• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Tahunan Biro Hukum dan Organisasi Riati Anggriani, SH., MARS., M.HUM Kepala Biro Hukum dan Organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Laporan Tahunan Biro Hukum dan Organisasi Riati Anggriani, SH., MARS., M.HUM Kepala Biro Hukum dan Organisasi"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Riati Anggriani, SH., MARS., M.HUM Kepala Biro Hukum dan Organisasi

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia- Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tahunan Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2020 yang merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja dan implementasi good governance terhadap publik dan bagi stakeholders. Penyusunan laporan ini mengutamakan prinsip transparansi dan akuntabilitas sehingga pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran capaian kinerja secara terperinci yang dilakukan oleh Biro Hukum dan Organisasi dalam mendukung kinerja BPOM selama tahun 2020.

Sebagai sarana evaluasi atas pencapaian visi dan misi BPOM, laporan ini menyajikan data terpadu

antara kinerja dengan anggaran yang mendukungnya, antara sasaran dan keluaran yang dicapai, sehingga dapat menjadi intrumen untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi, serta produktivitas unit kerja. Biro Hukum dan Organisasi selalu berupaya melakukan berbagai langkah untuk memperbaiki kinerja dan menyempurnakan pelaporan dalam rangka mencermati berbagai permasalahan sebagai bahan acuan penyusunan program di tahun berikutnya.

Kami berharap Laporan Tahunan ini dapat dipahami dengan baik dan sebagai media pertanggungjawaban kepada stakeholders serta memberi kontribusi dalam evaluasi peningkatan kualitas kinerja Biro Hukum dan Organisasi.

Jakarta, Januari 2021 Kepala Biro Hukum dan Organisasi

Riati Anggriani, SH., MARS., M.HUM

(3)

(4)

Melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan advokasi hukum, serta pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) RI ditetapkan sebagai Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang bertanggung jawab kepada Presiden berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Stuktur Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 145 Tahun 2015 serta perubahan terakhir Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan, yang kemudian diturunkan dalam Peraturan Kepala Badan POM no 26 Tahun 2017 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat Dan Makanan. Berdasarkan Pasal 10 Peraturan BPOM Nomor 26 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan, Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas:

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Hukum dan Organisasi menyelenggarakan fungsi, yaitu:

1. Penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta rumusan perjanjian;

2. Penyiapan koordinasi dan penyusunan dokumentasi, analisis, dan evaluasi hukum;

3. Pelaksanaan advokasi hukum;

4. Penataan organisasi dan tata laksana;

5. Fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi; dan

6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

Dari fungsi Biro Hukum dan Organisasi secara garis besar terdapat 4 (empat) inti kegiatan Biro Hukum dan Organisasi, yakni:

1. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, rumusan perjanjian, analisis

(5)

psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, pangan olahan, penindakan, inspektorat, dan manajemen pengawasan Obat dan Makanan;

2. Koordinasi dan fasilitasi pemberian pertimbangan hukum, penanganan perkara hukum/kasus hukum, pendampingan hukum dalam pemberian keterangan saksi/ahli dan pendampingan pejabat/pegawai di lingkungan BPOM dalam perkara hukum/kasus hukum, serta pemberian konsultasi dan penyuluhan hukum;

3. Penataan organisasi dan tata laksana melalui evaluasi dan penataan organisasi, fasilitasi dan pelaksanaan penyusunan peta proses bisnis, standar operasional prosedur, dan tata hubungan kerja;

4. Fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Dengan demikian, Biro Hukum dan Organisasi merupakan salah satu unit organisasi yang berperan strategis dalam menunjang pelaksanaan pengawasan Obat dan Makanan sehingga diharapkan dapat menjalankan tugasnya secara lebih profesional dan proaktif.

Gambar 1. Struktur Organisasi Biro Hukum dan Organisasi

(6)

psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, pangan olahan, penindakan, inspektorat, dan manajemen pengawasan Obat dan Makanan;

2. Koordinasi dan fasilitasi pemberian pertimbangan hukum, penanganan perkara hukum/kasus hukum, pendampingan hukum dalam pemberian keterangan saksi/ahli dan pendampingan pejabat/pegawai di lingkungan BPOM dalam perkara hukum/kasus hukum, serta pemberian konsultasi dan penyuluhan hukum;

3. Penataan organisasi dan tata laksana melalui evaluasi dan penataan organisasi, fasilitasi dan pelaksanaan penyusunan peta proses bisnis, standar operasional prosedur, dan tata hubungan kerja;

4. Fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Dengan demikian, Biro Hukum dan Organisasi merupakan salah satu unit organisasi yang berperan strategis dalam menunjang pelaksanaan pengawasan Obat dan Makanan sehingga diharapkan dapat menjalankan tugasnya secara lebih profesional dan proaktif.

Gambar 1. Struktur Organisasi Biro Hukum dan Organisasi

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

Kepala Bagian Advokasi Hukum

Kepala Bagian Peraturan Perundang-undangan

Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana

Gambar 2. Pejabat struktural

Bagan struktur Biro Hukum dan Organisasi dapat di lihat pada gambar 1, Biro Hukum dan Organisasi membawahi 3 (tiga) bagian yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:

1. Bagian Peraturan Perundang-undangan

Bagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, rumusan perjanjian, analisis dan evaluasi, dokumentasi dan informasi hukum bidang pengawasan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, penindakan, pangan olahan, inspektorat, dan manajemen pengawasan Obat dan Makanan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan koordinasi dan perencanaan penyusunan peraturan perundang undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan;

(7)

b. Penyiapan bahan koordinasi, dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan kajian bidang pengawasan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, pangan olahan, dan penindakan, inspektorat, dan manajemen pengawasan Obat dan Makanan;

c. Koordinasi dan fasilitasi penyusunan rumusan perjanjian bidang pengawasan bidang pengawasan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, pangan olahan, penindakan, inspektorat, dan manajemen pengawasan Obat dan Makanan;

d. Pelaksanaan analisis dan evaluasi produk hukum bidang pengawasan Obat dan Makanan; dan

e. Pelaksanaan dokumentasi dan informasi hukum.

Bagian Peraturan Perundang-undangan terdiri dari:

a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan I;

b. Subbagian Peraturan Perundang-undangan II; dan c. Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum.

2. Bagian Advokasi Hukum

Bagian Advokasi Hukum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan advokasi hukum. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Advokasi Hukum menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi dan fasilitasi pemberian pertimbangan hukum;

b. Koordinasi dan fasilitasi penanganan perkara hukum/kasus hukum;

c. Koordinasi dan fasilitasi pendampingan hukum dalam pemberian keterangan saksi/ahli dan pendampingan pejabat/pegawai di lingkungan BPOM dalam perkara hukum/kasus hukum;

d. Koordinasi dan fasilitasi pemberian konsultasi dan penyuluhan hukum.

Bagian Advokasi Hukum terdiri dari:

a. Subbagian Advokasi Hukum I;

b. Subbagian Advokasi Hukum II; dan c. Subbagian Advokasi Hukum III.

3. Bagian Organisasi dan Tata Laksana

Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas tugas melaksanakan penataan

(8)

b. Penyiapan bahan koordinasi, dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan kajian bidang pengawasan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, pangan olahan, dan penindakan, inspektorat, dan manajemen pengawasan Obat dan Makanan;

c. Koordinasi dan fasilitasi penyusunan rumusan perjanjian bidang pengawasan bidang pengawasan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, pangan olahan, penindakan, inspektorat, dan manajemen pengawasan Obat dan Makanan;

d. Pelaksanaan analisis dan evaluasi produk hukum bidang pengawasan Obat dan Makanan; dan

e. Pelaksanaan dokumentasi dan informasi hukum.

