• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN LEARNING LOG UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN LEARNING LOG UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN LEARNING LOG UNTUK MENGIDENTIFIKASI

KEBUTUHAN BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI SISTEM

REPRODUKSI MANUSIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

REZKI PRIMA PUTRI

0902270

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Penggunaan Learning Log untuk

Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar

Siswa SMA pada Materi Sistem

Reproduksi Manusia

Oleh Rezki Prima Putri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Rezki Prima Putri 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

REZKI PRIMA PUTRI

PENGGUNAAN LEARNING LOG UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Eni Nuraeni, S.Pd, M.Pd NIP. 197606052001122001

Pembimbing II

Dr. Ana Ratna Wulan, M.Pd NIP. 197404171999032001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

(4)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Penggunaan Learning Log untuk Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Siswa SMA pada Materi Sistem Reproduksi Manusia".

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penyusunan dan penggunaan learning log dalam mengungkap kebutuhan belajar siswa pada materi sistem reproduksi manusia di SMA PGII 1 Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah acak kelas. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA sebanyak 2 kelas. Kelas XI IPA 3 sebagai subjek pada tahap uji coba, dan kelas XI IPA 2 sebagai subjek pada tahap penerapan. Analisis data dilakukan dengan merekapitulasi hasil respons siswa pada learning log menggunakan rubrik penilaian, selanjutnya divalidasi melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan

learning log sebagai asesmen alternatif dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar

siswa. Kelebihan dari learning log adalah dapat mengungkap kebutuhan belajar siswa dari segi pengetahuan dan refleksi pengalaman belajar, sebagai feedback bagi guru dan siswa, dan melibatkan siswa secara akttif dalam proses asesmen. Kendala dari penerapan learning log adalah membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menganalisis learning log. Guru dan siswa merespon positif terhadap pelaksanaan asesmen alternatif kebutuhan belajar ini.

Kata kunci: learning log, asesmen alternatif, kebutuhan belajar, sistem

reproduksi manusia

ABSTRACT

This study was titled "Using Learning Logs to Identify Learning Needs of High School Students in Human Reproductive Systems". Purpose of this study was to describe the forming and using of learning logs to revealed students learning needs in human reproductive system on PGII 1 High School Bandung. Research method was descriptive. Sampling technique used random class sampling. Subjects in this study were students of 11st grade of science as much as two class. Students of 11st grade of science 3 as subject in pilot stage and students of 11st grade of science 2 as subject in implementation stage. Data analysis was performed with recapitulated the results of students responses in learning log used rubric assessment, follow up with validated through interview. The results showed that the used of learning logs as an alternative assessment could identify students learning needs. The advantages of learning logs could reveal students learning needs in terms of knowledge and learning experiences reflection, as feedback for teachers and students, and involved students in active assessment process. The constraints of the learning log implementation was required considerable time to analyze learning logs. Teacher and student responds positive to this alternative assessment implementation of learning needs.

Keywords: learning logs, alternative assessment, learning needs, human

(5)

DAFTAR ISI BAB II ASESMEN KEBUTUHAN BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA ... 8 A. Asesmen dalam Pembelajaran ... B. Penggunaan Learning Log ... C. Kebutuhan Belajar Siswa ... D. Asesmen Kebutuhan Belajar Siswa ... E. Tinjauan Asesmen pada Pembelajaran Konsep Sistem Reproduksi Manusia ... BAB III METODE PENELITIAN ... 19

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... B. Desain Penelitian ... C. Metode Penelitian ... D. Definisi Operasional ... E. Instrumen Penelitian ... F. Teknik Pengumpulan Data ... G. Analisis Data ... H. Prosedur Pengumpulan Data ... 19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Penyusunan dan Uji Coba Perangkat Penilaian Learning Log ... B. Penerapan Perangkat Penilaian Learning Log ... C. Identifikasi Kebutuhan Belajar Siswa ... D. Tanggapan Guru Mengenai Learning Log Sebagai Asesmen Alternatif

untuk Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Siswa ... E. Kelebihan Perangkat Penilaian Learning Log Sebagai Asesmen

(6)

Alternatif untuk Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Siswa ... F. Kendala yang Dihadapi dalam Penerapan Learning Log Sebagai

Asesmen Alternatif untuk Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Siswa ... G. Rekomendasi Penyusunan dan Penerapan Learning Log untuk

Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Siswa ... 62 64 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

A. Kesimpulan ... B. Saran ...

69 70

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 3.2 4.1

4.2

4.3

4.4 4.5

4.6

Teknik Pengumpulan Data ... Kategori Validitas Data ... Persentase Profil Pemahaman Siswa Terhadap Indikator Pembelajaran

Learning Log Pada Tahap Penerapan ...

Identifikasi Kebutuhan Belajar Siswa Berdasarkan Kesulitan Belajar Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia ... Rekapitulasi Nilai Tes Pemahaman Konsep dan Ketuntasan Siswa Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia di Tahap Penerapan ... Rekapitulasi Validitas Wawancara Siswa ... Kecocokan Hasil Validasi Learning Log Class dengan Tes Penguasaan Konsep ... Rekapitulasi Kecocokan Pencapaian Siswa Terhadap Indikator

Learning Log Class dengan Tes Penguasaan Konsep ...

24 26

41

44

50 54

56

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 3.1 4.1 4.2

Learning Series Wheel ...

Struktur Organ Reproduksi Pria ... Struktur Organ Reproduksi Internal Wanita ... Spermatogenesis ... Oogenesis ... Proses Ovulasi Sampai ke Implantasi ... Alur Penelitian ... Format Learning Log Class Tahap Uji Coba ... Format Learning Log Home Tahap Uji Coba ...

