Riati Anggriani, SH., MARS., M.HUM Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia- Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tahunan Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2020 yang merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja dan implementasi good governance terhadap publik dan bagi stakeholders. Penyusunan laporan ini mengutamakan prinsip transparansi dan akuntabilitas sehingga pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran capaian kinerja secara terperinci yang dilakukan oleh Biro Hukum dan Organisasi dalam mendukung kinerja BPOM selama tahun 2020.
Sebagai sarana evaluasi atas pencapaian visi dan misi BPOM, laporan ini menyajikan data terpadu
antara kinerja dengan anggaran yang mendukungnya, antara sasaran dan keluaran yang dicapai, sehingga dapat menjadi intrumen untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi, serta produktivitas unit kerja. Biro Hukum dan Organisasi selalu berupaya melakukan berbagai langkah untuk memperbaiki kinerja dan menyempurnakan pelaporan dalam rangka mencermati berbagai permasalahan sebagai bahan acuan penyusunan program di tahun berikutnya.
Kami berharap Laporan Tahunan ini dapat dipahami dengan baik dan sebagai media pertanggungjawaban kepada stakeholders serta memberi kontribusi dalam evaluasi peningkatan kualitas kinerja Biro Hukum dan Organisasi.
Jakarta, Januari 2021 Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Riati Anggriani, SH., MARS., M.HUM
Melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan advokasi hukum, serta pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) RI ditetapkan sebagai Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang bertanggung jawab kepada Presiden berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Stuktur Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 145 Tahun 2015 serta perubahan terakhir Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan, yang kemudian diturunkan dalam Peraturan Kepala Badan POM no 26 Tahun 2017 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat Dan Makanan. Berdasarkan Pasal 10 Peraturan BPOM Nomor 26 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan, Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas:
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Hukum dan Organisasi menyelenggarakan fungsi, yaitu:
1. Penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta rumusan perjanjian;
2. Penyiapan koordinasi dan penyusunan dokumentasi, analisis, dan evaluasi hukum;
3. Pelaksanaan advokasi hukum;
4. Penataan organisasi dan tata laksana;
5. Fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi; dan
6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Dari fungsi Biro Hukum dan Organisasi secara garis besar terdapat 4 (empat) inti kegiatan Biro Hukum dan Organisasi, yakni:
1. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, rumusan perjanjian, analisis
psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, pangan olahan, penindakan, inspektorat, dan manajemen pengawasan Obat dan Makanan;
2. Koordinasi dan fasilitasi pemberian pertimbangan hukum, penanganan perkara hukum/kasus hukum, pendampingan hukum dalam pemberian keterangan saksi/ahli dan pendampingan pejabat/pegawai di lingkungan BPOM dalam perkara hukum/kasus hukum, serta pemberian konsultasi dan penyuluhan hukum;
3. Penataan organisasi dan tata laksana melalui evaluasi dan penataan organisasi, fasilitasi dan pelaksanaan penyusunan peta proses bisnis, standar operasional prosedur, dan tata hubungan kerja;
4. Fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Dengan demikian, Biro Hukum dan Organisasi merupakan salah satu unit organisasi yang berperan strategis dalam menunjang pelaksanaan pengawasan Obat dan Makanan sehingga diharapkan dapat menjalankan tugasnya secara lebih profesional dan proaktif.
Gambar 1. Struktur Organisasi Biro Hukum dan Organisasi
psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, pangan olahan, penindakan, inspektorat, dan manajemen pengawasan Obat dan Makanan;
2. Koordinasi dan fasilitasi pemberian pertimbangan hukum, penanganan perkara hukum/kasus hukum, pendampingan hukum dalam pemberian keterangan saksi/ahli dan pendampingan pejabat/pegawai di lingkungan BPOM dalam perkara hukum/kasus hukum, serta pemberian konsultasi dan penyuluhan hukum;
3. Penataan organisasi dan tata laksana melalui evaluasi dan penataan organisasi, fasilitasi dan pelaksanaan penyusunan peta proses bisnis, standar operasional prosedur, dan tata hubungan kerja;
4. Fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Dengan demikian, Biro Hukum dan Organisasi merupakan salah satu unit organisasi yang berperan strategis dalam menunjang pelaksanaan pengawasan Obat dan Makanan sehingga diharapkan dapat menjalankan tugasnya secara lebih profesional dan proaktif.
Gambar 1. Struktur Organisasi Biro Hukum dan Organisasi
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kepala Bagian Advokasi Hukum
Kepala Bagian Peraturan Perundang-undangan
Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana
Gambar 2. Pejabat struktural
Bagan struktur Biro Hukum dan Organisasi dapat di lihat pada gambar 1, Biro Hukum dan Organisasi membawahi 3 (tiga) bagian yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:
1. Bagian Peraturan Perundang-undangan
Bagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, rumusan perjanjian, analisis dan evaluasi, dokumentasi dan informasi hukum bidang pengawasan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, penindakan, pangan olahan, inspektorat, dan manajemen pengawasan Obat dan Makanan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan bahan koordinasi dan perencanaan penyusunan peraturan perundang undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
b. Penyiapan bahan koordinasi, dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan kajian bidang pengawasan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, pangan olahan, dan penindakan, inspektorat, dan manajemen pengawasan Obat dan Makanan;
c. Koordinasi dan fasilitasi penyusunan rumusan perjanjian bidang pengawasan bidang pengawasan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, pangan olahan, penindakan, inspektorat, dan manajemen pengawasan Obat dan Makanan;
d. Pelaksanaan analisis dan evaluasi produk hukum bidang pengawasan Obat dan Makanan; dan
e. Pelaksanaan dokumentasi dan informasi hukum.
Bagian Peraturan Perundang-undangan terdiri dari:
a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan I;
b. Subbagian Peraturan Perundang-undangan II; dan c. Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum.
2. Bagian Advokasi Hukum
Bagian Advokasi Hukum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan advokasi hukum. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Advokasi Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. Koordinasi dan fasilitasi pemberian pertimbangan hukum;
b. Koordinasi dan fasilitasi penanganan perkara hukum/kasus hukum;
c. Koordinasi dan fasilitasi pendampingan hukum dalam pemberian keterangan saksi/ahli dan pendampingan pejabat/pegawai di lingkungan BPOM dalam perkara hukum/kasus hukum;
d. Koordinasi dan fasilitasi pemberian konsultasi dan penyuluhan hukum.
Bagian Advokasi Hukum terdiri dari:
a. Subbagian Advokasi Hukum I;
b. Subbagian Advokasi Hukum II; dan c. Subbagian Advokasi Hukum III.
3. Bagian Organisasi dan Tata Laksana
Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas tugas melaksanakan penataan
b. Penyiapan bahan koordinasi, dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan kajian bidang pengawasan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, pangan olahan, dan penindakan, inspektorat, dan manajemen pengawasan Obat dan Makanan;
c. Koordinasi dan fasilitasi penyusunan rumusan perjanjian bidang pengawasan bidang pengawasan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, pangan olahan, penindakan, inspektorat, dan manajemen pengawasan Obat dan Makanan;
d. Pelaksanaan analisis dan evaluasi produk hukum bidang pengawasan Obat dan Makanan; dan
e. Pelaksanaan dokumentasi dan informasi hukum.
