• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Kontribusi Edukatif Orangtua dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Daring (Studi Kasus Siswa Kelas XI SMKN 1 Sumarorong)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Hubungan Antara Kontribusi Edukatif Orangtua dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Daring (Studi Kasus Siswa Kelas XI SMKN 1 Sumarorong)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

121

Hubungan Antara Kontribusi Edukatif Orangtua dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Daring

(Studi Kasus Siswa Kelas XI SMKN 1 Sumarorong)

Tri Meylin Langimaindo¹, Syahrul², Fathahillah³

¹Universitas Negeri Makassar, trimeylinlangimaindo@gmail.com

²Universitas Negeri Makassar, syahrul@unm.ac.id

³Universitas Negeri Makassar, fathahillah@unm.com ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif ex-post facto bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar, (2) hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar, (3) hubungan kontribusi edukatif orang tua dan motivasi belajar, (4) hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran daring (studi kasus siswa kelas XI SMKN 1 Sumarorong). Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 49 siswa pada kelas XI TKJ tahun ajaran 2020/2021. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner/angket, dokumentasi dan wawancara. Sedangkan analisis data menggunakan statistik deskriptif, statistik inferensial, analisis korelasi product moment dan analisis korelasi ganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar dengan koefisien korelasi sebesar 0.480 kategori sedang. (2) terdapat hubungan yang signifikan motivasi belajar dengan prestasi belajar dengan korelasi sebesar 0.601 kategori kuat. (3) terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi edukatif orang tua dan motivasi belajar, dengan koefisien korelasi sebesar 0.293 kategori rendah. (4) terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi edukatif orang tua dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa, dengan koefisien kolerasi (nilai R) sebesar 0.680 kategori kuat.

Disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara variabel kontribusi edukatif orang tua (X1) dan motivasi belajar (X2) dengan prestasi belajar (Y).

Kata kunci: kontribusi edukatif orangtua, motivasi belajar, prestasi belajar

1.PENDAHULUAN

Pendidikan adalah kewajiban bersama keluarga, sekolah, kelompok, bangsa dan negara. Dunia pendidikan mempunyai peranan penting bagi keberlangsungan hidup untuk kegiatan sehari-hari.

Melalui dunia pendidikan, generasi muda akan memiliki kompetensi jauh lebih baik untuk mewujudkan cita-cita bangsa. pembelajaran tidak hanya dilaksanakan disekolah karena hanya berkisar antara 6-9 jam, lebih dari itu berada diluar sekolah (rumah dan lingkungannya).

Anak merupakan kunci utama dalam menentukan arah masa depan bangsa dan negara, kualitas kehidupan di masa mendatang, kesejateraan dan kemakmuran, pembangunan dan ekonomi. Hal ini perlu diperhatikan oleh pihak keluarga utamanya dalam membina dan membentuk kepribadian anak supaya kelak bisa menjadi penentu masa depan yang berwawasan luas, berkulitas dan bijaksana.

Keluarga merupakan tempat utama manusia mengenal dan mendapatkan pendidikan sebelum melangkah ke lembaga pendidikan secara formal. Jika orang tua salah dalam mendidik karakter kepribadian anak maka akan menjadi dampak negatif terhadap masyarakat dan lingkungannya. Sebab itu, para orang tua harus sadar bahwa karakter bangsa kedepanya tergantung dari pendidikan kepribadian anak utamanya dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar anak.

Kontribusi edukatif orang tua diperlukan sebagai upaya dalam menumbuhkan semangat belajar untuk meningkatkan prestasi belajar anak. Saat ini orang tua harus turut dalam kegiatan proses pembelajaran karena kegiatan belajar mengajar kebanyakan berlangsung dirumah. Keluarga atau orang tua berperan penting terhadap perkembangan kepribadian dan kemampuan anak sebab kehidupan seorang anak kebanyakan berada dilingkungan keluarga. Agar bisa memaksimalkan kemampuan kepribadian seorang anak, keluarga bisa menciptakan lingkungan edukatif dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat mendidik.

(2)

122 Keberhasilan dari pendidikan anak tidak hanya bergantung pada peran orang tua, tekad yang ada pada diri anak juga mempunyai unsur tersendiri untuk meningkatkan semangat belajar. Motivasi adalah keingingan yang terlahir dari setiap individu untuk memperoleh suatu tujuan.

Prestasi belajar ialah skor nilai yang didapatkan oleh siswa pada saat telah melaksanakan ujian semester.

Hasil tersebut dapat diketahui melalui laporan hasil belajar siswa (raport). Berdasarkan pengalaman dan pengamatan di SMKN 1 Sumarorong, terdapat kontribusi edukatif orang tua yang berbeda-beda.

