• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemasaran - ELDA DEVITA BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemasaran - ELDA DEVITA BAB II"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pemasaran

Menurut Alma, (2009) pemasaran merupakan berbagai kegiatan seperti membeli, menjual, dengan segala macam cara, mengangkut barang, menyimpan, mensortir dan sebagainya. Menurut Kotler dan Keller, (2009) pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan social. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adlaah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.

Menurut Kotler dan Keller, (2009) terdapat 5 konsep perusahaan dalam menjalankan bisnis:

a. Konsep Produksi

Konsep produksi adalah suatu konsep tertua dalam bisnis, konsep ini menyatakan bahwa konsumen lebih menyukai produk yang tersedia dalam jumlah banyak dan tidak mahal.

b. Konsep Produk

Konsep produk adalah konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja atau fitur inovatif terbaik.

c. Konsep Penjualan

(2)

peti mati. Tujuannya adalah menjual apa yang mereka buat alih-alih membuat apa yang diinginkan pasar.

d. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran merupakan kunci untuk mencapai tujuan organisasi menjadi lebih efektif daripada pesaing dalam menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang kebih baik kepada pasar sasaran yang dipilih.

e. Konsep pemasaran holistik

Konsep ini didasarkan atas pengembangan, desain dan pengimplementasikan program pemasaran, proses dan aktifitas-aktifitas yang menyadari keluasan dan sifat saling ketergantungannya.

2. Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller dalam Agustin, (2016) keputusan pembelian adalah keputusan meneruskan atau tidak meneruskan pembelian. Menurut Amrullah, (2016) pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternative penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.

(3)

a. Faktor budaya

Merupakan keadaan sistem nilai budaya, adat istiadat, dan cara hidup masyarakat yang mengelilingi kehidupan seseorang.

b. Faktor sosial

Merupakan pengaruh orang lain baik secara formal maupun informal. c. Faktor pribadi

Faktor kepribadian disimpulkan sebagai faktor yang berasal dari diri sendiri.

d. Faktor psikologis

Faktor psikologis yaitu faktor yang berkaitan dengan kejiwaan seseorang.

Model keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk, (2008) mempunyai 3 komponen utama, yaitu :

(4)

b. Proses, komponen proses dalam model tersebut berhubungan dengan cara konsumen mngambil keputusan. Bidang Psikologis mewakili pengaruh dalam diri yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen.

c. Keluaran, porsi keluaran dalam model pengambilan keputusan konsumen menyangkut dua kegiatan pasca-pembelian yang berhubungan erat : perilaku pembelian dan penilaian pasca-pembelian. Tujuan kedua kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kepuasan konsumen terhadap pembelinya.

Tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan membeli menurut Alma, (2009):

a. Need Recogmition

Dalam pengenalan kebutuhan atau pengenalan masalah maka seseorang merasakan adanya stimuli adanya untuk membeli sesuatu. Stimuli ini bisa datang dari dalam ataupun luar.

b. Information Search

(5)

c. Evaluation Of Alternatives

Dalam hal ini konsumen sangat berbeda evaluasinya karena tergantung pada pilihan atribut produk, sesuai atau tidak dengan keinginan mereka.

d. Purchase Decision

Adalah tahap yang harus diambil setelah melalui tahapan diatas, bila konsumen mengambil keputusan maka ia akan mempunyai serangkaian keputusan menyangkut jenis produk, merek, kualitas, model, harga, dan cara pembayaran.

e. Postpurchase Behaviour

Tahap ini sangat ditentukan oleh pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi produk yang ia beli.

3. Kualitas Produk

(6)

produk sangat mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk dan setelah itu konsumen menentukan keputusan pembelian atas produk yang dipilih tersebut.

Dalam jurnal Reven dan Ferdinand, (2017) menyimpulkan bahwa produk yang berkualitas tinggi adalah produk yang mampu memberikan hasil yang lebih dari diharapkan. Konsumen tidak begitu saja membeli dan memilih produk yang mereka inginkan, namun apabila produk yang di hasilkan perusahan memiliki kualitas yang tinggi maka keputusan konsumen untuk membeli suatu produk akan meningkat. Sedangkan menurut Tjiptono, (2008), kualitas merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi persyaratan kebutuhan pelanggan atau menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu memenuhi kebutuhannya. Menurut Megarita dan sitinjak, (2014) dalam Reven dan Ferdinand, (2017) mengemukakan bahwa kualitas produk mempunyai dampak langsung pada kinerja produk dan jasa, dimana kualitas produk merupakan fitur utama pada produk yang secara langsung dirasakan oleh konsumen.

4. Desain Produk

(7)

dan perusahaan pemula yang tidak mempunyai anggaran iklan yang besar (Kotler dan Keller, 2009). Sedangkan menurut Mahmud dan Alfianto, (2014) masalah desain dari suatu produk telah menjadi salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian serius dari manajemen khususnya team pengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang dituju tidak sedikit yang mulai mempersoalkan masalah desain suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

(8)

2008). Desain merupakan faktor yang sering memberi keunggulan kompetitif kepada perusahaan. perusahaan juga semakin menyadari pentingnya nilai pemasaran dari desain produk, terutama desain penampilannya. Dua faktor yang menyangkut desain produk adalah warna dan kualitas produk. Pemilihan warna yang tepat merupakan keuntungan tersendiri bagi pemasaran suatu produk. Ketika persaingan semakin kuat, desain menawarkan satu cara potensial untuk mendefferensiasikan serta memposisikan produk dan jasa perusahaan.

5. Harga

Menurut Laksana, (2008) harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar dalam berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga haruslah dihubungkan dengan bermacam-macam barang atau pelayanan yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa. Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya (Kotler dan Keller, 2009). Harga merupakan hal yang diperhatikan konsumen saat akan melakukan pembelian. Harga juga mengkomunikasikan positioning nilai yang di maksudkan dari produk atau merek perusahaan ke pasar. Dalam hal ini harga meruapakan suatu cara bagi penjual untuk membedakan penawarannya dari pesaing.

(9)

melalui tawar menawar atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap pembeli. Menurut Anggana dkk, (2017) harga merupakan sesuatu yang sangat sensitive terhadap konsumen. Biasanya konsumen akan memilih harga suatu barang ataupun jasa yang sesuai dengan kemampuannya. Selain itu juga konsumen memilih jasa dengan harga yang pantas sesuai dengan fasilitas dan juga kualitas apa saja yang akan didapatkan konsumen setelah mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli suatu jasa. Menurut Kotler, (2012) dalam penelitian Anggana dkk, (2017) harga adalah sejumlah uang yang dibebankan kepada konsumen untuk sebuah produk atau jasa. Lebih luasnya, harga merupakan jumlah dari seluruh nilai-nilai yang pelanggan berikan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa. Jenis-jenis penetapan harga menurut Laksana, (2008) :

a. Penetapan harga per wilayah geografis yaitu melibatkan perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai harga produk bagi konsumen yang berada diberbagai tempat diseluruh negri.

b. Potongan harga dan imbalan khusus (price discount and allowances). c. Penetapan harga promosi (promotional pricing) yaitu penetapan harga

dibawah daftar harga bahkan dibawah harga pokok yang dilakukan pada saat tertentu dalam rangka promosi.

(10)

e. Penetapan harga produk baru (new product pricing) yaitu penetapan harga yang berbeda antara bauran produk asli yang dilindungi oleh pihak paten dengan produk yang meniru produk yang sudah ada.

f. Penetapan harga dalam bauran produk.

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No.

Nama Peneliti Judul

Penelitian Alat Analisis

Hasil Penelitian

1 Fuad

Asshidiqie dan Mudiantono, (2012) “Analisis Pengaruh harga, desain produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian” Analisis Validitas, Analisis Reliabilitas, Analisis Multikolonieritas , Analisis Heteroskedastisit as, Analisis Normalitas, Analisis Regresi Linier Berganda Hasil penelitian menunjukan harga, desain produk, dan citra merek berpengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian. 2 Artika Romal

Amrullah, (2016) “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Honda Beat” Analisis Validitas, analisis Reliabilitas, analisis Multikolonieritas , Analisis heteroskedastisita s, analisis normalitas, Analisis Regresi Linier Berganda Hasil penelitian menunjukkan kualitas produk, harga dan citra merek berpengaruh signifikan secara positif terhadap keputusan pembelian. 3 Melita Yesi

(11)

Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda Vario (Studi Kasus Pada Tridjaya Motor Dealer Resmi Motor Honda Cabang Girian-Bitung)” Harga (X2), dan Promosi (X3) diperoleh nilai F dan nilai signifikansi yang berarti bahwa variabel kualitas produk, harga dan promosi secara simultan memiliki pengaruh positif terhadap variabel keputusan pembelian pada Honda Vario 150 eSP Tridjaya motor Honda cabang Bitung

4 Ummu

Habibah Sumiati, (2016) Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Analisis Validitas, analisis Reliabilitas, Analisis Regresi Linier Berganda Variabel kualitas produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian 5 Raikhan

