• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGETAHUAN OWNER ONLINE SHOP TENTANG PRAKTEK JUAL BELI FOLLOWERS DI INSTAGRAM DALAM PANDANGAN ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGETAHUAN OWNER ONLINE SHOP TENTANG PRAKTEK JUAL BELI FOLLOWERS DI INSTAGRAM DALAM PANDANGAN ISLAM"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN OWNER ONLINE SHOP TENTANG PRAKTEK JUAL BELI FOLLOWERS DI INSTAGRAM DALAM PANDANGAN ISLAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E) Jurusan Ekonomi

Islam Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

Oleh :

NUR HASANAH. D NIM: 90100116012

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2020

(2)

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Kampus I : Jl. Sultan Alauddin No. 63 Makassar (0411) 864924, Fax. 864923 Kampus II : Jl. H.M. Yasin Limpo Romangpolong – Gowa . 424835, Fax424836

PENGESAHAN SKRIPSI

Proposal yang berjudul “Pengetahuan Owner Online Shop Tentang Praktek Jual Beli Followers Di Instagram Dalam Pandangan Islam” yang disusun oleh NUR HASANAH. D, NIM: 90100116012, Mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yang diselenggarakan pada tanggal 19 Agustus 2021 bertepatan pada 10 Muharram 1443 H, dan dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Samata-Gowa, 19 Agustus 2021 10 Muharram 1443 H DEWAN PENGUJI

Ketua : Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag. ( )

Sekretaris : Dr. Muh. Wahyuddin Abdullah, SE., M.Si., Ak ( )

Penguji I : Prof. Dr. H. Muslimin Kara, M.Ag ( )

Penguji II : Dr. Ir. H. Idris Parakkasi, MM ( )

Pembimbing I : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag ( )

Pembimbing II : Ayu Ruqayyah Yunus, S.EI., M.E.K ( )

Diketahui Oleh

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag.

NIP. 19661130 199303 1 003

(3)

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang senantiasa memberikan rahma dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyusun skripsi sebagaimana mestinya. Shalawat serta salam tak lupa pula saya kirimkan kepada Nabi Muahammad saw yang telah membawa kita dari alam kebiadaban ke alam yang berperadaban seperti saat sekarang ini, sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Skripsi ini berjudul “Pengetahuan Owner Tentang Praktek Jual Beli Followers Di Instagram Dalam Pandangan Islam”.

Penyusunan skripsi ini telah terselesaikan berkat adanya bimbingan, petunjuk, bantuan, serta dorongan dari berbagai pihak. Maka tak lupa dengan penuh hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, terkhusus kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Hamdan Juhannis M.A, Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar .

2. Bapak Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar.

3. Bapak Akramunnas, SE,. M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam UIN

(4)

ii Alauddin Makassar.

4. Ibu Ayu Ruqayyah Yunus, S.Ei.M.E.K selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Islam UIN Alauddin Makassar sekaligus Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan fikiran untuk memberikan masukan dan bimbingan sehingga skripsi ini selesai.

5. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan fikiran untuk memberikan masukan dan bimbingan sehingga skripsi ini selesai.

6. Bapak Prof. Dr. H. Muslimin Kara, M.Ag. dan bapak Dr. Ir. H. Idris Parakkasi, MM selaku penguji I dan penguji II yang meluangkan waktu dan memberikan arahan sampai skripsi ini selesai.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang membantu dalam kelancaran administrasi.

8. Bapak Muh. Dahlan A.Md dan Ibu Rina J, S.Pd selaku orang tua tercinta yang telah melahirkan, membesarkan, dan mendidik saya penuh kasih sayang. Semoga dengan gelar yang nantinya saya dapat mampu menjadi awal untuk membahagiakan ayah dan ibu di dunia dan akhirat.

9. Kepada Fitra Analia terima kasih yang sebesarnya untuk segala bantuannya, suport dan dukungannya dari proses awal penyusunan skripsi ini.

10. Kepada Nisrina Raihana terima kasih juga atas segala bantuan nya, yang selalu direpotkan oleh saya serta suport nya.

(5)

iii

11. Kepada teman-teman seperjuangan Equilibrium dan terkhusus kepada Ekonomi Islam 2016 kelas A (EKIS), sebagai entitas keluarga tanpa ikatan darah yang banyak memberikan saya pelajaran dan pengalaman selama di bangku perkuliahan.

12. Kepada Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam (HMJ-EI) UIN Alauddin Makassar periode 2019 yang juga telah menjadi wadah saya berproses untuk belajar menjadi manusia yang profesional, bertanggungjawab, kerja dalam tim, bermusyawarah dengan baik, dan memberikan saya pengalaman yang sangat luar biasa dalam sebuh organisasi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini bukan merupakan yang terbaik.

Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi semua pembaca. Akhir kata Wallahul muwwafik ilaa aqwamit thariq, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Makassar, 14 Juli 2021

Nur Hasanah.D NIM : 90100116012

(6)

iv

DAFTAR ISI

JUDUL SKRIPSI ... i

KATA PENGANTAR... .. ii

DAFTAR ISI ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACK ... vii

BAB 1 PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... 1

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Kajian Masalah ... 6

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... A. Jual Beli ... 13

1. Definisi Jual Beli... 13

2. Dasar Hukum Jual Beli ... 14

3. Rukun dan Syarat Jual Beli ... 15

4. Bentuk- Bentuk Jual Beli ... 17

B. Instagram ... 18

C. Follower ... 20

D. Kerangka Fikir ... 23

(7)

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...

A. Jenis dan Sumber Data Penelitian... 24

B. Lokasi Penelitian ... 25

C. Teknik Pengumpulan Data ... 25

D. Metode Analisis Data ... 26

E. Instrumen Penelitian ... 27

F. Uji Keabsahan Data ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... A. Gambaran Umum Penelitian... 40

B. Pengetahuan Owner Online Shop Tentang Praktek Jual Beli Followers... 44

C. Pandangan Ekonomi Islam Tentang Jual Beki Followers ... 54

BAB V PENUTUP ... A. Penutup ... ...65

B. Saran ... .66 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...

DAFTAR PUSTAKA ...

(8)

vi ABSTRAK

Nama :Nur Hasanah.D

NIM :90100116012

Program Studi :Ekonomi Islam

Judul Skripsi :Pengetahuan Owner Online Shop Tentang Praktek Jual Beli Followers Di Instagram Dalam Pandangan

Islam

Penelitian tentang “Pengetahuan Owner Online Shop Tentang Praktek Jual Beli Followers Di Instagram Dalam Pandangan Islam”, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan owner online shop tentang praktek jual beli followers serta pandangan Islam dalam praktek jual beli followers di instagram. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi dengan pendekataan deskriptif. Informan dari penelitian ini adalah owner online shop, akademisi, majelis ulama Indonesia (MUI) Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan owner tetang jual beli followers hampir semua owner online shop mengetahui bagaimana mekanisme transaksi jual beli followers, namun mengenai kekurangan dan kelebihan jual beli followers dilihat dari sisi agama masih sangat kurang pemahaman. Sedagkan jual beli followers dalam pandangan Islam itu dilarang karna lebih banyak mudarat nya dari pada manfaat nya, di dalam jual beli followers juga tidak memenuhi syarat dan rukun jual beli. Jual beli followers termasuk gharar, bai najasy karna ada kebohongan penawaran, diantaranya followers yang digunakan dalam transaksi jual beli kebayakan akun robot/ fake, atau terkadang satu orang mengelola lebih dari beberapa akun.

