DASAR SISWA SEKOLAH DASAR
(Studi Eksperimen Kelas V SD Negeri Panorama 1 Bandung)
SKRIPSI
Dianjurkan untuk Memenuhi Sebagai dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh:
Mualim Kusuma Nugroho 1102053
DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
DASAR SISWA SEKOLAH DASAR
Oleh
Mualim Kusuma Nugroho
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Mualim Kusuma Nugroho 2016 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2016
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
MUALIM KUSUMA NUGROHO
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG DIMODIFIKASI TERHADAP KETERAMPILAN GERAK
DASAR SISWA SEKOLAH DASAR
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing
Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP. 196508171990011001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatandan Rekreasi
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG DIMODIFIKASI TERHADAP KETERAMPILAN GERAK
DASARSISWA SEKOLAH DASAR
(StudiEksperimenKelas V SD Negri Panorama 1 Bandung)
Pembimbing : Drs. Mudjihartono, M.Pd
Mualim Kusuma Nugroho 1102053
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengamatan penulis mengenai pembelajaran Penjas terhadap gerak dasar siswa sekolah dasar. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah permainan bola kecil yang dimodifikasi berpengaruh terhadap keterampilan gerak dasar dalam pembelajaran Penjas pada siswa sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan motorik, jenis – jenis tesnya yaitu
shuttle run, lempar tangkap bola, stork stand position balance dan lari cepat. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negri Panorama 1 Bandung yang berjumlah 14 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 14 orang yang di ambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel adalah sampel jenuh. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes/observasi dan dianalisis menggunakan teknik paired
sample test atau sering disebut uji T dengan bantuan program SPSS 22. Berdasarkan
pengolahan dan analisis data yang diperoleh nilaiThitungkemampuan motorik (0.91) lebih kecil dari nilai Ttabel (1.68) maka Ho ditolak. Berdasarkan hasilan alisis data dapat di simpulkan bahwa permainan bola kecil yang dimodifikasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar siswa sekolah dasar.
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
THE EFFECT OF SPORTS EDUCATION LEARNING THROUGH MODIFIED SMALL BALL GAME TOWARD BASIC MOVEMENT SKILL OF
ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS
(Experimental Study Class V State Elementary School 1 Panorama 1 Bandung)
Asvisor : Drs. Mudjihartono, M.Pd Mualim Kusuma Nugroho
1102053
The background of this study was based on the researcher’s observation about sports
education learning toward basic movement skill of elementary school students. Therefore, this study was aimed to find out whether modified small ball game has the effect to basic movement skill of elementary school students in sports education learning or not. The method used in this research was experiment. The indtrument used in this research was motoric skill test, which used the types like shuttle run, throw-catch ball, stork stand position balance, and sprint. The populations in this research were the student of class V State Elementary School 1 Panorama 1 Bandung, where there were 14 students. The samples used were 14 students, taken from a sampling technique that was saturated sample. The instrument in this research was test/observation and analyzed by using paired sample test or often called T-test with Program SPSS 22 help. According to the data analysis, the result showed that T-ratio value of motoric skill (0.91) was less than T-table value (1.68), so H0 was rejected. It can be concluded than modified small ball game had significant effect toward basic mevement skill of elementary school students.
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ...i
ABSTRAK...ii
KATA PENGANTAR ...iv
UCAPAN TERIMAKASIH...vi
DAFTAR ISI ...vii
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR ...x
DAFTAR LAMPIRAN ...xi
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Identifikasi Masalah ...7
C. Rumusan Masalah ...7
D. Tujuan Penelitian...8
E. Manfaat Penelitian...8
F. Struktur Organisasi Penelitian...9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...10
A. KAJIAN PUSTAKA ...10
1. Pembelajaran...10
2. Pendidikan Jasmani ...11
3. Tujuan Pendidikan Jasmani ...12
4. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani di SD ...13
5. Pengertian Permainan ...13
6. Manfaat Bermain Bagi Anak ...14
7. Permainan Bola Kecil ...15
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
9. Pengertian Keterampilan ...24
10.Konsep Gerak Dasar ...25
11.Pengaruh Gerak ...29
12.Pembelajaran Gerak ...30
13.Kemampuan Gerak Anak di Sekolah Dasar ...30
B. KERANGKA PEMIKIRAN ...32
C. HIPOTESIS PENELITIAN...33
BAB III METODE PENELITIAN ...35
A. LOKASI dan SUBJEK/POPULASI dan SAMPEL PENELITIAN...35
B. DESAIN PENELITIAN ...37
C. METODE PENELITIAN ...39
D. DEFINISI OPERATIONAL VARIABEL ...40
E. INSTRUMENT PENELITIAN ...42
F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA...46
G. TEKNIK PENGOLAHAN DATA...48
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ...53
A. HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA...53
B. ANALISIS DATA...54
C. DISKUSI PENEMUAN ...58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...60
A. KESIMPULAN ...60
B. SARAN ...60
DAFTAR PUSTAKA ...62
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini pembangunan nasional terus dilakukan oleh pemerintah, baik
pembangunan ekonomi, budaya, keamanan dan pendidikan. Dalam dunia
pendidik, berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan nasional dengan melakukan inovasi-inovasi kurikulum untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah, tak terkecuali dibidang pendidikan dan sektor
keolahragaan.
Berdasarkan undang-undang RI No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 14
Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berisi :
Pendidikan usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Usaha-usaha telah dilakukan oleh pemerintah untuk pengembangan
pendidikan di sekolah maupun di luar sekolah, hal ini sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-undang No. 2 Tahun 1989
pasal 1 yang berbunyi :
Pendidikan bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan bangsa.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa pendidikan itu sangat penting bagi
kelangsungan hidup manusia, karena pendidikan tidak akan pernah hilang dan
akan terus berlangsung hingga tua. Pendidikan harus ditanamkan sejak usiadini
untuk memasuki pendidikan lebih lanjut, dengan pendidikan yang baik dan
bermutu maka akan menghasilkan manusia yang berkualitas dan mempunyai
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam
kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan
jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makluk total, dari
pada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan
mentalnya.