(9)

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1 4.2

4.3

4.4

Langkah-langkah Penyusunan Perangkat Penilaian Learning Log ... Langkah-langkah Pelaksanaan Tahap Uji Coba Perangkat Penilaian

Learning Log ...

Langkah-langkah Pelaksanaan Perangkat Penilaian Learning Log Tahap Penerapan ... Tahapan Ideal Penerapan Learning Log Class dan Learning Log Home

36

37

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Subkonsep dan Indikator Learning Log Class ... Aspek dan Indikator Learning Log Home ... Kisi-kisi Pertanyaan Learning Log Class ... Kisi-kisi Pertanyaan Learning Log Home ... Rubrik Penilaian Learning Log Class ... Rubrik Penilaian Learning Log Home ... Format Learning Log Class ... Format Learning Log Home ... Lembar Wawancara Guru ... Lembar Wawancara Siswa ... Kisi-kisi Pertanyaan Tes Penguasaan Konsep ... Rekapitulasi Kualitas Tes Penguasaan Konsep ...

77

Kegiatan Uji Coba Learning Log ... Catatan Penting Lapangan Learning Log Class ... Catatan Penting Lapangan Learning Log Home ... Skenario Penilaian Learning Log ... Rekapitulasi Skor Learning Log Class ... Rekapitulasi Skor Learning Log Home ... Hasil Validasi ... Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ...

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penilaian atau asesmen memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Rustaman, et al. (2005) bahwa dalam proses pembelajaran ada empat langkah utama yang menjadi tugas guru, yaitu perumusan tujuan pembelajaran, metode, alat dan evaluasi pembelajaran. Keempat langkah ini dalam pelaksanaannya saling terkait satu sama lainnya. Jenis asesmen yang sering dilakukan oleh guru saat ini adalah asesmen tradisional atau sering disebut paper and pencil test. Seperti yang dikemukakan oleh Wulan (2007) bahwa achievement test (tes prestasi belajar) sering dijadikan sebagai satu-satunya alat pengambilan keputusan tentang siswa. Informasi hasil tes sering dijadikan sebagai alat utama untuk mengetahui pencapaian tujuan-tujuan penting pembelajaran.

Penggunaan asesmen tradisional secara tunggal untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang diketahui, dilakukan dan dikerjakan peserta didik dirasakan belum cukup, karena di samping kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh asesmen tersebut, terdapat pula kekurangan-kekurangan yang dirasakan perlu adanya asesmen pendamping untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Penggunaan asesmen pendamping ini sering disebut sebagai asesmen alternatif. Menurut Wulan (2007) asesmen alternatif adalah penilaian non-tradisional yang menilai perolehan, penerapan pengetahuan dan keterampilan yang menunjukkan kemampuan siswa dalam proses maupun produk. Suatu penilaian alternatif diperlukan untuk melengkapi tes. Penilaian alternatif tersebut semestinya dapat mengatasi berbagai kelemahan yang dimiliki oleh tes. Selanjutnya Wulan (2007) menambahkan bahwa asesmen alternatif bersifat real task situations/otentik, berpihak kepada siswa dan memberikan umpan balik yang lebih bermakna bagi pengembangan potensi siswa secara menyeluruh.

(12)

2

Department of Education (2012) learning log digunakan siswa untuk merefleksi

materi yang mereka pelajari. Dalam penggunaan jurnal belajar ini, siswa merekam proses yang mereka lalui dalam mempelajari sesuatu yang baru, dan setiap pertanyaan yang mungkin mereka perlu untuk mengklarifikasikannya. Hal ini memungkinkan siswa untuk membuat koneksi ke apa yang telah mereka pelajari, menetapkan tujuan, dan merefleksikan proses belajar mereka. Hal tersebut bersesuaian dengan yang disebutkan dengan Pantiwati (2008) bahwa jurnal belajar sebagai salah satu jenis asesmen alternatif memiliki keunggulan di antaranya jurnal belajar dapat digunakan untuk merekam maupun meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik penting yang dipelajari, seperti misalnya perasaan siswa terhadap sains, kesulitan belajar yang dialami, ataupun kemampuan dalam memecahkan masalah dan topik tertentu.

Lebih lanjut West Virginia Department of Education (2012) menjelaskan bahwa guru dan siswa dapat menggunakan jurnal belajar ini sebagai penilaian pembelajaran di kelas, sebagai catatan siswa tentang apa yang mereka pelajari dan mungkin pertanyaan-pertanyaan yang masih ada di benak mereka, dan guru memantau perkembangan siswa menuju penguasaan target pembelajaran melalui jurnal belajar mereka. Dengan membaca learning log siswa dan memberikan umpan balik deskriptif tentang apa yang telah dilakukan siswa dengan baik dan saran untuk peningkatan perbaikan, guru dapat membuat learning log sebagai alat yang ampuh untuk belajar.

(13)

3

Gorfu (2008) yang menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan menggunakan

learning log memiliki nilai atau hasil belajar yang lebih tinggi daripada siswa

yang tidak menggunakan learning log dalam kegiatan pembelajaran.

Melihat banyaknya manfaat yang dapat diambil dari penggunaan learning log dalam pembelajaran berupa gambaran dari pemikiran siswa tentang proses pembelajaran yang dialaminya, maka learning log ini dapat dijadikan sebagai salah satu alat untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa. Seperti yang dijelaskan oleh Goode, et al. (2010) bahwa sebuah asesmen yang efektif adalah asesmen yang dapat digunakan oleh siswa untuk membuat proses belajar mereka lebih baik, dalam hal ini untuk mengetahui apa yang mereka ketahui, apa yang mereka ingin ketahui dan apa yang sudah mereka ketahui. Jika kita memfokuskan

pada ”apa yang diketahui” dan ”apa yang ingin atau apa yang perlu diketahui”

oleh siswa, hal ini merujuk pada suatu konsep tentang kebutuhan siswa. Menurut Sudjana (2001) kebutuhan belajar dapat diartikan sebagai suatu jarak antara tingkat pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang dimiliki pada suatu saat dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang ingin diperoleh sesorang, kelompok, lembaga, dan/atau masyarakat yang hanya dapat dicapai melalui kegiatan belajar. Memaknai penjelasan di atas, dibutuhkan sebuah bentuk asesmen yang mampu mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa.

