• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PERBAIKAN BAHAN PENYUSUN BAN MOBIL MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN VALUE ENGINEERING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "USULAN PERBAIKAN BAHAN PENYUSUN BAN MOBIL MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN VALUE ENGINEERING"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PERBAIKAN BAHAN PENYUSUN BAN MOBIL MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN VALUE ENGINEERING

TUGAS SARJANA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

AL HAFIZH SINAGA 0 9 0 4 0 3 0 0 5

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2014

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas sarjana ini.

Tugas sarjana ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Departemen Teknik Industri, khususnya program studi Reguler Strata Satu, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Judul untuk tugas sarjana ini adalah “Usulan Perbaikan Bahan Penyusun Ban Mobil Menggunakan Integrasi Metode Quality Function Deployment Dan Value Engineering”.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas sarjana ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan tugas sarjana ini. Semoga tugas sarjana ini dapat bermanfaat bagi penulis, perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dan pembaca lainnya.

Medan, Juni 2014 Penulis,

(Al Hafizh Sinaga)

(6)

Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk merasakan dan mengikuti pendidikan di Departemen Teknik Industri USU serta telah membimbing penulis selama masa kuliah dan penulisan laporan tugas sarjana ini.

Dalam penulisan tugas sarjana ini penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil, spiritual, informasi maupun administrasi. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT. selaku Ketua Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi izin pelaksanaan Tugas Sarjana ini dan sebagai Dosen Pembanding I atas waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.

2. Bapak Ir. Sugiharto P, MM selaku Dosen Pembimbing I atas waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini

3. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT. selaku Dosen Pembimbing II atas waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.

(7)

4. Ibu Tuti Sarma Sinaga, ST, MT selaku Dosen Pembanding II atas waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.

5. Kedua orangtua tercinta (Kasbi Sinaga dan Rosfitrayati), Abang (Ferry Iskandar KS), dan Adik (M. Tri Wahyu Sinaga) yang tiada hentinya mendukung penulis baik secara moril, doa, maupun materil sehingga tugas sarjana ini dapat diselesaikan.

6. Bapak Bahari selaku Pembimbing Lapangan di PT. Industri Karet Deli yang telah memberikan bantuan berupa waktu, bimbingan, serta informasi dan data selama melakukan penelitian di perusahaan.

7. Seluruh dosen Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan pengajaran selama perkuliahan yang menjadi bekal dalam penulisan tugas sarjana ini.

8. Staff pegawai Teknik Industri, Bang Ridho, Bang Mijo, Kak Dina, Bang Nurmansyah, Kak Rahma, Bang Kumis, dan Ibu Ani, terimakasih atas bantuannya dalam masalah administrasi untuk melaksanakan tugas sarjana ini.

9. Sahabat terdekat partai jenggot (Naqasya Asyrori, M. Yoan Eka Fadhilatul Putra Tanjung, Ridho Arif Akbar Saddam Husein dan T. Fachrozi Fitra Ramadhan) yang telah membantu dan menemani penulis selama perkuliahan dan membantu menyelesaikan tugas sarjana.

10. Teman-teman seperjuangan penelitian tugas sarjana: Wildan, Musthofa, Maysarah, Arsyad, Andri, Sadikin, Niko, Hady, Nikson, Johan, Lia, Febi,

(8)

khusus penulis selama menyelesaikan tugas sarjana.

12. Rekan-rekan angkatan 2009 Teknik Industri FT USU : Mandala, Dayan, Fahrulrozi, Yoga, Benny, Nurhayati, Bagus, Dhani, Fachri, Mandala dan keseluruhan rekan stambuk 2009 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, atas dukungan dan kerjasamanya.

13. Seluruh pihak yang telah banyak memberi bantuan kepada penulis dalam penyelesaian tugas sarjana ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Medan, Juni 2014

PENULIS

(9)

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xxii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii

ABSTRAK ... xxiv

I PENDAHULUAN ... I-1 1.1 Latar Belakang ... I-1 1.2 Rumusan Masalah ... I-5 1.3 Tujuan Penelitian ... I-5 1.4 Manfaat Penelitian ... I-6 1.5 Batasan Masalah dan Asumsi ... I-7 1.6 Sistematika Penulisan Laporan ... I-8

(10)

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1 2.1 Sejarah PT. Industri Karet Deli. ... II-1 2.2 Lokasi PerusahaanRuang Lingkup Bidang Usaha ... II-1 2.3 Organisasi dan Manajemen Perusahaan ... II-1 2.3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... II-1 2.3.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-4 2.3.3 Jam Kerja Perusahaan ... II-5 2.3.4 Sistem Pengupahan ... II-6 2.4. Jenis Produk ... II-6 2.5. Proses Produksi... II-7 2.5.1 Mesin dan Peralatan ... II-7 2.5.2 Bahan yang Digunakan ... II-8 2.5.2.1 Bahan Baku ... II-8 2.5.2.2 Bahan Tambahan ... II-8 2.5.2.3 Bahan Penolong ... II-9 2.5.3 Uraian Proses Produksi ... II-10

III LANDASAN TEORI ... III-1 3.1 Karakteristik Produk ... III-1

(11)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

3.2 Atribut Produk ... III-1 3.3 QFD (Quality Function Deployment) ... III-2 3.3.1 Tahapan QFD ... III-3 3.3.2 Langkah-langkah QFD ... III-4 3.3.3 Konsep dan Manfaat QFD ... III-6 3.4 Analytik Network Process (ANP) ... III-7 3.4.1 Konsep Dasar Analytic Network Process (ANP) ... III-7 3.4.2 Pembobotan Dengan ANP ... III-10 3.5 Value Engineering ... III-11 3.5.1 Pengertian Value Engineering ... III-11 3.5.2 Tahapan Value Engineering ... III-12 3.5.3 Teknik Value Engineering ... III-15 3.6 Pembuatan Kuesioner ... III-18 3.7 Validitas Data ... III-19 3.8 Reliabilitas Data ... III=20 3.9 Metode Sampling ... III-22 3..9.1 Populasi, Elemen dan Sampel ... III-22 3.9.2 Probability Sampling ... III-23 3.9.3 Non-Probability Sampling ... III-25 3.10 Metode Penentuan Jumlah Sampel ... III-27

(12)

IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian... IV-1 4.2 Jenis Penelitian ... IV-1 4.3 Objek Penelitian ... IV-1 4.4 Variabel Penelitian ... IV-2 4.5 Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-3 4.6 Definisi Variabel Operasional ... IV-3 4.7 Rancangan Penelitian ... IV-4 4.8 Pengumpulan Data ... IV-6 4.8.1 Sumber Data ... IV-6 4.8.2 Metode Pengumpulan Data ... IV-7 4.8.3 Insturmen Penelitian ... IV-8 4.8.4 Populasi dan Sampel ... IV-9 4.9 Pengolahan Data ... IV-12 4.9.1 Metode Quality Functio Deployment (QFD) ... IV-12 4.9.2 Metode Value Engineering ... IV-13 4.10 Analisis Pemecahan Masalah ... IV-14 4.11 Kesimpulan dan Saran ... IV-15

(13)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

V PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA ... V-1 5.1 Pengumpulan Data ... V-1 5.1.1 Pembuatan dan Penyebaran Kuesioner ... V-1 5.1.1.1 Rekapitulasi Kuesioner Terbuka ... V-1 5.1.1.2 Kuesioner Tertutup ... V-4 5.1.1.3 Rekapitulasi Kuesioner ANP ... V-7 5.2 Pengolahan Data ... V-13 5.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... V-13 5.2.1.1 Pengujian Validitas ... V-13 5.2.1.2 Uji Reliabilitas Data ... V-17 5.2.2 Membangun Matriks House of Quality (HOQ) Fase I ... V-19 5.2.2.1 Penentuan Kebutuhan Pelanggan/ Customer

Requirement ... V-19 5.2.2.2 Menentukan Tingkat Kepentingan /

Customer Importance (CI) ... V-20 5.2.2.3 Penentuan Karakteristik Teknis Produk ... V-21 5.2.2.4 Menentukan Tingkat Hubungan antar

Karakteristik Teknis ... V-21

(14)

5.2.2.5 Penetapan Hubungan Antara Karakteristik Teknik dengan Kebutuhan Konsumen Menggunakan Analytic Network Process

(ANP) ... V-22 5.2.2.6 Penyusunan Matriks House of Quality

(HOQ) ... V-27 5.3 Membangun Quality Function Deployment (QFD) Fase II ... V-33 5.3.1 Menetapkan Karakteristik Teknis Prioritas Berdasarkan

QFD Fase I ... V-33 5.3.2 Menetapkan Part Kritis ... V-34 5.3.3 Menetapkan Hubungan antara Part Kritis ... V-35 5.3.4 Menetapkan Hubungan antara Karakteristik Teknis

dengan Part Kritis ... V-36 5.3.5 Penentuan Technical Matrix ... V-37 5.3.6 Penentuan Peningkatan Mutu Produk Ban Mobil ... V-41 5.4 Meningkatkan Nilai Produk dengan Menggunakan Metode

Value Engineering ... V-41 5.4.1 Tahap Informasi ... V-41 5.4.2 Tahap Analisis Fungsi ... V-42 5.4.3 Tahap Kreatif ... V-43

(15)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.4.4 Tahap Penentuan / Keputusan ... V-47 5.4.5 Tahap Pengembangan ... V-63

VI ANALISIS PEMBAHASAN HASIL ... VI-1 6.1 Analisis Data Kuesioner ... VI-1 6.2 Analisis House Of Quality ... VI-2 6.2.1 Analisis Quality Function Deployment (QFD) Fase 1 ... VI-2 6.2.2 Analisis Matriks Variabel Produk terhadap Sales Point .... VI-2 6.2.3 Analisis Matriks Importance Weight dan Relative Weight VI-4 6.2.4 Analisis Quality Function Deployment (QFD) dengan

Analytic Network Process (ANP) pada House Of Quality VI-5 6.3 Analisis QFD Fase II ... VI-6 6.3.1 Analisis Matriks Ukuran Kinerja pada QFD Fase II ... VI-7 6.4 Analisis Value Engineering ... VI-7

(16)

VII KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1 7.1. Kesimpulan ... VII-1 7.2. Saran ... VII-1

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(17)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1.1 Jumlah Mobil Terdaftar di Sumatera Utara ... I-1 1.2 Volume Penjualan Ban di Dalam Negeri ... I-2 2.1 Pembagian Jam Kerja PT Industri Karet Deli ... II-5 2.2 Mesin dan Peralatan ... II-7 3.1 Random Indeks (RI) ... III-10 3.2 Penentuan Jumlah Sampel Menurut Isaac dan Michael ... III-29 4.1 Defenisi Operasional Penelitian ... IV-3 5.1 Rekapitulasi Kuesioner Terbuka ... V-2 5.2 Rekapitulasi Kuesioner Tertutup ... V-4 5.3 Rekapitulasi Kuesioner ANP ... V-8 5.4 Tabulasi Frekuensi Jawaban Responden ... V-13 5.5 Proporsi, Proporsi Kumulatif dan Nilai Z Masing-masing Skala .... V-14 5.6 Nilai Densitas untuk Masing-masing Nilai Z ... V-15 5.7 Nilai Scale Value untuk Masing-masing Skala ... V-15 5.8 Hasil Perhitungan Validitas Variabel ... V-17 5.9 Perhitungan Varians Tiap Butir ... V-18 5.10 Customer Requirement (CR) terhadap Produk Ban Mobil ... V-20 5.11 Customer Importance(CI) terhadap Produk Ban Mobil ... V-20 5.12 Karakteristik Teknis Produk Ban Mobil ... V-21

(18)

5.13 Penjumlahan Kolom Matriks Perbandingan Ukuran Ban Mobil 185/65/15 terhadap Karakteristik Teknik ... V-23 5.14 Bobot Parsial Ukuran Ban Mobil 185/65/15 terhadap

Karakteristik Teknik ... V-25 5.15 Rekapitulasi Perhitungan Konsistensi ... V-25 5.16 Supermatrix ... V-26 5.17 Limiting Supermatrix ... V-26 5.18 Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Kesulitan ... V-28 5.19 Rekapitulasi Perhitungan Perkiraan Biaya ... V-29 5.20 Derajat Kepentingan Karakteristik Teknik ... V-30 5.21 Penentuan Tingkat Kesulitan, Perkiraan Biaya dan Derajat

Kepentingan ... V-30 5.22 Nilai Sales Point Produk Ban Mobil ... V-31 5.23 Nilai Importance dan Relative Weight ... V-32 5.24 Karakteristik Teknik Produk Ban Mobil ... V-34 5.25 Part Kritis Produk Ban Mobil ... V-34 5.26 Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Kesulitan ... V-38 5.27 Rekapitulasi Perhitungan Derajat Kepentingan ... V-38 5.28 Rekapitulasi Perhitungan Perkiraan Biaya ... V-39

(19)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.29 Data Jenis Bahan, Harga dan Kuantitas Bahan Penyusun Produk

Ban Mobil ... V-42 5.30 Kelebihan dan Kelemahan Alernatif Bahan Penyusun Produk Ban

Mobil ... V-45 5.31 Daftar Harga Material yang Digunakan Sebagai Alternatif ... V-46 5.32 Urutan Rangking dan Pembobotan Kriteria ... V-48 5.33 Pemilihan Alternatif untuk Kriteria Biaya Pelaksanaan pada Karet

Alam ... V-48 5.34 Penilaian untuk Kriteria Biaya Pelaksanaan pada Karet Alam ... V-49 5.35 Pemilihan Alternatif untuk Kriteria Kualitas Bahan pada Karet

Alam ... V-49 5.36 Penilaian untuk Kriteria Kualitas Bahan pada Karet Alam ... V-49 5.37 Pemilihan Alternatif untuk Kemudahan Proses Pengolahan pada

Karet Alam ... V-50 5.38 Penilaian untuk Kriteria Kualitas Bahan pada Karet Alam ... V-50 5.39 Pemilihan Alternatif untuk Waktu Penyelesaian pada Karet Alam . V-51 5.40 Penilaian untuk Kriteria Waktu Penyelesaian pada Karet Alam ... V-51 5.41 Pemilihan Alternatif untuk Daya Tahan Bahan pada Karet Alam ... V-51 5.42 Penilaian untuk Kriteria Daya Tahan Bahan pada Karet Alam ... V-52

(20)

5.43 Pemilihan Alternatif untuk Kriteria Biaya Pelaksanaan pada Jenis

Bahan Karet Sintetik ... V-52 5.44 Penilaian untuk Kriteria Biaya Pelaksanaan pada Jenis Bahan

Karet Sintetik ... V-53 5.45 Pemilihan Alternatif untuk Kualitas Bahan pada Jenis Bahan

Karet Sintetik ... V-53 5.46 Penilaian untuk Kriteria Kualitas Bahan pada Jenis Bahan Karet

Sintetik ... V-53 5.47 Pemilihan Alternatif untuk Kemudahan Proses Pengolahan pada

Jenis Bahan Karet Sintetik ... V-54 5.48 Penilaian untuk Kriteria Kemudahan Proses Pengolahan pada

Jenis Bahan Karet Sintetik ... V-54 5.49 Pemilihan Alternatif untuk Kriteria Waktu Penyelesaian pada

Jenis Bahan Karet Sintetik ... V-55 5.50 Penilaian untuk Kriteria Waktu Penyelesaian pada Jenis Bahan

Karet Sintetik ... V-55 5.51 Pemilihan Alternatif untuk Daya Tahan Bahan pada Jenis Bahan

Karet Sintetik ... V-56 5.52 Penilaian untuk Daya Tahan Bahan pada Jenis Bahan Karet

Sintetik ... V-56

(21)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.53 Pemilihan Alternatif untuk Kriteria Biaya Pelaksanaan pada Jenis

Bahan Body Ply ... V-57 5.54 Penilaian untuk Kriteria Biaya Pelaksanaan pada Jenis Bahan

Body Ply ... V-57 5.55 Pemilihan Alternatif untuk Kualitas Bahan pada Jenis Bahan

Body Ply ... V-58 5.56 Penilaian untuk Kriteria Kualitas Bahan pada Jenis Bahan Body

Ply ... V-58 5.57 Pemilihan Alternatif untuk Kemudahan Proses Pengolahan pada

Jenis Bahan Body Ply ... V-58 5.58 Penilaian untuk Kriteria Kemudahan Proses Pengolahan pada

Jenis Body Ply ... V-59 5.59 Pemilihan Alternatif untuk Kriteria Waktu Penyelesaian pada

Jenis Bahan Body Ply ... V-59 5.60 Penilaian untuk Kriteria Waktu Penyelesaian pada Jenis Bahan