Beberapa diantaranya adalah orang tua hanya berperan sebagai fasilitator utamanya dalam membiayai sekolah anaknya, keterbatasan dari orang tua sehingga anak mengalami kesulitan belajar, orang tua kebanyakan tidak memantau perkembangan akademik anaknya, dan pendidikan orang tua yang rendah.

Berdasarkan wawancara melalui telepon dan chat tanggal 4 Agustus 2021 dengan 5 orang tua atau wali siswa, 1 orang tua/ wali diantaranya sebagai fasilitator, motivator, pembimbing serta pendidik; 1 orang tua/ wali hanya sebagai pembimbing dan fasilitator; 1 orang tua/wali sebagai motivator dan pembimbing; 1 orang tua/wali sebagai fasilitator dan motivator; dan 1 orang tua bertanggung jawab sebagai fasilitator, pendidik dan pembimbing. Kontribusi edukatif orang tua dalam hal ini ialah sebagai fasilitator, pembimbing, pendidik dan motivator. Fasilitator ialah peran orang tua dalam membiayai keperluan sekolah anak seperti SPP, seragam, atribut, alat tulis, media dalam belajar seperti handphone dan laptop, dan keperluan belajar lainnya.

Pembimbing adalah salah satu tugas orang tua dalam mengawasi kegiatan belajar, membantu anak memecahkan sebuah masalah serta membantu anak dalam mengembangkan kemampuan anak. Pendidik adalah kewajiban orang tua dalam melatih kreativitas anak, mendukung anak dalam kegiatan positif, mengajarkan kepada anak tata krama atau sopan satun, membantu anak dalam belajar, membantu anak dalam menigkatkan minat dan bakatnya. Motivator adalah peran orang tua memberikan perhatian atau dukungan terhadap anak agar tekun belajar.

Berdasarkan hasil wawancara dari kedua wali kelas dan beberapa siswa XI TKJ di SMKN 1 Sumarorong pada tanggal 21 Oktober 2021 terkait proses pembelajaran wali Kelas XI TKJ A dan TKJ B menyatakan bahwa pembelajaran daring memiliki dampak negatif dan positif dimana dampak positif dari pembelajaran daring yaitu memudahkan guru dalam mengefisienkan waktu, memeriksa tugas dan pembelajaran dapat dilakukan dimana saja sedangkan dampak negatif dalam proses pembelajaran daring yaitu

guru sulit mengontrol, mengevalusi dan membimbing siswa dalam belajar, media pembelajaran yang terbatas, serta sulit dalam memberikan materi. Selain itu dampak positif yang dialami oleh beberapa siswa terkait pembelajaran daring yaitu siswa yang memiliki jaringan stabil dapat memudahkan siswa dalam mengakses materi, memudahkan siswa dalam mengerjakan tugas, siswa lebih aktif dalam belajar dan lain sebagainya.

Sedangkan dampak negatif yang dialami oleh beberapa siswa selama pembelajaran daring yaitu siswa mudah merasa bosan, media pembelajaran yang terbatas, tugas yang diberikan cukup banyak, dan lain sebagainya.

Berdasarkan hasil wawancara dari kedua wali kelas XI TKJ di SMKN 1 Sumarorong terkait prestasi belajar siswa pada proses pembelajaran daring pada tahun ajaran 2020/2021 Wali kelas XI TKJ A menyatakan bahwa prestasi belajar siswa cukup menurun pada semester 1, sedangkan wali kelas XI TKJ B menyatakan bahwa sebagian prestasi siswa menurun dan sebagian meningkat.

Berdasarkan berbagai fakta di atas maka akan dilaksanakan penelitian terkait “Hubungan Kontribusi Edukatif Orang Tua dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Daring (Studi Kasus Siswa Kelas XI SMKN 1 Sumarorong).”

2.METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian ex post facto yang dilakukan setelah suatu peristiwa itu terjadi.

Ini akan mengungkap apakah ada hubungan antara variabel kontribusi edukatif orangtua (X1) dan motivasi belajar (X2) sebagai variabel bebas, dengan prestasi belajar sebagai variabel terikat (Y), sehingga termasuk penelitian korelasi dengan menggunakan korelasi ganda.

Penelitian ini akan dilaksanakan sejak tanggal 08 Desember 2021 sampai 08 Februari 2022 penelitian dalam kurun waktu 2 (dua) bulan. Bertempat di SMKN 1 Sumarorong Pasir Putih, Desa Rantekamase, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat.

Populasi penelitian ini adalah orang tua siswa dan siswa kelas XI keahlian Teknik komputer dan Jaringan (TKJ) tahun ajaran 2020/2021 SMKN 1 Sumarorong.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 49 orang siswa dan orang tua. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalan penelitian ini adalah sampling total.

Sampling total adalah Teknik pengambilan sampel dimana seluruh anggota populasi di jadikan sampel semua.

Pada penelitian ini terdapat dua varibel yaitu variabel indenpenden (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Variabel bebas dalam

(3)

123 penelitian ini adalah Kontribusi edukatif orang tua dan motivasi belajar sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini ialah prestasi belajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara, dokumentasi (nilai raport) dan kuesioner (angket) yang dapat diukur berdasarkan skala likert.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan beberapa tahap, yaitu: (1) uji validitas dan uji realibilitas instrumen. (2) analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengolah dan menganalisis data dengan cara menguraikan atau menggambarkan data yang telah dikumpulkan tanpa membuat kesimpulan yang bersifat umum. (3) analisis stastistik inferensial yang terdiri dari uji normalitas, uji linearitas, uji kolerasi, dan uji hipotesis. Penelitian ini menggunakan dua jenis teknik pengujian hipotesis yaitu uji kolerasi sederhana untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi dan uji kolerasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan dan konstribusi dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (bersamasama) dengan varaibel terikat (Y), yang dilakukan dengan bantuan program SPSS Versi 25.

3.HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

Uji validitas instrumen adalah pengujian instrumen yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen layak digunakan atau tidak ditandai dengan valid atau tidak validnya butir instrumen. Valid artinya butir instrumen yang disusun dapat digunakan sebagai alat ukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian Setiap butir soal pertanyaan akan diuji validitas yang ada pada angket/ kuesioner menggunakan kolerasi product moment pearson dengan bantuan program SPSS 25.

Apabila rhitung (Pearson Corelation) > rtabel, maka butir instrumen akan valid jika tingkat siginifikan masing-masing skor butir atau pernyataan < 0.05. Hasil uji coba instrumen penelitian pada variabel kontribusi edukatif orang tua (X1) terdiri dari 20 butir soal terdapat satu variabel yang tidak valid diakibatkan nilai lebih dari 0.05 sehingga butir instrumen yang digunakan 19 butir pertanyaan. Sedangkan untuk variabel motivasi belajar (X2) terdapat 4 butir soal yang tidak valid dan 16 butir soal yang valid. Prengukuran realibilitas dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 25 koefisien Cronbah’s Alpha yang diperoleh dari hasil SPSS setelah itu dibandingkan dengan btas nilai realibilitas.

Data dikatakan reliabel bila nilai Cronbach ‘s Alpha > 0.05. Selanjutnya pada hasil uji reliabilitas

kontribusi edukatif orang tua menunjukkan bahwa setiap variabel mempunyai nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,05, yaitu 0.764 ≥ 0.05 kategori realibel kemudian untuk variabel motivasi belajar menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0.05 yaitu 0,765 ≥ 0.05 kategori reliabel.

2. Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data dengan cara menguraikan atau menggambarkan data yang telah dikumpulkan tanpa membuat kesimpulan yang bersifat umum atau generalisasi. Statistik deskriptif bisa digunakan dalam mencari kuatnya hubungan antarvariabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata sampel atau populasi. Berikut hasil analisis statistik deskriptif pada penelitian ini:

TABEL 1.HASIL UJI ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statictics N Mean Std.

Dev. Min Max Sum Kontribusi

Edukatif Orangtua (X1)

49 81,57 3.096 76 90 3997

Motivasi Belajar (X2)

49 75,39 3,194 70 80 3694 Prestasi

Belajar (Y)

49 80.18 2.291 71 83 3929 Valid N

(listwise) 49

Sumber: Olah Data 2022

Tabel 1 menunjukkan hasil uji analisis statistik deskriptif variabel penelitian dengan jumlah data setiap variabel yang valid sebanyak 49 responden yaitu sebagai berikut.

a. Variabel Kontribusi Edukatif Orang Tua(X1) mempunyai nilai mean yaitu 81,57, nilai Std.

Deviation yaitu 3.096, nilai Min sebesar 76,nilai max sebesar 90 dan nilai sum atau keseluruhan sebesar 3997.

b. Variabel Motivasi Belajar (X2) mempunyai nilai mean yaitu 75,39, nilai Std. Deviation yaitu 3.194, nilai Min sebesar 70, nilai max sebesar 80 dan nilai sum atau keseluruhan sebesar 3694.

c. Variabel Prestasi Belajar (Y) mempunyai nilai mean yaitu 80,18, nilai Std. Deviation yaitu 2,291, nilai Min sebesar 71, nilai max sebesar 83 dan nilai sum atau keseluruhan sebesar 3929.