Asesmen yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa sering disebut dengan analisis kebutuhan (need assessment atau need analysis). Wynne (2006) menjelaskan bahwa pada bidang pendidikan, sebuah analisis kebutuhan belajar membantu siswa untuk mengidentifikasi jenjang pengetahuan,

skill dan kompetensi yang mereka miliki dengan pengetahuan, skill dan

(14)

4

sesuai dengan tuntutan kurikulum yang tergambarkan dalam setiap bidang studi atau mata pelajaran.

Analisis kebutuhan dengan menggunakan learning log yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah analisis kebutuhan belajar siswa berdasarkan kesulitan belajar pada materi sistem reproduksi manusia. Hal ini didasarkan pada data yang ada di lapangan bahwa ditemukannya siswa yang mengalami kesulitan belajar pada konsep tersebut. Dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2012) bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari struktur, fungsi dan proses yang terjadi pada sistem reproduksi manusia. Hal ini tentu menjadi sebuah masalah karena ketika siswa mengalami kesulitan belajar maka siswa tersebut tidak mampu memenuhi kriteria ataupun standar kurikulum yang ditetapkan, dalam hal ini Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Ketidakmampuan siswa dalam memenuhi kriteria dari standar kurikulum menunjukkan adanya kesenjangan (gap) antara kemampuan yang diharapkan dengan kemampuan yang dimiliki, sehingga perlu dilakukan identifikasi kebutuhan belajar. Seperti yang dijelaskan oleh Wakley, et al. (2000) bahwa dengan menemukan kesenjangan (gap) pengetahuan antara yang dimiliki dan yang diharapkan berdasarkan kesulitan-kesulitan khusus yang dihadapi dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar.

Baik penggunaan maupun penyusunan learning log harus disesuaikan dengan karakteristik konsep dan materi. Pada penelitian Hidayat (2012) penyusunan task pada learning log disesuaikan dengan indikator-indikator terkait materi pelajaran dan latar belakang kesulitan belajar. Namun, pada penyusunan atau penerapannya masih terdapat kekurangan, seperti bentuk task learning log yang memungkinkan siswa tidak menjawab pertanyaan, sehingga perlu diperbaiki supaya dapat menyediakan informasi tentang cara menyusun sebuah perangkat asesmen berupa

learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan siswa pada materi sistem

(15)

5

kesulitan-kesulitan belajar yang dialami dalam mempelajari materi sistem reproduksi manusia.

Berdasarkan penjelasan di atas, fenomena kesulitan belajar ini diusahakan untuk diminimalisir dengan cara mengetahui kebutuhan belajar yang harus dimiliki siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Oleh karena itu perlu diadakannya penelitian tentang asesmen alternatif untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa pada materi sistem reproduksi manusia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang

diangkat dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah penggunaan learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa SMA pada materi sistem reproduksi manusia?”.

Rumusan masalah tersebut dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana penyusunan perangkat penilaian learning log sebagai asesmen alternatif untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dalam mempelajari materi sistem reproduksi manusia?

2. Bagaimana penggunaan learning log sebagai asesmen alternatif untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dalam mempelajari materi sistem reproduksi manusia?

3. Apa saja kebutuhan belajar siswa dalam pembelajaran sistem reproduksi manusia?

4. Kendala apa saja yang dihadapi dalam penggunaan learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa pada materi sistem reproduksi manusia?

(16)

6

6. Bagaimana tanggapan guru tentang penggunaan learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa pada materi sistem reproduksi manusia?

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari kesalahan penafsiran dalam penelitian ini maka masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Asesmen alternatif yang digunakan berupa asesmen tertulis penilaian buku belajar harian (learning log), rubrik penilaian (rating scale) untuk menilai

learning log, serta beberapa instrumen lain diantaranya lembar wawancara,

format catatan penting lapangan dan tes pemahaman konsep sistem reproduksi manusia.

2. Penggunaan asesmen alternatif untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dibatasi hanya pada penyusunan dan penggunaan learning log sebagai asesmen kebutuhan siswa, serta tanggapan guru terhadap penggunaan

learning log tersebut.

3. Kebutuhan belajar yang diidentifikasi adalah daftar kemampuan siswa berupa pengetahuan yang harus dimiliki siswa dalam mempelajari materi sistem reproduksi manusia.

4. Penelitian dilakukan pada materi sistem reproduksi manusia khususnya pada struktur dan fungsi alat reproduksi pria dan wanita, pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penyusunan dan penggunaan

learning log dalam mengungkap kebutuhan belajar siswa pada materi sistem

(17)

7

1. Menghasilkan perangkat penilaian berupa learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa pada materi sistem reproduksi manusia.

2. Mengungkap kebutuhan belajar siswa dalam pembelajaran sistem reproduksi manusia berdasarkan jawaban-jawaban siswa pada perangkat learning log. 3. Mengungkap kelebihan dan kendala yang dihadapi dalam penggunaan

learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa pada materi

sistem reproduksi manusia.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran dan acuan dalam penyusunan asesmen alternatif khususnya learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa SMA pada konsep sistem reproduksi manusia yang selanjutnya dapat dikembangkan lagi oleh guru dalam menggunakan learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa SMA pada konsep yang lain.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk mengembangkan model pembelajaran biologi yang sesuai untuk konsep sistem reproduksi manusia agar lebih mudah dipahami oleh siswa SMA dengan cara menyisipkan penilaian learning log pada pembelajaran biologi.