Body Ply ... V-60 5.61 Pemilihan Alternatif untuk Daya Tahan Bahan pada Jenis Bahan

Body Ply ... V-60 5.62 Penilaian untuk Daya Tahan Bahan pada Jenis Bahan Body Ply ... V-60 5.63 Penganalisaan untuk Setiap Alternatif) ... V-62

(22)

5.64 Perbandingan Total Biaya Bahan pada Rencana Awal dan Usulan

untuk Produk Ban Mobil ... V-64 6.1 Nilai Sales Point Produk Ban Mobil ... VI-3 6.2 Nilai Importance dan Relative Weight ... VI-4 6.3 Ukuran Kinerja House Of Quality ... VI-5 6.4 Part Kritis Produk Ban Mobil ... VI-6 6.5 Perbandingan Total Biaya Bahan Usulan ... VI-8

(23)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1 Struktur Organisasi PT Industri Karet Deli ... II-3 3.1 House of Quality... III-5 4.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-3 4.2 Langkah-langkah Proses Penelitian ... IV-5 4.3 Diagram Alir Pembuatan Kuesioner ... III-9 4.4 Diagram Alir Pengolahan Data ... IV-12 4.5 Blok Diagram Pengolahan Data QFD ... IV-13 4.6 Diagram Alir Membuat Analisis dengan Metode Value Engineering .. IV-14 5.1 Hubungan Antar Karakteristik Teknik Produk Ban Mobil ... V-22 5.2 Matriks Antara Karakteristik Teknik dengan Kebutuhan Konsumen ... V-27 5.3 QFD Fase 1 Produk Ban Mobil ... V-33 5.4 Hubungan Part Kritis Produk Ban Mobil ... V-35 5.5 Hubungan Antar Part Kritis dan Spesifikasi Teknis Produk Ban

Mobil ... V-36 5.6 Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan Perkiraan

Biaya ... V-40 5.7 QFD Fase II Produk Ban Mobil ... V-40 5.8 Diagram FAST Produk Ban Mobil ... V-43 6.1 Ukuran Kinerja QFD Fase II ... VI-7

(24)

2. Kuesioner Tertutup ... L.2 3. Kuesioner Wawancara Karakteristik Teknik ... L.3 4. Kuesioner Hubungan antar Karakteristik Teknik ... L.4 5. Kuesioner ANP ... L.5 6. Kuesioner Wawancara Part Kritis ... L.6 7. Kuesioner Hubungan antar Part Kritis ... L.7 8. Tabel Nilai Kritis untuk Product Moment ... L.8 9. Lembar Wawancara Brainstorming Value Engineering ... L-9 10. Kuesioner Wawancara Penentuan Keputusan Value Engineering L-10 11. Form Tugas Akhir ... L.11 12. Surat Penjajakan ... L.12 13. Surat Balasan Perusahaan ... L.13 14. Surat Keputusan Tugas Sarjana ... L.14 15. Lembar Asistensi Dosen ... L.15 16. Lembar Asistensi Perusahaan ... L.16

(25)

ABSTRAK

Peningkatan jumlah mobil mengakibatkan kebutuhan akan ban mobil juga meningkat. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar 28.464 unit dan 29.370 unit pada tahun 2012. Meningkatnya permintaan ban mobil mengakibatkan perusahaan-perusahaan ban mobil bersaing untuk memenangkan persaingan dengan cara memuaskan keinginan konsumen. Agar perusahaan dapat memuaskan keinginan konsumen diperlukan observasi mengenai produk ban mobil yang sesuai dengan keinginan konsumen. Penelitian ini berisi mengenai usulan perbaikan bahan penyusun ban mobil menggunakan integrasi metode Quality Function Deployment (QFD) dan Value Engineering yang bertujuan untuk menghasilkan ban mobil yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan memperhatikan bahan penyusun ban mobil teresbut. Metode QFD dan ANP digunakan untuk mendapatkan attribut variabel yang diinginkan oleh konsumen, prioritas karakteristik teknis dan part kritis. Hasil dari QFD yaitu daya tahan karet dan daya tahan body ply digunakan untuk input pada metode Value Engineering yang akan ditingkatkan fungsinya. Value Engineering digunakan untuk memberikan alternatif perbaikan terhadap bahan yang digunakan sehingga dapat mengurangi biaya produksi. Hasil penelitian ini didapat bahwa penghematan biaya bahan penyusun ban mobil yaitu karet alam RSS (Ribbed Smoked Sheet), bahan karet sintetik BR (Butadiene Rubber) dan bahan body ply Poliester disubstitusi dengan karet alam slab, karet sintetik EPR (Ethylene Propylene Rubber) dan bahan body ply Nilon dapat menghemat biaya 19% dari biaya sebelumnya. Dengan hasil penelitian ini maka perusahaan dapat mengusulkan kepada supplier agar dapat menyediakan bahan penyusun ban mobil usulan.

Kata Kunci: Quality Function Deployment (QFD), Analytic Network Process (ANP), Value Engineering, Produk Ban Mobil

(26)

1.1 Latar Belakang

Industri ban merupakan salah satu sektor industri yang paling bagus posisinya di Indonesia. Industri yang bergerak sebagai industri pendukung otomotif ini semakin tahun semakin berkembang. Mengingat tingkat penjualan mobil yang terus meningkat, maka kebutuhan akan ban mobil juga semakin meningkat. Data peningkatan jumlah mobil dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Jumlah Mobil Terdaftar di Sumatera Utara

Tahun Unit

2010 328.467

2011 356.931

2012 386.301

Sumber : Polda Sumatera Utara Direktorat Lalu Lintas Provinsi Sumatera Utara

Peningkatan sebesar 28.464 unit mobil pada tahun 2011 dan 29.370 unit mobil pada tahun 2012, peningkatan yang sangat besar. Perusahaan ban memiliki tingkat persaingan yang tinggi. Sehingga perusahaan membutuhkan metode atau cara untuk memenangkan persaingan.

PT. Industri Karet Deli merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan produk ban. Semakin ketatnya persaingan maka perusahaan dituntut untuk memproduksi barang dengan kualitas yang tinggi dan harga yang bersaing pula.

(27)

PT. Industri Karet Deli masih belum dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang terlihat dari persaiangan di pasar banyak konsumen yang lebih memilih produk lain daripada produk PT. Industri Karet Deli dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Volume Penjualan Ban di Dalam Negeri

PT.

Bridgestone

PT. Gajah Tunggal

PT. Sumi Rubber (Dunlop)

PT. Industri Karet Deli

Volume

Penjualan 15,15 Juta 11 Juta 2,5 Juta 1,4 Juta

Sumber : APBI, 2012

Data volume penjualan menunjukan bahwa produk PT. Industri Karet Deli belum dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Terlihat di pasar bahwa konsumen lebih banyak memilih produk pesaing dari pada produk PT. Industri Karet Deli.

Berarti kualitas produk PT. Industri Karet Deli belum dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

Dari hasil informasi dan wawancara dengan pihak perusahaan, masalah yang dihadapi perusahaan saat ini berdasarkan laporan bagian pemasaran perusahaan menemukan adanya keluhan atas mutu produk ban mobil. Hal ini merupakan masalah yang perlu dipecahkan mengingat mutu produk berkaitan erat dengan masalah kepuasan konsumen. Mutu produk ban mobil sangat penting untuk ditingkatkan karena berkaitan langsung dengan kenyamanan konsumen.

Semakin tinggi mutu produk menyebabkan semakin tingginya kepuasan konsumen.

(28)

perusahaan ini juga harus memperhatikan bagaimana cara meningkatkan nilai dari suatu produk dengan terus berupaya untuk mereduksi biaya produksi sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan. Teknik yang tepat untuk mencapai hal tersebut adalah dengan pendekatan metode Quality Function Deployment (QFD), Analytic Network Process (ANP) dan Value Engineering.

Metode Quality Functions Development (QFD) akan memperlihatkan prioritas kebutuhan konsumen, menemukan tanggapan yang inovatif dan kreatif terhadap kebutuhan tersebut dan memperbaiki proses hingga tercapai efektivitas maksimal.

Analytic Network Process (ANP) mengakomodasi persepsi bahwa elemen perspektif strategi yang dijadikan penilaian organisasi memiliki hubungan atau pengaruh dari satu elemen ke elemen yang lain. Penilaian kepentingan dengan metode Analytic Network Process juga mempunyai dua keterkaitan antara strategi objektif yang berbeda, sehingga dapat dilihat aspek yang perlu dan harus ditingkatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja.