3. Hasil Uji Analisis Inferensial a. Hasil uji normalitas

(4)

124 Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah statistik yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan menggunakan One Sample Kolmogrov - Sminov diketahui dari taraf signifikan sebesar 0,05 menggunakan bantuan progam SPSS versi 25. Berikut hasil uji linearitas pada penelitian ini, yaitu:

TABEL 2.HASIL UJI NORMALITAS

Sumber: Olah Data 2022 b. Hasil uji linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua variabel memiliki hubungan yang linear atau tidak linear. Hasil uji linearitas yang baik adalah kedua variabel berhubungan secara linear. Hasil uji linearitas dapat diketahui dari nilai Deviation from Linearity pada tabel Anova, dengan kategori sebagai berikut:

H0: Jika nilai signifikan kurang dari 0.05, maka tidak terdapat hubungan yang linear.

H1: Jika nilai Signifikan lebih besar dari 0.05, maka terdapat hubungan yang linear

TABEL 3.HASIL UJI LINEARITAS

Sumber: Olah Data 2022 c. Hasil uji hipotesis

Pengujian hipotesis adalah pengujian untuk sebuah pernyataan dari sebuah permasalahan yang telah dirumuskan dan hasilnya dinyatakan signfikan secara statistik. Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi. Menggunakan aplikasi SPSS 25 untuk melakukan pengujian. Hasil pengujiannya dapat disajikan seperti berikut:

1) Hasil hubungan kontribusi edukatif orang tua (X1) terhadap prestasi belajar (Y)

Hipotesis penelitian yang pertama adalah “Terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi edukatif

orang tua dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran daring (studi kasus siswa kelas XI SMKN 1 Sumarorong)”. Sedangkan statistik pada saat saat pengujian hipotesis adalah:

H0 = Tidak terdapat hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran daring (studi kasus siswa kelas XI SMKN 1 Sumarorong).

H1 = Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara kontribusi edukatif orangtua dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran daring (studi kasus siswa kelas XI SMKN 1 Sumarorong).

TABEL 4.HASIL UJI HUBUNGAN KONTRIBUSI EDUKATIF ORANG

TUA (X1) DENGAN PRESTASI BELAJAR (Y) Correlations

Kontribusi Edukatif Orang Tua

Prestasi Belajar Kontribusi

Edukatif Orang Tua

Pearson Correlation

1 .480**

Sig. (2- tailed)

.000

N 49 49

Prestasi Belajar

Pearson Correlation

.480** 1

Sig. (2- tailed)

.000

N 49 49

Sumber: Olah Data 2022

Hasil korelasi variabel kontribusi edukatif orang tua (X1) dengan variabel prestasi belajar (Y) terdapat hubungan yang signifikan. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai Sig. (2- tailed) sama dengan 0.000 kurang dari 0.05 dengan angka koefisien korelasi Pearson sebesar 0.480. Menunjukkan bahwa nilai korelasi hubungan antara kontribusi edukatif orang tua terhadap prestasi belajar memiliki tingkat hubungan “sedang”.

Kesimpulan hipotesis H0 di tolak dan H1 diterima, artinya variabel X1 dan Y memiliki hubungan signifikan.

2) Hasil hubungan motivasi belajar (X2) dengan prestasi belajar (Y)

Hipotesis penelitian yang kedua adalah “Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran daring (studi kasus siswa kelas XI SMKN 1 Sumarorong)”.

Sedangkan statistik pada saat saat pengujian hipotesis adalah:

H0 = Tidak terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran daring (studi kasus siswa kelas XI SMKN 1 Sumarorong).

H1 = Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara motivasi belajar dengan prestasi Data Nilai

Uji

Nilai

Signifikansi Keterangan Kontribusi

Edukatif Orang Tua

(X1)

0.056 0.05 Berdistribusi Normal Motivasi

Belajar (X2) 0.200 0.05 Berdistribusi Normal Prestasi

Belajar (Y) 0.200 0.05 Berdistribusi Normal

Data Nilai Uji

Nilai Signifikansi

Keterangan Kontribusi

Edukatif Orang Tua

0.291 0.05

Terdapat hubungan yang linear Motivasi

Belajar 0,670 0.05

Terdapat hubungan yang linear

(5)

125 belajar siswa pada pembelajaran daring (studi kasus siswa kelas XI SMKN 1 Sumarorong).

TABEL 5.HASIL UJI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR (X2)

DENGAN PRESTASI BELAJAR (Y) Correlations

Motivasi Belajar

Prestasi Belajar Motivasi

Belajar

Pearson Correlation

1 .601**

Sig. (2- tailed)

.000

N 49 49

Prestasi Belajar

Pearson Correlation

.601** 1

Sumber: Olah Data 2022

Hasil korelasi variabel motivasi belajar (X2) dengan variabel prestasi belajar (Y) terdapat hubungan yang signifikan. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai Sig. (2- tailed) sama dengan 0.000 kurang dari 0.05 dengan angka koefisien korelasi Pearson sebesar 0.601.

