Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN
KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
(Survei Pada Polrestabes Bandung )
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis
Oleh:
Hani Datiah pebriani 1100481
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
(SURVEI PADA POLRESTABES BANDUNG)
oleh
Hani Datiah Pebriani NIM 1100481
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
©Hani Datiah Pebriani Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015
LEMBAR PENGESAHAN
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Dan Implikasinya Pada Kinerja Pegawai (Survei pada Polrestabes Bandung)
Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing 1
Hj. Sumiyati. S.E., M.Si NIP. 19560504 198703 2 001
Pembimbing 2
Ridwan Purnama. S.H., M.Si NIP. 19600915 198803 1 003
Mengetahui,
Dekan Fakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Prof. Dr. H. Disman, M.S NIP. 195902091984121001
Ketua ProgramStudi Pendidikan Manajemen Bisnis
Dr. Lili Adi Wibowo,S.Sos.,S.Pd.,M.M. NIP. 196904041999031001
Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015
ABSTRAK
Hani Datiah Pebriani (1100481) “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Displin Kerja dan Implikasinya Pada Kinerja Pegawai (Survei Pada Polisi Polrestabes Bandung)”. Di bawah bimbingan Hj Sumiyati, S.E, M.Si. dan Ridwan Purnama, S.H., M.Si.
Salah satu persoalan yang tidak dapat dipungkiri bahwa kinerja polisi Indonesia memiliki penurunan kinerja. Sebagai buktinya adalah banyaknya kasus yang tidak terselesaikan dan banyaknya tanggapan masyarakat mengenai kinerja polisi yang belum optimal. Salah satunya adalah polisi Polrestabes Bandung yang memiliki penurun dilihat dari beberapa indikator. Hal tersebut membuat Polrestabes Bandung menciptakan strategi untuk meningkatkan kinerja pegawai dengan meningkatkan disiplin kerja dan budaya organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Memperoleh temuan mengenai budaya organisasi Polrestabes Bandung 2) Memperoleh temuan mengenai disiplin kerja Polrestabes Bandung 3) Memperoleh temuan mengenai kinerja pegawai polisi Polrestabes Bandung 4) Memperoleh temuan mengenai seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap disiplin kerja Polrestabes Bandung. 5) Memperoleh temuan mengenai seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai Polrestabes Bandung. Objek penelitian ini adalah polisi dan pegawai negeri sipil Polrestabes Bandung. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah budaya organisasi(X), disiplin kerja (Y) dan variabel terikat yaitu kinerja pegawai (Z), dengan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, verifikatif. Metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik sampel yaitu teknik probability sampling dengan jumlah sampel 321 responden. Teknik analisa data yang digunakan adalah regresi liniear sederhana dengan alat bantu software komputer SPSS 20.0 for windows. Hasil yang diperoleh dalam penelitian menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh tidak signifikan terhadap disiplin kerja dan disiplin kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pegawai. Dari hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap disiplin kerja dan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 ABSTRACT
Hani Datiah Pebriani (1100481) "Influence of Organizational Culture Of Labor Discipline and its Impact on Employee Performance (Survey On Polrestabes Bandung Police)". Under the guidance of Hj Sumiyati, S.E., M.Si. and Ridwan Purnama, S.H., M.Si.
One of the issues is no doubt that the performance of the Indonesian police have decreased performance. As for example is the number cases that are not resolved and the amount of public response regarding police performance is not optimal. One of them is a police of Polrestabes Bandung. This makes the Polrestabes Bandung create strategies for improving employee performance by increasing work discipline and organizational culture. The purpose of research are 1) obtain findings on organizational culture Polrestabes Bandung, 2) obtain findings of labor discipline Polrestabes Bandung, 3) obtain findings regarding the performance of a police officer Polrestabes Bandung, 4) obtainin findings regarding how much influence the organizational culture on the labor discipline Polrestabes Bandung, 5) obtainin findings on how big the influence of labor discipline on employee performance Polrestabes Bandung police. The object of this study is that the police and civil servants Polrestabes Bandung. Independent variable in this study is the organizational culture (X), labor discipline (Y) and the dependent variable is the performance of employees (Z),with the kind of research is descriptive, verification. The method used is explanatory survey sampling techniques that probability sampling technique with a sample of 321 respondents. Data analysis technique used is the simple liniear regression with SPSS 20.0 software for windows computers. Results obtained in the study stated that the organizational culture not significant effect on labor discipline and labor discipline not significant effect on employee performance. From the results of research on hypothesis testing showed that organizational culture has positive influence on labor discipline and labor discipline positive effect on employee performance.
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 15
1.3 Rumusan Masalah ... 17
1.4 Tujuan Penelitian ... 17
1.5 Kegunaan Penelitian ... 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS ... 19
2.1 Kajian Pustaka ... 19
2.1.1 Konsep Budaya Organisasi... 19
2.1.1.1 Budaya Organisasi dalam Perilaku Organisasi... 19
2.1.1.2 Pengertian Budaya Organisasi ... 20
2.1.1.3 Dimensi Budaya Organisasi ... 21
2.1.1.4 Indikator Budaya Organisasi ... 25
2.1.1.5 Tujuan Budaya Organisasi ... 26
2.1.2 Konsep Disiplin Kerja ... 27
2.1.2.1 Pengertian Disiplin Kerja ... 27
2.1.2.2 Dimensi Disiplin Kerja ... 29
2.1.2.3 Indikator Disiplin Kerja ... 31
2.1.2.4 Tujuan Disiplin Kerja ... 32
2.1.3 Konsep Kinerja Pegawai ... 34
2.1.3.1 Pengertian Kinerja Pegawai ... 34
2.1.3.2 Penilaian Kinerja Pegawai ... 36
2.1.3.3 Dimensi Kinerja Pegawai ... 40
2.1.3.4 Indikator Kinerja Pegawai ... 43
2.1.3.5 Tujuan Penilaian Kinerja Pegawai ... 46
2.1.4 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja ... 45
2.1.5 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai ... 46
2.1.6 Penelitian Terdahulu ... 48
2.2 Kerangka Pemikiran ... 52
2.3 Hipotesis ... 56
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 57
3.1 Objek Penelitian ... 57
3.2 Metode Penelitian ... 57
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 58
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015
3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 66
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampling ... 67
3.2.4.1 Populasi ... 67
3.2.4.2 Sampel ... 68
3.2.4.3 Teknik Penarikan Sampel ... 71
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 72
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 73
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas ... 73
3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 77
3.2.7 Rancangan Analisis Data ... 78
3.2.7.1 Rancangan Analisis Deskriptif ... 80
3.2.7.2 Rancangan Analisis Verifikatif Menggunakan Regresi Linier Sederhana... 81
3.2.8 Pengujian Hipotesis ... 85
3.2.9 Koefisien Determinasi ... 86
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 88
4.1 Gambaran Umum Intansi ... 88
4.1.1 Profil Lembaga Kepolisian Polretabes Bandung ... 88
4.1.2 Visi dan Misi Polretabes Bandung ... 88
4.2 Karakteristik Responden ... 90
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Kelamin ... 90
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 91
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 92
4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 93
4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Golongan Pangkat ... 94
4.3 Gambaran Tanggapan Responden Terhadap Variabel Disiplin Kerja Pada Polrestabes bandung ... 94
4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Inovasi dan Keberanian Mengambil Resiko ... 95
4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Perhatian Secara Detail ... 96
4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Berorientasi Pada Hasil ... 98
4.3.4 Tanggapan Responden Terhadap Berorientasi Pada Individu ... .100
4.3.5 Tanggapan Responden Terhadap Berorientasi Pada Tim .... 102
4.3.6 Tanggapan Responden Terhadap Agresifitas ... .104
4.3.7 Tanggapan Responden Terhadap Stabilitas... .105
4.3.8 Rekapitulasi Dimensi Budaya Organisasi Polisi Polrestabes Bandung ... 107
4.3.9 Gambaran Budaya Organisasi Polrestabes Bandung ... 109
4.4 Gambaran Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Kerja Pada Polrestabes Bandung ... 110
4.4.1 Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Preventif ... 110
4.4.2 Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Korektif ... 112
4.4.3 Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Progresif ... 114
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015
4.4.5 Gambaran Disiplin Kerja Polisi Polrestabes Bandung ... 118
4.5 Gambaran Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Pegawai polisi Polrestabes Bandung ... 119
4.5.1 Tanggapan Responden Terhadap Quality Of Work(Kualitas Kerja)Tanggapan Responden Terhadap Inovasi dan Keberanian Mengambil Resiko ... 119
4.5.2 Tanggapan Responden Terhadap Quantity Of Work (Kuantitas Kerja) ... 121
4.5.3 Tanggapan Responden Terhadap Depentability (Ketangguhan) ... 124
4.5.4 Tanggapan Responden Terhadap Attitude (Sikap) ... 126
4.5.6 Rekapitulasi Dimensi Kinerja Pegawai Polisi Polrestabes Bandung ... 129
4.5.7 Gambaran Kinerja Pegawai Polisi Polrestabes Bandung ... 131
4.6 Uji Asumsi Klasik Terhadap Model Regresi... 131
4.6.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 137
4.6.2 Analisis Koefisien Korelasi ... 138
4.6.3 Hasil Pengujian Hipotesis Analisis Regresi Linier Sederhana ... 143
4.6.3.1 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja ... 143
4.6.3.2 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai ... 143
4.6.4 Hasil Analisi Koefisien Determinan ... 144
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja dan Implikasinya Pada Kinerja Pegawai Polisi Polrestabes Bandung ... 145
4.7.1 Pembahasan Budaya Organisasi ... 145
4.7.2 Pembahasan Disiplin Kerja ... 147
4.7.3 Pembahasan Kinerja Pegawai... 148
4.7.4 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Polrestabes Bandung ... 149
4.7.5 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Polisi Polrestabes Bandung ... 150
4.8 Implikasi Hasil Penelitian ... 151
4.8.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritis ... 151
4.8.2 Temuan Penelitian bersifat Praktis dan Empiris ... 152
4.8.3 Implikasi Penelitian terhadap Pendidikan Manajemen Bisnis ... 153
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 158
5.1 Kesimpulan ... 158
5.2 Rekomendasi ... 159
xi
DAFTAR TABEL
NO JUDUL HAL
1.1 Jenis Pelanggaran Disiplin Dan Kode Etik... 3
1.2 Penilaian Kinerja Dari Segi Kedisiplinan Dan Kode Etik... 5
1.3 Pelanggaran Personil Polisi dan Pegawai Negeri Sipil Polrestabes Bandung... 6
1.4 Jumlah Penanganan Kasus Tahun 2013-Juli 2015... 8
1.5 Jumlah Ijin Cuti Tahun 2013-2014 Yang Melebihi Ketentuan... 10
1.6 Tindak Kedisiplinan Dan Kode Etik Pada Polrestabes Bandung... 12
2.1 Penelitian Terdahulu... 47
3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian... 59
3.2 Sumber Data... 66
3.3 Jumlah Jajaran Polisi Polrestabes Bandung... 67
3.4 Uji Normalitas Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja... 69
3.5 Uji Normalitas Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai... 70
3.6 Jumlah Sampel Jajaran Polisis Polrestabes bandung... 72
3.7 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi... 74
3.8 Hasil Pengujian Validitas Variabel Budaya Organisasi (X)... 74
3.9 Hasil Pengujian Validitas Variabel Disiplin Kerja (Y)... 75
3.10 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kinerja Pegawai (Z)... 76
3.11 Hasil Pengujian Reliabilitas... 78
3.12 Skor Alternatif Jawaban... 80
3.13 Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden... 81
3.12 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi... 87
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 91
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 91
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan... 92
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja... 93
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Golongan... 94
4.6 Tanggapan Responden Terhadap Inovasi dan Berani Mengambil Resiko... 95
4.7 Tanggapan Responden Terhadap Perhatian Secara Detail... 97
4.8 Tanggapan Responden Terhadap Berorientasi Pada Hasil... 99
4.9 Tanggapan Responden Terhadap Berorientasi Pada Individu... 100
4.10 Tanggapan Responden Terhadap Berorientasi Pada Tim... 102
4.11 Tanggapan Responden Terhadap Agresifitas... 104
4.12 Tanggapan Responden Terhadap Stabilitas... 106
4.13 Rekapitulasi Dimensi Budaya Organisasi... 107
4.14 Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Preventif... 110
4.15 Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Korektif... 113
4.16 Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Progresif... 115
xii
Terhadap Disiplin Preventif... 119
4.19 Tanggapan Responden Terhadap Kuantitas Kerja (Quantity Of Work)... 122
4.20 Tanggapan Responden Terhadap Ketangguhan (Depentability)... 124
4.21 Tanggapan Responden Terhadap Sikap (Attitude)... 127
4.22 Rekapitulasi Dimensi Kinerja Pegawai... 129
4.23 Hasil Pengujian Titik Terpencil Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja ... 134
4.24 Hasil Pengujian Titik Terpencil Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai... 136
4.25 Uji Linearitas Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja ... 136
4.26 Uji Linearitas Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai... 137
4.27 Interprestasi Koefisien Korelasi...... 138
4.28 Output Koefisien Korelasi Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja... 138
4.29 Output Koefisien Korelasi Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai... 139
4.30 Output Model Summary Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja... 140
4.31 Output Model Summary Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Kerja... 140
4.32 Model Regresi Linear Sederhana Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja... 141
4.33 Model Regresi Linear Sederhana Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai ... 142
4.34 Nilai Signifikansi Uji t Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja... 143
xiii
DAFTAR GAMBAR
NO JUDUL HAL
1.1 Grafik Rata-Rata Penilaian Kinerja Polisi Polrestabes Bandung... 9
1.2 Perubahan Mind Set Polrestabes Bandung... 13
2.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja dan Implikasinya pada Kinerja Pegawai... 54
2.2 Paradigma Penelitian Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja dan Implikasinya pada Kinerja Pegawai... 55
3.1 Output Uji Normalitas Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja 68 3.2 Output Uji Normalitas Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai.... 69
3.3 Model diagram Pencar... 82
4.1 Hasil Kontinum Budaya Organisasi... 109
4.2 Hasil Kontinum Disiplin Kerja... 118
4.3 Hasil Kontinum Kinerja Pegawai... 130
4.4 Diagram Pencar Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja... 132
4.5 Diagram Pencar Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai... 132
4.6 Output Uji Titik Terpencil Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja... 133
4.7 Output Uji Titik Terpencil Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai... 135
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kepolisian merupakan salah satu intansi besar yang memiliki kewenangan
dalam memberikan pelayanan, keamanan serta ketertiban dalam sebuah Negara.
Dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia nomor 23 tahun
2010 Personil kepolisian atau seorang polisi yang memiliki tugas pokok serta
berkewajiban memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat dan melaksanakan tugas-tugas lainnya dalam daerah hukumnya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kepolisian memiliki serta
membutuhkan banyak sumber daya manusia berkualitas baik untuk menjadi
bagian dari intansi kepolisian dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang
polisi. Begitu pula anggota polisi Polrestabes sebagai bagian dari kepolisian suatu
negara di seluruh Indonesia tentu menjadi perhatian berbagai kalangan masyarakat
atas disiplin kerjanya. Disiplin kerja sangat berpengaruh terhadap suatu organisasi
atau perusahaan dimana suatu organisasi di tunjang oleh disiplin kerja
pegawainya.
Kinerja Polisi Porlestabes di Indonesia mengalami penurunan yang
diakibatkan menurunnya disiplin kerja, maka dari itu kinerja kepolisian menjadi
salah satu perhatian masyarakat. Seperti hasil penelitian yang dilakukan Vita
Mayastinasari (2013;410) bahwa kepolisian di Indonesia memiliki kinerja yang
rendah di lihat dari tugas yang di selesaikan oleh Polisi tersebut serta banyaknya
arogansi dari personil polisi yang dilakukan pada masyarakat yang seharusnya
polisi tersebut mengayomi masyarakatnya. Ini mengindikasikan bahwa kinerja
kepolisian Indonesia mengalami penurunan kinerja yang dapat dilihat dari
kesigapan kepolisian dalam menangani kasus, masih banyak kasus yang belum
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 korupsi yang di lakukan oleh anggota kepolisian itu sendiri.(Sumber :
www.Jppn.com. Di Akses Pada Tanggal 14 maret 2015, Pukul 14:35).
Rendahnya kinerja polisi Polrestabes di Indonesia juga di dukung dengan
pernyataan resmi dari IPW (Independent Police Wacth) yang memberikan rapor
merah terhadap kinerja dan kedisiplinan Polrestabes di Indonesia, dapat di lihat
dari tingginya tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja, dengan tingkat
persentase sebesar 78,4 persen pada penanganan korupsi, pada bidang penegakkan
hukum dan HAM sebesar 58 persen, serta penanganan narkoba 53,2 persen. Rapor
merah di berikan atas dasar kinerja Polri tahun 2014 yang sangat tidak
memuaskan masyarakat.
Reformasi kepolisian sebagai pengayom, pelindung, pelayan masyarakat
tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan serta tidak adanya perubahan. Sogi
Sasmita sebagai juru bicara IPW mengatakan kerja Polisi Indonesia tidak sepadan
dengan anggaran yang dialokasikan dengan Rp 44,5 triliun tahun 2014 dan
personel 420.275. Kinerja Polisi masih merah karena integritas, keteladanan,
kedisiplinan, profesisonalisme dan kemitraan sangat lemah dan tidak ada
kemajuan sama sekali selama tahun 2014.(Sumber : hasil diskusi "Police Outlook
2015, Evaluasi dan Proyeksi Kinerja Polri pada Tanggal 21 Desember 2014). Hal
yang sama dikemukakan dalam penelitian yang di lakukan oleh M Arief Santono
(2015;232) bahwa di Indonesia para polisi Polrestabes memiliki kinerja yang
rendah. Masyarakat mengatakan bahwa kinerja dan disiplin kerja polisi
Polrestabes di Indonesia rendah dan harus di perbaiki sesuai dengan tugasnya
sebagai seorang polisi. Hal tersebut, di lihat dari buruknya kualitas pelayanan
publik (lambat, tidak ada kepastian aturan/hukum, berbelit belit, arogan, minta
dilayani). Rendahnya kualitas disiplin dan etos kerja anggota yang kurang baik
serta kualitas pelayanan publik. Begitu pula yang dikemukakan oleh Wahyuni
Pudjiastuti, Soraya Fadhal (2009:211) dalam penelitiannya bahwa kinerja polisi
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 atau kinerjanya dalam bidang Korupsi serta masih banyak nya polisi yang
menerima tip, sehingga kinerja polisi di anggap rendah oleh masyarakat.
Salah satu Polrestabes yang ada di Indonesia yang mengalami penurunan
kinerja dan disiplin kerja yaitu Polrestabes Bandung, di mana memiliki penurunan
disiplin kerja lebih tinggi dibandingkan dengan Polrestabes yang lain. Hal tersebut
dilihat dari banyaknya pengaduan mengenai pelayanan dan dilihat dari adanya
kasus yaitu adanya tiga polisi polrestabes Bandung yang diberhentikan secara
tidak hormat, dan 25 anggota polisi Polrestabes Bandung yang disidang oleh
Kapolrestabes dengan menjalani sidang kode etik dan sidang pelanggaran disiplin
di Markas Propam Polrestabes Bandung dengan masalah arogansi terhadap
masyarakat, berkelahi baik dengan masyarakat biasa ataupun dengan sesama
polisi, mabuk-mabukan di tempat umum, penipuan, hingga masalah kinerja yang
kurang baik selama masa tugas, dan yang dianggap paling salah yaitu polisi yang
menggunakan narkoba. (Sumber: regional.kompas.com. Di akses pada Tanggal 27
Januari 2015, pukul 20;30 WIB)
Hal tersebut diperkuat dari data hasil wawancara bersama Bapak Dwi
Haryanto selaku ketua bagian sumber daya (23 Desember 2014) yang dilakukan
di kantor Polrestabes Bandung mengenai personil polisi dan pegawai negeri sipil
Polrestabes Bandung, beliau mengatakan banyak polisi dan PNS yang dikenakan
hukuman bahkan banyak polisi yang di penjara, alasannya bermacam-macam, ada
yang karena jarang masuk kerja, telat masuk kerja, kurang disiplin dalam
menangani kasus atau pekerjaannya atau karena hal lain seperti penggunaan
narkoba bahkan pembunuhan karena tidak semua anggota polisi dan pegawai
negeri sipil baik seperti yang diketahui oleh masyarakat, banyak pula anggota
polisi dan pegawai negeri sipil yang kurang baik dan tidak patut untuk dijadikan
sebagai panutan. Banyak juga polisi dan pegawai negeri sipil yang terlambat
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 tugasnya sehingga pekerjaan yang harus diselesaikan tidak tepat pada waktu yang
telah ditentukan.