Bagian Peraturan Perundang-undangan terdiri dari:
a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan I;
b. Subbagian Peraturan Perundang-undangan II; dan c. Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum.
2. Bagian Advokasi Hukum
Bagian Advokasi Hukum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan advokasi hukum. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Advokasi Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. Koordinasi dan fasilitasi pemberian pertimbangan hukum;
b. Koordinasi dan fasilitasi penanganan perkara hukum/kasus hukum;
c. Koordinasi dan fasilitasi pendampingan hukum dalam pemberian keterangan saksi/ahli dan pendampingan pejabat/pegawai di lingkungan BPOM dalam perkara hukum/kasus hukum;
d. Koordinasi dan fasilitasi pemberian konsultasi dan penyuluhan hukum.
Bagian Advokasi Hukum terdiri dari:
a. Subbagian Advokasi Hukum I;
b. Subbagian Advokasi Hukum II; dan c. Subbagian Advokasi Hukum III.
3. Bagian Organisasi dan Tata Laksana
Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas tugas melaksanakan penataan organisasi dan tata laksana, dan fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Organisasi dan Tata Laksana menyelenggarakan fungsi:
a. Evaluasi dan penataan organisasi;
b. Fasilitasi dan pelaksanaan penyusunan peta bisnis proses, standar operasional prosedur, dan tata hubungan kerja; dan
c. Fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi.
Bagian Organisasi dan Tata Laksana terdiri atas:
a. Subbagian Organisasi;
b. Subbagian Tata Laksana; dan c. Subbagian Tata Usaha.
Sesuai tugas pokok dan fungsi Biro Hukum dan Organisasi sebagai unit pendukung yang berada di bawah Sekretariat Utama dalam menunjang tugas pokok BPOM, maka Biro Hukum dan Organisasi memiliki visi dan misi yang sama dengan visi dan misi BPOM dan Settama sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) periode 2015-2019. Visi dan misi tersebut selanjutnya dijabarkan dalam tujuan yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi.
Meningkatkan kapasitas kelembagaan BPOM Meningkatkan sistem
pengawasan Obat dan Makanan berbasis risiko untuk melindungi
masyarakat
Obat dan Makanan aman meningkatkan kesehatan masyarakat dan daya saing
bangsa
VISI
Mendorong kapasitas dan komitmen pelaku usaha dalam memberikan jaminan keamanan Obat dan Makanan
serta memperkuat kemitraan dengan pemangku kepentingan
MISI
TUJUAN
Terwujudnya penataan peraturan perundang-undangan, layanan advokasi hukum yang terselesaikan, dan penguatan organisasi dan tata laksanaGambar 3. Visi, Misi dan Tujuan Biro Hukum dan Organisas
D. TUJUAN STRATEGIS
Tujuan Organisasi dirumuskan sebagai bentuk yang lebih terarah dan bersifat operasional dalam rangka pencapaian visi dan misi. Tujuan strategis Biro Hukum dan Organisasi adalah terwujudnya penataan peraturan perundang-undangan, layanan advokasi hukum yang terselesaikan, dan penguatan organisasi dan tata laksana.
E. SASARAN STRATEGIS
Sasaran strategis disusun berdasarkan visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapai Biro Hukum dan Organisasi, dengan mempertimbangkan tantangan masa depan dan sumber daya serta infrastruktur yang dimiliki. Sasaran strategis ini disusun berdasarkan Peta Strategi Level 2 Biro Hukum dan Organisasi yang diturunkan dari Peta Strategi level 1 dan Level 0, yaitu:
Gambar 4. Peta Strategi Level 0 BPOM
D. TUJUAN STRATEGIS
Tujuan Organisasi dirumuskan sebagai bentuk yang lebih terarah dan bersifat operasional dalam rangka pencapaian visi dan misi. Tujuan strategis Biro Hukum dan Organisasi adalah terwujudnya penataan peraturan perundang-undangan, layanan advokasi hukum yang terselesaikan, dan penguatan organisasi dan tata laksana.
E. SASARAN STRATEGIS
Sasaran strategis disusun berdasarkan visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapai Biro Hukum dan Organisasi, dengan mempertimbangkan tantangan masa depan dan sumber daya serta infrastruktur yang dimiliki. Sasaran strategis ini disusun berdasarkan Peta Strategi Level 2 Biro Hukum dan Organisasi yang diturunkan dari Peta Strategi level 1 dan Level 0, yaitu:
Gambar 4. Peta Strategi Level 0 BPOM
Gambar 5. Peta Strategi Level 1 Sekretariat Utama
PETA STRATEGI LEVEL II
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2020-2024
Sasaran Strategis Biro Hukum dan Organisasi yaitu:
Biro Hukum dan Organisasi bertanggungjawab terhadap pencapaian nilai RB BPOM yang terkait Penataan Peraturan Perundang-undangan, Penataan Organisasi dan Penataan Tata Laksana. Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:
Tabel 1. Indikator Kegiatan
NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET
1. Nilai RB BPOM Penataan Peraturan Perundang-undangan 3,40 2. Nilai RB BPOM Penataan dan Penguatan Organisasi 4,40
3. Nilai RB BPOM Penataan Tata Laksana 4,40
Dalam sebuah organisasi, kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting tidak hanya untuk pelanggan eksternal tetapi juga untuk pelanggan internal. Pelayanan terhadap pelanggan internal menjadi sangat penting karena menentukan kinerja organisasi dan kualitas pelayanan secara keseluruhan. Kualitas pelayanan internal akan menjadi salah satu dasar dalam pencapaian tujuan organisasi. Jika pelayanan terhadap pelanggan internal terhambat maka akan menghambat kinerja organisasi, demikian pula sebaliknya. Untuk itu Biro Hukum dan Organisasi sebagai unit organisasi yang mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, Pelaksanaan Advokasi Hukum, serta Pembinaan dan Penataan Organisasi dan Tata Laksana. Biro Hukum dan Organisasi berupaya memberikan layanan dukungan manajamen seoptimal mungkin untuk mampu memberikan kepuasan bagi pelanggan internalnya untuk mampu berkinerja secara optimal.
Meningkatnya Kualitas Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Biro Hukum dan Organisasi
SK1
SK 2 Meningkatnya kepuasan Internal BPOM terhadap layanan Biro Hukum dan Organisasi
Sasaran Strategis Biro Hukum dan Organisasi yaitu:
Biro Hukum dan Organisasi bertanggungjawab terhadap pencapaian nilai RB BPOM yang terkait Penataan Peraturan Perundang-undangan, Penataan Organisasi dan Penataan Tata Laksana. Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:
Tabel 1. Indikator Kegiatan
NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET
1. Nilai RB BPOM Penataan Peraturan Perundang-undangan 3,40 2. Nilai RB BPOM Penataan dan Penguatan Organisasi 4,40
3. Nilai RB BPOM Penataan Tata Laksana 4,40
Dalam sebuah organisasi, kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting tidak hanya untuk pelanggan eksternal tetapi juga untuk pelanggan internal. Pelayanan terhadap pelanggan internal menjadi sangat penting karena menentukan kinerja organisasi dan kualitas pelayanan secara keseluruhan. Kualitas pelayanan internal akan menjadi salah satu dasar dalam pencapaian tujuan organisasi. Jika pelayanan terhadap pelanggan internal terhambat maka akan menghambat kinerja organisasi, demikian pula sebaliknya. Untuk itu Biro Hukum dan Organisasi sebagai unit organisasi yang mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, Pelaksanaan Advokasi Hukum, serta Pembinaan dan Penataan Organisasi dan Tata Laksana. Biro Hukum dan Organisasi berupaya memberikan layanan dukungan manajamen seoptimal mungkin untuk mampu memberikan kepuasan bagi pelanggan internalnya untuk mampu berkinerja secara optimal.
