• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT ( NUMBERED HEADS TOGETHER ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT ( NUMBERED HEADS TOGETHER )."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT ( NUMBERED

HEADS TOGETHER )

( Penelitian Tindakan Kelas di SDN Ciwangun Kelas IV Semester I Tahun Ajaran 2012 / 2013 Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

DESIE LARASATI 1106794

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Tentang Struktur Dan Fungsi Bagian Tumbuhan Melalui Penerapan Model

Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered Heads Together)

Oleh Desie Larasati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar

desielarasati@yahoo.co.id Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ciwangun Kecamatan Kalapanunggal

Kabupaten Sukabumi pada materi pembelajaran Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan )

Desie Larasati

1106794

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

PEMBIMBING I

Drs. Nana Djumhana, M.Pd

NIP. 19590508 198403 1 002

PEMBIMBING II

Drs. H. Dede Somarya, M.Pd

NIP. 19580305 198403 1 002

DIKETAHUI

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Drs. H. Dede Somarya, M.Pd

NIP. 19580305 198403 1 002 PERNYATAAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI PENERAPAN

(4)

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsidengan judul “ Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA tentang Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan

melalui Penerapan Model Cooperative Learning tipe NHT (Numbered Heads Together)” ini

beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan

penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuain dengan etika keilmuan yang

berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung

resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian di temukan adanya pelanggaran

terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap ke aslian karya saya ini”.

Bandung, Desember 2012

Yang Membuat Pernyataan

(5)

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN CiwangunSemester I Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi)

Oleh: Desie Larasati

(1106794)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tentang struktur dan fungsi bagian tumbuhan, di kelas IV SDN Ciwangun melalui penerapan model Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered Heads Together). Hal ini didasari karena adanya berbagai temuan masalah di sekolah, dimana siswa tidak ikut aktif saat pembelajaran, pembelajaran yang masih konvensional, penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat yang mengakibatkan hasil belajar siswa belum mampu mencapai ketuntasan minimal mata pelajaran IPA di SDN Ciwangun yakni 60. Dari 33 orang siswa, 15 orang mendapatkan nilai 60-100 atau 45.4% dan sisanya yaitu 18 orang siswa mendapat nilai di bawah 60 atau 54,4%. Berdasarkan masalah itu dalam penelitian ini membahas bagaimana perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan model Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered Heads Together), serta mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action) dengan model PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mctaggart. Teknik pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan lembar observasi dan tes. Data observasi meliputi reduksi data, display, kesimpulan. Tes berbentuk pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa melaui penerapan model Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered Heads Together) dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta dapat meningkatkan aktivitas siswa di kelas IV SDN Ciwangun. Hal itu dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa, siklus I baru 60.6% yaitu 20 orang siswa yang mencapai KKM dengan rata-rata nilai 60,0, dan baru di siklus II 84,8 % yaitu 28 orang siswa telah mencapai KKM dengan rata-rata nilai 70,3. Melalui penerapan Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered Heads together) juga mampu membawa siswa kedalam suasana belajar yang aktif dan menyenangkan, mereka menemukan hal yang baru yang mampu memotivasi semangat belajar siswa, dan mereka pun memahami pentingnya berbagi dan bekerjasama antar siswa.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI PENERAPAN

(6)

Kata Kunci : Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered Heads Together)

EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING LESSONS IPA EYE ON THE STRUCTURE AND FUNCTIONS OF PLANTS BY APPLICATION

TYPE MODEL Cooperative Learning NHT (Numbered Heads Together) (Action Research on Student Class IV Class I CiwangunSemester SDN Academic

Year 2012/2013 District Kalapanunggal Sukabumi) By:

Desie Larasati (1106794)

ABSTRACT

This study aims to improve student learning outcomes in the material of the structure and function of plant parts, in class IV SDN Ciwangun through the implementation of cooperative learning style models NHT (Numbered Heads Together). This is based on the findings because of the various problems in the school, where students do not actively participate while learning, learning that is conventional, using a less precise model of learning that result in student learning outcomes have not been able to achieve a minimum passing grade in science subjects namely SDN Ciwangun 60. Of the 33 students, 15 people get value 60-100 or 45.4% and the remaining 18 students scored below 60 or 54.4%. Based on this research issue discusses how the planning and implementation of learning through the application of the Cooperative Learning Type NHT (Numbered Heads Together), and to know how big an increase in student learning outcomes. This study used action research methods class (Class Room Action) model with PTK developed by Kemmis and McTaggart. Data collection techniques in action research using observation sheets and tests. Observation data includes data reduction, data display, conclusion. Multiple-choice tests. The results showed that through the application of the Cooperative Learning Type NHT (Numbered Heads Together) to improve student learning outcomes and can increase the activity of students in the fourth grade Ciwangun SDN. It can be seen from the increase in student learning outcomes, 60.6% of new first cycle the 20 students who achieved KKM with an average value of 60.0, and was 84.8% in the second cycle of 28 students have achieved KKM with average average value of 70.3. Through the implementation of Cooperative Learning Type NHT (Numbered Heads together) is also capable of bringing students into active learning atmosphere and fun, they find new things that can motivate student learning, and they understand the importance of sharing and cooperation among students.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt, yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita, serta melimpahkan segala cinta,

kasih, dan sayangNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi penelitian tindakan kelas dengan judul ” Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Struktur Dan Fungsi Bagian

Tumbuhan Melalui Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT

(Numbered Heads Together). Tidak lupa shalawat dan salam semoga

tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad saw, keluarga, sahabat, sampai

kepada kita sebagai umatnya.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dan persyaratan

dalam menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Skripsi

ini disusun berdasarkan hasil dari penelitian tindakan kelas , beberapa buku

sumber sebagai referensi.

Skripsi ini berisi tentang bagaimana cara meningkatkan hasil belajar

siswa, bagaimana membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan serta

memaksimalkan siswa saat proses pembelajaran dikelas. Maka dari itu penulis

mencoba menggunakan sebuah penerapan model pembelajaran Cooperative

Leraning Tipe NHT (Numbered Heads Together), sebagai salah satu cara untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam penyusunan skripsi ini, banyak sekali pihak yang terlibat dan

(8)

kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih atas waktu, tenaga, pikiran,

kerja sama, dukungan, doa serta gagasan-gagasannya kepada penulis baik pada

saat menyelesaikan tugas akhir maupun pada saat penulis menjadi mahasiswa

terutama kepada:

1. Drs. Nana Djumhana, M.Pd, selaku pembimbing I,yang senantiasa

membimbing dan meluangkan waktunya untuk memberikan koreksi serta

perbaikan bagi penulis, Drs. H Dede Somarya, M.Pd, selaku pembimbing II

sekaligus ketua program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang juga

senantiasa membimbing dan meluangkan waktunya untuk memberikan koreksi

serta perbaikan bagi penulis seluruh dosen PGSD Dual Mode yang telah

memberikan ilmu dan berbagai pengalaman yang berguna bagi penulis, seluruh

staf Tata Usaha dan karyawan program studi PGSD yang ikut membantu

berbagai proses administrasi akademik, Kepala Sekolah dan guru SDN Ciwangun

yang bersedia memberikan waktu untuk melakukan penelitian dan berbagi ilmu

pengetahuan;

2. Kedua Orang tua tercinta, bapak Sardjio Dihardjo, S.Pd dan ibu Suherti, yang

tak henti-hentinya selalu memberikan doa, kasih sayang, keikhlasan, kesabaran,

serta dukungan moril maupun materil, yang tidak dapat terhitung dan terbalaskan

oleh penulis semenjak lahir sampai sekarang sehingga penulis dapat

menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini; Suami tercinta, Asep

Hayatullah H, S.Pd, yang selalu memberikan waktu, tenaga, pikiran, doa dan

(9)

yang terkasih Fatwa Antahillah, sebagai anugrah pengobat rasa lelah. Adik-adik

tersayang Bangun Purnomo S.pd, Yuni Yusmanita dan Hartanti Pungkas Baya

S.Pd, yang senantiasa memicu semangat dalam proses pembuatan Skripsi PTK ini

serta anak yang terkasih Fatwa Antahillah, sebagai anugrah pengobat rasa lelah,

keluarga besar yang selalu memberikan semangat agar skripsi ini dapat

terselesaikan tepat pada waktunya, sahabat-sahabat terbaik yang selalu

memberikan motivasi, semangat, saran dan kritik serta saling berbagi

pengalaman: Lilih, Ika, Bu Fenty, Diana, Ria, enung, dan Imas semoga

silaturrahmi kita akan terjalin selamanya, teman-teman program studi PGSD Dual

Modes angkatan 2011 yang sama-sama merasakan perjuangan dalam penyelesaian

penyusunan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semua pihak yang

tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah turut memberi motivasi

kepada penulis Semoga Allah membalasnya dengan kenikmatan surga. Amin.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat,

khususnya untuk penulis pribadi dan umumnya bagi semua pihak yang membaca

dan memerlukannya. Amin.

Bandung, Desember 2012

(10)

\

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN………. i

ABSTRAK... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR………... DAFTAR LAMPIRAN………... ix x xi BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Definisi Operasional ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA……….. 12

A. Belajar ... 12

B. Hasil Belajar……... 14

C. Pembelajaran Ilmu PengetahuanAlam……….. 18

(11)

Together)………...

E. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered

Heads Together) dalam Pembelajaran IPA di SD……….

F. Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan………

24

40

41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 51

A. Metode Penelitian... 51

B. Model Penelitian... 51

C. Subjek Penelitian... 54

D. Prosedur Penelitian... 54

E. Instrumen Penelitian……... 57

F. Pengolahan dan Analisis Data... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 64

A. Hasil Penelitian... Siklus I………...

1. Perencanaan Pembelajaran……….

2. Perlaksanaan Tindakan Siklus I……….

3. Observasi Pembelajaran Siklus I………

4. Refleksi Pembelajaran Siklus I………...

Siklus II……….

1. Perencanaan Pembelajaran………..

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II………...

(12)

4. Refleksi Pembelajaran Siklus II……….. 81

B. Pembahasan……...

1. Perencanaan Pembelajaran………..

2. Pelaksanaan Pembelajaran………..

3. Hasil Belajar………

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………....

A. Simpulan………

B. Saran……….

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Contoh Perangkat Pembelajaran………...

2. Instrumen Penelitian……….

3. Surat Izin Penelitian……….

4. Bukti Lain Pelaksanaan Penelitian………..

82

83

84

85

91

91

93

(13)

DAFTAR TABEL

1. Tabe1 3.1 Analisis Kategori KKM/Tuntas Belajar……… 62

2. Tabel 3.2 Analisis rata-rata kelas aspek kognitif………... 63

3. Tabel 4.7 Analisis Kategori KKM/Tuntas Belajar………. 87

(14)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Bagian-bagian akar………...

2. Gambar 2.2 Beberapa fungsi akar : a) Sebagai penyerap air dan zat

hara, b) Sebagi penunjang berdirinya tumbuhan, c) Sebagai alat

pernapasan, d) Sebagai penyimpan makanan cadangan……….

3. Gambar 2.3 Bagian-bagian batang (struktur batang )………..

4. Gambar 2.4 Beberapa jenis batang tumbuhan yang dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari antara lain : a) batang berkayu, b) batang rumput

dan c) batang basah………

5. Gambar 2.5 Beberapa fungsi batang adalah a) Sebagai penopang, b)

Sebagai pengangkut, c) Sebagai alat penyimpan makanan d) Sebagai

alat perkembangbiakan………...

6. Gambar 2.6 Bagian-bagian daun………

7. Gambar 2.7 Beberapa fungsi daun bagi tumbuhan adalah a) Sebagai

pembuat makanan, b) Sebagai pernapasan, c) Sebagai penguapan……… 41

43

44

45

46

47

(15)

8. Gambar 2.8 Bagian-bagian Bunga……….

9. Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Taggar………..

10. Gambar 4.1 Diagram presentasi nilai siswa tuntas belajar

Siklus1………..

11. Gambar 4.2 Diagram rata-rata kelas nilai kognitif siklus I ……….

12. Gambar 4.3 Diagram presentase nilai siswa tuntas belajar

siklus II………...

13. Gambar 4.4 Diagram rata-rata kelas nilai kognitif

siklus II………

14. Gambar 4.5 Diagram perbandinan presentase nilai siswa tuntas belajar

Pra sikilus, siklus I dan II………...

15. Gambar 4.6 Diagram perbandingan rata-rata kelas aspek kognitif pra

siklus, siklus 1dan II………...

49

54

68

68

78

79

86

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENILAIAN

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I………

A.2 Lembar Kisi –Kisi Soal………

A.3 Lembar Evaluasi Siswa Siklus I………... A.4 Lembar Observasi Aktipitas Guru dan Aktipitas Siswa Siklus I……….

A.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II……….

A.6 Lembar Kisi –Kisi Soal………...

A.7 Lembar Evaluasi Siswa Siklus II……….

A.8 Lembar Observasi Aktipitas Guru dan Aktipitas Siswa Siklus II………

LAMPIRAN B HASIL PENELITIAN

(17)

B.2 Lembar Observasi Aktipitas Guru dan Aktipitas Siswa Siklus II………

B.3 Daftar Nilai Siswa Siklus I………

B.4 Daftar Nilai Siswa Siklus II………..

B.5 Daftar Nilai Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II………....

B.6 Contoh Nilai Siswa Siklus I………..

B.7 Contoh Nilai Siswa Siklus II……….

B.8 Dokumentasi Penelitian……….

LAMPIRAN C ADMINISTRASI PENELITIAN

C.1 Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian………

C.2 Pengangkatan Dosen Pembimbing………

C.3 Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing I………..

C.4 Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing II………..

C.5 Surat Keterangan Penelitian Dari Sekolah………

LAMPIRAN D RIWAYAT HIDUP

D.1 Riwayat Hidup Penulis………

(18)
(19)

1

`BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan

lingkungannya, dan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya.

Hal ini sesuai didalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat (1) yang menyatakan bahwa Pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pengertian lain dikemukakan oleh Crow and Crow (1960), (dalam

Fattah, 2000:5); Modern ecucational theory and practice not only are aimed

at preparation for future living but also are operative in determining the

patern of present, day-by-day attitude and behavior. Pendidikan tidak hanya

dipandang sebagai sarana untuk persiapan hidup yang akan datang, tetapi juga

untuk kehidupan sekarang yang dialami individu dalam perkembangan

menuju ke tingkat kedewasaannya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat

(20)

2

1. Pendidikan mengandung tujuan, yaitu kemampuan untuk berkembang

sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidup.

2. Untuk mencapai tujuan itu, pendidikan melakukan usaha yang terencana

dalam memilih isi (materi), strategi, dan teknik penilainnya yang sesuai.

3. Kegiatan pendidikan dilakukan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat (Formal dan Non Formal).

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal, secara sistematis

merencanakan bermacam-macam lingkungan, yakni lingkungan pendidikan

yang menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan

berbagai kegiatan belajar. Dengan berbagai kesempatan belajar itu,

pertumbuhan dan perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong ke

pencapaian tujuan yang dicita-citakan. Lingkungan tersebut ditata dan

disusun dalam suatu kurikulum, yang pada gilirannya dilaksanakan dalam

bentuk proses pembelajaran.

Dalam proses belajar mengajar disekolah, diharapkan peserta didik

diposisikan sebagai subjek belajar bukan objek belajar. Guru harus peka dan

tanggap pada setiap perubahan di dunia pendidikan. Karena alasan inilah

guru harus berusaha untuk senantiasa meningkatkan wawasan, iptek dan juga

imtak agar perserta didik tidak terlalu ketinggalan oleh perkembangan jaman.

Guru harus dapat memilih model pembelajaran yang dapat digunakan

(21)

3

bersifat tradisional/konvensional seharusnya sudah dikurangi oleh guru

contohnya metode ceramah. Guru hanya menyampaikan materi kurang

memotivasi siswa untuk aktif. Hal ini bukan berarti metode konvensional

dianggap tidak baik tetapi bervariasi nya model/metode dalam pembelajaran

akan lebih memotivasi siswa untuk aktif belajar. Menempatkan siswa pada

pusat pembelajaran berarti memberikan kesempatan untuk mengembangkan

pengetahuan dan kreatifitasnya di setiap pembelajaran yang berlangsung

misalnya pada pembelajaran IPA.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah sebagai kumpulan pengetahuan

yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran

IPA di Sekolah Dasar yaitu membentuk sifat anak dengan berfikir kritis dan

kreatif. Pembelajaran IPA (sains) di Sekolah Dasar selalu mengacu kepada

kurikulum IPA. Didalam kurikulum telah ditegaskan bahwa pembelajaran

IPA harus menekankan pada penguasaan kompetensi melalui serangkaian

proses ilmiah (Depdiknas, 2006).

Berdasarkan pengamatan hasil belajar siswa dari ulangan harian

pertama pada mata pelajaran IPA semester I tahun ajaran 2012-2013 di kelas

IV SDN Ciwangun Sukabumi, hanya sekitar 48% siswa yang mendapat nilai

diatas KKM yang telah ditentukan. KKM yang ditentukan pada semester I

(22)

4

IPA tidak diajarkan sebagai suatu materi pengetahuan, yang

disampaikan dengan metode yang konvensional misal ceramah, melainkan

melalui pembelajaran siswa aktif. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar

IPA di sekolah hendaknya merancang pembelajaran dalam bentuk

kelompok-kelompok kecil yang heterogen, sehingga memungkinkan peserta didik untuk

bekerja sama, saling berdiskusi, saling membantu dalam memahami materi

pelajaran dan mengerjakan lembar kerja dengan teman-teman kelompoknya.

Siswa yang kurang mengerti tentang materi yang sedang dibahas dapat

dibantu oleh temannya yang lebih mengerti dalam kelompoknya, baik dalam

bentuk diskusi maupun kerja sama dalam mengerjakan tugas atau lembar

kerja. Selain itu, siswa diharapkan dapat saling berkompetisi antar kelompok

untuk mencari kelompok yang terbaik. Salah satu model pembelajaran yang

diharapkan dapat menciptakan kondisi pembelajaran tersebut adalah model

pembelajaran Cooperative Learning.

Model pembelajaran Cooperative Learning merupakan pembelajaran

siswa aktif. Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) merupakan

sistem pengajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk

bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas terstruktur (Taniredja,

2010: 2005). Tujuan pembelajaran kooperatif menurut Slavin (dalam

Taniredja., 2011:60) adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan

(23)

5

Slavin (dalam Supriyadi., 2011:71) mengemukakan dua alasan,

pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan

pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus

dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap

menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat siswa dalam belajar

berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan

keterampilan.

Pembelajaran Cooperative Learning mempunyai beberapa tipe

pembelajaran diantaranya tipe NHT (Numbered Heads Together). Tipe ini

di kembangkan dalam Ibrahim(2000: 28) model kooperatif tipe NHT

merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperati menekankan pada

struktur yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan

memiliki tujuan meningkatkan penguasaan akademik, meningkatkan kinerja

siswa dalam tugas-tugas akademik, dengan melibatkan para siswa dalam

menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran, isi pelajaran dan

mengembangkan keterampilan siswa.

Maka kesimpulannya pembelajaran koperatif tipe NHT adalah sebuah

model pembelajaran yang menekankan pola belajar berkelompok, dimana

keaktifan siswa dalam berdiskusi dan kemampuan siswa dalam

menyimpulkan suatu materi pembelajaran lebih dimaksimalkan agar kegiatan

(24)

6

baru yang belum pernah mereka alami sebelumnya, karena model

pembelajaran yang terdahulu masih tradisional.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti termotivasi untuk

melakukan penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang struktur dan fungsi bagian tumbuhan melalui penerapan model Cooperative Lerning tipe NHT (Numbered Heads Together) di SDN Ciwangun Kelas IV Semester I

Tahun Pelajaran 2012/2013 Kecamatan Kalapanunggal Sukabumi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA tentang struktur dan

fungsi bagian tumbuhan melalui penerapan model Cooperative Learning

Tipe NHT (Numbered Heads Together) di SDN Ciwangun Kelas IV

semester I Tahun Pelajaran 2012 -2013 Kalapanunggal Sukabumi?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA mengenai materi tentang

struktur dan fungsi bagian tumbuhan di SDN Ciwangun Kelas IV dengan

menggunakan penerapan model Cooperative Learning tipe NHT

(Numbered Heads Together) semester I Tahun Pelajaran 2012-2013

(25)

7

3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada materi struktur dan

fungsi bagian tumbuhan melalui penerapan model Cooperative Learning

Tipe NHT (Numbered Heads Together) dalam upaya meningkatkan

hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di SDN Ciwangun Kelas IV

semester I Tahun Pelajaran 2012-2013 Kecamatan Kalapanunggal

Sukabumi?

C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti serta informasi yang

diharapakan, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengungkap perencanaan pembelajaran melalui penerapan model

Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered Heads Together) pada

pembelajaran IPA tentang stuktur dan fungsi bagian tumbuhan di SDN

Ciwangun Kelas IV semester I Tahun Pelajaran 2012 -2013

Kalapanunggal Sukabumi.

2. Mengungkap pelaksanaan pembelajaran IPA tentang struktur dan fungsi

bagian tumbuhan di Kelas IV melalui penerapan model Cooperative

Learning Tipe NHT (Numbered Heads Together) semester I Tahun

Pelajaran 2012 -2013 Kalapanunggal Sukabumi.

3. Untuk mengungkap besaran peningkatan hasil belajar siswa pada

(26)

8

penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe NHT

(Numbered Heads Together).

D.Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Bagi Siswa

a. Melatih siswa untuk menemukan konsep dan prinsip dengan

pembelajaran bermakna agar tidak mudah terlupakan, sehingga dapat

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran IPA.

c. Meningkatkan motivasi siswa.

d. Meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA.

2. Bagi Guru

a. Dapat menjadi tolak ukur untuk menambah pengetahuan dan wawasan

dalam bidang penelitian ilmiah.

b. Sebagai bahan kajian/pedoman dalam melaksanakan proses

(27)

9

c. Sebagai bahan studi banding dalam memilih strategi model

pembelajaran pada mata pelajaran IPA yang sesuai dengan karakter

siswa serta kondisi lingkungan belajar.

3. Bagi Sekolah

Diharapkan menjadi sebuah bahan perbandingan sekaligus infut

bagi sekolah dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan para

guru dalam meningkatkan efektifitas dan kreativitas pembelajaran didalam

kelas sehingga dapat memecahkan masalah yang dihadapi disekolah.

E. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah :

1. Hasil belajar

Hasil belajar menurut Pasaribu dan Simanjuntak (dalam Baya PH,

2012) adalah sebagai hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu

pendidikan tertentu yang dapat memberi tes pada hasil pendidikan itu.

Sedangkan menurut Nawawi (http;//www.siaksoft.net) menyatakan hasil

belajar adalah suatu tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skors hasil test

(28)

10

Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah setiap kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah mengalami atau mengikuti pendidikan tertentu yang dialaminya

dalam proses pengalaman belajar yang dinyatakan dalam bentuk skors

hasil test tertentu. Dan hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah hasil belajar pada ulangan harian dalam bentuk soal pilihan

ganda.

2. Pembelajaran Cooperative Learning

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) merupakan

strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa saling bekerja sama

dalam memaksimalkan kondisi belajar siswa untuk mencapai tujuan

belajar (Depdiknas, 2003:5). Bern dan Erickson (2001:5), (dalam

Komalasari, 2010:62) mengemukakan bahwa cooperative learning

merupakan strategi pembelajaran yang mengorganisir pembelajaran

dengan menggunakan kelompok belajar kecil di mana siswa bekerja

bersama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran koperatif

adalah suatu strategi pembelajaran dimana siswa belajar dalam

kelompok-kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari 2 sampai 5 orang, dengan

strukturnya yang bersifat heterogen.

3. Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Numbered Heads

(29)

11

Model cooperative tipe NHT merupakan model pembelajaran

yang dikembangkan oleh Kagan ( dalam Lie A, 2005) dimana setiap

siswa diberi nomor kemudian dibuat satu kelompok kemudian secara

acak guru memanggil nomor dari siswa.

4. Pembelajaran IPA

Menurut Gagne, Briggs, dan Wager (1992 : 3) pembelajaran adalah

serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya

proses belajar siswa. Instruction is set of events that effect learners in

such a way that learning is facilitated (dalam Rusmono,2012 ; 6).

Pendapat lain dikemukakan Oemar Hamalik bahwa “pembelajaran adalah

prosedur dan metode yang ditempuh oleh pengajar untuk memberikan

kemudahan bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran” (Hamalik: 1994, hal

69).

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik, dan sumber belajar mengajar pada suatu lingkungan belajar

sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan

kreatifitas berpikir yang meningkatkan kemampuan pengetahuan baru

sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi

(30)

12

Pembelajaran IPA (Sains) di Sekolah Dasar selalu mengacu

kepada kurikulum IPA. Didalam kurikulum di tegaskan bahwa

pembelajaran IPA harus menekankan pada penguasaan kompetensi

melalui serangkaian proses ilmiah (Depdiknas, 2006).

Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA adalah

pembelajaran yang diharapkan dapat mengembangkan keterampilan

proses, pemahaman konsep, aplikasi konsep, sikap ilmiah siswa serta

(31)

52

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif dengan teknik

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) merupakan bagian dan penelitian tindakan (action research)

yang dilakukan guru dan dosen di kelas (sekolah dan perguruan tinggi)

tempat ia mengajar yang bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas

dan kuantitas proses pembelajaran di kelas.

Menurut Suyanto (1997), (dalam Muslich, 2009 :8-9), PTK adalah

suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan

tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan

praktik-praktik pembelajaran dikelas secara professional. Sedangkan menurut

Kemmis dan Mc. Taggart (1998) dalam Muslich PTK adalah studi yang

dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang

dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

B. Model Penelitian

Model penelitian yang akan dilaksanakan adalah model siklus

berbentuk spiral yang mengacu pada model Kemmis dan Mac. Taggart

(32)

53

sebagai suatu proses dinamis dimana keempat aspek, yaitu perencanaan,

tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami sebagai langkah-langkah

yang statis terselesaikan dengan sendirinya, namun lebih menitik beratkan

dalam bentuk-bentuk spiral yang berkaitan dengan perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi. Tahap-tahap penelitiannya adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan (Plan)

Perancangan tindakan yaitu penggunaan penerapan model

Cooperativ Learning tipe NHT (Numbered Heads Together) dikelas yang

tercantum dalam RPP.

2. Tindakan (Act)

Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan penerapan

model Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered Heads Together)

sesuai dengan rencana yang telah dirancang.

3. Pengamatan (Observe)

Observasi (observation) adalah preses kegiatan mengamati hasil atau

dampak dari tindakan yang diterapkan kepada siswa. Fungsi dari

observasi adalah untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan

dengan rencana dan mengetahui seberapa jauh pelaksanaan mencapai

tujuan. Melalui observasi dapat dilihat apakah pelaksanaan tindakan pada

(33)

54

Repleksi merupakan kegiatan analisis sintesis, interprestasi dan

ekplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh selama

pelaksanaan tindakan. Tahap refleksi dapat dikatakan pula sebagai tahap

perenungan. Karena pada tahap ini kita dapat merenungkan kembali,

melihat , mengkaji, dan mempertimbangkan hasil-hasil dan

dampak-dampak dari tindakan yang diterapkan kepada siswa atas tindakan yang

telah dilaksanakan. Setelah mengetahui hasil refleksi guru/peneliti

mengadakan remedial (perbaikan) terhadap rencana selanjutnya sampai

tujuan yang diharapkan terpenuhi.

Tujuan refleksi adalah untuk mengkaji, menganalisis dan

mendapatkan kejelasan serta gambaran keseluruhan proses dalam

pelaksanaan tindakan yang kemudian dibuat menjadi suatu kesimpulan

dari penelitian yang telah dilakukan. Oleh karena itu refleksi merupakan

salah satu bagian penting untuk memahami dan memberikan makna

terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya

tindakan yang diberikan.

Untuk memperjelas model penelitian maka dapat dilihat dari bagan

spiral penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mac Taggart (dalam

(34)

55

Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Taggar

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian tindakan kelas ini diambil dari siswa kelas IV SDN

Ciwangun Sukabuni, yang terdiri dari 19 (sembilan belas) siswa laki-laki dan

14 (empat belas) siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan pada mata

pelajaran IPA dengan materi bagian-bagian tumbuhan.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilakukan secara bersiklus dan

masing-masing siklus mencakup empat tahaf: perencanaan (planning), Plan

(35)

56

pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi

(reflection) dalam (Ahmad HP, 1999) dengan rincian sebagai berikut :

1. Perencanaan

Kegiatan Planning dimulai dari proses identifikasi masalah yang

akan diteliti. Setelah menguji kalayakan masalah yang akan diteliti

kemudian direncanakan tindakan untuk memperbaiki masalah yang

terjadi. Tindakan perbaikan harus direncanakan secara matang dan

menyeluruh meliputi: metode yang dipilih, media yang digunakan, sarana

dan prasarana pembelajaran yang digunakan, setting kelas dan juga jenis

evaluasi yang dipilih. Selain itu, hal yang penting juga harus

dipersiapkan adalah penentuan indikator keberhasilan yang akan dicapai

dalam penelitian tindakan kelas.

Dalam merumuskan masalah juga peneliti menentukan

langkah-langkah tindakan pemecahan masalah, peneliti akan mengidentifikasi

karakteristik siswa, kemampuan guru dalam melakukan tindakan

pemecahan masalah, fasilitas pendukung, materi pelajaran, waktu

pelaksanaan dan landasan teori pembelajaran IPA yang berhubungan

dengan mode l Cooperative Learning tipe NHT (Numbered Heads

Together). Tindakan yang dilakukan pada tahap ini adalah menuangkan

(36)

57

pembelajaran (RPP), metode pembelajaran yang digunakan, dan

instrument untuk mengobservasi aktifitas guru dan siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru/peneliti akan melaksanakan skenario

pembelajaran dalam bentuk RPP dengan menerapkan model pembelajaran

Cooperative Learning tipe NHT (Numbered Heads Together).

Tahap-tahap pelaksanaan dalam model tipe pembelajaran Cooperative Learning

NHT (Numbered Heads Together) ini adalah tahap pembentukan

kelompok, tahap pembagian tugas, tahap diskusi kelompok, tahap

penyelesaian tugas, tahap pemanggilan nomor siswa untuk menjawab

tugas.

3. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan selama berlangsungnya

pelaksanaan tindakan (acting) untuk melihat sejauh mana efektifitas

pelaksanaan tindakan kelas dilakukan, juga mengamati antusias siswa

dalam proses pembelajaran. Dan pada tahap ini peneliti akan mengamati

baik secara langsung atau tidak, kemudian mencatat kegiatan pembelajaran

(37)

58

Together) diantaranya adalah situasi belajar, keaktifan siwa dan

kemampuan siswa berkerja bersama.

4. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis seluruh data yang

ada. Pada tahap ini, guru dan tim (observer) berusaha menjawab

pertanyaan mengapa (why), bagaimana (how) dan sejauhmama (to whart

extenct) intervensi yang yang telah dilakukan menghasilkan perubahan

yang diharapkan secara signifikan. Pada tahap ini peneliti akan melakukan

analisis dan pengkajian terhadap data hasil observasi serta pelaksanaan

kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan refleksi untuk

melaksanakan ke siklus berikutnya. Tahap ini bertujuan untuk mengukur

sejauh mana keberhasilan pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan

menggunakan model Cooperative Learning tipe NHT (Numbered Heads

Together).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian disusun sebagai alat untuk mengumpulkan data

penelitian. Dengan adanya intrumen penelitian ini, peneliti dapat mengetahui

kebenaran yang akurat dalam pengumpulan data sesuai dengan permasalahan

dalam penelitian. Yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

berupa intrumen tes dan non tes yaitu sebagai berikut :

(38)

59

Instrumen yang digunakan didalam penelitian tindakan kelas ini terdiri

dari lembar tes yang berbentuk lembar kerja siswa atau lembar evaluasi

belajar (ulangan harian) dalam bentuk soal pilihan ganda.

2. Instrumen non tes

Instrumen Non Tes yang akan digunakan terdiri dari lembar observasi

aktifitas guru dan lembar observasi aktifitas siswa.

F. Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan (Pengumpulan) Data

a. Teknik pengumpulan data

Teknik-teknik pengumpulan data pada penelitian tindakan

kelas ini menggunakan tes yang berbentuk lembar evaluasi belajar

(ulangan harian) dalam bentuk soal pilihan ganda.

b. Alat Pengumpulan Data

1) Lembar Observasi

Kegiatan observasi pada dasarnya dilaksanakan untuk

mengamati tindakan. Observasi merupakan kegiatan yang

ditujukan untuk mengenali, merekam dan mendokumentasikan

(39)

60

Metode obsevasi yang digunakan adalah observasi terbuka.

Observasi terbuka adalah apabila sang pengamat atau observer

melakukan pengamatannya dengan mengambil kertas pensil,

kemudian mencatat segala sesuatu yang terjadi dikelas.

Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang

aktifitas guru dan siswa dalam penerapan model Cooperative

Learning tipe NHT (Numbered Heads Together) untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada

materi tentang struktur dan fungsi bagian tumbuhan. Observer

pada penelitian ini adalah wali kelas IV, kepala sekolah, dan

teman sejawat. (lembar observasi terlampir).

2) Lembar Tes

Untuk mengetahui kemampuan siswa, maka setiap akhir

pembelajaran pada setiap siklusnya dilaksanakan kegiatan tes.