3. Hasil penelitian ini dapat memberikan feedback dan motivasi kepada siswa SMA dalam meningkatkan pemahaman konsep sistem reproduksi manusia. 4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti sendiri dan orang lain

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGII 1 Bandung, Jawa Barat. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA PGII 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas, dengan rincian satu kelas sebagai subjek untuk uji coba yaitu kelas XI IPA 3, dan satu kelas lainnya sebagai subjek untuk penerapan yaitu kelas XI IPA 2. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik sampel acak kelas. Pemilihan teknik ini didasarkan pada bahwa setiap siswa kelas XI IPA yang mempelajari sistem reproduksi manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk diidentifikasi kebutuhan belajarnya. Dari semua kelas XI IPA yang ada di SMA PGII 1 Bandung dipilih secara acak kelas sampel yang dijadikan subjek penelitian. Subjek yang diacak adalah kelas bukan individu siswa, hal ini dipilih dengan alasan untuk mengantisipasi perizinan dari pihak sekolah untuk tidak membentuk kelas baru sebagai subjek penelitian.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang disebut mixed

method design kategori exploratory design (the instrument development model)

yang terdiri dari beberapa kegiatan, antara lain sebagai berikut: 1. Menyusun Perangkat Penilaian Uji Coba

(19)

20

mempelajari sistem reproduksi manusia, serta rubrik penilaian yang digunakan untuk menilai jawaban siswa pada learning log.

Penyusunan instrumen lain juga dilakukan yaitu penyusunan pedoman wawancara, baik itu penyusunan pedoman wawancara untuk mengetahui tanggapan guru terhadap penggunaan learning log ataupun pedoman wawancara kepada siswa untuk tahap validasi. Selain itu, disusun pula perangkat tes penguasaan konsep dengan cara memilih pertanyaan yang sesuai dengan indikator yang telah disusun dalam learning log class yang berisi tentang pengetahuan (konsep) yang diperlukan oleh siswa dalam mempelajari sistem reproduksi manusia. Keseluruhan perangkat penilaian ataupun instrumen dilakukan

judgement oleh dosen ahli.

2. Melakukan Uji Coba Perangkat Penilaian yang Telah Disusun

Perangkat penilaian yang digunakan pada tahap uji coba adalah perangkat penilaian learning log dan rubrik penilaian. Perangkat penilaian diberikan kepada kelas yang menjadi subjek pada tahap uji coba, yaitu kelas XI IPA 3. Pada tahap ini juga dilakukan pencatatan kejadian penting yang terjadi selama uji coba berlangsung sebagai fokus kajian untuk melakukan perbaikan-perbaikan kesalahan serta kekurangan yang ditemukan pada perangkat penilaian.

3. Merevisi Perangkat Penilaian

Fokus kajian yang ditemukan pada tahap uji coba berupa kekurangan ataupun kesalahan yang terdapat pada perangkat penilaian dianalisis dan dilakukan perbaikan. Hasil perbaikan perangkat penilaian juga dilakukan judgement oleh dosen ahli sehingga siap digunakan pada tahap penerapan.

4. Melakukan Penerapan Perangkat Penilaian

(20)

21

5. Menganalisis Data

Keseluruhan data yang didapat kemudian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Data pada perangkat penilaian learning log, hasil validasi serta tes penguasan konsep dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji kecocokan, sedangkan data wawancara guru dan catatan penting lapangan dianalisis secara kualitatif.

6. Merumuskan Kesimpulan dan Rekomendasi Penelitian

Perangkat penilaian yang digunakan selama penelitian tidak langsung dapat dikategorikan sebagai perangkat penilaian yang baik dan memiliki kualitas yang tinggi. Namun, perangkat penilaian learning log ini dapat diterapkan di sekolah-sekolah untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dalam pembelajaran sistem reproduksi manusia. Selain itu, dengan beberapa penyesuaian, perangkat penilaian learning log ini juga dapat diterapkan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa pada materi pelajaran lainnya.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dengan metode deskriptif. Menurut Nazir (2005:54) metode deskriptif adalah metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mendapatkan gambaran tentang penggunaan learning log sebagai asesmen untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa SMA pada materi sistem reproduksi manusia.

D. Definisi Operasional

(21)

22

1. Learning Log

Learning log merupakan perangkat asesmen alternatif berupa jurnal belajar

harian berukuran A5. Learning log yang digunakan merupakan hasil modifikasi dari learning log yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Hidayat (2012). Learning log ini terbagi menjadi 2, yaitu learning log berisi pertanyaan arahan terkait konsep atau pengetahuan materi sistem reproduksi manusia (Learning Log Class) dan learning log yang berisi pertanyaan arahan terkait refleksi siswa (Learning Log Home) selama dan setelah pembelajaran materi sistem reproduksi manusia.

2. Kebutuhan Belajar

Kebutuhan belajar yang dimaksud adalah daftar kemampuan yang belum dimiliki siswa untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran yang diidentifikasi melalui perangkat penilaian learning log. Kebutuhan belajar yang diidentifikasi mencakup kebutuhan belajar terkait indikator pembelajaran (pengetahuan/konsep) serta kebutuhan belajar di luar indikator pembelajaran selama proses pembelajaran materi sistem reproduksi manusia berlangsung.

3. Materi Sistem Reproduksi Manusia

Materi sistem reproduksi manusia dalam penelitian ini adalah materi ajar yang dipelajari oleh siswa kelas XI.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah format buku belajar harian (learning log), rubrik penilaian, wawancara, catatan penting lapangan dan tes kognitif/penguasaan materi.

