• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN BERBASIS KERJA ANALISIS TERHADAP PENCAPAIAN STANDAR KOMPETENSI MEMBERI PAKAN DAN KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LAPANGAN : Studi Kasus di SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK Negeri 2 Subang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN BERBASIS KERJA ANALISIS TERHADAP PENCAPAIAN STANDAR KOMPETENSI MEMBERI PAKAN DAN KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LAPANGAN : Studi Kasus di SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK Negeri 2 Subang."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Iseu Siti Noerbani, 2012

Pembelajaran Berbasis Kerja: Analisis Terhadap Pencapaian Standar Kompetensi Memberi Pakan

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Belajar dan Pembelajaran ... 8

B. Pembelajaran Berbasis Kerja (Work Base Learning/WBL) ... 11

1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Kerja ... 11

2. Tujuan Pembelajaran Berbasis Kerja ... 13

3. Bentuk Pembelajaran Berbasis Kerja ... 13

4. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Kerja ... 21

5. Mekanisme Pembelajaran Berbasis Kerja... 22

C. Pencapaian Standar Kompetensi Memberi Pakan ... 24

D. Tinjauan Standar Kompetensi Memberi Pakan... 25

E. Tinjauan Materi Budidaya Ikan Lele ... 29

BAB III. METODOLOGI ... 31

A. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 31

B. Desain Penelitian ... 31

C. Metode Penelitian ... 32

D. Definisi Operasional ... 32

E. Instrument Penelitian ... 33

F. Proses Pengembangan Instrument ... 34

G. Teknik Pengumpulan Data ... 35

H. Teknik Analisa Data ... 36

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

(2)

Iseu Siti Noerbani, 2012

Pembelajaran Berbasis Kerja: Analisis Terhadap Pencapaian Standar Kompetensi Memberi Pakan Dan Keterlaksanaan Pembelajaran Di Lapangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

iv

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(3)

Iseu Siti Noerbani, 2012

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Penyelenggaraan pembelajaran di SMK harus diarahkan pada mempersiapkan individu dengan pemahaman pekerjaan dari dunia kerja dan keterampilan mengerjakan pekerjaan dan juga pengetahuan praktis. Dewasa ini, dalam rangka mempersiapkan lulusan/tamatan yang dapat memenuhi tuntutan profesional dunia kerja atau industri, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran yang sangat penting.

SMK sebagai pemenuhan kebutuhan (demand driver) tenaga kerja profesional tingkat menengah, seperti dinyatakan Litbang Diknas dalam naskah akademik Pendidikan Menengah bahwa sekolah menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu dan juga merupakan lembaga pendidikan yang mengupayakan untuk menghasilkan tenaga kerja pada tingkat menengah siap kerja yang memiliki keterampilan, terdidik, penuh kreativitas, dan memiliki wawasan luas dibidangnya.

(4)

Iseu Siti Noerbani, 2012

Pembelajaran Berbasis Kerja: Analisis Terhadap Pencapaian Standar Kompetensi Memberi Pakan Dan Keterlaksanaan Pembelajaran Di Lapangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

maupun masa yang akan datang; dan d). Menyiapkan tamatan menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

Saat ini SMK dipandang sebagai pendidikan yang paling sesuai untuk menghadapi tantangan globalisasi yang diharapkan mampu menjadi kunci kemenangan dalam kompetisi di era global khususnya dalam memberdayakan sumber daya manusia. Era baru dalam pendidikan kejuruan ditandai dengan tanggapan yang positif dari berbagai pihak yang terkait seperti industri, perdagangan dan masyarakat, yang diwujudkan dalam bentuk Pendidikan Sistem Ganda (PSG).

Program sistem ganda merupakan program pendidikan yang antisipatif terhadap perkembangan kebutuhan tenaga kerja professional yang mampu bersaing dalam era global. Namun pelaksanaannya masih terdapat beberapa kendala, salah satu diantaranya adalah sulit menjalin kerja sama dengan dunia usaha dan industri. Penyebab sulitnya menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan industri salah satunya dikarenakan pembelajaran yang diberikan di sekolah tidak sesuai dengan harapan dunia usaha atau industri tersebut. Oleh karena itu relevansi antara pembelajaran yang diberikan di sekolah dengan kebutuhan dunia usaha dan industri merupakan salah satu kunci untuk menjalin kerjasama dengan dunia kerja.

(5)

karena terjadinya ketidakjelasan link and match antara apa yang dipelajari di SMK dengan apa yang diharapkan di dunia kerja.