Kata Kunci: Jual beli, Followers, Ekonomi Islam

(9)

vii

ABSTRAK

Name :NUR HASANAH.D

NIM :90100116012

Study Program :Islamic Economy

Thesis Title :Knowledge Of The Online Shop Owner Abaout Pratice Of Buying And Selling Followers On Instagram In An Islam View

Research on “the knowledge of online shop owner's about the practice of buying and selling followers on instagram in the views of Islam, This study aims to find out how the online shop owners knowledge about the practice of buying and selling followers and islam views in the practice of buying ad selling followers on instagram. This type of research used is qualitative by using interviews and documentation with a descriptive approach. Informants from this study were online shop owners, academics, the Indonesian Ulema Council (MUI) Makassar. The results of this study indicate that the owner‟s knowledge about buying and selling followers almonts all online shop owners know how the mechanism of buying and selling followers is, however regarding the advantages of buying and selling followers from a religious perspective, there is still a lack of understanding. While buying and selling followers in Islam is prohibited because there are more harm than benefits, in buying and selling followers also do not meet the requirements and pillars of buying and selling. Buying and selling followers including gharar, bai Najasy because there are liens in the offer, including followers who are used in buying and selling transactions, mostly robot/fake accounts, or sometimes one person manages more than several accounts.

Keywords: Buy and sell, Followers, Economy Islamic

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Abad sekarang ini lebih dikenal dengan revolusi indsutri 4.0, dimana siapa yang menguasai informasi, maka akan menguasai dunia. Dan derasnya informasi juga sangat didukung dengan lahirnya salah satu alat komunikasi pendukung yang dikenal dengan sosial media atau smartphone saat ini1.

Di era milenium ini, perkembangan teknologi sangat berkembang pesat dimana hal yang memberi dampak besar bagi berbagai aspek termasuk salah satu dalam perkembangan pola di dunia bisnis. Salah satu hal dalam bisnis yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi ada dalam sektor kecepatan proses dan memperoleh informasi yang berguna bagi pelaku bisnis, antara lain adalah dengan adanya sistem informasi maka bisnis dapat berlangsung singkat, cepat, dan praaktis dibandingkan dengan menggunakan sistem manual seperti dukumen tertulis2.

Menurut Kaplan dan Haenlein media sosial adalah sekelompok aplikasi berbasiskan internet yang dibangun berdasarkan kerangka pikiran ideologi dan teknologi dari Web 2.0, dan memungkinkan terbentuknya kreasi pertukaran isi informasi dari pengguna internet. Web 2.0 adalah dasar terbentuknya sosial media.

Media Sosial kini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran Contoh contoh

1Eswanto Sugeng Rahayu, Siti Laela, “Pengaruh Minat Berwirausaha Dan Penggunaan Sosial Media Terhadap Kewirausahaan Mahasiswa”, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta, Jurnal Penegembangan Wiraswasta, Vol. 20, No. 3, (Desember 2018), h. 204.

2Perkembangan teknologi “ https://library.binus.ac.id di Akses pada 18 Agustus 2020 Pada Pukul 16:06 WIB.

(11)

media sosial yang berkembang saat ini adalah : twitter, facebook, myspace, youtube, instagram, path, whatsapp, line, dll 3.

Penggunaan media sosial akhir-akhir ini semakin meningkat, fungsi utama media sosial adalah menjembatani seseorang untuk melakukan interaksi, komunikasi dengan kerabat, teman, dan bahkan digunakan sebagai media mencari teman baru.

Akan tetapi, seiring berjalan media sosial tersebut beralih fungsinya tidak hanya untuk media komunikasi akan tetapi digunakan untuk media mengekspresikan diri, media untuk berlomba-lomba meningkatkan popularitas, dan media untuk melakukan transaksi jual beli4.

Di Indonesia menjadi 1 dari 5 negara dengan profil instagram bisnis terbanyak. Melakukan berbagai bisnis di instagram tentunya membutuhkan banyak follower agar dapat menarik minat para pengguna instagram. Ghost data mengestimasikan, persentase pengguna instagram yang bersifat bot atau palsu meningkat. Akun palsu di instagram, ada sekitar 95 juta akun palsu yang terdapat di instagram. Follower di instagram terbagi dalam dua kriteria yaitu bot follower atau real looking follower dan human follower. Bot follower atau pasif follower biasa

yang disebut dengan robot adalah follower yang tidak ada aktifitas seperti like dan komen atau follower yang dibuat menggunakan software tertentu sehingga mampu

3Moch Hari Purwidiantoro, Dany Fajar Kristanto S.W., Widiyanto Hadi, “ Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM)”, Jurnal Eka Cida, Vol. 1, No. 1, (Maret, 2016), h. 30.

4 Daniel Al Qori, “Transaksi Jual Beli Followers Di Instagram Dalam Perspektif Ekonomi Islam”, Institut Keislaman Abdullah Faqih (IKAF) Gresik, Indonesia, Jurnal Studi Islam, Vol. 12, No.

15, (Agustus 2019), h. 257.

(12)

3

membuat ribuan follower dalam jangka waktu yang singkat. Berbeda dengan real human follower yang memang dijalankan oleh manusia di dunia nyata5.

Instagram merupakan sebuah aplikasi khusus berbagi foto dengan fungsinya untuk mengunggah foto (upload), mengambil foto (download), mengedit foto, menambahkan filter digital foto (efek foto), memberi komentar pada foto, memberi judul foto, memberi lokasi foto, memberi tanda like pada foto, dan membagikan foto ke berbagai layanan jejaring sosial lainnya. Ada beberapa fitur-fitur yang terdapat di aplikasi instagram, yaitu sebagai berikut: Pengikut (followers), menggunggah foto (share), judul foto (caption), mention atau arroba, hastag, geotag atau lokasi, tanda suka (like atau love), dan komentar6.

Keuntungan yang dapat didapatkan ketika seseorang memiliki banyak jumlah

“followers instagram” pada online shop, yaitu membuat akun usaha lebih meyakinkan. Selain itu, yang paling signifikan akan dirasakan oleh pengguna instagram yang memfokuskan akunnya untuk sarana penjualan7.

Jumlah pengguna instagram di Indonesia hingga November 2019, jumlah pengguna aktif 90r;bulanan instagram di indonesia dilaporkan telah mencapai 61.610.000. Artinya, 22,6%, atau nyaris seperempat total penduduk indonesia adalah

5 Nahdiah dan Syarif Hidayatullah, “Analisi Bai‟ Gharar Terhadap Jual Beli Followers di Instagram”, Jurnal Al- Mizan, Vol. 3, No. 2, (Agustus 2019), h. 94.

6Sofia Miranda, “Pengaruh Instragam Sebagai Media Online Shopping Fashion Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universiats Riau”, Jurnal Jom FISIP, Vol. 4, No. 1, (Februari 2017), h. 7.

7 Https://instaindo.com/jasa/tambah-followers.php Diakses pada tanggal 18 Agustus 2020, pukul 18.40 WITA.

(13)

pengguna instagram. Pengguna instagram dengan gender perempuan paling dominan di indonesia. Tercatat jumlahnya mencapai 50,8%, unggul tipis dari pengguna bergender pria yang mencapai 49,2%8.

Di era sekarang, teknologi semakin canggih dan banyak masyarakat yang melakukan jual-beli secara online (tidak bertemu secara fisik). Sebagian masyarakat sering melakukan jual-beli secara online dikarenakan mudahnya dalam proses transaksi yang tidak harus bertatap muka secara langsung antara para penjual dengan pembeli dan tidak terbatas oleh waktu dan tempat, baik dilakukan malam hari, siang hari, maupun sore hari Dikarenakan zaman semakin berkembang, saat ini jual-beli online tidak hanya terbatas oleh barang keperluan sehari-hari, namun ada pula yang melakukan transaksi yang meperjual-belikan jasa yang berupa penambahan followers, likes dan viewers di media sosial Instagram9.

Jual beli follower ini mengandung kontroversi apakah jual beli follower termasuk dalam jual beli yang diperbolehkan dalam Islam atau termasuk dalam jual beli yang tidak diperbolehkan dalam Islam karena ada yang menganggap jual beli follower tergolong kedalam jual beli yang tidak diperbolehkan dalam Islam karena mengandung unsur bai‟ gharar10. Oleh karena itu, permasalahan yang kemudian muncul adalah terdapat pada objeknya karena ketika barang yang diperjual belikan

8Wahyunanda Kusuma Pertiwi “Sebanyak inikah jumlah pengguna instagram di indonesia”, Di kutip dari Kompas.com. (Diakses pada tanggal 15 Agustus 2020)

9 Nur Anisa, Skripsi: "Hukum Islam Praktik Jual Beli Followers, Likes, Viewers Diinstagram". (Lampung: UIN Raden Intan), h. 5.

10 Nahdiah dan Syarif Hidayatullah, “Analisi Bai‟ Gharar Terhadap Jual Beli Followers di Instagram”, Jurnal Al- Mizan, Vol. 3, No. 2, (Agustus 2019), h. 95.

(14)

5

berupa followers, maka akan menimbulkan pertanyaan. Followers itu dapat menjadi objek yang dapat diperjual belikan atau tidak. Selain itu, untuk akun aktif atau “real human followers”penjual tidak memiliki kuasa penuh terhadap objek tersebut, karena pada dasarnya akun tersebut tidak dimiliki oleh penjual.

Berangkat dari persoalan tersebut, maka penulis merasa tertarik dan bertujuan untuk meneliti permasalahan tersebut dengan judul “Pengetahuan Owner Online Shop Tentang Praktek Jual Beli Followers Di Instagram Dalam Pandangan Islam”.

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

1. Penelitian berfokus pada penelitian yang terkait dengan jual beli followers yang dilakukan di sosial media di instagram.

2. Deskripsi Fokus Penelitian

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam mendefinisikan dan memahami penelitian ini, maka penulis akan mendeskripsikan beberapa variabel yang dianggap penting yaitu:

a. Owner online shop

Owner online shop adalah pemilik toko online.

b. Jual beli

Jual beli adalah suatu perjanjian tukar-menukar benda atau barang yang mempunyai nilai secara sukarela di antara kedua belah pihak, yang satu menerima

(15)

benda-benda dan pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan syara‟ dan disepakati.

c. Instagram

Instagram adalah aplikasi berbagi foto dan vidio yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial,termasuk milik instagram sendiri.

d. Followers

Followers adalah orang/akun yang mengikuti kegiatan postingan dalam media sosial.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana mekanisme praktik jual beli followers?

2. Bagaimana pengetahuan owner shop tentang jual beli followers di instagram?

3. Bagaimana pandangan ekonomi islam terhadap praktik jual beli followers di instagram?

D. Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian/penelitian yang sudah pernah dilakukan mengenai suatu masalah yang akan diteliti sehinga terlihat jelas bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan pengulangan atau duplikasi

(16)

7

dari kajikan yang telah ada. Pada dasarnya sudah terdapat beberapa penelitian mengenai transaksi jual beli followers tersebut, adapun diantaranya ialah:

Penelitian yang ditulis oleh Nahdiah dan Syarif Hidayatullah dengan judul

“Analisis Bai‟ Gharar Terhadap Jual Beli Followers di Instagram”. Dalam penelitian tersebut dipaparkan bahwa jual beli followers merupakan jual beli yang sudah umum saat ini. Adapun dalam jual beli followers terjadi karena beberapa hal, diantaranya Pertama, alasan yang membeli followers di instagram adalah karena mengikuti trend yang terjadi saat ini. Dimana para pengguna instagram berlomba-lomba untuk memiliki banyak followers di instagram. Kedua, yaitu para pengguna instagram menggunakan instagram untuk berbisnis memili untuk membeli followers agar dapat menarik minat orang lain berkunjung ke akun online shop-nya, karena jika akun online shop tersebut masih sedikit followers orang jarang ingin berkunung melihat- lihat ke akunnya. Jual beli followers terdapat unsur bai‟ gharar karena terdapat unsur tipuan di dalamnya, dan hukum dari jual beli followers adalah haram, karena sama saja dengan mengelabui orang lain seolah-olah telah memiliki banyak followers.

Unsur gharar yang terdapat dalam jual beli followers yaitu Pertama, jika penjual tidak menjelaskan terlebih dahulu konsekuensi yang didapat pembelian followers di instagram. Kedua, apabila penjual menjual akun kloningan di instagram dengan menggunakan nama orang lain setelah memiliki banyak followers lalu dia menjual akun instagram tersebut maka cara-cara seperti ini terdapat unsur gharar di dalamnya

(17)

Penelitian yang ditulis oleh Nindi Apridha Jamil, Asep Dede Kurnia, dan Jalaluddin dengan judul “Analisis Mekanisme Praktik Jual Beli Followers Dalam Perspektif Ekonomi Islam Di Media Sosial Instagram”. Dalam penelitian ini Jual beli followers ini termasuk kedalam jual beli yang tidak sah yang disebabkan objek yang dipejual belikan tidak jelas wujud maupun dalam hal status kepemilikan objek tersebut bukan seutuhnya milik penjual atau tidak adanya ijin dari si pemilik. Maka syarat dan rukun dari jual beli tersebut tidak terpenuhi. Kemudian kedua, dilihat dari sisi manfaat dalam jual beli followers ini cenderung banyak mendatangkan kemudharatan serta rawan terjadinya penipuan dan dalam transaksi ini mengandung unsur mengambil keuntungan dalam kesempitan yang mengandung tipu daya sehingga mengakibatkan salah satu pihak merugi. Hal tersebut dapat dilihat dari obyek yang diperjualbelikan tidak sesuai dengan kesepakatan di awal sehingga terdapat kerugian dari pihak pembeli mengenai berkurangnya jumlah followers yang dibelinya secara cepat tanpa diketahui pihak pembeli di awal waktu dan tidak adanya jaminan atau garansi dari pihak penjual untuk followers aktif. Jual beli ini tetap ada manfaatnya namun bersifat fiktif, bahkan dapat menimbulkan penipuan yang dapat dirugikan masyarakat dan konsumen.

Penelitian yang ditulis oleh Dani El Qori dengan judul “Transaksi Jual Beli Followers Instagram dalam Perspektif Hukum Islam”. Dalam penelitian ini dipaparkan bahwa praktik jua beli followers instagram merupakan akad jual beli yang tidak sah. Penyebab tidak sahnya praktik ini adalah tidak terpenuhinya syarat

(18)

9

terbentuknya aka, yaitu barang yang diperjualbelikan harus bisa dilihat bentuknya oleh kedua belah pihak, sedangkan dalam transaksi ini objek akad tidak terlihat wujud nyatanya. Kemudian objek akad harus dimiliki oleh penjual, sedangkan dalam transaksi ini penjual bukanlah pemilik dari objek akad tersebut. Serta objek akad harus harus boleh dimanfaatkan sesuai dengan syariat sedangkan kebanyakan pembeli followers menggunakan objek akad untuk menipu pengguna instagram seakan-akan akun instagram pembeli adalah akun yang terpercaya karena melihat banyaknya followers.

Penelitian yang ditulis oleh Ivan Nuryat, Ramdan Fawzi dan Nanik Eprianti dengan judul “Tinjauan Etika Bisnis Islam terhadap Praktek Jual Beli Likes Instagram”. Dalam penelitian ini konsep jual beli berdasarkan Etika bisnis Islam harus mempunyai rumusan yang jelas agar dapat diaplikasikan dengan baik, karena sebagaimana kita ketahui mempelajari etika bisnis bukan berarti belajar akan kejujuran, kesopanan, kerajinan dan sebagainya dalam bekerja. Lebih dari sekedar itu, kita perlu memadukan antara nilai agama dan perilaku keberagamaan. Dalam proses jual beli penting sekali adanya etika. Etika jual beli sangat diperlukan bagi siapa saja yang hendak melakukan transaksi jual beli. Dalam hal ini biasanya yang melakukan proses jual beli adalah penjual dan pembeli. Jadi perlu adanya etika bagi para penjual dan pembeli, agar dalam transaksi jual beli dapat terlaksana dengan baik yang sesuai dengan etika dan syara'.

(19)

Penelitian yang ditulis oleh Syaifullah M.S. dengan judul” Etika Jual Beli Dalam Islam”. Dalam penelitian ini dipaparkan Etika Jual beli dalam Islam sangatlah luas yang mencakup segala hal yang bersangkut paut dengannya. Etika Islam mengatur agar perpindahan barang dari tangan satu ke tangan lainnya secara sah dan halal serta baik bagi pihak yang bertransaksi. Islam tidak melarang adanya inovasi dan kreasi disegala lini dalam jual beli, namun Islam memberikan sinyal-sinyal yang harus diikuti agar tidak merusak tatanan bermasyarakat, sehingga silaturrahmi diantara manusia sesuai dengan tujuan diciptakan berbeda antara yang satu dengan lainnya dapat tercapai yang tentunyan untuk saling melengkapi. Etika Islam diterapkan sebagai solusi peradaban yang bermartabat dari sekian banyak sistem ekonomi yang masih mengandung unsur aniaya di dalamnya, apakah aniaya itu dalam bentuk fisik, psikis mapun harta benda, untuk dapat mengangkat martabat umat manusia secara umum dan khususnya bagi umat Islam.

Penelitian yang ditulis oleh Shobirin dengan judul” Jual Beli Dalam Pandangan Islam”. Dalam penelitian ini Bagi umat Islam yang melakukan bisnis dan selalu berpegang teguh pada norma-norma hukum Islam, akan mendapatkan berbagai hikmah diantaranya; (a) bahwa jual beli (bisnis) dalam Islam dapat bernilai sosial atau tolong menolong terhadap sesama, akan menumbuhkan berbagain pahala, (b) bisnis dalam Islam merupakan salah satu cara untuk menjaga kebersihan dan halalnya barang yang dimakan untuk dirinya dan keluarganya, (c) bisnis dalam Islam merupakan cara untuk memberantas kemalasan, pengangguran dan pemerasan kepada

(20)

11

orang lain, (e) berbisnis dengan jujur, sabar, ramah, memberikan pelayanan yang memuaskan sebagai mana diajarkan dalam Islam akan selalu menjalin persahabatan kepada sesama manusia.

Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian sebelumnya terkait jual beli followers, yaitu media yang digunakannya. Selain itu, jenis followers yang diperjual belikannya. Karena berdasarkan observasi awal, didapati adanya perdagangan

“followers yang tidak aktif atau akun palsu”. Oleh sebab itu, maka penelitian yang akan penulis kaji dengan judul Pengetahuan Owner Online Shop Terhadap Praktel jual Beli Followers Di Instagram Dalam Pandangan Islam

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan pada penjelasan sebelumnya maka dapat dituliskan tujuan penulisan yaitu:

a. Untuk mengetahui dan memahami mekanisme praktik jual beli followers instagram..

b. Untuk mengetahui dan memahami jual beli followers instagram dalam pandangan ekonomi.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kegunaan Praktis

1) Bagi Pengguna Instagram

(21)

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para pengguna media sosial instagram dalam melakukan praktik jual beli followers instagram.

2) Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai perbandingan penelitian berikutnya, untuk dikaji lebih mendalam sehingga dapat memberikan temuan penelitian yang lebih bervariasi.

b. Kegunaan secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah kumpul ilmu pengetahuan dan pustaka keislaman terutama dalam bidang ekonomi Islam khususnya pengetahuan yang berhubungan dengan jual beli followers instagram. Sehingga diharapkan dapat dijadikan bahan bacaan, referensi,dan acuan bagi penelitian- penelitian berikutnya.

(22)

13 BAB II

TINJAUAN TEORITIS A. Jual Beli

1. Definisi Jual Beli

Jual beli secara bahasa adalah tukar menukar.11 Kata jual-beli mengandung satu pengertian, yang berasal dari bahasa Arab, yaitu kata ba‟i, berarti menjual12. Jual-beli (ba‟i) artinya menjual, mengganti dan menukar (sesuatu dengan sesuatu yang lain). Kata ba‟i dalam bahasa Arab terkadang digunakan untuk pengertian lawannya, yaitu kata syira‟ (beli). Dengan demikian kata ba‟i berarti kata jual dan sekaligus juga berarti kata beli13.

Secara syariat, jual beli adalah tukar menukar suatu harta dengan harta walaupun dalam tanggungan atau tukar menukar harta dengan jasa yang hukumnya mubah dengan transaksi selamanya (bukan bersifat temporal) bukan riba dan pinjaman14.

Jual beli (bisnis) dimasyarakat merupakan kegiatan rutinitas yang dilakukan setiap waktu oleh semua manusia. Tetapi jual beli yang benar menurut hukum Islam belum tentu semua orang muslim melaksanakannya. Bahkan ada pula yang tidak tahu

11Muhammad Qosim Al-Gozzi, 2003, Fath al-Qorib al-Mujib, Beirut: Dar-alkutub Alilmiah, h. 30.

12AW. Munawwir, 1984, Kamus al-Munawwir Arab – Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Progresif, h. 135.

13 M. Ali Hasan, 2003, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam (Fiqh Muamalat), Jakarta:

t.p, h. 113.

14 Izzudin Karimi, Fikih Muyassar (Jakarta: Darul Haq, 2017), h. 345.

(23)

sama sekali tentang ketentutan-ketentuan yang di tetapkan oleh hukum Islam dalam hal jual beli (bisnis)15.

2. Dasar Hukum Jual Beli a. Al- Quran

Transaksi jual beli merupakan aktifitas yang dibenarkan dalam Islam, baik disebutkan dalam al-Qur‟an, al-Hadis maupun ijma‟ ulama. Diantara dasar hukum jual beli ialah: Al-Qur‟an al-Karim surah an-Nisa‟ ayat 29 dan surah al-Baqarah ayat 275, yakni:

















































Terjemahnya:

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.” (QS an-Nisa: 29)16.

...











... 

15 Shobirin, “Jual Beli Dalam Pandangan Islam”, Jurnal Bisnis, Vol. 3, No. 2, (Desember 2015), h. 240.

16 Al-Qur‟an Al-Karim dan Terjemahannya Departemen Agama RI, Semarang: Toha Putra Semarang, 2002, h. 83.

(24)

15

Terjemahnya:

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” (Q.s al- Baqarah: 275)17.

b. As-Sunnah

Dan berdasarkan hadist Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“Dari Abi Sa‟id dari Nabi SAW beliau bersabda : Pedagang yang jujur (benar) dan dapat dipercaya nanti bersama-sama dengan Nabi, Shiddiqin dan Syuhada”.

(HR.At-Tirmidzi18. c. Ijma

Ulama telah bersepakat bahwa jual beli diperbolehkan dengan alasan bahwa manusia tidak akan mampu mencukupi kebutuhan dirinya, tanpa bantuan orang lain.

Namun demikian, bantuan atau barang milik orang lain yang dibutuhkannya itu, harus diganti dengan barang lainnya yang sesuai 19 . Sehingga dengan disyari‟atkannya jual beli tersebut merupakan salah satu cara untuk merealisasikan keinginan dan kebutuhan manusia, karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dan bantuan orang lain20.

3. Rukun dan Syarat Jual Beli

Menurut Wahbah Zuhaili, demikian pula menurut jumhur ulama, bahwa rukun jual beli meliputi (penjual dan pembeli), (ijab kabul), (objek akad atau

17 Al-Qur‟an Al-Karim dan Terjemahannya, h.47.

18At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, Juz 3, Nomor Hadis 1209, Maktaba Kutub Al-Mutun, Silsilah Al-„Ilm An-Nafi‟, Seri 4, 1426 H, h. 515.

19Ahmat Syafei, Fiqih Muamalah Untuk UIN, STAIN, PTAIS, dan Umum, Bandung: Pustaka Setia, Cet. Ke-10, 2001, h. 74-75.

20 Qamarul Huda, Fiqh Muamalah, h. 54.

(25)

barang)21. Sedangkan menurut minoritas ulama, rukun jual beli hanya ada satu, yakni ijab dan kabul yang menunjukkan adanya maksud untuk saling menukar atau sejenisnya (mu‟āṭah), demikian menutur ulama Hanafiyyah22.

Dalam jual beli terdapat rukun dan syarat yang harus dipenuhi, diantaranya, yaitu:

a. Aqidayn (yang membuat perjanjian), yaitu penjual dan pembeli, dengan syarat keduanya harus sudah baligh dan berakal sehingga mengerti benar tentang hakekat barang yang dijual. Adapun syarat-syarat bagi orang yang melakukan akad adalah sebagai berikut :

1) Aqil (berakal). Karena hanya orang yang sadar dan berakallah yang akan sanggup melakukan transaksi jual beli secara sempurna.

2) Tamyi, yaitu mampu membedakan mana yang baik dan yang buruk.

3) Mukhtar,yaitu tidak ada paksaan dan bebas melakukan transaksi jual beli b. Ma‟qud alaih yaitu barang yang diperjual belikan, syaratnya ialah :

1) Objek boleh dalam bentuk barang atau hak, serta milik penjual secara penuh.

2) Objek harus berupa barang ataupun hak yang dapat dimanfaatkan sesuai syariat maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) Objek harus berwujud dan dapat diserahterimakan pada saat akad berlangsung maupun pada waktu yang telah ditentukan yang dapat dilakukan menggunakan akad jual beli salam atau akad istishna‟.

21 Wahbah Zuhaili, Al-Mu’tamad fi Al-Fiqh Al-Syafi’i,Juz 3, h. 11.

22 Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islam wa Adillatuhu, Juz 5, h. 28.

(26)

17

c. Sighat, yaitu serah terima antara penjual dengan pembeli dengan lafadz yang jelas, dengan syarat yaitu:

1) Disampaikan secara jelas ijab dan qobul agar dapat dipahami oleh kedua belah pihak

2) Adanya kesesuaian antara ijab dan qobul

3) Berada dalam satu majelis ada pada saat ijab dan qobul bersambung.

Bersambungnya akad dapat diketahui dengan adanya sikap saling mengetahui diantara kedua pihak yang melangsungkan akad, seperti kehadiran keduanya ditempat berbeda, tetapi dimaklumi oleh keduanya23.

Disamping itu para ulama juga mengemukakan syarat-syarat lain, antara lain:

a. Barang yang menjadi objek transaksi jual beli benar-benar milik penjual, artinya tidak tersangkut dengan kepemilikan orang lain24.

b. Hendaknya barang yang akan dijual ada c. Hendaknya barang yang akan dijual bernilai

d. Hendaknya barang yang akan dijual bisa diserahterimakan pada saat transaksi.

e. Kepemilikan dan otoritasnya25. f. Dan Bebas dari gharar26.

23Hadi Mulyo, Falsafah dan Hikmah Hukum Islam (Semarang: Adhi Grafika, 1992), h. 375.

24 Imam Mustofa, Fiqih Mu‟amalah Kontemporer, hlm. 28.

25 Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islam wa Adillatuhu, Juz 5, hlm. 36-37. Lihat pula dalam;

Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah, hlm. 83.

26 Imam Mustofa, Fiqih Mu‟amalah Kontemporer, hlm. 28.

(27)

Pertama, barang yang menjadi objek transaksi benar-benar milik sah penjual atau orang yang melakukan akad. Dalam artian bahwa orang yang melakukan perjanjian jual beli atas suatu barang adalah pemilik sah barang tersebut dan atau telah mendapatkan izin dari pemilik sah barang tersebut27.

Kedua, hendaknya barang yang akan dijual ada. Dengan demikian, tidak sah jual yang tidak ada wujud barangnya sama sekali, seperti menjual janin dari janin hewan yang masih ada dalam kandungan, ataupun menjual sesuatu yang kemungkinan besar akan tidak, seperti janin yang masih ada dalam kandungan dan air susu yang masih ada dalam sumber asalnya28.

Ketiga, barang yang akan dijual bernilai. Perihal ini selain barang bernilai juga halal, dapat dimiliki, dapat disimpan, dan dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya serta tidak menimbulkan kerusakan. Demikian diantara syarat yang berkaitan dengan objek transaksi sebagaimana diutarakan oleh Mustofa29.

Keempat, barang yang akan dijual bisa diserahterimakan pada saat transaksi atau pihak penjual dapat atau mampu menyerahkan. Sehubungan dengan ini, yang dimaksud dengan mampu menyerahkan yaitu bahwa pihak penjual (baik sebagai pemilik maupun sebagai kuasa) dapat menyerahkan barang yang dijadikan objek jual beli sesuai dengan bentuk dan jumlah yang diperjanjikan pada waktu penyerahan barang kepada pihak pembeli.

27 Chairuman Pasaribu dkk, Hukum Perjanjian dalam Islam, hlm. 39

28 Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islam wa Adillatuhu, Juz 5, hlm. 60.

29 Imam Mustofa, Fiqih Mu‟amalah Kontemporer, hlm. 26.

(28)

19

Kelima, kepemilikan dan otoritasnya. Artinya masingmasing pihak yang terlibat transaksi harus cakap hukum dan merupakan pemilik otoritas atau kewenangan untuk melakukan penjualan atau pembelian suatu barang. Otoritas ini dapat diwakilkan kepada orang lain yang juga harus cakap hukum30.

Konsekuensi hukum jual beli seorang yang tidak memiliki “kepemilikan dan otoritas” tidak sah ini berdasarkan hadis berikut :

Artinya: Dari Ḥakīm Ibn Hizam, Ia berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Saw,. Ya Rusulallah (bagaimana) tentang seseorang yang datang kepadaku, lalu meminta kepadaku supaya aku menjual sesuatu yang aku tidak memilikinya untuk kujual ?,. Ia menjawab: Janganlah engkau menjual apa yang tidak engkau miliki (H.R Imām yang lima)31.

Keenam, bebas dari gharar. Gharar sendiri secara bahasa bermakana “resiko atau bahaya”32. Paralel dengan ini, dalam kamus al-Munawir disebutkan gharar yaitu membahayakan, kebatilan dan kebohongan33. Lebih lanjut dalam bahasa al-Kattani,

30 Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islam wa Adillatuhu, Juz 5, hlm. 36.

31 Faīṣal bin „Abd al-Azīz Ali Mubārak, Bustān Al-Aḥbār Muḥtaṣar Naīl Al-Aūṭār, Terj. A.

Qadir Hassan dkk, Surabaya: Bina Ilmu Offset, Cet. Ke3, Juz 4, 2001, hlm. 1665-1666. Lihat pula;

Mālik bin Anas, Al-Muwaṭā‟, Taḥqīq Kulāl Ḥasan „Alī, Damskus: Muassasah al-Risālah, Cet. Ke-I, 2013, hlm. 491.

32 Atabik Ali dkk, Kamus Kontemporer Arab Indonesia, Yogyakarta: Multi Karya Grafika, Cet. Ke-7, 2003, hlm. 1347.

33 Ahmad Warson Munawir, Kamus al-Munawir (Arab-Indonesia terlengkap), Surabaya:

Pustaka Progresif, 1997, hlm. 1001.

(29)

penerjemah buku al-Fiqh al-Islam Wa Adillatuh mengartikannya dengan

“manipulasi”34.

Sedangkan menurut al-Syarakhsī (Hanafiyyah), bahwa gharar adalah jual beli yang tidak diketahui akibatnya. Menurut al-Qarafi (Malikyyah) adalah jual beli yang tidak diketahui apakah barang bisa didapat atau tidak. Menurut al-Syirazi adalah jual beli yang tidak jelas barang dan akibatnya. Menurut Ibn Taimiyyah (Hanabilah) gharar adalah transaksi dimana pembeli tidak tahu barang apa yang dibelinya dan barang apa yang dijualnya. Kesimpulannya, jual beli yang mengandung gharar adalah jual yang mengandung bahaya (kerugian) bagi salah satu pihak dan bisa mengakibatkan hilangnya harta atau barangnya.

4. Macam-macam akad dan Jual beli dalam Islam

Dari segi keabsahannya menurut syariat akad terbagi menjadi dua,yaitu : a. Akad shahih, yaitu akad yang telah memenuhi rukun dan syarat jual beli.

b. Akad yang tidak shahih, yaitu akad yang terdapat kekurangan pada rukun dan syaratnya.35

Fiqh muamalah akan memamaparkan jenis-jenis jual beli yaitu :

a. Ba‟i al-mutlaqah, yaitu akad jual beli antara barang atau jasa dengan uang. Uang sebagai alat tukar, jual beli semacam ini melingkupi semua produk-produk lembaga keuangan yang didasarkan atas prinsip jual beli.

34 Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islam wa Adillatuhu, Juz 5, hlm. 100.

35 Ibid, h. 79.

(30)

21

b. Ba‟i al-muqayyadah, yaitu akad jual beli antara barang dengan barang. Aplikasi jual beli semacam ini dapat dilakukan sebagai jalan keluar bagi transaksi ekspor yang tidak dapat menghasilkan valuta asing karena dilakukan pertukaran barang yang dinilai dalam valuta asing.

c. Ba‟i al-sharf, yaitu akad jual beli antara mata uang dengan mata uang, seperti rupiah dengan dollar.

d. Ba‟i al-murabahah, yaitu akad jual beli barang dimana penjual menjelaskan secara rinci harga perolehan barang dan keuntungan yang dia peroleh.

e. Ba‟i al-musawamah, yaitu akad jual beli umum dimana penjual tidak memberitahu mengenai harga pokok dan keuntungan.

f. Ba‟i al-muwadha‟ah, yaitu akad jual beli dimana penjual akan menjual barang dengan harga yang lebih rendah dari pasaran biasanya berupa aktiva tetap yang memiliki nilai buku rendah.

g. Ba‟i as-salam, yaitu akad jual beli dimana pembeli membayar uang atas barang yang telah disebutkan spesifikasinya, sedangkan barang yang diperjualbelikan akan diserahkan kemudian, yaitu pada tanggal yang telah disepakati.

h. Ba‟i al-istishna‟, yaitu akad jual beli dimana harga atas barang tersebut dibayar terlebih dahulu tetapi untuk pembayaran selanjutnya dapat diangsur sesuai dengan jadwal dan syarat-syarat yang disepakati bersama, sedangkan barang yang dibeli diproduksi dan diserahkan kemudian hari.

5. Bentuk- bentuk Jual Beli

(31)

Ulama Hanafīyyah membagi jual beli dari segi sah atau tidaknya terdiri atas dua jenis, yaitu:36

1. Jual Beli yang Diperbolehkan (Sah)

Jual beli yang dibolehkan yaitu jual beli yang memenuhi syariat, memenuhi rukun dan syarat yang ditentukan oleh Al-qur‟an dan Hadist, bukan milik orang lain, tidak tergantung pada hak khiyār lagi. Sebagian jumhur ulama berpendapat bahwa akad atau jual beli yang keluar dari ketentuan syari‟at harus ditolak atau tidak dianggap, baik dalam muamalah maupun ibadah.begitu juga sebaliknya jika jual beli yang dilakukan telah memenuhi syariat Islam, maka jual beli tesebut masuk dalam kategori jual beli sah.

2. Jual Beli yang Dilarang (Batal)

Jual beli dikatakan sebagai jual beli yang batal apabila salah satu atau seluruh rukunnya tidak terpenuhi, atau jual beli itu dari segi hukum dan sifatnya tidak disyari‟atkan sebagaimana hadis Nabi Saw, yakni: Berdasarkan hadis tersebut, jual beli gharar adalah jual beli barang yang mengandung kesamaran, atau jual beli benda yang tidak ada atau dikhawatirkan tidak ada, dan atau jual beli barang yang tidak dapat diserahkan37. Selanjutnya, adapun jenis-jenisnya adalah sebagai berikut:38 a. Menjual sesuatu yang tidak ada.

36Muhammad Yazid, Hukum Ekonomi Islam, Sidoarjo: Cahaya Intan, 2014, h. 28.

37 Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah Untuk UIN, STAIN, PTAIS, dan Umum, h. 97.

38 Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islam wa Adillatuhu, Juz 5, h. 280.

(32)

23

Para Imam Mazhab sepakat bahwa jual beli barang yang tidak ada atau ada kemungkinan tidak ada itu tidak sah. Seperti menjual tanaman dan buah yang belum tampak sempurna. Pendapat sebagian ulama Hanbali tentang jual beli yang tidak ada sebagaimana dikemukakan oleh Ibn al-Qayyim dan gurunya, Ibn Taimiyah membolehkan jual beli barang yang tidak ada saat transaksi, apabila barang itu dijamin adanya di masa mendatang sesuai kebiasaan.

b. Jual beli yanng mengandung unsur Gharar (manipulasi).39 B. Instagram

Instagram berasal dari 2 (dua) kata yaitu insta dan telegram. Jadi instagram ialah sebuah aplikasi untuk mengambil foto, lalu membagikan foto dengan mudah dengan filter-filter yang menarik. Instagram ada sejak tahun 2010 dimana pendirinya ialah Kevin Systrom dan Mike Krieger. Kevin adalah mahasiswa lulusan tahun 2006 dari Universitas Stanford program studi Management Science and Engineering,sedangkan Mike ialah sarjana lulusan Universitas Standford yang fokus pada Human Computer Interaction.

Instagram merupakan sebuah aplikasi khusus berbagi foto dengan fungsinya untuk mengunggah foto (upload), mengambil foto (download), mengedit foto, menambahkan filter digital foto (efek foto), memberi komentar pada foto, memberi judul foto, memberi lokasi foto, memberi tanda like pada foto, dan membagikan foto ke berbagai layanan jejaring sosial lainnya. Ada beberapa fitur-fitur yang terdapat di

39Abdul Azim bin Badawi al-Khalafi, Al-Wajīz, h. 600.

(33)

aplikasi instagram, yaitu sebagai berikut: Pengikut (followers), menggunggah foto (share), judul foto (caption), mention atau arroba, hastag, geotag atau lokasi, tanda suka (like atau love), dan komentar40.

Instagram adalah aplikasi untuk photo-sharing dan layanan jejaring sosial online yang memungkinkan penggunaya untuk mengambil gambar, menerapkan filter digital untuk mereka, dan berbagi hasilnya melalui berbagai layanan sosial media seperti Facebook, Twitter dan situs lainnya. Ciri khas dari Instagram adalah hasil fotonya yang berupa persegi, mirip dengan produk Kodak Instamic dan gambar- gambar yang dihasilkan oleh foto Polaroid berbeda dengan kamera modern yang biasanya memiliki bentuk persegi panjang41.

Media sosial hadir sebagai situs komunitas sosial terbesar di dunia, dimana pengguna dapat berinteraksi dengan teman lainnya di daerah atau negara lain dengan dapat melihat foto yang di posting oleh pengguna. Berbagai macam peluang bisnis, informasi bisnis, strategi marketing suatu produk bisa dijumpai dalam setiap update instagram para penggunanya. Instagram telah menjadi suatu fenomena sendiri dikalangan pengguna media sosial khususnya remaja. Instagram adalah salah satu sosial media yang dapat berbagi foto yang dapat memungkinkan penggunanya untuk mengambil foto dan selanjutnya berbagi pada layanan jejaring sosial.

40Sofia Miranda, “Pengaruh Instragam Sebagai Media Online Shopping Fashion Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universiats Riau”, Jurnal Jom FISIP, Vol. 4, No. 1, (Februari 2017), h. 7.

41Kjell H. Landsverk, The Instragam Handbook, Terj. Gita Haris, Prime Head: Limited United Kingdom, 2004, hlm. 45.

(34)

25

Walaupun banyak media sosial yang lain sering digunakan oleh kalangan remaja tetapi instagram sendiri tidak kalah populernya. Karena instagram ini sendiri merupakan media social pertama bergerak khususnya dalam bidang foto.

Dibandingkan dengan media sosial lainnya, instagram lebih memaksimalkan fiturnya untuk komunikasi melalui gambar atau foto.

