mangostin

dan γ-mangostin dapat menghambat produksi prostaglandin pada proses inflamasi

(Chaverri et al, 2008).

Pada penelitian ini akan digunakan doksorubisin, suatu obat anti kanker yang

sering digunakan untuk terapi bermacam-macam kanker, mekanisme kerja

doksorubisin pada sel kanker yaitu dengan menghambat atau menginhibisi

perkembangan sel kanker. Doksorubisin bekerja dengan memblok enzim

topoisomnerase-2 yang dibutuhkan sel kanker untuk tumbuh dan berkembang

(Cancer Research UK Team, 2015).

Fibroblas merupakan sel dominan dalam jaringan ikat. Fibroblas adalah sel

gepeng dengan inti lonjong sedikit kromatin, dan satu atau dua nukleolus. Sel ini

sangat aktif dengan sitoplasma bercabang yang tidak teratur, dan menyintesis serat

kolagen, serat retikular, dan serat elastik serta karbohidrat misalnya

glikosaminoglikan, proteoglikan, dan glikoprotein matriks ekstraselular

(Eroschenko, 2010).

Kultur sel fibroblas NIH3T3 merupakan kultur sel fibroblas yang berasal dari

embrio tikus putih galur Swiss Webster yang telah menjadi standar untuk sel

fibroblas dan dikembangkan oleh National Institute of Health. Menurut National

Human Genome Research Institue, sel ini banyak digunakan dalam berbagai

penelitian karena secara genetika, karakteristik biologis dan banyak kondisi

(13)

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Ekstrak etanol kulit manggis tidak bersifat toksik terhadap kultur sel fibroblas

(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Ekstrak Etanol Kulit Manggis tidak berefek sitotoksik terhadap kultur sel

fibroblas NIH3T3.

5.2 Saran

Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai:

1. Uji sitotoksisitas ekstrak etanol kulit manggis terhadap sel dari jaringan tubuh

normal yang lain.

2. Dilakukan penelitian Pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Manggis secara in vivo

(15)

EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS

(Garcinia mangostana Linn.) TERHADAP

KULTUR SEL FIBROBLAS NIH3T3

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

SHERLIANA KRISTANTI

1310060

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(16)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat

dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Efek Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia

Mangostana Linn.) terhadap Kultur Sel Fibroblas NIH3T3”. Karya Tulis Ilmiah

ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar Sarjana

Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Karya Tulis Ilmiah ini berhasil tersusun dengan baik berkat bantuan, dukungan

secara moral maupun materiil, bimbingan, dan saran-saran dari berbagai pihak,

maka penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes, PA (K) selaku pembimbing pertama yang

selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar

telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi

permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Sri Nadya J. Saanin, dr., M.Kes selaku pembimbing kedua yang selalu

bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah

membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi

permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepadaa penulis selama

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Petugas di Bagian Laboratorium ProStem Jakarta yang membantu penulis

dalam melakukan penelitian sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat

diselesaikan.

4. Kedua orangtua saya Yap Imam Hindarto dan Liem Sui Tjen serta kakak

saya, Boby Hartanto dan Ricky Fajar Adiputra, yang selalu mendoakan,

mendukung, memberi semangat serta bantuan moral dan materiil kepada

penulis.

5. Teman seperjuangan penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah,

Stefanie Djoenneady dan Sylvania Franseda yang telah saling membantu,

(17)

Terima kasih atas kerjasama yang baik dan pengorbanan yang telah

diberikan selama ini.

6. Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha : Puput

Fatimah, Mellavenia, Elizabeth Setiyanto Wijaya, Kevin Samuel

Marpaung, Victor Yohanes Setiawan, Gregorius Louis Agung Tanuwijaya,

Nadia Verina Sudana, Geby Khomaro Putri, Danny R. Garna, M. Gumelar

Arafah, dan teman-teman lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

namanya yang telah memberikan dukungan dan bantuan tenaga serta

moral dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Rekan-rekan Antidote angkatan 2013 yang selalu memberikan dukungan

dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Kepada pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan dorongan dan

semangat maupun bantuan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis

Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan

sehingga Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Penulis berharap karya tulis ini dapat berguna masyarakat Indonesia terutama

bagi perkembangan ilmu kedokteran di kemudian hari.

Bandung, Oktober 2016

Sherliana Kristanti

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmat, N., Nik Azmin, N., Ghani, N. A., Aris, S. S., Sidek, N. Z., Abdullah, S., et

al. (2010). Bioactive Xanthones From The Pericarp Of Garcinia

Mangostana. Middle-East Journal Of Scientific Research, 123-127.

Aisha, A. F., Abu-Salah, K. M., Ismail, Z., & Majid, A. S. (2012). In vitro and in

vivo anti-colon cancer effects of Garcinia mangostana xanthones extract.

BMC Complementary and Alternative Medicine , 104.

Alberts, B., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Roberts, K., & Walter, P. (2002).

Molecular Biology of the Cell, 4th edition. New York: Garland Science.

Cancer Research UK Team. (2015, December 29). Doxorubicin. Retrieved

October 10, 2016, from Cancer Research UK:

http://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/cancers-in-general/treatment/cancer-drugs/doxorubicin

CCRC. (2013). SOP Uji toksisitas. Retrieved August 8, 2016, from Cancer

Chemoprevention Research Center:

http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=240

Chaverri, J., Rodriguez, N. C., Ibara, O. M., & Rojas, J. P. (2008). Medicinal

Properties of mangostin (Garcinia mangostana). Food and Chemical

Toxicology, 3227-3239.

Collection, A. T. (2013). NIH/3T3. Retrieved July 28, 2016, from ATCC:

https://www.atcc.org/products/all/CRL-1658.aspx#documentation

ECACC. (2010). Fundamental Techniques in Cell Culture. Salisbury, UK: The

European Collection of Cell Cultures (ECACC).