Pembelajaran Berbasis Kerja sudah sejak lama diterapkan di SMK Negeri 2 Subang termasuk di kelas jauh SMK Negeri Legon Kulon. Salah satu program keahlian yang sudah menerapkan Pembelajaran Berbasis Kerja adalah program keahlian Agribisnis Produksi Sumber Daya Perairan (APSDP). Pembelajaran dilakukan dengan melibatkan petani ikan secara langsung, sehingga untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar pembelajaran, peserta didik langsung melakukan kegiatan belajar ditempat petani ikan tanpa melalui pembelajaran klasikal di kelas. Guru bertugas memonitoring dan mengevaluasi serta memberi masukan kepada peserta didik pada saat peserta didik melakukan kegiatan di lapangan.

Salah satu aplikasi Pembelajaran Berbasis Kerja pada program keahlian APSDP, yaitu dengan melibatkan peserta didik langsung ke petani ikan lele untuk melakukan kegiatan budidaya lele baik dalam bidang pembenihan, pendederan maupun pembesaran. Pencapaian standar kompetensi yang mudah untuk dinilai dari kegiatan budidaya ikan lele adalah standar kompetensi Memberi Pakan, karena kegiatan Memberi Pakan merupakan praktik/kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari sampai sebelum ikan dipanen.

(6)

Iseu Siti Noerbani, 2012

Pembelajaran Berbasis Kerja: Analisis Terhadap Pencapaian Standar Kompetensi Memberi Pakan Dan Keterlaksanaan Pembelajaran Di Lapangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

terlibat dalam pembelajaran tersebut atau bahkan semua peserta didik tidak tahu apa yang sedang mereka kerjakan dan apa yang sedang mereka pelajari.

Pembelajaran Berbasis Kerja tentunya harus selaras dengan tuntutan kurikulum di sekolah dalam hal pencapaian kompetensi yang akan didapat oleh peserta didik. Selain itu, pencapaian hasil belajar peserta didik di lapangan tentunya harus dapat memenuhi ranah kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan).

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul

“Pembelajaran Berbasis Kerja: Analisis terhadap Pencapaian Standar Kompetensi

Memberi Pakan dan Keterlaksanaan Pembelajaran di Lapangan”. Penelitian ini

merupakan studi kasus di SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK Negeri 2 Subang.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, ditemukan masalah yang memperkuat mengapa penelitian ini perlu dilakukan, antara lain:

1. Belum diketahui hasil Pembelajaran Berbasis Kerja yang dilakukan langsung di tempat produksi petani ikan terhadap pencapaian standar kompetensi pembelajaran.

2. Belum diketahui pengaruh monitoring oleh guru dalam pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kerja di lapangan terhadap pencapaian standar kompetensi peserta didik.

(7)

C.Batasan Masalah

Untuk mengefektifkan proses penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada masalah sebagai berikut:

1. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI pada program keahlian Produksi Sumber Daya Perairan (APSDP) di SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK Negeri 2 Subang.

2. Standar kompetensi keahlian yang dikaji adalah Memberi Pakan. Kompetensi dasarnya terdiri dari: a). Menentukan jenis dan ukuran pakan; b). Menentukan jumlah, waktu dan frekuensi pemberian pakan; c). Menghitung kebutuhan pakan; dan d). Melakukan sampling ikan.

3. Pencapaian standar kompetensi dilihat dari indikator pencapaian nilai tes kompetensi untuk aspek psikomotor dan afektif serta tes tulis untuk aspek kognitif.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana pencapaian standar kompetensi Memberi Pakan dengan Pembelajaran Berbasis Kerja?

(8)

Iseu Siti Noerbani, 2012

Pembelajaran Berbasis Kerja: Analisis Terhadap Pencapaian Standar Kompetensi Memberi Pakan Dan Keterlaksanaan Pembelajaran Di Lapangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E.Tujuan Penelitian

Penelitian ini pada umumnya bertujuan untuk memberikan inovasi pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan. Pada khususnya penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui pencapaian standar kompetensi Memberi Pakan dengan Pembelajaran Berbasis Kerja pada program keahlian APSDP di SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK Negeri 2 Subang.

2. Mengetahui pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kerja yang ada di program keahlian APSDP SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK Negeri 2 Subang dengan pelaksanaan pembelajaran standar yang ada pada Pembelajaran Berbasis Kerja.

F. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Dapat direkomendasikan sebagai bahan untuk pengembangan keilmuan bidang pendidikan, khususnya dalam pengembangan pembelajaran di SMK pada program keahlian Budidaya Ikan.

2. Secara Praktis

(9)

G. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi yang disusun ini terdiri dari lima bab. Adapun struktur dari setiap bab, sebagai berikut:

1. Bab I berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

2. Bab II berisi kajian pustaka. Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik dalam menyusun pertanyaan penelitian dan tujuan. Bab II terdiri dari: teori belajar dan pembelajaran, pembelajaran berbasis kerja (pengertian, tujuan, bentuk, karakteristik dan mekanisme), pencapaian standar kompetensi memberi pakan, tinjauan standar kompetensi memberi pakan, dan tinjauan materi budidaya ikan lele.

3. Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai lokasi dan subyek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, dan analisa data.

4. Bab IV terdiri dari dua hal utama, yaitu:

a) Pengolahan atau analisa data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian.

b) Pembahasan atau analisis temuan.

(10)

Iseu Siti Noerbani, 2012

Pembelajaran Berbasis Kerja: Analisis Terhadap Pencapaian Standar Kompetensi Memberi Pakan Dan Keterlaksanaan Pembelajaran Di Lapangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subyek Sampel Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK Negeri 2 Subang dengan subyek siswa kelas XI program keahlian Agribisnis Produksi Sumber Daya Perairan (APSDP) sebanyak satu kelas yang berjumlah 10 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling jenuh. Sampling jenuh dilakukan karena jumlah populasi siswa kelas XI APSDP yang sangat kecil. Hal ini dilakukan sesuai dengan pendapat Sugiono (2009: 68) yang menjelaskan bahwa sampling jenuh sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

B. Desain Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada, desain dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus (case study) merupakan metode untuk menghimpun dan menganalisa data berkenaan dengan suatu kasus. Sesuatu dijadikan kasus karena ada masalah, kesulitan, hambatan, dan penyimpangan. Bisa juga sesuatu dijadikan kasus karena keunggulan dan keberhasilannya (Sukmadinata, 2009: 77).

Dengan desain penelitian studi kasus, kita dapat mengetahui persentase siswa kelas XI APSDP yang sudah mencapai nilai KKM pada standar kompetensi

(11)

Memberi Pakan dengan pembelajaran berbasis kerja. Selain itu dengan desain studi kasus pada penelitian ini kita dapat mengetahui pelaksanaan pembelajaran berbasis kerja yang ada di SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK Negeri 2 Subang, sehingga dapat dianalisa kekurangan dan kelebihannya.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena-fenomena yang bersifat alamiah maupun rekayasa manusia. (Sukmadinata, 2009: 72).

Tujuan utama penelitian deskriptif ini adalah menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik siswa kelas XI APSDP dalam pencapaian standar kompetensi Memberi Pakan dengan pembelajaran berbasis kerja. Pada penelitian deskriptif, peneliti berusaha menggambarkan kegiatan pembelajaran berbasis kerja yang dilakukan petani ikan, guru dan siswa di lapangan.

D. Definisi Operasional

Definisi Operasional yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Pencapaian Standar Kompetensi Memberi Pakan

(12)

Iseu Siti Noerbani, 2012

Pembelajaran Berbasis Kerja: Analisis Terhadap Pencapaian Standar Kompetensi Memberi Pakan Dan Keterlaksanaan Pembelajaran Di Lapangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kompetensi dasar. Indikator tercapainya standar kompetensi Memberi Pakan apabila peserta didik memperoleh nilai sama dengan atau lebih dari 80 sesuai dengan kriteria kelulusan minimal (KKM) mata pelajaran produktif kejuruan yang ada pada program keahlian APSDP SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK N 2 Subang.

2. Pembelajaran Berbasis Kerja

Pembelajaran Berbasis Kerja intinya adalah pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan bersama antara dunia kerja dan institusi pendidikan. Program yang dirancang adalah program-program yang spesifik yang mengacu pada kebutuhan dan standar kerja yang berlaku di tempat kerja.

3. APSDP

Agribisnis Produksi Sumber Daya Perairan (APSDP) merupakan salah satu program keahlian yang ada di SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK Negeri 2 Subang dengan tujuan membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam: a). Melakukan pemijahan ikan, merawat telur dan larva; b). Melakukan pendederan dan pembesaran; c). Memproduksi pakan ikan; d). Melakukan usaha budidaya ikan; dan e). Memasarkan hasil budidaya ikan.

E. Instrument Penelitian

(13)

Instrument observasi berupa lembar observasi. Dua jenis instrument tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Tes

Tes yang diberikan berupa tes kompetensi dan tes tulis. Komponen tes kompetensi dan tes tulis disesuakan dengan silabus APSDP SMK N 2 Subang, 2011. 2. Lembar Observasi

Pelaksanaan observasi pembelajaran berbasis kerja di lapangan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi terdiri dari lembar observasi petani ikan, lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.

F. Proses Pengembangan Instrumen

1. Tes Kompetensi

Komponen penilaian tes kompetensi memberi pakan disusun dengan berpedoman pada uji komptensi yang telah dibuat oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Komponen penilaian tes kompetensi meliputi persiapan kerja, proses (sistematika dan cara kerja), hasil kerja, sikap kerja dan waktu pelaksanaan.

2. Tes Tulis

(14)

Iseu Siti Noerbani, 2012

Pembelajaran Berbasis Kerja: Analisis Terhadap Pencapaian Standar Kompetensi Memberi Pakan Dan Keterlaksanaan Pembelajaran Di Lapangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ahli pada penelitian ini adalah guru produktif program keahlian APSDP di SMK Negeri 2 Subang.

3. Lembar Observasi

Lembar observasi dibuat dengan mengacu pada karakteristik pembelajaran berbasis kerja. Dengan mengacu pada karakteristik pembelajaran berbasis kerja maka pada lembar observasi berisi kegiatan standar yang seharusnya dikerjakan oleh petani ikan, guru dan siswa.

G. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian diambil dari hasil tes kompetensi, tes tulis dan observasi. Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Tes Kompetensi

Tes dilakukan dengan menilai kegiatan parktik peserta didik memberi pakan ikan Lele di tempat kerja. Hasil tes yang didapat akan digunakan sebagai indikator pencapaian standar kompetensi memberi pakan pada aspek psikomotor dan afektif. 2. Tes Tulis

(15)

3. Observasi

Observasi sebagai proses pengamatan dalam mendeskripsikan objek penelitian dilakukan dengan cermat, faktual, teliti dan rinci. Melalui teknik observasi memungkinkan peneliti mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi dalam keadaan yang sebenarnya. Sehingga data yang didapatkan benar-benar alamiah tanpa ada unsur rekayasa.

H. Teknik Analisa Data

Analisa data dilakukan setelah data terkumpul. Dalam penelitian ini data dianalisis sebagai berikut:

1. Tes Kompetensi dan Tes Tulis

Hasil tes kompetensi memberi pakan setiap peserta didik dikumpulkan menjadi satu untuk selanjutnya diolah menggunakan perhitungan distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi didapat dengan langkah sebagai berikut:

a. Modus

Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang popular (yang sedang menjadi mode) atau nilai yang sering muncul dalam kelompok tersebut (Sugiono, 2009: 47).

b. Median

(16)

Iseu Siti Noerbani, 2012

Pembelajaran Berbasis Kerja: Analisis Terhadap Pencapaian Standar Kompetensi Memberi Pakan Dan Keterlaksanaan Pembelajaran Di Lapangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil (Sugiono, 2009: 48).

c. Rata-Rata (Mean)

Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai

rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata (mean) ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut (Sugiono, 2009: 49). Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana:

Me = Mean (rata-rata) = Epsilon (baca jumlah)

xi = Nilaix ke i sampai ke n N = Jumlah individu

d. Pengukuran Variasi Kelompok

Untuk menjelaskan keadaan kelompok, dapat juga didasarkan pada tingkat variasi data yang terjadi pada kelompok tersebut. Untuk mengetahui tingkat variasi kelompok data dapat dilakukan dengan melihat rentang data dan standar deviasi atau simpangan baku dari kelompok yang telah diketahui.

(17)

1). Rentang Data

Rentang data (range) dapat diketahui dengan jalan mengurangi data terbesar dengan data terkecil yang ada pada kelompok itu. Rumusnya adalah:

Dimana:

R = Rentang

Xt = Data terbesar dalam kelompok Xr = Data terkecil dalam kelompok 2). Varians

Varians merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok. Akar varians disebut standar deviasi atau simpangan baku. Berikut ini adalah rumus untuk mencari varians dan simpangan baku dari suatu sampel. Rumus untuk mencari varians, yakni:

Dimana:

S2 = varians sampel

S = simpangan baku sampel n = jumlah sampel

R = Xt - Xr

S2= (Xi−X ) 2

( −1)

S = (Xi−X ) 2

(18)

Iseu Siti Noerbani, 2012

Pembelajaran Berbasis Kerja: Analisis Terhadap Pencapaian Standar Kompetensi Memberi Pakan Dan Keterlaksanaan Pembelajaran Di Lapangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Observasi

Data yang diperoleh dari hasil observasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kerja pada program keahlian Agribisnis Kerja Sumber Daya Perairan (APSDP) di SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK Negeri 2 Subang kemudian dianalisa kesesuaiannya dengan komponen standar Pembelajaran Berbasis Kerja. Untuk mendeskripsikan hasil observasi, data yang diperoleh dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

[image:18.612.122.527.227.599.2]

Nilai yang diperoleh setelah diolah dengan rumus diatas, kemudian dikonfersikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1. Nilai Konfrensi Hasil Observasi

Nilai Keterangan

10-29 Sangat kurang

30-49 Kurang

50-69 Cukup

70-89 Baik

90-100 Baik sekali

Sumber: Sudjana, 2006

� �� = � �� � � � ℎ

(19)

Iseu Siti Noerbani, 2012

Pembelajaran Berbasis Kerja: Analisis Terhadap Pencapaian Standar Kompetensi Memberi Pakan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa pembelajaran berbasis kerja terhadap pencapaian standar kompetensi memberi pakan dan keterlaksanaan pembelajaran di SMK N 2 Subang, simpulan yang dapat diberikan sebagai berikut:

1. Persentase pencapaian standar kompetensi memberi pakan dengan pembelajaran berbasis kerja di SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK Negeri 2 Subang adalah sebesar 40% siswa yang sudah mencapai nilai KKM dan 60% siswa lainnya belum mencapai nilai KKM.

2. Keterlaksanaan pembelajaran berbasis kerja pada petani ikan dan siswa sudah sesuai dengan karakteristik standar pembelajaran berbasis kerja. Hasil observasi menunjukan persentase pelaksanaan kegiatan pembelajaran berbasis kerja terlaksana sesuai karakteristik pembelajaran berbasis kerja sebesar 100%. Sedangkan kesesuaian pelaksanaan pembelajaran berbasis kerja oleh guru produktif hanya 66, 67%. Hal ini dikarenakan dari total dua belas kegiatan standar yang harus dilaksanakan, ada empat kegiatan yang tidak terlaksanakan.

B.Saran

(20)

Iseu Siti Noerbani, 2012

Pembelajaran Berbasis Kerja: Analisis Terhadap Pencapaian Standar Kompetensi Memberi Pakan Dan Keterlaksanaan Pembelajaran Di Lapangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Saran untuk Sekolah

a. Model Pembelajaran Berbasis Kerja yang diselenggarakan di SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK Negeri 2 Subang masih memerlukan perbaikan pada 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pendahuluan, dan tahap penutup.

b. Pada tahap persiapan sekolah dan petani ikan harus mengenalkan tempat bekerja yang digunakan siswa untuk pembelajaran, salah satunya dengan mengadakan waktu untuk orientasi tempat kerja.

c. Pada tahap pendahuluan hendaknya sekolah dan petani ikan sebelum melibatkan siswa dalam pembelajaran di lapangan memberikan pengetahuan teoritis yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai bekal untuk mengikuti kegiatan di lapangan.

d. Pada tahap penutup sebaiknya guru dan petani ikan membuat jadwal monitoring siswa di tempat kerja, sehingga perkembangan belajar siswa di lapangan dapat diketahui hasilnya.

(21)

2. Saran untuk Lembaga Fakultas Pendidikan Teknlogi dan Kejuruan (FPTK) a. Pembelajaran Berbasis Kerja merupakan pembelajaran yang di lakukan

langsung ditempat kerja sebagai tempat pembelajaran untuk melatih skill/keterampilanl siswa. Model Pembelajaran ini dapat digunakan juga

untuk pembelajaran mahasiswa FPTK sebagai persiapan menghadapi dunia kerja.

b. FPTK sebagai lembaga yang bergerak di bidang kejuruan hendaknya bisa

berpartisipasi dalam memperbaiki kekurangan pembelajaran berbasis kerja pada tahap persiapan, tahap pendahuluan dan tahap inti, dengan cara melibatkan mahasiswa dalam penelitian pembelajaran berbasis kerja selanjutnya, khususnya mahasiswa Agroindustri.

3. Saran untuk Peneliti Berikutnya

a. Untuk peneliti berikutnya sebaiknya penelitian lebih ditujukan untuk perbaikan kekurangan pada tahap persiapan, tahap pendahuluan dan tahap penutup dari model pemebelajaran berbasis kerja yang diselenggarakan di SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK Negeri 2 Subang.

(22)

Iseu Siti Noerbani, 2012

Pembelajaran Berbasis Kerja: Analisis Terhadap Pencapaian Standar Kompetensi Memberi Pakan Dan Keterlaksanaan Pembelajaran Di Lapangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2011). Pengertian Kompetensi.

Tersedia: http://www.wordpress.com/pengertian-kompetensi/html. [01 Juni 2012]

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Bailey T.R., Katherine L. Hughes dan David T. M., (2004). Working Knowledge: Work-Based Learning and Education Reform. New York: Routledge Falmer.

Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Laut Air Payau dan Udang (BPBPLAPU). (2005). Budidaya Ikan Bandeng untuk Umpan dan Konsumsi. Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat: diterbitkan.

Boud David dan Solomon N. (2001). Work Based Learning. SRHE and Open University Press: Philadelphia USA.

BSNP. (2011). Petunjuk Teknis Ujian Kompetensi Kejuruan Keahlian. Jakarta: diterbitkan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1995). Kurikulum SMK Garis – Garis Besar Pendidikan dan Pelatihan. Jakarta: Depdikbud.

Djunaidi M. Hubungan Pembelajaran Berbasis Kerja dan Motivasi Berlajar Terhadap Pencapaian Kompetensi Pelajaran Elektronika Siswa. (2007). Tesis: tidak diterbitkan.

Gusrina. (2008). Budidaya Ikan Jilid II. Departemen Pendidikan Nasional: diterbitkan.

Hamalik Oemar. (1990). Pendidikan Tenaga Kerja Nasional: Kejuruan, Kewiraswastaan dan Manajemen. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Komaro Mumu. (2006). Seminar Nasional Pendidikan Teknologi dan Kejuruan: Peran Stake Holder dalam Menghasilkan Guru Teknologi dan Kejuruan yang Profesional. UPI: diterbitkan.

Mahyuddin, Kholish. (2010). Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Jakarta: Penebar Swadaya.

Munther W. Al-Masri. (1998). Learning to Do, Pillar 2. Education For The 21st Century In The Asia-Pasific Region: Report on The Melbourne Unesco Conference.

(23)

Iseu Siti Noerbani, 2012

Sudjana N. (2006). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono. (2009). Satistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata Syaodih Nana. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suyanto, Rachmatun S. (2011). Budidaya Ikan Lele. Jakarta: Penebar Swadaya. Wilke-Schnaufer J. dan Dorothy H. (1994). Systematic on-the-job learning in

Gambar

Tabel 3.1. Nilai Konfrensi Hasil Observasi

Referensi

Dokumen terkait

Cara membuka dokumen atau file yang sudah disimpan adalah sebagai berikut:  Buka Ms Word 2007 (caranya sudah dipelajari)..  Klik office button  pilih

▪ Nilai inkremen terkecil dari sebuah input atau output yang dapat dideteksi (skala terkecil yang mampu ditunjukkan oleh alat ukur). Sebagai contoh : suatu timbangan pada jarum

Tahun Anggaran 2016, maka bersama ini kami Kelompok Kerja Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Barang / Jasa Daerah Kabupaten Lamandau mengundang Direktur

Tetapi untuk referensi ringkas, saya mencoba manyajikannya dalam grafik tunggal (mudah-mudahan bermanfaat) khusus beberapa hubungan penting yang mendasari empat

Untuk mengukur daya saing industri pariwisata dapat menggunakan variabel daya saing dengan menggunakan kedelapan indikator diantaranya Human Tourism Indicator (HTI),

PENERAPAN PEND EKATAN INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A PEMBELAJARAN IPA KONSEP PENGGOLONGAN D AN D AUR HID UP HEWAN.. Universitas Pendidikan Indonesia |

bahwa untuk menetapkan garis batas Laut Wilayah antara Republik Indonesia dan Republik Singapura serta untuk memperkuat dan meningkatkan hubungan persahabatan antara

TARI COKEK DI SANGGAR SINAR BETAWI PADEPOKAN TAMAN MINI JAKARTA TIMUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..