C. Followers

Followers (pengikut) adalah sebuah akun yang mengikuti akun lainnya.

Followers terbagi menjadi 2 (dua) macam, ialah:

1. Followers aktif ialah real account atau pengikut yang mempunyai kemampuan untuk memberikan tanda suka atau like pada unggahan, serta mereka juga dapat melakukan untuk berhenti mengikuti (unfollow) akun lainnya.

2. Followers pasif ialah sebuah akun boot (palsu) yang tidak dapat melakukan tanda suka atau like pada sebuah postingan, serta biasanya akun ini didapat dari akun yang sudah tidak terpakai42.

Perbedaan followers aktif dan pasif

Followers aktif Follwers pasif

Asli orang Indonesia Akun robot atau bot

Bisa like Tidak bisa like

Bisa comment Tidak bisa comment

Bisa unfollow Tidak bisa unfollow

42Nurokhman, Penjual Followers, Wawancara Pribadi, 5 Agustus 2020 pukul 15.00 WIB

(35)

Adapun beberapa fitu-fitur yang terdapat pada aplikasi Instagram, diantaranya adalah:

a. Followers (pengikut)

Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan menjadi pengikut akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna lainnya.

Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting. Dimana jumlah tanda suka dari pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak.

b. Following (mengikuti)

Following yaitu kebalikan dari pengikut, ikutan adalah akun seseorang yang mengikuti akun pengguna lainnya.

c. Upload Foto (mengunggah foto)

Kegunaan utama dari Instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto yang akan diunggah dapat diperoleh melalui kamera i-Device ataupun foto-foto yang ada di album foto di iDevice tersebut.

d. Kamera

(36)

27

Foto yang telah diambil melalui aplikasi Instagram dapat disimpan di dalam i- Device tersebut. Penggunaan kamera melalui Instagram juga dapat langsung menggunakan efek-efek yang ada, untuk mengatur pewarnaan dari foto-foto yang dikehendaki oleh pengguna. Ada juga efek kamera tilt-shift yang fungsinya ialah memfokuskan sebuah foto pada satu titik tertentu. Foto-foto yang akan diunggah melalui Instagram tidak terbatas atas jumlah tertentu, melainkan Instagram memiliki keterbatasan ukuran untuk foto. Ukuran yang digunakan di dalam Instagram adalah dengan rasio 3:2 atau hanya sebatas berbentuk kotak saja.

e. Aroba.

Instagram juga memiliki fitur dimana para penggunanya dapat menyinggung pengguna lainnya dengan menambahkan tanda aroba (@) dan memasukkan akun instagram dari penggunanya tersebut, para pengguna tidak hanya dapat menyinggung pengguna lainnya di dalam judul foto, melainkan juga pada bagian komentar foto.

Pada dasaranya dalam menyinggung pengguna yang lainnya, yang dimaksud adalah untuk berkomunikasi dengan pengguna yang telah disinggung tersebut.

f. Tanda Suka.

Instagram juga memiliki sebuah fitur tanda suka yang fungsinya memiliki kesamaan dengan yang disediakan Facebook, yaitu sebagai penanda bahwa pengguna yang lain menyukai foto yang telah diunggah. Berdasarkan dengan durasi waktu dan jumlah suka pada sebuah foto di dalam Instagram, hal itulah yang menjadi faktor khusus yang mempengaruhi foto tersebut terkenal atau tidak. Namun jumlah pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting membuat foto menjadi terkenal. Bila

(37)

sebuah foto menjadi terkenal, maka secara langsung foto tersebut akan masuk ke dalam halaman populer tersendiri. Instagram diciptakan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger, dua sarjana dari Stanford University di Amerika Serikat. Mereka berdua meluncurkan Instagram pada bulan Oktober 2010. Layanan instagram yang tadinya masih berupa aplikasi Smartphone ini mendapatkan popularitas yang tinggi dalam waktu cepat, dengan lebih dari 100 pengguna yang terdaftar43.

1. Fungsi Fitur Media Instagram

Seorang entrepreneur atau pengusaha online sangat bisa menggunakan instagram sebagai media pemasaran produk yang akan dijual. Alasannya, instagram adalah salah satu aplikasi yang menjanjikan untuk dijadikan senjata dalam content strategy. Selain itu, foto atau gambar termasuk dalam kategori konten yang paling appealing buat pelanggan, baik itu yang menjual produk, maupun yang menawarkan jasa. Kesenangan yang didapat pengguna instagram adalah di saat pengguna lain melihat fotonya dan berinteraksi, atau pengguna melihat pengguna lain melihat fotonya dan memberi komentar atau sekedar memberi “hati”. Interaksiinteraksi yang disediakan oleh instagram itu membuat para pengguna mampu membangun lingkaran sosial dengan mengikuti posting pengguna tertentu yang disukai, berinteraksi, dan lebih jauh lagi, berkolaborasi untuk menghasilkan foto yang bagus.44

43 Kjell H. Landsverk, The Instragam Handbook, hlm. 50.

44 Dian Innes Anjaskara, Pengaruh Sikap pada Media Sosial Instragam Terhadap Minat Beli Produk Kecantikan Melalui Instragam, Yogyakarta: Skripsi Universiats Muhammadiyah, 2006, hlm.

10. Skripsi dipublikasikan.

(38)

29

Hingga saat ini, instagram telah memiliki sejumlah fitur yang dapat digunakan penggunanya, yaitu sebagai berikut:

a. Live (siaran langsung), yaitu fitur baru unggulan instagram yang dapat digunakan penggunanya untuk melakukan siaran secara langsung serta berbagi mengenai aktivitas atau kegiatan apa saja yang sedang di lakukan.

b. Instragam Story, yaitu, fitur yang digunakan untuk mengunggah foto atau video singkat mengenai kegiatan sehari-hari yang sifatnya sementara, pembaruan foto atau video tersebut akan hilang dengan sendirinya ketika waktu pengunggahannya sudah melampaui batas waktu 24 jam.

c. Like, yaitu, sebuah fitur yang dapat digunakan pengguna instagram untuk memberi apresiasi sebagai bentuk rasa suka terhadap postingan pengguna instagram lainnya.

Like di instagram disimbolkan dengan ikon berbentuk “hati”.

d. Comment, yaitu, sebuah fitur yang dapat digunakan untuk mengomentari postingan pengguna instagram lainnya.

e. Face Filter, yaitu, fitur instagram yang dapat memberikan efek “lucu” saat kamera menghadap ke wajah seseorang.

f. Rewind, yaitu, fitur yang berfungsi untuk memutar balik video yang yang di buat melalui instagram story. Fitur tersebut akan memutar rekaman dari bagian paling akhir ke bagian awal.

g. Boomerang, yaitu, sebuah fitur yang digunakan untuk mengulang-ulang gerakan saat membuat video di instagram story.

(39)

Pengetahuan Owner Jual Beli Followers dalam Islam

h. Simpan atau Bookmark, yaitu, sebuah fitur yang digunakan untuk meyimpan foto atau video di instagram untuk dapat di lihat kembali di lain waktu.

i. Dirrec Message, yaitu, sebuah fitur yang dapat digunakan untuk mengirim pesan antar sesama pengguna instagram.

j. Super Zoom, yaitu, sebuah fitur terbaru instagram yang digunakan untuk memperbesar objek video yang disertai dengan suara. Serta masih banyak fitur- fitur lain yang sangat bermanfaat dan menghibur bagi pengguna instagram45.

D. Kerangka Pikir

Gambar 1.1 Kerangka fikir

Berdasarkan gambar 1.1 jual beli followers instagram dikaji tentang pengetahuan ownernya. Pengetahuan owner tentang jual beli dalam pandangan Islam, lebih spesifiknya tentang jual beli followers instagram adalah hal penting yang harus

45 Ikhsan Tila Mahendra, Peran Media Sosial Instragam dalam Pembentukan Kepribadian Remaja Usia 12-17 Tahun di Kelurahan Kabelan Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017, hlm. 22-24. Skripsi dipublikasikan.

