iv ABSTRAK
EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.) TERHADAP KANKER SERVIKS PADA KULTUR SEL HeLa
Stefanie Djoenneady,2013, Pembimbing I:Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes, PA (K) Pembimbing II: Fen Tih, dr., M.Kes
Latar belakang: Kanker Serviks merupakan salah satu masalah kesehatan perempuan di Indonesia yang memiliki angka kejadian cukup tinggi dan merupakan kanker terbanyak kelima di dunia. Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) mengandung xanton diduga memiliki aktivitas antikanker.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui efek sitotoksisitas dari Ekstrak Etanol Kulit Manggis (EEKM) terhadap kanker serviks pada kultur sel HeLa dan mengetahui kadar IC50 dari ekstrak etanol kulit manggis.
Metode Penelitian: Eksperimental laboratorik dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data yang diperoleh yaitu rerata persentase kematian sel HeLa setelah pemberian berbagai konsentrasi EEKM dan doxorubicin sebagai kontrol positif. Data dianalisis menggunakan One Way Anova dan Post Hoc Tukey-HSD.
Inhibitor Concentration 50 dihitung dengan rumus Reed and Muench.
Hasil: Ekstrak etanol kulit manggis memiliki efek sitotoksik pada kultur sel HeLa pada konsentrasi 0.625 µg/ml sampai dengan konsentrasi 15 µg/ml dengan IC50 12.647 µg/ml.
Simpulan: Ekstrak Etanol Kulit Manggis memiliki efek sitotoksisitas terhadap kultur sel HeLa dengan IC50 12.647 µg/ml.
Kata kunci: kanker serviks, efek sitotoksik, ekstrak kulit manggis, IC50
v
ABSTRACT
THE EFFECT OF ETANOL EXTRACT OF MANGOSTEEN PEEL (Garcinia mangostana Linn.) AGAINTS CERVICAL CARCINOMA CELLS IN HeLa
CELL CULTURE
Stefanie Djoenneady, 2013 , 1st Tutor :Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes, PA (K) 2nd Tutor : Fen Tih, dr., M.Kes
Background: Cervical cancer is one of the most common cancers in women. It is positioned as the top five highest cancer case in the world. As well as, in Indonesia, the incidence is fairly high. The xanthones in mangosteen has been estimated has anticancer activity.
Objective: The purpose of this study was to determine the cytotoxicity effects of mangosteen peel (EEKM) against cervical cancer in HeLa cell culture and identify the IC50.
Methods: The research was conducted by a real experimental in vitro with Completely Randomized Design (CRD). Data obtained by the comparison of the average cancer cell death between groups and analyzed using One Way Anova and HSD Post Hoc Tukey. Inhibitory Concentration 50 was determined by Reed and Muench formula.
Result: EEKM has cytotoxicity effect against HeLa cell culture at concentrations 0.625 µg/ml until 15 µg/ml and the IC50 was 12.647 µg/ml.
Conclusions: EEKM has cytotoxic effect towards HeLa cell culture with the IC50
12.647 µg/ml.
Keyword: cervical cancer, cytotoxic effects, extract of mangosteen peel,IC50
viii
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 4
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4
2.2.5 Etiologi Kanker Serviks ... 14
2.2.5.1 Herpes Simplex Virus dengan Kanker Serviks ... 14
ix
2.2.5.2 Human Papilloma Virus dengan Kanker Serviks ... 14
2.2.6 Patogenesis Kanker Serviks ... 15
2.2.7 Gambaran Klinis dan Diagnosis Kanker Serviks ... 15
2.2.8 Pemeriksaan Skrining Kanker Serviks ... 16
2.2.9 Terapi Kanker Serviks ... 17
2.2.10 Prognosis Kanker Serviks ... 18
2.3 Manggis (Garcinia mangostana) ... 18
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ... 25
3.1.1Alat ... 25
3.1.2 Bahan ... 25
3.2 Persiapan Penelitian ... 26
3.2.1 Sterilisasi Alat ... 26
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
3.4 Metode Penelitian ... 30
3.4.1 Desain Penelitian ... 30
3.4.2 Variabel Penelitian ... 30
x
3.4.3 Metode Persiapan Penghitungan Jumlah Sel ... 31
3.4.4 Uji Toksisitas dengan MTT Assay ... 31
3.5 Metode Analisis ... 32
3.5.1 Hipotesis Statistik ... 32
3.5.2 Kriteria Uji ... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 34