Meningkatnya Kualitas Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Biro Hukum dan Organisasi
SK1
SK 2 Meningkatnya kepuasan Internal BPOM terhadap layanan Biro Hukum dan Organisasi
Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:
Tabel 2. Indikator Kegiatan
Penguatan kelembagaan/organisasi merupakan hal mendasar untuk mendukung pencapaian tujuan BPOM. Penataan dan penguatan organisasi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi secara proporsional menjadi tepat fungsi dan tepat ukuran sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi BPOM. Penataan tata laksana bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem dan prosedur kerja.
Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:
Tabel 3. Indikator Kegiatan
NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET
1. Persentase unit organisasi yang dilakukan penataan 100%
2. Persentase unit organisasi yang menerapkan proses bisnis
sesuai ISO 9001:2015 79%
Sistem pengawasan Obat dan Makanan yang diselenggarakan oleh BPOM merupakan suatu proses yang komprehensif, mencakup pengawasan pre-market dan post-market. Salah satu subsistem itu adalah standardisasi yang merupakan fungsi penyusunan standar, regulasi, dan kebijakan terkait dengan pengawasan Obat dan Makanan. Biro Hukum dan Organisasi perlu mengawal pemenuhan regulasi/standar sesuai dengan rencana pelaksanaan dalam kerangka
NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET
1. Indeks pelayanan publik internal Biro Hukum dan Organisasi 3,55
SK 3 Organisasi yang tepat fungsi, tepat proses dan tepat ukuran
SK 4 Tersedianya Peraturan Perundang-Undangan di bidang Obat dan Makanan
regulasi. Peran Biro Hukum dan Organisasi sangat strategis untuk menjaga harmonisasi setiap peraturan perundang-undangan sehingga tidak berbenturan dan duplikasi serta mendorong rancangan standar/regulasi menjadi produk hukum yang siap diundangkan. Biro Hukum dan Organisasi perlu memperkuat fungsinya dalam menilai dampak peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan bagi masyarakat.
Tabel 4. Indikator Kegiatan
NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET
1. Persentase Peraturan Perundang-undangan yang disusun 100%
Dalam mendukung pelaksanaan pengambilan kebijakan hukum dan penegakan hukum, Biro Hukum dan Organisasi berperan dalam hal pemberian advokasi hukum, termasuk menangani perkara hukum yang mungkin timbul dalam pelaksanaan tugas.
Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:
Tabel 5. Indikator Kegiatan
NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET
1. Persentase Advokasi Hukum yang diselesaikan 82%
Biro Hukum dan Organisasi memiliki tanggungjawab terhadap pemenuhan RB, dalam hal ini adalah terkait pemenuhan akuntabilitas kinerja tingkat entitas Unit Organisasi sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pemenuhan RB Biro Hukum dan Organisasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan manajemen kinerja yang akan berdampak pada
SK 6 Terwujudnya tatakelola pemerintahan dilingkup Biro Hukum dan Organisasi yang optimal
SK 5 Tersedianya Advokasi hukum yang efektif
regulasi. Peran Biro Hukum dan Organisasi sangat strategis untuk menjaga harmonisasi setiap peraturan perundang-undangan sehingga tidak berbenturan dan duplikasi serta mendorong rancangan standar/regulasi menjadi produk hukum yang siap diundangkan. Biro Hukum dan Organisasi perlu memperkuat fungsinya dalam menilai dampak peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan bagi masyarakat.
Tabel 4. Indikator Kegiatan
NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET
1. Persentase Peraturan Perundang-undangan yang disusun 100%
Dalam mendukung pelaksanaan pengambilan kebijakan hukum dan penegakan hukum, Biro Hukum dan Organisasi berperan dalam hal pemberian advokasi hukum, termasuk menangani perkara hukum yang mungkin timbul dalam pelaksanaan tugas.
Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:
Tabel 5. Indikator Kegiatan
NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET
1. Persentase Advokasi Hukum yang diselesaikan 82%
Biro Hukum dan Organisasi memiliki tanggungjawab terhadap pemenuhan RB, dalam hal ini adalah terkait pemenuhan akuntabilitas kinerja tingkat entitas Unit Organisasi sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pemenuhan RB Biro Hukum dan Organisasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan manajemen kinerja yang akan berdampak pada peningkatan kualitas kinerja Biro Hukum dan Organisasi.