Mahendra (2010, hlm.10) menjelaskan bahwa secara sederhana,
pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk :
1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan
aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai
keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam
aneka aktivitas jasmani.
3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang
optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan
terkendali.
4. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas
jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.
5. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan
keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara aktif
dalam hubungan antar orang.
6. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk
permainan olahraga.
Berdasarkan penjelasan di atas maka mengembangkan kualitas pendidikan
Nasional yang lebih baik pendidikan jasmani merupakan salah satu wadah untuk
mengembangkan nilai-nilai psikomotorik, afektif dan kognitif anak malalui proses
pembelajaran. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) merupakan
mata pelajaran yang diajarkan sejak usia dini, dari mulai jenjang Sekolah Dasar
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan jasmani amat berbeda
pelaksanaannya dari mata pelajaran lain, untuk itu diperlukan strategi
pembelajaran pendidikan jasmani yang tepat, hal ini disebabkan karena
pendidikan jasmani memiliki kekhasanya sendiri dibandingkan dengan mata
pelajaran yang lain yaitu dalam hal pengembangan wilayah psikomotor, yang
biasanya dikaitkan dengan tujuan mengembangkan kebugaran jasmani anak dan
pencapaian geraknya. Tugas agar anak atau siswa menguasai keterampilan gerak
dalam berbagai cabang olahraga merupakan tanggung jawab utama guru
pendidikan jasmani. Tetapi tidak seperti yang dipahami oleh guru pendidikan
jasmani selama ini kebanyakan guru pendidikan jasmani hanya mementingkan
prestasi tanpa memperhatikan yang lainya, mereka tidak menyadari bahwatujuan
utama dalam mengerjakan keterampilan gerak tersebut adalah pengembangan
keterampilan untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, serta membantu
dirinya bertindak efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, bukan
saja untuk mempersiapkan mereka menjadi atlet yang berprestasi. Untuk dapat
menentukan cara dan materi yang tepat untuk membuat anak meningkatkan
keterampilanya, pertama-tama tentunya guru perlu mengetahui apakah yang
dimaksud dengan keterampilan, dan apa yang menjadi ciri dari keterampilan
tersebut. Keterampilan adalah sebuah kecakapan atau tingkat penguasaan terhadap
suatu gerak atau pola gerak, yang dicirikan oleh tiga indikator kualitas utama
yaitu, efektif, efisien, dan adaptable. Kualitas keterampilan gerak yang efektif,
efisien dan adaptable adapun definisinya sebagai berikut :
1. Kualitas efektivitas merupakan hasil dari tindakan yang berorientasi pada
tujuan atau sasaran tertentu, contoh sebuah tembakan bebas pada basket,
misalnya dianggap efektif jika bola masuk keranjang.
2. Kualitas efisiensi, menggambarkan penampilan atau gerakanya itu sendiri.
3. Kualitas adaptasi menggambarkan kemampuan pemain dalam menyesuaikan
penampilan pada kondisi sekitar.
Erat kaitanya antara pengembangan aspek psikomotorik yang di dalamnya
terdiri dari keterampilan gerak, pengembangan aspek kognitif, konsep gerak, dan
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
keterampilan gerak dasar, maka sebaiknya siswa diberikan pemahaman tentang
keterampilan gerak dasar. Keterampilan gerak adalah suatu kemampuan yang
perlu dikuasai oleh setiap siswa, dan salah satu tujuan program pendidikan
jasmani diberikan kepada siswa dalam proses belajar mengajarnya adalah agar
siswa terampil dalam beraktivitas fisik. Manusia dalam kehidupan sehari-hari
pasti melakukan aktivitas fisik dimana dalam beraktifitas fisik itu tidak akan lepas
dari bergerak. Maka dari itu keterampilan gerak dirasakan sangat perlu dikuasai
oleh seluruh manusia khususnya oleh siswa sekolah dasar karena keterampilan
gerak ini akan menjadi landasan mereka untuk menguasai kecabangan olahraga
yang diminatinya saat mereka beranjak dewasa. Keterampilan gerak untuk
sekolah dasar pada dasarnya adalah jalan, lari, lompat dan lempar (Aip
Syarifuddin dan Muhadi, 1992, hlm.24). Keterampilan gerak dasar di sekolah
dasar itu di bagi menjadi beberapa kategori. Pembagian kategori ini meliputi tiga
macam, yaitu :
1. Lokomotor, gerak dasar lokomotor merupakan gerak yang di lakukan dari satu
tempat ke tempat lain, seperti : jalan, lari, lompat dan sebagainya
2. Non lokomotor, merupakan gerak yang di lakukakan di tempat, seperti :
membungkuk, membalik, meliuk, dan sebagainya.
3. Manipulasi, merupakan gerak untuk bertindak melakukan sesuatu bentuk gerak
dari anggota badanya secara lebih terampil, seperti : menendang, melempar,
menangkap dan sebaginya.
Rusli Lutan (2001, hlm.21) menyatakan bahwa “kemampuan gerak dasar
dapat diterapkan dalam aneka permainan, olahraga, dan aktivitas jasmani yang
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari”. Melalui aktivitas bermain, sangatlah
tepat untuk mengembangkan keterampilan gerak dasar anak, karena pada
dasarnya dunia anak-anak adalah bermain. Oleh karena sampel dalam penelitian
ini adalah anak sekolah dasar maka dengan karakteristik anak usia sekolah dasar
dan berdasarkan aktivitas bermain dalam pendidikan jasmani memberikan banyak
pilihan kepada siswa karena berisi gerakan-gerakan yang merupakan hasil
peradaban budaya manusia secara turun-temurun manjadi karakteristik dari
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
harus diisi dengan program yang disukai oleh para siswa dan menawarkan banyak
pilihan bagi mereka untuk beraktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan,
dengan aktivitas bermain semua siswa dengan berbagi level kemampuan
motoriknya akan mampu berpartisipasi dalam pembelajaran penjas. Adapun
tujuan-tujuan dari aktivitas bermain penjas ialah :
1. Menyediakan pengalaman gerak yang menyenangkan
2. Menyediakan rasa aman secara psikologi dan sosial anak
3. Menyediakan partisipasi aktif anak untuk berinteraksi dengan teman
4. Memberikan anak kesempatan untuk tumbuh secara fisik, emosional, spiritual,
melalui partisipasi.