4.1.1 Uji Sitoktoksisitas ... 34
4.1.2 Uji Statistik ... 36
4.1.2.1 One Way Anova ... 36
4.2 Pembahasan ... 38
4.3 Uji Hipotesis ... 39
4.3.1 One Way Anova ... 39
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 41
5.2 Saran ... 41
DAFTAR PUSTAKA ... 42
LAMPIRAN ... 45
RIWAYAT HIDUP ... 52
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Cervical Intraepithelial Neoplasia...11
Tabel 2.2 Klasifikasi FIGO...12
Tabel 4.1 Uji Sitotoksisitas EEKM terhadap sel HeLa...35
Tabel 4.2 Uji Sitotoksisitas Doksorubisin terhadap sel HeLa...36
Tabel 4.3 Hasil One Way Anova Pengaruh EEKM Terhadap sel HeLa...37
Tabel 4.4 Hasil Post Hoc Test HSD Pengaruh EEKM Terhadap sel HeLa...38
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Organ reproduksi perempuan...6
Gambar 2.2 Gambar epitel serviks………...7
Gambar 2.3 Gambaran histopatologi Cervical Intraepithelial Neoplasia………...11
Gambar 2.4 Klasifikasi kanker serviks menurut FIGO 2008……….13
Gambar 2.5 Patogenesis kanker serviks……….15
Gambar 2.6 Daun dan buah manggis……….19
Gambar 3.1 Cara pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Manggis……….30
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Persentase Kematian Sel Hela……….36
Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Persentase Kematian Sel Hela……….…37
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil ELISA Reader……….46
Lampiran 2 Uji Statistik ANOVA & Post Hoc HSD Sel HeLa dengan EEKM….48
Lampiran 3 Uji Statistik ANOVA & Post Hoc HSD Sel HeLa dengan
Doksorubisin………50
Lampiran 4 Foto-foto Penelitian...52
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kanker Serviks merupakan salah satu masalah kesehatan perempuan di
Indonesia yang memiliki angka kejadian cukup tinggi dan merupakan kanker
terbanyak kelima di dunia. Di Indonesia diperkirakan ada 40 ribu kasus baru kanker
serviks setiap tahunnya (Pustaka & Rasjidi, 2009).
Frekuensi kanker serviks sebesar 76,2% di antara kanker ginekologi di Rumah
Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo. Terbanyak pasien datang pada stadium lanjut,
yaitu stadium IIB-IVB, sebanyak 66,4%. Kasus dengan stadium IIIB, yaitu stadium
dengan gangguan fungsi ginjal, sebanyak 37,3% atau lebih dari sepertiga kasus
(Pustaka & Rasjidi, 2009).
Kanker Serviks disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV) yang bersifat onkogen karena adanya infeksi menetap yang menyebar melalui hubungan seksual.
Terdapat banyak tipe HPV yang dapat menginfeksi namun 70% dari kasus
disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18 (Goldman & Schafer, 2012).
Faktor risiko dari kanker serviks antara lain rendahnya respons imun tubuh
terhadap infeksi HPV (status gizi rendah, imunokompromis, dan infeksi HIV), usia
terlalu muda saat melakukan hubungan seksual pertama, dan sering berganti-ganti
pasangan (Kumar et al., 2007).
Pengobatan kanker serviks berdasarkan stadium penyakit adalah tindakan
operasi, radioterapi, atau kombinasi radioterapi dan kemoterapi (Colombo et al., 2012). Farmakoterapi yang sering digunakan untuk pengobatan kanker serviks
adalah Doksorubisin. Umumnya doksorubisin digunakan dalam bentuk kombinasi
dengan agen antikanker lainnya seperti siklofosfamid, cisplatin dan 5-FU. Namun,
pengobatan jangka panjang dapat menimbulkan efek samping yang bersifat
ireversibel. Pengobatan medis sudah berkembang dengan baik namun terdapat
keterbatasan dalam aplikasi dan efektivitas dan sering dikaitkan dengan efek
2
samping yang dapat memperburuk kualitas hidup penderita. Indonesia kaya akan
tanaman herbal yang dapat digunakan untuk mengobati kanker.
Salah satu tanaman herbal yang secara empiris dikatakan dapat digunakan untuk
mengobati kanker adalah kulit buah manggis. Manggis (Garcinia mangostana) adalah buah yang berasal dari Asia dan secara umum kulit manggis dimanfaatkan
oleh masyarakat untuk obat tradisional. Kulit buah manggis dapat menghasilkan
senyawa xanton yang kadarnya dapat mencapai 123,97 mg/ml (Putri, 2015).
