PENGARUH IKLIM KERJA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN
KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
KOTA CIMAHI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Administrasi Pendidikan
Oleh:
Tessa Rizky Maulana 0907200
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
PENGARUH IKLIM KERJA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN
KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
KOTA CIMAHI
Oleh:
Tessa Rizky Maulana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Tessa Rizky Maulana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Iklim Kerja Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi”. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah “seberapa besar pengaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai”. Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui gambaran yang jelas terkait besaran pengaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup, dengan populasinya adalah seluruh pegawai BKD Cimahi yang berjumlah 41 orang, seluruh populasi dijadikan sampel penelitian, angket disebar kepada 41 pegawai, tetapi angket yang terkumpul dan dapat diolah hanya sebanyak 36. Pengolahan hasil penelitian ini menggunakan bantuan program
Microsoft Excel 2007 dan SPSS 17.0 for Windows.
Hasil perhitungan kecenderungan umum dengan menggunakan Weighted
Mean Scored (WMS), menunjukkan bahwa iklim kerja organisasi di Badan
Kepegawaian Daerah Kota Cimahi termasuk dalam kategori baik dengan total skor rata-rata 3,72 dan disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi termasuk ke dalam kategori baik dengan total skor rata-rata sebesar 3,94.
Hasil uji normalitas terhadap distribusi data menunjukkan bahwa variabel X dan variabel Y berdistribusi tidak normal. Selanjutnya analisis data menggunakan statistik non parametrik, yaitu menggunakan teknik Spearman Rho. Diperoleh koefisien korelasi variabel X terhadap variabel Y sebesar 0,674 (ini menunjukkan bahwa korelasi kedua variabel berada pada tingkat hubungan yang kuat), dengan koefisien determinasi sebesar 45,42% oleh variabel X (Iklim Kerja Organisasi) sedangkan sisanya 54,58% dipengaruhi oleh variabel/ faktor lain. Faktor-faktor yang dimaksud diantaranya pengawasan pimpinan, budaya kerja, kepemimpinan, sanksi, dan kompensasi. Sedangkan hasil uji signifikasi diperoleh ≥ , atau 5,310 ≥ 1,697 yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X (Iklim Kerja Organisasi) dengan variabel Y (Disiplin Kerja Pegawai) di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi.
v
Abstract
The title of this research is "The Influence of Work Climate Organization to Work Discipline Employees in Badan Kepegawaian Daerah Cimahi". The problem studied in this research is "how much influence influence of work climate organization to work discipline employees". The general purpose of this research is to know resolute imagine about amount of work climate organization to work discipline employees in Badan Kepegawaian Daerah Cimahi.
The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. The technique of data collection using a closed questionnaire, the population in this research is almost employee of BKD Cimahi with totaling 41 people, all population to be the research sample, questionnaires were distributed to 41 employees, but questionnaires were collected and processed only as many as 36. Processing the results of this research using the program Microsoft Excel 2007 and SPSS 17.0 for Windows.
General results calculation using Weighted Mean Scored (WMS), suggests that the work climate organization in Badan Kepegawaian Daerah Cimahi is in good categories with mean score is 3.72 and work discipline employees in Badan Kepegawaian Daerah Cimahi is in good categories with mean score is 3.94.
Normality test results to distribution of the data showed that the variables X and Y are not normally distributed. And than analysis of data using non-parametric statistics, with Spearman Rho technique. Correlation coefficient of variable X to variable Y is 0.674 (This indicates that the correlation between the two variables is at the level of a strong relationship), with a coefficient of determination is 45.42% by the variable X (Work Climate Organization) while the remaining 54.58% is influence by variables / other factors. The factors in question include are the supervision of the leadership, workplace culture, leadership, sanctions, and compensation. While the significance test results is t count value ≥ t table value or 5,310 ≥ 1,697 which shows that there is a positive and significant influence between the variable X (Work Climate Organization) with variable Y (Work Discipline Employees) in the Badan Kepegawaian Daerah Cimahi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v`
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1. Batasan Masalah ... 3
2. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
1. Tujuan Umum ... 4
2. Tujuan Khusus ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN ...HIPOTESIS PENELITIAN ... 7
A. Kajian Pustaka ... 7
1. Konsep Dasar Iklim Kerja Organisasi... 7
a. Pengertian Iklim Kerja Organisasi ... 7
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim kerja organisasi ... 9
c. Karakteristik Iklim Kerja yang Efektif ... 11
d. Teknik-teknik Penciptaan Iklim Kerja yang Efektif ... 11
e. Dimensi dan Pengukuran Iklim Kerja Organisasi ... 12
vi
a. Pengertian Disiplin Kerja ... 15
b. Tujuan Disiplin Kerja ... 18
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja ... 18
d. Macam-macam Disiplin Kerja ... 20
e. Pendekatan Disiplin Kerja ... 22
f. Indikator untuk Mengukur Disiplin Keja Pegawai ... 23
B. Kerangka Pemikiran ... 25
C. Hipotesis Penelitian ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 29
1. Lokasi Penelitian ... 29
2. Populasi Penelitian ... 29
3. Sampel Penelitian ... 31
B. Desain Penelitian ... 33
C. Metode Penelitian... 34
1. Metode Deskriptif ... 35
2. Pendekatan Kuantitatif ... 36
D. Definisi Operasional... 36
1. Pengertian Pengaruh ... 36
2. Pengertian Iklim Kerja Organisasi ... 36
3. Pengertian Disiplin Kerja ... 37
E. Instrumen Penelitian... 37
F. Proses PengembanganInstrumen ... 40
1. PengujianValiditas ... 41
2. Pengujian Reliabilitas ... 44
G. Teknik Pengumpulan Data ... 45
H. Analisis Data ... 46
1. Seleksi Angket ... 46
2. Klasifikasi Data ... 46
4. Teknik Hipotesis Penelitian ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53
A. Hasil Penelitian ... 53
1. Seleksi Data ... 53
2. Klasifikasi Data ... 54
3. Hasil Pengolahan Data ... 55
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 72
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 80
A. Kesimpulan ... 80
B. Saran ... 80
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Distribusi Populasi Penelitian ... 30
Tabel 3.2 Distribusi Sampel Penelitian ... 32
Tabel 3.3 Desain Penelitian... 33
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 38
Tabel 3.5 Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban ... 40
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 42
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 43
Tabel 3.8 Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 48
Tabel 3.9 Kriteria Harga Koefisien Korelasi ... 51
Tabel 4.1 Rekapitulasi Jumlah Angket ... 53
Tabel 4.2 Skor Mentah Variabel X dan Variabel Y ... 54
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan WMS Variabel X ... 55
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan WMS Variabel Y ... 61
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 66
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 25
Gambar 2.2 Pengaruh dari Variabel X terhadap Variabel Y ... 28
Gambar 4.1 Grafik Normalitas Variabel X ... 68
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Kisi-kisi Instrumen dan Angket Penelitian ... 86
Lampiran II
Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 96
Lampiran III
Pengolahan Data WMS, Ujin Normalitas, dan Analisis Korelasi ... 126
Lampiran IV
Administrasi Penelitian ... 143
Lampiran V
Tabel Statistika ... 155
Lampiran VI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap organisasi baik itu swasta maupun pemerintah dalam rangka
mencapai tujuan yang diinginkan tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor tersebut yaitu dari sumber daya organisasi, baik sumber daya non
manusia maupun sumber daya manusia. Dalam hal ini yang lebih dikaji
adalah sumber daya manusia yaitu pegawai, dengan adanya sumber daya
manusia atau pegawai yang baik maka organisasi dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
Pendayagunaan sumber daya yang tepat dalam mengelola suatu
organisasi menjadi penentu keberhasilan dan keberlangsungan organisasi
tersebut, karena sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam
produktivitas organisasi. Untuk itu dibutuhkan adanya peningkatan dan
pengembangan sumber daya manusia sehingga dengan demikian sumber daya
manusia tersebut dapat terus menerus meningkatkan kemampuan dirinya dan
tentunya kinerjanya pun akan meningkat dengan baik.
Kinerja sumber daya manusia tidak akan optimal jika tidak diiringi
dengan kepatuhan pada norma dan peraturan yang berlaku dalam organisasi
tersebut. Dengan kata lain diperlukan disiplin kerja yang tinggi yang harus
ada pada setiap pegawai dalam suatu organisasi. Disiplin kerja pegawai
merupakan hal penting dalam peningkatan kinerja organisasi, dengan adanya
disiplin kerja yang baik maka tujuan organisasi yang diinginkan dapat
tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Salah satunya melalui disiplin kerja
rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugasnya dapat tercermin.
Disiplin kerja pegawai merupakan faktor penting yang harus
diperhatikan oleh setiap organisasi atau lembaga untuk dapat meningkatkan
prestasi organisasi. Aspek penting yang sangat mempengaruhi kinerja
2
kinerja seorang pegawai tergantung baik buruknya disiplin kerja pegawai itu
sendiri.
Banyak faktor yang mempengaruhi terhadap disiplin kerja pegawai,
diantaranya faktor dari atasan seperti pengawasan yang dilakukan atasan,
kemudian faktor iklim kerja organisasi, dan struktur organisasi. Diantara
beberapa faktor tersebut, faktor yang cukup berpengaruh penting terhadap
disiplin kerja pegawai adalah iklim kerja organisasi.
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Cimahi merupakan instansi
yang memegang peranan penting dalam manajemen pegawai khususnya
pegawai negeri sipil yang berada di lingkungan Kota Cimahi. Hal tersebut
mengakibatkan keberadaan dan perannya perlu dioptimalkan sebaik mungkin
sehingga menghasilkan kulaitas pelayanan yang memuaskan.
Fakta di lapangan yang penulis dapatkan pada studi pendahuluan
selama bulan Februari sampai dengan Maret 2013 didapati bahwa kondisi
disiplin kerja pegawai cukup rendah. Beberapa hal yang menjadi indikator
dan dapat diidentifikasi adalah beberapa pegawai yang tidak tepat waktu
datang ke kantor ataupun yang pulang sebelum jam kantor berakhir. Beberapa
orang memandang satu sisi terhadap alasan-alasan tersebut, namun
kenyataannya alasan-alasan kecil seperti itulah yang sebetulnya memiliki
peran yang cukup besar dalam kinerja maupun produktivitas organisasi.
Permasalahan yang sama juga terjadi di salah satu instansi
pemerintahan, Febriani (2011:4) mengungkapkan bahwa:
Berdasarkan studi pendahuluan peneliti yang telah dilakukan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat pada bulan November sampai dengan Desember 2010, diketahui bahwa peraturan terhadap disiplin kerja pegawai negeri sipil memang sudah diberlakukan tetapi ketaatan dalam menaati peraturan tersebut masih kurang diindahkan sehingga menyebabkan tingkat kedisiplinan kerja pegawai masih kurang. Hal tersebut dapat terlihat dari beberapa kelemahan yang ditunjukkan oleh pegawai dalam disiplin kerja, misalnya terlambat masuk kantor, tidak mengikuti apel, pulang lebih cepat dari waktu seharusnya, dan tidak hadir tanpa izin.
Permasalahan senada juga terdapat di instansi pemerintah lain terkait
diberitakan dalam surat kabar elektronik Kompas
(http://regional.kompas.com), yang memberitakan di salah satu artikel berita
yang berjudul “Disiplin Rendah, Puluhan Pemkab Madiun Bolos Kerja”,
memberitakan bahwa :
Perilaku disiplin di kalangan aparat pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, masih rendah. Hal itu tercermin dari banyaknya pegawai yang bolos kerja setelah libur bersama tahun baru 2013. Sekretaris Daerah Kabupaten Madiun Soekardi mengatakan, jumlah pegawai yang tidak masuk kerja pada Rabu (2/1/2013) mencapai 44 orang. Rinciannya, sebanyak 24 pegawai tidak masuk tanpa keterangan alias bolos kerja. Sedangkan yang beralasan sakit sebanyak 6 orang dan mengajukan ijin karena ada keperluan lain sebanyak 5 orang.
(Astuti: 2013, Error! Hyperlink reference not valid.)
Dari permasalahan yang terjadi di lapangan akan kurangnya kesadaran
pegawai terhadap hal-hal kecil yang justru memiliki pengaruh cukup besar,
penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai permasalahan tersebut. Sejauh
mana peranan alasan-alasan tersebut pada kinerja dan produktivitas
organisasi.
Berdasarkan paparan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Iklim Kerja Organisasi terhadap Disiplin Kerja Pegawai di BKD Kota Cimahi”.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
a. Penelitian ini dibatasi dalam menganalisa masalah mengenai
pengaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai.
b. Karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, maka lokasi
penelitian ini hanya dilakukan di BKD Kota Cimahi.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan diteliti oleh penulis, yaitu:
a. Bagaimanakah iklim kerja organisasi BKD Kota Cimahi?
b. Bagaimanakah disiplin kerja pegawai BKD Kota Cimahi?
c. Seberapa besar pengaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi yang
jelas mengenai pengaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja
pegawai di BKD Kota Cimahi.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan lebih khusus lagi, tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Mengetahui gambaran tentang iklim kerja organisasi yang ada di
BKD Kota Cimahi.
b. Mengetahui gambaran tentang disiplin kerja pegawai di BKD Kota
Cimahi.
c. Mengetahui gambaran seberapa besar pengaruh iklim kerja
organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi.
D. Manfaat Penelitian
1. Segi Teoritis
Manfaat penelitian ini dilihat dari segi teoritis adalah agar dapat
mengembangkan ilmu Administrasi Pendidikan khususnya dalam kajian
perilaku organisasi yang terkait tentang pengaruh iklim kerja organisasi
terhadap disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi.
2. Segi Operasional
a. Bagi Pihak Lembaga
Melalui penelitian ini lembaga dapat mengetahui tingkat disiplin kerja
pegawai, sehingga lembaga mampu meningkatkan dan menciptakan iklim
kerja organisasi yang berpengaruh positif bagi disiplin kerja pegawai.
b. Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan wawasan bagi peneliti tentang ilmu Administrasi
Pendidikan khususnya dalam kajian perilaku organisasi tentang pengaruh
E. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk memberikan deskripsi yang jelas mengenai isi skripsi ini, maka
penulis akan menguraikan sistematika yang telah ditetapkan berdasarkan
Peraturan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 5023/
UN40/HK/2012 tentang “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah di Universtas
Pendidikan Indonesia Tahun 2012”, yaitu sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Pendahuluan penulis sajikan pada bagian pertama skripsi yang di
dalamnya terdapat uraian mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi
dan Perumusan Masalah yang di dalamnya terurai mengenai Batasan Masalah
dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur
Organisasi Skripsi.
Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian.
Dalam bagian kedua penulis menyajikan terkait Kajian Pustaka yang
relevan dengan penelitian yang penulis lakukan, Kerangka Pemikiran yang
menjelaskan alur penelitian yang dilakukan, dan Hipotesis Penelitian yang
merupakan dugaan sementara terhadap masalah yang dirumuskan dalam
penelitian.
Bab III Metode Penelitian
Pada bagian ketiga berisi penjabaran terinci mengenai metode
penelitian yang di dalamnya terdapat komponen-komponen: Lokasi dan
Subjek Penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi
Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen, Teknik
Pengumpulan Data, dan Analisis Data.
6
Pada bagian keempat terdapat penjelasan mengenai hasil penelitian dan
pembahasan yang di dalamnya menjelaskan mengenai pembahasan yang
berisi tentang jawaban dari rumusan masalah yang diteliti.
Bab V
Pada bagian kelima penulis menyajikan Kesimpulan dan Saran.
Kesimpulan yang berisi tentang penjelasan simpulan dari hasil pembahasan
penelitian sedangkan saran yang berisi masukan-masukan yang penulis
berikan untuk kemajuan pihak lembaga terkait disiplin kerja pegawai.
Daftar Pustaka
Pada bagian terakhir skripsi ini penulis sajikan Daftar Pustaka yang
berisi mengenai referensi-referensi yang penulis gunakan dan sumber yang
Tessa Rizky Maulana, 2013
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
Sebuah penelitian memerlukan suatu objek untuk diteliti yang nantinya
digunakan sebagai sumber data, tentunya objek tersebut disesuaikan dengan
masalah mengenai penelitian itu. Objek tersebut tentunya harus ditetapkan
pada suatu lokasi penelitian, sehingga lokasi penelitian sangat diperlukan
dalam penelitian ini. Untuk itu penulis memaparkan uraian yang berkenaan
dengan lokasi, populasi, dan sampel penelitian.
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah dimana tempat peneliti melakukan
penelitianya itu mengenai pengaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin
kerja pegawai. Adapun lokasi penelitian ini adalah di Badan Kepegawaian
Daerah Kota Cimahi yang berada pada Lingkungan Pemerintahan Kota
Cimahi di Jalan Demang Hardjakusumah Nomor 4 Gedung C Lantai 4.
2. Populasi Penelitian
Populasi merupakan kumpulan dari beberapa objek/ subjek yang
ditetapkan oleh peneliti sebagai sumber data penelitian. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:117) yang
menyatakan bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri ata
sobjek/ subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Penulis dapat menarik kesimpulan bahwa untuk mendapatkan populasi
yang sesuai dengan kajian peneltian, maka penelti harus mengidentifikasi
terlebih dahulu jenis data yang diperlukan, yaitu harus relevan dan mengacu
pada permasalahan penelitian. Dengan demikian dapat diartikan bahwa data
30
Tessa Rizky Maulana, 2013
Dapat diidentifikasi bahwa yang menjadi permasalahan pokok dalam
penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh iklim kerja organisasi terhadap
disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi. Dengan demikian yang
dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah para pegawai di BKD Kota
Cimahi. Adapun jumlah keseluruhan jumlah pegawai yang menjadi populasi
dalam penelitian ini dapat diuraikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.1
Distribusi Populasi Penelitian
NO
BIDANG /
BAGIAN SUB. BID/ SUB. BAG
JUMLAH
(orang)
1
Sekretariat Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kota
Cimahi 1
a. Kepala Sub Bagian Program dan
Pelaporan 1
b. Kepala Sub Bagian Keuangan 1
c. Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian 1
d. Pelaksana/Fungsional Umum 11
2
Kesejahteraan
dan
Perencanaan
Pegawai
Kepala Bidang Perencanaan dan
Kesejahteraan Pegawai 1
a. Kepala Sub Bidang Perencanaan Pegawai 1
b. Kepala Sub Bidang Pembinaan dan
Kesejahteraan Pegawai 1
c. Pelaksana/Fungsional Umum 6
3
Pengembangan
dan Mutasi
Pegawai
Kepala Bidang Pengembangan dan Mutasi
Pegawai 1
a. Kepala Sub Bidang Pengembangan Karir 1
Tessa Rizky Maulana, 2013
Kepangkatan
c. Pelaksana/Fungsional Umum 7
4
Pendidikan dan
Pelatihan
Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan 1
a. Kepala Sub Bidang Analisis Kebutuhan
Diklat 1
b. Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan
Diklat 1
c. Pelaksana/Fungsional Umum 5
JUMLAH 41
3. Sampel Penelitian
Dalam penenelitian tentunya memerlukan sampel penelitian, hal ini
dimaksud agar mempermudah melakukan penelitian. Menurut Sugiyono
(2011:118) menyatakan bahwa “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Kemudian dalam
penarikan sampel pada suatu populasi harus memperhatikan teknik-teknik
yang benar dalam penentuan sampel dalam suatu populasi. Dengan demikian
sampel yang diambil berdasarkan data yang dapat mewakili populasi secara
keseluruhan.
Pengambilan sampel dalam penelitian harus betul-betul tepat dan
objektif, artinya sampel yang diambil harus dapat mewakili keseluruhan
jumlah populasi yang ada. Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah
kurang dari 100 orang, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah keseluruhan jumlah populasi yang ada yang menjadi objek/subyek penelitian. Menurut Sugiyono (2011:126) bahwa: “Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri”. Dengan kata lain, penelitian ini merupakan penelitian populasi.
Beradasarkan hal tersebut penulis menjadikan seluruh populasi
32
Tessa Rizky Maulana, 2013
dari keseluruhan populasi adalah sebanyak 41 pegawai. Uraian lengkapnya
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Distribusi Tabel Sampel Penelitian
NO BIDANG /
BAGIAN SUB. BID/ SUB. BAG
JUMLAH
(orang)
1
Sekretariat Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kota
Cimahi 1
a. Kepala Sub Bagian Program dan
Pelaporan 1
b. Kepala Sub Bagian Keuangan 1
c. Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian 1
d. Pelaksana/Fungsional Umum 11
2
Kesejahteraan
dan
Perencanaan
Pegawai
Kepala Bidang Perencanaan dan
Kesejahteraan Pegawai 1
a. Kepala Sub Bidang Perencanaan Pegawai 1
b. Kepala Sub Bidang Pembinaan dan
Kesejahteraan Pegawai 1
c. Pelaksana/Fungsional Umum 6
3
Pengembangan
dan Mutasi
Pegawai
Kepala Bidang Pengembangan dan Mutasi
Pegawai 1
a. Kepala Sub Bidang Pengembangan Karir 1
b. Kepala Sub Bidang Mutasi dan
Kepangkatan 1
c. Pelaksana/Fungsional Umum 7
4
Pendidikan dan
Pelatihan
Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan 1
a. Kepala Sub Bidang Analisis Kebutuhan
Tessa Rizky Maulana, 2013
b. Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan
Diklat 1
c. Pelaksana/Fungsional Umum 5
JUMLAH 41
B. Desain Penelitian
Desain penelitian tergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Sebagai
suatu model perencanaan, desain penelitian ini bertujuan untuk memberi
pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil. Menurut Nasution (2009:23) mengemukakan bahwa “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu.”
Desain penelitian bertujuan untuk memberi pegangan yang jelas dan
terstruktur kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Dari pemaparan
pengertian desain penelitian di atas, desain dalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.3
Desain Penelitian
No PROSES HASIL
1 Memilih masalah Peneliti menemukan dan
mendapatkan masalah yang akan
diteliti
2 Merumuskan masalah Peneliti merumuskan 3 rumusan
masalah
3 Membuat dan merumuskan
hipotesis
Peneliti memperoleh rumusan
hipotesis
4 Memilih metode dan pendekatan
penelitian
Terpilihnya metode dan
pendekatan penelitian yang
34
Tessa Rizky Maulana, 2013
5 Menentukan variabel dan sumber
data
Ketetapan peneliti dalam
menentukan variabel X dan Y
serta sumber data yang diperoleh
6 Menentukan, menyusun, dan
menguji validitas instrumen
penelitian
Peneliti memperoleh kisi-kisi
instrumen dan hasil uji validitas
instrumen penelitian
7 Mengumpulkan data penelitian Terkumpulnya data-data
penelitian yang diperlukan
8 Analisis data Peneliti memperoleh hasil
penelitian
9 Menarik kesimpulan Peneliti memperoleh kesimpulan
dari penelitian yang telah
dilakukan
10 Menyusun laporan penelitian Tersusunnya hasil laporan
penelitian berupa skripsi
C. Metode Penelitian
Suatu penelitian dibutuhkan metode penelitian yang tepat dan sesuai
dengan penelitian yang dilakukan. Dengan menggunakan metode penlitian
yang tepat diharapkan memperoleh hasil penelititan dan dapat
dipertanggungjawabkan. Menurut Surakhmad (1985:131) berpendapat
bahwa:
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan menggunakan teknik, dan alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhiungkan kewajaran dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.
Sejalan dengan pemikiran tersebut metode penelitian merupakan upaya
untuk mencari kebenaran secara ilmiah yang berdasarkan pada data yang
Tessa Rizky Maulana, 2013
juga merupakan cara untuk mencapai tujuan penelitian dan memecahkan
permsalahan-permsalahan penelitian.
Bertolak dari permasalahan penelitian yang diangkat dan diteliti yaitu
terkait dengan hubungan dua variabel, maka metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif.
1. Metode Deskriptif
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, metode ini mengandung
pengertian bahwa metode untuk memahami masalah berdasarkan peristiwa
atau gejala yang sedang berlangsung pada saat ini. Hal tersebut sejalan
dengan pendapat Ali (1992: 120) yang mengemukaka bahwa:
Metode penelitian deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan analisis atau pengolahan data. Membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggamvaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi.
Sementara itu Surakhmad (1985: 139-140) mengemukakan mengenai
cri-ciri metode deskriptif yaitu:
a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang atau pada masalah-masalah yang aktual.
b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisa. Oleh karenanya metode ini sering disebut metode analisa.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam
penggunaan metode deskriptif ini masalah difokuskan pada masalah-masalah
yang aktual yang terjadi pada masa sekarang.
Sejalan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka
melalui metode penelitian deskriptif diharapkan dapat menghasilkan dan
mendapatkan informasi yang tepat dan gambaran yang lengkap secara faktual
mengenai pegaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di
36
Tessa Rizky Maulana, 2013
2. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang
menggunakan metode bilangan untuk mendeskripsikan observasi suatu objek
atau variabel dimana bilangan menjadi bagian dari pengukuran atau
pendekatan penelitian yang menggunakan pengolahan data melalui hasil
perhitungan statistika.
Pendekatan kuantitatif ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh dari variabel X yang diteliti yaitu iklim kerja organisasi terhadap
variabel Y yaitu disiplin kerja pegawai dengan cara mengukur dan
menghitung apa ayang menjadi indikator-indikator variabel penelitian
sehingga dapat diperoleh deskripsi dan korelasi antara variabel-variabel
penelitian melalui sistem perhitungan yang menggunakan statistika.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalah pahaman pengertian terhadap istilah yang
terdapat dalam judul, maka penulis akan menjelaskan pengertian dan maksud
yang terdapat dalam judul tersebut.
1. Pengertian Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengaruh merupakan daya
yang ada atau timbul dari sesuatu. Berdasarkan pengertian tersebut, pengaruh
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan yang memiliki variabel
X yaitu iklim kerja organisasi terhadap variabel Y yaitu disiplin kerja
pegawai. Jadi dalam penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh iklim kerja
organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi.
2. Pengertian Iklim Kerja Organisasi
Iklim kerja organisasi adalah lingkungan internal psikologis suatu
organisasi yang dirasakan oleh pegawai dan mempengaruhi tingkah laku
pegawai tersebut. Lingkungan internal psikologis ini merupakan lingkungan
dimana tempat penelitian ini dilakukan, yaitu iklim kerja organisasi yang
Tessa Rizky Maulana, 2013
berupa conformity, responsibility, standart, reward, clarity, dan team spirit
yang dirasakan di lingkungan kerja dengan indikator-indikatornya, yaitu
mematuhi kebijakan, prosedur, dan peraturan yang ditetapkan lembaga/
organisasi, kesempatan pegawai untuk memecahkan masalah dan mengambil
keputusan sendiri, standar hasil kerja yang tinggi yang ditetapkan lembaga,
kesesuaian antara imbalan yang diterima dengan usaha yang diberikan
pegawai pada lembaga, adanya koordinasi dan perencanaan yang baik dari
lembaga, dan adanya suasana yang kondusif dan bersahabat serta kerja sama
antara pegawai dan lembaga.
3. Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin merupakan suatu keadaan yang tercipta karena ketataan,
kepatuhan dan keteraturan pegawai terhadap aturan atau norma yang berlakud
alam suatu organisasi. Dalam penelitian ini yang dikaji adalah tentang disiplin
pegawai di BKD Kota Cimahi. Adapun yang dijadikan dimensi disiplin kerja
pegawai disini adalah terkait dengan kepatuhan dalam pelaksanaan pekerjaan,
ketertiban dalam pelaksanaan tugas, dan keteraturan terhadap prosedur kerja.
E. Instrumen Penelitian
Suharsimi (2009:10) menyatakan bahwa “Instrumen pengumpulan data
adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa instrumen penelitian
merupakan alat ukur atau alat bantu bagi peneliti untuk digunakan dalam
pengukuran variabel dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang
akurat.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen
penelitian ini adalah :
1. Menentukan variabel yang akan diteliti yaitu variabel X (Iklim Kerja
Organisasi) dan variabel Y (Disiplin kerja pegawai)
38
Tessa Rizky Maulana, 2013
3. Menyusun kisi-kisi instrumen dari setiap variabel
4. Membuat daftar pernyataan dari setiap variabel dengen disertai
alternatif jawaban dan petunjuk cara menjawab agar tidak terdapat
kekeliruan dalam menjawab
5. Menetapkan kriteria penilaian atau penskoran untuk setiap alternatif
jawaban yaitu dengan menggunakan skala likert.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Dimensi Indikator
Variabel X
IKLIM KERJA
ORGANISASI
Conformity
(Kesesuaian)
1. Penyesuaian perilaku kerja dengan peraturan 2. Penyesuaian perilaku
kerja dengan kebijakan lembaga/ organisasi 3. Penyesuaian karakteristik
pekerjaan pegawai dengan tata cara pelaksanaan pekerjaan
Responsibility
(Tanggung
Jawab)
1. Tanggung jawab dalam pengambilan keputusan 2. Tanggung jawab dalam penyelesaian masalah
Standart
(Standar)
1. Standar kerja yang ditetapkan mendukung pencapaian tujuan kerja 2. Hasil kerja/ outputsesuai
dengan standar yang ada 3. Evaluasi hasil kerja
dibandingkan dengan standar kerja yang ada
Reward
(Imbalan)
1. Pemberian imbalan sesuai dengan proses kerja
2. Pemberian sanksi sesuai dengan taraf kesalahan kerja
Tessa Rizky Maulana, 2013
(Kejelasan) 2. Kejelasan visi lembaga 3. Kejelasan misi lembaga 4. Kejelasan tanggung
jawab dan wewenang pegawai
Team Spirit
(Semangat Tim)
1. Hubungan dengan rekan kerja dan atasan berjalan harmonis
2. Adanya dukungan dan bantuan sejawat dalam menyelesaikan masalah 3. Komunikasi dengan
rekan kerja dan pimpinan berjalan dengan efektif Variabel Y DISIPLIN KERJA PEGAWAI Kepatuhan dalam pelaksanaan pekerjaan
1. Memahami ketentuan jam kerja
2. Datang dan pulang tepat waktu
3. Waktu bekerja sesuai dengan jam kerja 4. Memahami aturan yang
berlaku dalam pelaksanaan tugas 5. Kepatuhan pegawai pada
instruksi
6. Kepatuhan pegawai terhadap standar mutu 7. Menjalankan pekerjaan
sesuai arahan Ketertiban dalam
pelaksanaan
tugas
1. Menjalankan kerja sama yang baik
2. Memelihara dan menjaga kelengkapan kerja
3. Menjaga lingkungan kerja
4. Memahami perawatan fasilitas pekerjaan Keteraturan
terhadap prosedur kerja
1. Menjalankan tugas-tugas kerja sesuai dengan mekanisme kerja
2. Memahami bidang tugas 3. Melakukan koordinasi
40
Tessa Rizky Maulana, 2013
pekerjaan
4. Berkoordinasi dengan pimpinan dalam pelaksanaan kerja
Kisi-kisi instrumen lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran,
instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan
menghasilkan data yang akurat, sehingga setiap instrumen harus mempunyai
skala. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2009:105) bahwa:
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Setiap alternatif jawaban setiap item menggunakan skor penilaian yang
berkisar dari 1 sampai 5 dengan perincian pada tabel berikut :
Tabel 3.5
Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor
Selalu 5
Sering 4
Kadang-kadang 3
Hampir TidakPernah 2
Tidak Pernah 1
F. Proses Pengembangan Instrumen
Sebelum melakukan kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya pada
objek penelitian, angket akan diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba angket
ini bertujuan agar angket penelitian dapat diukur validitas dan reabilitasnya.
Maka untuk keperluan uji validitas dan reliabilitas instrumen pengumpulan
Tessa Rizky Maulana, 2013
terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan tujuan untuk
menguji validitas dan reabilitas intrumen tersebut.
1. Pengujian Validitas
Sugiyono (2011:173) menjelaskan bahwa “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang dapat digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Dapat disimpulkan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dari suatu instrumen penelitian.
Adapun rumus yang digunakan dalam uji validitas instrumen ini adalah
Pearson Product Moment (Akdon, 2008: 144) sebagai berikut:
Keterangan:
= koefisien korelasi
= jumlah responden
= jumlah perkalian X dan Y
= jumlah skor item
= jumlah skor total (seluruh item)
= jumlah skor-skor X yang dikuadratkan
= jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan
Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pernyataan. Hasil koofisien
korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
t = Nilai
r = Koefisien korelasi hasil
√{ }
42
Tessa Rizky Maulana, 2013
n = Jumlah responden
Hasil dari nilai dikonsultasikan dengan Distribusi (tabel t) untuk
= 0,05 dan dk = 11 – 2 = 9, dengan uji satu pihak, maka diperoleh =
1,833.
Kaidah keputusan: Jika > berarti valid dan
< berarti tidak valid
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas
(rincian terlampir) dan juga dengan menggunakan bantuan program Microsoft
[image:31.595.119.509.238.754.2]Exel 2007 untuk variabel X terdapat 32 item dan variabel Y 22 item.
Tabel 3.6
HASIL UJI VALIDITAS
VARIABEL X IKLIM KERJA ORGANISASI
No.
Item
Koefisien
Korelasi
Harga
thitung
Harga
ttabel
Keterangan Keputusan
1. 0,533 1,891 1,833 Valid Diambil
2. 0,683 2,805 1,833 Valid Diambil
3. 0,798 3,966 1,833 Valid Diambil
4. 0,713 3,047 1,833 Valid Diambil
5. 0,827 4,417 1,833 Valid Diambil
6. 0,527 1,860 1,833 Valid Diambil
7. 0,518 1,819 1,833 Tidak Valid Dihapus
8. 0,743 3,330 1,833 Valid Diambil
9. 0,724 3,151 1,833 Valid Diambil
10. 0,533 1,993 1,833 Valid Diambil
11. 0,701 2,952 1,833 Valid Diambil
12. 0,530 1,877 1,833 Valid Diambil
13. 0,805 4,069 1,833 Valid Diambil
14. 0,598 2,240 1,833 Valid Diambil
15. 0,543 1,941 1,833 Valid Diambil
Tessa Rizky Maulana, 2013
17. 0,715 3,068 1,833 Valid Diambil
18. 0,536 1,907 1,833 Valid Diambil
19. 0,574 2,102 1,833 Valid Diambil
20. 0,589 2,189 1,833 Valid Diambil
21. 0,665 2,669 1,833 Valid Diambil
22. 0,743 3,330 1,833 Valid Diambil
23. 0,782 3,761 1,833 Valid Diambil
24. 0,895 6,031 1,833 Valid Diambil
25. 0,724 3,146 1,833 Valid Diambil
26. 0,848 4,807 1,833 Valid Diambil
27. 0,598 2,240 1,833 Valid Diambil
28. 0,594 2,215 1,833 Valid Diambil
29. 0,596 2,215 1,833 Valid Diambil
30. 0,827 4,417 1,833 Valid Diambil
31. 0,805 4,069 1,833 Valid Diambil
32. 0,551 1,983 1,833 Valid Diambil
Setelah dilakukan uji validitas angket variabel X, dapat disimpulkan
bahwa dari 32 item yang diujikan terdapat 31 item yang dinyatakan memiliki
validitas konstruksi yang baik dan 1 item dinyatakan tidak memiliki vaiditas
yang baik yaitu item nomor 7. Item yang dinyatakan tidak valid, peneliti
memutuskan untuk menghapusnya saja, karena masih ada item lain yang
[image:32.595.117.509.112.737.2]sudah mewakili indikatornya.
Tabel 3.7
HASIL UJI VALIDITAS
VARIABEL Y DISIPLIN KERJA PEGAWAI
No.
Item
Koefisien
Korelasi
Harga
thitung
Harga
ttabel
Keterangan Keputusan
1. 0,599 2,246 1,833 Valid Diambil
44
Tessa Rizky Maulana, 2013
3. 0,779 3,721 1,833 Valid Diambil
4. 0,708 3,007 1,833 Valid Diambil
5. 0,764 3,556 1,833 Valid Diambil
6. 0,786 3,811 1,833 Valid Diambil
7. 0,601 2,258 1,833 Valid Diambil
8. 0,786 3,811 1,833 Valid Diambil
9. 0,819 4,281 1,833 Valid Diambil
10. 0,627 2,414 1,833 Valid Diambil
11. 0,885 5,716 1,833 Valid Diambil
12. 0,617 2,353 1,833 Valid Diambil
13. 0,728 3,186 1,833 Valid Diambil
14. 0,917 6,939 1,833 Valid Diambil
15. 0,635 2,470 1,833 Valid Diambil
16. 0,584 2,163 1,833 Valid Diambil
17. 0,791 3,881 1,833 Valid Diambil
18. 0,838 4,598 1,833 Valid Diambil
19. 0,709 3,018 1,833 Valid Diambil
20. 0,736 3,258 1,833 Valid Diambil
21. 0,545 1,949 1,833 Valid Diambil
22. 0,692 2,875 1,833 Valid Diambil
Setelah dilakukan uji validitas angket variabel y, dapat disimpulkan
bahwa dari 22 item yang diujikan, semua item yang dinyatakan memiliki
validitas konstruksi yang baik.
2. Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen merupakan istilah yang dipakai untuk
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila
Tessa Rizky Maulana, 2013
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik”.
Rumus yang digunakan sebagaimana dikemukakan Akdon (2008: 161)
sebagai berikut:
Keterangan:
= Nilai Reliabilitas
= Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total
= Jumlah item
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data bertujuan untuk menjadi alat dan cara yang
digunakan dalam mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai subjek
penelitian. Peneltian ini menggunakan teknik komunikasi tidak langsung,
yaitu komunikasi dengan subjek penelitian dilakukan melalui perantara suatu
instrumen. Adapun instrumen yang digunakan adalah angket atau kuesioner.
Menurut Sugiyono (2011:199) “Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
Penelitian ini menggunakan angket tertutup agar menjaga kerahasiaan
isi angket yang diisi oleh responden. Responden diberikan kesempatan untuk
memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pernyataan yang ada.
Adapun alasan peneliti menggunakan angket tertutup seperti yang telah
dijelaskan di atas adalah sebagai berikut:
1. Angket tertutup dapat mengumpulkan data dalam jangka waktu yang
efisien.
2. Responden lebih mudah mengisi jawaban karena peneliti telah
mencantumkan alternatif jawaban.
46
Tessa Rizky Maulana, 2013
4. Memudahkan dalam perhitungan dan analisis dari jawaban-jawaban yang
terkumpul.
H. Analisis Data
Menurut Sugiyono (2011:207) menerangkan bahwa analisis data
sebagai berikut:
Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jeni reponden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyaikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam
sebuah penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang telah terkumpul
memiliki arti dan selanjutnya dapat diambil kesimpulannya sebagai jawaban
dari permsalahan yang diteliti.
Berdasarkan paparan di atas, maka untuk membuat data harus dilakukan
langkah-langkah secara sistematik, adapun langkah-langkah yanng digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Seleksi Angket
Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa dan
menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Hal ini penting dilakukan
untuk menyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul memenuhi syarat
untuk diolah lebih lanjut.
2. Klasifikasi Data
Setelah langkah seleksi angket, kemudian langkah selanjutnya adalah
mengklasifikasikan data berdasarkan variabel penelitian untuk variabel X dan
Y sesuai dengan sampel penelitian. Kemudian dilakukan pemberian skor pada
setiap alternatif jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan
Tessa Rizky Maulana, 2013 3. Pengolahan Data
a. Menghitung Kecenderungan Umum Skor Responden
Masing-masing Variabel dengan rumus Weighet Means Score (WMS)
Adapun rumus dari Weight Means Score (WMS) adalah sebagai berikut:
Keterangan:
̅ = Rata-rata skor responden
= Jumlah Skor dari jawaban responden
= Jumlah Responden
Langkah-langkah yang ditetapkan dalam pengolahan data dengan
menggunakan rumus WMS ini adalah sebagai berikut:
a. Memberi bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban dengan
menggunkan skala Likert.
b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang
dipilih.
c. Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung
dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri.
d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing
kolom.
e. Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel
konsultasi hasil perhitungan WMS di bawah ini:
48
[image:37.595.79.541.147.777.2]Tessa Rizky Maulana, 2013
Tabel 3.8
Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Rentang
Nilai Kriteria
Penafsiran
Variabel X Variabel Y
4,01 – 5,00
3,01 – 4,00
2,01 – 3,00
1,01 – 2,00
0,01 – 1,00
Sangat Baik Baik Cukup Rendah Sangat Rendah Selalu (SL) Sering (SR) Kadang-kadang (KD)
Hampir Tidak Pernah (HTP)
Tidak Pernah (TP)
Selalu (SL)
Sering (SR)
Kadang-kadang (KD)
Hampir Tidak Pernah (HTP)
Tidak Pernah (TP)
b. Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas distribusi ini digunakan untuk mengetahui dan
menentukan apakah pengolahan data menggunkan analisis data parametrik
atau non parametrik. Dalam penelitian ini untuk perhitungan uji normalitas
data dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for Windows dengan
uji Kolmogrov-Smirnov. Adapun dasar pengambilan keputusan teknik
pengujian normalitas yang dicontohkan adalah teknik Liliefors (Wijaya,
2000:42) dengan hipotesis pengujian sebagai berikut:
Ho: Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal. Ha: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji
normalitas adalahdengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi
(Sig.). Untuk menetapkan kenormalan,kriteria yang berlaku adalah sebagai
berikut:
1) Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya α = 0.05;
2) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh;
3) Jika signifikansi yang diperoleh >α , maka sampel berasal dari
populasi yangberdistribusi normal;
4) Jika signifikansi yang diperoleh <a , maka sampel bukan berasal
Tessa Rizky Maulana, 2013
Adapun langkah-langkah untuk mencari uji normalitas dengan
bantuan SPSS 17.0 for Windows dengan uji Kolmogorov-Smirnov adalah
sebagai berikut:
1) Buka program SPSS;
2) Masukan data mentah variabel X dan variabel Y;
3) Pilih analyze;
4) Pilih Descriptive Statistics;
5) Pindahkan kedua veriabel ke kolam Dependent List;
6) Pilih Plots;
7) Pilih (Checklist)Normality Plots with Test, lalu Continue;
8) Terakhir Ok.
4. Teknik Hipotesis Penelitian
Setelah pada tahap pengolahan data selesai, kemudian dilanjutkan
dengan menguji hipotesis penelitian untuk menganalisis data yang sesuai
dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, adapun hal-hal yang
dilakukan dengan menganalisis berdasarkan hubungan antara variabael
yaitu sebagai berikut:
a) Analisis Koefisien Korelasi
Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat
hubungan antara variabel X dan variabel Y. Berdasarkan hasil uji
normalitas data, bahwa menghasilkan data variabel X dan variabel Y
berdistribusi tidak normal sehingga ukuran yang digunakan untuk
mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik non
parametrik dengan teknik Korelasi Spearman Rho dan dalam
pengujian koefisien korelasi ini menggunakan bantuan program SPSS
17.0 for Windows. Adapun ketentuannya sebagai berikut:
1) Mengajukan hipotesis yaitu:
Ho : Tidak ada pengaruh yang postif dan signifikan antara iklim
50
Tessa Rizky Maulana, 2013
Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara antara iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai.
Untuk mendapatkan hasil hasil analisis korelasi, di bawah ini
diuraikan langkah-langkahnya, sebagai berikut:
a) Buka file data SPSS;
b) Pada halaman Data View ketikan nilai-nilai variabel X dan
Y;
c) Pada kolom Name ketikan simbol dari variabel X dan Y,
pada kolom Label kerikan nama variabel X dan Y;
d) Kemudian klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate
dan pilih Bivariate;
e) Sorot dan pilih variabel X dan Y lalu pindahkan ke kotak
variabel;
f) Pilih (Checklist) pada kotak Spearman;
g) Klik Option dan tandai pilihan pada kotak Mean and
Standart Deviation. Klik Continue;
h) Klik Ok, maka hasilnya akan muncul.
i) Kemudian lihat output dan konsultasikan dengan melihat
tabel interpretasi koefisien korelasi.
2) Pengambilan keputusan
Sugiyono (2011:183) menyatakan “Apabila signifikasi di
bawah atau sama dengan 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.”. Maka, jika nilai signifikasi ≥ 0,05 maka Ho diterima artinya terdapat pengaruh antara iklim kerja organisasi terhadap disiplin
kerja pegawai, dan jika nilai signifikasi ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya tidak terdapat pengaruh antara iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai. Adapun langkah
[image:39.595.115.514.187.746.2]selanjutnya yaitu menafsirkan besaran koefisien korelasi dengan
tabel kriteria harga koefisien korelasi dari Akdon (2008: 188) yaitu
Tessa Rizky Maulana, 2013
Tabel 3.9
Kriteria Harga Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat rendah
b) Uji Signifikansi
Uji signifikansi bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi
keterkaitan antara variabel X dan variabel Y. Rumus yang digunakan
untuk uji signifikansi seperti yang dikemukakan oleh Riduwan dan
Akdon (2010: 127):
Keterangan:
t = Nilai
= Nilai koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
Kriteria pengujian terhadap uji satu pihak dengan derajat
kebebasan (dk = n-2) pada tingkat signifikansi tertentu. Kaidah
pengujian adalah jika hasil konsultasi harga thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat dikatakan bahwa keofisien korelasi
antara variabel X dan Y adalah signifikan. Tetapi jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, dapat dikatakan bahwa koefisien
korelasi antara variabel X dan variabel Y tidak signifikan. √
52
Tessa Rizky Maulana, 2013
c. Uji Koefisien Determinasi
Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk
mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk
mengujinya dipergunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon
(2008: 188) sebagai berikut:
Keterangan:
KP = Nilai Koefisien Diterminan
r2 =Nilai Koefisien Korelasi
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Pada bagian akhir skripsi ini, penulis akan memaparkan beberapa
kesimpulan yang dapat diambil dan saran yang didasarkan pada temuan
hasil penelitian. Secara umum penulis menyimpulkan bahwa iklim kerja
organisasi berpengaruh kuat terhadap disiplin kerja pegawai di Badan
Kepegawaian Daerah Kota Cimahi sudah baik, sehingga Hoyaitu : “Tidak adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari iklim kerja organisasi
terhadap disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi”, tidak terbukti. Secara lebih khusus penulis dapat menari kesimpulan sebagai berikut :
1. Iklim kerja organisasi yang dirasakan oleh responden di BKD Kota
Cimahi dalam kondisi baik, dilihat dari aspek-aspeknya yaitu
conformity (kesesuaian), responsibility (tanggung jawab), standart
(standar), reward (imbalan), clarity (kejelasan), dan team spirit
(semangat tim).
2. Disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi tergolong dalam kriteria
yang baik ini berdasar pada jawaban responden, dilihat dari
aspek-aspeknya yaitu kepatuhan dalam pelaksanaan pekerjaan, ketertiban
dalam pelaksanaan tugas, dan keteraturan terhadap prosedur kerja.
3. Iklim kerja organisasi memiliki pengaruh yang kuat terhadap disiplin
kerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi.
B. Saran
Berdasarkan dari pengkajian hasil penelitian yang diperoleh penulis di
lapangan maka penulis bermaksud memberikan saran yang
mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi lembaga maupun bagi peneliti yang
81 1. Bagi Pihak Lembaga
Hasil penelitian terkait iklim kerja organisasi terhadap disiplin
kerja pegawai secara umum sudah menunjukkan kondisi yang baik.
Namun secara khusus perlu adanya peningkatan yang lebih baik lagi,
diantaranya:
a. Berdasarkan hasil temuan peneliti terkait iklim kerja organsiasi ada
indikator yang memiliki nilai kecenderungan rata-rata yang paling
rendah, yaitu imbalan. Dalam hal ini pimpinan diharapkan dapat
lebih baik menciptakan keadaan iklim kerja organisasi yang baik dan
kondusif terutama proses pemberian imbalan harus lebih sesuai
dengan proses kerja yang dilakukan pegawai begitupun pemberian
sanksi harus lebih sesuai dengan taraf kesalahan kerja yang
dilakukan pegawai, sehingga para pegawai merasa nyaman dan
tentunya selalu disiplin dalam setiap pelaksanaan tugasnya.
Pimpinan juga harus mampu mengkondisikan iklim kerja organisasi
untuk tetap kondusif sehingga aktivitas kerja lembaga dapat berjalan
sebagaimana mestinya dan dapat berjalan dengan baik serta
kedisiplinan harus selalu dikondisikan dengan baik sehingga mampu
menunjang tugas lembaga secara optimal.
b. Ada indikator yang memiliki kecenderungan nilai rata-rata paling
rendah, yaitu kepatuhan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga perlu
pengoptimalan secara berlanjut. Hal tersebut hendaknya dapat
dilakukan dengan mengkondisikan setiap pegawai untuk lebih patuh
dan taat dalam pelaksanaan pekerjaannya. Seluruh pegawai
diharapkan senantiasa berinteraksi dengan pimpinan maupun dengan
pegawai lainnya agar tercipta suasana iklim kerja organisasi yang
kondusif dan tetap selalu mempertahankan kedisiplinan diri dalam
2. Bagi peneliti selanjutnya
Adapun beberapa saran yang perlu diperhatikan bagi peneliti
selanjutnya yang tertarik meneliti tentang kajian iklim kerja organisasi
dan disiplin kerja pegawai adalah:
a. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber
maupun referensi yang terkait dengan iklim kerja organisasi maupun
disiplin kerja pegawai agar dapat lebih baik dan lebih lengkap lagi
yang dijadikan rujukan peneliti.
b. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih mempersiapkan dengan lebih
baik lagi segala sesuatunya sehingga penelitian dapat dilaksanakan
dengan lebih baik. Dalam proses pengambilan dan pengumpulan
data diharapkan ditunjang pula dengan wawancara dengan sumber
yang kompeten dalam kajian iklim kerja organisasi maupun disiplin
83
Daftar Pustaka
Abbey, Augustus. (1986). R&D Work Climate and Inovation in Semiconductors.
[Online]. Tersedia:
http://www.jstor.org/discover/10.2307/255984?uid=2129&uid=2&uid=70 &uid=4&sid=21102074607473 [5 Juni 2013]
Adrianty, Erika. (2011). Hubungan Iklim Kerja dengan Komitmen Organisasi
(Studi pada Karyawan Bagian Pelayanan CV. Citra Cemerlang Dry Clean and Laundry Bandung). Skripsi Jurusan Psikologi. Bandung: Tidak
Diterbitkan.
Akdon. (2008) Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi
Pendidikan dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.
Ali, Muhammad. (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Arifin, Ahmad. (2005). Pengaruh Pengawasan yang Dilakukan Pimpinan
terhadap Disiplin Kerja Pegawai Bagian Tata Usaha di Dinas Pendidikan Kota Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak
diterbitkan.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, Runik Siti. (2013). Disiplin Rendah, Puluhan PNS Pemkab Madiun Bolos
Kerja. [Online]. Tersedia:
http://regional.kompas.com/read/2013/01/02/17150592/Disiplin.Rendah.P uluhan.PNS.Pemkab.Madiun.Bolos.Kerja. (16 Januari 2013)
Dale, Timpe. (1992). Produktivitas: Seri Ilmu dan Seri Manajemen Bisnis. Jakara: Gramedia
Davis, Keith & W. Newstrom, Jhon. (1985). Perilaku dalam Organisasai. Jakarta: Erlangga.
Febriani, Dwina. (2011). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Motivasi Kerja di
Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN). Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak
diterbitkan.
Hendry. (2010). Iklim Kerja Organisasi. Tersedia [Online]: http://teorionline.wordpress.com/2010/01/25/iklim-kerja-organisasi/ [3 Juni 2013]
Hopipah, Novi. (2011). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Semangat Kerja
Pegawai di Lingkungan Kantor Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Skripsi Jurusan Administrasi
Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan.
Husniah, Rosmiyati. (2010). Pengaruh Pengawasan Melekat terhadap Disiplin
Kerja Pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak
diterbitkan.
Kurniawati, Nia. (2005). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja
Pegawai di Pusat Pendidikan dan Latihan Geologi Bandung. Skripsi
Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan.
Mangkunegara. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Munir, Abdullah. (2008). Menjadi Kepala Sekolah yang Efektif. Yogyakarta: Ar-Russ Media.
Nasution, S. (2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.
Nurdin, Asep. (2005). Kontribusi Kompensasi dan Iklim Organisasi Sekolah
terhadap Kinerja Guru (Kajian terhadap Guru SMP di Kabupaten Bandung). Tesis (Tidak Dipublikasikan). Bandung. PPS UPI.
Prijodarminto. (1992). Kiat Menjadi Disiplin. Bandung: Angkasa
Riduwan dan Akdon. (2010). Rumus Dan Data Dalam Analisis Statistika Untuk
Penelitian Administrasi Pendidikan, Bisnis, Pemerintahan, Sosial, Kebijakan, Ekonomi, Hukum, Manajemen, Kesehatan). Bandung:
Alfabeta.
Sopiah. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. (1992). Penciptaan Iklim Kerja Organisasi. Bandung: Sinar Baru. Sudjana. (1992). Metoda Statistika. Bandung: TARSITO
Sugiyono. (2009). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA
Sukmayadi, Yadi. (2007). Pengaruh Pembinaan Disiplin Kerja oleh Kepala Sekolah terhadap Iklim Kerja Guru pada SMA Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan.
Surakhmad, Winarno. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar Metode dan
85
Sutisna, Oteng. (1993). Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek
Profesional. Bandung: Angkasa.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Tim Tetap Penulis Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah. Bandung.
Vita, Lia. (2007). Pengaruh Iklim Kerja Organisasi terhadap Motivasi Mengajar
Guru di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi
Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan.
Wijaya. (2000). Analisis Statistik dengan Program SPSS. Bandung: Rajawali Pers.
Wirawan. (2007). Budaya dan Iklim Kerja Organisasi: Teori Aplikasi dan