Menunjukan bahwa nilai korelasi hubungan motivasi belajar terhadap prestasi belajar memiliki tingkat hubungan “kuat”. Kesimpulan hipotesis H0 di tolak dan H1 diterima, artinya variabel X2 dan Y memiliki hubungan signifikan.

3) Hasil hubungan kontribusi edukatif orang tua (X1) dan motivasi belajar (X2)

Hipotesis penelitian yang ketiga adalah “Terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi edukatif orang tua dengan motivasi belajar siswa pada pembelajaran daring (studi kasus siswa kelas XI SMKN 1 Sumarorong)”. Sedangkan statistik pada saat saat pengujian hipotesis adalah:

H0 = Tidak terdapat hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan motivasi belajar siswa pada pembelajaran daring (studi kasus siswa kelas XI SMKN 1 Sumarorong).

H1 = Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara kontribusi edukatif orang tua dengan motivasi belajar siswa pada pembelajaran daring (studi kasus siswa kelas XI SMKN 1 Sumarorong).

TABEL 6.HASIL UJI HUBUNGAN KONTRIBUSI EDUKATIF ORANG

TUA (X1)TERHADAP MOTIVASI BELAJAR (X2) Correlations

Kontribusi Edukatif Orang Tua

Motivasi Belajar Kontribusi

Edukatif Orang Tua

Pearson Correlation

1 .293*

Sig. (2- tailed)

.041

N 49 49

Motivasi Pearson .293* 1

Belajar Correlation Sig. (2- tailed)

.041

N 49 49

Sumber: Olah Data 2022

Hasil korelasi variabel kontribusi edukatif (X1) dengan variabel motivasi belajar (X2) terdapat hubungan yang signifikan. Hal ini dapat diketahui analisis yaitu pada Sig (2-tailed) = 0,041 < 0.05, angka koefisien korelasi Pearson sebesar 0,293. Dengan ini menunjukan nilai korelasi antara variabel X1 dengan X2 berada pada kategori rendah, jadi dapat disimpulkan pada hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima dengan artian variabel X1 dan Variabel X2 memiliki hubungan.

4) Hasil hubungan antara kontribusi edukatif orang tua (X1) dan motivasi belajar (X2) secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa (Y)

Hipotesis penelitian yang keempat adalah

“Terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi edukatif orang tua dan motivasi belajar secara bersama- sama dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran daring (studi kasus siswa kelas XI SMKN 1 Sumarorong)”. Sedangkan statistik pada saat saat pengujian hipotesis adalah:

H0 = Tidak terdapat hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dan motivasi belajar secara bersama - sama dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran daring (studi kasus siswa kelas XI SMKN 1 Sumarorong).

H1 = Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara kontribusi edukatif orang tua dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran daring (studi kasus siswa kelas XI SMKN 1 Sumarorong).

TABEL 7.HASIL UJI HUBUNGAN KONTRIBUSI EDUKATIF ORANG

TUA (X1) DAN MOTIVASI BELAJAR (X2)SECARA BERSAMA-

SAMA DENGAN PRESTASI BELAJAR (Y)

Sumber: Olah Data 2022

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai R = 0,680 dan nilai signifikansi (Sig) sebesar 0,000. nilai signifikansi (Sig) yang dihasilkan lebih kecil daripada taraf α 5% (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol (H0) ditolak sehingga hipotesis alternatif (H1) diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis

Model Summary M

o d el

R R Squ are

Adjuste d R Square

Std.

Error of the Estimat e

Change Statistics R

Square Change

F Cha nge

df1 df2 Sig. F Change

1 .68 0a

.462 .439 1.716 .462 19.7 63

2 46 .000

a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar, Kontribusi Edukatif Orang Tua

(6)

126 penelitian variabel kontribusi edukatif orang tua (X1) dan motivasi belajar (X2) secara bersama-sama dengan prestasi belajar (Y) memiliki hubungan yang signifikan dan positif dengan kategori kuat.

B. Pembahasan

1. Hubungan kontribusi edukatif orang tua (X1) dengan Prestasi Belajar (Y)

Berdasarkan hasil analisis menggunakan aplikasi SPSS versi 25 memperoleh hasil korelasi kontribusi edukatif orang tua dan prestasi belajar terdapat hubungan signifikan. Hal ini dapat diketahui dengan nilai Sig. (2- tailed) = 0.000 < 0.05 dengan angka koefisen Pearson sebesar 0.480 hal ini menunjukan bahwa nilai korelasi pada kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar berada pada kategori sedang. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis H0 ditolak dan H1 terima dengan artian terdapat hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dan prestasi belajar.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Umar (2015) menyatakan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab dalam menentukan bakat dan minat anak, sehingga anak di asuh, didik dan dilatih, baik langsung oleh orang tua atau melalui bantuan orang lain, seperti guru, dan keluarga yang sesuai dengan bakat dan minat anak itu sendiri, sehingga anak dapat memperoleh prestasi belajar secara lebih optimal [1].