Kulit manggis mengandung α-mangostin, -mangostin, -mangostin, dan
methoxy- -mangostin yang termasuk kelompok xanton. Xanton bekerja pada jalur
mitokondria untuk menginduksi apoptosis dan mengganggu replikasi DNA sel
kanker sehingga memiliki efek antiproliferatif (Akao et al., 2008).
Menurut penelitian dari Yukihiro Akao pada tahun 2008, xanton yang ada pada
kulit manggis menunjukan efek anti-proliferatif pada kultur sel kanker sel darah
putih HL-60. Selain itu α-mangostin bersifat sitotoksik secara in vitro pada sel
adenokarsinoma mamae MCF-7, sel kanker sel darah putih HL-60, dan sel kanker
serviks HeLa (Lim, 2012). α-mangostin merupakan komponen utama dalam kulit
manggis. Terdapat 69% α-mangostin dari total xanton (Suttirak &
Manurakchinakorn, 2014).
Untuk meneliti efek suatu zat apakah berpotensi membunuh sel kanker dapat
digunakan kultur sel. Sel HeLa adalah kultur sel kanker serviks dan banyak
digunakan dalam penelitian. Sel HeLa dikembangkan dari biopsi penderita kanker
serviks yaitu Henrietta Lacks pada tahun 1952. Sel HeLa merupakan first human cell line dan dapat bertumbuh dengan cepat pada kultur sel (Lucey et al., 2009).
Sebagai kontrol positif akan digunakan doksorubisin yaitu suatu obat anti kanker
spektrum luas dan sering digunakan untuk kemoterapi kanker serviks.
Atas dasar tersebut, penulis bermaksud meneliti pengaruh ekstrak kulit manggis
terhadap kanker serviks pada kultur sel HeLa.
3 1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Apakah ekstrak etanol kulit manggis bersifat sitotoksik terhadap sel kanker
serviks dalam kultur sel HeLa?
Berapa Inhibitory Concentration 50 (IC50) ekstrak etanol kulit manggis terhadap kanker serviks pada kultur sel HeLa?
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menilai
apakah ekstrak etanol kulit manggis dapat bersifat toksik terhadap kanker serviks
pada kultur sel HeLa serta mengetahui IC50.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1.Manfaat Akademik
Manfaat akademik untuk menambah pengetahuan kalangan medis mengenai
efek ekstrak etanol kulit manggis sebagai antikanker khususnya pada kultur sel
kanker serviks dan memberikan informasi bagi penelitian selanjutnya.
1.4.2.Manfaat Praktis
Manfaat praktis untuk menambah wawasan masyarakat umum untuk
mengoptimalkan penggunaan ekstrak etanol kulit manggis sebagai obat suportif
antikanker khususnya kanker serviks.
4
1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1.Kerangka Pemikiran
Kulit manggis mengandung xanton yang memiliki efek sebagai anti-inflamasi,
anti-kanker. Terdapat xanton pada kulit manggis yaitu α-mangostin, -mangostin,
-mangostin, dan methoxy- -mangostin menunjukkan efek anti-proliferatif pada
sel kanker manusia (Akao et al., 2008). α-mangostin dan -mangostin menghambat
DNA topoisimerase I dan II sehingga replikasi DNA pada sel kanker terganggu.
Xanton juga merupakan antioksidan dengan menurunkan cyclooxygenase-2 (COX-2) dan supresi the nuclear factor-kB (NF-κB).
Apoptosis merupakan bentuk kematian sel yang berperan penting untuk
perkembangan sel dengan cara mengurangi sel yang rusak atau tidak dibutuhkan.
Apoptosis diinduksi oleh α-mangostin melalui aktivasi jalur intrinsik dengan
menurunkan regulasi signal cascade dengan MAP kinase dan serine/threonine kinase Akt (Akao et al., 2008). Serine/thereonine protein kinase mengontrol pertumbuhan sel, proliferasi, diferensiasi, siklus sel, dan kematian sel. Mitogen-activated protein kinase (MAPKs) dan Akt kinase merupakan regulator sel untuk pertumbuhan, bertahan hidup, dan metabolisme glikogen.
Pada fase awal jalur mitokondria α-mangostin menginduksi apoptosis yang
ditandai dengan adanya disfungsi mitokondria seperti oedem, penurunan membran
potensial, penurunan ATP intraselular, akumulasi ROS.
Xanton yang ada di kulit manggis memiliki efek antioksidan dan antikanker
dengan cara menginduksi apoptosis dari sel. Doksorubisin merupakan obat
antikanker spektrum luas dan banyak digunakan dalam pengobatan kanker serviks.