SK 6 Terwujudnya tatakelola pemerintahan dilingkup Biro Hukum dan Organisasi yang optimal
SK 5 Tersedianya Advokasi hukum yang efektif
Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:
Tabel 6. Indikator Kegiatan
NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET
1. Indeks RB Biro Hukum dan Organisasi 91
Dalam rangka peningkatan Manajemen ASN setiap pegawai diwajibkan melaksanakan peningkatan kompetensi baik kepemimpinan maupun pendukung guna pencapaian dalam pelaksanaan dan berkontribusi dalam penunjang disegala kegiatannya. Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:
Tabel 7. Indikator Kegiatan
NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET
1. Indeks Profesionalitas ASN Biro Hukum dan Organisasi 75
Dalam rangka penguatan pengelolaan data dan informasi pengawasan Obat dan Makanan di Biro Hukum dan Organisasi diperlukan komitmen seluruh pegaiwai dalam pelaksanaannya dan penggunaan email corporate. Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:
Tabel 8. Indikator Kegiatan
NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET
1. Indeks pengelolaan data dan informasi Biro Hukum dan
Organisasi yang optimal 1,51
SK 7 Terwujudnya SDM Biro Hukum dan Organisasi yang berkinerja optimal
SK 8 Menguatnya pengelolaan data dan informasi pengawasan Obat dan Makanan di Biro Hukum dan Organisasi
Dalam rangka pengukuran setiap unit dalam pencapaian output dibutuhkan perhitungan terkait efisiensi dalam unit kerja dengan mengukur kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan input yang lebih sedikit namun menghasilkan output yang sama atau lebih besar atau dengan kata lain bahwa persentase capaian output sama atau lebih tinggi dari capaian input. Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:
Tabel 9. Indikator Kegiatan
NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET
1. Tingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran Biro Hukum dan Organisasi Efisien (95%)
Adapun ringkasan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Biro Hukum dan Organisasi periode 2020-2024 sebagai berikut:
Tabel 10. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, dan Indikator
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
Obat dan Makanan
Aman
Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa
1. Meningkatkan sistem
pengawasan
Obat dan Makanan
berbasis risiko untuk
melindungi masyarakat 2. Mendorong
Terwujudnya penataan peraturan perundang- undangan, layanan advokasi
hukum yang terselesaikan, dan penguatan tata laksana
Meningkatnya Kualitas Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Biro Hukum dan Organisasi
1. Nilai RB BPOM Penataan Peraturan Perundang-
undangan
2. Nilai RB BPOM Penataan dan Penguatan
Organisasi
3. Nilai RB BPOM Penataan Tata Laksana
SK 9 Terkelolanya Keuangan Biro Hukum dan Organisasi secara Akuntabel
Dalam rangka pengukuran setiap unit dalam pencapaian output dibutuhkan perhitungan terkait efisiensi dalam unit kerja dengan mengukur kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan input yang lebih sedikit namun menghasilkan output yang sama atau lebih besar atau dengan kata lain bahwa persentase capaian output sama atau lebih tinggi dari capaian input. Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:
Tabel 9. Indikator Kegiatan
NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET
1. Tingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran Biro Hukum dan Organisasi Efisien (95%)
Adapun ringkasan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Biro Hukum dan Organisasi periode 2020-2024 sebagai berikut:
Tabel 10. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, dan Indikator
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
Obat dan Makanan
Aman
Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa
1. Meningkatkan sistem
pengawasan
Obat dan Makanan
berbasis risiko untuk
melindungi masyarakat 2. Mendorong
Terwujudnya penataan peraturan perundang- undangan, layanan advokasi
hukum yang terselesaikan, dan penguatan tata laksana
Meningkatnya Kualitas Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Biro Hukum dan Organisasi
1. Nilai RB BPOM Penataan Peraturan Perundang-
undangan
2. Nilai RB BPOM Penataan dan Penguatan
Organisasi
3. Nilai RB BPOM Penataan Tata Laksana
SK 9 Terkelolanya Keuangan Biro Hukum dan Organisasi secara Akuntabel
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
kapasitas dan komitmen pelaku usaha dalam
memberikan jaminan keamanan
Obat dan Makanan serta memperkuat kemitraan dengan pemangku kepentingan 3. Meningkatkan
kapasitas kelembagaan BPOM
organisasi Meningkatnya kepuasan Internal BPOM terhadap layanan Biro Hukum dan Organisasi
4. Indeks pelayanan publik internal Biro
Hukum dan Organisasi
Organisasi yang tepat fungsi, tepat proses, dan tepat ukuran
5. Persentase unit organisasi yang dilakukan penataan 6. Persentase unit
organisasi yang menerapkan proses bisnis sesuai ISO 9001:2015
Tersedianya Peraturan Perundang-
Undangan di bidang Obat dan Makanan
7. Persentase peraturan perundang-
undangan yang disusun
Tersedianya
Advokasi hukum yang efektif
8. Persentase
advokasi hukum yang diselesaikan
Terwujudnyatatakelola pemerintahan
dilingkup Biro Hukum dan Organisasi yang
9. Indeks RB Biro
Hukum dan
Organisasi
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR optimal
Terwujudnya SDM Biro Hukum dan Organisasi yang berkinerja optimal
10. Indeks
Profesionalitas ASN Biro Hukum dan Organisasi
Menguatnya
pengelolaan data dan informasi pengawasan Obat dan Makanan di Biro Hukum dan Organisasi
11. Indeks pengelolaan data dan informasi Biro Hukum dan Organisasi yang optimal
Terkelolanya
Keuangan Biro Hukum dan Organisasi secara Akuntabel
12. Tingkat Efisiensi Penggunaan
Anggaran Biro Hukum dan Organisasi
Kesembilan indikator pada tabel 12 ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Biro Hukum dan Organisasi 2020-2024 sesuai dengan lampiran 3.
Indikator yang ditetapkan Biro Hukum dan Organisasi adalah indikator yang berorientasi outcome. Kualitas regulasi yang telah ditetapkan BPOM tetap menjadi perhatian pada setiap dokumen yang disusun. Mengingat dalam setiap tahapan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan memerlukan pembahasan baik dari internal maupun eksternal organisasi sehingga diharapkan dokumen yang disusun sesuai kaidah yang berlaku.
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR optimal
Terwujudnya SDM Biro Hukum dan Organisasi yang berkinerja optimal
10. Indeks
Profesionalitas ASN Biro Hukum dan Organisasi
Menguatnya
pengelolaan data dan informasi pengawasan Obat dan Makanan di Biro Hukum dan Organisasi
11. Indeks pengelolaan data dan informasi Biro Hukum dan Organisasi yang optimal
Terkelolanya
Keuangan Biro Hukum dan Organisasi secara Akuntabel
12. Tingkat Efisiensi Penggunaan
Anggaran Biro Hukum dan Organisasi
Kesembilan indikator pada tabel 12 ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Biro Hukum dan Organisasi 2020-2024 sesuai dengan lampiran 3.
Indikator yang ditetapkan Biro Hukum dan Organisasi adalah indikator yang berorientasi outcome. Kualitas regulasi yang telah ditetapkan BPOM tetap menjadi perhatian pada setiap dokumen yang disusun. Mengingat dalam setiap tahapan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan memerlukan pembahasan baik dari internal maupun eksternal organisasi sehingga diharapkan dokumen yang disusun sesuai kaidah yang berlaku.
F. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUES)
Isu-isu strategis yang menjadi pokok permasalahan dalam peran dan kewenangan Biro Hukum dan Organisasi yang harus terus diperkuat dalam peningkatan kinerja di masa yang akan datang adalah sebagai berikut:
a) Penguatan dasar hukum pengawasan obat dan makanan melalui pembentukan Rancangan Undang-Undang tentang Pengawasan Obat dan Makanan, Rancangan Undang-Undang tentang Cipta kerja bersama Kemenko Perekonomian dan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan serta Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan terkait Obat dan Makanan.
b) Penguatan sistem pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan diperlukan dalam pengendalian proses penyusunan peraturan perundang-undangan maupun dokumentasi peraturan perundang-undangan yang dikoordinasikan Biro Hukum dan Organisasi.
c) Penguatan Advokasi Hukum di bidang pengawasan obat dan makanan.
Sebagai unit kerja yang membidangi advokasi hukum dituntut perannya dalam memfasilitasi pemberian pertimbangan hukum, penanganan perkara hukum/kasus hukum dan fasilitasi pendampingan hukum dalam pemberian keterangan saksi/ahli dan pendampingan pejabat/pegawai di lingkungan BPOM dalam perkara hukum/kasus hukum.
d) Penataan dan penguatan kelembagaan baik terhadap dimensi struktur organisasi dan proses organisasi untuk mewujudkan organisasi BPOM yang tepat fungsi, tepat proses dan tepat ukuran.
e) Penataan dan penguatan tata laksana melalui penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 yang diintegrasikan dengan penerapan ISO 17025:2017 untuk Laboratorium Pengujian/Kalibrasi.
f) Fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi untuk peningkatan Indeks Reformasi Birokrasi BPOM.
g) Perhitungan indeks kualitas BPOM diperlukan dalam rangka peningkatan kualitas kebijakan yang dikeluarkan oleh BPOM.