Dalam PP no 2 Tahun 2003 sudah diterapkan mengenai disiplin dan kode
etik untuk menjadi patokan setiap anggota polisi dalam menjalankan tugas, hal
tersebut di lihat dalam tabel jenis pelanggaran yang tidak boleh dilakukan oleh
anggota polisi sebagai berikut :
TABEL 1.1
JENIS PELANGGARAN DISIPLIN DAN KODE ETIK
NO DISIPLIN KODE ETIK
1 Meninggalkan wilayah tugas tanpa izin pimpinan
Berpihak dalam perkara pidana yang sedang ditangani memanipulasi perkara 2 Menghindarkan tanggung
jawab dinas
Membuat opini negatif tentang rekan sekerja, pimpinan, dan/atau kesatuan 3 Menggunakan fasilitas negara
untuk kepentingan pribadi
Mengurusi, mensponsori, dan/atau mempengaruhi petugas dengan pangkat dan jabatannya dalam penerimaan calon anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
4 Menguasai barang milik dinas yang bukan diperuntukkan baginya
Mempengaruhi proses penyidikan untuk kepentingan pribadi sehingga mengubah arah kebenaran materil perkara
5 Mengontrakkan/menyewakan rumah dinas
Melakukan upaya paksa penyidikan yang bukan kewenangannya; 6 Menghilangkan barang,
dokumen, atau surat berharga milik dinas secara tidak sah
Melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan, menghalangi, atau mempersulit salah satu pihak yang dilayaninya sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak yang dilayani 7 Telat pada apel pagi Menyalahgunakan wewenang 8 Menguasai rumah dinas lebih
dari 1 (satu) unit
Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan
9 Mengalihkan rumah dinas kepada yang tidak berhak
Menyalahgunakan barang, uang, atau surat berharga milik dinas
10
Telat dalam bekerja dan telat menyelesaikan tugas
Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan,
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015
NO DISIPLIN KODE ETIK
yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat Kepolisian Negara Republik Indonesia, kecuali karena tugasnya.
11
Menggunakan barang bukti untuk kepentingan pribadi
Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apa pun untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain 12
Menghambat kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan
Memakai perhiasan secara berlebihan pada saat berpakaian dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia
Sumber : Dokumen Polrestabes bandung berdasarkan PP No 2 Tahun 2003
Sesuai dengan tabel di atas bahwa banyaknya macam-macam pelanggaran
disiplin dan kode etik yang tidak boleh dilakukan oleh anggota polisi Polrestabes
Bandung yang telah ditentukan oleh PP No 2 Tahun 2003. Namun pada
kenyataannya terdapat penurunan kedisiplinan atau disiplin kerja diperkuat
dengan penilaian kinerja dari segi kedisiplinan dan kode etik dalam Tabel di
bawah ini:
TABEL 1.2
PENILAIAN KINERJA
DARI SEGI KEDISIPLINAN DAN KODE ETIK
GOLONGAN/
JABATAN PANGKAT
JUMLAH ANGGOTA
POLISI
JUMLAH ANGGOTA SESUIA PANGKAT YANG MELANGGAR
TAHUN
2012 2013 2014
PAMEN
KOMBES 1 - - -
AKBP 10 - - -
KOMPOL 27 5 5 6
PAMA
AKP 39 7 9 12
IPTU 24 5 3 4
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015
BINTARA
AIPTU 307 22 23 21
AIPDA 103 8 10 7
BRIPKA 229 13 17 18
BRIGADIR 464 22 24 26
BRIPTU 242 23 26 28
BRIPDA 70 - - -
PNS PNS 61 - - 2
JUMLAH 1616 90 126 161
Sumber : Dokumen Bag.Sumda Polrestabes Bandung
Berdasarkan Tabel di atas yang merupakan salah satu penilaian kinerja
yang kurang baik dilihat dari segi kedisiplinan dimana banyak polisi masih
melakukan pelanggran kedisiplinan seperti meninggalkan wilayah tugas tanpa izin
pimpinan, menghindarkan tanggung jawab dinas,telat pada apel pagi, telat dalam
bekerja, telat menyelesaikan tugas dan menggunakan barang bukti untuk
kepentingan pribadi.
Adanya polisi berpangkat KOMPOL atau Komisaris Polisi pada tahun 2012
ada 5 orang polisi yang melanggar kedisiplinan serta kode etik mengalami
kenaikan pada tahun 2014 sebanyak 6 orang polisi, pangkat AKP atau Ajun
Komisaris polisi pada tahun 2012 sebanyak 7 orang polisi mengalami kenaikan
pada tahun 2013 menjadi 9 orang polisi dan tahun 2014 mengalami kenaikan
kembali menjadi 12orang polisi, pada pangkat BRIPTA atau Brigadir Kepala
mengalami kenaikan polisi yang melanggar pada tahun 2012 sebanyak 13 orang
polisi, mengalami kenaikan pada tahun 2013 dan 2014 yaitu 17 dan 18 orang
polisi, pada pangkat BRIGADIR mengalami peningkatan jumlah pelanggaran dari
tahun 2012 sebanyak 22 orang polisi, pada tahun 2013 menjadi 24 orang polisi
dan 2014 menjadi 26 orang polisi. Peningkatan pelanggaran terjadi pula pada
pangkat BRIPTU atau Brigadir satu yaitu pada tahun 2012 sebanyak 23 orang
polisi mengalami kenaikan menjadi 26 orang polisi pada tahun 2013, dan 28
orang polisi pada tahun 2014.
Pelanggaran yang dilakukan polisi Polrestabes Bandung mengalami
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 adanya kenaikan pada tahun 2013 sejumlah 126 orang polisi atau dalam hitungan
persentase yaitu sebesar 2,5% dan pada tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi
161orang polisi atau mengalami kenaikan 2,8% yang memilki pangkat berbeda
sesuai pada tabel di atas. Beberapa polisi yang melanggar dengan berbagai kasus
yang telah dijelaskan dari wawancara sebelumnya tentu tidak sesuai dengan kode
etik seorang polisi. Adanya beberapa polisi yang melanggar kedisiplinan dan kode
etik tersebut tentu sangat tidak mencerminkan seorang polisi yang seharusnya
menjadi panutan masyarakat luas. Hal tersebut diperjelas dari tabel dibawah ini
yaitu kasus yang dilakukan oleh polisi Polrestabes sendiri, sebagai berikut :
TABEL 1.3
PELANGGARAN YANG DI LAKUKAN PERSONIL POLISI DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL POLRESTABES BANDUNG
GOLO-Kriminal Kode Etik sebagai Polisi
Sumber : Dokumen Bag. Sumda Polrestabes Bandung
Sesuai dengan tabel di atas bahwa adanya peningkatan jumlah polisi yang
melakukan pelanggaran kriminal seperti menganiaya istri sendiri, melakukan
pembunuhan, memakai motor curian, melakukan pengkeroyokan, pelanggaran
kode etik seperti meninggalkan istri bertahun tahun dan tidak menafkahinya,
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 seperti tidak melaksanakan tugas dengan baik, sering tidak masuk kerja, selalu
telat dalam bekerja, akibat kelalaian adanya tahanan yang melarikan diri, semua
pelanggaran tersebut memiliki jumlah anggota polisi dengan pangkat yang
berbeda-berbeda mengalami peningkatan pada tahun 2012 dengan kasus kriminal
sejumlah 21 orang anggota polisi yang mengalami kenaikan menjadi 24 orang
polisi atau sebesar 0,7% pada tahun 2013 dan mengalami kenaikan kembali
menjadi 36 anggota polisi pada tahun 2014 atau sebesar 0,5%.