Bermain dalam Pendidikan Jasmani menurut Bigo, Kohnstam, dan Palland
( 1950, hlm.275-276) memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Permainan merupakan salah satu dari banyak wahana untuk membawa anak
lebih bermasyarakat
2. Dalam permainan anak akan mengetahui kekuatanya, menguasai alat bermain,
dan mengetahui sifat alat
3. Dalam permainan anak akan mempunyai suasana yang tidak hanya
mengungkapkan fantasinya saja tetapi juga mengungkapkan sifat aslinya.
4. Dalam permainan anak melepaskan semua emosinya
5. Dalam permainan anak akan dibawa pada kesenangan, kegembiraan, dan
kebahagiaan sehingga baik untuk kesehatan mentalnya.
6. Permainan akan mendasari kerjasama, taat kepada peraturan permainan, akan
membentuk sifat fairplay
7. Bahaya dalam permainan dapat saja timbul, dan keadaan ini akan banyak
gunanya dalam hidup yang sesungguhnya.
Dari uraian di atas bermain merupakan kegiatan yang disukai dan digemari
anak-anak, sesuai dengan aktivitas penjas yang melibatkan kemampuan motorik
anak, maka sangat baik apabila permainan digunakan dalam rangka meningkatkan
keterampilan gerak siswa sekolah dasar. Dalam kurikulum 2013 PJOK SD
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
pembelajaran pendidikan jasmani. Seperti yang disebutkan Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar (KIKD) bahwa siswa harus mampu mempraktikan gerak dasar
lokomotor, non lokomotor dan manipulatif yang dilandasi oleh konsep gerak
dalam berbagai bentuk permainan sederhana atau permainan tradisional.
Fakta dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah dasar biasanya
guru menggunakan berbagai macam permainan guna meningkatkan kualitas gerak
siswa dan menarik minat siswa untuk berolahraga. Tetapi biasanya para guru
sering kali menggunakan permainan yang sudah sangat sering digunakan, salah
satunya permainan bola kecil. Permainan bola kecil merupakan permainan yang
sering kali digunakan oleh para guru penjas dalam melaksanakan proses
pembelajaran yang di antaranya yaitu permainan kasti, bola bakar dan rounders
karena permainan bola kecil adalah warisan seni budaya Suku Bangsa yang harus
dilestarikan oleh generasi muda atau anak sekolah dasar dan juga permainan ini
sangat mudah dimainkan serta alat dan peralatanya sangat mudah dicari.
Permainan bola kecil itu ada banyak sekali tetapi di sini peneliti ingin
meneliti tentang bola bakar, kasti dan rounders saja. Permainan bola bakar
merupakan permainan yang di dalamnya mengandung gerak dasar seperti
menangkap, melempar bola dan memukul bola harus dikuasai dengan benar dan
terampil. Yang penting adalah setiap pelaku permainan mengetahui dan
memahami peraturan permainan bola bakar guna kelancaran selama permainan
berlangsung, baik saat regu sebagai penyerang maupun penjaga. Permainan
Rounders merupakan suatu permainan yang menggunakan bola kecil yang
dimodifikasi dilakukan secara beregu, yang terdiri dari 12 pemain 6 pemain
cadangan, permainan rounders merupakan perpaduan memukul, menangkap dan
melempar bola. Sedangkan yang terakhir yaitu permainan kasti, sama halnya
dengan bola bakar dan rounders permainan ini juga mengandung gerak dasar
melempar, memukul dan menangkap bola tetapi ditambah dengan keterampilan
menghindar sentuhan bola. Permainan ini di lakukan oleh 2 kelompok dimana
sebuah kelompok sebagai penjaga dan kelompok lainya sebagai pemain
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Bertolak dari penjelasan tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Penjas Melalui Permainan Bola
Kecil Yang Dimodifikasi Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Sekolah Dasar”.
B. Identifikasi Masalah
Dari hasil penjelasan latar belakang masalah di atas dapat kita ketahui
bahwa pembelajaran Penjas melalui permainan bola kecil itu masih menjadi
andalan para guru Pendidikan Jasmani khususnya guru Sekolah Dasar dalam
melakukan proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar
siswa. Permainan bola kecil sendiri terbagi menjadi beberapa cabang olahraga di
antaranya tenis, bulutangkis, golf, rounders, kasti, softball, bola bakar dll, dalam
penelitian ini peneliti hanya akan meneliti tentang permaianan bola bakar,
rounders dan kasti karena permainan ini merupakan makanan pokok bagi
masyarakat Indonesia. Sejak dahulu hingga sekarang permainan ini sangat
digemari oleh anak-anak, sehingga guru Pendidikan Jasmani kebanyakan masih
menggunakan permainan ini dalam pembelajaran. Bahkan setiap pembelajaran
Pendidikan Jasmani guru hanya memerintahkan siswa untuk bermain bola kecil,
kasti, bola bakar dan rounders tanpa memberikan instruksi cara bermain yang baik
dan benar. Dengan itu banyak siswa yang bermalas-malasan atau tidak melakukan
tugas gerak dan hanya menjadi penonton saat teman-temannya bermain.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dengan
permasalahan yang ada, maka penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan penelitian sebagai berikut, Apakah terdapat pengaruh yang signifikan
pembelajaran Penjas melalui permainan bola kecil yang dimodifikasi terhadap
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sesuatu yang ingin dicapai dalam sebuah
penelitian. Ridawan (2011, hlm.6) menyatakan bahwa “tujuan penelitian
merupakan keinginan-keinginan peneliti atas hasil penelitian”.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap keterampilan gerak dasar siswa sekolah dasar.