Pemberian tes tersebut berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan

ganda. Soal tes disesuaikan dengan indikator tujuan yang ingin

dicapai. Tujuan dari pemberian tes ini adalah untuk mengetahui

apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan

sesudah pemberian tindakan, tindakan ke tindakan berikutnya

sampai tercapainya tujuan yang ingin dicapai yaitu berdasarkan

(40)

61

belajar jika ia mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau

mencapai tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan

pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah

peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal

65%, sekurang-kurangnya 80% dari jumlah peserta didik yang

ada di kelas tersebut.

2. Analisis Data

Untuk analisis data dapat dilihat sebagai berikut :

a. Observasi

Data aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaan dikelas dengan

penggunaan penerapan model Cooperative Learning Tipe NHT

(Numbered Heads Together) pada pembelajaran IPA materi tentang

struktur dan fungsi bagian tumbuhan dengan tahapan sebagai berikut:

1) Reduksi data

Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan

focus, menyederhanakan, meringkas, dan mengubah bentuk

data yang mentah yang ada catatan lapangan.

(41)

62

Setelah direduksi data siap di ungkapkan. Berbagai macam

data PTK yang telah direduksi perlu di ungkapkan dengan

tertata rapi dengan narasi dan grafik atau diagram.

3) Kesimpulan

Penyajian data yang sistematis dan interaktif akan

memudahkan pemahaman terhadap apa yang terjadi sehingga

memudahkan penarikan kesimpulan atau menentukan tindakan

yang akan dilakukan selanjutnya.

Kesimpulan tentang peningkatan yang terjadi dilakukan

secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik

pada akhir siklus satu kesimpulan terevisi pada akhir siklus dua

dan seterusnya dan kesimpulan terakhir pada siklus terakhir.

Kesimpulan yang pertama sampai dengan yang terakhir saling

terkait dan kesimpulan pertama sebagai pijakan.

b. Hasil Tes

Untuk mengetahui kemampuan siswa, maka setiap akhir

pembelajaran pada setiap siklusnya dilaksanakan kegiatan tes.

Pemberian tes ini berupa tes tulis berbentuk pilihan ganda.

Soal tes yang diberikan disesuaikan dengan indicator tujuan

yang ingin dicapai.

(42)

63

Soal tes merupakan soal pilihan ganda.Dalam

pengskoran menggunakan pedoman jawaban sebagai

petunjuk. Pedoman jawaban untuk setiap soal ditulis

terlebih dahulu kemudian ditentukan nilai skor yang

dikenakan kepada tiap soal atau bagian soal (pembobotan).

2) Nilai Kognitif

a) Nilai rata-rata kelas aspek kognitif

Rata-rata kelas dari keseluruhan siswa yang menjadi

subjek penelitian dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber, Sudjana, 2010: 10 (dalam Wulandari, 2011: 38)

Dengan :

(43)

64

Tabel 3.1 Analisis rata-rata kelas aspek kognitif

No Tahapan

b) Prosentasi nilai siswa telah memenuhi KKM/Tuntas

belajar

Tabe1 3.2 Analisis Kategori KKM/Tuntas Belajar

No Rentang Nilai (%) Kategori Jumlah Anak Keterangan

(44)

65

Dari data yang diperoleh selain sebagai referensi gambaran

peningkatan hasil belajar siswa juga dijadikan acuan sebagai program

perbaikan. Dari penelitian yang dilaksanakan diharapkan memperoleh

data yaitu hasil tes siswa dan lembar kerja siswa tentang peningkatan

hasil belajar siswa kelas IV SD pada mata pelajaran IPA tentang

bagian-bagian tumbuhan melalui penerapan model Cooperative

(45)

94

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menyajikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

yang telah di uraikan pada bab IV.

A. Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Rencana pembelajaran dengan judul upaya meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA tentang struktur dan fungsi tumbuhan

melalui penerapan model Cooperative Learning tipe NHT (Numbered

Heads Together) di kelas IV SDN Ciwangun pada siklus I, dipersiapkan

sesuai dengan observasi awal. Rencana pelaksanaan pembelajaran pada

siklus I pada umumnya memiliki komponon-komponen RPP yang sama

dengan RPP pada umumnya. penerapan model kooperatitif tipe NHT ini

terinci secara jelas dalam langkah-langkah pembelajaran, dimulai dari

persiapan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti yang berisi langkah-langkah

NHT, sampai media penunjang pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh

guru ataupun siswa. RPP pada siklus II merupakan perbaikan

langkah-langkah pembelajaran siklus I. Pada langkah-langkah-langkah-langkah inti pembelajaran

(46)

95

ada satu langkah pembelajaran tidak terlewati, sehingga pada siklus II

proses pembelajaran berjalan lancar dan maksimal, siklus II ini merupakan

proses pembelajaran akhir yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran

IPA pada penelitian di SDN Ciwangun.

2. Pada pelaksanaan penerapan model kooperatif tipe NHT, aktivitas

guru dan aktivitas siswa di kelas IV SDN Ciwangun selama proses

pembelajaran mengalami peningkatan, hal ini terbukti dari keingin tahuan

siswa terhadap penerapan model koperatif tipe NHT dalam proses

pembelajaran, siswa antusias, mau bekerjasama dengan temannya,

langkah-langkah pembelajaran NHT dapat terlewati dengan baik serta

semangat untuk mencoba sesuatu yang baru. Aktifitas guru tidak

mendominasi lagi dalam pembelajaran, sebab guru berperan sebagai

fasilitator untuk siswa, seluruh siswa antusias dan aktif.