Doksorubisin merupakan antibiotik golongan antrasiklin yang banyak
digunakan untuk terapi berbagai macam jenis kanker seperti leukemia akut, kanker
payudara, kanker tulang, dan ovarium. Doksorubisin dapat menyebabkan
kardiotoksisitas pada penggunaan jangka panjang dan bersifat ireversibel sehingga
pada penggunaan secara klinis terbatas. Umumnya doksorubisin digunakan dalam
bentuk kombinasi dengan antikanker lainnya seperti siklofosfamid, cisplatin, dan
5
5-Flourourasil. Peningkatan respon klinis pada pengurangan efek samping
cenderung lebih baik pada penggunaan kombinasi dengan agen lain dibandingkan
penggunaan doksorubisin tunggal.
1.5.2.Hipotesis Penelitian
Ekstrak etanol kulit manggis bersifat sitotoksik terhadap sel kanker serviks
dalam kultur sel HeLa.
41 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1.Simpulan
1. Ekstrak Etanol Kulit Manggis berefek sitotoksik terhadap sel kanker serviks
dalam kultur sel HeLa.
2. Nilai IC50 Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap kultur sel HeLa adalah
12,647µg/ml
5.2.Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai:
1. Uji sitotoksisitas ekstrak etanol kulit manggis terhadap sel kanker lain selain
serviks
2. Uji sitotoksisitas ekstrak etanol kulit manggis terhadap sel normal.
3. Pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap kanker serviks secara in
vivo terhadap hewan coba.
EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS
(Garcinia mangostana Linn.) TERHADAP KANKER
SERVIKS PADA KULTUR SEL HeLa
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
STEFANIE DJOENNEADY
1310056
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul “Efek Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana Linn.) Terhadap Kanker Serviks Pada Kultur Sel HeLa”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Bandung.
Karya Tulis Ilmiah ini berhasil tersusun dengan baik berkat bantuan, dukungan
secara moral maupun materiil, bimbingan, dan saran-saran dari berbagai pihak,
maka penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes, PA (K) selaku pembimbing pertama yang
selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar
telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi
permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Fen Tih, dr., M.Kes selaku pembimbing kedua yang selalu bersedia
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah
membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi
permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepadaa penulis selama
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Laboratorium ProStem Jakarta yang mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.
4. Keluarga penulis ; Soegiarto Djoenneady (papa), Inge Widjaja Lukito
(mama),dan Kevin Djoenneady Poetera (adik) yang selalu mendoakan,
mendukung, memberi semangat serta bantuan moral dan materiil kepada
penulis.
5. Teman seperjuangan penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah,
Sherliana Kristanti dan Sylvania Franseda yang telah saling membantu,
vii
Terima kasih atas kerjasama yang baik dan pengorbanan yang telah
diberikan selama ini.
6. Sahabat–sahabat penulis, Alfonsa Angwarmase, Evelyn Nathania, Jessica
Yudiarta, Laurentia Cindy,Kartika Prilia, Ivana Gladyasari, Rachel
Carolina, Aloysius Pintardi yang selalu memberikan dukungan dan motivasi
kepada penulis dalam penyusunan karya Tulis Ilmiah ini.
7. Rekan-rekan Antidote angkatan 2013 yang selalu memberikan dukungan
dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Kepada pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan dorongan dan
semangat maupun bantuan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan
sehingga Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Penulis berharap karya tulis ini dapat berguna masyarakat Indonesia terutama
bagi perkembangan ilmu kedokteran di kemudian hari.
Bandung, Oktober 2016
Stefanie Djoenneady
42
DAFTAR PUSTAKA
Akao, Y., Nakagawa, Y., Nozawa, Y. 2008. Anti-Cancer Effects of Xanthones from Pericarps of Mangosteen. International Journal of Molecular Sciences, 9(3), 355–370.
Barakat, R.R., Markman, M., Randall, M. E. (Eds). 2009. Principles and Practice of Gynecologic Oncology. Lippincott Williams & Wilkins.
Berek, J. S. 2007. Berek & Novak’s Gynecology. (J. S. Berek, Ed.)Lippincott Williams & Wilkins (illustrated).
CCRC. 2013. SOP Uji Toksisitas. Retrieved from http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/en/?page_id=240
Colombo, N., Carinelli, S., Colombo, A., Marini, C., Rollo, D., Sessa, C. 2012. Cervical cancer: ESMO Clinical Practice Guidelines for diagnosis, treatment and follow-up. Annals of Oncology, 23(7), vii27-vii32.