BUDAYA KERJA BIRO HUKUM DAN
ORGANISASI
G. BUDAYA ORGANISASI
Budaya kerja Biro Hukum dan Organisasi mengadopsi budaya kerja Badan POM yang merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugas.
Nilai-nilai luhur yang hidup dan tumbuh kembang dalam organisasi menjadi semangat bagi seluruh anggota organisasi dalam berkarsa dan berkarya.
Gambar 7. Budaya Organisasi
BUDAYA KERJA BIRO HUKUM DAN
ORGANISASI
G. BUDAYA ORGANISASI
Budaya kerja Biro Hukum dan Organisasi mengadopsi budaya kerja Badan POM yang merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugas.
Nilai-nilai luhur yang hidup dan tumbuh kembang dalam organisasi menjadi semangat bagi seluruh anggota organisasi dalam berkarsa dan berkarya.
Gambar 7. Budaya Organisasi
BAB II
SUMBER DAYA PENGAWASAN
A. SUMBER DAYA MANUSIA
Mendukung tugas-tugas Biro sesuai dengan peran dan fungsinya, diperlukan sejumlah SDM yang memiliki keahlian dan kompetensi yang mumpuni. SDM yang dimiliki Biro Hukum dan Organisasi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sampai dengan tahun 2020 sejumlah 52 (lima puluh dua) pegawai terdiri atas 28(dua puluh delapan) pegawai ASN dan 16(enam belas) pegawai Non ASN dan 8(delapan) pegawai CPNS. Adapun proyeksi kebutuhan SDM Biro Hukum dan Organisasi sampai dengan tahun 2024 untuk mendukung tugas dan fungsinya sebesar 79 pegawai sesuai dengan penyusunan peta jabatan pada Biro Hukum dan Organisasi.
Sumber Daya Manusia Biro Hukum dan Organisasi
Es II = 1 Orang Es III = 3 Orang Es IV = 9 Orang
Analis Kepegawaian Muda = 1 Orang Arsiparis Muda = 1 Orang
Perancang Peraturan Perundang-undangan Pertama = 1 Orang Arsiparis Penyelia = 1 Orang
PNS = 12 Orang CPNS = 8 Orang
Pramubakti = 16 Orang
Gambar 8. Demografi Pegawai Biro Hukum dan Organisasi
G a m b a r
9 .
A B K
P e g a w a i
Biro Hukum dan Organisasi tahun 2020-2024
B. SARANA
Anggaran Biro Hukum dan Organisasi yang dipertanggungjawabkan pada tahun 2020 sebesar Rp 7.834.426.000 dengan realisasi Rp 7.771.634.713 (99,20%).didukung adanya sarana dan prasarana Biro Hukum dan Organisasi sebagai berikut :
Gambar 10. Capaian realisasi anggaran dan output
G a m b a r
9 .
A B K
P e g a w a i
Biro Hukum dan Organisasi tahun 2020-2024
B. SARANA
Anggaran Biro Hukum dan Organisasi yang dipertanggungjawabkan pada tahun 2020 sebesar Rp 7.834.426.000 dengan realisasi Rp 7.771.634.713 (99,20%).didukung adanya sarana dan prasarana Biro Hukum dan Organisasi sebagai berikut :
Gambar 10. Capaian realisasi anggaran dan output Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2020
Tabel 11. Sarana prasarana Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2020
BAB III
HASIL CAPAIAN KEGIATAN BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
A. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Realisasi Indikator kinerja yang pertama yaitu “Persentase peraturan perundang- undangan yang diselesaikan” sampai dengan Triwulan IV tahun 2020 adalah 100% dari target Triwulan IV tahun 2020 sebesar 100 sehingga capaian indikator adalah 100%.
Definisi indikator Persentase peraturan perundang-undangan yang diselesaikan adalah sebagai berikut:
1. Seluruh rancangan Peraturan Perundang-undangan meliputi Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Peraturan Menteri, Rancangan Peraturan BPOM, Rancangan Keputusan Kepala BPOM (yang bersifat mengatur) dan Rumusan Perjanjian Kerja Sama.
2. Yang dimaksud dengan yang diselesaikan adalah seluruh produk peraturan perundang- undangan yang diselesaikan dalam tahap:
a. RUU: Pemberian masukan naskah akademik/RUU/DIM RUU kepada DPR/Pemerintah b. RPP/RPerpres/RPermen: Paraf/tandatangan persetujuan Kepala BPOM
c. Rancangan Peraturan BPOM: Pengundangan di Kementerian Hukum dan HAM d. Rancangan Keputusan Kepala BPOM: Penetapan oleh Kepala BPOM
e. Rumusan Perjanjian Kerja Sama: Penandatanganan Mou/PKS oleh Kepala BPOM dan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
Cara perhitungan Persentase peraturan perundang-undangan yang diselesaikan dilingkup Sekretariat Utama adalah
Persentase peraturan perundang-undangan yang
disusun
=
Rancangan Peraturan Perundang-undangan yang
disusun
x 100 Rancangan Peraturan
Perundang-undangan yang diterima
BAB III
HASIL CAPAIAN KEGIATAN BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
A. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Realisasi Indikator kinerja yang pertama yaitu “Persentase peraturan perundang- undangan yang diselesaikan” sampai dengan Triwulan IV tahun 2020 adalah 100% dari target Triwulan IV tahun 2020 sebesar 100 sehingga capaian indikator adalah 100%.
Definisi indikator Persentase peraturan perundang-undangan yang diselesaikan adalah sebagai berikut:
1. Seluruh rancangan Peraturan Perundang-undangan meliputi Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Peraturan Menteri, Rancangan Peraturan BPOM, Rancangan Keputusan Kepala BPOM (yang bersifat mengatur) dan Rumusan Perjanjian Kerja Sama.
2. Yang dimaksud dengan yang diselesaikan adalah seluruh produk peraturan perundang- undangan yang diselesaikan dalam tahap:
a. RUU: Pemberian masukan naskah akademik/RUU/DIM RUU kepada DPR/Pemerintah b. RPP/RPerpres/RPermen: Paraf/tandatangan persetujuan Kepala BPOM
c. Rancangan Peraturan BPOM: Pengundangan di Kementerian Hukum dan HAM d. Rancangan Keputusan Kepala BPOM: Penetapan oleh Kepala BPOM
e. Rumusan Perjanjian Kerja Sama: Penandatanganan Mou/PKS oleh Kepala BPOM dan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
Cara perhitungan Persentase peraturan perundang-undangan yang diselesaikan dilingkup Sekretariat Utama adalah
Persentase peraturan perundang-undangan yang
disusun
=
Rancangan Peraturan Perundang-undangan yang
disusun
x 100 Rancangan Peraturan
Perundang-undangan yang diterima
Sampai dengan triwulan IV tahun 2020, Persentase peraturan perundang-undangan yang diselesaikan telah mencapai target triwulan IV karena meningkatnya penyusunan kebijakan strategis Kepala Badan POM dengan ditetapkannya Keputusan KBPOM dan penyusunan Perjanjian Kerja Sama dengan K/L dan stakeholder terkait dalam rangka penanggulangan wabah Corona Virus Disease-19 (Covid-19). Telah ditetapkan 32 (tiga puluh dua Peraturan Badan POM, 145 (seratus empat puluh lima) Keputusan Kepala Badan POM, dan 91 (Sembilan puluh satu) Rumusan Perjanjian. Selain itu, BPOM turut serta juga melakukan pembahasan terhadap beberapa rancangan peraturan perundang-undangan antara lain:
- RUU tentang Pengawasan Obat dan Makanan
- RUU tentang Cipta Kerja yang telah ditetapkan menjadi Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
- RPP tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko - RPP tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2020 untuk menunjang keberhasilan pencapaian indikator ini antara lain:
a. Proses penyusunan rancangan Peraturan BPOM, Keputusan Kepala BPOM, dan rumusan perjanjian kerja sama yang dilakukan bersama dengan unit teknis pemrakarsa dan unit teknis terkait.