Bagian Peraturan Perundang-undangan terdiri dari:

a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan I;

b. Subbagian Peraturan Perundang-undangan II; dan c. Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum.

2. Bagian Advokasi Hukum

Bagian Advokasi Hukum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan advokasi hukum. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Advokasi Hukum menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi dan fasilitasi pemberian pertimbangan hukum;

b. Koordinasi dan fasilitasi penanganan perkara hukum/kasus hukum;

c. Koordinasi dan fasilitasi pendampingan hukum dalam pemberian keterangan saksi/ahli dan pendampingan pejabat/pegawai di lingkungan BPOM dalam perkara hukum/kasus hukum;

d. Koordinasi dan fasilitasi pemberian konsultasi dan penyuluhan hukum.

Bagian Advokasi Hukum terdiri dari:

a. Subbagian Advokasi Hukum I;

b. Subbagian Advokasi Hukum II; dan c. Subbagian Advokasi Hukum III.

3. Bagian Organisasi dan Tata Laksana

Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas tugas melaksanakan penataan organisasi dan tata laksana, dan fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Organisasi dan Tata Laksana menyelenggarakan fungsi:

a. Evaluasi dan penataan organisasi;

b. Fasilitasi dan pelaksanaan penyusunan peta bisnis proses, standar operasional prosedur, dan tata hubungan kerja; dan

c. Fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi.

Bagian Organisasi dan Tata Laksana terdiri atas:

a. Subbagian Organisasi;

b. Subbagian Tata Laksana; dan c. Subbagian Tata Usaha.

Sesuai tugas pokok dan fungsi Biro Hukum dan Organisasi sebagai unit pendukung yang berada di bawah Sekretariat Utama dalam menunjang tugas pokok BPOM, maka Biro Hukum dan Organisasi memiliki visi dan misi yang sama dengan visi dan misi BPOM dan Settama sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) periode 2015-2019. Visi dan misi tersebut selanjutnya dijabarkan dalam tujuan yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi.

Meningkatkan kapasitas kelembagaan BPOM Meningkatkan sistem

pengawasan Obat dan Makanan berbasis risiko untuk melindungi

masyarakat

Obat dan Makanan aman meningkatkan kesehatan masyarakat dan daya saing

bangsa

VISI

Mendorong kapasitas dan komitmen pelaku usaha dalam memberikan jaminan keamanan Obat dan Makanan

serta memperkuat kemitraan dengan pemangku kepentingan

MISI

TUJUAN

Terwujudnya penataan peraturan perundang-undangan, layanan advokasi hukum yang terselesaikan, dan penguatan organisasi dan tata laksana

Gambar 3. Visi, Misi dan Tujuan Biro Hukum dan Organisas

(9)

D. TUJUAN STRATEGIS

Tujuan Organisasi dirumuskan sebagai bentuk yang lebih terarah dan bersifat operasional dalam rangka pencapaian visi dan misi. Tujuan strategis Biro Hukum dan Organisasi adalah terwujudnya penataan peraturan perundang-undangan, layanan advokasi hukum yang terselesaikan, dan penguatan organisasi dan tata laksana.

E. SASARAN STRATEGIS

Sasaran strategis disusun berdasarkan visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapai Biro Hukum dan Organisasi, dengan mempertimbangkan tantangan masa depan dan sumber daya serta infrastruktur yang dimiliki. Sasaran strategis ini disusun berdasarkan Peta Strategi Level 2 Biro Hukum dan Organisasi yang diturunkan dari Peta Strategi level 1 dan Level 0, yaitu:

Gambar 4. Peta Strategi Level 0 BPOM

(10)

D. TUJUAN STRATEGIS

Tujuan Organisasi dirumuskan sebagai bentuk yang lebih terarah dan bersifat operasional dalam rangka pencapaian visi dan misi. Tujuan strategis Biro Hukum dan Organisasi adalah terwujudnya penataan peraturan perundang-undangan, layanan advokasi hukum yang terselesaikan, dan penguatan organisasi dan tata laksana.

E. SASARAN STRATEGIS

Sasaran strategis disusun berdasarkan visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapai Biro Hukum dan Organisasi, dengan mempertimbangkan tantangan masa depan dan sumber daya serta infrastruktur yang dimiliki. Sasaran strategis ini disusun berdasarkan Peta Strategi Level 2 Biro Hukum dan Organisasi yang diturunkan dari Peta Strategi level 1 dan Level 0, yaitu:

Gambar 4. Peta Strategi Level 0 BPOM

Gambar 5. Peta Strategi Level 1 Sekretariat Utama

PETA STRATEGI LEVEL II

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2020-2024

(11)

Sasaran Strategis Biro Hukum dan Organisasi yaitu:

Biro Hukum dan Organisasi bertanggungjawab terhadap pencapaian nilai RB BPOM yang terkait Penataan Peraturan Perundang-undangan, Penataan Organisasi dan Penataan Tata Laksana. Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:

Tabel 1. Indikator Kegiatan

NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET

1. Nilai RB BPOM Penataan Peraturan Perundang-undangan 3,40 2. Nilai RB BPOM Penataan dan Penguatan Organisasi 4,40

3. Nilai RB BPOM Penataan Tata Laksana 4,40

Dalam sebuah organisasi, kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting tidak hanya untuk pelanggan eksternal tetapi juga untuk pelanggan internal. Pelayanan terhadap pelanggan internal menjadi sangat penting karena menentukan kinerja organisasi dan kualitas pelayanan secara keseluruhan. Kualitas pelayanan internal akan menjadi salah satu dasar dalam pencapaian tujuan organisasi. Jika pelayanan terhadap pelanggan internal terhambat maka akan menghambat kinerja organisasi, demikian pula sebaliknya. Untuk itu Biro Hukum dan Organisasi sebagai unit organisasi yang mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, Pelaksanaan Advokasi Hukum, serta Pembinaan dan Penataan Organisasi dan Tata Laksana. Biro Hukum dan Organisasi berupaya memberikan layanan dukungan manajamen seoptimal mungkin untuk mampu memberikan kepuasan bagi pelanggan internalnya untuk mampu berkinerja secara optimal.

Meningkatnya Kualitas Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Biro Hukum dan Organisasi

SK1

SK 2 Meningkatnya kepuasan Internal BPOM terhadap layanan Biro Hukum dan Organisasi

(12)

Sasaran Strategis Biro Hukum dan Organisasi yaitu:

Biro Hukum dan Organisasi bertanggungjawab terhadap pencapaian nilai RB BPOM yang terkait Penataan Peraturan Perundang-undangan, Penataan Organisasi dan Penataan Tata Laksana. Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:

Tabel 1. Indikator Kegiatan

NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET

1. Nilai RB BPOM Penataan Peraturan Perundang-undangan 3,40 2. Nilai RB BPOM Penataan dan Penguatan Organisasi 4,40

3. Nilai RB BPOM Penataan Tata Laksana 4,40

Dalam sebuah organisasi, kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting tidak hanya untuk pelanggan eksternal tetapi juga untuk pelanggan internal. Pelayanan terhadap pelanggan internal menjadi sangat penting karena menentukan kinerja organisasi dan kualitas pelayanan secara keseluruhan. Kualitas pelayanan internal akan menjadi salah satu dasar dalam pencapaian tujuan organisasi. Jika pelayanan terhadap pelanggan internal terhambat maka akan menghambat kinerja organisasi, demikian pula sebaliknya. Untuk itu Biro Hukum dan Organisasi sebagai unit organisasi yang mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, Pelaksanaan Advokasi Hukum, serta Pembinaan dan Penataan Organisasi dan Tata Laksana. Biro Hukum dan Organisasi berupaya memberikan layanan dukungan manajamen seoptimal mungkin untuk mampu memberikan kepuasan bagi pelanggan internalnya untuk mampu berkinerja secara optimal.

Meningkatnya Kualitas Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Biro Hukum dan Organisasi

SK1

SK 2 Meningkatnya kepuasan Internal BPOM terhadap layanan Biro Hukum dan Organisasi

Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:

Tabel 2. Indikator Kegiatan

Penguatan kelembagaan/organisasi merupakan hal mendasar untuk mendukung pencapaian tujuan BPOM. Penataan dan penguatan organisasi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi secara proporsional menjadi tepat fungsi dan tepat ukuran sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi BPOM. Penataan tata laksana bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem dan prosedur kerja.

Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:

Tabel 3. Indikator Kegiatan

NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET

1. Persentase unit organisasi yang dilakukan penataan 100%

2. Persentase unit organisasi yang menerapkan proses bisnis

sesuai ISO 9001:2015 79%

Sistem pengawasan Obat dan Makanan yang diselenggarakan oleh BPOM merupakan suatu proses yang komprehensif, mencakup pengawasan pre-market dan post-market. Salah satu subsistem itu adalah standardisasi yang merupakan fungsi penyusunan standar, regulasi, dan kebijakan terkait dengan pengawasan Obat dan Makanan. Biro Hukum dan Organisasi perlu mengawal pemenuhan regulasi/standar sesuai dengan rencana pelaksanaan dalam kerangka

NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET

1. Indeks pelayanan publik internal Biro Hukum dan Organisasi 3,55

SK 3 Organisasi yang tepat fungsi, tepat proses dan tepat ukuran

SK 4 Tersedianya Peraturan Perundang-Undangan di bidang Obat dan Makanan

(13)

regulasi. Peran Biro Hukum dan Organisasi sangat strategis untuk menjaga harmonisasi setiap peraturan perundang-undangan sehingga tidak berbenturan dan duplikasi serta mendorong rancangan standar/regulasi menjadi produk hukum yang siap diundangkan. Biro Hukum dan Organisasi perlu memperkuat fungsinya dalam menilai dampak peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan bagi masyarakat.

Tabel 4. Indikator Kegiatan

NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET

1. Persentase Peraturan Perundang-undangan yang disusun 100%

Dalam mendukung pelaksanaan pengambilan kebijakan hukum dan penegakan hukum, Biro Hukum dan Organisasi berperan dalam hal pemberian advokasi hukum, termasuk menangani perkara hukum yang mungkin timbul dalam pelaksanaan tugas.

Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:

Tabel 5. Indikator Kegiatan

NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET

1. Persentase Advokasi Hukum yang diselesaikan 82%

Biro Hukum dan Organisasi memiliki tanggungjawab terhadap pemenuhan RB, dalam hal ini adalah terkait pemenuhan akuntabilitas kinerja tingkat entitas Unit Organisasi sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pemenuhan RB Biro Hukum dan Organisasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan manajemen kinerja yang akan berdampak pada

SK 6 Terwujudnya tatakelola pemerintahan dilingkup Biro Hukum dan Organisasi yang optimal

SK 5 Tersedianya Advokasi hukum yang efektif

(14)

regulasi. Peran Biro Hukum dan Organisasi sangat strategis untuk menjaga harmonisasi setiap peraturan perundang-undangan sehingga tidak berbenturan dan duplikasi serta mendorong rancangan standar/regulasi menjadi produk hukum yang siap diundangkan. Biro Hukum dan Organisasi perlu memperkuat fungsinya dalam menilai dampak peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan bagi masyarakat.

Tabel 4. Indikator Kegiatan

NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET

1. Persentase Peraturan Perundang-undangan yang disusun 100%

Dalam mendukung pelaksanaan pengambilan kebijakan hukum dan penegakan hukum, Biro Hukum dan Organisasi berperan dalam hal pemberian advokasi hukum, termasuk menangani perkara hukum yang mungkin timbul dalam pelaksanaan tugas.

Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:

Tabel 5. Indikator Kegiatan

NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET

1. Persentase Advokasi Hukum yang diselesaikan 82%

Biro Hukum dan Organisasi memiliki tanggungjawab terhadap pemenuhan RB, dalam hal ini adalah terkait pemenuhan akuntabilitas kinerja tingkat entitas Unit Organisasi sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pemenuhan RB Biro Hukum dan Organisasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan manajemen kinerja yang akan berdampak pada peningkatan kualitas kinerja Biro Hukum dan Organisasi.

SK 6 Terwujudnya tatakelola pemerintahan dilingkup Biro Hukum dan Organisasi yang optimal

SK 5 Tersedianya Advokasi hukum yang efektif

Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:

Tabel 6. Indikator Kegiatan

NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET

1. Indeks RB Biro Hukum dan Organisasi 91

Dalam rangka peningkatan Manajemen ASN setiap pegawai diwajibkan melaksanakan peningkatan kompetensi baik kepemimpinan maupun pendukung guna pencapaian dalam pelaksanaan dan berkontribusi dalam penunjang disegala kegiatannya. Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:

Tabel 7. Indikator Kegiatan

NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET

1. Indeks Profesionalitas ASN Biro Hukum dan Organisasi 75

Dalam rangka penguatan pengelolaan data dan informasi pengawasan Obat dan Makanan di Biro Hukum dan Organisasi diperlukan komitmen seluruh pegaiwai dalam pelaksanaannya dan penggunaan email corporate. Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:

Tabel 8. Indikator Kegiatan

NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET

1. Indeks pengelolaan data dan informasi Biro Hukum dan

Organisasi yang optimal 1,51

SK 7 Terwujudnya SDM Biro Hukum dan Organisasi yang berkinerja optimal

SK 8 Menguatnya pengelolaan data dan informasi pengawasan Obat dan Makanan di Biro Hukum dan Organisasi

(15)

Dalam rangka pengukuran setiap unit dalam pencapaian output dibutuhkan perhitungan terkait efisiensi dalam unit kerja dengan mengukur kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan input yang lebih sedikit namun menghasilkan output yang sama atau lebih besar atau dengan kata lain bahwa persentase capaian output sama atau lebih tinggi dari capaian input. Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:

Tabel 9. Indikator Kegiatan

NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET

1. Tingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran Biro Hukum dan Organisasi Efisien (95%)

Adapun ringkasan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Biro Hukum dan Organisasi periode 2020-2024 sebagai berikut:

Tabel 10. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, dan Indikator

VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

Obat dan Makanan

Aman

Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa

1. Meningkatkan sistem

pengawasan

Obat dan Makanan

berbasis risiko untuk

melindungi masyarakat 2. Mendorong

Terwujudnya penataan peraturan perundang- undangan, layanan advokasi

hukum yang terselesaikan, dan penguatan tata laksana

Meningkatnya Kualitas Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Biro Hukum dan Organisasi

1. Nilai RB BPOM Penataan Peraturan Perundang-

undangan

2. Nilai RB BPOM Penataan dan Penguatan

Organisasi

3. Nilai RB BPOM Penataan Tata Laksana

SK 9 Terkelolanya Keuangan Biro Hukum dan Organisasi secara Akuntabel

(16)

Dalam rangka pengukuran setiap unit dalam pencapaian output dibutuhkan perhitungan terkait efisiensi dalam unit kerja dengan mengukur kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan input yang lebih sedikit namun menghasilkan output yang sama atau lebih besar atau dengan kata lain bahwa persentase capaian output sama atau lebih tinggi dari capaian input. Untuk mengukur capaian sasaran kegiatan ini, maka indikatornya adalah:

Tabel 9. Indikator Kegiatan

NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET

1. Tingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran Biro Hukum dan Organisasi Efisien (95%)

Adapun ringkasan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Biro Hukum dan Organisasi periode 2020-2024 sebagai berikut:

Tabel 10. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, dan Indikator

VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

Obat dan Makanan

Aman

Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa

1. Meningkatkan sistem

pengawasan

Obat dan Makanan

berbasis risiko untuk

melindungi masyarakat 2. Mendorong

Terwujudnya penataan peraturan perundang- undangan, layanan advokasi

hukum yang terselesaikan, dan penguatan tata laksana

Meningkatnya Kualitas Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Biro Hukum dan Organisasi

1. Nilai RB BPOM Penataan Peraturan Perundang-

undangan

2. Nilai RB BPOM Penataan dan Penguatan

Organisasi

3. Nilai RB BPOM Penataan Tata Laksana

SK 9 Terkelolanya Keuangan Biro Hukum dan Organisasi secara Akuntabel

VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

kapasitas dan komitmen pelaku usaha dalam

memberikan jaminan keamanan

Obat dan Makanan serta memperkuat kemitraan dengan pemangku kepentingan 3. Meningkatkan

kapasitas kelembagaan BPOM

organisasi Meningkatnya kepuasan Internal BPOM terhadap layanan Biro Hukum dan Organisasi

4. Indeks pelayanan publik internal Biro

Hukum dan Organisasi

Organisasi yang tepat fungsi, tepat proses, dan tepat ukuran

5. Persentase unit organisasi yang dilakukan penataan 6. Persentase unit

organisasi yang menerapkan proses bisnis sesuai ISO 9001:2015

Tersedianya Peraturan Perundang-

Undangan di bidang Obat dan Makanan

7. Persentase peraturan perundang-

undangan yang disusun

Tersedianya

Advokasi hukum yang efektif

8. Persentase

advokasi hukum yang diselesaikan

Terwujudnya

tatakelola pemerintahan

dilingkup Biro Hukum dan Organisasi yang

9. Indeks RB Biro

Hukum dan

Organisasi

(17)

VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR optimal

Terwujudnya SDM Biro Hukum dan Organisasi yang berkinerja optimal

10. Indeks

Profesionalitas ASN Biro Hukum dan Organisasi

Menguatnya

pengelolaan data dan informasi pengawasan Obat dan Makanan di Biro Hukum dan Organisasi

11. Indeks pengelolaan data dan informasi Biro Hukum dan Organisasi yang optimal

Terkelolanya

Keuangan Biro Hukum dan Organisasi secara Akuntabel

12. Tingkat Efisiensi Penggunaan

Anggaran Biro Hukum dan Organisasi

Kesembilan indikator pada tabel 12 ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Biro Hukum dan Organisasi 2020-2024 sesuai dengan lampiran 3.

Indikator yang ditetapkan Biro Hukum dan Organisasi adalah indikator yang berorientasi outcome. Kualitas regulasi yang telah ditetapkan BPOM tetap menjadi perhatian pada setiap dokumen yang disusun. Mengingat dalam setiap tahapan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan memerlukan pembahasan baik dari internal maupun eksternal organisasi sehingga diharapkan dokumen yang disusun sesuai kaidah yang berlaku.

(18)

VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR optimal

Terwujudnya SDM Biro Hukum dan Organisasi yang berkinerja optimal

10. Indeks

Profesionalitas ASN Biro Hukum dan Organisasi

Menguatnya

pengelolaan data dan informasi pengawasan Obat dan Makanan di Biro Hukum dan Organisasi

11. Indeks pengelolaan data dan informasi Biro Hukum dan Organisasi yang optimal

Terkelolanya

Keuangan Biro Hukum dan Organisasi secara Akuntabel

12. Tingkat Efisiensi Penggunaan

Anggaran Biro Hukum dan Organisasi

Kesembilan indikator pada tabel 12 ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Biro Hukum dan Organisasi 2020-2024 sesuai dengan lampiran 3.

Indikator yang ditetapkan Biro Hukum dan Organisasi adalah indikator yang berorientasi outcome. Kualitas regulasi yang telah ditetapkan BPOM tetap menjadi perhatian pada setiap dokumen yang disusun. Mengingat dalam setiap tahapan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan memerlukan pembahasan baik dari internal maupun eksternal organisasi sehingga diharapkan dokumen yang disusun sesuai kaidah yang berlaku.

F. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUES)

Isu-isu strategis yang menjadi pokok permasalahan dalam peran dan kewenangan Biro Hukum dan Organisasi yang harus terus diperkuat dalam peningkatan kinerja di masa yang akan datang adalah sebagai berikut:

a) Penguatan dasar hukum pengawasan obat dan makanan melalui pembentukan Rancangan Undang-Undang tentang Pengawasan Obat dan Makanan, Rancangan Undang-Undang tentang Cipta kerja bersama Kemenko Perekonomian dan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan serta Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan terkait Obat dan Makanan.

b) Penguatan sistem pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan diperlukan dalam pengendalian proses penyusunan peraturan perundang-undangan maupun dokumentasi peraturan perundang-undangan yang dikoordinasikan Biro Hukum dan Organisasi.

c) Penguatan Advokasi Hukum di bidang pengawasan obat dan makanan.

Sebagai unit kerja yang membidangi advokasi hukum dituntut perannya dalam memfasilitasi pemberian pertimbangan hukum, penanganan perkara hukum/kasus hukum dan fasilitasi pendampingan hukum dalam pemberian keterangan saksi/ahli dan pendampingan pejabat/pegawai di lingkungan BPOM dalam perkara hukum/kasus hukum.

d) Penataan dan penguatan kelembagaan baik terhadap dimensi struktur organisasi dan proses organisasi untuk mewujudkan organisasi BPOM yang tepat fungsi, tepat proses dan tepat ukuran.

e) Penataan dan penguatan tata laksana melalui penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 yang diintegrasikan dengan penerapan ISO 17025:2017 untuk Laboratorium Pengujian/Kalibrasi.

f) Fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi untuk peningkatan Indeks Reformasi Birokrasi BPOM.

g) Perhitungan indeks kualitas BPOM diperlukan dalam rangka peningkatan kualitas kebijakan yang dikeluarkan oleh BPOM.

(19)

BUDAYA KERJA BIRO HUKUM DAN

ORGANISASI

G. BUDAYA ORGANISASI

Budaya kerja Biro Hukum dan Organisasi mengadopsi budaya kerja Badan POM yang merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugas.

Nilai-nilai luhur yang hidup dan tumbuh kembang dalam organisasi menjadi semangat bagi seluruh anggota organisasi dalam berkarsa dan berkarya.

Gambar 7. Budaya Organisasi

(20)

BUDAYA KERJA BIRO HUKUM DAN

ORGANISASI

G. BUDAYA ORGANISASI

Budaya kerja Biro Hukum dan Organisasi mengadopsi budaya kerja Badan POM yang merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugas.

Nilai-nilai luhur yang hidup dan tumbuh kembang dalam organisasi menjadi semangat bagi seluruh anggota organisasi dalam berkarsa dan berkarya.

Gambar 7. Budaya Organisasi

BAB II

SUMBER DAYA PENGAWASAN

A. SUMBER DAYA MANUSIA

Mendukung tugas-tugas Biro sesuai dengan peran dan fungsinya, diperlukan sejumlah SDM yang memiliki keahlian dan kompetensi yang mumpuni. SDM yang dimiliki Biro Hukum dan Organisasi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sampai dengan tahun 2020 sejumlah 52 (lima puluh dua) pegawai terdiri atas 28(dua puluh delapan) pegawai ASN dan 16(enam belas) pegawai Non ASN dan 8(delapan) pegawai CPNS. Adapun proyeksi kebutuhan SDM Biro Hukum dan Organisasi sampai dengan tahun 2024 untuk mendukung tugas dan fungsinya sebesar 79 pegawai sesuai dengan penyusunan peta jabatan pada Biro Hukum dan Organisasi.

Sumber Daya Manusia Biro Hukum dan Organisasi

Es II = 1 Orang Es III = 3 Orang Es IV = 9 Orang

Analis Kepegawaian Muda = 1 Orang Arsiparis Muda = 1 Orang

Perancang Peraturan Perundang-undangan Pertama = 1 Orang Arsiparis Penyelia = 1 Orang

PNS = 12 Orang CPNS = 8 Orang

Pramubakti = 16 Orang

Gambar 8. Demografi Pegawai Biro Hukum dan Organisasi

(21)

G a m b a r

9 .

A B K

P e g a w a i

Biro Hukum dan Organisasi tahun 2020-2024

B. SARANA

Anggaran Biro Hukum dan Organisasi yang dipertanggungjawabkan pada tahun 2020 sebesar Rp 7.834.426.000 dengan realisasi Rp 7.771.634.713 (99,20%).didukung adanya sarana dan prasarana Biro Hukum dan Organisasi sebagai berikut :

Gambar 10. Capaian realisasi anggaran dan output

(22)

G a m b a r

9 .

A B K

P e g a w a i

Biro Hukum dan Organisasi tahun 2020-2024

B. SARANA

Anggaran Biro Hukum dan Organisasi yang dipertanggungjawabkan pada tahun 2020 sebesar Rp 7.834.426.000 dengan realisasi Rp 7.771.634.713 (99,20%).didukung adanya sarana dan prasarana Biro Hukum dan Organisasi sebagai berikut :

Gambar 10. Capaian realisasi anggaran dan output Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2020

Tabel 11. Sarana prasarana Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2020

(23)

BAB III

HASIL CAPAIAN KEGIATAN BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

A. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Realisasi Indikator kinerja yang pertama yaitu “Persentase peraturan perundang- undangan yang diselesaikan” sampai dengan Triwulan IV tahun 2020 adalah 100% dari target Triwulan IV tahun 2020 sebesar 100 sehingga capaian indikator adalah 100%.

Definisi indikator Persentase peraturan perundang-undangan yang diselesaikan adalah sebagai berikut:

1. Seluruh rancangan Peraturan Perundang-undangan meliputi Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Peraturan Menteri, Rancangan Peraturan BPOM, Rancangan Keputusan Kepala BPOM (yang bersifat mengatur) dan Rumusan Perjanjian Kerja Sama.

2. Yang dimaksud dengan yang diselesaikan adalah seluruh produk peraturan perundang- undangan yang diselesaikan dalam tahap:

a. RUU: Pemberian masukan naskah akademik/RUU/DIM RUU kepada DPR/Pemerintah b. RPP/RPerpres/RPermen: Paraf/tandatangan persetujuan Kepala BPOM

c. Rancangan Peraturan BPOM: Pengundangan di Kementerian Hukum dan HAM d. Rancangan Keputusan Kepala BPOM: Penetapan oleh Kepala BPOM

e. Rumusan Perjanjian Kerja Sama: Penandatanganan Mou/PKS oleh Kepala BPOM dan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya

Cara perhitungan Persentase peraturan perundang-undangan yang diselesaikan dilingkup Sekretariat Utama adalah

Persentase peraturan perundang-undangan yang

disusun

=

Rancangan Peraturan Perundang-undangan yang

disusun

x 100 Rancangan Peraturan

Perundang-undangan yang diterima

(24)

BAB III

HASIL CAPAIAN KEGIATAN BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

A. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Realisasi Indikator kinerja yang pertama yaitu “Persentase peraturan perundang- undangan yang diselesaikan” sampai dengan Triwulan IV tahun 2020 adalah 100% dari target Triwulan IV tahun 2020 sebesar 100 sehingga capaian indikator adalah 100%.

Definisi indikator Persentase peraturan perundang-undangan yang diselesaikan adalah sebagai berikut:

1. Seluruh rancangan Peraturan Perundang-undangan meliputi Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Peraturan Menteri, Rancangan Peraturan BPOM, Rancangan Keputusan Kepala BPOM (yang bersifat mengatur) dan Rumusan Perjanjian Kerja Sama.

2. Yang dimaksud dengan yang diselesaikan adalah seluruh produk peraturan perundang- undangan yang diselesaikan dalam tahap:

a. RUU: Pemberian masukan naskah akademik/RUU/DIM RUU kepada DPR/Pemerintah b. RPP/RPerpres/RPermen: Paraf/tandatangan persetujuan Kepala BPOM

c. Rancangan Peraturan BPOM: Pengundangan di Kementerian Hukum dan HAM d. Rancangan Keputusan Kepala BPOM: Penetapan oleh Kepala BPOM

e. Rumusan Perjanjian Kerja Sama: Penandatanganan Mou/PKS oleh Kepala BPOM dan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya

Cara perhitungan Persentase peraturan perundang-undangan yang diselesaikan dilingkup Sekretariat Utama adalah

Persentase peraturan perundang-undangan yang

disusun

=

Rancangan Peraturan Perundang-undangan yang

disusun

x 100 Rancangan Peraturan

Perundang-undangan yang diterima

Sampai dengan triwulan IV tahun 2020, Persentase peraturan perundang-undangan yang diselesaikan telah mencapai target triwulan IV karena meningkatnya penyusunan kebijakan strategis Kepala Badan POM dengan ditetapkannya Keputusan KBPOM dan penyusunan Perjanjian Kerja Sama dengan K/L dan stakeholder terkait dalam rangka penanggulangan wabah Corona Virus Disease-19 (Covid-19). Telah ditetapkan 32 (tiga puluh dua Peraturan Badan POM, 145 (seratus empat puluh lima) Keputusan Kepala Badan POM, dan 91 (Sembilan puluh satu) Rumusan Perjanjian. Selain itu, BPOM turut serta juga melakukan pembahasan terhadap beberapa rancangan peraturan perundang-undangan antara lain:

- RUU tentang Pengawasan Obat dan Makanan

- RUU tentang Cipta Kerja yang telah ditetapkan menjadi Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

- RPP tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko - RPP tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2020 untuk menunjang keberhasilan pencapaian indikator ini antara lain:

a. Proses penyusunan rancangan Peraturan BPOM, Keputusan Kepala BPOM, dan rumusan perjanjian kerja sama yang dilakukan bersama dengan unit teknis pemrakarsa dan unit teknis terkait.

b. Penyusunan Rancangan Peraturan Badan POM bersama dengan Tim Perancang Kementerian Hukum dan HAM dalam rangka harmonisasi peraturan perundang-undangan.

c. Review SOP Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan, SOP Penyusunan Keputusan Kepala BPOM, dan SOP Penyusunan Rumusan Perjanjian Kerja Sama di lingkungan BPOM.