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Nurul Hijrah (2018) dengan judul penelitian hubungan antara kontribusi edukatif orangtua terhadap prestasi belajar murid kelas V SD Inpres Andi Tonro kecamatan tamale kota makassar berdasarkan hasil olah data yang dilakukan, didapatkan nilai koefisien kolerasi yang disebut sebagai rhiting senilai 0,460 termasuk dalam kategori sedang dan nilai koefisien rtabel dengan persentase signifikan 5% dan nilai N adalah 37 sebesar 0.325. Dengan demikian didapatkan rhitung lebiih besar dari rtabel. Dari hasil data tersebut dapat diambil kesimpulan, terdapat pengaruh antara kontribusi edukatif orang tua terhadap prestasi belajar.Perilaku kecurangan akademik juga bisa terjadi apabila mahasiswa memiliki banyak kegiatan selain dari kegiatan perkuliahan. Pada situasi seperti ini, perilaku kecurangan akademik akan lebih rentan terjadi.

Terlebih selama pembelajaran daring diberlakukan dimana mahasiswa harus belajar dari rumah dan dihadapkan dengan berbagai pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Banyaknya aktivitas di luar perkuliahan menyebabkan berkurangnya waktu belajar yang berujung pada keterlambatan penyelesaian tugas dan kurangnya persiapan diri sebelum ujian. Hal ini dikarenakan mahasiswa tidak bisa membagi waktu

secara baik antara jadwal perkuliahan dengan jadwal di luar perkuliahan, sehingga aktivitas lain yang dilakukan mahasiswa diluar dari kegiatan perkuliahan akan menjadi salah satu tekanan bagi mereka. Pada akhirnya, mereka mencari jalan terpendek melalui perilaku kecurangan [2].

Jadi dapat disimpulkan bahwa kontribusi atau peran orang tua terhadap pendidikan anak memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar jika orang tua berperan aktif dalam pendidikan maka secara tidak langsung orang tua telah membangun hubungan yang kondusif dalam membantu anak meraih prestasi yang maksimal. Tanggung jawab yang bisa dilakukan orang bisa seperti memberikan didikan, bimbingan, dan membantu kegiatan belajar anak dirumah.

2. Hubungan antara motivasi belajar (X2) dan prestasi belajar (Y)

Berdasarkan hasil olah data menggunakan bantuan program SPSS versi 25 memperoleh hasil kolerasi motivasi belajar dan prestasi belajar terdapat hubungan yang signifikan. Hal ini dapat diketahui dari nilai Sig (2- tailed) = 0.000 < 0.05 dengan angka koefisien Pearson sebesar 0.601 hal ini menunjukan bahwa nilai korelasi motivasi belajar terhadap prestasi belajar berada pada kategori kuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat hubungan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mawarsih eko, S.,Susilahningsih., dan Hamidi, Nurhasan. (2013).

menyimpulkan bahwa Peserta didik akan berhasil dalam proses pembelajaran jika ia memiliki kengingingan tersendiri untuk belajar. Motivasi belajar yang dimiliki peserta didik pada setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

Motivasi belajar akan berpengaruh terhadap kegiatan belajar di sekolah jika peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran [3].

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang berjudul Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Menggunakan E-learning Pendekatan Bimbingan Belajar Berbasis Multimedia hasil penelitian yang dilakukan oleh Eddy, Soewono., B (2018) menyimpulkan bahwa pengolahan data instrument angket motivasi belajar dan instrument prestasi belajar didapatkan korelasi yang terbentuk sebesar 0,744, hal ini menunjukan bahwa kriteria korelasi yang terbentuk adalah korelasi tinggi. Dengan pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 55,4 %, sedangkan 44,6 % dipengaruhi oleh faktor lainnya [4].

Hasil penelitian yang dilakukan Iswahyuni 2017 dengan judul penelitian pengaruh motivasi belajar

(7)

127 terhadap prestasi belajar IPS siswa SMP Negeri 4 Sungguhminasa Kabupaten Gowa menujukan gambaran motivasi belajar IPS Siswa SMP Negeri 4 Sungguminasa berada pada kategori kuat dan prestasi belajar IPS berada pada kategori cukup kuat [5].

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar memiliki hubungan dengan prestasi belajar jika siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi maka akan dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar. motivasi belajar dapat berasal dari diri sendiri seseorang maupun dari faktor luar motivasi belajar diperlukan untuk menunjang keberhasilan dalam pendidikan.

