• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori - JIHAN ALMAS BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori - JIHAN ALMAS BAB II"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk

menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

organisasi dan para pemilik sahamnya (Kotler dan Keller , 2007:6). Menurut

Kotler dan Keller, (2009:166) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

perilaku konsumen yaitu :

1. Faktor Budaya

Budaya merupakan penyebab yang paling mendasar dari keinginan

dan tingkah laku seseorang, tingkah laku seseorang itu dipelajari dan

tumbuh dalam suatu masyarakat, sebagaimana seseorang mempelajari

nilai-nilai dasar persepsi, keinginan, dan tingkah laku dari keluarga serta

lembaga-lembaga penting di dalam masyarakat yang lain (Kotler dan

Armstrong, 2008:73). Menurut Sciffman dan Kanuk (2007:356) budaya

adalah sebagai keseluruhan kepercayaan, nilai-nilai, dan kebiasaan yang

dipelajari sehingga membantu mengarahkan perilaku konsumen para

anggota masyarakat. Budaya (culture) adalah determinasi dasar keinginan

dan perilaku seseorang(Kotler dan Keller, 2009:166). Setiap budaya terdiri

(2)

a. Subbudaya (Subculture)

Adalah kelompok budaya lebih kecil yang memberikan

identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka.

Ketika subbudaya tumbuh besar maka perusahaan sering merancang

program pemasaran khusus untuk melayani mereka (Kotler dan Keller,

2009 : 166). Ada beberapa jenis subbudaya menurut Sangadji dan

Sopiah (2013 : 74) yaitu:

1) Usia

Salah satu temuan utama mengenai generasi tua adalah bahwa

mereka merupakan konsumen yang diteliti, cenderung tidak

menghadapi resiko berbuat salah karena bertindak cepat.

Kenyataannya, semakin tinggi resiko yang dirasakan, maka

semakin kurang generasi tua untuk mencoba suatu produk.

2) Agama

Kelompok keagamaan akan memperlihatkan preferensi dan tabu

yang spesifik. Pemasar hendaknya dapat memperhatikan secara

seksama preferensi dan tabu yang spesifik atas barang yang

dihasilkan karena akan mempengaruhi perilaku pembeli dari

subbudaya kelompok keagamaan.

3) Jenis Kelamin

Emansipasi wanita, yaitu kecenderungan modern untuk

meniadakan perbedaan antara pria dan wanita, banyak didapati

bukti bahwa pria dan wanita berbeda untuk beberapa hal penting

(3)

b. Kelas Sosial

Adalah divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam

sebuah masyarakat, tersusun secara hierarki dan mempunyai anggota

yang berbagai nilai, minat, dan perilaku yang sama. Beberapa

karakteristik kelas sosial:

1) Orang yang berada dalam satu kelas memiliki kemiripan dalam

berpakaian, pola bicara dan pola pikir.

2) Orang dianggap menduduki posisi lebih rendah atau lebih tinggi

menurut kelas sosial.

3) Kelompok variabel seperti pekerjaan, penghasilan, kekayaan, dan

pendidikan mengindikasi kelas sosial

4) Kelas sosial dapat bergerak naik dan turun tergantung seberapa

kaku stratifikasi kelas sosial.

Menurut Tantri (2012:159) kebiasaan suatu masyarakat dalam

menanggapi sesuatu yang dianggap memiliki nilai dan kebiasaan

dikatakan sebagai faktor budaya. Faktor ini bisa dimulai dari mereka

menerima informasi, posisi sosial mereka dalam masyarakat, dan

pengetahuan mereka tentang apa yang mereka rasakan. Budaya merupakan

penentu yang mendasar atas keinginan dan perilaku seseorang.

2. Faktor Sosial

Faktor sosial merupakan interaksi manusia hidup di tengah-tengah

masyarakat. Perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh masyarakat atau

(4)

Faktor sosial adalah sekelompok kecil, keluarga, serta peran dan status

sosial konsumen yang mampu mempengaruhi langsung dari seseorang

yang menjadi anggotanya dalam melakukan suatu tindakan berdasarkan

kebiasaan dan berkepentingan terhadap produk. Faktor sosial yang dapat

mempengaruhi perilaku pembelian (Kotler dan Keller, 2009 : 170) yaitu:

a. Kelompok Referensi

Kelompok referensi (reference group) seseorang adalah semua

kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak

langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Orang memilih

sebuah produk biasanya terpengaruh oleh ucapan orang lain.

b. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling

penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga mempresentasikan

kelompok referensi utama yang paling berpengaruh. Dorongan

keluarga merupakan hal yang paling utama dalam melakukan

keputusan pembelian.

c. Peran dan Status

Peran (role) terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat

dilakukan seseorang. Setiap peran menyandang status. Orang memilih

produk yang mencerminkan dan mengkomunikasikan peran mereka

serta status aktual atau status yang diinginkan dalam masyarakat.