1. Jurnal Belajar Harian (Learning Log)

(22)

23

2. Rubrik Penilaian

Rubrik penilaian yang digunakan berupa daftar berskala (rating scale) untuk melihat kebutuhan siswa berupa pengetahuan yang diperlukan untuk mempelajari sistem reproduksi.

3. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada guru dan siswa. Wawancara kepada guru dilakukan untuk mengetahui tanggapan guru terhadap penggunaan learning log. Sedangkan wawancara kepada siswa dilakukan untuk validasi terhadap jawaban siswa pada tahap penggunaan

learning log.

4. Catatan Penting Lapangan

Berisi catatan kejadian faktual yang penting berupa kondisi keterlaksanaan penggunaan learning log, respon siswa terhadap isi learning log, serta kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan tahap uji coba dan pada tahap penerapan.

5. Tes Penguasaan Konsep

Tes penguasaan konsep berisi 20 soal pilihan ganda sebagai data sekunder untuk mendukung hasil penelitian ini. Soal-soal yang digunakan adalah soal-soal yang dipilih dari tiga skripsi Jurusan Pendidikan Biologi UPI dengan materi yang berkaitan atau sesuai dengan materi sistem reproduksi manusia, dengan kualitas soal yang telah teruji kelayakannya (realibilitas, validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan efektivitas distraktor). Soal-soal yang digunakan berasal dari tiga skripsi berikut; Anggraeny (2009), Perdana (2010) dan Waluyo (2010).

F. Teknik Pengumpulan Data

(23)

24

kejadian penting di lapangan dan pemberian tes penguasaan konsep (data sekunder). Adapun rincian teknik pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data

No. Teknik Instrumen Jenis Data Sumber Data

1. Observasi Task learning log

(jurnal belajar),

3. Dokumentasi Anecdotal record

(catatan penting

(24)

25

1. Analisis Rubrik Penilaian Learning Log

Jawaban siswa pada learning log class dinilai menggunakan rubrik penilaian berskala (rating scale) dengan cara memberi skor pada setiap jawaban siswa sesuai kriteria rubrik. Skor pada rubrik penilaian berskala ini berkisar antara 0-4. Jawaban yang paling sempurna diberi skor 4 dan kinerja yang sangat kurang diberi skor 0. Untuk lebih jelasnya, berikut ini cara perhitungan skor jawaban siswa:

a) Jawaban siswa pada setiap soal diberikan skor sesuai kriteria pada rubrik penilaian learning log (0, 1, 2, 3 atau 4).

b) Seluruh skor yang didapat oleh siswa pada setiap soal dijumlahkan,

c) Total skor yang didapat siswa kemudian dibagi total skor ideal (total skor ideal didapatkan dengan cara mengalikan skor jawaban sempurna atau 4 dengan jumlah soal yang ada pada learning log)

d) Hasil pembagian total skor jawaban siswa dengan total skor ideal selanjutnya dikali 100, hasil akhir tersebut merupakan nilai yang didapat siswa.

Jawaban siswa pada learning log home juga dinilai dengan rubrik penilaian berskala (rating scale) seperti langkah-langkah yang dilakukan pada penilaian learning log class.

2. Analisis Learning Log

Untuk mengukur efektivitas perangkat learning log yang digunakan, maka dilakukan uji kecocokan dengan cara membandingkan hasil atau nilai learning log yang didapatkan oleh siswa dengan hasil validasi wawancara, hasil tes penguasaan konsep serta nilai ulangan harian bab sistem reproduksi manusia.

3. Analisis Wawancara

(25)

26

digunakan sebagai data tanggapan guru terhadap penerapan lerning log sebagai asesmen alternatif. Jawaban dari hasil wawancara terhadap siswa akan dicocokkan dengan perolehan skor pada rubrik dari hasil penilaian menggunakan learning log. Data hasil validasi berupa uji petik dengan wawancara kepada perwakilan siswa kemudian akan ditabulasi. Hasil tabulasi dicari persentasenya dengan menggunakan rumus:

Berdasarkan hasil persentase, setiap instrumen dikategorikan berdasarkan kategori yang dikemukakan oleh Riduwan dalam Hidayat (2012) sebagai berikut.

Tabel 3.2 Kategori Validitas Data

Persentase (%) Kategori

0< x ≤ 20 Tidak valid 21< x ≤ 40 Kurang valid 41< x ≤ 60 Cukup valid 61< x ≤ 80 Valid 81< x ≤ 100 Sangat valid

4. Catatan Penting Lapangan

Data yang diperoleh dari catatan penting ini akan dianalisis secara deskriptif sebagai bahan untuk perbaikan instrumen dan menjadi bahan perbaikan dalam penerapan asesmen kebutuhan belajar siswa.

5. Tes Penguasaan Konsep

(26)

27

H. Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian ini terdiri atas tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir penelitian. Adapun rincian dari setiap tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Penelitian

Tahap ini diawali dengan pengajuan judul penelitian dan dilanjutkan dengan menyusun proposal penelitian untuk kemudian diajukan pada saat seminar proposal. Berdasarkan hasil dari seminar proposal, dilakukan perbaikan serta revisi rancangan penelitian. Kegiatan selanjutnya dilakukan dengan mengurus perizinan penelitian di tempat penelitian bersangkutan, yaitu di SMA PGII 1 Bandung.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Tahap Penyusunan Perangkat Asesmen 1) Menyusun Learning Log

a) Merumuskan indikator-indikator untuk menyusun learning log yang memuat daftar kebutuhan belajar siswa dalam mempelajari konsep sistem reproduksi manusia

b) Membuat rubrik penilaian berdasarkan indikator-indikator yang ada pada

learning log

c) Memvalidasi atau men-judgement learning log yang telah dibuat kepada dosen ahli dan memperbaiki kesalahan yang ditemukan.