Danforth, D. N., Karlan, B. Y., Haney, A. F., Nygaard, I. E. 2008. Obstetrics-Gynecology. 10th ed. Lippincott Williams & Wilkins.
Drake, R. L., Vogl, Wayne, A., Mitchell, A. W. M. 2009. Gray’s Anatomy for
Students, 2nd Edition. Elsevier Health Sciences.
ECAAC. Fundamental Techniques in Cell Culture Laboratory Handbook. 2nd ed.
Franco, E. L., Duarte-franco, E., Ferenczy, A. 2001. Cervical cancer: epidemiology, prevention and the role of human papillomavirus infection.
Freshney, R. I. 2011. Culture of Animal Cells: A Manual of Basic Technique and Specialized Applications. 6th ed. Wiley-Blackwell.
Freshney, R. I. 2002. Culture of Eptihelial Cells. (R. I. Freshney & M. G. Freshney, Eds.)Journal of Chemical Information and Modeling (2nd ed., Vol. 53). Glasgow, Scotland: A John Wiley&Sons, Inc.
Goldman, L., Schafer, A. I. 2012. GOLDMAN’S CECIL MEDICINE. 24th ed. Elsevier Saunders.
43
Goodwin, E. C., & DiMaio, D. 2000. Repression of Human Papillomavirus Oncogenes in HeLa Cervical Carcinoma Cells Causes The Orderly Reactivation of Dormant Tumor Suppressor Pathways. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 97(23), 12513–12518.
Hodgson, E. 2011. A Texbook of Modern Toxicology. 4th ed. John Wiley & Sons.
Kjellberg, L., Hallmans, G., Ahren, A.-M., Johansson, R., Bergman, F., Wadell, G., Dillner, J. 2000. Smoking, diet, pregnancy and oral contraceptive use as risk factors for cervical intra-epithelial neoplasia in relation to human papillomavirus infection. British Journal of Cancer, 82(7), 1332–1338.
Kumar, V., Abbas, A. K., Fausto, N., Mitchell, R. 2007. Robbins Basic Pathology. 8th ed. Saunders Elsevier.
Lim, T. K. 2012. Edible Medicinal and Non-Medicinal Plants Volume 2, Fruits.1st ed. Springer Netherlands.
Lucey, B. P., Nelson-Rees, W. a., Hutchins, G. M. 2009. Henrietta Lacks, HeLa cells, and cell culture contamination. Archives of Pathology and Laboratory Medicine, 133(9), 1463–1467.
Masfria, Hafni, A. 2014. Cytotoxicity of “Ekor Naga” Leaf (Rhaphidophora pinnata (Lf) Schott) Chloroform Extract againts T47D Cancer celss. International Journal of PharmTech Research, 7(2), 238–242.
Mescher, A. L. 2009. Junqueira’s Basic Histology. 12th ed.
Moongkarndi, P., Kosem, N., Luanratana, O., Jongsomboonkusol, S., Pongpan, N. 2004. Antiproliferative activity of Thai medicinal plant extracts on human breast adenocarcinoma cell line. Fitoterapia, 75(3–4), 375–377.
National Canncer Institute. (2016). General Information About Cervical Cancer. Retrieved from https://www.cancer.gov/types/cervical/hp/cervical-treatment-pdq
Pedraza-Chaverri, J., Cardenas-Rodriguez, N., Orozco-Ibarra, M., Perez-Rojas, J. M. 2008. Medicinal properties of mangosteen (Garcinia mangostana). Food and Chemical Toxicology, 46(10), 3227–3239.
Pustaka, S., Rasjidi, I. 2009. Epidemiologi Kanker Serviks. Indonesian Journal of Cancer, III (3), 103–108.
44
Putri, N. D. 2015. Effectivity of Xanthones in Mangosteen’s Pericarp to Inhibiting Formation of Cancer Cells, J Majority,IV (3), 76–81.
Schorge, J., Schaffer, J., Halvorson, L., Hoffman, B., Bradshaw, K., Cunningham, F. 2008. Williams’ Gynecology. 1st ed. McGraw-Hill Companies, The.
Suttirak, W., Manurakchinakorn, S. 2014. In vitro antioxidant properties of mangosteen peel extract. Journal of Food Science and Technology, 51(12), 3546–3558.
Tosa, H., Iinuma, M., Tanaka, T., Nozaki, H., Ikeda, S., Tsutsui, K., Fujimori, S. 1997. Inhibitory Activity of Xanthone Derivatives Isolated from Some Guttiferaeous Plants against DNA Topoisomerases I and II. Chem. Pharm. Bull.,
45(2), 418–420.