d. Pembahasan masukan terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pengawasan Obat dan Makanan

e. Pengumpulan dan pengkajian data dalam rangka menyusun rancangan Peraturan dan Keputusan Kepala Badan POM bersama dengan unit teknis terkait.

f. Pengunggahan ke subsite jdih.pom.go.id dalam rangka konsultasi publik rancangan Peraturan Badan POM maupun publikasi Peraturan Badan POM yang telah berlaku.

g. Melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang pengawasan Obat dan Makanan baik kepada internal Badan POM maupun pihak eksternal.

h. Monitoring dan evaluasi proses penyusunan peraturan perundang-undangan

(25)

i. Melakukan revisi peraturan perundang-undangan yang tidak relevan lagi, tumpang tindih atau disharmonis dengan peraturan perundang-undangan lain

j. Melakukan deregulasi peraturan perundang-undangan yang dipandang menghambat pelayanan.

k. Mendapatkan penghargaan atas terintegrasinya JDIH BPOM dengan JDIHN Kementerian Hukum dan HAM

l. Melaksanakan pencetakan buku himpunan Peraturan Badan POM m. Melaksanakan pencetakan DVD himpunan Peraturan Badan POM n. Melaksanakan penerjemahan peraturan perundang-undangan o. Melakukan pengembangan website/subsite jdih.pom.go.id

p. Melakukan pencetakan prosiding RUU tentang Pengawasan Obat dan Makanan dan RPP tentang Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

q. Melakukan pencetakan prosiding MoU/Perjanjian Kerja Sama

Tabel 11. Peraturan BPOM Tahun 2020

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TAHUN 2020

NOMOR PERATURAN

BPOM

TENTANG

1 PENCABUTAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.05.4.1745 TAHUN 2003 TENTANG KOSMETIK

2 PENGAWASAN PRODUKSI DAN PEREDARAN KOSMETIKA

3 PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK BIDANG KESEHATAN SUBBIDANG PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN TERPADU 4 UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA DILINGKUNGAN BPOM

5 INTEGRASI PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA SECARA ELEKTRONIK SEKTOR OBAT DAN MAKANAN

6 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NO 9 TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN TEKNIS CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK 7 KAMUS KOMPETENSI TEKNIS JABATAN URUSAN PEMERINTAH BIDANG

PENGAWASAN FARMASI DAN MAKANAN

8 PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN YANG DIEDARKAN SECARA DARING 9 RENCANA STRATEGIS BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TAHUN 2020-

2024

10 PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

11 KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI SUPLEMEN KESEHATAN

(26)

i. Melakukan revisi peraturan perundang-undangan yang tidak relevan lagi, tumpang tindih atau disharmonis dengan peraturan perundang-undangan lain

j. Melakukan deregulasi peraturan perundang-undangan yang dipandang menghambat pelayanan.

k. Mendapatkan penghargaan atas terintegrasinya JDIH BPOM dengan JDIHN Kementerian Hukum dan HAM

l. Melaksanakan pencetakan buku himpunan Peraturan Badan POM m. Melaksanakan pencetakan DVD himpunan Peraturan Badan POM n. Melaksanakan penerjemahan peraturan perundang-undangan o. Melakukan pengembangan website/subsite jdih.pom.go.id

p. Melakukan pencetakan prosiding RUU tentang Pengawasan Obat dan Makanan dan RPP tentang Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

q. Melakukan pencetakan prosiding MoU/Perjanjian Kerja Sama

Tabel 11. Peraturan BPOM Tahun 2020

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TAHUN 2020

NOMOR PERATURAN

BPOM

TENTANG

1 PENCABUTAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.05.4.1745 TAHUN 2003 TENTANG KOSMETIK

2 PENGAWASAN PRODUKSI DAN PEREDARAN KOSMETIKA

3 PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK BIDANG KESEHATAN SUBBIDANG PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN TERPADU 4 UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA DILINGKUNGAN BPOM

5 INTEGRASI PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA SECARA ELEKTRONIK SEKTOR OBAT DAN MAKANAN

6 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NO 9 TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN TEKNIS CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK 7 KAMUS KOMPETENSI TEKNIS JABATAN URUSAN PEMERINTAH BIDANG

PENGAWASAN FARMASI DAN MAKANAN

8 PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN YANG DIEDARKAN SECARA DARING 9 RENCANA STRATEGIS BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TAHUN 2020-

2024

10 PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

11 KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI SUPLEMEN KESEHATAN 12 TATA CARA PENGAJUAN NOTIFIKASI KOSMETIKA

NOMOR PERATURAN

BPOM

TENTANG

14

PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN POM NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG PENGAWASAN PEMASUKAN BAHAN OBAT DAN MAKANAN KEDALAM WILAYAH INDONESIA

15

PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN POM NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENGAWASAN PEMASUKAN OBAT DAN MAKANAN KEDALAM WILAYAH

INDONESIA

16 PEDOMAN PENCATUMAN INFORMASI NILAI GIZI UNTUK PANGAN OLAHAN YANG DI PRODUKSI OLEH USAHA MIKRO DAN USAHA KECIL

17 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN

18 PEDOMAN PENILAIAN OBAT BERBASIS SEL MANUSIA

19 PEDOMAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN OBAT DAN BAHAN OBAT 20 PERUBAHAN ATAS PERBPOM NOMOR 28 TAHUN 2019 TENTANG BAHAN

PENOLONG DALAM PENGOLAHAN PANGAN

21 ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 22 ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DILINGKUNGAN BADAN

PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

23

ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL BADAN

PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

24 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BADAN POM NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PENGAWASAN PANGAN OLAHAN UNTUK KEPERLUAN GIZI KHUSUS 25 PEDOMAN CARA PRODUKSI YANG BAIK UNTUK PANGAN STERIL KOMERSIAL

YANG DISTERILISASI SETELAH DIKEMAS

26

PERSYARATAN DAN TATA CARA PERMOHONAN ANALISA HASIL PENGAWASAN DALAM RANGKA IMPOR DAN EKSPOR NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN PREKURSOR FARMASI

27 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BADAN NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI OBAT

28 PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK UNTUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU

29 KODE ETIK UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

30 PERSYARATAN TEKNIS PENANDAAN KOSMETIKA

31 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BADAN NOMOR 25 TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN CARA PEMBUATAN KOSMETIKA YANG BAIK

32 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BADAN NOMOR 8 TAHUN 2020 TENTANG PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN YANG DIEDARKAN SECARA DARING

(27)

Tabel 12. Keputusan BPOM Tahun 2020

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TAHUN 2020

NOMOR KEPUTUSAN

BPOM

TENTANG

1

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.2.01.20.13 Tentang Besaran Iuran Korps Pegawai RI di Lingkungan BPOM

2

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.01.20.17 Tentang Pembentukan Pengurus Perhimpunan Kepedulian Sosial Pegawai BPOM Masa Jabatan 2020 - 2024

3

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.01.20.28 Tentang Penugasan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan POM

4

Keputusan Sekretaris Utama Badan POM Tahun 2020 Nomor

HK.02.02.2.22.02.20.02 Tentang Pembentukan Tim Pengelola Subsite Reformasi Birokrasi Badan POM

5

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.02.20.66 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan BPOM

6

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.01.20.39 Tentang Pembentukan Pengurus dan Pedoman Kegiatan BPOM Peduli Masa Jabatan 2019-2024

7

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.01.20.35 Tentang PSP BMN Pada Satuan Kerja Balai POM di Gorontalo