Adapun pelanggaran dalam hal kode etik pada tahun 2012 sejumlah 51
orang, pada tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi 70 orang atau mengalami
kenaikan sebesar 0,37% dan pada tahun 2014 menjadi 88 orang anggota polisi
atau mengalami kenaikan sebesar 0,26%. dan pelanggaran dalam kegiatan bekerja
yaitu pada tahun 2012 sebanyak 18 orang polisi , mengalami kenaikan pada tahun
2013 menjadi 32 orang polisi atau meningkat sebesar 0,7% dan meningkat pada
tahun 2014 sebanyak 37 orang polisi atau meningkat sebesar 0,2%. Dalam
kepolisian jumlah tersebut bisa dikatakan sangat kurang baik karena tidak sesuai
dengan ketentuan tugas yang di anggap memiliki kinerja yang menurun.
Disiplin kerja yang menurun tentu akan berpengaruh terhadap kinerja
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Maslan Banni dkk (2013:2) salah
satu hal yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah disiplin kerja. Disiplin
merupakan satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, karena
tanpa adanya disiplin kerja, segala kegiatan yang akan dilakukan akan
mendatangkan hasil yang kurang memuaskan dan tidak sesuai harapan.
Kinerja anggota polisi Polrestabes di katakan menurun tentu di dukung
juga dengan kurang maksimalnya penanganan kasus atau penyelesaian kasus yang
ada, terbukti dengan jumlah kasus yang di tangani oleh Polrestabes bandung.
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015
TABEL 1.4
JUMLAH PENANGANAN KASUS TAHUN 2013-JULI 2015
TAHUN
Sumber : Dokumen Sat RESKRIM Polrestabes Bandung
Berdasarkan tabel di atas diindikasikan menurunya kinerja terlihat adanya
penurunan jumlah penangan kasus yang di tangani oleh Polretabes Bandung
seperti kasus Curanmor atau pencurian motor, Curing atau pencurian ringan
seperti mengambil makanan di kebun milik orang lain, Curat atau pencurian berat
seperti perampokan rumah, Curas atau pencurian dan kekeras, Pemerasan, aniaya
ringan seperti pemukulan, penganiayaan, penipuan, penggelapan, pemalsuan,
pengroyokan, penadahan, perjudian, penghinaan, pembunuhan, perkosaan, senpi
atau senjata api, sajam atau seseorang membawa senjata tajam yang patut di duga
akan melakukan tindak pidana, dan Merk / Haki atau menggandakan hak cipta
seseorang, bahwa dari tahun 2013 hanya berhasil di tangani sebanyak 502 kasus
dari 1781 kasus atau 28,2% dan yang tidak tertangani jauh lebih banyak yaitu
1279 kasus atau 71,8%. Mengalami penurunan penangan kasus pada tahun 2014
yaitu kasus yang di tangani hanya sebanyak 391 kasus dari 1467 kasus atau 26,6%
sedangkan yang tidak tertangani semakin meningkat menjadi 1076 kasus atau
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 2015 hanya 25,9% sedangkan yang tidak tertangani jauh lebih meningkat yaitu
sebesar 74,1%. Kasus yang tidak ditangani setiap tahun meningkat dari tahun
2013 sebesar 71,8% mengalami kenaikan kasus yang tidak ditangani sebesar 1,6%
dan pada tahun 2014 kembali meningkat menjadi 0,7%. Hal tersebut tentu
diindikasikan bahwa kinerja sangat menurun.
Rendahnya kinerja atau penurunan kinerja Personil Polisi dan pegawai
negeri sipil Polrestabes Bandung dilihat dari rata-rata penilaian kinerja pada grafik
berikut:
39.4 39.6 39.8 40 40.2 40.4 40.6 40.8 41
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Rata-Rata Penilaian Kinerja
Sumber: Data Bag. Sumda Polrestabes bandung GAMBAR 1.1
GRAFIK RATA-RATA PENILAIAN KINERJA POLISI DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL POLRESTABES BANDUNG
Rata-rata penilaian kinerja diatas menunjukan bahwa pencapaian kinerja
polisi Polrestabes Bandung, pada Tahun 2012 ada pada 40,8% sedangkan
mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi 40,67% dan pada tahun 2014
menjadi 39,6%.
Kinerja anggota polisi Polrestabes Bandung menurun sehingga
menurunnya jumlah penangan kasus juga di dukung dengan tingkat ijin cuti
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 sangat berpengaruh kepada lingkungan atau masyarakat yang akan merasa kurang
puas atas kinerja kepolisian, apa lagi jika banyak personil Polisi yang kurang
kehadirannya tentu akan berpengaruh kepada hasil kerja, seperti kurang
maksimalnya penangan kasus atau penyelesaian kasus yang ada. Hal tersebut di
dukung dengan data rekapitulasi daftar cuti yang melebihi jatah cuti yang
diberikan kepada polisi Polrestabes Bandung sebagai berikut:
TABEL 1.5
JUMLAH IJIN CUTI TAHUN 2013-2014 YANG MELEBIHI KETENTUAN
Nama Golongan Jumlah Cuti
2013
Jumlah Cuti 2014
PAMEN 22 24
PAMA 80 85
BA 688 695
PNS 25 38
JUMLAH 812 832
Sumber : Database Bag.Sumda Polrestabes Bandung
Berdasarkan Tabel di atas bahwa tingkat ijin cuti yang melebihi jatah
cutinya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, seperti yang terlihat bahwa
tahun sebelumnya ada 812 polisi yang melebihi ijin cuti yang diberikan dan
mengalami peningkatan pada tahun berikutnya menjadi 832 polisi dari 1616
polisi. Di Polrestabes ijin cuti diberikan 12 hari selama setahun dengan syarat
minimal pengambilan ijin cuti 6 hari, sehingga ijin cuti di ambil tidak boleh
berangsur hanya 1 kali ijin cuti dengan jumlah 12 hari secara langsung. Namun
banyak polisi Polrestabes yang melebihi jumlah ijin cuti yang ditentukan
sehingga dapat terlihat bahwa budaya organisasi kurang baik dan mempengaruhhi
tingkat kedisiplinan atau disiplin kerja polisi Polrestabes Bandung dan
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 Apabila masalah tersebut dibiarkan maka akan berdampak pada banyak
hal, yang utama tentu citra kepolisian akan menjadi kurang baik, kepuasan
masyarakat serta kepercayaan masyarkat terhadap pihak kepolisian akan hilang
dan jika kinerjanya terus menerus menurun dalam menangani kasus akan semakin
rendah dan mengakibatkan banyaknya masalah-masalah yang akan merugikan
bagi negara atau daerah setempatnya. Serta akan banyaknya kasus kriminal dan
kasus-kasus lain seperti KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme) bahkan masalah yang
kecil seperti kurangnya etika polisinya tersebut.
Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Maslan Banni dkk (2013:2) salah
satu hal yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah disiplin kerja. Disiplin
merupakan satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, karena
tanpa adanya disiplin kerja, segala kegiatan yang akan dilakukan akan
mendatangkan hasil yang kurang memuaskan dan tidak sesuai harapan. Hal ini
mengakibatkan kurangnya pencapaian sasaran dan tujuan organisasi atau
perusahaan serta dapat juga menghambat jalannya program organisasi yang
dibuat. Menurut Edy Sutrisno (2010) disiplin kerja pada karyawan sangat
dibutuhkan, karena apa yang menjadi tujuan perusahaan akan sukar dicapai bila
tidak ada disiplin kerja. Menurut Lako dalam Usmara dan Dwintara (2004),
bahwa pada survei yang dilakukan Kotter dan Hesket terhadap 207 perusahaan
dari 22 industri di Amerika Serikat selama periode 1977-1988 menunjukkan
bahwa budaya organisasi (corporate culture) memiliki suatu kekuatan dan dapat
meningkatkan kinerja organisasi dalam jangka panjang melalui peningkatan
disiplin kerja.
Berdasarkan paparan sebelumnya, disimpulkan bahwa hal yang dapat
mempengaruhi tingkatnya kinerja salah satunya yaitu displin kerja dan disiplin
kerja dapat dipengaruhi oleh budaya organisasi, karena budaya organisasi yang
baik dapat meningkatkan disiplin kerja. Seperti pada Polrestabes Bandung yang
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 tahun 11 tentang kode etik, dan pada Peraturan Pemerintah no tahun 2003
mengenai kedisiplinan kepolisian Negara Republik Indonesia yang dalamnya
terdapat kewajiban, larangan serta sanksi. Dimana setiap polisi harus patuh
terhadap kedisiplinan yang telah di tetpakan yaitu patuh pada aturan dan
melaksanakan kewajibannya, dan jika polisi melanggar maka akan ada tindak
kedisiplinan yang diberikan kepada polisi tersebut untuk menangani seperti
adanya sanksi teguran, sanksi fisik yang sesuai untuk perbaikan personil polisi
tersebut serta sanksi hukuman yang di berikan oleh pimpinan polisi yang
diberikan kewenangan dalam menangani hal tersebut.
Penanganan yang dilakukan jika personil polisi sebagai anggota kepolisian
melakukan pelanggaran kedisiplinan dan tidak sesuai dengan kode etik yang ada
yaitu sebagai berikut :
TABEL 1.6
TINDAK KEDISIPLINAN DAN KODE ETIK PADA POLRESTABES BANDUNG
No Pelanggaran Disiplin
Sanksi Hukuman 1 Ringan (terlambat tugas,
terlambat apel pagi, tidak masuk kerja tanpa keterangan,
Arogansi Pada Masyarakat Teguran
lisan/tinda-kan fisik
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015
No Pelanggaran Disiplin
Sanksi Hukuman lebih dari 1 (satu) unit Mengalihkan rumah dinas kepada yang tidak berhak untuk paling lama 1 (satu) tahun, mutasi paling lama 21 (dua puluh satu) hari. sah dalam bentuk apa pun untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain.
seperti Sumber : Dokumen Polrestabes bandung berdasarkan PP No 2 Tahun 2003
Polrestabes Bandung memberikan sanksi terhadap personil polisi yang
melakukan pelanggaran supaya adanya perbaikan untuk polisi tersebut yang
melakukan pelanggaran dan adanya contoh untuk personil polisi yang lain supaya
adanya perbaikan untuk kepentingan Polrestabes Bandung dan Negara
Indonesia.Hal tersebut berpengaruh terhadap kinerja dimana seperti yang
diketahui jajaran polisi Polrestabes Bandung sangat menekankan kedisiplinan
dalam bekerja. Seperti dalam penelitian Tita Rosita (2008) bahwa Disiplin kerja
adalah salah satu cara sebagai acuan bagi karyawan untuk meningkatkan kinerja.
Sedangkan disiplin kerja dapat di pengaruhi dan di tingkatkan dengan
budaya organisasi. Budaya organisasi Pada Polretabes Bandung yaitu dimana
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 dan setiap anggota polisi Polrestabes Bandung di tuntun dan di bangun jiwa
kepemimpinan, dimana polisi Porlestabes baik yang sebagai anggota pangkat
yang rendah bahkan kepalanya harus memiliki jiwa kepemimpinan, dimana setiap
polisi Porlestabes harus bisa menetukan sikap ketika ada pada lingkungan
masyarakatnya.
Budaya organisasi pada Polrestabes tentu yang paling utama adalah
kedisiplinan yang mengacu pada PP No 2 tahun 2003 yang mengharuskan polisi
untuk disiplin. Selain itu budaya organisasi yang ada di Polreatabes memiliki
kebiasaan kerja dengan slogan “awali hari dengan Do’a dan senyum” dengan
mengharuskan menghindari kurang disiplin, kurang teliti, kurang rapih, kurang
semangat dan kurang cermat. Selain itu budaya organisasi yang ada pada
Polrestabes dilakukan dengan dibuatnya Budaya reformasi dan perubahan mind
set yang di bangun untuk kebaikan polisi Polrestabes. Budaya Reformasi tersebut
di gambarkan seperti berikut ini :
Sumber: Polrestabes Bandung, 2015.
GAMBAR 1.2
PERUBAHAN MIND SET POLRESTABES BANDUNG
Antagonis
Reaktif
Elitis
Arogan
Otoriter
Tertutup
Akuntabilitas vertikal
Monoligis
Protagonis
Proaktif
Populis
Humoris
Demokratis
Transparan
Akuntabilitas Publik
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 Reformasi culture atau budaya yang di buat sebagai perubahan mind set
yaitu dimana polisi Polrestabes harus memiliki peran protagonis yaitu berperan
sebagai polisi yang tidak memihak siapapun yang terbalik di anggap masyarakat
justru polisi memiliki peran antagonis atau lebih berpihak kepada satu
golongan,selain itu dalam reformasi cultur polisi harus merubah dirinya dari yang
sebelumnya reaktif atau polisi bertindak lebih cepat sesuai laporan yang ada
menjadi proaktif yaitu mendukung penuh segala kegiatan positif dengan penuh
inisiatif, seorang polisi tentu harus bisa merubah diri dari elitis yaitu cenderung
menjaga kewibawaannya sehingga terkesan lebih kaku menjadi populis yaitu lebih
di terima masyarakat atau lebih menyatu dengan masyarakat.