2) Menyusun Pedoman Wawancara

a) Menyusun kisi-kisi pertanyaan wawancara untuk mengetahui tanggapan guru terhadap penerapan learning log dan menyusun pertanyaan wawancara untuk tahap validasi kepada siswa berdasarkan jawaban-jawaban yang muncul pada perangkat penilaian learning log.

b) Memvalidasi atau men-judgement pertanyaan yang telah dibuat kepada dosen ahli dan memperbaiki kesalahan yang ditemukan.

3) Menyusun Perangkat Tes Penguasaan Konsep

a) Memilih pertanyaan yang sesuai dengan indikator yang telah disusun dalam

learning log class yang berisi tentang pengetahuan (konsep) yang diperlukan

(27)

28

b) Memilih soal yang memenuhi kriteria (nilai reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, efektivitas pengecoh dan daya pembeda) untuk kemudian disusun dalam sebuah perangkat tes penguasaan konsep.

b. Tahap Pengujian Asesmen

1) Mengujicobakan learning log kepada kelas yang sedang belajar sistem reproduksi manusia

2) Menuliskan hal-hal yang penting selama uji coba berlangsung, untuk kemudian memperbaiki kesalahan atau kekurangan yang ditemukan.

c. Tahap Penerapan Asesmen

1) Melakukan penerapan asesmen learning log kepada kelas yang sedang belajar sistem reproduksi manusia

2) Menuliskan hal-hal yang penting selama penerapan asesmen berlangsung 3) Memberikan tes penguasaan konsep diakhir pembahasan materi bab sistem

reproduksi manusia.

4) Mengolah data hasil penerapan asesmen dan menganalisis dengan menggunakan rubrik penilaian.

5) Melaksanakan penerapan pedoman wawancara kepada guru dan siswa 3. Tahap Akhir Penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir antara lain menganalisis data yang diperoleh untuk kemudian diintegrasikan sehingga semua data yang diperoleh dapat dirumuskan kesimpulan ataupun pola kecendrungan data tentang penggunaan asesmen learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa. Rincian kegiatan akhir adalah sebagai berikut.

a. Menganalisis data hasil jawaban siswa pada learning log, hasil wawancara kepada guru dan siswa (validasi), catatan penting lapangan dan tes penguasaan konsep.

(28)

29

c. Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa berupa daftar kemampuan/ pengetahuan yang harus dimiliki siswa dalam mempelajari sistem reproduksi manusia berdasarkan hasil penelitian.

Rangkuman prosedur penelitian di atas digambarkan pada Gambar 3.1 berikut ini.

(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini telah menghasilkan perangkat learning log yang digunakan sebagai perangkat asesmen alternatif untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa. Learning log ini didesain semenarik mungkin dan dibentuk menjadi sebuah buku. Learning log yang digunakan terbagi menjadi dua macam, yaitu learning

log class yang terdiri dari satu lembar sampul depan, satu lembar petunjuk

pengisian, tujuh lembar kerja dengan 14 pertanyaan dan learning log home yang terdiri dari satu lembar sampul depan, enam lembar kerja dengan 12 pertanyaan. Semua bagian yang menyusun learning log tersebut dapat berfungsi dengan baik. Pertanyaan-pertanyaan di dalamnya disusun sebaik mungkin berdasarkan indikator serta tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Perangkat learning log ini juga dilengkapi dengan rubrik penilaian dan perangkat pendukung lain seperti pedoman wawancara dan soal-soal tes penguasaan konsep.

(30)

70

fakor lain penyebab kelainan/penyakit sistem reproduksi, sedangkan kebutuhan belajar siswa terkait refleksi pengalaman belajar yang teridentifikasi melalui

learning log home adalah kondisi dan suasana belajar yang bervariasi untuk

meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa.

Kelebihan dari perangkat learning log sebagai asesmen alternatif untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar adalah dapat mengungkap kebutuhan belajar siswa dari segi pengetahuan serta refleksi pengalaman belajar, dapat menjadi media untuk siswa mengungkapkan pemikirannya dengan lebih terbuka terhadap pembelajaran, dapat melihat keberhasilan guru dalam mengajar, sebagai feedback terhadap kemampuan siswa, dan melibatkan siswa secara langsung dalam proses asesmen, sedangkan kendala penerapan perangkat learning log yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu untuk memeriksa jawaban siswa serta proses analisis jawaban siswa pada perangkat learning log yang membutuhkan waktu relatif lama. Hal ini disebabkan karena learning log class dan learning log home harus diperiksa satu per satu dengan jumlah siswa dalam satu kelas yang relatif banyak, yaitu 38 orang.

B. Saran

Bagi guru yang ingin menggunakan learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa, perangkat ini tidak perlu dikerjakan oleh semua siswa di kelas. Disarankan learning log ini hanya dikerjakan oleh siswa yang tidak tuntas dalam tes formatif (ulangan harian) pada materi pembelajaran tertentu untuk kepentingan diagnostik. Dengan demikian siswa dapat mendapatkan penanganan yang tepat berdasarkan kebutuhan belajar spesifik yang dihadapinya. Cara seperti ini juga dapat meminimalisasi biaya penyusunan perangkat learning log dan waktu untuk menganalisis jawaban siswa pada learning log tersebut.

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeny, S. (2009). Pengaruh Penggunaan Jurnal Belajar (Learning Journal)

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia.

Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Ardiwinata, J.S. (2010). Asas Kebutuhan. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195908 261986031-JAJAT_S_ARDIWINATA/ASAS_KEBUTUHAN.pdf [2 Desember 2012]

Aryati, R. (2011). Perbedaan Prestasi Belajar Kimia Melalui Pembelajaran Team

Teaching dan Ekspositori dengan Motivasi yang Berbeda Pada Siswa Kelas X SMA N 1 Sumberjaya Tahun 2010/2011. Tesis Program

Pascasarjana Teknologi Pendidikan pada FKIP Universitas Lampung: tidak diterbitkan.