F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan informasi kepada
beberapa pihak , akan manfaat dan pentingnya pengaruh pembelajaran Penjas
melalui permainan bola kecil yang dimodifikasi terhadap keterampilan gerak
dasar siswa sekolah dasar baik secara teoritis maupun secara praktis. Kegunaan
tersebut adalah sebagai berikut :
1) Secara teoritis penelitian ini berguna bagi program pendidikan sekolah
dasar, sebagai tambahan khasana pengetahuan yang berarti bagi dunia
pendidikan. Hasil penelitian ini juga akan berguna sebagai bahan
pembanding dan bahan pertimbangan apabila para peneliti akan
mengadakan penelitian tentang pengaruh pembelajaran penjas melalui
permainan bola kecil yang dimodifikasi terhadap keterampilan gerak dasar
siswa sekolah dasar.
2) Secara praktis penelitian ini berguna bagi :
a. Bagi guru pendidikan jasmani hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan wacana ataupun pemahaman yang penting bagi guru
pendidikan jasmani dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih
efektif dan bermakna terutama untuk meningkatkan keterampilan
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
b. Sebagai bahan masukan bagi siswa bahwa permainan bola kecil yang
dimodifikasi itu dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar.
c. Bagi peneliti untuk memperoleh gambaran secara nyata tentang
bagaimana pengaruh pembelajaran penjas melalui permainan bola
kecil yang dimodifikasi terhadap ketarampilan gerak dasar siswa
sekolah dasar.
G. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi
masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, serta struktur organisasi skripsi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini mengemukakan tentang landasan teoritis yang mendukung
dan relevan dengan permasalahan penelitian ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini mengemukakan tentang metode penelitian, variable
penelitian, paradigma penelitian, data dan sumber data penelitian, populasi dan
sampel penelitian, teknik pengumpulan data, kisi kisi dan instrument penelitian,
serta teknik analisis data penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini mengemukakan pembahasan hasil yang diperoleh dalam
penelitian.
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Dalam bab ini berisi kesimpulan penelitian dan saran yang bersifat
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek / Populasi dan Sampel Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penulis mengambil lokasi penelitian ini di Sekolah Dasar Negeri Panorama 1
Bandung. Penulis memilih SDN Panorama 1 dikarenakan menurut guru penjas di SD
tersebut sejauh ini belum pernah ada penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran
penjas yang dilakukan di SD tersebut.
b. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas V tahun ajaran
2015/2016. Peneliti memilih subyek tersebut berdasarkan atas kebutuhan penelitian
itu sendiri dan berdasarkan atas situasi dan kondisi sekolah tersebut dengan tujuan
agar lebih memudahkan dalam pelaksanaan penelitian karena siswa-siswi kelas V
telah memilki cukup pemahaman dan lebih cooperative untuk kebutuhan penelitian
ini dibandingkan dengan kelas rendah. Selain itu pemilihan subjek tersebut atas dasar
saran dan masukan-masukan guru penjas dan guru-guru di sekolah tersebut sehingga
peneliti memutuskan untuk mengambil subjek penelitian akan dilakukan pada kelas
V.
c. Waktu penelitian
Waktu untuk pemberian perlakuan selama penelitian adalah selama dua bulan
yang dilaksanakan pada bulan Oktober – November. Waktu pembelajaranya di
laksanakan setiap satu minggu dua kali. Lama waktu penelitianya yaitu 35 menit
setiap pertemuanya. Dimana dalam satu minggu itu sekali pertemuan pada saat jam
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
peneliti memerlukan 12 kali pertemuan yang didalamnya terdapat 2 kali pertemuan
untuk pre-test dan post-tes
2. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Dalam melakukan sebuah penelitian, seorang peneliti harus menentukan
terlebih dahulu populasi yang akan dijadikan sebagai sumber data untuk keperluan
penelitianya, populasi tersebut dapat berbentuk manusia, benda-benda alam,
nilai-nilai dokumen dan peristiwa yang dapat dijadikan objek penelitian.
Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2013, hlm. 117) populasi adalah
“wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulanya”. Sesuai dengan pendapat di atas sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas V yang berjumlah 28 orang. Peneliti
memilih populasi tersebut berdasarkan pertimbangan waktu, tempat, sarana dan
prasarana serta atas dasar kesepakatan dengan guru PJOK SDN Panorama 1 tersebut.
b. Sampel Penelitian
Sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi
sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat di generalisasikan
pada populasi. Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2013, hlm. 118) sampel
adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”
Jadi sampel merupakan perwakilan atau bagian dari jumlah kelompok dengan
karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang baik kesimpulanya
dapat dikenakan kepada populasi (representatif).
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti yaitu teknik
sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 124) sampling jenuh adalah “teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.” Hal ini
dilakukan karena populasi dalam penelitian ini relatif sedikit, sehingga peneliti
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
di atas, dengan mengasumsikan bahwa sampel yang di ambil sampelnya homogen
atau representatif sehingga sampel dapat mewakili kondisi yang diisyaratkan.
Penggunaan populasi dalam penelitian ini yaitu SD Negeri Panorama 1
Bandung dengan sampel siswa kelas V jumlah 28 orang, yang dibagi ke dalam 2
kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok control. Cara menentukan
kelompok control dan kelompok eksperimen siswa mengambil undian yang berada
dalam sebuah kotak yaitu undian dengan kertas warna putih untuk kelompok
ekperimen dan kertas berwarna hitam untuk kelompok kontrol, dengan
masing-masing kelompok berjumlah 14 orang sebagai kelompok kontrol.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan
penelitian. Pola desain penelitian dalam setiap disiplin ilmu memiliki kekhasan
masing-masing. Namun prinsip-prinsip umurnya memiliki banyak kesamaan. Desain
penelitian memberikan gambaran tentang prosedur untuk mendapatkan informasi atau
data yang diperlukan untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian.
Desain penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
desain penelitian “pretest-postest control grup design”.Sampel dipilih secara acak
dan dibagi ke dalam dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Selanjutnya kedua kelompok diberikan tes awal berupa tes shuttle run 4x10
meter, tes lempar tangkap bola, tes strock stand positional, dan tes lari cepat 30 meter.