3. Hasil belajar siswa kelas IV SDN Ciwangun setelah menggunakan

penerapan model kooperatif tipe NHT pada mata pelajaran IPA pada

materi struktur dan fungsi tumbuhan menunjukkan adanya peningkatan.

Hal ini terlihat dengan peningkatan hasil belajar siswa yang telah

memenuhi KKM pada siklus 1 60,6% sebanyak 20 orang siswa. Pada

siklus II nilai belajar siswa meningkat , siswa yang memenuhi nilai KKM

menjadi 84,8% sebanyak 28 orang siswa. Presentase kenaikan nilai

(47)

96

NHT dari siklus I sampai siklus II sebesar 24,2% . Sedangkan presentase

kenaikan nilai kognitif dari pra siklus yaitu 48,8%. Rata-rata nilai kelas

pada siklus I yaitu 60,0% dan pada siklus terakhir yaitu siklus II

mengalami peningkatan menjadi 70,3%.

B. Saran

Dalm upaya meningkatkan dan mencari solusi untuk memecahkan

masalah dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar khususnya tentang materi

struktur dan fungsi bagian tumbuhan, berikut ini dikemukakan saran sebagai

berikut sebagai bahan pertimbangan.

1. Bagi guru/peneliti lain

Dalam mempersiapkan pembelajaran dengan menggunakan

penerapan kooperatif tipe NHT , guru perlu memperhatikan

langkah-langkah yang terdapat dalam penerapan model Cooperative Learning tipe

NHT, harus tahu manfaat dan fungsi penerapan model pembelajaran ini,

agar proses pembelajaran terlihat lebih menarik minat siswa untuk

mengikuti pembelajaran dengan rasa senang serta antusias, guru juga harus

lebih memperhatikan dengan baik perannya agar peran guru tidak

mendominasi pada saat pembelajaran berlangsung. Rencana pembelajaran

ini juga memerlukan banyak aktivitas serta peran serta siswa agar proses

(48)

97

pembelajaran dapat dilalui sehingga tujuan dari pembelajaran dapat

tercapai.

2. Bagi sekolah

Sekolah sebagai lembaga formal, hendaknya lebih memfasilitasi

media pembelajaran yang diperlukan oleh guru pada saat melaksanakan

pembelajaran IPA dengan menggunakan penerapan model Cooperative

Learning tipe NHT , sehingga tujuan pada pembelajaran IPA dapat

tercapai dengan maksimal.

3. Bagi siswa

Siswa yang pintar harus mampu memotivasi dirinya untuk lebih baik

dalam belajar sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat dan dilibatkan

untuk membimbing siswa yang masih belum memenuhi KKM. Dalam

pembelajaran IPA khususnya siswa hendaknya memiliki sikap kritis dan

terbuka pada guru sehingga jika ada sesuatu yang kurang dimengerti dalam

proses pembelajaran siswa tidak ragu untuk bertanya.

Penelitian ini bukan merupakan hasil yang sempurna, masih banyak

temuan-temuan berupa kekurangan dalam penelitian ini, hal ini disebabkan

keterbatasan waktu dan wawasan peneliti dalam mendeskripsikan dan

membahas permasalahan dalam penelitian. Sehingga perlu adanya

penelitian lebih lanjut mengenai penerapan model Cooperativ Learning

(49)

98

disiplin ilmu lainnya, penelitian juga dapat dilakukan pada kelas yang

berbeda untuk melihat keefektipan model pembelajaran ini, sehingga

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata pelajara SAINS S/MI. Jakarta : Depdiknas.

Hernawan, Herry, Asep, dkk. 2008. Belajar dan pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung : UPI PRESS.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu perlu : Untuk meningkatkan Profesionalitas Guru. Jakarta. Ghalia Indonesia.

Suryosubroto B. 1997. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Yogyakarta. Rineke Cipta.

Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung : PT Refika Aditama.

Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : ALFABETA.

Suprijana, Agus.2009. Cooperative Learning Teori Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Taniredja, Tukiran. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: CV ALFABETA

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :. PT ROSDAKARYA.

MP, Purwanto, Ngalim. 1995. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA.

Fattah , Nanang. 2000. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : PT REMAJA RODSAKARYA.

Djamarah, Bahri, Saepul. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

(51)

Ibrahim,Muslim,dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. Univercity Press.

Karli, Hilda, Oditha RH. 2007. Implementasi KTSP Dalam Model-Model Pembelajaran. Generasi Info Media

Hamalik, Oemar.2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. PT Bumi Aksara.

Baya, Pungkas, Hartanti. 2012. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar siswa Melalui Pendekatan Quantum Teaching dengan Memaksimalkan Alat Peraga Pada Materi Struktur Bumi dan Matahari. Skripsi Universitas Pasundan. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Wulandari, Puri. 2011. Penggunaan Media Padat Untuk meningkatkan Hasil Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar Pada Mata Pelajaran IPA. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan.

Nawawi.(online)

Tesedia:http://www.siaksoft.net/index.php?option+comcontent&task=view&id+2 536&intemid+99& limit/28/07/2012

Sudjana(1990)(online)

Gambar

Tabel 3.2 Analisis rata-rata kelas aspek kognitif Tabel 4.7 Analisis Kategori KKM/Tuntas Belajar………………
Tabel 3.1 Analisis rata-rata kelas aspek kognitif

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dapat meningkatkan motivasi belajar ips pada siswa kelas IV

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN

penyusunan skripsi dengan judul “ PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI WONOREJO 1

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran out door study dalam meningkatkan hasil belajar IPA materi tumbuhan pada siswa kelas IV SDN 02

Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 014 gurun panjang Dumai dengan

Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa: 1 telah dihasilkan produk bahan ajar IPA berbasis ensiklopedia materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan yang memiliki

Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas V SDN Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II

Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SDN 016 Simpang Poros semester 2 menggunakan penerapan model pembelajaran