3. Hubungan antara kontribusi edukatif orang tua (X1) motivasi belajar (X2)

Berdasarkan hasil olah data menggunakan Aplikasi SPSS 25 menunjukan hasil korelasi antara kontribusi edukatif orang tua terhadap motivasi belajar terdapat hubungan signifikan. Hal ini diketahui dari nilai Sig (2 - tailed) = 0,041 <0.05 (5%) dengan angka koefisien Pearson sebesar 0.293 hal ini menunjukan bahwa nilai korelasi pada kontribusi edukatif orang terhadap motivasi belajar siswa berada pada kategori “rendah”.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima dengan artian memiliki hubungan antara kontribusi edukatif orang tua terhadap motivasi belajar.

Hasil penelitian (Rofiatu & Fatmawati, 2020) menyimpulkan bahwa Orang tua memiliki peran dalam memotivasi anak atau peserta didik. Orang harus bisa memberikan dorongan atau dukungan untuk membantu anak agar lebih antusias dalam belajar, selain itu orang tua juga harus berkerja sama dengan pihak sekolah terutama guru demi meningkatkan hasil belajar anak [6].

Hasil penelitian Umar (2015) menyimpulkan bahwa Orang tua memberikan dorongan atau dukungan mengenai pentingya belajar dengan tujuan untuk mengoptimalkan prestasi belajar, sehingga merasa anak termotivasi dan menganggap hal tersebut penting untuk dilaksanakan. Orang tua harus mampu jadi motivator baik untuk anak

Pada penelitian ini relevan dengan penelitian terdahulu yang berjudul pengaruh antara kontribusi edukatif orang, motivasi belajar dan kreativitas siswa terhadap hasil belajar oleh Fahruri, F. R., Vinus., M, dan Farrabanie, A. (2016) berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa kombinasi linear kontribusi edukatif orang tua, motivasi belajar, dan kreativitas siswa berpengaruh terhadap hasil belajar. Sedangkan analisis signifikansi masing-masing dari keempat variabel memiliki pengaruh [7].

Jadi dapat disimpulkan orang tua atau wali memiliki peran penting sebagai motivator untuk mendorong anak agar giat dan memperhatikan dalam

menimbah ilmu. Dalam hal ini orang tau harus senantiasa menumbuhkan semangat belajar anak contohnyaseperti memperhatikan kegiata belajar, membantu anak jika mengalami kesulitan belajar dan lain sebagainya.

4. Hubungan kontribusi edukatif orang tua (X1) dan motivasi belajar (X2) dengan prestasi belajar (Y)

Berdasarkan uji kolerasi ganda yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai signifikansi F Change sebesar 0,000 < 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel kontribusi edukatif orangtua (X1) dan motivasi belajar (X2) memiliki hubungan yang signifikan terhadap variabel prestasi belajar (Y). Adapun bentuk hubungan antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y memiliki hubungan yang positif diketahui dari nilai R sebesar 0,680. jadi dapat disimpulkan bahwa variabel X1 dan X2 memiliki hubungan yang positif terhadap Y secara simultan.

Penelitian yang dilakukan oleh Adevita & Widodo, (2021) menyimpulkan bahwa motivasi belajar tidak hanya dibutuhkan untuk menumbuhkan hasil belajar melainkan juga diperlukan perhatian dari orang tua.

Orang tua memiliki peranan penting terhadap prestasi belajar anak disekolah karena orang bertanggungjawab terhadap perlindungan, perawatan dan pendidikan anak.

Perhatian orang tua dalam lingkungan keluarga sangat dibutuhkan untuk memberikan motivasi kepada anak karena tempat pertama kali anak mendapat pendidikan terbaik sebelum kejenjang pendidikan formal adalah kelurga [8].

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Aisnatinnaba & Sutoyo, 2016) menyimpulkan bahwa Kontribusi edukatif orang tua memiliki peran yang penting dalam pencapaian dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Selain dari itu peran orang tua dalam Pendidikan juga memiliki pengaruh dalam motivasi belajar siswa. perhatian yang ditujukan kepada anak dapat membangkitkan semangat belajar anak untuk kiat dalam berusaha dan tekun dalam menghadapi suatu pekerjaan. Dorongan dan pantauan dari orang tua untuk membantu anak tersebut giat dalam meraih prestasi di sekolah [9].

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siska Eko (Mawarsih eko, S., Susilahningsih., dan Hamidi, Nurhasan. 2013) berjudul pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri Jumapolo dimana hasil penelitian yang didapatkan terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap prstasi belajar siswa SMA Negeri Jumapolo, kedua terdapat pengaruh yang signifikan motivasi terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri Jumapolo, ketiga terdapat pengaruh perhatian orang tua dan

(8)

128 motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri Jumapolo [10].