Setelah diberikan pretest, untuk kelompok eksperimen diberikan perlakuan
(treatment) yaitu permainan bola kecil. Sedangkan kelompok control tidak diberikan
perlakuan seperti kelompok eksperimen. Pada akhir setelah diberikan perlakuan,
kelompok eksperimen diberikan tes berupa tes shuttle run 4x10 meter, tes lempar
tangkap bola, tes strock stand positional, dan tes lari cepat 30 meter yang dinamakan
dengan posstest. Untuk kelompok kontrol juga diberikan tes yang sama seperti pada
kelompok eksperimen. Berikut ini adalah gambar desain penelitian yang digunakan
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Desain penelitian
Kelompok Pre-test Treatment Post-test
E Y X Y
K Y - Y
Gambar 3.1
Keterangan
E : Kelompok eksperimen
K : Kelompok kontrol
Y : Pre-test untuk kelompok eksperimen
Y : Pre-test untuk kelompok kontrol
X : Treatment dengan permainan bola kecil (kasti, rounders, bola bakar)
Y : Post-test untuk kelompok eksperimen
Y : Post-test untuk kelompok kontrol
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2
C. Metode Penelitian
Metode yang tepat diperlukan untuk menunjang tercapainya tujuan dalam
melakukan suatu penelitian. Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh
untuk membantu dalam mengungkapkan suatu permasalahan. Sugiyono (2013, hlm.
3) : “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
TES AKHIR
ANALISIS
PENGOLAHAN DATA
KESIMPULAN KELOMPOK EKSPERIMEN
Dilakukan Perlakuan Permainan Bola Kecil
KELOMPOK KONTROL
Tidak dilakukan Perlakuan POPULASI
SAMPEL
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
tujuan dan kegunaan tertentu.” Hal ini berarti metode penelitian mempunyai
kedudukan yang penting dalam pelaksanaan pengumpulan data apalagi dalam hal
pendidikan yang sangat penting bagi kelangsungan suatu bangsa. Dalam hal ini
Sugiyono (2013, hlm. 6) memaparkan lebih rinci tentang metode penelitian bahwa :
Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Efektif tidaknya suatu metode dilihat dari penggunaan waktu, fasilitasnya,
biaya, dan tenaga kerja yang digunakan sehemat mungkin tetapi mencapai hasil yang
maksimal. Suatu metode dikatakan efektif apabila penggunaanya sesuai dengan apa
yang ditelitinya. Begitu pula sebaliknya suatu metode dapat juga menjadi tidak efektif
bila tidak tepat dalam penggunaanya. Hasil penelitian yang telah dilakukan pun pasti
akan rancu bila tidak tepat dalam pemilihan metodenya.
Metode penelitian yang digunakan penulis untuk mengungkapkan
permasalahan dalam penelitian ini adalah dengan metode penelitian eksperimen.
Sugiyono (2011, hlm. 72) mengemukakan bahwa “Metode penelitian eksperimen
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”. Selanjutnya
Sugiyono (2011, hlm 73) membagi jenis penelitian ekperimen berdasarkan desain
menjadi empat jenis, yaitu Pre-experimental Design, True experimental Design,
Factorial Design, dan Quasi Experimental Design. Dari ke empat jenis desain
penelitian tersebut, peneliti menggunakan pendekatan desain True Experimental
Design.
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan
berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Suatu
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
lebih dari satu dan berbeda-beda antara penelitian yang satu dengan yang lainnya.
Jadi, suatu definisi operasional haruslah memiliki sebuah keunikan. Menurut Nazir
(2005) dalam http://a-research.upi.edu/operator/upload /sadp030002chapter3.pdf
definisi operasional adalah “suatu definisi yang diberikan kepada variabel atau
konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan yang
diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.”Kemudian definisi
operasional juga diperlukan untuk menghindari kekeliruan dalam memahami
permasalahan, perlu adanya penjelasan mengenai istilah-istilah yang ada dalam
variabel penelitian, antara lain :
1. Pendidikan
Berdasarkan undang-undang RI No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14
menyatakan “pendidikan usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam mamasuki pendidikan
lebih lanjut.”
2. Pendidikan Jasmani
Menurut Mahendra (2012, hlm. 21), “Pendidikan Jasmani adalah proses
pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk
mencapai tujuan pendidikan.”
3. Pembelajaran
Menurut Djuju Sudjana (2008, hlm. 8) mengungkapkan pengertian
pembelajaran adalah “Pembelajaran dapat diberi arti sebagai upaya yang
sistematis dan disengaja oleh pendidik untuk menciptakan kondisi-kondisi agar
peserta didik melakukan kegiatan belajar. Dalam kegiatan ini terjadi interaksi
edukatif antara dua pihak yaitu antara peserta didik (siswa, peserta didik,
pelatihan, dll) yang melakukan kegiatan belajar dengan pendidik (guru, tutor,
pelatih dll) yang melakukan kegiatan pembelajaran”
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Permainan Bola Kecil adalah permainan yang memakai bola berukuran kecil
(Ajang dkk. 2010, hlm. 26) . Tedapat banyak jenis permainan bola kecil, tetapi
peneliti hanya menggunaka 3 permainan bola kecil yaitu, Rounders, Bola Kasti,
dan Bola Bakar.
5. Modifikasi
Menurut Bahagia dan Mujianto (2009, hlm. 27) “Esensi modifikasi
adalah menganalisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara
meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial sehingga dapat
memperlancar siswa dalam belajarnya.”
6. Keterampilan
Pengertian keterampilan menurut Yudha dan Rudhyanto (2005, hlm. 7)
“Keterampilan adalah kemampuan anak dalam melakukan berbagai aktivitas
seperti motorik, berbahasa, sosial-emosional, kognitif, dan afektif (nilai-nilai
moral)”.
7. Gerak Dasar
Menurut Sukintaka (1991, hlm. 16) gerak dasar adalah “Kekuatan otot,
kelentukan otot, daya tahan otot setempat, dan daya tahan kardiovaskular”.