Emilda, Y., Budipramanan, E., & Kuntari, S. (2014). Uji toksisitas ekstrak

bawang putih (Allium Sativum) terhadap kultur sel fibroblast. Dental

Journal, 215-219.

Eroschenko, V. P. (2010). Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional Ed

11. Jakarta: EGC.

Fu, C., Loo, A., Chia, F. P., & Huang, D. (2007). Oligomeric proanthocyanidins

(19)

Heravi, F., Ramezani, M., Poosti, M., Hosseini, M., Shajiei, A., & Ahrari, F.

(2013). In Vitro Cytotoxicity Assessment of an Orthodontic Composite

Containing Titanium-dioxide Nano-particles. Dental Research, Dental

Clinics, Dental Prospects.

Hermawan, A. (2014). Doxorubicin. Retrieved October 10, 2016, from Cancer

Chemoprevention Research Center:

http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2246

Hung, S. H., Shen, K. H., Wu, C. H., Liu, C. L., & Shih, Y. W. (2009).

Alpha-mangostin suppresses PC-3 human prostate carcinoma cell metastasis by

inhibiting matrix metalloproteinase-2/9 and urokinase-plasminogen

expression through the JNK signaling pathway. J Agric Food Chem,

1291-1298.

Kurniawati , Y., Sudigdo, A., Achadiyani, Suwarsa, O., Erlangga, D., & Putri, T.

(2015). Kultur Primer Fibroblas : Penelitian Pendahuluan. MKA, 33-40.

Lahirin, R. (2011). Serum Darah Tali Pusat Manusia Dapat Meningkatkan

Proliferasi Fibroblas pada Tikus (Galur NIH3T3) Lebih Banyak daripada Serum Fetus Sapi. Denpasar.

Leeson, C. R., Leeson, T. S., & Paparo, A. A. (1995). Buku Ajar Histologi.

Jakarta: EGC.

Lim, T. K. (2012). Edible Medicinal an Non-Medicinal Plants Vol 2. New York:

Springer.

Mallon, B. S., Park, K. Y., Chen, K. G., Hamilton, R. S., & McKay, R. D. (2006).

Toward xeno-free culture of human embryonic stem cells. The

International Journal of Biochemistry and Cell Biology, 1063-1075.

Maulina, L., & Sugihartini, N. (2015). Formulasi Gel Ekstrak Etanol Kulit Buah

Manggis (Garcinia Mangostana L.) dengan Variasi Gelling Agent Sebagai

Sediaan Luka Bakar. Pharmaҫiana, 43-52.

Mescher, A. L. (2010). Junqueira's Basic Histology Text and Atlas 12th edition.

(20)

Moongkarndi, P., Kosem, N., Luanratana, O., Jongsomboonkusol, S., &

Narongchai, P. (2004). Antiproliferative activity of Thai medicinal plant

extracts on human breast adenocarcinoma cell line. Fitoterapia, 375-377.

Moore, G., Goldman, D., Garland, M., & Anderson, K. (2007). National Research

of Agriculture Service. Retrieved September 8, 2016, from United States

Departement of Agriculture:

http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=GAMA10

Morton, J. F. (1987). Mangosteen (Garcinia mangostana Linn.). Fruits of Warm

Climates, 301-304.

Pasaribu, F., Sitorus, P., Bahri, S. (2012). Uji Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis

(Garcinia mangostana L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah.

Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 1-8.

Putri, N. D. (2015). Effectivity Of Xanthones In Mangosteen's Pericarp To

Inhibiting Formation Of Cancer Cells. J Majority, 76-81.

Ross, M. H., & Pawlina, W. (2011). Histology A Text and Atlas with Correlated

Cell an Molecular Biology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Selborne. (2006). Cell Culture. Retrieved July 15, 2016, from Selborne Biological

Service: http://www.selbornebiological.com/products/cell_culture.htm

Shan, T., Ma, Q., Liu, J., Li, W., Wang, F., & Wu, E. (2011). Xanthones from

Mangosteen Extracts as Natural Chemopreventive Agents: Potential

Anticancer Drugs. Curr Mol Med, 666-677.

Todaro, G. J., & Green, H. (1963). Quantitative Studies of The Growth of Mouse

Embryo Cells in Culture and Their Development Into Established Lines.

The Journal of Cell Biology, 299-313.

Weecharangsan, W., Opanasopit, P., Sukma, M., Ngawhirunpat, T., Sotanaphun,

U., & Siripong, P. (2006). Antioxidative and Neuroprotective Activities of

Extracts from the Fruit Hull of Mangosteen ( Garcinia mangostana Linn.).

Gambar

Tabel 4.3 Hasil Post Hoc Test HSD Sitotoksisitas EEKM Terhadap Kultur Sel
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Konsentrasi Sel Fibroblas Setelah Pemberian

Referensi

Dokumen terkait

ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana Linn) efektif dalam menghambat. pertumbuhan Flavobacterium, Enterobacter (Yayang dkk

Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana Linn) terhadap status kesehatan

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn) TERHADAP PERTUMBUHAN.. BAKTERI

OPTIMASI EKSTRAKSI SENYAWA α -MANGOSTIN DARI KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.).. SKRIPSI

Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol 95% kulit buah manggis segar (Garcinia mangostana L.) mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid,

Hasil uji skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol 95% kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) positif mengandung senyawa golongan flavonoid,

Dari uraian di atas, terlihat bahwa ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana Linn.) memiliki daya antiinflamasi sehingga peneliti tertarik untuk meneliti efek

Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol 95% kulit buah manggis segar (Garcinia mangostana L.) mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid,