UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG BENDA DAN SIFATNYA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV
SD Cahaya Pelita Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
ROSDIANAH 1008121
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2014
LEMBAR PENGESAHAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG BENDA DAN SIFATNYA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV
SD Cahaya Pelita Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)
Oleh ROSDIANAH
NIM 1008121
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Dr. H.Y Suyitno, M.Pd NIP. 195009081981011001
Pembimbing II
Dr. Agus Fany Chandra, M.Pd NIP 198108122005011003
Diketahui oleh :
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, upaya meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang benda dan sifatnya melalui
penerapan metode eksperimen (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV
SD Cahaya Pelita Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung Semester 1 Tahun
Pelajaran 2013/2014) ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di
dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau
ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Januari 2014 Yang membuat pernyataan
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG BENDA DAN SIFATNYA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Swasta Cahaya Pelita Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung
Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)
ROSDIANAH 1008121
ABSTRAK
Latar belakang masalah dalam penelitian ini berdasarkan kenyataan yang terjadi di kelas IV SD Cahaya Pelita, bahwa hasil belajar siswa masih rendah dan pembelajaran IPA tampak masih monoton yaitu dilakukan dengan ceramah dan tanya jawab serta tidak melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang bermanfaat bagi siswa serta berdampak pada kurang meningkatnya hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa, serta faktor pendukung dan faktor penghambat pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa tentang benda dan sifatnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model penelitian adaptasi dari Kemmis dan Mc. Tagart. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV sebanyak 35 orang siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian dilakukan dalam tigaa siklus. Siklus pertama, kedua dan ketiga terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan observasi, refleksi dan tindak lanjut. Data penelitian diperoleh melalui observasi, tes, dan dokumentasi kegiatan pembelajaran. Data hasil penelitian dianalisis, diolah, dideskripsikan, didiskusikan dan dikaji ulang bersama-sama guru mitra, kemudian direfleksi sebagai bahan pertimbangan pada tindakan selanjutnya. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran IPA dengan menerapkan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini ditunjukkan oleh perolehan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 70,23, siklus II sebesar 72 dan pada siklus III sebesar 80,29. Serta pencapaian KKM pada siklus I sebesar 51,43%, siklus II 68,57% dan siklus III 91,43%.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……….. i
KATA PENGANTAR ……….. ii
UCAPAN TERIMA KASIH ……….…... iii
DAFTAR ISI ………. v
DAFTAR TABEL ...……….. viii
DAFTAR GAMBAR ………. ix
DAFTAR GRAFIK ………... x
DAFTAR LAMPIRAN ………. xi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Hipotesis Tindakan ... 4
D. Tujuan dan manfaat Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ……… 5
F. Definisi Operasional ... 6
BAB II. METODE EKSPERIMEN DAN HASIL BELAJAR A. Metode Eksperimen ... 8
B. Hasil belajar ……… 11
C. Pengertian IPA ... 12
D. Benda dan sifatnya ... 18
a. Benda Padat ... 18
b. Benda Cair ………... 19
c. Benda Gas ….……….. 20
BAB. III. METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A.Metode Penelitian ... 24
B.Prosedur Penelitian ... 26
C.Setting tempat Penelitian ... 28
D.Subyek Penelitian ... 28
E. Instrumen Penelitian ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Data Awal Peneliti…... 32
B.Hasil Penelitian ... 35
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan ... 66
B.Saran ... 67
C.DAFTAR PUSTAKA ... 69
D.LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 71
DAFTAR TABEL
Tabel
4.1 Profil Sekolah ………. 32
4.2 Daftar Tenaga pendidik dan Kependidikan ……… 32
4.3 Daftar jumlah siswa ……… 33
4.4 Hasil Observasi Kinerja Guru Menyusun RPP Siklus I……….. 38
4.5 Hasil Observasi kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus I …. 39 4.6 Hasil Observasi Aktivitas siswa dalam kelompok siklus I ……… 40
4.7 Fokus tindakan Guru dan Siswa siklus II ……….. 44
4.8 Hasil Observasi Kinerja Guru Menyusun RPP Siklus II………. 47
4.9 Hasil Observasi kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus II .... 48
4.10 Hasil Observasi Aktivitas siswa dalam kelompok siklus II……… 49
4.11 Peningkatan Hasil Belajar Siswa siklus I dan siklus II ……….. 51
4.12 Fokus tindakan Guru dan Siswa siklus III ………. 53
4.13 Hasil Observasi Kinerja Guru Menyusun RPP Siklus III……….. 57
4.14 Hasil Observasi kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus III .. 58
4.15 Hasil Observasi Aktivitas siswa dalam kelompok siklus III ..………… 58
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Contoh benda-benda padat……...………... 18
2.2 Contoh sifat benda padat………. ... 21
2.3 Contoh sifat benda cair ……….……... 22
2.4 Contoh sifat benda gas ………..………... 23
DAFTAR GRAFIK
Grafik
4.1 Perbandingan nilai rata-rata siswa data awal dan siklus I ... 42
4.2 Perbandingan persentase ketuntasan belajar siswa data awal dan siklus I . 42
4.3 Perbandingan nilai rata-rata siklus I dan siklus II ... 51
4.4 Perbandingan persentase ketuntasan belajar siklus I dan siklus II ... 52
4.5 Perbandingan nilai rata-rata siklus I, II dan siklus III ... 61
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak yang duduk di SD adalah anak yang berada pada rentang usia dini.
Masa usia dini merupakan masa perkembangan yang sangat penting dan sering
disebut “ The Golden Years “ bagi kehidupan seseorang. Piaget (Watika, 2010)
menyatakan bahwa setiap anak memiliki struktur kognitif yang disebut schemata
yaitu system konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap
obyek yang ada di dalam lingkungannya. Pemahaman tentang obyek tersebut
berlangsung melalui proses asimilasi ( menghubungkan obyek dengan konsep
yang sudah ada di dalam pikirannya ) dan akomodasi (proses memanfaatkan
konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan obyek) . Belajar dimaknai
sebagai proses interaksi diri dengan lingkungannya. Anak belajar dari hal-hal
yang kongkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dicium dan diraba.
Proses belajar tidak sekedar menghapal konsep-konsep atau fakta belaka,
tetapi kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman
yang lebih utuh. Hal ini sejalan dengan falsafah kontruktivisme yang menyatakan
bahwa manusia mengkontruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek,
fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer
begitu saja dari seseorang kepada anak.
Mutu pendidikan sangat ditunjang oleh sejauh mana kemampuan
komponen pendidikan dapat dioptimalkan sehingga proses pengajaran di
dalam kelas dapat dijalankan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Salah satu komponen tersebut yang memiliki andil besar terhadap keberhasilan
pengajaran adalah guru, sehingga guru dituntut untuk memiliki kemampuan
dalam menggunakan strategi, metode, pendekatan dan teknik pembelajaran
yang efektif dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Guru memegang peranan yang amat penting untuk menjamin
2
menyatakan bahwa upaya pengembangan pendidikan perlu mengembangkan
dirinya untuk lebih berperan sebagai pendidik yang mengembangkan Sumber
Daya Manusia dan tatanan kehidupan. Pendidikan yang merupakan hasil budaya
masyarakat dan bangsa terus berkembang untuk mencari bentuknya yang paling
cocok sesuai dengan perubahan dinamis yang terjadi di dalam masyarakat
setiap bangsa.
Perubahan dinamis itu terjadi sebagai akibat perkembangan IPTEK,
perubahan-perubahan nilai budaya dan meningkatnya tuntutan masyarakat untuk
memperoleh pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup dalam laju
pembangunan.
Pengembangan pendidikan merupakan bukti adanya daya tanggap
pendidikan terhadap peluang dan tantangan yang timbul dari dalam maupun luar
sistem pendidikan itu sendiri.
Upaya-upaya untuk menjawab tantangan era globalisasi dalam dunia
pendidikan telah banyak dilakukan. Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan
perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan terus dilaksanakan dan
dikembangkan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu bentuk
penelitian yang sering dilakukan. PTK perlu dilakukan karena masih banyak
kekurangan dan kelemahan yang dirasakan dalam proses pembelajaran yang
dilaksanakan selama ini, dimana pembelajaran harus bersifat konvensional dan
tidak variatif, sehingga mengakibatkan kurangnya pemahaman siswa tentang
materi yang disampaikan dan siswa tidak termotivasi untuk belajar. Dengan
dilakukannya PTK diharapkan akan dapat diketahui bagaimana seharusnya
pembelajaran dilaksanakan agar mampu meningkatkan prestasi belajar siswa
sesuai dengan yang diharapkan dalam kurikulum dengan menggunakan model dan
teknik-teknik pembelajaran yang tepat.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam tidak luput peran sertanya dalam
menciptakan manusia yang berkualitas. Untuk itu dalam mengantsiipasi
kemajuan teknologi diperlukan pembaharuan dan inovasi serta peningkatan
kualitas pendidikan IPA sejak dini di semua tingkat pendidikan pada umumnya
3
SD pada mata pelajaran IPA selama ini masih dirasakan kurang memuaskan oleh
beberapa kalangan, baik siswa, orang tua siswa maupun oleh kalangan pendidik.
Hal ini diperkuat oleh hasil observasi awal peneliti dilapangan yang diketahui
hasil belajar siswa pada mata pelajaran yang lain. Berdasarkan pengalaman
peneliti selama mengajar di SD Cahaya Pelita Kecamatan Babakan Ciparay Kota
Bandung diperoleh bukti bahwa prestasi belajar siswa masih rendah dengan
perolehan rata-rata ulangan harian adalah 68,23 dari target KKM. 70 Rendahnya
hasil belajar ini tidak terlepas dari proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh
guru. Oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Permasalahan yang timbul adalah bagaimana upaya untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Salah satu upaya yang bisa dilakukan
adalah memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat untuk
menyampaikan suatu materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA. Dewasa ini sedang dikembangkan
bermacam-macam metode pembelajaran untuk menolong para pendidik agar dapat
meningkatkan kemampuannya dalam menyampaikan pelajaran. Salah satu metode
pembelajaran yang berguna bagi pendidik untuk menemukan apa yang
harus dilakukan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran adalah penerapan
metode eksperimen.
Penerapan metode eksperimen dapat digunakan dalam upaya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, karena metode eksperimen dapat mencari
jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode
eksperimen merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu,
baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian,
demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru, walaupun dalam
proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi
4
Penerapan metode eksperimen ini didasarkan pada materi yang akan
diajarkan yaitu benda dan sifatnya, karena dengan metode eksperimen ini siswa
mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar.
Pemilihan materi benda dan sifatnya merupakan materi yang diajarkan di
kelas IV semester 1 yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di tempat
penelitian dlakukan yaitu di SD Cahaya Pelita Kecamatan Babakan Ciparay Kota
Bandung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah Penerapan Metode Eksperimen pada
mata pelajaran IPA tentang benda dan sifatnya di Kelas IV SD Cahaya Pelita
Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung dapat meningkat setelah diterapkan
metode eksperimen?
Rumusan masalah tersebut selanjutya dijabarkan menjadi beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA topik benda dan sifatnya
dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV SD Cahaya Pelita Kecamatan Babakan Ciparay
Kota Bandung ?
b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA topik benda dan sifatnya
melalui metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa ?
c. Bagaimana hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran
IPA topik benda dan sifatnya melalui metode eksperimen?
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah :
ˮ Penerapan metode Eksperimen dalam pembelajaran IPA tentang
benda dan sifatnya, dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD
5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode eksperimen di kelas IV SD
Cahaya Pelita Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menggambarkan perencanaan pembelajaran IPA topik benda dan
sifatnya melalui metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar
siswa
2. Menggambarkan pelaksanaan pembelajaran IPA topik benda dan
sifatnya melalui metode eksperimen untuk meningkatkan hasil
belajar siswa
3. Menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti
proses pembelajaran IPA topik benda dan sifatnya melalui metode
eksperimen
2. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya :
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA pada
topik benda dan sifatnya.
b. Memotivasi kemauan belajar siswa pada mata pelajaran IPA
2. Bagi guru
a. Memberikan pengalaman dalam meracang pembelajaran IPA
dengan metode eksperimen di Sekolah Dasar
b. Mendorong guru agar lebih kreatif dalam mengelola proses
pembelajaran IPA
3. Bagi Sekolah
a. Memberikan kontribusi yang positif bagi peningkatan
6
b. Menumbuhkan suasana akademis yang kondusif bagi
peningkatan kualitas pendidikan di sekolah
4. Bagi peneliti
a. Menambah pengalaman dalam merancang pembelajaran IPA di kelas
terutama dengan penerapan metode eksperimen
b. Kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen dapat dijadikan
alternatif metodologis dalam pembelajaran IPA
E. Definisi Operasional Metode Eksperimen
Metode Eksperimen adalah percobaan tentang sesuatu. Dalam hal ini
setiap siswa melakukan percobaan dan bekerja sendiri-sendiri. Pelaksanaan
eksperimen lebih memperjelas hasil belajar, karena setiap siswa mengalami
melakukan kegiatan percobaan. Sebagaimana dikemukakan terdahulu, proses
belajar semacam ini sesuai dengan pandangan teori modern learning by
doing. Metode eksperimen memberi kesempatan kepada siswa melakukan
percobaan sendiri tentang proses yang dimaksud
Metode eksperimen adalah metode untuk membuktikan suatu
pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen bisa dilakukan pada suatu
laboratorium atau di luar laboratorium, pekerjaan eksperimen mengandung
makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan ke dalam metode
pembelajaran. Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran di
mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan
sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari.
Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa
diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,
mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan
menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses sesuatu.
Peran guru dalam metode eksperimen ini sangat penting, khususnya berkaitan
7
kesalahan dalam memaknai kegiatan eksperimen dalam kegiatan belajar
mengajar. Jadi peran guru untuk membuat kegiatan belajar ini menjadi faktor
penentu berhasil atau gagalnya metode eksperimen ini.
Langkah eksperimen
1) Memberikan penjelasan secukupnya tentang apa yang harus
dilakukan dalam eksperimen
2) Membicarakan dengan siswa tentang langkah yang ditempuh, materi
pembelajaran yang diperlukan, variable yang perlu diamati dan
hal-hal yang perlu dicatat
3) Menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu siswa selama
eksperimen
24
BAB III
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas ( Classroom Action Research ) yaitu suatu model penelitian
yang dilakukan oleeh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar
dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis
pembelajaran
Arikunto ( 2002 : 2-3 ) menjelaskan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
melalui paparan difinisi dari konsep penelitian, tindakan dan kelas, yaitu
sebagai berikut :
dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian ini berbentuk
25
Guru dalam Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dapat melihat
sendiri praktek pembelajaran atau bersama observer melakukan
penelitian terhadap siswa dilihat dari segi aspek interaksinya dalam proses
belajar mengajar yang berlangsung di kelas. Guru setelah mengadakan PTK
dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran sehingga lebih efektif.
Pelaksanaan PTK yang dilakukan guru tidak akan mengganggu
dalam pencapaian target kurikulum, karena dalam penelitian tdak
mempengaruhi materi pembelajaran tetapi umtuk memperbaiki proses
pembelajaran demi tujuan yang telah ditagetkan. Kegiatan Penelitian
Tindakan Kelas melibatkan siswa melalui tindakan yang telah direncanakan
oleh peneliti.
Menurut Arikunto (2009:20) ” Penelitian Tindakan Kelas tidak pernah
merupakan kegiatan tunggal, tetapi harus berupa rangkaian kegiatan yang
akan kembali ke asal sehingga membentuk suatu siklus”. Oleh karena itu
model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis da Mc Taggart yaitu
model penelitian yang menggunakan model spiral refleksi yang terdiri dari
beberapa siklus. Tiap siklus dimulai dari perencanaan (planning), kemudian
tindakan (acting) dan pengamatan (observing), dan yang terakhir adalah
refleksi (reflecting).. Setiap tahapan tersebut berfungsi saling menguraikan
karena pada masing-masing tahapan meliputi proses penyempurnaan yang
harus dilaksanakan secara terus menerus sehingga mendapatkan hasil yang
diinginkan.
Adapun dalam penelitian ini, peneliti akan melaksanakan tiga siklus,
dimana ketiga siklus tersebut mencakup satu pokon bahasan utuh dalam mata
pelajaran IPA kelas IV SD Cahaya Pelita semester I. Untuk memperjelas pola
pengembangan tiap siklus, berikut ini dikutip model visualisasi bagan yang
26
Gambar 3.1
Desain Penelitian Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto S.2006:93)
B. Prosedur Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti mengadakan
orientasi lapangan (penelitian awal) dengan kegiatan sebagai berikut : S
Penyusunan Rencana Tindakan II Analisis dan refleksi tindakan I Observasi Pelaksanaan
Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Pembelajaran IPA melalui metode eksperimen
Identifikasi masalah
Proses pembelajaran IPA di SD
Upaya peningkatan hasil belajar
Menyusun LKS dan Alat evaluasi
27
a. Evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran untuk memperoleh gambaran
pelaksanaan pembelajaran IPA sebelum menggunakan metode
eksperimen
b. Mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang terdapat di
sekolah tempat penelitian.
Setelah mengadakan orientasi lapangan maka penelitian dimulai,
prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap perencanaan ( Planning )
a. Peneliti melakukan analisis KTSP untuk mengetahui kompetensi
dasar yang akan disampaikan pada siswa dalam upaya meningkatkan
hasil belajar siswa melalui penerapan metode eksperimen dalam
pembelajaran IPA
b. Merancang dan menyusun rencana pembelajaran (RPP)
c. Menyusun instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini berfungsi
untuk merekam semua data-data yang dibutuhkan
d. Konsultasi instrumen dengan dosen pembimbing agar instrumen
yang dibuat berkualitas baik
e. Merevisi instrumen jika diperlukan
2. Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan
a. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
eksperimen
b. Untuk mendapatkan data tentang peningkatan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPA tentang konsep benda dan sifatnya dalam
setiap siklus maka dilakukan postes
c. Diskusi dengan observer untuk mengetahui keterangan tentang
aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung,
dan untuk mengetahui jika ada kelemahan atau kekurangan selama
proses pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan Pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini
28
2013, siklus II pada tanggal 4 Desember 2013, dan siklus III pada tanggal 11
Desember 2013
Analisis dan Refleksi
Pada setiap siklus, data yang diperoleh dianalisis sesgera mungkin
berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditatapkan. Setelah dinalisis kemudian
direfleksikan sebagai bahan evaluasi dan koreksi untuk memperbaiki siklus
berikutnya.