Sedangkan menurut Schmidt dalam Sinulingga (2000, hlm. 21) menjelaskan
bahwa: “motor learning is a set of processes associated with pratica or
experience leading to relatively permanent changes in the capability for skilled performance.” Maksudnya belajar keterampilan gerak merupakan seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah
perubahan dalam kapabilitas untuk bereaksi dalam situasi tertentu. Menurut Lutan
(1988, hlm. 94),” jika suatu keterampilan dipandang sebagai aksi motorik atau
pelaksanaan suatu tugas, maka keterampilan itu akan terdiri dari sejumlah respons
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan sebuah alat pengumpul data. Menurut
Sudjana dan Ibrahim (2009, hlm. 99) mengemukakan bahwa instrument dibedakan
menjadi beberapa jenis , antara lain 1) Tes, 2) wawancara dan kuisoner, 3) daftar
inventory, 4) Skala pengukuran, 5) observasi, dan 6) sosiometri. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan tes sebagai alat pengumpulan datanya. Menurut Sudjana dan
Ibrahim (2009, hlm. 100) bahwa:
Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharpkan baik secara tertulis atau secara lisan atau secara perbuatan, (tes tulisan, lisan, tindakan). Hasil pengukuran biasanya berupa data kuantitatif (sebagian besar) bias pula berupa data kualitatif. Data kuantitatif dari alat ukur ini umumnya data interval, sehingga dapat diperoleh dengan teknik-teknik statistika. Ada dua jenis tes, yaitu tes prestasi belajar (achievement test) dan tes intelegensi/bakat/kecerdasan.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrument tes yang berkaitan
dengan bidang kajian penelitian yaitu kebugaran jasmani dan gerak dasar. Adapun tes
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tes Motor Ability untuk Sekolah Dasar
Tes Motor Ability ini digunakan untuk mengukur kemampuan gerak
dasar bagi siswa sekolah dasar. Menurut Cholil dan Nurhasan (2007, hlm.
135) menjelaskan bahwa „Tes ini mempunyai realibilitas sebesar 0,93 dan validitasnya sebesar 0,87.” Tes ini tersidiri dari 4 butir tes yaitu :
a. Tes Shutle Run 4x10 meter
1) Tujuan : Mengukur kelincahan dalam bergerak mengubah arah
2) Alat/Fasilitas : Stopwatch, lintasan yang lurus dan datar dengan jarak
10 meter
3) Pelaksanaan : Start dilakukan berdiri. Pada aba-aba “bersedia” orang
coba berdiri dengan salah satu ujung jari sedekat mungkin dengan garis
strart.
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Putera Puteri Nilai
<15,5 <16,7 5
16-15,6 17,4-16,8 4
16,6-16,1 18,2-17,5 3
17,1-17,6 18,9-18,3 2
17,7-17,2 19,6-19,0 1
Tabel 3.1 kriteria penilaian
Tes Shuttle Run di SD N Panorama 1 Bandung
b. Tes Lempar Tangkap bola jarak 1 meter ke tembok
1) Tujuan : Mengukur kemampuan koordinasi mata dan tangan
2) Alat/Fasilitas : Bola tenis, stopwatch, tembok/dinding
3) Pelaksanaan : Subyek berdiri di belakang garis batas sambil
memegang bola tenis dengan kedua tangan di depan dada. Aba-aba “ya”
sebyek dengan segera melakukan lempar tangkap ke dinding selam 30
detik.
4) Skor : Dihitung jumlah tangkapan bola yang dapat
dilakukan selama 30 detik
5) Penilaian :
Putera Puteri Nilai
39-44 36-41 5
33-38 30-35 4
27-32 24-29 3
21-26 18-23 2
15-20 12-17 1
Tabel 3.2 kriteria penilaian
Tes Lempar Tangkap di SD N Panorama 1 Bandung
c. Tes Stork Stand Positional Balance
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
2) Alat/Fasilitas : Stopwatch
3) Pelaksanaan : Subyek berdiri dengan tumpuan kaki kiri, kedua
tangan bertolak pinggang, kedua mata dipejamkan, lalu letakan kaki kanan
pada lutut kaki kiri sebelah kanan. Pertahankan sikap tersebut selama
mungkin.
4) Skor : Dihitung waktu yang dicapai dalam mempertahankan
sikap di atas sampai dengan tanpa memindahkan kaki kiri dari tempat
semula.
5) Penilaian :
Putera Puteri Nilai
8‟.02-9‟.14 7‟.23-8‟.37 5
7‟.49-8‟.01 6‟.14-7‟.24 4
6‟.36-7‟.48 5‟.01-6‟.13 3
5‟.23-6‟.35 3‟.58-5‟.00 2
4‟.02-5‟.22 2‟.45-3‟.57 1
Tabel 3.3 kriteria penilaian
Tes Strok Stand Positional Balance di SD N Panorama 1 Bandung
d. Tes Lari Cepat 30 meter
1) Tujuan : Mengukur kecepatan lari
2) Alat/Fasilitas : Stopwatch, lintasan lurus dan rata sejauh 30 meter,
bendera.
3) Pelaksanaan : Start dilakukan dengan berdiri. Pada aba-aba
“bersedia” subyek berdiri dengan salah satu ujung kakinya sedekat
mungkin dengan garis start. Aba-aba “siap” subyek siap untuk lari menuju
garis finish dengan jarak 30 meter, sampai melewati garis finish.