Untuk meningkatkan citra kepolisian tentu polisi yang bersikap arogan
yaitu selalu merasa paling benar harus merubah dirinya menjadi seseorang yang
lebih humoris yaitu lebih tidak kaku sehingga masyarakat akan lebih menerima,
dan tentu seorang polisi juga harus bersikap demokratis lebih bijaksana dan
objektif, tidak otoriter yaitu terlalu terpacu pada ketentuan atasan, dalam
reformasi culture ini pun dari sikap tertutup yaitu menangani kasus tidak dipublikasi sedangkan sekarang menjadi transparan atau dalam menangani kasus
semua masyarakat boleh mengetahui apa yang dilakukan anggota polisi, selain itu
polisi harus bisa bersikap akuntabilitas publik yaitu dimana polisi lebih
bertanggung jawab atas suatu tugas atau kasus di pertanggung jawabkan terhadap
masyarakat dan masyarakat lebih mudah mengetahuinnya di banding dengan
akuntabilitas vertikal dimana polisi hanya merasa bertanggung jawab atas tugas
nya terhadap atasan saja, dan yang terakhir seorang polisi harus mampu
berkomunikasi dialog yaitu dimana polisi bisa mendengarkan saran dari pihak lain
dan menghilangkan sikap monolog yaitu hanya berkehendak sendiri.
Reformasi cultur atau reformasi budaya tersebut tentu menjadi patokan
seluruh anggota polisi Polrestabes Bandung dalam menyelasaikan tugas sebagai
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 yang mendukung yaitu sesuai dengan hasil penelitian Chatman dan Bersade dalam
Sutikno (2006) yang mengungkapkan bahwa budaya organisasi yang kuat dapat
membantu kinerja karyawan.
Budaya organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
organisasi. Patuh terhadap tugas dan peraturan merupakan yang harus dimiliki
setiap polisi Polrestabes Bandung untuk mengarah pada disiplin kerja yang tinggi
serta secara tidak langsung meningkatkan kinerja pegawai yang tinggi.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada jajaran polisi Polrestabes Bandung
yang kinerjanya masih cenderung rendah, dengan demikian penulis perlu
melakukan penelitian tentang “Pengaruh budaya organisasi terhadap disiplin kerja
dan implikasinya terhadap kinerja pegawai di Polrestabes Bandung”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian kinerja pegawai pada polisi
Polrestabes Bandung di atas mengalami permasalahan sumber daya manusia,
dimana disiplin kerja polisi Polrestabes mengalami penurunan sehingga secara
langsung akan mengalami penurunan terhadap kinerja. Dilihat dari penyelesaian
tugas yang dilakukan personil Polrestabes Bandung banyak yang tidak sesuai
dengan tujuan atau target yang harus diselesaikan. Dimana setiap budaya
organisasi berpengaruh terhadap disiplin kerja dan mengakibatkan kinerja personil
polisi dan pegawai negeri sipil Polrestabes Bandung meningkat.
Suyadi Prawirosentono (2008: 27), kinerja dapat dinilai atau diukur
dengan beberapa indikator yaitu: Efektifitas, yaitu bila tujuan kelompok dapat
dicapai dengan kebutuhan yang direncanakan. Tanggung jawab, merupakan
bagian yang tak terpisahkan atau sebagai akibat kepemilikan wewenang. Disiplin,
yaitu taat pada hukum dan aturan yang belaku. Disiplin karyawan adalah ketaatan
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 perusahaan dimana dia bekerja. Inisiatif, berkaitan dengan daya pikir, kreatifitas
dalam bentuk suatu ide yang berkaitan tujuan perusahaan.
Dalam penelitian Regina (2010:2) rendahnya kinerja kerja dapat diperbaiki
dengan disiplin kerja. Semakin baik disiplin karyawan semakin tinggi prestasi
kerja(kinerja) yang dapat dicapainya (Payaman, 2011:13). Menurut Asmiarsih
(2006:23) disiplin merupakan suatu kekuatan yang berkembang didalam tubuh
pekerja sendiri yang menyebabkan dia dapat menyesuaikan diri dengan sukarela
kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari
pekerjaan dan tingkah laku. Sesuai dengan penjelasan Leiden (2001:63)
mengemukakan dengan ditegakannya disiplin maka dapat mengatasi masalah
kinerja yang buruk dan memperkuat pengaruh prilaku kerja pegawai dalam
kelompok atau organisasi. Apabila disiplin dapat dilaksanakan dengan baik serta
tidak menunda waktu maka masalah kinerja tidak dibiarkan menjadi parah, dan
kemungkinan masalah yang terjadi dapat diatasi secara tepat dan mudah. Trahan
dan steiner (1998:129) mengemukakan disiplin kerja secara positif dikaitkan
dengan kinerja karyawan, karena dengan disiplin maka pemimpin dapat
menerapkan suatu tindakan agar standar kerja yang ditetapkan dapat dipatuhi oleh
pegawai.
Budaya organisasi merupakan salah satu hal penting yang dapat
mempengaruhi disiplin kerja, menurut Mondy dan Noe (2005:451), disiplin
merupakan kontrol diri dan tingkah laku tertata karyawan dan mengindikasikan
adanya tim kerja yang sejatinya di dalam suatu organisasi. Tindakan disiplin
memberikan suatu penalti atas karyawan yang gagal memenuhi standar. Tindakan
disiplin yang efektif menunjukkan perilaku karyawan yang salah, bukan karyawan
sebagai perseorangan.
Menurut Edi Sutrisno (2009:88) disiplin kerja akan menjamin
terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 lingkungan kerja atau budaya tidak menerapkan disiplin maka orang yang
disiplinpun akan ikut tidak disiplin, tetapi jika lingkunga displin maka akan ikut
disiplin.
Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah, maka yang
menjadi tema sentralnya adalah :
Kinerja pegawai jajaran polisi Polrestabes Bandung rendah dikarenakan
disiplin kerja yang rendah. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya kasus
yang tidak terselesaikan dengan maksimal oleh polrestabes Bandung,
kurangnya displin dalam bekerja, banyaknya kasus-kasus yang menimpa
jajaran polisi tersebut, seperti etika, disiplin kerja, tanggung jawab yang
kurang, melakukan penyalah gunaan jabatan di masyarakat. Disiplin kerja
tersebut tentu dapat di pengaruhi dengan budaya organisasi yang ada pada
Polrestabes Bandung, Maka dengan demikian terlihat bahwa kinerja
pegawai di pengaruhi oleh disiplin kerja dan disiplin kerja dipengaruhi
oleh budaya organisasi yang dimilikinya.
1.3Rumusan Masalah
Rumusan maasalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Bagaimana gambaran budaya organisasi di Polrestabes Bandung
2. Bagaimana gambaran disiplin kerja di Polrestabes Bandung
3. Bagaimana gambaran kinerja pegawai di Polrestabes Bandung
4. Seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap disiplin kerja di
Polrestabes Bandung
5. Seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui informasi tentang :
1. Gambaran budaya organisasi di Polrestabes Bandung
2. Gambaran disiplin kerja di Polrestabes Bandung
3. Gambaran kinerja pegawai di Polrestabes Bandung
4. Besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap disiplin kerja di
Polrestabes Bandung
5. Besarnya pengaruh disiplin kerja terhadap kinerjas pegawai di Polrestabes
Bandung
1.5 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan hasil yang berarti dan
bermanfaat sejalan dengan tujuan penelitian di atas. Hasil dari penelitian ini
diharapakan dapat berguna baik secara teoritis (keilmuan) maupun praktis sebagai
berikut :
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan pengetahuan
baru dalam aspek keilmuan (teoritis) yang berkaitan dengan bidang ilmu
manajemen sumber daya manusia, budaya organisasi yang dapat
mempengaruhi disiplin kerja dan implikasinya terhadap kinerja pegawai.