b. Penyusunan Rancangan Peraturan Badan POM bersama dengan Tim Perancang Kementerian Hukum dan HAM dalam rangka harmonisasi peraturan perundang-undangan.
c. Review SOP Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan, SOP Penyusunan Keputusan Kepala BPOM, dan SOP Penyusunan Rumusan Perjanjian Kerja Sama di lingkungan BPOM.
d. Pembahasan masukan terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pengawasan Obat dan Makanan
e. Pengumpulan dan pengkajian data dalam rangka menyusun rancangan Peraturan dan Keputusan Kepala Badan POM bersama dengan unit teknis terkait.
f. Pengunggahan ke subsite jdih.pom.go.id dalam rangka konsultasi publik rancangan Peraturan Badan POM maupun publikasi Peraturan Badan POM yang telah berlaku.
g. Melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang pengawasan Obat dan Makanan baik kepada internal Badan POM maupun pihak eksternal.
h. Monitoring dan evaluasi proses penyusunan peraturan perundang-undangan
i. Melakukan revisi peraturan perundang-undangan yang tidak relevan lagi, tumpang tindih atau disharmonis dengan peraturan perundang-undangan lain
j. Melakukan deregulasi peraturan perundang-undangan yang dipandang menghambat pelayanan.
k. Mendapatkan penghargaan atas terintegrasinya JDIH BPOM dengan JDIHN Kementerian Hukum dan HAM
l. Melaksanakan pencetakan buku himpunan Peraturan Badan POM m. Melaksanakan pencetakan DVD himpunan Peraturan Badan POM n. Melaksanakan penerjemahan peraturan perundang-undangan o. Melakukan pengembangan website/subsite jdih.pom.go.id
p. Melakukan pencetakan prosiding RUU tentang Pengawasan Obat dan Makanan dan RPP tentang Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
q. Melakukan pencetakan prosiding MoU/Perjanjian Kerja Sama
Tabel 11. Peraturan BPOM Tahun 2020
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TAHUN 2020
NOMOR PERATURAN
BPOM
TENTANG
1 PENCABUTAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.05.4.1745 TAHUN 2003 TENTANG KOSMETIK
2 PENGAWASAN PRODUKSI DAN PEREDARAN KOSMETIKA
3 PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK BIDANG KESEHATAN SUBBIDANG PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN TERPADU 4 UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA DILINGKUNGAN BPOM
5 INTEGRASI PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA SECARA ELEKTRONIK SEKTOR OBAT DAN MAKANAN
6 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NO 9 TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN TEKNIS CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK 7 KAMUS KOMPETENSI TEKNIS JABATAN URUSAN PEMERINTAH BIDANG
PENGAWASAN FARMASI DAN MAKANAN
8 PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN YANG DIEDARKAN SECARA DARING 9 RENCANA STRATEGIS BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TAHUN 2020-
2024
10 PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
11 KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI SUPLEMEN KESEHATAN
i. Melakukan revisi peraturan perundang-undangan yang tidak relevan lagi, tumpang tindih atau disharmonis dengan peraturan perundang-undangan lain
j. Melakukan deregulasi peraturan perundang-undangan yang dipandang menghambat pelayanan.
k. Mendapatkan penghargaan atas terintegrasinya JDIH BPOM dengan JDIHN Kementerian Hukum dan HAM
l. Melaksanakan pencetakan buku himpunan Peraturan Badan POM m. Melaksanakan pencetakan DVD himpunan Peraturan Badan POM n. Melaksanakan penerjemahan peraturan perundang-undangan o. Melakukan pengembangan website/subsite jdih.pom.go.id
p. Melakukan pencetakan prosiding RUU tentang Pengawasan Obat dan Makanan dan RPP tentang Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
q. Melakukan pencetakan prosiding MoU/Perjanjian Kerja Sama
Tabel 11. Peraturan BPOM Tahun 2020
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TAHUN 2020
NOMOR PERATURAN
BPOM
TENTANG
1 PENCABUTAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.05.4.1745 TAHUN 2003 TENTANG KOSMETIK
2 PENGAWASAN PRODUKSI DAN PEREDARAN KOSMETIKA
3 PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK BIDANG KESEHATAN SUBBIDANG PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN TERPADU 4 UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA DILINGKUNGAN BPOM
5 INTEGRASI PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA SECARA ELEKTRONIK SEKTOR OBAT DAN MAKANAN
6 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NO 9 TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN TEKNIS CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK 7 KAMUS KOMPETENSI TEKNIS JABATAN URUSAN PEMERINTAH BIDANG
PENGAWASAN FARMASI DAN MAKANAN
8 PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN YANG DIEDARKAN SECARA DARING 9 RENCANA STRATEGIS BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TAHUN 2020-
2024
10 PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
11 KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI SUPLEMEN KESEHATAN 12 TATA CARA PENGAJUAN NOTIFIKASI KOSMETIKA
NOMOR PERATURAN
BPOM
TENTANG
14
PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN POM NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG PENGAWASAN PEMASUKAN BAHAN OBAT DAN MAKANAN KEDALAM WILAYAH INDONESIA
15
PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN POM NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENGAWASAN PEMASUKAN OBAT DAN MAKANAN KEDALAM WILAYAH
INDONESIA
16 PEDOMAN PENCATUMAN INFORMASI NILAI GIZI UNTUK PANGAN OLAHAN YANG DI PRODUKSI OLEH USAHA MIKRO DAN USAHA KECIL
17 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN
18 PEDOMAN PENILAIAN OBAT BERBASIS SEL MANUSIA
19 PEDOMAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN OBAT DAN BAHAN OBAT 20 PERUBAHAN ATAS PERBPOM NOMOR 28 TAHUN 2019 TENTANG BAHAN
PENOLONG DALAM PENGOLAHAN PANGAN
21 ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 22 ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DILINGKUNGAN BADAN
PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
23
ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL BADAN
PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
24 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BADAN POM NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PENGAWASAN PANGAN OLAHAN UNTUK KEPERLUAN GIZI KHUSUS 25 PEDOMAN CARA PRODUKSI YANG BAIK UNTUK PANGAN STERIL KOMERSIAL
YANG DISTERILISASI SETELAH DIKEMAS
26
PERSYARATAN DAN TATA CARA PERMOHONAN ANALISA HASIL PENGAWASAN DALAM RANGKA IMPOR DAN EKSPOR NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN PREKURSOR FARMASI
27 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BADAN NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI OBAT
28 PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK UNTUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU
29 KODE ETIK UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
30 PERSYARATAN TEKNIS PENANDAAN KOSMETIKA
31 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BADAN NOMOR 25 TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN CARA PEMBUATAN KOSMETIKA YANG BAIK
32 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BADAN NOMOR 8 TAHUN 2020 TENTANG PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN YANG DIEDARKAN SECARA DARING
Tabel 12. Keputusan BPOM Tahun 2020
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TAHUN 2020
NOMOR KEPUTUSAN
BPOM
TENTANG
1
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.2.01.20.13 Tentang Besaran Iuran Korps Pegawai RI di Lingkungan BPOM
2
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.01.20.17 Tentang Pembentukan Pengurus Perhimpunan Kepedulian Sosial Pegawai BPOM Masa Jabatan 2020 - 2024
3
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.01.20.28 Tentang Penugasan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan POM
4Keputusan Sekretaris Utama Badan POM Tahun 2020 Nomor
HK.02.02.2.22.02.20.02 Tentang Pembentukan Tim Pengelola Subsite Reformasi Birokrasi Badan POM
5
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.02.20.66 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan BPOM
6
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.01.20.39 Tentang Pembentukan Pengurus dan Pedoman Kegiatan BPOM Peduli Masa Jabatan 2019-2024
7
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.01.20.35 Tentang PSP BMN Pada Satuan Kerja Balai POM di Gorontalo
8
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.01.20.34 Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Inspektorat Utama
9
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.4.01.20.38 Tentang Pembatalan Izin Edar Obat Tradisional Minyak Sereh Balpirik PT Arto Pharma Indonesia
10
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.142 Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Balai Besar POM di Palangka Raya
11Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.144
Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Balai Besar POM di Semarang
12
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.143 Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Balai POM di Pangkalpinang
13
Keputusan Sekretaris Utama Badan POM Tahun 2020 Nomor
HK.02.02.2.22.04.20.09 Tentang Pembentukan Tim Pengelola Perpustakaan BPOM Tahun Anggaran 2020
14
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.03.20.120
Tentang Kelompok Fungsi Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan
Tabel 12. Keputusan BPOM Tahun 2020
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TAHUN 2020
NOMOR KEPUTUSAN
BPOM
TENTANG
1
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.2.01.20.13 Tentang Besaran Iuran Korps Pegawai RI di Lingkungan BPOM
2
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.01.20.17 Tentang Pembentukan Pengurus Perhimpunan Kepedulian Sosial Pegawai BPOM Masa Jabatan 2020 - 2024
3
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.01.20.28 Tentang Penugasan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan POM
4Keputusan Sekretaris Utama Badan POM Tahun 2020 Nomor
HK.02.02.2.22.02.20.02 Tentang Pembentukan Tim Pengelola Subsite Reformasi Birokrasi Badan POM
5
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.02.20.66 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan BPOM
6
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.01.20.39 Tentang Pembentukan Pengurus dan Pedoman Kegiatan BPOM Peduli Masa Jabatan 2019-2024
7
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.01.20.35 Tentang PSP BMN Pada Satuan Kerja Balai POM di Gorontalo
8
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.01.20.34 Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Inspektorat Utama
9
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.4.01.20.38 Tentang Pembatalan Izin Edar Obat Tradisional Minyak Sereh Balpirik PT Arto Pharma Indonesia
10
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.142 Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Balai Besar POM di Palangka Raya
11Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.144
Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Balai Besar POM di Semarang
12
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.143 Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Balai POM di Pangkalpinang
13
Keputusan Sekretaris Utama Badan POM Tahun 2020 Nomor
HK.02.02.2.22.04.20.09 Tentang Pembentukan Tim Pengelola Perpustakaan BPOM Tahun Anggaran 2020
14
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.03.20.120 Tentang Kelompok Fungsi Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan BPOM
NOMOR KEPUTUSAN
BPOM
TENTANG
15
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.4.02.20.65 Tahun 2020 tentang Pembatalan Izin Edar Obat Tradisional Exia PT Habbatussauda International
16
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.82.01.20.124 Tentang Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi BPOM
17
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.20.57 Tentang Klasifikasi Arsip di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan
18Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.82.01.20.125 Tentang Pembentukan Tim Asesor Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi BPOM
19
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.1.24.01.20.119 Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Balai Besar POM di Surabaya
20
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.4.02.20.64 Tentang Pembatalan izin Edar Obat Tradisional Unigen Botol PT Nova Chemie Utama
21
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.03.20.115 Tentang Standardisasi Nomenklatur BPOM dalam Bahasa Inggris
22
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.03.20.107 Tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran pada Satuan Kerja Balai Besar POM di Bandung
23
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.03.20.97 Tentang Pembentukan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Sekretariat Utama BPOM 2020
24
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.03.20.98 tentang Peta Jalan Rencana Aksi Pengendalian Anti-Microbial Resistance di Lingkungan BPOM Tahun 2020-2024
25
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.153 Tentang Penugasan kepada Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional dan Balai POM di Gorontalo Untuk Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19
26
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.05.20.170 Tentang Penugasan Kepada Balai Besar POM di Makasar, Balai Besar POM di Jayapura, dan Bapai POM di Ambon Untuk Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19
27
Keputusan KPA Bea Masuk PW.01.05.3.33.05.20.04 Tentang Penetapan
Pejabat PPK, Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar, Bendahara
Pengeluaran dan Staf Pengelola kegiatan Pada Bea Masuk Ditanggung
Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Tertentu di Lingkungan BPOM TA
2020
NOMOR KEPUTUSAN
BPOM
TENTANG
28
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.03.2.24.01.20.22 Tentang Persetujuan Pemusnahan Arsip di Lingkungan Unit Kerja BPOM
29Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.05.20.180
Tentang Program Prioritas Penyusunan Peraturan Perudang-undangan di Bidang Obat dan Makanan di Lingkungan BPOM Tahun 2020
30
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.82.05.20.172 Tentang Pedoman Melaksanakan Magang/Praktik Kerja di Lingkungan BPOM
31
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.06.20.182 Tentang Penerapan Sistem Kerja Pada Tatanan Normal Baru di Lingkungan BPOM
32
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.152 Tentang Pembentukan TIM RB BPOM
33
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.263 Tentang Kode Unit Kerja di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan
34Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.22.02.20.58
Tentang Pedoman Sampling dan Pengujian Obat dan Makanan
35
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.02.20.50 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Sarana Produksi Kosmetika
36Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.06.20.222
Tentang Pencabutan Izin Edar Pangan Olahan PT.Kaifa Indonesia
37Keputusan Sekretaris Utama Badan POM Tahun 2020 Nomor
HK.02.02.2.22.03.20.05 Tentang Penunjukan Pengelola Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System) Badan POM
38
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.06.20.221 Tentang Pedoman Penyusunan, Pemantauan dan Evaluasi Rencana Strategis Tahun 2020-2024 di Lingkungan BPOM
39
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.06.20.207 Tentang Quick Wins Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2020
40
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.05.20.171 Tentang Penerapan Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) di Lingkungan BPOM
41
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.05.20.158 Tentang Sehubungan Kerja dan Pola Koordinasi Pengawas Obat dan Makanan di Lingkungan BPOM
42
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.135
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan BPOM Tahun
NOMOR KEPUTUSAN
BPOM
TENTANG
28
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.03.2.24.01.20.22 Tentang Persetujuan Pemusnahan Arsip di Lingkungan Unit Kerja BPOM
29Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.05.20.180
Tentang Program Prioritas Penyusunan Peraturan Perudang-undangan di Bidang Obat dan Makanan di Lingkungan BPOM Tahun 2020
30
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.82.05.20.172 Tentang Pedoman Melaksanakan Magang/Praktik Kerja di Lingkungan BPOM
31
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.06.20.182 Tentang Penerapan Sistem Kerja Pada Tatanan Normal Baru di Lingkungan BPOM
32
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.152 Tentang Pembentukan TIM RB BPOM
33
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.263 Tentang Kode Unit Kerja di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan
34Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.22.02.20.58
Tentang Pedoman Sampling dan Pengujian Obat dan Makanan
35
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.02.20.50 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Sarana Produksi Kosmetika
36Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.06.20.222
Tentang Pencabutan Izin Edar Pangan Olahan PT.Kaifa Indonesia
37Keputusan Sekretaris Utama Badan POM Tahun 2020 Nomor