4) Skor : Dihitung waktu yang ditempuh dalam melakukan lari
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
5) Penilaian :
Putera Puteri Nilai
3‟.30-4‟.00 4‟.03-4‟.47 5
4‟.01-4‟.31 4‟.48-5‟.32 4
4‟.32-5‟.02 5‟.33-6‟.17 3
5‟.03-5‟.33 6‟.18-7‟.02 2
6‟.34-7‟.04 7‟.03-7‟.47 1
Tabel 3.4 kriteria penilaian
Tes Lari Cepat 30 meter di SD N Panorama 1 Bandung
F. Teknik Pengumpulan Data
Seperti telah dijelaskan pada bagian metode dan pendekatan penelitian,
penulis menggunakan metode penelitian true eksperimental dengan desain pretest
posstest control design. Langkah awal pelaksanaan pengumpulan data adalah penulis
menentukan ukuran atau jumlah sampel, lalu membagi sampel ke dalam dua
kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pemilihan sampel
seperti dijelaskan di atas adalah dengan cara acak, sehingga populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Pada pelaksanaan pengumpulan data, penulis melakukan tes awal terlebih
dahulu pada sampel atau disebut dengan pre-test mengenai tes motor ability. Sampel
diberikan tes shuttle run 4x10 meter, tes lempar tangkap bola, tes strock stand
positional, dan tes lari cepat 30 meter untuk mengetahui kaadaan awal mereka
terhadap keterampilan gerak dasar.
Selanjutnya sampel yang termasuk dalam kelompok eksperimen diberikan
perlakuan yaitu permainan bola kecil. Jumlah pertemuan dalam pelaksanaan
perlakuan adalah 12 kali pertemuan dengan setiap pertemuanya sampel diberikan
permainan bola kecil.
Sedangkan sampel yang tidak termasuk ke dalam kelompok eksperimen
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
perbedaan pada kedua kelompok sampel, apakah sampel yang diberikan perlakuan
(treatment) ada perubahan yang signifikan atau tidak bila dibandingkan dengan
kelompok sampel yang tidak diberikan perlakuan (treatment). Dengan diberikan
perlakuan ini diharapkan dampel dapat terbiasa memainkan permainan bola kecil
sebagai alat untuk mengambangakan keterampilan gerak dasar, selain itu guna
melestarikan warisan budaya negeri.
Berikut ini adalah rancangan susunan program perlakuan dari pertemuan
pertama sampai pertemuan terakhir pada tabel :
Tabel 3.1
Rancangan Umum Program Perlakuan (treatment)
No Pertemuan Ke- Hari/Tanggal Perlakuan yang diberikan
(treatment)
1 1 Permainan Bola kasti
2 2 Permainan Rounders
3 3 Permainan Bola bakar
4 4 Permaianan Bola kasti
5 5 Permainan Rounders
6 6 Permainan Bola bakar
7 7 Permainan Bola kasti
8 8 Permainan Rounders
9 9 Permainan Bola bakar
10 10 Permainan Bola kasti
11 11 Permainan Rounders
[image:30.612.107.533.353.652.2]Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Adapun rancangan program setiap pertemuan akan dijelaskan pada tabel
dibawah ini :
Tabel 3.2
Rancangan Program Setiap Pertemuan
No LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN WAKTU
1
PENDAHULUAN
5 menit
Peneliti Sampel
Berdoa dan cek sampel Berdoa
Penyampainan tujuan Mendengarkan dan bertanya
Apabila ada yang kurang
dipahami
Menjelaskan mengenai cara
Melaksanakan permainan bola kecil
(kasti,rounders, dan bola bakar)
Menyimak dan bertanya
apabila ada yang kurang
dipahami
2
INTI
25 menit
Peneliti Sampel
Memperhatikan dan memberikan
Bantuan apabila ada sampel yang
tidak mengerti atau memahami
tentang jalanya permainan bola
kecil (kasti, rounders, bola bakar)
Memainkan permainan bola
kecil (kasti, rounders, dan
bola bakar)
3
PENUTUP
5 Menit
Peneliti Sampel
[image:31.612.107.534.170.618.2]Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Tabel di atas adalah program umum yang dilakukan pada setiap pelaksanaan
eksperimen. Selain melaksanakan treatmentyang dilakukan sebanyak 12 kali
pertemuan dalam 2 bulan, penulis juga bekerjasama dengan guru mata pelajaran
penjas di sekolah. Sedangkan selama pelaksanaan perlakuan (treatment), kelompok
kontrol tidak diberikan perlakuan yang sama seperti kelompok eksperimen.
G. Teknik Pengolahan Data.
Untuk mendapatkan hasil yang objektif dalam suatu tes, harus dihindarkan
kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan tes tersebut. Tujuan dari prosedur tes dan
pengukuran ini untuk memudahkan dalam melakukan tes, sehingga pelaksanaan dan
hasilnya dapat sesuai dengan yang diharapkan.
Setelah data dari tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah
mengolah dan menganalisisdata dengan statistik. Langkah-langkah pengolahan data
tersebut ditempuh dengan menggunakan rumus yang dirujuk dari Sudjana (dalam Iwa
2013, hlm. 38-40)
1. Menghitung skor rata-rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
X = skor rata-rata yang dicari
= jumlah nilai data = jumlah sampel
2. Menghitung simpangan baku dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
√
Keterangan:
S = simpangan baku yang dicari
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu = jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata
3. Mencari varians (S2) melalui rumus:
Keterangan:
S2 = Varians yang dicari
n = Jumlah sampel
= Skor yang diperoleh
∑ = Jumlah
4. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan liliefors.
a. Menyusun hasil data pengamatan, yang dimulai dari hasil pengamatan
yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar
b. Untuk semua nilai pengamatan x1, x2, x3, ... x11 dijadikan angka baku z1,
z2 ... zn dengan pendekatan z skor
̅
( ̅dan S masing-masing rata-rata dan simpangan baku)
Keterangan :
Z = skor standar yang dicari
= skor yang didapat
̅ = rata-rata hitung S = simpangan baku
a. Untuk tiap baku angka tersebut, dengan bantuan tabel distribusi normal
baku (tabel distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
menentukan Fzi-nya adalah 0,5 – luas daerah distribusi Z(-), 0,5 + luas
daerah distribusi Z(+).
b. Menentukan proposi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat
kedudukannilai z pada nomer urut sampel yang kemudian dibagi dengan
banyaknya sampel.
