• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALAT LUXMETER DILENGKAPI SENSOR JARAK BERBASIS MIKROKONTROLER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ALAT LUXMETER DILENGKAPI SENSOR JARAK BERBASIS MIKROKONTROLER"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ALAT LUXMETER DILENGKAPI SENSOR JARAK BERBASIS MIKROKONTROLER

Nesya Ayuni Afriliah *Ratna

Umi Nurlila

D-III Teknologi Elektro-Medis, Stikes Mandala Waluya Kendari, Indonesia 93231 ABSTRAK

Pengukur jarak intensitas cahaya yang menggunakan sistem manual membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghasilkan kalibrasi yang sesuai standar. Maka pada penelitiaan ini penulis merancang alat “Lux Meter Dilengkapi Sensor Jarak Berbasis Mikrokontroler” dengan menggunakan sensor BH1750FVI dan sensor ultrasonic HC-SR04. Untuk mengetahui cara mengukur intensitas cahaya dengan mempertimbangkan ketelitian dan nilai keakuratan tiap hasil pengukuran, cara alat ukur dapat menyampaikan kepada pemakai nilai dari intensitas cahaya yang diukur dan membuat sensor ultrasonic dapat bekerja bersamaan dengan sensor BH1750FVI.Alat lux meter dilengkapi sensor jarak ini menggunakan ATmega 8 Sebagai pengolah data dari sensor HC-SR04 sebagai pengukur jarak dan sensor BH1750FVI sebagai pengukur intensitas cahaya tersebut yang kemudian di outputkan kedalam LCD dalam bentuk nilai yang sudah dikalibrasi dari masing-masing sensor dengan Jarak pengukuran alat ini sekitar

± 1 Meter.Hasil modul ini menunjukan dengan penggunaan kedua sensor tersebut dapat langsung mengukur keluaran intensitas cahaya dan jarak lampu operasi yang hasil pengukurannya langsung ditampilkan. Kelebihan dari alat ini ialah dapat mengukur jarak dan intensitas cahaya secara bersamaan tanpa harus menggunakan alat meteran yang mempersulit saat dilakukan pengkalibrasian pada lampu operasi serta sensor jenis BH1750FVI mampu mendeteksi jangkauan yang besar dengan resolusi tinggi dari 1 sampai 65535 Lux. Sebagai saran agar alat ini sempurna sebaiknya ditambahkan chip memori sehingga dapat menampilkan kembali data-data pengukuran sebelumnya.

Kata Kunci : Mikrokontroler, Sensor Ultrasonic, dan Sensor BH1750FVI.

ABSTRAK

The light intensity distance meter that uses a manual system takes longer to produce a calibration that is according to the standard. So in this research the authors designed a "Lux Meter Equipped with Microcontroller-Based Proximity Sensor" using the BH1750FVI sensor and the HC-SR04 ultrasonic sensor. To find out how to measure light intensity by considering the accuracy and accuracy of each measurement result, the measuring instrument can convey to the user the value of the measured light intensity and make the ultrasonic sensor work in conjunction with the BH1750FVI sensor.This lux meter equipped with a proximity sensor was using ATmega 8 as a data processor from the HC-SR04 sensor as a distance meter and BH1750FVI sensor and as a measure of the light intensity. Then output to the LCD in the form of a calibrated value from each sensor with a distance measuring this tool’s distance was about ± 1 Meter.The results of this module showed that using these two sensors can directly measure the output of light intensity and the distance of the operating lamp whose measurement results are immediately displayed.

The advantage of this tool can measure the distance and the light intensity simultaneously without using a measuring device that makes it difficult to calibrate the operation lamp and the BH1750FVI type sensor can detect a large range with high resolution from 1 to 65535 Lux. It is recommended that to make this tool perfect, a memory chip should be added to display the previous measurement data again.

(2)

Keywords : Microcontroller, Ultrasonic Sensor, and BH1750FVI Sensor.

1. Pendahuluan

Istilah operasi sudah tidak asing lagi dalam dunia medis. Operasi atau pembedahan adalah suatu penanganan medis secara invasif yang dilakukan untuk menyembuhkan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh penyakit atau cedera berat. Bedah dilakukan karena banyak tujuan seperti meningkatkan fungsi tubuh, mempercantik penampilan fisik, memperbaiki bagian tubuh yang rusak atau hancur (Rokawie,2017).

Operasi atau pembedahan merupakan salah satu tindakan medis yang penting dalam pelayanan kesehatan dan bertujuan untuk menyelamatkan nyawa, mencegah kecacatan, dan komplikasi (Rokawie,2017).

Pembedahan merupakan tindakan yang menggunakan teknik invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani melalui sayatan dan diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka (Sepriani,2017).

Jenis pembedahan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu bedah mayor dan minor. Bedah minor merupakan operasi pada sebagian kecil dari tubuh yang mempunyai resiko komplikasi kecil dibandingkan bedah mayor. Bedah mayor memiliki resiko yang lebih besar karena dapat menimbulkan beberapa kondisi antara lain kecacatan, perubahan bentuk tubuh, trauma yang sangat luas, sampai dengan kematian (Sepriani,2017).

Proses pembedahan atau operasi untuk operasi mayor dilakukan di dalam suatu ruangan yang disebut ruang bedah.

Dalam ruang bedah terdapat instrumen (peralatan bedah). Peralatan bedah terdiri dari meja operasi, lampu operasi, mesin anastesi, suction pump, petient monitor,

ventilator dan alat instrumen bedah (Lantang & Paiman,2012).

Salah satu peralatan penting dalam proses operasi atau pembedahan adalah lampu operasi, karena dalam proses pembedahan sangat dibutuhkan penerangan yang cukup guna meminimalisir kesalahan. Dalam dunia kesehatan lampu operasi yang baik harus memenuhi syarat yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan Nomor,1024/ME NKES/SK/X/2004, pencahayaan yang cukup untuk kamar operasi 300-500 Lux dan untuk meja operasi 10.000-20.000 Lux (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2015).

Sebelum digunakan lampu operasi terlebih dahulu dilakukan pengkalibrasian untuk menyesuaikan atau mengatur intensitas cahaya yang dikeluarkan

sehingga sesuai dengan

syarat atau standar yang ditentukan Keme ntrian Kesehatan Nomor,1024/MENKES/

SK/X/2004. Dalam mengkalibrasi lampu operasi biasanya dilakukan dengan cara menentukan jarak pengukuran intensitas cahaya lampu operasi dengan alat ukur jarak manual yang dibawah oleh Badan Kalibrasi Alat Kesehatan atau Instansi Kalibrasi terkait. Dan pada saat menentukan lama waktu kalibrasi lampu operasi masih menggunakan stopwatch secara manual. Data yang diambil saat kalibrasi lampu operasi rata-rata 6 kali pengambilan data pada jarak 1 meter dan 1,5 meter dari lampu operasi. Alat yang digunakan untuk mengkalibrasi lampu operasi adalah Lux Meter (Adib,2015).

Lux Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya disuatu tempat.

Besarnya intensitas cahaya perlu kita ketahui karena pada dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup. Dalam hal ini untuk mengetahui

(3)

besarnya intensitas cahaya diperlukan sensor cahaya, sehingga cahaya yang diterima oleh sensor dapat diukur dan ditampilkan pada sebuah tampilan digital.

Pada alat ini sensor cahaya yang digunakan adalah BH1750FVI karena sensor ini memiliki nilai yang lebih akurat dan mudah digunakan dibandingkan dengan sensor lain.

Semakin jauh jarak antara sumber cahaya ke sensor maka semakin kecil nilai yang ditunjukkan Lux Meter. Ini membuktikan bahwa semakin jauh jarak sensor terhadap cahaya, maka intensitas cahaya akan semakin berkurang begitu sebaliknya, jika sensor semakin dekat dengan sumber cahaya, maka intensitas cahaya yang ditunjukkan oleh Lux Meter semakin tinggi (Rianti,2017).

Pengukur jarak intensitas cahaya yang menggunakan sistem manual membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghasilkan kalibrasi yang sesuai standar. Berdasarkan uraian dan permasalahan diatas, penulis perlu mengembangkan alat “Lux Meter Dilengkapi Sensor Jarak Berbasis Mikrokontroler”. Sehingga diharapkan dapat mempermudah teknisi dalam mengkalibrasi lampu operasi. Modul sensor BH1750FVI merupakan sensor intensitas cahaya yang peka terhadap cahaya yang menyinarinya. Modul sensor

BH1750FVI dengan 16 bit Analog To Digital Converter (ADC) built-in yang dapat langsung output sinyal digital dengan satuan (lx). Sensor ini tidak membutuhkan perhitungan yang rumit, modul sensor BH1750FVI ini lebih akurat dan lebih mudah digunakan, dari pada photodioda pada umumnya atau Light Diode Resistor (Herlia,2017).

Untuk pengukuran jarak otomatis, penulis menggunakan sensor ultrasonic HC-SR04 yang mengubah gelombang ultrasonic menjadi besaran listrik. Dalam aplikasinya dapat dihasilkan menggunakan Piezoelectric (PZT) material yang berfungsi sebagai tranducer, dimana ketika material ini diberikan tegangan, tranducer akan bergetar dan menghasilkan gelombang ultrasonic (sebagai transmitter).

Sebaliknya jika tranduser ultrasonic sebagai receiver maka akan mengubah gelombang ultrasonic menjadi besaran listrik. Kedua sensor tersebut akan dirangkai dengan mikrokontroler untuk mengkonversi outputan dari kedua sensor tersebut menjadi intensitas cahaya dalam satuan (lux) dan jarak (m) dalam bentuk angka kemudian ditampilkan pada liquid crystal display (LCD) 2 × 16.

2. Alat dan Bahan

Alat : Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan modul disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1 : Alat Yang Digunakan

No Nama Alat Spesifikasi Fungsi

1 Solder

Listrik Winner, Ukuran 40 Watt

Untuk membantu membongkar atau merakit rangkaian elektronika yang terdapat pada sebuah papan PCB.

2 Solder Pump Rapid, Ukuran 21 Cm Untuk menyedot timah dari PCB 3 Obeng Tekiro, Ukuran 6 ×

300 Untuk memasang dan membuka baut.

(4)

4 Multimeter

Jangkauan Ukur Arus 2 Ma- 10A, Tegangan 200mv

500V, Hambatan 20 Ω − 2 Ω

Untuk melakukan pengukuran Terhadap besaran-besaran listrik seperti tegangan arus dan hambatan.

5 Tang Krisbow, Ukuran 20 Cm Untuk memotong kaki komponen setelah penyolderan.

6 Seperangkat Laptop

Processor intel (R) CPU N3060 @ 1,60 GHz,

RAM 200 GB

Sebagai tempat pembuatan program.

7 Lux Meter

Display : 3-1/2 digit 18mm LCD.Power : Baterai 9V.

Ranges : 0.1-

200/2,000/20,000/200,000 Lux

Untuk mengukur intensitas cahaya

Bahan : Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan modul disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.2 : Bahan Yang Digunakan

No Nama Bahan Spesifikasi Fungsi

1. Mikrokontroler

Atmega8 Tegangan Operasi 5V

Mengontrol hardware dari software dan hardware memberikan data kepada software

2. Sensor

Ultrasound

HC-SR04 tegangan operasi

5V

Untuk mengukur jarak

3. Modul sensor BH1750FVI

BH1750, power supply voltage:

+3 to 5Vdc

Mengukur intensitas cahaya

4. Modul charger charger lithium

TP-4056 Untuk mengisi baterai

5. Baterai li-Ion li-ion Tegangan

operasi 3,7 V Memberikan sumber tegangan

6.

Step Up tegangan DC to

DC

IC XL6009E1, Tegangan 5 V

Memberikan tegangan output yang lebih tinggi dari input

7. Kabel jumper - Menghubungkan komponen satu dengan komponen lainnya

(5)

8. Box - Sebagai tempat rangkaian 9. Trimpot 100 KΩ Mengubah nilai resistor

sesuai kebutuhan

10. Resistor 1000 Ω Menghambat arus listrik 11. Timah Asahi, ukuran

0,85 mm

Untuk menghungkan satu komponen dengan komponen lainnya

12 Kapasitor 100 nF Menyimpan muatan listrik

3. Blok Diagram

4. Diagram Alir Cara Kerja Alat (flowchart)

(6)

5. Pengujian dan Pengukuran Modul Langkah-langkah untuk melakukan pengukuran dan pengujian modul ini dapat di uraikan sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Melakukan pengecekkan pada komponen-komponen yang akan digunakan dan memastikan semua komponen terhubung dengan baik.

3. Melakukan pengecekan pada kabel power dan memastikan tegangan yang masuk pada rangkaian.

4. Melakukan pengecekkan pada sensor apakah dapat berfungsi dengan baik.

5. Menyiapkan tabel yang akan digunakan untuk mencatat data dari hasil pengujian alat.

6. Melakukan uji coba pada alat.

7. Mencatat hasil pengukuran dari uji coba alat pada tabel yang sudah disiapkan.

6. Hasil dan Pembahasan

perbandingan pembacaan sensor intensitas, sensor jarak dengan meteran dan alat lux meter.

No

Sensor Lux

Meter (lux)

Meteran (cm)

Faktor error (%) Intensitas

(lux)

Jarak (cm)

Sensor Intensitas

Sensor Jarak

1 18 9 18 10 0 10

2 21 20 21 20 0 0

3 24 29 24 30 0 3,34

4 28 39 27 40 3,7 2,5

5 31 50 30 50 3,3 0

6 35 60 35 60 0 0

7 40 70 39 70 2,5 0

8 46 80 45 80 2,2 0

9 50 90 49 90 2 0

10 54 101 53 100 1,8 1

Data Primer, diukur Juli 2020.

(7)

Grafik Perbandingan Pembacaan Intensitas Sensor dan Lux Meter

Grafik Perbandingan Sensor Jarak Dan Meteran

Pembahasan

Penelitian ini menggunakan dua jenis alat sensor dengan hasil sebagai berikut :

1. Sensor cahaya tipe BH1750FVI Penggunaan sensor cahaya tipe BH1750FVI ini, dipilih karena alat ini telah dirancang oleh pabrik untuk mengukur intensitas cahaya dimana hasil keluarannya telah dalam bentuk satuan lux sehingga mempermudah pengukuran dan perhitungan

intensitas cahaya. Selain itu sensor ini telah dilengkapi protocol Inter- Integrated-Circuit (I2C) untuk

berkomunikasi dengan

mikrokontroler sehingga sesuai dengan tujuan penggunaan alat.

2. Sensor jarak tipe HC-SR04

Penggunaan sensor jarak tipe HC- SR04 ini, karena alat ini memiliki jarak ukur optimal 4 meter. Peneliti memilih alat ini karena hal ini telah

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110

Lux Meter (cm)

Sensor Jarak (cm)

Grafik Perbandingan Pengukuran Pada Sensor Jarak dan Meteran

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60

LuxMeter (lux)

Sensor Cahaya (lux)

Grafik Perbandingan Intenitas Cahaya Pada Sensor dan Lux meter

(8)

kompetibel dengan jarak pengukuran kalibrasi alat pada lampu operasi yaitu kurang lebih 1 meter yang telah sesuai dengan syarat pengukuran pengkalibrasian alat lampu operasi, apabila menggunakan sensor dengan jarak optimalnya lebih luas lagi, dianggap kurang efektif dikarenakan jarak pengukuran maksimal pengkalibrasian yaitu 1,5 meter.

3. Liquid Crystal Display (LCD)

Liquid Crystal Display (LCD) yang digunakan pada penelitian ini adalah LCD dot matrix dengan karakter 2 x 16. Penggunakan LCD pada alat ini bertujuan untuk mempermudah peneliti melihat hasil pengukuran, pemilihan alat tipe ini karena LCD ini sudah efektif untuk menampilkan hasil pengukuran dari dua alat sensor yang digunakan.

Untuk membuat sensor ultrasonic dapat bekerja bersamaan dengan sensor BH1750FVI yaitu dengan penggunaan chip atmega8 sebagai pengolah data dari kedua sensor tersebut yang kemudian di outputkan kedalam LCD

dalam bentuk nilai yang sudah dikalibrasi dari masing-masing sensor.

Analisa data perbandingan hasil pengukuran alat ini dengan alat luxmeter pabrikan dan meteran terdapat sedikit perbedaan. Hal ini terjadi karena sensor yang terlalu sensitif akibat pengaruh faktor lingkungan seperti adanya cahaya tambahan dari luar ruangan. Dari analisa data diperoleh nilai rata-rata faktor error sensor intensitas dan sensor jarak sebesar 1%.

Kelebihan dari alat ini yaitu pengukuran intensitas dan jarak dapat di lakukan secara bersamaaan sehingga proses pengkalibrasian alat dapat lebih cepat. Adapun kekurangan alat ini adalah data hasil pengukuran awal tidak dapat ditampilkan kembali apabila dilakukan pengulangan pengukuran namun hal ini dapat diatasi dengan penggunaan memori eksternal sebagai penyimpan data awal pengukuran selain itu kekurangan alat ini terletak pada jarak optimal pengukuran tidak boleh lebih dari 4 meter hal ini dikarenakan sensor jarak hanya dapat mengukur dengan optimal sejauh 4 meter.

7. Standar Oprasional Prosedur (SOP) 1. Meletakkan box sensor dibawah lampu.

2. Menekan tombol on/off untuk mengaktifkan alat setelah itu layar LCD akan menyala seperti gambar di bawah ini :

Gambar 4.4 Tampilan Layar Sebelum Menekan Tombol On/Off

Sensor cahaya

Sensor jarak LCD 2 x 16

Kabel penghubung Tombol on/off

(9)

Gambar 4.5 Tampilan Layar Setelah Di ON Kan

3. Kemudian sensor akan otomatis bekerja mengukur jarak dan intensitas cahaya.

Gambar 4.6 Tampilan LCD Saat Pengukuran Jarak Dan Intensitas 8. Kelebihan dan Kekurangan

Dari proses keseluruhan sistem alat ini juga terdapat kelebihan dan kekurangan dimana kelebihan dari alat ini yaitu pengukuran intensitas dan jarak dapat di lakukan secara bersamaaan sehingga proses pengkalibrasian alat dapat lebih cepat. Adapun kekurangan alat ini adalah data hasil pengukuran awal tidak dapat ditampilkan kembali apabila dilakukan pengulangan pengukuran.

9. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan alat lux meter dilengkapi sensor jarak berbasis mikrokontroler dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan penggunaan sensor intensitas cahaya tipe BH1750FVI dapat langsung diukur dengan satuan lux,tanpa perlu membuat perhitungan.

2. Dengam penggunaan LCD atau Liquid Crystal Display hasil pengukuran

(10)

intensitas dan jarak yang diukur oleh sensor dapat langsung ditampilkan.

3. Untuk membuat sensor ultrasonik dapat bekerja bersamaan dengan sensor BH1750FVI yaitu dengan penggunaan chip atmega8 sebagai pengolah data dari kedua sensor tersebut yang kemudian ditampilkan pada LCD dalam bentuk nilai yang sudah dikalibrasi dari masing-masing sensor.

10. Saran

Berdasarkan hasil penelitian alat lux meter dilengkapi sensor jarak berbasis mikrokontroler maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya sistim ini ditambahkan sensor suhu sehingga dapat mengetahui suhu dari lampu selama pengukuran berlangsung.

2. Sebaiknya sistim ini ditambahkan memori untuk menyimpan data hasil pengukuran sehingga hasil-hasil pengukuran tidak hilang dan bisa dilihat kembali.

3. Sebaiknya untuk peneliti berikutnya kalibrasi sensor yang didapatkan lebih bagus lagi tanpa mendapatkan nilai eror.

11. Daftar Pustaka

Afif, Muhammad Thowil, dan Ilham Ayu Putri Pratiwi. “Analisis Perbandingan Baterai Lithium-Ion, Lithium-Polymer, Lead Acid Dan Nickel-Metal Hydride Pada Penggunaan Mobil Listrik - Review.” Rekayasa Mesin, vol. 6, no. 2, 2, Agustus 2015, hlm. 95–99.

rekayasamesin.ub.ac.id,

doi:10.21776/ub.jrm.2015.006.02.1.

Afif, Muhammad Thowil, dan Ilham Ayu Putri Pratiwi. “Analisis Perbandingan Baterai Lithium-Ion, Lithium-Polymer, Lead Acid Dan

Nickel-Metal Hydride Pada Penggunaan Mobil Listrik - Review.” Rekayasa Mesin, vol. 6, no. 2, 2, Agustus 2015, hlm. 95–99.

rekayasamesin.ub.ac.id,

doi:10.21776/ub.jrm.2015.006.02.1.

Anonim.(2018). Data sheet liquid crystal dis play http://eprints.polsri.ac.id/4642/9 /18_DATASHEET%20LCD.pdf.

Diakses 20 Oktober 2019

Anonim.(2013).Datasheet ATmega8 https://

ww1.microchip.com/downloa ds/en/DeviceDoc/Atmel- 2486-8-bit-AVR-

microcontroller-

ATmega8_L_datasheet.pdf.

Diakses 20 Oktober 2019 Arduino, Store Arduino. “Arduino.”

Arduino LLC, 2015.

Barasa, Devia Mery Kristina. Perbandingan Beberapa Sensor sebagai Pengukur Iluminasi Berbasis Arduino Uno.

2017.

BH1750FVI Datasheet | Rohm Datasheetsp df.com.https://datasheetspdf.com/dat asheet/BH1750FVI.html. Diakses 31 Agustus 2020.

Fakhri, Imam. Alat Ukur Tingkat Intensitas Cahaya di dalam Ruangan dengan menggunakan Sensor LDR Berbasis Arduino Uno R-3. 2017.

repositori.usu.ac.id,

http://repositori.usu.ac.id/handle/123 456789/3792.

Gunadhi, Albert. “Perancangan dan Implementasi Alat Ukur Cahaya Sederhana.” Proceedings, Komputer dan Sistem Intelejen (KOMMIT 2002), Gunadarma University, 2002.

(11)

HC-SR04 Sensor Datasheet pdf - Ultrasonic Sensor. Equivalent, Catalog.

https://datasheetspdf.com/pdf/13801 36/ETC/HC-SR04/1. Diakses 31 Agustus 2020.

Indrani, Hedy C., dan Ika Puspita Santosa.

“Desain Pencahayaan Ruang Rawat Inap Kelas Atas Rs. Darmo dan ST.

Vincentius A. Paulo Surabaya.”

Dimensi Interior, vol. 7, no. 1, 2009, hlm. 16–27.

Melani, Melani. “Pengontrolan Intensitas Cahaya Pada Prototipe Lampu

Operasi Menggunakan

Mikrokontroler ATmega328.” Jurnal TEMIK (Teknik Elektromedik), vol.

3, no. 3, 2019, hlm. 16–21.

Muharnis, Muharnis, dan Khairudinsyah Khairudinsyah. “Analisa Perbandingan Pengukuran Intensitas Cahaya Peaktech Tipe 5035 Dengan

Sensor LDR Berbasis

Mikrokonteroller Atmega 8535 Di Gendung Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis.” JURNAL SAINSTEK, vol. 5, no. 1, 2020.

Pamungkas, Muchamad, dkk. “Perancangan dan Realisasi Alat Pengukur Intensitas Cahaya.” Elkomika: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika, vol. 3, no. 2, 2015, hlm.

120.

Prasetyo, Agus Budi, dkk. Hubungan Pelaksanaan Operasi Dengan Kepatuhan Tim Operasi Dalam Penerapan Surgical Safety Checlist Di Instalasi Bedah Sentral RSKIA Sadewa Yogyakarta. Poltekkes kemenkes Yogyakarta, 2017.

Pribadi, Adhi Bagus. Modul Praktikum.

Rokawie, Agung Octa Nihando, dkk.

“Relaksasi nafas dalam menurunkan kecemasan pasien pre operasi bedah abdomen.” Jurnal Kesehatan, vol. 8, no. 2, 2017, hlm. 257–262.

Santika, Elok. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Operasi Mayor Dengan Aplikasislow Stroke Back Massage (Ssbm) Terhadap Kualitas Tidur Di

Rumah Sakit Roemani

Muhammadiyah Semarang.

Universitas Muhammadiyah Semarang, 2018.

Santoso, Hari. “Cara Kerja Sensor Ultrasonik, Rangkaian, &

Aplikasinya.” Elang Sakti, 2015 .

Sepriani, Novi. Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kecemasaan Pasien Pre Operasi Di Ruang Bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul. STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, 2017.

Setiawan, Iwan. Buku Ajar Sensor dan Transduser. Faculty of Engineering, 2009.

Simamora, Widya F. Perancangan dan Pembuatan Luxmeter Digital Menggunakan Sensor Cahaya BH1750 Berbasis Arduino.

Universitas Sumatera Utara, 2019.

SK, A. P. (2017). Mikrokontroler STM32F407VG dan... - Google Cendekia.

https://scholar.google.co.id/scholar?h l=id&as_sdt=0,5&q=SK,+A.+P.+(20 17).+Mikrokontroler+STM32F407V G+dan+Battery+Monitoring+FrontE

(12)

nd+AD7280A+Sebagai+Sistem+Ma najemen+Baterai+pada+Modul+Bate rai+Lithium+Ion+Samsung+INR186 5025R+(Doctoral+dissertation,+Uni versitas+Gadjah+Mada). Diakses 31 Agustus 2020.

Suhendar, Suhendar. “Audit Sistem Pencahayaan dan Sistem Pendingin Ruangan di Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon.”

Setrum: Sistem Kendali-Tenaga- elektronika-telekomunikasi-

komputer, vol. 2, no. 2, 2016, hlm.

78–84.

SUTRIMO, S. (2017). Lux Meter Dilengkapi Sensor Jarak... - Google Cendekia.

https://scholar.google.co.id/scholar?h l=id&as_sdt=0%2C5&q=SUTRIMO

%2C+S.+%282017%29.+Lux+Meter +Dilengkapi+Sensor+Jarak+Berbasis +Arduino+Uno+R3.&btnG=.

Diakses 31 Agustus 2020.

Syam, Rafiuddin. “Dasar Dasar Teknik Sensor.” Makasar: Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, 2013.

---. “PhD,‘Dasar-dasar Teknik Sensor.’”

Fakultas Teknik Univ. Hasanuddin, 2013.

Gambar

Tabel  3.2 : Bahan Yang Digunakan
Grafik Perbandingan Pembacaan Intensitas Sensor  dan Lux Meter
Gambar 4.4 Tampilan Layar Sebelum Menekan Tombol On/Off
Gambar 4.6 Tampilan LCD Saat Pengukuran Jarak Dan Intensitas  8.  Kelebihan dan Kekurangan

Referensi

Dokumen terkait

alat pengukur tinggi badan yang penulis buat, dimana cara mengukur alat tinggi badan yang penulis buat yaitu dengan cara mengurangi jarak antara lantai dari sensor ultrasonik dan

Sistem pengukuran kecepatan angin yang digunakan berbasis Mikrokontroler AVR ATmega8535, yang merupakan piranti alat ukur portable, murah dan handal yang diharapkan

Pengujian alat didapatkan untuk ralat ketelitian pengukuran telah sesuai dengan.. spesifikasi, untuk intensitas cahaya ±5 % dan intensitas suara

Dari hasil pengujian alat ukur fleksibilitas tubuh menggunakan sensor jarak berbasis mikrokontroler, dapat dilihat bahwa alat dapat menjalankan fungsinya dengan baik

Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan.. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan

Pengguna dapat menggunakan alat ukur ini dengan cara meletakkan sensor pada mesin atau alat lain yang akan dilakukan pengukuran, maka hasil pengukuran akan langsung ditampilkan

Untuk mengatasi kendala efisien waktu dan tempat maka pada tugas akhir ini telah dibuat alat ukur kadar alcohol menggunakan sensor HCSR04 berbasis arduino uno.. Perancangan

Alat ini digunakan untuk mengukur jarak dan untuk membandingkan alat ukur uji dengan alat standard berbasis ATmega dan ditampilkan pada LCD 2x16 yang telah