2. Penelitian ini diharapakan dapat memberi wawasan dan pengetahuan
tentang bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap disiplin kerja,
dan disiplin kerja berpengruh terhadap kinerja pegawai, dengan bekal
ilmu yang diperoleh selama kuliah dan diterapkan kedalam aplikasi
dilapangan dalam penelitian ini. Serta dapat memberikan masukan kepada
Intansi Kepolisian Polrestabes Bandung dalam meningkatkan kinerja
pegawai atau kinerja personil polisi dengan meningkatkan disiplin kerja
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 3. Penelitian ini diharapakan dapat digunakan sebagai tambahan refrensi dan
sebagai bahan masukan untuk penelitian-penelitian berikutnya mengenai
penelitian yang sama yaitu budaya organisasi yang memiliki pengaruh
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis pengaruh disiplin kerja dan budaya organisasi
terhadap kinerja pegawai pada Polrestabes Bandung. Adapun yang menjadi objek
penelitian sebagai variabel bebas yaitu Budaya organisasi (X) yang yang memiliki
dimensi inovasi dan keberanian mengambil resiko, perhatian secara detail,
berorientasi kepada hasil, berorientasi pada individu, berorientasi pada tim,
agresifitas, dan stabilitas. Variabel intervening sebagai variabel yang
mempengaruhi variabel terikat dan dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu disiplin
kerja (Y) berupa disiplin preventif, disiplin korektif, disiplin progresif . Masalah
penelitian yang merupakan variabel terikat intensi kinerja pegawai (Z) yang terdiri
dari terdiri dari Quality of work (Kualitas pekerjaan), Quantity of work (Kuantitas
pekerjaan yang dilakukan), Dependability (ketangguhan), dan attitude (sikap).
Penelitian ini dilakukan di Polrestabes Bandung dengan objek penelitian
adalah tanggapan responden pegawai atau personil polisi Polrestabes Bandung
tentang disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai. Penelitian
ini dilakukan dalam waktu kurang dari satu tahun maka metode yang digunakan
yaitu metode penelitian cross sectional method yaitu metode penelitian dengan
cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu (tidak berkesinambungan
dalam jangka waktu panjang). Menurut Malhotra (2009:101) “Cross setional
survei yaitu pengumpulan informasi dari subjek penelitian hanya dilakukan satu
kali dalam satu periode waktu, sehingga penelitian ini merupakan one-shot atau
cross sectional.
3.2 Metode Penelitian
Sugiyono (2011:2) mengemukakan bahwa metode penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Maka tujuan adanya metode penelitian ialah untuk
memberikan gambaran kepada peneliti tentang bagaimana langkah-langkah
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Berdasarkan pada variabel-variabel yang akan diteliti maka jenis
penelitian berdasarkan tujuan yang ingin dicapai yaitu dengan jenis penelitian
deskriptif dan verifikatif. Menurut Zainal Arifin (2011:41) menjelaskan bahwa
penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menggambarkan (to
describe), menjelaskan, dan menjawab persoalan-persoalan tentang fenomena dan peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena sebagaimana adanya
maupun analisis hubungan antara berbagai variabel dalam suatu fenomena.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk menjelaskan secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah
tertentu.
Penelitian verifikatif menurut Zainal Arifin (2011:28) adalah jenis
penelitian yang dilaksanakan untuk menguji kebenaran ilmu-ilmu (pendidikan)
yang telah ada, baik berupa konsep, prinsip, prosedur, dalil maupun praktik
pendidikan itu sendiri.
Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan
verifikatif maka metode yang digunakan adalah explanatory survey. Menurut
Kerlinger yang dikutip oleh Sugiyono (2010:17) yang di maksud dengan metode
survey adalah :
“Metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis.”
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Setelah variabel-variabel diklasifikasikan dan diidentifikasikan,
selanjutnya variabel-variabel didefinisikan secara operasional. Zainal Arifin
(2011:190) mendefinisikan operasional adalah definisi khusus yang didasarkan
atas sifat-sifat yang didefinisikan, dapat diamati dan dilaksanakan oleh peneliti
lain. Dalam penelitian ini penulis mengemukakan variabel bebas dan terikat,
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 1. Variabel Independent (X), yaitu variabel yang mempengaruhi baik secara
positif maupun negatif terhadap variabel tidak bebas. Dalam penelitian ini
variabel bebas adalah budaya organisasi yang dinyatakan dengan simbol X
2. Variabel Intervening/ Mediasi
Variabel intervening/mediasi merupakan variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
menjadi hubungan yang tidak langsung. Variabel intervening dalam
penelitian ini adalah disiplin kerja dinyatakan dengan simbol Y
3. Variabel Dependent (Z), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel
lain. Kinerja pegawai merupakan variabel terikat dan dinyatakan dengan
simbol Z.
Tiga variabel di atas dituangkan dalam operasionalisasi variabel. Maksud
dari operasionalisasi variabel adalah untuk menentukan data yang dibutuhkan dan
untuk memudahkan pengukuran dari variabel-variabel yang telah ditetapkan.
Operasionalisasi variabel X, Y dan Z dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015
Hani Datiah Pebriani, 2015
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
479/UN40. 7. D1/ LT / 2015 Sumber: Pengolahan Berbagai Sumber
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini dikelompokkan kedalam
dua kelompok data yaitu dapat diperoleh baik secara langsung (data primer)
maupun tidak langsung (data sekunder).
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2011:137), data primer merupakan sumber
data yang langsung diberikan kepada pengumpul data. Sedangkan data
sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya melalui orang lain ataupun dokumen
(Sugiyono, 2011:137).
Data primer adalah sumber data yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner dan diolah sendiri oleh peneliti langsung didapatkan dari
responden. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari pegawai atau
personil polisi dan pegawai negeri sipil Polrestabes Bandung.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak
langsung atau melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh peneliti
lain) yang telah dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah
data dari Polrestabes Bandung tentang profil perusahaan, jumlah
karyawan, dan data-data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian
TABEL 3.1
JENIS DAN SUMBER DATA
No Data Jenis Data Sumber Data
1 Profil Polrsetabes Bandung Sekunder Internet 2 Jumlah anggota Polisi dan
Pegawai Negeri Sipil Polrestabes Bandung
Sekunder Polrestabes Bandung
3 Data aspek penilaian kinerja pegawai
Sekunder Polrestabes Bandung
4 Data kasus yang di tangani Polrestabes bandung
Sekunder Polrestabes Bandung
5 Data pelanggaran Sekunder Polrestabes Bandung 6 Data Absensi ijin cuti yang