BSNP. (2006). Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah: Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMA/MA. Jakarta: Badan Standar

Nasional Pendidikan.

Campbell, N.A., Reece, J.B., dan Mitchel. L.G. (2004). Biologi Edisi Kelima Jilid

3. Jakarta: Erlangga.

Citrawathi, D.M. (2006). Pengembangan Pembelajaran Biologi dengan Menggunakan Modul Berorientasi Siklus Belajar dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA. Jurnal Pendidikan dan

Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. [Online]. Vol 3 (39), 18 halaman.

Tersedia: http://pasca.undiksha.ac.id/images/img_item/557.doc [16 Oktober 2013]

Danasasmita, W. (2010). Bab III Model-model Kurikulum. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG/195

201281982031- WAWAN_DANASASMITA/TUGAS_MAHASISWA/BAB_III-MODEL-MODEL_KURIKULUM.pdf [2 Desember 2012]

Direktorat Pembinaan SMA. (2010). Juknis Pembelajaran Tuntas, Remedial dan

Pengayaan di SMA. [Online]. Tersedia: http://guru-indonesia.net/admin/file/f_8899_25.JuknisPembelajaranTuntas,Remedial, &Pengayaan.pdf [15 Oktober 2013]

Dysinger, L. (2010). Spermatogenesis and Oogenesis. [Online]. Tersedia: http://ldysinger.stjohnsem.edu/ThM_599d_Beg/02_Biology/02_spermat-oogen.htm [27 Agustus 2013]

(32)

72

Faiq, M. (2012). Cara Mengetahui Pengetahuan Awal Siswa. [Online]. Tersedia: http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2012/07/kemampuan-awal-siswa-bagaimana-cara.html [7 November 2013]

Ferede, T. & Gorfu, M. (2008). The Effect of Learning Log on the Academic Performance of University Students: The Case of Psychology Second Year Students in Jimma University. In Ethiopia Journal Education & Science [Online]. Vol 3 (2), 11 halaman. Tersedia: http://www.ajol.info/index.php/ejesc/article/view/42003/56903 [26 Juli 2013]

Goode, K., Kingston, T., Grant, M.J., Munson, L. (2010). Assessment for

Learning. [Online]. Tersedia: http://earlylearningcentral.ca/wp-content/uploads/2009/02/Assessment-for-Learning-voice-march-2010.pdf [1 Desember 2012]

Hidayat, A. (2012). Penerapan Learning Log Sebagai Asesmen Alternatif untuk

Mendiagnostik Kesulitan Belajar Siswa SMA pada Materi Sistem Reproduksi Manusia. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak

diterbitkan.

James, R., Mclnnis, C., & Devlin, M. (2002). Assessing Learning In Australian

University. [Onine]. Tersedia: http://www.cshe.unimelb.edu.au/assessinglearning [16 Oktober 2013] Kurnadi, K.A. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia.

Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi UPI.

Kurniawan, I.N. (2008). Asesmen Perkembangan dan Belajar Siswa. [Online]. Tersedia: http://kurniawan.staff.uii.ac.id/2008/08/22/asesmen-perkembangan-dan-belajar-siswa-mengapa-penting/ [1 Desember 2012] Mahfuddin, A. (2010). Need Assessment dalam Pengembangan Kurikulum dan

Pembelajaran Bahasa. [Online]. Tersedia:

http://hipkin.or.id/needs-assessment-dalam-pengembangan-kurikulum-dan-pembelajaran-bahasa/ [2 Desember 2012]

Mahmudi, A. (2013). Teka-Teki Silang (TTS) Untuk Pembelajaran Biologi Kelas

X. [Online]. Tersedia:

http://wapikweb.org/article/detail/teka-teki-silang-tts-untuk-pembelajaran-biologi-kelas-x-AA-01316.php [7 November 2013]

Maskuro, A. (2013). Pengaruh Media Pembelajaran Diorama Mekanisme Siklus

(33)

73

Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Jember: tidak diterbitkan.

Maulana, P. (2012). Proses Fertilisasi, Gestasi (Kehamilan) dan Persalinan Pada

Manusia. [Online]. Tersedia: http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/proses-fertilisasi-gestasi-kehamilan-persalinan-manusia.html [27 Agustus 2013].

Moon, J. (2010). Assessment: Learning Journals and Logs. [Onlline]. Tersedia: http://www.ucd.ie/t4cms/ucdtla0035.pdf [2 Desember 2012]

Mustaji. (2012). Desain Pembelajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kolaborasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Berkolaborasi. [Online]. Tersedia: http://pasca.tp.ac.id/site/desain- pembelajaran-dengan-menggunakan-model-pembelajaran-kolaborasi-untuk-meningkatkan-kemampuan-berkolaborasi [7 November 2013] Nazir, M. (2005). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Northern Illinois University. (2012). Reflective Journals and Learning Logs.