Fakrin

(12)

di Kalangan Mahasiswa” 6 Daniel Reven,

Augusty Tae Ferdinand (2017) “Pengaruh Desain Produk, Kualitas produk, Harga Kompetitif, dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian (studi pada pelanggan Nesty Collection Jakarta)” Analisis Regresi Berganda Ditemukan bahwa desain produk dan kualitas produk berpengaruh secara positif signifikan terhadap citra merek dan didukung juga oleh analisis deskriptif yang menentukan bahwa konsumen menilai desain dan kualitas produk pakaian merek Nesty collection tergolong sedang sehingga berdampak pada penilaian konsumen terhadap citra merek Nesty collection yang kurang tinggi. 7 Junio Andreti

et. Al (2013)

The Analysis

Of Product, Price, Place, Promotion And Service Quality On Customer’s Buying Decision Of Frequency, Descriptive statistics, validity and reliability test, multi regression analysis, correlation analysis, F-test in this research, researchers get the valid data because the indicators have

(13)

Convenience Store : A Survey Of Young Adult In Bekasi, West Java,

Indonesia

and Analysis of Variance (ANOVA).

or called as convergent.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan urutan teoritis diatas dan tinjauan penelitian diatas, maka dapat diketahui pengaruh variable kualitas produk, desain produk dan harga terhadap keputusan pembelian.

1. Hubungan Antara Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian

Kualitas produk adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat menurut Kotler dan Keller, (2009). Konsumen akan menilai suatu produk berkualitas tinggi apabila memiliki elemen-elemen dan tentunya dapat menunjukan kemampuannya memenuhi kebutuhan konsumen dan sesuai dengan ekspetasi mereka terhadap produk. Beberapa elemen yang dapat mengukur suatu kualitas produk yaitu daya tahan, kenyamanan kehandalan dan kemudahan perawatan.

(14)

Menurut Habibah dan Sumiati, (2016) menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dalam temuan reven dan Ferdinand, (2017) menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek, dan menyimpulkan bahwa citra merek yang baik terbentuk dari kualitas produk yang tinggi.

2. Hubungan Desain Produk dengan Keputusan Pembelian

Desain adalah totalitas yang mempengaruhi tampilan, rasa dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan. Desain sangat penting terutama dalam pembuatan dan pemasaran jasa eceran, busana, barang kemasan, dan peralatan tahan lama. Pendapat atas desain yang baik sangat meyakinkan terutama bagi perusahaan produk konsumen yang lebih kecil dan perusahaan pemula yang tidak mempunyai anggaran iklan yang besar (Kotler dan Keller, 2009).

Menurut Ashidiqie dan Mudiantono, (2012) menunjukan bahwa desain memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Sedangkan menurut Reven dan Ferdinand, (2017) menunjukan bahwa desain produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek. Semakin baik desain produk maka semakin baik citra merek.

3. Hubungan Harga dengan Keputusan Pembelian

(15)

H1 H2 H3

H4

produk, sehingga dengan penetepan harga yang tepat mampu mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian (Amrulloh, 2016).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Amrullah, (2016) menyatakan bahwa harga berpengaruh signifikan secara positif terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Asshiddiqie dan Mudiantono, (2012) menunjukan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Menurut Habibah dan Sumiati (2016), menyatakan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Sedangkan menurut Anggana dan Idris, (2017) menyatakan bahwa harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Menurut agustin, (2016) bahwa variabel harga berpengaruh positif terhadap variabel keputusan pembelian.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Kualitas produk

(X1)

Keputusan Pembelian (Y) Desain produk

(X2)

(16)

D. Hipotesis

H1 : Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. H2 : Desain produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. H3 : Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kedua definisi di atas, dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses yang terjadi ketika pengirim bertingkah laku atau memberikan informasi,

Parameter yang diukur adalah kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan.. Walaupun terjadi peningkatan

9 Cukup Enak Kasar Cocok Tidak Menarik Sesuai ONLINE Sesuai dengan produk 10 Enak Sekali Lembut Cocok Menarik Sesuai Personal Selling Sesuai dengan produk 11 Enak

Salah satu kewenangan dari Mahkamah Konstitusi adalah menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945, yang merupakan cermin pelaksanaan mekanisme check and balances

Pada saat baterai sudah terisi penuh , penuh itu dalam maksud sesuai dengan energi listrik yang dibutuhkan tegangan arus DC ( Direct Current ) akan ada 2 pilhan

Daerah yaitu (1) Pelayanan Perizinan; dan (2) Pelayanan Non Perizinan. Selama pelaksanaan PATEN di Kecamatan Siak dari 2 jenis pelayanan yang dilayani dalam PATEN,

yang bersangkutan dengan judul “ Persepsi Pemustaka Tentang Pemanfaatan Koleksi di Perpustakaan SMPN 3 Tengah Lembang Sinjai Barat ”.. Memandang bahwa skripsi ini

Latar Belakang : Penyusunan Laporan Tugas Akhir adalah kegiatan belajar mengajar yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman nyata dalam