Metode Value Engineering akan meningkatkan nilai dari suatu produk dengan terus berupaya untuk mereduksi biaya produksi sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan.

Penelitian terdahulu melaporkan keberhasilan penggunaan QFD dan Value Engineering. Melakukan perancangan perbaikan pada produk meja komputer di

(29)

sebuah perusahaan furniture di India. Penggunaan QFD, dapat diidentifikasi keinginan pelanggan terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

Melalui penggunaan metode Value Engineering dilakukan subtitusi penggunaan material dalam pembuatan produk dengan tetap memperhatikan kualitas dari produk tersebut sehingga biaya produksi dapat direduksi. 1

Penelitian dengan metode yang sama juga telah dilakukan pada suatu perancangan produk. Analisis QFD dimanfaatkan penulis untuk mendapatkan informasi mengenai ekspektasi pasar yang akan dibandingkan dengan kemampuan teknis perusahaan dalam melakukan proses produksi. Pendekatan Value Engineering difokuskan pada manajemen biaya dalam proses produksi produk tersebut. Teknik ini memberikan hasil bahwa perusahaan mampu meminimalkan biaya produksi dengan mengevaluasi rincian kebutuhan produk dalam hal komponen sehingga menurunkan ongkos produksi dan cukup lebih baik untuk memenuhi harapan pasar2

Penelitian terdahulu penggunaan QFD dan ANP E.E. Karsak et al (2002) merancang perbaikan pensil untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. QFD digunakan untuk memperoleh 5 atribut penting yang diinginkan pelanggan dan 7 karakteristik teknis yang merepresentasikan kelima atribut tersebut. ANP digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan dan hubungan antara atribut.

.

3

1 Chougule Mahadeo dan Kallurkar Shrikant. 2013. Integration Quality Function Deployment and Value Engineering in Furniture Manufacturing Industry for Improvement of Computer Work Station . India: Patil Polytechnic Institute

2 Jahangir Yadollhi. 2012. The Integration of QFD Technique, Value Engineering and Design for

(30)

produk berkualitas. PT. Industri Karet Deli harus meningkatkan kualitas produknya lagi. Peningkatan kualitas menyebabkan peningkatan biaya produksi.

Mengatasi hal ini maka diperlukan suatu evaluasi untuk dapat meningkatkan nilai suatu produk sesuai dengan keinginan pelanggan dengan fokus pada minimisasi biaya.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mendapatkan alternatif usulan bahan penyusun ban mobil yang berkualitas serta dapat meminimisasi biaya penggunaan bahan penyusun produk.

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Menentukan derajat kepentingan pada Quality Functions Development (QFD) dengan metode Analytic Network Process (ANP).

2. Mengidentifikasi penghematan biaya yang terjadi pada bahan penyusun produk usulan dengan menggunakan metode Value Engineering.

3 E.E. Karsak dkk. “Product planning in quality function deployment using a combined analytic

(31)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT Industri Karet Deli

PT Industri Karet Deli berada di Jalan Yos Sudarso, Km 8.3, Medan Sumatera Utara bergerak dalam bidang pembuatan produk karet. PT Industri Karet Deli didirikan pada tahun 1956 sebagai pabrik produk karet kemudian pada tahun 1970 PT Industri Karet Deli memproduksi ban sepeda dan pada tahun 1974 diperluas dengan memproduksi ban sepeda motor dan skuter. Dikembangkan lagi dengan memproduksi ban truk pada tahun 1980. Pada tahun 1984 menjadi perindustrian agricultural tires dan pada tahun 2003-sekarang dikembangkan untuk ban penumpang dan komersil.

2.2 Lokasi Perusahaan

PT Industri Karet Deli di Jalan Yos Sudarso, Km 8.3, Medan Sumatera Utara, Indonesia. Perusahaan ini mempunyai areal tanah seluas 30 ha. Tanah seluas 30 ha digunakan untuk bangunan pabrik dan kantor.

2.3. Organisasi dan Manajemen Perusahaan 2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi menyatakan pola hubungan antar posisi yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, serta tanggung jawab yang berbeda-

(32)

fungsional merupakan perpaduan antara organisasi lini dan organisasi fungsional.

Sruktur lini merupakan struktur dimana didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan.

Struktur fungsional merupakan struktur organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan oleh pekerja dengan keahlian khusus.

(33)

President Director

Executive Secretary

Finance Director Sales & Marketing

Director Manufacturing Director General Manager

Customer Service General Manager Human Resources

Secretary

Production Manager Engineering Manager Quality & Technology Manager

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Industri Karet Deli

Sumber: PT Industri Karet Deli

(34)

tugasnya masing-masing. Wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing bagian sesuai dengan struktur organisasi perusahaan, adalah sebagai berikut : 1. Manufacturing Department

Bertanggung jawab atas rencana produksi serta pengaturan dan penggunaan dalam bidang produksi, baik itu dari segi kualitas maupun kuantitas.

2. Sales and Marketing Department

Bertanggung jawab atas koordinasi, laporan serta rencana-rencana pemasaran dan penjualan agar tercipta kerjasama yang baik dengan para konsumennya dan produk yang siap dipasarkan dapat terjual secara maksimal.

3. Human Resources Department

Bertanggung jawab atas perencanaan, pengadaan, pengaturan, dan pengawasan dalam bidang sumber daya manusia dan kepagawaian.

4. Customer Service Department

Bertanggung jawab atas pelayanan konsumen.

5. Finance Department

Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan.

(35)

2.3.3 Jam Kerja Perusahaan

Jam kerja di PT Industri Karet Deli, diatur menurut aturan Shift dan Non Shift. Jadwal kerja karyawan PT Industri Karet Deli dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Non Shift

Jadwal kerja untuk kelompok non shift ini berlaku untuk karyawan dan staff bagian umum dan administrasi. Jam kerja karyawan untuk kelompok non shift dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.1. Pembagian Jam Kerja PT Industri Karet Deli

Hari Jam Kerja Keterangan

Senin-Jumat

08.00-12.00 Kerja

12.00-13.00 Istirahat

13.00-17.00 Kerja

Sabtu 08.00-13.00 Kerja

Sumber: PT Industri Karet Deli

2. Shift

Jadwal kerja untuk kelompok shift ini berlaku untuk bagian produksi yang dibagi dalam 3 Shift, yaitu:

a. Shift I : Pukul 07.00 – 15.00.

b. Shift II : Pukul 15.00 – 23.00.

c. Shift III : Pukul 23.00 – 07.00

Shift dihitung tiap 7 jam kerja normal dan 1 jam istirahat. Pengaturan

(36)

mengadakan waktu kerja lembur. Keadaan ini dilakukan bila terjadi order yang belum dipenuhi dan memenuhi target produksi. Perusahaan akan memberikan upah lembur kepada karyawan yang bekerja lembur.

(37)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Karakteristik Produk4

3.2 Atribut Produk

Menguraikan suatu produk baik barang atau jasa, konsumen biasanya menggunakan persyaratan beberapa dimensi atau karateristiknya. Kotler (2000) menerangkan kebutuhan konsumen merupakan suatu pernyataan dari perasaan kekurangan. Kebutuhan pelanggan merupakan karakteristik atau atribut dari barang maupun jasa yang mewakili dimensi yang digunakan oleh pelanggan sebagai dasar pendapat mereka mengenai barang atau jasa.

5

Atribut menurut Kotler (2000) adalah mutu ciri dan model produk.

Sementara menurut Engel et al 1994, keunikan suatu produk dapat dengan mudah menarik perhatian konsumen. Keunikan ini dapat terlihat dari atribut-atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Atribut produk adalah karakteristik suatu produk yang berfungsi sebagai atribut evaluatif selama pengambilan keputusan dimana atribut tersebut tergantung pada jenis produk dan tujuannya. Atribut produk terdiri dari tiga tipe, yaitu ciri-ciri atau rupa (features), fungsi (function), dan manfaat (benefit). Penjual perlu mengetahui sikap konsumen yang mendukung atau tidak mendukung produk mereka. Penjual perlu sekali mengetahui alasan pada sikap

4 Philip Kotler. Marketing Essentials. 1994. Jakarta : Penerbit Erlangga. Hal : 189-190

(38)

(rasa, warna, harga), komponen atau bagian-bagiannya, bahan dasar, proses manufaktur, service atau jasa, penampilan, harga, susunan maupun trademark atau tanda merek dan lain-lain. Sementara tipe manfaat dapat berupa kegunaan, kesenangan yang berhubungan dengan indera, dan non material seperti kesehatan dan kemudahan serta kenyamanan.