5. Menguji homogenitas bartlet
Uji homogenitas, dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel
yang terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Dengan
kata lain, bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau
homogen. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji
Barlett. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian homogenitas
varians ini menurut Somantri dan Muhidin (2006, hlm. 295), adalah:
a. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap
kelompok tersebut
b. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan tabel perhitungan, dengan
model tabel uji barlett.
c. Menghitung varians gabungan.
d. Menghitung log dari varians gabungan
e. Menghitung nilai barlett.
f. Menghitung nilai x².
g. Menentukan nilai dan titik kritis.
h. Membuat kesimpulan
6. Menguji hipotesis kesamaan rata-rata (µ) uji satu pihak dirujuk dari Somantri
dan Muhidin (2006, hlm. 298), dengan rumus :
a. Menentukan notasi
Jika, thitung < ttabel maka H0 diterima
Jika, thitung> ttabel maka H1 diterima
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu √
√
n : jumlah sampel
kor : korelasi dari pretes dan postes
c. Membandingkan thitung dengan ttabel
d. Mengambil kesimpulan,
A. Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data.
Adapun prosedur analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
kesamaan dua rata-rata satu pihak atau uji t satu arah Somantri dan Muhidin (2006,
hlm.298) yang lebih didahulukan satu pihak atau uji persyaratan analisis. Uji
persyaratan analisis yang digunakan adalah uji normalitas dengan uji liliefors Sudjana
(1992, hlm.249) dan uji homogenitas menggunakan uji homogenitas Barlett
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penghitungan dan analisis data serta pembahasan penelitian yang telah
dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan, terdapat pengaruh yang signifikan dengan
menggunakan permainan bola kecil yang dimodifikasi terhadap keterampilan gerak dasar siswa
kelas V SD N Panorma 1 Bandung. Hal ini terlihat dari hasil penghitungan masing-masing tes
yang semuanya memiliki pengaruh yang signifikan. Penggunaan permainan bola kecil yang
dimodifikasi menjadi bahan materi pembelajaran yang menarik dan menjadi salah satu materi
pembelajaran pendidikan jasmani yang penting bagi para guru pendidikan jasmani untuk
meningkatkan keterampilan gerak dasar siswa sekolah dasar.
B. Saran
Sehubungan dengan penelitian yang penulis lakukan, maka penulis ingin mengemukakan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi lembaga pendidikan diharapkan untuk selalu memberikan pengenalan permainan bola
kecil baik itu permainan secara utuh atau permainan yang dimodifikasi yang saat ini mulai
jarang digunakan, agar permainan bola kecil seperti kasti, bola bakar, dan rounders tidak
hilang dengan perkembangan zaman yang semakin modern.
2. Bagi pihak sekolah di harapkan selalu menjaga dan melestarikan permainan bola kecil
khususnya permainan kasti, bola bakar dan rounders karena dapat membantu peserta didik
dalam eksplorasi keterampilan gerak dasar, serta mengetahui dan memahami nilai-nilai yang
terkandung di dalam permainan bola kecil itu sendiri yang mengadopsi dari kehidupan
bermasyarakat.
3. Bagi guru pendidikan jasmani diharapkan untuk selalu memperhatikan kebutuhan siswa
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan materi yang diberikan dapat
tersampaikan dengan baik sesuai dengan karakteristik peserta didik,
menurut peneliti bermain merupakan cara paling efektif dan efisien untuk menyampaikan
4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian dengan cakupan
yang lebih luas lagi, karena penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian oleh
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
62
Kesetahan untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas II. Jakarta :
Kemendiknas.
Gallahue, David L. (1992). Motor Development ang Movement Experriences. New York
: John Wiley & Sons, Inc.
Hundarta, J.S & Saputra, Yudha M. (2001). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :
Depdiknas Dirjen Dikdasmen Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Depdiknas.
Kurikulum Depdiknas. (2004).
Kurikulum 2013. Depdiknas.
Lutan, R. (1980:305). Perkembangan Belajar Gerak Buku 1. Jakarta : Depdikbud.
Lutan, R. (2001). Asas-asas Pendidikan Jasmani. Pendekatan Pendidikan Gerak di
Sekolah Dasar. Dirjen Olahraga. Depdiknas.
Lutan, R. (2005), Teori Belajar Keterampilan Motorik Konsep dan Penerapanya.
Program Pasca Sarjana. UPI. Depdiknas.
Lutan, R. (2001), Pendidikan Kebugaran Jasmani Orientasi. Pembinaan Disepanjang
Hayat, Dirjen Olahraga. Depdiknas.
Lutan, R. (1988). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta :
Departemen P&K Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan.
Mahendra, A. (2012). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung.
Mualim Kusuma Nugroho, 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG D IMOD IFIKASI TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASARSISWA SEKOLAH D ASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Nurhasan. (1991). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. FPOK-IKIP. Bandung : Tidak
diterbitkan.
Nurhasan dan Cholil, D. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Jurusan Kepelatihan.
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. UPI. BANDUNG.
Pangrazi, P.R, dan Daue, P.V. (1995). Dynamic Physical Education for Elementary School
Children Edisi ke 7. USA : Allyn and Bacon.
Suparlan, A. (2010) Permainan Bola Kecil. PJKR .FPOK. UPI.
Suwarso, E & Sumarya. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Jakarta :
Kemendiknas.
Sudjana, N & Ibrahim, (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar Baru
Algensindo
Syarifuddin, A & Muhadi. (1992/1993). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta :
Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Saputra. (2005). Modul Filsafat Olahraga. FPOK. UPI
Sudjana. (2009). Metode Statistika. Bandung : Penerbit “Tarsito”.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung
Sukintaka, (1991) Teori Bermain Untuk D.2 PGSD Penjaskes. Depdiknas Dirjen Dikti Proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan
Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 14 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-undang No. 2 Tahun 1989 pasal 1 Tentang Pendidikan
Nazir. (2005). Metode Penelitian. online tersedia dalam http://a-research.upi.edu
https://www.google.co.id/search?q=gambar+lapangan+rounders [ diakses 23 September 2015]
https://www.google.co.id/search?q=gambar+lapangan+kasti [ diakses 23 September 2015]