Berdasarkan penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi edukatif atau peran orang tua dalam dunia pendidikan memliki relasi terhadap motivasi maupun prestasi belajar anak. Tanggung jawab orang sebagai wadah anak pertama kali memperoleh pendidikan sebelum melangkah ke pendidikan formal perlu mendapatkan perhatian atau dorongan lebih utamanya pada kegiatan belajar agar bisa membantu anak dalam menggapai prestasi belajar yang maksimal.

4.KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut: (1) Terdapat hubungan yang positif signifikan antara kontribusi edukatif orang tua belajar terhadap prestasi belajar pada pembelajaran daring siswa kelas XI keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 1 Sumarorong pada tahun ajaran 2020/2021 dengan angka koefisien kolerasi sebesar 0,480 kategori sedang.(2) Terdapat hubungan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada pembelajaran daring siswa kelas XI keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 1 Sumarorong pada tahun ajaran 2020/2021 dengan angka koefisien kolerasi sebesar 0,601 kategori kuat. (3) Terdapat hubungan signifikan antara kontribusi edukatif orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas XI program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 1 Sumarorong pada tahun ajaran 2020/2021 dengan angka koefisien kolerasi sebesar 0,293 kategori rendah. (4) Terdapat hubungan signifikan antara kontribusi edukatif orang tua dan motivasi belajar dengan prestasi belajar pada pembelajaran dari siswa kelas XI keahliaan Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 1 Sumarorong Tahun ajaran 2020/ 2021 dengan nilai R sebesar 0,680 kategori kuat.

DAFTARPUSTAKA

[1] Umar, M. 2015. Peranan orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak. Ilmiah Edukasi, 1, 20, 25–27.

[2] Nurul.H.2018. Hubungan antara kontribusi edukatif orangtua terhadap prestasi belajar murid kelas V SD Inpres Andi Tonro kecamatan tamale kota makassar.Skripsi.Makassar.Universitas

Muhammadiyah Makassar.

[3] Mawarsih, S,E., Susilaningsih., & Hamidi,N.2013.

Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Jumapolo.Jurnal Pendidikan Ekonomi.

Vol.1,no.3

[4] Soewono, E. B. (2018). Matematika Menggunakan E-Learning Pendekatan Bimbingan Belajar Berbasis Multimedia. Ikraith -Infortmatika, 2(2), 3–6.

[5] Iswahyuni, 2017. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa SMP Negeri 4 Sungguminasa Kabupaten Gowa.eprintsunm.

[6] Rofiatu, N., & Fatmawati, E. 2020. Kerjasama Orang Tua Dan Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik. IBTIBA, 1.

[7] Fahruri,R.F., Vinus, M., & Farrabanie, A.2016.

Pengaruh Kontribusi Edukatif Orang Tua, Motivasi Belajar dan Kreativitas Siswa terhadap Hasil Belajar(Studi pada Siswa Kelas VII MTs Miftahul Ulum Sutojayan).Riset Pendidikan Ekonomi,1,4.

[8] Adevita, M., & Widodo. 2021. Peran Orang Tua Pada Motivasi Belajar Anak Dalam Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 5(1), 64–77.

[9] Aisnatinnaba, N., & Sutoyo, A. 2016. Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik. Indonesian Jurnal of Guidance and Counseling, 5.

[10] Mawarsih,S,E., Susilaningsih., & Hamidi,N. 2013.

Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Jumapolo.Jurnal Pendidikan Ekonomi.

Vol.1,no.3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hakekat ilmu tasawuf adalah pengetahuan yang membahas pembersihan hati dari hal- hal selain Allah menurut jalan Islam cara dan tahapan-tahapannya dengan filosofi para tokoh

Ketika radio dan televisi mulai mengudara pada 1900-an dan 196Gan, orang telah membayangkan media cetak tidak bertahan. * Bersambung hal 5 kol

salah satu ruang terbuka hijau bagi kota yang mampu mewadahi kegiatan sosial dan.. budaya masyarakat

Optimalisasi Monev atas kompetensi wartawan juga perlu dilakukan lembaga-lembaga lain yang berkorelasi dengan tata kelola jurnalisme seper- ti Dewan Pers, Komisi Penyiaran Indonesia,

Kelangsungan khidupan pikiran dari pertalian pikiran satu sama lain, sebagaimana yang ditetapkan oleh Ibnu Sina, sama dengan hasil pemikiran tokoh-tokoh pikir modern seperti

Menurut data yang diperoleh kesalahan yang dilakukan mahasiswa meliputi kesalahan konsep, prinsip, dan operasi Faktor-faktor penyebab kesalahan adalah mahasiswa kurang

karyawan, kelola jabatan, absensi karyawan, pengambilan cuti, perhitungan gaji dan pajak PPh