3.3 QFD (Quality Function Deployment)6

Fokus utama dari QFD adalah melibatkan pelanggan pada proses pengembangan produk sedini mungkin, yang mana kebutuhan dan keinginan

Quality Function Deployment (QFD) dikembangkan pertama kali pada tahun 1972 oleh Mitsubishi’s Shipyard di Kobe, Jepang. Inti dari QFD adalah suatu matriks besar yang akan menghubungkan apa keinginan pelanggan (What) dan bagaimana suatu produk akan didesaian dan diproduksi agar memenuhi kebutuhan pelanggan (How). QFD adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa dengan memahami kebutuhan konsumen kemudian menghubungkannya dengan karakteristik teknis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa pada setiap tahap pembuatan barang atau jasa yang dihasilkan. QFD digunakan untuk membantu bisnis memusatkan perhatian pada kebutuhan para pelanggan mereka ketika menyusun spesifikasi desain dan pabrikasi.

6 Rosnani Ginting, Perancangan Produk. (Cet. I; Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 135

(39)

mereka dijadikan sebagai titik awal (starting point) dari proses QFD. Oleh karena itu maka QFD disebut sebagai voice of customer. Filosofi yang mendasarinya adalah bahwa pelanggan tidak selalu puas dengan suatu produk meskipun produk tersebut telah dihasilkan dengan sempurna.7

1. Product Planning (perencanaan produk), yang lebih dikenal dengan House Of Quality (HOQ) atau rumah pertama (R1) yang menjelaskan tentang tujuh bagian utama dari : customer needs, technical requirement, co-relationship, relationship, custom-mer competitive evaluation, competitive technical assement dan target.

3.3.1 Tahapan QFD

Tahap perencanaan dan pengembangan QFD:

2. Design Planning (perencanaan desain) , yang lebih dikenal dengan rumah kedua (R2) adalah matrik untuk mengidentifikasi factor-faktor teknis yang critical terhadap pengembangan produk.

3. Process Planning (perencanaan proses), yang lebih dikenal rumah ketiga (R3) adalah matrik yang mengidentifikasi pengembangan proses pembuatan suatu produk.

4. Production Planning (perencanaan produksi), yang lebih dikenal rumah keempat (R4) yang memaparkan tindakan yang perlu diambil didalam perbaikan produksi suatu produk.

(40)

1. Mengidentifikasi keinginan konsumen ke dalam atribut-atribut produk

Pada tahap ini akan diuji sampai sejauh mana tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu produk. Umumnya konsumen menyatakan pendapatnya mengenai suatu produk di dalam atribut-atribut yang sangat umum, sehingga yang terpenting dalam tahap ini adalah mengidentifikasi pernyataan konsumen dengan baik untuk menghindari kesalahan interpretasi.

2. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut-atribut

Peringkat atribut ini dapat dilakukan dengan memberikan bobot persentase pada masing-masing atribut dengan menggunakan skala prioritas.

3. Mengevaluasi atribut-atribut dari produk pesaing

Performansi dari pesaing dianalisis, keterangan mengenai atribut diprioritaskan pesaing dikaji.

4. Membuat matriks perlawanan antara atribut produk denan karakteristik.

Atribut-atribut yang telah diterjemahkan ke dalam karakteristik teknis pada tahap di atas dimasukkan ke dalam suatu matriks, dimana atribut diletakkan horizontal ada tepi atas. Karakteristik yang dipilih harus nyata dan dapat diukur.

5. Mengidentifikasi hubungan antara karakteristik teknis dan atribut produk.

Menyatakan hubungan yang terjadi antara karakteristik teknis dan atribut, biasanya menggunakan skor, dimana skor yang tertinggi menyatakan tingkat

(41)

kemudahan yang tinggi bagi tim perancang untuk mengidentifikasi karakteristik teknis ynag paling berpengaruh pada kepuasan konsumen dan sebaliknya.

6. Mengidentifikasi interaksi yang relevan di antara karakteristik teknis

Dalam House of quality, besaran diletakkan pada bagian roof. Bekerja dnegan mariks roof seperti ini dapat memudahkan dalam memeriksa interaksi yang terjadi pada setiap pasangan karakteristik teknis.

7. Menentukan gambaran target yang ingin dicapai untuk karakteristik teknis.

Tim perancang menentukan target yang ingin dicapai dalam karakteristik teknis.

Contoh dari House of Quality dapat dilihat pada Gambar 3.1. House of Quality.

Sumber: Lou Couhen (1997)

(42)

1. Penjabaran kebutuhan pelanggan akan kualitas.

menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan itu kedalam kebutuhan teknis yang relevan.

QFD mencangkup pengendalian yang tepat dari proses operasional menuju sasaran. Alat utama dari QFD adalah matriks, dimana hasil-hasil dari matriks tersebut dicapai melalui gabungan tim antar departemen atau fungsional dengan mengumpulkan, menginterpretasikan, mendokumentasikan, dan memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan pelanggan.

QFD adalah suatu matriks yang menghubungkan apa keinginan pelanggan (what’s) dan bagaimana suatu produk akan di desain dan diproduksi agar memenuhi keinginan pelanggan itu (how’s). Aktivitas QFD adalah sebagai berikut:

2. Penjabaran karakteristik kualitas yang dapat diukur.

3. Penentuan hubungan antara kebutuhan kualitas dan karakteristik.

4. Penetapan target berdasarkan nilai tertentu terhadap masing-masing karakteristik kualitas.

5. Penyatuan karakteristik kualitas ke dalam produk.

6. Perancangan, produksi dan pengendalian kualitas produk.

8 Lou Cohen. Quality Function Deployment:How to Make QFd Work for You. (USA : Addison-Wesley Publishing Company,1995), h :11

(43)

Quality Function Deployment apabila dilaksanakan secara tepat akan memberikan hasil-hasil berikut (Lou Cohen, 1995, h23-35) :

1. Meningkatkan aktivitas komunikasi di antara departemen-departemen.

2. Kebutuhan pelanggan dibawa melalui proses langsung ke operasional.

3.4 Analytik Network Process (ANP) 9

9

Metode Analytic Network Process (ANP) adalah salah satu metode yang mampu mempersentasikan tingkat kepentingan berbagai pihak dengan memepertimbangkan saling berkaitan anatara startegi objektif dengan Key Penformence Indikator (KPI) yang ada. Analytic Network Process (ANP) adalah suatu teori pengukuran relatif yang digunakan untuk memperoleh skala prioritas gabungan dari skala individu yang menghasilkan pengukuran relatif dari pengaruh unsur-unsur yang saling berhubungan berkenaan dengan kriteria-kriteria permasalahan.

(44)

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Industri Karet Deli yang berada di Jalan Yos Sudarso, KM 8,3, Tanjung Mulia, Medan Deli, Sumatera Utara yang bergerak dalam bidang pembuatan ban.Waktu penelitian pada bulan Februari – Mei 2014.

4.2 Jenis Penelitian10

Objek penelitian yang diamati adalah kualitas bahan penyusun produk ban mobil.

Jenis penelitian adalah penelitian survei (survey research). Penelitian survei ialah suatu penelitian untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual untuk memperoleh kebenaran (Sinulingga, Sukaria, 2011). Metode survei pada umumnya menggunakan instrumen kuesioner yang diisi oleh para responden dari objek penelitian yang ditetapkan dengan metode tertentu. Penelitian survei dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner terhadap pengguna ban mobil yang berada di distributor PT. Industri Karet Deli yaitu di Kenca Sakti Ban di jalan Jl Prof HM Yamin SH 42 D-E.

4.3 Objek Penelitian

(45)

4.4 Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen

Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen (terikat) baik secara positif maupun secara negatif. Variabel independen dalam rancangan penelitian ini adalah :

a. Ukuran yaitu ukuran ban mobil.

b. Ketahanan yaitu ban mobil yang tahan pada kondisi panas.

c. Kecepatan yaitu kecepatan maksimum yang dapat dilakukan ban mobil.

d. Jarak tempuh ban mobil yaitu jarak tempuh ban mobil sampai ban mobil mengalami kerusakan.

e. Beban yaitu berat beban yang dapat ditahan oleh ban mobil.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi atau ditentukan oleh nilai variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah :

a. Karakteristik teknis yaitu persyaratan kemampuan teknis perusahaan dalam perancangan produk ban mobil untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

b. Prioritas part kritis yaitu tingkat kepentingan part kritis untuk produk ban mobil berdasarkan hubungan karakteristik teknis yang ada dengan part kritis.