Faktor sosial merupakan sekelompok orang yang sama-sama

mempertimbangkan secara dekat persamaaan di dalam status atau

(5)

antara mereka sendiri baik secara formal dan informal (Tantri,

2012:127).

3. Faktor Pribadi

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:335) Faktor pribadi

merupakan faktor yang unik bagi seseorang. Faktor pribadi didefinisikan

sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain

yang menyebabkan tanggapan relatif konsisten dan bertahan lama terhadap

lingkungan. Dalam hal ini keputusan membeli juga dipengaruhi oleh

karakteristik pribadi. Faktor pribadi merupakan suatu cara mengumpulkan

dan mengelompokkan kekonsistenan reaksi seorang individu terhadap

situasi yang sedang terjadi (Kotler dan Armstrong, 2008:246). Menurut

Kotler dan Keller (2009:172) faktor pribadi meliputi:

a. Usia dan Tahap Siklus Hidup

Selera dalam menentukan makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi

sering berkaitan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus

hidup keluarga, usia, serta jenis kelamin.

b. Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi

Pekerjaan juga mempengaruhi pola konsumsi. Pekerja kerah biru akan

membeli baju kerja. Presiden perusahaan akan membeli jas. Pilihan

produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, penghasilan yang

dapat dibelanjakan, tabungan dan aset.

c. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian (personality) adalah sekumpulan sifat psikologis manusia

yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan tahan lama

(6)

menggunakan merek yang sesuai dengan konsep diri mereka sendiri

(cara memandang diri kita sendiri).

Faktor pribadi adalah pola kebiasaan seseorang yang dipengaruhi

oleh lingkungan terdekat dalam menentukan pilihan, kemudian

diekspresikan dalam suatu tindakan. Keputusan yang diambil oleh

seseorang untuk membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yang

memiliki ciri masing-masing, seperti jenis kelamin, usia, dan tahapan

dalam siklus hidup, kepribadian, konsep dan gaya hidup (Setiadi,

2010:121).

4. Faktor Psikologis

Faktor psikologis yang ada pada diri seseorang sebagian

menetapkan perilaku orang tersebut sehingga mempengaruhi perilakunya

sebagai konsumen (Sangadji dan Sopiah, 2013 : 336). Menurut Kotler dan

Keller (2009 : 176) Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh

lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa

mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang

akan datang. Empat proses psikologis kunci yang dapat mempengaruhi

respons konsumen secara fundamental yaitu :

a. Motivasi

Kebutuhan itu timbul dari keadaan tekanan psikologis.

Kebutuhan menjadi motif (motive) ketika kebutuhan itu meningkat

sampai tingkat intensitas yang cukup sehingga mendorong untuk

(7)

diatas tujuan lainnya, dan intensitas energi yang digunakan untuk

mengejar tujuan.

b. Persepsi

Persepsi (perseption) adalah proses memilih, mengatur, dan

menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran

dunia yang berarti. Poin utamanya adalah bahwa persepsi tidak hanya

tergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan

rangsangan terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi dalam

setiap diri.

c. Pembelajaran

Pembelajaran (learning) mendorong perubahan dalam perilaku

yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia

dipelajari, meskipun sebagian besar pembelajaran itu tidak disengaja.

Ahli teori pembelajaran percaya bahwa pembelajaran dihasilkan

melalui interaksi dorongan, rangsangan, pertanda, respons, dan

penguatan.

d. Memori

Semua informasi dan pengalaman yang dihadapi dapat menjadi

memori. Ahli psikologis kognitif membedakan antara memori jangka

pendek (short term memory) yaitu: penyimpanan informasi temporer,

dan terbatas. Sedangkan memori jangka panjang (long term memory)

yaitu: penyimpanan yang lebih permanen dan pada dasarnya tak

(8)

5. Keputusan Pembelian

Menurut Fahmi (2016 : 2) keputusan adalah proses penelusuran

masalah yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah

hingga pada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi

itulah yang selanjutnya dipakai dan digunakan sebagai pedoman basis

dalam pengambilan keputusan. Keputusan pembelian adalah kegiatan

mengidentifikasi semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan

persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematik dan obyektif

serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta kerugian

masing-masing (Tantri, 2012 : 55). Menurut Kotler dan Keller (2009 :

184) model lima tahap proses keputusan pembelian yaitu:

a. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah

atau kebutuhan. Masalah ini muncul karena adanya faktor internal dan

eksternal.

b. Pencarian Informasi

Konsumen sering mencari jumlah informasi yang terbatas. Kita dapat

membedakan antara dua tingkat keterlibatan dengan pencarian.

Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam. Pada

tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi

tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang dapat

(9)

melakukan kegiatan online, dan mengunjungi toko untuk mempelajari

produk tersebut. Sumber informasi utama di mana konsumen dibagi

menjadi empat kelompok yaitu:

1) Pribadi: keluarga, teman, tetangga, rekan.

2) Komersial: iklan, situs web, wiraniaga, penyalur kemasan,

tampilan.

3) Publik: media massa, organisasi pemeringkat konsumen.

4) Ekperimental: penanganan, pemariksaan, penggunaan produk.

c. Evaluasi Alternatif

Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami proses

evaluasi:

1) konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan.

2) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

3) Konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok

atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat

yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan.

d. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antarmerek

dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk

maksud untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam

melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk sub

keputusan: merek, penyalur, kuantitas, waktu, dan metode

(10)

e. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah pembelian, konsumen ada yang merasa puas dan ada juga yang

kurang puas karena mungkin mendengar kelebihan dari merek lain.

Oleh karena itu komunikasi pemasaran seharusnya memasok

keyakinan dan evaluasi yang memperkuat pilihan konsumen dan

membantunya merasa nyaman tentang merek yang dipilihnya. Tugas

seorang pemasar tidak berakhir dipembelian, namun harus mengamati

perilaku antara lain:

1) Kepuasan Pasca Pembelian

Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja

produk. Konsumen bisa sangat puas, puas, atau tidak puas, semua

itu tergantung kinerja produk yang dipilihnya.

2) Tindakan Pasca Pembelian

Konsumen yang merasa puas, maka ia cenderung akan membeli

ulang produk tersebut namun jika konsumen merasa tidak puas

maka konsumen tidak akan membeli ulang produk tersebut.

3) Penggunaan dan Penyingkiran Pasca Pembelian

Pendorong kunci frekuensi penjualan adalah tingkat konsumsi

produk, semakin cepat pembeli mengkonsumsi sebuah produk,

maka semakin cepat pula konsumen kembali untuk membelinya

(11)

B. Penelitian Terdahulu

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi keputusan pembelian. Hasil dari penelitian akan

digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian ini,

antara lain yaitu :

Tabel 2.1

NO Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. M.Ikhsan Fahrudin dan Samsuri. (Fahrudin dan Samsuri: 2015)

Analisis Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis, Terhadap Keputusan Pembelian Produk Air Minum Dalam Kemasan Merek Viro di Kota Bogor

(Jurnal Visionida Vol. 1 No.1. Hal: 35-46).

1. Faktor budaya

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. Faktor sosial berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 3. Faktor pribadi

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian 4. Faktor psikologis

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. Suharto

(2016)

Pengaruh Budaya Terhadap Keputusan Pembelian Menggunakan Variabel Sosial dan Pribadi Sebagai Mediasi Produk Air Minum Kemasan (Jurnal Derivatif Vol.10 No.1. Hal: 26-44).

1. Budaya berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian 2. Sosial berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

3. Pribadi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 4. Psikologis berpengaruh

(12)

NO Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 3. Ketut

Indah Pratiwi dan Kostawan Mandala. (Pratiwi dan Mandala) 2015

Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, Psikologis, dan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Kebaya Bordir pada Jegeg Ayu Boutique di Kuta (E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 4. No. 11. Hal: 3619-3645)

1. Faktor budaya

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. Faktor sosial berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 3. Faktor pribadi

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 4. Faktor psikologis

berpngaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

4. Aditya

Budi Susanto, Joyce Lapian, dan Alfa Tumbuan. (Susanto dkk) 2016

The Influence of Cultural, Social, Personal and

Psychological on Concumer Purchase Decisionstudy on Tonasa Cement Product in Manado City (Jurnal

Berkala Ilmiah. Vol. 16. No. 01. Hal: 198-206).

1. Budaya berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. Sosial berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

3. Pribadi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

4. Psikologis berpengaruh secara positif dan signifikan 5. Pratiwi O.

S. Pemani, James D. D. Massie (Pemani dkk) 2017

The Effect Of Personal Factors On Consumer Purchase Decision (Jurnal Emba. Vol. 5. No. 1. Hal: 68-77).