Membuat kesimpulan hasil penelitian
Kesimpulan hasil penelitian diperoleh dari hasil analisis data yang
diperoleh dari kegiatan pada siklus 1, 2, dan 3
C. Seting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Cahaya Pelita
Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung
D. Subjek Penelitian
Untuk menjawab permasalahan di atas, ada beberapa faktor yang ingin
diselidiki faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Faktor Siswa : dengan melihat peningkatan hasil belajar siswa
kelas IV SD Cahaya Pelita Kota Bandung
b. Faktor Guru : melihat cara guru merencanakan pembelajaran
serta bagaimana Pelaksanaan pembelajaran di kelas, apakah sesuai
dengan rencana tindakan melalui metode eksperimen dan tujuan
29
E. Instrumen Penelitian
Mengenai hal-hal yang ingin dikaji melalui penelitian ini, maka dibuat
seperangkat instrumen penelitian yang dimaksud adalah sebagai beriktu: Instrumen Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat persiklus yang berisi
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
materi pokok, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran,
alat dan bahan/ sumber belajar, dan penilaian.
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja siswa (LKS) memuat kegiatan-kegiatan yang harus
dilaksanakan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Penyajian materi
dalam LKS diawali dengan petunjuk langkah-langkah kegiatan yang
harus dilakukan siswa dan dilanjutkan dengan memberikan
pertranyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk memahami
konsep IPA sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
Instrumen Pengumpulan Data
a. Lembar Observasi Pembelajaran
Lembar observasi pembelajaran ini digunakan untuk melihat
kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan pembelajaran. Juga
digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau terjadinya suatu
proses kegiatan yang dapat diamati. Orang yang bertugas mengisi
observasi adalah observer.
b. Lembar Tes
Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban
30
membutuhkan jawaban, atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan
tanggapan.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini soal tes akhir siklus. Soal
tes akhir siklus dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang bertujuan
untuk mengetahui kemampuan siswa dan sebagai bahan refleksi
pembelajaran yang dilaksanakan untuk memperbaiki proses
pembelajaran berikutnya.
Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data diperoleh, maka dilakukan pengolahan data terhadap
data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu berupa lembar
observasi dan catatan lapangan, sedangkan data kuntitatif adalah berupa
hasil tes yang dilakukan pada setiap akhir siklus
Prosedur analisis data yang diperoleh dalam penelitian adalah
sebagai berikut:
a. Pengolahan data kualitatif
Data kualitatif terdiri atas hasil observasi dan catatan lapangan.
Teknik yang dilakukan adalaah dengan cara menafsirkan hasil
kemudian dideskripsikan dan selanjutnya disimpulkan.
b. Pengolahan data kuantitatif
Data kuantitatif berasal dari data tes yang berupa jawaban siswa
terhadap soal- soal yang diberikan guru, dengan patokan jawaban
benar sesuai dengan petunjuk yang ada pada soal tersebut. Untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajara IPA tentang konsep
perubahan wujud benda dan sifatnya, digunakan rumus:
Persentase penguasaan = jumlah skor yang diperoleh x 100%
Skor total
Untuk menghitung rata – rata kelas dilakukan dengan rumus:
31
Keterangan :
x = rata-rata (mean)
∑x = jumlah seluruh skor
N = banyaknya subjek (Nana S, 2011:109)
Untuk menghitung presentase jumlah siswa yang sudah mencapai nilai
KKM dilakukan dengan rumus
Presentase pencapaian KKM = Jumlah siswa yang mencapai KKM x 100
Jumlah siswa keseluruhan
66
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas mengenai penggunaan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SD Cahaya Pelita Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung dalam konsep perubahan wujud benda dapat disimpulkan bahwa;
1. Perencanaan pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen di
mulai dari merumuskan indikator yang harus dicapai setelah metode eksperimen berakhir, menetapkan langkah- langkah eksperimen yang akan dilaksanakan, memperhitungkan waktu yang dibutuhkan , serta mempersiapkan media yang akan digunakan.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam
penelitian ini mengacu lampiran Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. RPP dalam penelitian ini mempunyai kekhasan yaitu dalam langkah pembelajaran yang disesuaikan dengan tahapan metode
eksperimen. Dalam penyusunan RPP ini peneliti melengkapi dengan
lembar kerja siswa (LKS), soal evaluasi, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa yang disesuaikan dengan materi yang dibahas yaitu tentang wujud benda dan sifatnya.
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang wujud benda
dan sifatnya mengalami peningkatan setelah diterapkannya metode eksperimen. Hal ini ditunjukkan oleh perolehan nilai rata rata pada siklus I sebesar 70.23, Sikluis II sebesar 72. dan siklus III sebesar 80.29
4. Perencanaan Pembelajaran IPA tentang perubahan wujud benda
67
5. Proses Pembelajaran IPA dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentang wujud benda dan sifatnya melalui penerapan metode eksperimen ada peningkattan sebesar 17,14 % dari 51.43 % pada siklus pertama menjadi 68.57 % pada siklus kedua dan peningkatan 22.86 % dari siklus II 68.57 menjadi 91.43 % pada siklus III
B. Saran
Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti meskipun masih memperlihatkan kelemahan dan keterbatasan, tetapi telah memberikan manfaat bagi perbaikan kualitas pembelajaran IPA di kelas IV SD Cahaya Pelita Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Berdasarkan pengalaman ini peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut.:
1. Saran untuk Guru
Guru harus peduli terhadap setiap proses pembelajaran sehingga dapat mengidentifikasi setiap kelemahan dan kelebihan dari penyelenggaraan pembelajaran yang ia laksanakan. Apabila terdapat kekurangan sebaiknya segera melakukan perbaikan melalui penelitian tindakan kelas. Kerjasama antar guru harus terus ditumbuh kembangkan dalam mengembangkan dan memperbaiki kualitas proses pembelajaran. Dengan tumbuhnya kerjasama yang baik antara guru diharapkan akan terjadi peningkatan profesionalisme guru yang juga akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
2. Saran untuk kegiatan peneliti lebih lanjut
68
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, dkk. (2009). Strategi Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.
Abdul,M.(2009) Perencanaan pembelajaran Bandung: Remaja Rosdakarya
Adeng,S. (2008) Praktikum IPA, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jakarta: Depdiknas.
Adzkiya.MN, dkk. (2010) Percobaan terhadap zat. Bandung : Megah Jaya
Arikunto, Suharsimi. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung : Rineka Cipta.
Awalludin, dkk. (2008) Statistika Pendidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.
Dahar. (1996) Model-model Mengajar, Bandung : CV Diponegoro
Depdiknas. (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Dirjen Dikdasmen.
Didi S.,Encep S. (2007) Pembeharuan dalam PBM di SD, Bandung : UPI PRESS
Endang Purwanti, dkk. (2008) Assesmen Pembelajaran SD, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.
Hamalik,O (2001) Proses Balajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara
Hatimah,I.,Susilana.,R Nuraedi. 2006 Penelitian Pendidikan, Bandung : UPI PRESS k,v
Hermawan,R. (2000) Penelitian Tindakan Kelas Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Leksono, Suroso Mukti. (2004) Sain Modern. Jakarta: Pustaka Widia Utama.
Muslim dan Jumhana, Nana. (2007) Pendidikan IPA, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.
69
Nasution,S. (1992) Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara
N, Sudirman dkk.(1992) Ilmu Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Rochiati, Wiriaatmadja. (2008) Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : Remaja Rosda Karya.
Roestiyah,N.K (2012) Strategi Belajar Mengajar : Jakarta: Rineka Cipta
Rustam, Mudilarto. (2004) Penelitian Tindakan Kelas, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.
Sagala, Syaiful. (2012) Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sudjana, Nana. (2009) Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:: Sinar Baru Algesindo.
Sudjana Nana, (2012) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar : Bandung : Remaja Rosdakarya
Samatowa,U (2006) Bagaimana membelajarkan IPA di Sekolah Dasar Jakarta: Depdiknas
Setia Aji, A Hidayat (2009) Mengenal Zat. Bandung : Graha Bandung Kencana
Sumiati, Asra (2009) Metode Pembelajaran . Bandung : Wacana Prima
Tirtaraharja,U. (1994). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud
Tuswanto. W (2010) Percobaan terhadap air Bandung : Megah Jaya