(46)

4.5 Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual menunjukan hubungan logis antara faktor-faktor yang telah diidentifikasi yang penting dan relevan dengan masalah penelitian.

Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Karakteristik teknis Ketahanan

Ukuran

Jarak

Perbaikan Bahan Penyusun

Produk Part Kritis

Kecepatan Beban

Gambar 4.1 Kerangka Konseptual Penelitian

4.6 Definisi Variabel Operasional

Variabel operasional yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Defenisi Operasional Penelitian

No Variabel Definisi Alat Ukur

1 Atribut produk

Atribut produk sampel produk dari ban mobil, yaitu ukuran ban mobil, jarak tempuh ban mobil, kecepatan maksimal ban mobil, ketahanan ban mobil dan beban yang dapat ditahan ban mobil.

a. Observasi

b. Wawancara bagian produksi

c. Studi Literatur

(47)

Tabel 4.1. Defenisi Operasional Penelitian (Lanjutan)

No Variabel Definisi Alat Ukur

2 Karakteristik teknis

Karakteristik teknis yaitu persyaratan kemampuan teknis dalam perancangan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen

a. Wawancara bagian produksi

3 Part kritis

Part kritis didefinisikan sebagai bagian-bagian desain yang kritis terhadap produk ban radial

a. Observasi b. Studi literatur c. Kuesioner d. Wawancara

dengan perusahaan

Sumber: Pengumpulan Data

4.7 Rancangan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pada awal penelitian dilakukan studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi perusahaan, proses produksi, dan informasi pendukung yang diperlukan serta studi literatur tentang metode pemecahan masalah yang digunakan dan teori pendukung lainnya.

2. Tahapan selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data.

3. Data yang dikumpulkan ada dua jenis yaitu:

a. Data primer berupa data hasil penilaian kuesioner terbuka, tertutup, ANP, karaktersitik teknis dan part kritis.

b. Data sekunder berupa data yang diperoleh melalui pihak perusahaan dan karyawan PT. Industri Karet Deli dengan teknik wawancara

4. Pengolahan data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan.

5. Analisis terhadap hasil pengolahan data.

(48)

Studi Pendahuluan 1. Kondisi Pabrik

2. Proses Produksi 3. Informasi pendukung 4. Masalah-masalah

Studi Literatur 1. Teori Buku

2. Referensi Jurnal Penelitian 3. Langkah-langkah

penyelesaian

Identifikasi Masalah Awal Kebutuhan pelanggan belum terpenuhi

Pengumpulan Data 1. Data primer

- Kuesioner terbuka - Kuesioner tertutup - Kuesioner ANP

- Kuesioner karakteristik teknik - Kuesioner part kritis

2. Data sekunder

- Data gambaran umum perusahaan - Data biaya

- Komposisi bahan - Proses produksi

Pengolahan Data - Uji validitas dan reliabilitas data kuesioner - Membuat matriks QFD Fase I

- Penggunaan ANP menentukan prioritas karakteristik teknis - Tahap Metode Value Engineering

Analisis Pemecahan Masalah - Analisis dan evaluasi

Kesimpulan dan Saran

SELESAI

Gambar 4.2 Langkah-langkah Proses Penelitian

(49)

4.8 Pengumpulan Data 4.8.1 Sumber Data

Sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Data primer

Data-data primer dikumpulkan dengan cara pengamatan langsung dan pengukuran langsung, antara lain :

a. Kebutuhan konsumen b. Karakteristik teknik c. Part kritis

Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data primer adalah kuesioner terbuka, kuesioner tertutup, kuesioner ANP, kuesioner karakteristik teknik, dan kuesioner part kritis, serta lembar cacatan wawancara yang dilakukan dengan pihak perusahaan.

2. Data sekunder

Data sekunder diperoleh berdasarkan data dokumentasi perusahaan, dan diambil dengan cara wawancara dengan bagian produksi, antara lain:

1. Data-data jenis dan spesifikasi bahan 2. Data biaya material penyusun produk.

3. Data proses pembuatan produk ban mobil.

4. Struktur organisasi perusahaan dan pembagian kerja setiap karyawan dan ruang lingkup bidang usaha.

5. Lokasi perusahaan dan daerah pemasaran yang dibutuhkan juga dalam penyusunan laporan Tugas Akhir.

(50)

5.1 Pengumpulan Data

5.1.1 Pembuatan dan Penyebaran Kuesioner

Kuesioner dibagikan dalam 3 tahapan, tahapan pertama merupakan kuesioner terbuka atau kuesioner pendahuluan. Kuesioner ini merupakan bentuk pertanyaan yang diajukan kepada 30 responden tentang penilaian produk ban mobil di PT. Industri Karet Deli.

Hasil dari jawaban responden yang tertuang pada kuesioner pendahuluan ini didapatkan beberapa modus yang menjadi pendukung atribut pertanyaan pada kuesioner tahap kedua, yaitu kuesioner tertutup. Responden pada kuesioner tertutup ini berjumlah 97 orang yang ditentukan menggunakan proporsi binominal (binominal proportion). Kuesioner ketiga yaitu kuesioner ANP merupakan kuesioner perbandingan berpasangan yang digunakan untuk mengetahui seberapa berpengaruh antar variabel (karakteristik teknis dan kebutuhan pelanggan).

Kuesioner ANP diisi oleh asisten kepala pabrik.

5.1.1.1 Rekapitulasi Kuesioner Terbuka

Berdasarkan hasil kuesioner terbuka, maka rekapitulasi Kuesioner Terbuka dapat dilihat pada Tabel 5.1

(51)

Tabel 5.1. Rekapitulasi Kuesioner Terbuka

No. Nama Atribut Pertanyaan

1 2 3 4 5

1 Rusdi 205/60/15 Panas 160 Km/Jam 50.000 Km 1 Ton

2 Khoiruddin Standar Hujan 200 Km/Jam 70.000 Km 1,5 Ton 3 Syamsuddin 185/65/15

Segala kondisi cuaca

220 Km/Jam 80.000 Km 800 Kg

4 Abdul 185/60/15 Panas 200 Km/Jam 100.000 Km 750 Kg

5 Freddy 235/60/16 Panas 180 Km/Jam 50.000 Km 500 Kg

6 Rahmansyah Standar Hujan 200 Km/Jam 100.000 Km 600 Kg

7 Aditya Sesuai

dengan mobil Panas 250 Km/Jam > 100.000 Km 750 Kg 8 Aprizal 185/55/15 Panas 220 Km/Jam 50.000 Km 800 Kg

9 Ahmad 180/60/15

Segala kondisi cuaca

200 Km/Jam 100.000 Km 750 Kg

10 Indra Herman 165/80/16 Hujan 200 Km/Jam 100.000 Km 1,5 Ton 11 Khairul Anwar 185/70/14 Hujan 250 Km/Jam 80.000 Km 500 Kg 12 Zoelham

Efendi 185/65/15 Hujan 180 Km/Jam 50.000 Km 1,5 Ton 13 Bambang 265/70/16 Panas 200 Km/Jam 100.000 Km 1 Ton

14 Ibrahim Standar Hujan Semaksimal

Mungkin 80.000 Km 500 Kg 15 Andika 185/65/15 Panas 250 Km/Jam 150.000 Km 700 Kg 16 Chandra 195/70/14 Panas 200 Km/Jam 100.000 Km 1 Ton

17 Rahmat

Hidayat 185/65/15

Segala kondisi cuaca

> 200

Km/Jam 200.000 Km 800 Kg 18 Agus Gultom Sesuai

dengan mobil Panas 200 Km/Jam 100.000 Km 800 Kg

(52)

18 Agus Gultom Sesuai

dengan mobil Panas 200 Km/Jam 100.000 Km 800 Kg 19 Nazmi Salim 185/65/15 Panas 200 Km/Jam 120.000 Km 600 Kg 20 M. Hadi Rizki 185/65/15 Segala

kondisi cuaca 200 Km/Jam 100.000 Km 500 Kg 21 Irfan Rivai 205/65/15 Panas 180 Km/Jam 100.000 Km 900 Kg 22 Adi Sulaiman 225/65/17 Panas 200 Km/Jam 120.000 Km 800 Kg