[Online]. Tersedia:

Perdana, G.Y. (2010). Pengaruh Scaffolding Menggunakan Teknik Peer Tutoring

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Reproduksi. Skripsi

pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Peter Honey Publications. (2012). Learning Series Wheel. [Online]. Tersedia: http://www.peterhoney.com/content/LearningSeriesWheel.html [11 Desember 2012]

Pratiwi, D., Suwatra & Suarjana. (2013). Pemanfaatan Media Torso Untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD No 2 Paket Agung Singaraja. Jurnal PGSD FIP Universitas Pendidikan

(34)

74

Pratiwi, N. (2012). Organ Penyusun Sistem Reproduksi Pria. [Online]. Tersedia:

http://likebiology.blogspot.com/2012/03/organ-penyusun-sistem-reproduksi-pria.html [27 Agustus 2013]

Psychologymania. (2012). Sistem Reproduksi Wanita. [Online]. Tersedia: http://www.psychologymania.com/2012/06/sistem-reproduksi-wanita.html [27 Agustus 2013]

Rapidbi. (2007). Learning Logs and Learning Journals. [Online]. Tersedia: http://rapidbi.com/learninglogs-learningjournals/ [2 Desember 2012] Rapidbi. (2010). Learning Logs and Learning Journals: What They Are and How

To Write. [Online]. Tersedia: http://www.ode.state.or.us/opportunities/grants/nclb/title_iii/28learning-logs-and-learning-journals.pdf [2 desember 2012]

Rizal, A. (2012). Merancang Analisis Kebutuhan. [Online]. Tersedia:

http://www.slideshare.net/andyrizal/merancang-analisis-kebutuhan#btnNext [2 Desember 2012]

Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT). (2007). Writing A Journal or

Learning Log. [Online]. Tersedia: https://www.dlsweb.rmit.edu.au/lsu/content/2_AssessmentTasks/assess_pd f/journal.pdf [2 Desember 2012]

Rustaman, N. et al. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Rustaman, N.Y. (2010). Penilaian Otentik (Authentic Assessment) dan

Penerapannya dalam Pendidikan Sains. FPMIPA & Sekolah Pascasarjana

UPI.

Sa’dijah, C. (2009). Asesmen Kinerja dalam Pembelajaran Matematika. Dalam

Jurnal Pendidikan Inovatif [Online], Vol 4 (2), 4 halaman. Tersedia:

http://jurnaljpi.files.wordpress.com/2009/09/vol-4-no-2-cholis-sadijah.pdf [1 Desember 2012]

Samodra, D.W., Suhartono, V. & Santosa, S. (2009). Multimedia Pembelajaran Reproduksi Pada Manusia. Jurnal Teknologi Informasi. [Online]. Vol 5 (2), 16 halaman. Tersedia: http://research.pps.dinus.ac.id/lib/jurnal/MULTIMEDIA%20PEMBELAJ ARAN%20REPRODUKSI%20PADA%20MANUSIA.pdf [16 Oktober 2013]

(35)

75

Sexton, M. (2002). English Language Art: A Curriculum Guide. [Online]. Tersedia:

http://www.ed.gov.nl.ca/edu/k12/curriculum/guides/English/eng1202/Asse ssing_Student_Learning.pdf [27 Sepetember 2013]

Soendari, T. (2009). “Asesmen Sebagai Dasar Penyusunan Program Intervensi Anak Berkebutuhan Khusus”. Makalah pada Kegiatan Pendampingan Kepada Guru-guru SLB Negeri Garut, FIP UPI Bandung. [Online]. Students Learning in Biology Lessons. In Journal of Biological Education [Online], Vol 44 (2), 9 halaman. Tersedia: http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/00219266.2010.9656197#pre view [26 Juli 2013]

Stiggins, R., Arter, J., Chappuis, J., Chappuis, S. (2004). Assess How? Designing

Assessments to Do What You Want. [Online]. Tersedia: http://www.pbs.org/teacherline/courses/inst325/docs/inst325_stiggins.pdf [1 Desember 2012]

Subali, B. (2010). Penilaian, Evaluasi dan Remediasi Pembelajaran Biologi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Biologi UNY. [Online]. Tersedia: http://staff.uny.ac.id/system/files/pendidikan/Bambang%20Subali,%20Dr/ buku-eval-rem-2010.pdf [27 Sepetember 201]

Sudjana, D. (2001). Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production.

Sugihartono & Iswanti, I. (2010). Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran

Remedial. [Online]. Tersedia:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/03-Waluyo, J. (2010). Perbandingan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir

Kritis Siswa SMA Melalui Multimedia Ilustrasi Statis dan Animasi Pada Konsep Sistem Reproduksi. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak

diterbitkan.

(36)

76

Wulan, A.R. (2007). “Penggunaan Asesmen Alternatif dalam Pembelajaran

Biologi”. Makalah pada Seminar Nasional Biologi Perkembangan Biologi

dan Pendidikan Biologi untuk Menunjang Profesionalisme, UPI Bandung.

[Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/1974041719 99032-ANA_RATNAWULAN/asesmen_alternatif.pdf [1 Desember 2012] Wulan, A.R. (2010). Strategi Asesmen Portofolio Pada Pembelajaran Biologi di

SMA. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Gambar

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data .....................................................................
Gambar 2.1 Learning Series Wheel
Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data
Tabel 3.2 Kategori Validitas Data
+2

Referensi

Dokumen terkait

Melalui struktur yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat dijalankan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan korrdinasi

Kriteria peran sejarah (masa lalu) adalah lingkungan kota atau bangunan yang memiliki nilai sejarah, suatu peristiwa yang mencatat peran ikatan simbolis

Program khusus bina diri dan bina gerak merupakan upaya pendidikan yang diberikan secara khusus bagi siswa tunadaksa untuk menumbuhkembangkan kemampuan motorik serta sikap

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Integrasi nilai-nilai karakter menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Avhievement Division (STAD) pada materi

005/M.PPN/10/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional sebagaimana telah beberapa

Tomography ( OCT ) tidak dijumpai hubungan antara Retinal Nerve Fiber Layer ( RNFL ), Cup to Disc Ratio ( CDR ) dengan migren. Dijumpai

Pada penelitian Blue Mountains Eye Study juga tidak dijumpai hubungan yang signifikan antara migren dengan glaukoma tetapi dijumpai adanya hubungan yang signifikan pada odds ratio

A two-fluid heat exchanger is considered to be stream symmetric if the exchanger effectiveness &#34; (or P ) remains invariant by switching the two fluids (such as the tube fluid to