8

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.01.20.34 Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Inspektorat Utama

9

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.4.01.20.38 Tentang Pembatalan Izin Edar Obat Tradisional Minyak Sereh Balpirik PT Arto Pharma Indonesia

10

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.142 Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Balai Besar POM di Palangka Raya

11

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.144

Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Balai Besar POM di Semarang

12

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.143 Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Balai POM di Pangkalpinang

13

Keputusan Sekretaris Utama Badan POM Tahun 2020 Nomor

HK.02.02.2.22.04.20.09 Tentang Pembentukan Tim Pengelola Perpustakaan BPOM Tahun Anggaran 2020

14

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.03.20.120

Tentang Kelompok Fungsi Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan

(28)

Tabel 12. Keputusan BPOM Tahun 2020

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TAHUN 2020

NOMOR KEPUTUSAN

BPOM

TENTANG

1

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.2.01.20.13 Tentang Besaran Iuran Korps Pegawai RI di Lingkungan BPOM

2

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.01.20.17 Tentang Pembentukan Pengurus Perhimpunan Kepedulian Sosial Pegawai BPOM Masa Jabatan 2020 - 2024

3

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.01.20.28 Tentang Penugasan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan POM

4

Keputusan Sekretaris Utama Badan POM Tahun 2020 Nomor

HK.02.02.2.22.02.20.02 Tentang Pembentukan Tim Pengelola Subsite Reformasi Birokrasi Badan POM

5

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.02.20.66 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan BPOM

6

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.01.20.39 Tentang Pembentukan Pengurus dan Pedoman Kegiatan BPOM Peduli Masa Jabatan 2019-2024

7

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.01.20.35 Tentang PSP BMN Pada Satuan Kerja Balai POM di Gorontalo

8

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.01.20.34 Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Inspektorat Utama

9

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.4.01.20.38 Tentang Pembatalan Izin Edar Obat Tradisional Minyak Sereh Balpirik PT Arto Pharma Indonesia

10

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.142 Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Balai Besar POM di Palangka Raya

11

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.144

Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Balai Besar POM di Semarang

12

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.143 Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Balai POM di Pangkalpinang

13

Keputusan Sekretaris Utama Badan POM Tahun 2020 Nomor

HK.02.02.2.22.04.20.09 Tentang Pembentukan Tim Pengelola Perpustakaan BPOM Tahun Anggaran 2020

14

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.03.20.120 Tentang Kelompok Fungsi Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan BPOM

NOMOR KEPUTUSAN

BPOM

TENTANG

15

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.4.02.20.65 Tahun 2020 tentang Pembatalan Izin Edar Obat Tradisional Exia PT Habbatussauda International

16

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.82.01.20.124 Tentang Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi BPOM

17

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.20.57 Tentang Klasifikasi Arsip di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan

18

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.82.01.20.125 Tentang Pembentukan Tim Asesor Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi BPOM

19

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.1.24.01.20.119 Tentang PSP BMN pada Satuan Kerja Balai Besar POM di Surabaya

20

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.4.02.20.64 Tentang Pembatalan izin Edar Obat Tradisional Unigen Botol PT Nova Chemie Utama

21

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.03.20.115 Tentang Standardisasi Nomenklatur BPOM dalam Bahasa Inggris

22

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.03.20.107 Tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran pada Satuan Kerja Balai Besar POM di Bandung

23

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.03.20.97 Tentang Pembentukan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Sekretariat Utama BPOM 2020

24

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.03.20.98 tentang Peta Jalan Rencana Aksi Pengendalian Anti-Microbial Resistance di Lingkungan BPOM Tahun 2020-2024

25

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.153 Tentang Penugasan kepada Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional dan Balai POM di Gorontalo Untuk Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19

26

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.05.20.170 Tentang Penugasan Kepada Balai Besar POM di Makasar, Balai Besar POM di Jayapura, dan Bapai POM di Ambon Untuk Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19

27

Keputusan KPA Bea Masuk PW.01.05.3.33.05.20.04 Tentang Penetapan

Pejabat PPK, Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar, Bendahara

Pengeluaran dan Staf Pengelola kegiatan Pada Bea Masuk Ditanggung

Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Tertentu di Lingkungan BPOM TA

2020

(29)

NOMOR KEPUTUSAN

BPOM

TENTANG

28

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.03.2.24.01.20.22 Tentang Persetujuan Pemusnahan Arsip di Lingkungan Unit Kerja BPOM

29

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.05.20.180

Tentang Program Prioritas Penyusunan Peraturan Perudang-undangan di Bidang Obat dan Makanan di Lingkungan BPOM Tahun 2020

30

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.82.05.20.172 Tentang Pedoman Melaksanakan Magang/Praktik Kerja di Lingkungan BPOM

31

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.06.20.182 Tentang Penerapan Sistem Kerja Pada Tatanan Normal Baru di Lingkungan BPOM

32

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.152 Tentang Pembentukan TIM RB BPOM

33

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.263 Tentang Kode Unit Kerja di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan

34

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.22.02.20.58

Tentang Pedoman Sampling dan Pengujian Obat dan Makanan

35

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.02.20.50 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Sarana Produksi Kosmetika

36

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.06.20.222

Tentang Pencabutan Izin Edar Pangan Olahan PT.Kaifa Indonesia

37

Keputusan Sekretaris Utama Badan POM Tahun 2020 Nomor

HK.02.02.2.22.03.20.05 Tentang Penunjukan Pengelola Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System) Badan POM

38

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.06.20.221 Tentang Pedoman Penyusunan, Pemantauan dan Evaluasi Rencana Strategis Tahun 2020-2024 di Lingkungan BPOM

39

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.06.20.207 Tentang Quick Wins Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2020

40

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.05.20.171 Tentang Penerapan Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) di Lingkungan BPOM

41

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.05.20.158 Tentang Sehubungan Kerja dan Pola Koordinasi Pengawas Obat dan Makanan di Lingkungan BPOM

42

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.135

Tentang Petunjuk Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan BPOM Tahun

(30)

NOMOR KEPUTUSAN

BPOM

TENTANG

28

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.03.2.24.01.20.22 Tentang Persetujuan Pemusnahan Arsip di Lingkungan Unit Kerja BPOM

29

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.05.20.180

Tentang Program Prioritas Penyusunan Peraturan Perudang-undangan di Bidang Obat dan Makanan di Lingkungan BPOM Tahun 2020

30

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.82.05.20.172 Tentang Pedoman Melaksanakan Magang/Praktik Kerja di Lingkungan BPOM

31

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.06.20.182 Tentang Penerapan Sistem Kerja Pada Tatanan Normal Baru di Lingkungan BPOM

32

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.152 Tentang Pembentukan TIM RB BPOM

33

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.263 Tentang Kode Unit Kerja di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan

34

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.22.02.20.58

Tentang Pedoman Sampling dan Pengujian Obat dan Makanan

35

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.02.20.50 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Sarana Produksi Kosmetika

36

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.06.20.222

Tentang Pencabutan Izin Edar Pangan Olahan PT.Kaifa Indonesia

37

Keputusan Sekretaris Utama Badan POM Tahun 2020 Nomor

HK.02.02.2.22.03.20.05 Tentang Penunjukan Pengelola Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System) Badan POM

38

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.06.20.221 Tentang Pedoman Penyusunan, Pemantauan dan Evaluasi Rencana Strategis Tahun 2020-2024 di Lingkungan BPOM

39

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.06.20.207 Tentang Quick Wins Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2020

40

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.05.20.171 Tentang Penerapan Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) di Lingkungan BPOM