23 Abu Bakar 185/65/15 Hujan 220 Km/Jam 100.000 Km 500 Kg

24 Irham Ikwan 205/70/15 Segala

kondisi cuaca 200 Km/Jam 150.000 Km 2 Ton

25 Wiradi

Kurniawan 195/70/14 Panas 200 Km/Jam 100.000 Km 700 Kg 26 Akmal Zuhairi 185/65/15 Hujan 210 Km/Jam 80.000 Km 900 Kg 27 M. Ridwan 185/55/15 Panas > 200 Km/Jam 100.000 Km 800 Kg 28 Jamil Sifai 185/65/15 Segala

kondisi cuaca 180 Km/Jam 90.000 Km 800 Kg 29 Choki Putra Sesuai

dengan mobil Panas 200 Km/Jam 100.000 Km 1,5 Ton

30 Edwin Standar Panas 250 Km/Jam 70.000 Km 2 Ton

Modus 185/65/15 Panas 200 Km/Jam 100.000 Km 800 Kg

Jumlah (n) 9 16 14 13 7

Sumber : Hasil pengumpulan data

(53)

5.1.1.2 Kuesioner Tertutup

Hasil dari jawaban responden yang tertuang pada kuesioner terbuka didapatkan beberapa modus yang menjadi butir pertanyaan pada kuesioner tahap kedua, yaitu kuesioner tertutup. Responden pada kuesioner tertutup ini berjumlah 97 orang yang ditentukan dengan menggunakan proporsi binominal (binominal proportion).

Rekapitulasi kuesioner tertutup dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2. Rekapitulasi Kuesioner Tertutup

Responden Pertanyaan Produk

1 2 3 4 5

1 3 2 5 2 4

2 5 2 5 5 3

3 4 3 3 3 2

4 4 2 5 5 4

5 5 3 5 1 3

6 4 3 5 4 3

7 3 2 4 5 3

8 5 4 5 4 4

9 4 2 5 4 5

10 5 2 5 5 2

11 4 2 4 2 4

12 3 1 4 1 3

13 4 3 5 3 4

14 4 4 5 5 5

15 3 2 4 2 4

16 5 4 5 5 4

17 5 3 5 4 4

18 3 2 4 2 4

(54)

21 5 3 5 4 3

22 5 2 4 3 5

23 5 3 5 3 4

24 4 1 3 1 3

25 3 2 4 3 4

26 4 4 5 3 5

27 5 1 5 5 2

28 4 3 5 3 4

29 5 1 4 4 4

30 3 2 5 3 5

31 4 2 4 4 3

32 4 3 4 5 5

33 3 2 5 2 4

34 5 1 4 1 3

35 3 1 4 5 3

36 4 2 4 3 4

37 5 4 5 4 3

38 5 4 5 5 3

39 5 3 5 4 5

40 5 2 5 5 4

41 5 4 5 4 5

42 4 2 4 2 2

43 3 2 4 3 3

44 4 4 4 5 4

45 3 2 4 4 3

46 5 3 5 5 3

47 4 4 5 4 4

48 5 3 4 4 4

49 4 3 4 5 3

50 4 3 5 4 3

51 3 3 4 5 4

(55)

Tabel 5.2. Rekapitulasi Kuesioner Tertutup (Lanjutan)

Responden Pertanyaan Produk

1 2 3 4 5

52 4 3 4 4 3

53 5 4 4 3 3

54 4 3 4 4 3

55 4 3 5 4 5

56 4 2 4 3 4

57 4 4 4 5 5

58 4 1 5 4 5

59 4 3 4 5 4

60 4 3 4 3 3

61 5 2 3 5 5

62 4 1 4 1 3

63 3 2 4 2 3

64 4 3 3 3 2

65 3 2 5 2 4

66 5 1 5 5 3

67 3 1 4 4 3

68 4 2 4 3 3

69 3 4 5 2 4

70 5 4 4 3 3

71 5 3 4 5 5

72 3 2 3 2 2

73 3 2 5 3 5

74 3 2 4 2 3

75 4 3 5 5 5

76 3 2 4 2 3

77 3 1 3 2 3

78 3 4 4 4 3

79 4 2 2 3 4

80 3 3 3 3 3

81 3 2 3 5 4

82 3 2 3 2 3

83 4 3 5 5 4

84 3 2 5 3 5

85 3 2 4 1 2

86 2 2 3 2 3

(56)

89 5 4 5 5 3

90 3 3 4 3 3

91 4 3 4 3 2

92 5 3 5 2 3

93 3 2 4 3 2

94 3 2 4 5 4

95 4 2 5 5 5

96 3 3 4 4 3

97 4 3 4 3 3

Sumber : Hasil pengumpulan data

5.1.1.3 Rekapitulasi Kuesioner ANP

Kuesioner ANP digunakan untuk membandingkan variabel karakteristik teknis dengan variabel kebutuhan pelanggan dan sebaliknya. Rekapitulasi kuesioner ANP dapat dilihat pada Tabel 5.3.

(57)

Tabel 5.3. Rekapitulasi Kuesioner ANP

Cluster Suara Konsumen Ukuran Ban Mobil 185/65/15

Lapisan Belt Lama Proses Cuering Pemasangan Bead

Lapisan Belt 1 5 1

Lama Proses Cuering 1/5 1 1/3

Pemasangan Bead 1 3 1

Cluster Suara Konsumen Ban Mobil Tahan pada Kondisi

Panas

Komposisi Bahan Lapisan Belt Kompleksitas Molding

Komposisi Bahan 1 7 3

Lapisan Belt 1/7 1 1/2

Kompleksitas Molding 1/3 2 1

Cluster Suara Konsumen Kacepatan Maksimal Ban Mobil

200 km/jam

Komposisi Bahan Lapisan Belt Pemasangan Bead

Komposisi Bahan 1 3 5

Lapisan Belt 1/3 1 1

Pemasangan Bead 1/5 1 1

(58)

Komposisi Bahan 1 5 3 2 7 5

Lapisan Belt 1/5 1 1 1/3 3 1

Lama Proses Cuering 1/3 1 1 1/5 1 3

Pemasangan Bead 1/2 3 5 1 4 5

Temperatur pada Proses Cuering 1/7 1/3 1 1/4 1 3

Kompleksitas Molding 1/5 1 1/3 1/5 1/3 1

Cluster Suara Konsumen Berat Beban yang Dapat

Ditahan oleh Ban Mobil 800 Kg

Komposisi Bahan Lapisan Belt Lama Proses

Cuering

Temperatur pada Proses Cuering

Komposisi Bahan 1 4 3 6

Lapisan Belt 1/4 1 1 4

Lama Proses Cuering 1/3 1 1 1

Temperatur pada Proses Cuering 1/6 1/4 1 1

Tabel 5.3. Rekapitulasi Kuesioner ANP (Lanjutan)

(59)

Cluster Karakteristik Teknis Komposisi Bahan

Ban Mobil yang Tahan Pada

Kondisi Panas

Kecepatan Maksimal Ban Mobil 200

Km/Jam

Jarak yang Dapat Ditempuh Ban Mobil 100.000 Km

Berat Beban yang Dapat Ditahan oleh Ban Mobil 800

Kg

Ban Mobil yang Tahan Pada Kondisi Panas 1 5 1/5 1

Kecepatan Maksimal Ban Mobil 200 Km/Jam 1/5 1 1/7 1/3

Jarak yang Dapat Ditempuh Ban Mobil 100.000 Km 5 7 1 3

Berat Beban yang Dapat Ditahan oleh Ban Mobil 800 Kg 1 3 1/3 1

Cluster Karakteristik Teknis Lapisan Belt

Ukuran Ban Mobil 185/65/15

Ban Mobil yang Tahan Pada Kondisi

Panas

Kecepatan Maksimal Ban Mobil 200

Km/Jam

Jarak yang Dapat Ditempuh Ban Mobil 100.000

Km

Berat Beban yang Dapat Ditahan oleh Ban Mobil 800 Kg

Ukuran Ban Mobil 185/65/15 1 1/5 1 1/7 1/3

Ban Mobil yang Tahan Pada Kondisi Panas 5 1 3 1/4 4

Kecepatan Maksimal Ban Mobil 200 Km/Jam 1 1/3 1 1/6 1

Jarak yang Dapat Ditempuh Ban Mobil 100.000 Km 7 4 6 1 7

Berat Beban yang Dapat Ditahan oleh Ban Mobil 800 Kg 3 1/4 1 1/7 1

(60)