Faktor pribadi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan

(13)

C. Kerangka Pemikiran

1. Hubungan Faktor Budaya Terhadap Keputusan Pembelian

Budaya adalah sebagai keseluruhan kepercayaan, nilai-nilai, dan

kebiasaan yang dipelajari sehingga membantu mengarahkan perilaku

konsumen para anggota masyarakat untuk membuat sebuah keputusan

pembelian terhadap (Sciffman dan Kanuk, 2007:356) produk. Hal ini

diperkuat oleh penelitian Fahrudin dan Samsuri (2015), Suharto (2016),

Pratiwi dan Mandala (2015), Susanto dkk (2016). Bahwa faktor budaya

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

2. Hubungan Sosial Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009:170) perilaku konsumen juga

dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga serta

peran dan status sosial. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua

kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap

sikap atau perilaku orang tersebut. Kelompok yang memiliki pengaruh

langsung terhadap seseorang disebut kelompok keanggotaan dari adanya

pengaruh tersebut, maka seseorang dapat dengan mudah untuk mengambil

keputusan pembelian. Beberapa kelompok keanggotaan merupakan

kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga, rekan kerja, yang

berinteraksi dengan seseorang secara terus-menerus dan informal. Hal ini

diperkuat oleh penelitian Fahrudin dan Samsuri (2015), Suharto (2016),

Pratiwi dan Mandala (2015), Susanto dkk (2016). Bahwa faktor sosial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

(14)

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh faktor pribadi. Faktor

pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan dan

keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai.

Setiap orang mempunyai karakteristik pribadi yang mempengaruhi

perilaku pembeliannya. Yang dimaksud kepribadian (personality), adalah

sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respon yang

relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan termasuk

perilaku pembelian (Kotler dan Keller, 2009:172) Hal ini diperkuat oleh

penelitian Fahrudin dan Samsuri (2015), Suharto (2016), Pratiwi dan

Mandala (2015), Susanto dkk (2016), Pemani dkk (2017). Bahwa faktor

sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

4. Hubungan Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009:176) titik awal untuk memahami

perilaku konsumen adalah model respons rangsangan psikologis yang

terdiri dari motivasi, persepsi, dan pembelajaran memori. Rangsangan

pemasaran dan lingkungan memasuki kesadaran konsumen, dan

sekelompok proses psikologis digabungkan dengan karakteristik

konsumen menghasilkan proses pengambilan keputusan dan keputusan

akhir pembelian. Hal ini diperkuat oleh penelitian Fahrudin dan Samsuri

(2015), Suharto (2016), Pratiwi dan Mandala (2015), Susanto dkk (2016).

Bahwa faktor psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap

(15)

H2 (+) H6

H3 (+)

H4 (+)

H6(+) H5(+)

H1(+)

Gambar 2.1 Desain kerangka pemikiran

D. Hipotesis

Menurut Sugiono (2016:64) hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara,

karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan,

belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data.

Berdasarkan pada latar belakang masalah, hipotesis penelitian sebagai

berikut :

Faktor Budaya

(X1)

Faktor Sosial

(X2)

Faktor Pribadi

(X3)

Faktor Psikologis

(X4)

Keputusan Pembelian

(Y)

Galon

(16)

H1 : Faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

H2 : Faktor budaya berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian.

H3 : Faktor sosial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian.

H4 : Faktor pribadi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian.

H5 : Faktor psikologis berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian.

H6 : Terdapat perbedaan antara keputusan pembelian Kangen Water galon

Gambar

NO Tabel 2.1 Peneliti Judul Penelitian
Gambar 2.1 Desain kerangka pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

TRIMs, yang bertujuan menciptakan hukum investasi, termasuk hukum penyelesaian sengketa investasi, yang sesuai dengan kehendak investor asing dalam perspektif global, yaitu: pertama,

Diatas adalah hasil perancangan dari Stasiun Kereta Api Trans Sulawesi, gambar gambar tersebut merupakan proses hasil penelitian terpadu dari gagasan tema “Mutasi

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, R&D sebagai pihak yang memiliki tugas melakukan riset dan penelitian akan menseleksi berbagai produk dari beberapa pemasok

Project : Embankment Rehabilitation and Dredging Work of West Banjir Canal and Upper Sunter Floodway of Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP/JEDI) – ICB Package

Sesuai dengan kriteria diterima atau ditolaknya hipotesis maka dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa menerima hipotesis yang diajukan terbukti atau dengan kata lain variabel

Pada hari ini, Kamis tanggal Sebelas bulan Oktober tahun dua ribu dua belas, pada pukul 14.30 WIB yang merupakan batas akhir waktu penyampaian dokumen penawaran

Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah likuiditas, leverage, capital intensity, komisaris independen dan manajemen laba pada agresivitas pajak perusahaan

Inaˇce, ako je traˇzeni element manji od vrijednosti srednjeg elementa, tada se traˇzeni element x moˇze nalaziti samo u lijevoj polovici niza, stoga desnu polovicu ulaznog niza