41

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.05.20.158 Tentang Sehubungan Kerja dan Pola Koordinasi Pengawas Obat dan Makanan di Lingkungan BPOM

42

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.135 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan BPOM Tahun Anggaran 2020

NOMOR KEPUTUSAN

BPOM

TENTANG

43

Keputusan Sekretaris Utama Badan POM Tahun 2020 Nomor

HK.02.01.2.82.03.20.11 Tentang Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2020

44

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.2.06.20.206 Tentang Penugasan Kepada Balai POM di Manado Untuk Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19

45

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.06.20.186 Tentang Pembentukan Komisi Program Manajemen Risiko keamanan Pangan di Lingkungan BPOM Tahun 2020

46

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.06.20.228 Tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala BPOM

No.HK.02.01.1.22.19.4280 tentang Pembinaan Kinerja Unir Kerja Pusat dan Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan BPOM

47

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.01.24.06.20.1006 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satker Balai Besar POM di Jayapura

48

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.06.20.223 Tentang Penugasan Kepada Balai POM di Mamuju Untuk Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19

49

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.05.20.156 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satker Balai Besar POM di Pekanbaru

50

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.04.20.132 Tentang Pedoman Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan

Program dan Kegiatan di Lingkungan BPOM

51

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.262 Tentang Penugasan Kepada Balai Besar POM di Bandar Lampung Untuk Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19

52

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.261 Tentang Penugasan Kepada Balai Besar POM di Jambi Untuk Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19

53

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.260 Tentang Penugasan Kepada Balai Besar POM di Surabaya Untuk

Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19

54

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.01.1.24.06.20.1004

Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan

Kerja Balai POM di Manado

(31)

NOMOR KEPUTUSAN

BPOM

TENTANG

55

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor

PL.03.04.102.05.56 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan Kerja Balai POM di Mamuju

56

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor PL.03.04.241.06.20.108 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan Kerja Balai POM di Mataram

57

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.12.06.20.238 Tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran Pada Satuan Kerja Balai POM di Makasar

58

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.7.07.20.267 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan BPOM

59

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.01.1.24.02.20.72 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan Kerja Balai POM di Banjarmasin

60

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.05.20.155 Tentang Petunjuk Teknis Audit Internal Sistem Manajemen Mutu di

Lingkungan Badan POM

61

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.05.20.166 Tentang Pedoman Tindak Lanjut Pengawasan Pangan di Lingkungan Badan POM

62

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.2.06.20.220 Tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan POM No.

HK.02.02.1.2.06.20.182 Tahun 2020 tentang Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di Lingkungan BPOM

63

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.294 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan kerja Balai POM di Gorontalo

64

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.288 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan kerja Balai POM di Kendari

65

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor PL.03.04.1.2.06.208 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan kerja Balai POM di Palangkaraya

66

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.01.2.06.20.205

Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan

kerja Balai Besar POM di Samarinda

(32)

NOMOR KEPUTUSAN

BPOM

TENTANG

55

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor

PL.03.04.102.05.56 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan Kerja Balai POM di Mamuju

56

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor PL.03.04.241.06.20.108 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan Kerja Balai POM di Mataram

57

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.12.06.20.238 Tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran Pada Satuan Kerja Balai POM di Makasar

58

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.7.07.20.267 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan BPOM

59

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.01.1.24.02.20.72 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan Kerja Balai POM di Banjarmasin

60

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.05.20.155 Tentang Petunjuk Teknis Audit Internal Sistem Manajemen Mutu di

Lingkungan Badan POM

61

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.05.20.166 Tentang Pedoman Tindak Lanjut Pengawasan Pangan di Lingkungan Badan POM

62

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.2.06.20.220 Tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan POM No.

HK.02.02.1.2.06.20.182 Tahun 2020 tentang Penerapan Sistem Kerja Dalam Tatanan Normal Baru di Lingkungan BPOM

63

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.294 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan kerja Balai POM di Gorontalo

64

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.288 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan kerja Balai POM di Kendari

65

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor PL.03.04.1.2.06.208 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan kerja Balai POM di Palangkaraya

66

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.04.01.2.06.20.205 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan kerja Balai Besar POM di Samarinda

NOMOR KEPUTUSAN

BPOM

TENTANG

67

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.295 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan kerja Balai Besar POM di Jakarta

68

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.2.07.20.298 Tentang Penugasan kepada Balai POM di Medan Untuk Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19

69

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.07.20.296 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Tahun 2020-2024 di

Lingkungan Badan POM

70

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.24.07.20.323 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan Kerja Balai POM di Jambi

71

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.24.07.20.322 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Satuan Kerja Deputi Bidang Pengawasan Obat dan NAPPZA

72

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.24.06.20.331 Tentang Ahli Media Arsip Dinamis Pada Biro Kerja Sama

73

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.07.20.303 Tentang Petunjuk Teknis Penjaminan Mutu Pengolahan Plasma Konvalesen Corona Virus Desease 2019 (covid-19)

74

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.4.08.20.329 Tentang Pembatalan Izin Edar Obat Tradisional PT. SARAKA MANDIRI SEMESTA

75

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.08.20.347 Tentang Pedoman Pengelolaan Baku Pembanding Pada Laboratorium di Lingkungan Badan POM

76

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.1.2.08.20.346 Tentang Rencana Kegiatan Terpadu di Lingkungan Badan POM Tahun Anggaran 2020

77

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.02.22.221.08.20.68

Tentang Penugasan Kepada Balai Besar POM di Semarang Unuk Melaksanakan Pemeriksaan Uji Covid-19

78

Keputusan Kepala Badan POM Tahun 2020 Nomor HK.02.01.1.2.08.20.387

Tentang Penugasan Kepada Balai Besar POM di Ambon Unuk Melaksanakan

Pemeriksaan Uji Covid-19

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Biro Hukum dan Organisasi
Gambar 3. Visi, Misi dan Tujuan Biro Hukum dan Organisas
Gambar 4. Peta Strategi Level 0 BPOM
Gambar 5. Peta Strategi Level 1 Sekretariat Utama  PETA STRATEGI LEVEL II
+7

Referensi

Dokumen terkait

Judul Penelitian : Titik Kesetimbangan Model Matematika pada Mekanisme Respon Imun Terhadap Infeksi Mikobakterium Tuberkulosis di Paru-paru Menyatakan dengan sebenar – benarnya

Penelitia n ini bertujua n untuk mengeta hui Return on Equity, Return on Asset, da n kema mpuan membayar kla im pa da perusa haan a suransi umum yang terda ftar di Bursa

Hasil Penelitian menunjukan jumlah tenaga rekam medis yang berlatar belakang pendidikan rekam medis dan informasi kesehatan sebanyak 11 (17,4%) orang tenaga rekam

Dengan demikian hipotesis kedua dan ketiga terbukti atau diterima yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara parsial kepemimpinan transformational dan

sebut tidak dibenarkan untuk didistribusikan ke pihak-pihak lain yang tidak ber- wenang. Data atau informasi perusahaan dalam bentuk dokumen perusahaan yang menyangkut

166 Terdapat interface Queue yang cara penyimpanan seperti List, interface ini menyimpan objek menggunakan metode FIFO (First In First Out) yaitu objek yang masuk pertama

Pada tahun 1930, sekitar 60 tahun setelah perkebunan di Langkat, Deli dan Serdang, serta hampir 30 tahun setelah pembukaan perkebunan- perkebunan besar di Asahan, jumlah

Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat pada pokoknya adalah bahwa Penggugat dan Tergugat sebagai suami-istri dalam rumah tangganya sejak bulan Juli 2010 sering