Ukuran Ban Mobil 185/65/15 1 1/6 1

Jarak yang Dapat Ditempuh Ban Mobil 100.000 Km 6 1 7

Berat Beban yang Dapat Ditahan oleh Ban Mobil 800 Kg 1 1/7 1

Cluster Karakteristik Teknis Pemasangan Bead

Ukuran Ban Mobil 185/65/15

Kecepatan Maksimal Ban Mobil 200

Km/Jam

Jarak yang Dapat Ditempuh Ban Mobil 100.000 Km

Ukuran Ban Mobil 185/65/15 1 5 7

Kecepatan Maksimal Ban Mobil 200 Km/Jam 1/5 1 2

Jarak yang Dapat Ditempuh Ban Mobil 100.000 Km 1/7 1/2 1

Cluster Karakteristik Teknis Temperatur pada Proses

Cuering

Jarak yang Dapat Ditempuh

Ban Mobil 100.000 Km

Berat Beban yang Dapat Ditahan oleh Ban Mobil 800 Kg

Jarak yang Dapat Ditempuh Ban Mobil 100.000 Km 1 6

Berat Beban yang Dapat Ditahan oleh Ban Mobil 800 Kg 1/6 1

(61)

Tabel 5.3. Rekapitulasi Kuesioner ANP (Lanjutan)

Cluster Karakteristik Teknis Temperatur pada Proses

Cuering

Ban Mobil yang Tahan Pada

Kondisi Panas

Jarak yang Dapat Ditempuh Ban Mobil

100.000 Km

Ban Mobil yang Tahan Pada Kondisi Panas 1 2

Jarak yang Dapat Ditempuh Ban Mobil 100.000 Km 1/2 1

(62)

6.1 Analisis Data Kuesioner

Variabel yang digunakan dalam meningkatkan mutu produk ban mobil pada kuesioner terbuka dan tertutup berjumlah 5 variabel. Kuesioner terbuka merupakan bentuk pertanyaan yang diajukan kepada 30 responden. Sedangkan kuesioner tertutup berjumlah 97 responden dengan penentuan jumlah responden ditentukan dengan metode proporsi binominal (binominal proportion).

Hasil data kuesioner yang didapat dilakukan pengujian validitas dari pertanyaan 1 hingga 5 dengan menggunakan persamaan korelasi product moment (Pearson). Dari hasil perhitungan validitas data diketahui bahwa seluruh variabel dinyatakan valid dikarenakan koefisien korelasi product moment bernilai lebih besar dari nilai r tabel. Hal ini berarti tidak perlu diadakan pergantian variabel pertanyaan dalam kuesioner karena keseluruhan variabelnya valid.

Hasil perhitungan reliabilitas data kuesioner juga didapatkan hasil yang reliabel dikarenakan nilai koefisiennya lebih besar dari nilai batas koefisien reliabel untuk penilaian reliabilitas kuesioner sebesar 0,611. Hal ini berarti tidak perlu ada pergantian sampel kuesioner karena semua variabel reliabel.

11Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan

(63)

6.2 Analisis House Of Quality

6.2.1 Analisis Quality Function Deployment (QFD) Fase 1

Penentuan karakteristik teknis merupakan salah satu tahap penting dalam pembuatan QFD. Karakteristik teknis merupakan kemampuan teknis perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen12

1. Komposisi bahan

. Penentuan karakteristik teknis dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pihak manajemen perusahaan.

Karakteristik teknis dari proses produksi ban mobil bedasarkan wawancara dengan pihak manajemen perusahaan adalah sebagai berikut.

2. Lapisan belt

3. Lama proses cuering 4. Pemasangan bead

5. Temperatur pada proses cuering 6. Kompleksitas molding13

6.2.2 Analisis Matriks Variabel Produk terhadap Sales Point

Sales point merupakan suatu nilai tolak ukur yang dapat digunakan untuk melihat kemampuan dari variabel untuk menjadi faktor yang menarik bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Penetapan nilai sales point untuk setiap variabel juga berarti menetapkan variabel-variabel mana yang menjadi

Penerbit Universitas Dipenogoro. h. 133.

12 Lou Cohen. Quality Function Deployment. (Addison Wesley: USA, 1995). h.13

(64)

keuntungan perusahaan.

2. 1,2 : jika variabel tersebut dipenuhi maka akan berpengaruh bagi peningkatan keuntungan perusahaan.

3. 1,5: jika variabel tersebut bisa dipenuhi maka sangat berpengaruh bagi peningkatan keuntungan perusahaan.

Nilai sales point produk ban mobil dapat dilihat pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1. Nilai Sales Point Produk Ban Mobil Keterangan Hasil Kuisioner Terbuka Sales Point

Ukuran ban mobil sebesar 185/65/15 1

Ban mobil yang tahan pada kondisi panas 1,2 Kecepatan maksimal ban mobil 200 km/jam 1 Jarak yang dapat ditempuh ban mobil 100.000 km 1,2 Berat beban yang dapat ditahan oleh ban mobil 800 kg 1

Sumber: Hasil pengumpulan data

Terdapat 2 variabel yang dinilai berpengaruh terhadap peningkatan keuntungan perusahaan, yaitu ban mobil yang tahan pada kondisi panas dan Jarak yang dapat ditempuh ban mobil 100.000 km. Jadi yang perlu diperbaiki oleh perusahan adalah ban mobil yang tahan pada kondisi panas dan Jarak yang dapat ditempuh ban mobil 100.000 km. Apabila perusahaan memperhatikan dua variable tersebut, maka akan mempengaruhi peningkatan keuntungan perusahaan.

14 Lou Cohen. Quality Function Deployment. (Addison Wesley: USA, 1995). h.112

(65)

6.2.3 Analisis Matriks Importance Weight dan Relative Weight15

Kebutuhan Konsumen

Bobot kepentingan menunjukkan total tingkat kepentingan responden terhadap suatu atribut produk sedangkan bobot relative menunjukan nilai bobot kepentingan relative terhadap atribut produk lainnya. Nilai Importance Weight dan Relative Weight dari produk ban mobil, dapat dilihat pada Tabel 6.2.

Tabel 6.2. Nilai Importance dan Relative Weight

Importance Weight

Relative Weight

Ukuran ban mobil sebesar 185/65/15 4 0,2222

Ban mobil yang tahan pada kondisi panas 2 0,1111 Kecepatan maksimal ban mobil 200 km/jam 4 0,2222 Jarak yang dapat ditempuh ban mobil 100.000 km 5 0,2778 Berat beban yang dapat ditahan oleh ban mobil

800 kg 3 0,1667

Sumber: Hasil pengolahan data

Jadi yang perlu diperhatikan oleh perusahan terhadap keinginan konsumen ban mobil adalah jarak yang dapat ditempuh ban mobil 100.000 km dikarenakan memiliki nilai Relative Weight tertinggi yaitu 0,2778. Jadi perusahaan harus melakukan perbaikan pada jarak yang dapat ditempuh ban mobil yaitu sebesar 100.000 km.

Gambar

Tabel 1.1. Jumlah Mobil Terdaftar di Sumatera Utara
Tabel 1.2. Volume Penjualan Ban di Dalam Negeri
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Industri Karet Deli
Gambar 4.2 Langkah-langkah Proses Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai, pemberian Hak Guna Bangunan atas tanah Hak

Alhamdulillah, rasa syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahnya-Nya kepada peneliti sehingga peneliti dapat

Dengan program simulasi ini, penulis mengharapkan dapat membantu siapa pun yang ingin mempelajari tentang Twos Complement baik untuk mahasiswa maupun umum. Program ini dibuat

Laporan keuangan yang biasanya disajikan pada perusahaan dagang meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal,

Introduzca el comando show running-config nuevamente para verificar si la nueva contraseña de enable secret está configurada. Nota: Puede abreviar el comando show

To determine the effect of timing on absorption of antacid and levofloxacin administered of single 23 mg / kg BW dose of levofloxacin to 12 healthy rabbits in two-way

Penelitian untuk menguji kandungan informasi laba akuntansi sebagian besar dilakukan dengan mengukur kekuatan hubungan antara laba akuntansi dengan harga atau return saham.. Cara

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengkajian tentang keterlibatan unit bisnis pada pengelolaan investasi TI dengan menggunakan kerangka kerja VAL IT dan