Halal Haram

(40)

31

diketahui. Pengetahuan owner berhubungan lansung dengan jual beli dalam Islam karena pengetahuan owner yang akan dikaji terkait dengan jual beli. Nah, hasil pengkajian ini nantinya digunakan untuk menetapkan pengetahuan ownernya dalam pandangan Islam itu boleh atau tidak. Atau dengan kata lain halal atau haram.

(41)

32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan yaitu metode dengan mengumpulkan secara khusus mengenai realitas transaksi jual beli followers di instagram. Dalam penelitian ini penulis akan mengamati langsung transaksi jual beli followers di media sosial Instagram.

2. Sumber Data

Data adalah segala informasi yang dijadikan dan diolah untuk suatu kegiatan penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan46. Sumber data adalah sumber keterangan yang didapatkan penulis melalui data primer dan data sekunder47. Adapun sumber data yang dibutuhkan adalah:

a. Sumber Data Primer

Data primer, yaitu data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data penyelidikan untuk tujuan yang khusus48. Adapun yang dimaksud sebagai sumber data primer adalah pihak-pihak yang terlibat dalam praktik jual beli followers di media instagram, yaitu sebagian para pembeli dan penjual yang ada di media tersebut.

46 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam (Jakarta: Rajawali Pers,2017),h. 97.

47Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 87.

48Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode, dan Teknik, Bandung:

Tarsito, 1990, h. 163.

(42)

33

Sumber data yang diperoleh dari data-data yang didapat langsung dari lapangan yaitu sepanjang penulis melakukan penelitian akan mencari data-data terkait jual beli followers di Instagram. Penelitian yang dilakukan dalam praktik jual beli followers dilakukan di dunia maya atau internet

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pengumpulan atau pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi berupa penelaah terhadap dokumen pribadi, resmi kelembagaan, referensi-referensi yang memiliki relevansi dengan focus permasalahan penelitian. Sumber data sekunder dapat digunakan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan masalah penelitian.49 Data sekunder dalam penelitian ini meliputi literature mengenai jual beli followers maupun pustaka yang relevan dengan penelitian.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lokasi Makassar yang secara khusus mengambil objek penelitian yaitu Owner online shop (skincare), Akademisi, dan MUI.

C. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah

49 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Social (Jakarta : Gaung Persada Press,2008),h. 76.

(43)

tertentu50. Wawancara, yaitu metode pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan kepada narasumber yang terkait dengan permsaalahan penelitian.

Wawancara yang dilakukan penulis dengan pihak-pihak yang berperan aktif dalam menggunakan media sosial Instagram dan pihak-pihak yang terkait dalam transaksi jual beli followers di Instagram.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan data-data yang didapatkan melalui dokumentasi maupun bahan pustaka. Data tersebut berupa data jadi, baik berupa surat-surat, catatan harian, laporan dan sebagainnya 51 . Pada penelitian ini penulis akan mengumpulkan data-data seperti testimoni dari pembeli yang melakukan transaksi jual beli followers.

D. Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul semua, langkah selanjutnya yaitu menganalisis data dan mengambil kesimpulan dari data yang telah ada. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitatif52.

Dalam menganalisis data penulis menggunakan teknik analisis data yang dikembangkan oleh Miles and Huberman, yang membagi langkah-langkah dalam kegiatan analisis data dengan beberapa bagian yaitu:

50 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung: Mandar Maju, 1996, h. 187.

51 Boedi Abdullah, Metode Penelitian Ekonomi Islam Muamallah (Bandung: Pustaka Setia, 2014), h. 40.

52 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, h. 14.

(44)

35

1. Pengumpulan data

Pada tahap ini penulis akan mengumpulkan data terkait dengan wawancara dan dokumentasi berdasarkan kategori dari permasasalahan kemudian akan dikembangkan dengan pencarian data selanjutnya.

2. Reduksi data

Suatu tindakan dengan menyortir data yang perlu dan tidak perlu agar data menjadi lebih akurat supaya dapat ditarik sebuah kesimpulan, pada penelitian ini reduksi data adalah berupa ringkasan dari hasil wawancara.

3. Penyajian data

Pada tahap ini merupakan rangkaian informasi berupa kalimat narasi ataupun hasil wawancara agar dapat ditarik kesimpulan.

4. Penarikan kesimpulan

Setelah dilakukan tahap-tahap tersebut barulah dapat dilakuan penarikan kesimpulan53.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Suharismi instrumen penelitian adalah menganalisis data agar penelitian tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya atau alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti dalam mengumpulkan data. Selanjutnya instrumen yang diartikan

53 Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 226.

(45)

sebagai alat bantu adalah saran yang dapat diwujudkan dalam benda, seperti pedoman wawancara dan sebagainya khususnya dalam penelitian kualitatif54.

Pengumpulan atau pengukuran data penelitian baik data primer ataupun data sekunder selalu menggunakan alat pengukur yang dikenal dengan istiah istrumen penelitan. Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mempermuda pengukuran suatu variabel. Namun, sebelum peneliti memilih atau bahkan mendesain instrumen penelitian, terlebih dahulu peneliti perlu melihat metode apa yang harus ia gunakan dalam mengumpulkan data55. Berdasarkan sasaran penelitian untuk memperoleh data kualitatif, maka peneliti menggunakan metode pengumpulan data kualitatif yaitu: wawancara dan dokumentasi.

Langkah pertama yang harus dilakukan peneliti dalam menyusun instrumen penelitian adalah mengkaji secara teoritik dan substanti yang akan diukur.Selanjutnya peneliti menentukan definisi operasional yang akan dijabarkan menjadi indikator dan butir-butir. Menurut Tim Pusisijian, terdapat enam langkah untuk mengembangkan instrumen alat ukur56:

1. Menyusun spesifikasi alat ukur termasuk kisi-kisi dan indikator 2. Menulis pertanyaan

3. Menelaah pertanyaan

54 Sudaryono, Metodologi Penelitian, h. 206

55Firdaus Muqarrobin, “Instrumen Penelitia”, Eureka Pendidikan, dikutip dari https://www.

eurekapendidikan.com/2014/11/instrumen-penelitian.html (Diakses pada Tanggal 6 oktober 2020).

56 Firdaus Muqarrobin, “Instrumen Penelitia”, Eureka Pendidikan Dikutip dari https://ww w.eurekapendidikan.com/2014/11/instrumen-penelitian.html (Diakses pada Tanggal 6 Oktober 2020).

Gambar

Foto yang telah diambil melalui aplikasi Instagram dapat disimpan di dalam i- i-Device  tersebut
Gambar 1.1 Kerangka fikir

Referensi

Dokumen terkait

Elevator atau sering disebut dengan lift merupakan salah satu jenis pesawat pengangkat yang berfungsi untuk membawa barang maupun penumpang dari suatu tempat yang

(3) pengaruh secara simultan antara pemberian hadiah dan keaktifan menjawab pertanyaan terhadap hasil belajar IPS materi peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

Namun karena kedua negara tidak memiliki peta tersebut, dapat dikatakan bahwa tindakan negara Indonesia dan Malaysia untuk menyetujui penyelesaian kasus melalui Mahkamah

Veneration International Choral Festival 2017 di Manila, Filipina, tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Brawijaya bermaksud ikut serta dalam kompetisi

Pada gambar 2 menunjukkan sistem yang dibuat terdiri dari 4 entitas yaitu admin, pelanggan, pemasok dan pimpinan dan memiliki 15 proses yaitu kelola hak akses,

Olahraga dan kesenian termasuk unsur budaya yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia di mana pun ia berada. Terutama keseniaan sebagai nilai estetika yang dapat

Angka kebuntingan 14,3% untuk semen beku pada penelitian ini cukup rendah dibandingkan dengan laporan peneliti sebelumnya, tetapi hal ini dapat dipahami mengingat

Tidak bisa dipungkiri, jika UKM memiliki karyawan khusus yang bertugas dalam bidang akuntansi, hal ini akan mendorong pelaku usaha untuk membuat pencatatan transaksi