HK.02.02.2.22.03.20.05 Tentang Penunjukan Pengelola Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System) Badan POM
38
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.06.20.221 Tentang Pedoman Penyusunan, Pemantauan dan Evaluasi Rencana Strategis Tahun 2020-2024 di Lingkungan BPOM
39
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.06.20.207 Tentang Quick Wins Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2020
40
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.05.20.171 Tentang Penerapan Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) di Lingkungan BPOM
41
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.05.20.158 Tentang Sehubungan Kerja dan Pola Koordinasi Pengawas Obat dan Makanan di Lingkungan BPOM
42
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.135 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan BPOM Tahun Anggaran 2020
NOMOR KEPUTUSAN
BPOM
TENTANG
43
Keputusan Sekretaris Utama Badan POM Tahun 2020 Nomor
HK.02.01.2.82.03.20.11 Tentang Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2020
44
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.2.06.20.206 Tentang Penugasan Kepada Balai POM di Manado Untuk Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19
45
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.06.20.186 Tentang Pembentukan Komisi Program Manajemen Risiko keamanan Pangan di Lingkungan BPOM Tahun 2020
46
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.06.20.228 Tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala BPOM
No.HK.02.01.1.22.19.4280 tentang Pembinaan Kinerja Unir Kerja Pusat dan Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan BPOM
47
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.01.24.06.20.1006 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satker Balai Besar POM di Jayapura
48
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.06.20.223 Tentang Penugasan Kepada Balai POM di Mamuju Untuk Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19
49
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.05.20.156 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satker Balai Besar POM di Pekanbaru
50
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.132 Tentang Pedoman Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan
Program dan Kegiatan di Lingkungan BPOM
51
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.262 Tentang Penugasan Kepada Balai Besar POM di Bandar Lampung Untuk Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19
52
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.261 Tentang Penugasan Kepada Balai Besar POM di Jambi Untuk Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19
53
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.260 Tentang Penugasan Kepada Balai Besar POM di Surabaya Untuk
Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19
54Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.01.1.24.06.20.1004
Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan
Kerja Balai POM di Manado
NOMOR KEPUTUSAN
BPOM
TENTANG
55
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor
PL.03.04.102.05.56 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan Kerja Balai POM di Mamuju
56
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor PL.03.04.241.06.20.108 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan Kerja Balai POM di Mataram
57
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.12.06.20.238 Tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran Pada Satuan Kerja Balai POM di Makasar
58
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.7.07.20.267 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan BPOM
59
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.01.1.24.02.20.72 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan Kerja Balai POM di Banjarmasin
60
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.05.20.155 Tentang Petunjuk Teknis Audit Internal Sistem Manajemen Mutu di
Lingkungan Badan POM
61
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.05.20.166 Tentang Pedoman Tindak Lanjut Pengawasan Pangan di Lingkungan Badan POM
62
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.2.06.20.220 Tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan POM No.
HK.02.02.1.2.06.20.182 Tahun 2020 tentang Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di Lingkungan BPOM
63
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.294 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan kerja Balai POM di Gorontalo
64
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.288 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan kerja Balai POM di Kendari
65
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor PL.03.04.1.2.06.208 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan kerja Balai POM di Palangkaraya
66
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.01.2.06.20.205
Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan
kerja Balai Besar POM di Samarinda
NOMOR KEPUTUSAN
BPOM
TENTANG
55
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor
PL.03.04.102.05.56 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan Kerja Balai POM di Mamuju
56
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor PL.03.04.241.06.20.108 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan Kerja Balai POM di Mataram
57
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.12.06.20.238 Tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran Pada Satuan Kerja Balai POM di Makasar
58
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.7.07.20.267 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan BPOM
59
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.01.1.24.02.20.72 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan Kerja Balai POM di Banjarmasin
60
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.05.20.155 Tentang Petunjuk Teknis Audit Internal Sistem Manajemen Mutu di
Lingkungan Badan POM
61
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.05.20.166 Tentang Pedoman Tindak Lanjut Pengawasan Pangan di Lingkungan Badan POM
62
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.2.06.20.220 Tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan POM No.
HK.02.02.1.2.06.20.182 Tahun 2020 tentang Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di Lingkungan BPOM
63
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.294 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan kerja Balai POM di Gorontalo
64
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.288 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan kerja Balai POM di Kendari
65
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor PL.03.04.1.2.06.208 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan kerja Balai POM di Palangkaraya
66
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.01.2.06.20.205 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan kerja Balai Besar POM di Samarinda
NOMOR KEPUTUSAN
BPOM
TENTANG
67
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.295 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan kerja Balai Besar POM di Jakarta
68
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.2.07.20.298 Tentang Penugasan kepada Balai POM di Medan Untuk Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19
69
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.296 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Tahun 2020-2024 di
Lingkungan Badan POM
70
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.24.07.20.323 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan Kerja Balai POM di Jambi
71
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.24.07.20.322 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan Kerja Deputi Bidang Pengawasan Obat dan NAPPZA
72
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.24.06.20.331 Tentang Ahli Media Arsip Dinamis Pada Biro Kerja Sama
73
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.07.20.303 Tentang Petunjuk Teknis Penjaminan Mutu Pengolahan Plasma Konvalesen Corona Virus Desease 2019 (covid-19)
74
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.4.08.20.329 Tentang Pembatalan Izin Edar Obat Tradisional PT. SARAKA MANDIRI SEMESTA
75
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.08.20.347 Tentang Pedoman Pengelolaan Baku Pembanding Pada Laboratorium di Lingkungan Badan POM
76
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.08.20.346 Tentang Rencana Kegiatan Terpadu di Lingkungan Badan POM Tahun Anggaran 2020
77
Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.22.221.08.20.68
Tentang Penugasan Kepada Balai Besar POM di Semarang Unuk Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19
78