• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAMIKA FILM KELILING SEBAGAI MEDIA PROPAGANDA ORDE BARU TAHUN 1970-1998.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DINAMIKA FILM KELILING SEBAGAI MEDIA PROPAGANDA ORDE BARU TAHUN 1970-1998."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i

DINAMIKA FILM KELILING SEBAGAI MEDIA

PROPAGANDA ORDE BARU TAHUN 1970-1998

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh

MUHAMMAD PAMUNGKAS PANGHUDI LUHUR C.0512032

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)
(5)

v MOTTO

“Wong jujur ra bakal ajur”

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada mereka

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Selama proses penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik berupa materi ataupun dorongan moral luar biasa. Pada kesempatan ini sudah sepatutnya penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Riyadi Santoso, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S., M.Hum, selaku Kepala Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta dan pembimbing akademik, yang telah banyak memberikan kritik membangun, saran, dan motivasi dari awal perkuliahan hingga akhir studi.

3. Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd, selaku penanggung jawab skripsi yang selalu mengingatkan serta memberikan masukan dalam penyusunan skripsi.

4. Waskito Widi Wardojo, S.S., M.A, selaku Pembimbing Skripsi, yang selalu meluangkan waktunya mendengarkan kendala yang dihadapi serta memberikan dorongan, saran, dan kritik yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dengan tulus selama perkuliahan.

6. Mira Puspita Rini, S.Sos, M.Hum, selaku Kasubdit Layanan dan Pemanfaatan Arsip Nasional Republik Indonesia, yang membantu penulis dalam hal penelusuran arsip.

(8)

viii

Usmar Ismail, Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan Haji Usmar Ismail, Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret, serta Laboratorium Sejarah FIB UNS, yang telah memberikan pelayanan prima serta kemudahan kepada penulis untuk memanfaatkan fasilitas yang ada. 8. Kedua orang tua penulis yaitu (alm) Dinten Supriyadi dan Marsidah yang

selalu mendoakan kelancaran dan kebarokahan, seluruh keluarga besar penulis Mas Thowus, Mas Panji, Mas Arbi yang selalu membantu materil penulis, serta adik-adikku tersayang.

9. Yasmin Artyas beserta keluarga yang selalu membantu penulis dengan tulus serta semangat baik dalam masa perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini.

10.Teman-teman historia 2012, Skuad Geschiephoria (Mas Apri, Mas Galih, Mba Ai, dkk), Kontrakan Gulon (Adi, Umam, Ajib, Prhatama dan Jeki), Kosan Juanda 303 (Eri, Mirun, Dika). Terimakasih atas berbagai macam bantuannya serta saran-sarannya kepada penulis.

11.Semua pihak baik individu ataupun kelompok, yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas berbagai macam bantuan yang diberikan.

Mereka semua telah membantu penulis baik semasa kuliah, penyusunan, hingga terselesaikannya skripsi ini. Penulis menyadari bahwa karya sederhana ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap akan adanya kritik dan saran membangun guna dijadikan motivasi. Akhir kata, wassalamuailakum Wr. Wb.

Surakarta, Desember 2016

(9)

ix

BAB II. GAMBARAN UMUM PERFILMAN INDONESIA ... 18

A. Awal Kedatangan Film dan Perkembangan Pada Masa Hindia Belanda ... 18

(10)

x

C. Film Zaman Kemerdekaan ... 27

D. Perkembangan Film Pada Masa Orde Baru ... 32

1. Dari Perbiki hingga Perffiki ... 35

2. Pengertian Film Keliling dan Regulasi ... 36

BAB III. FILM KELILING SEBAGAI MEDIA PROPAGANDA ORDE BARU ... 38

A. Politik Perfilman Akhir 1970-an ... 38

B. Dinamika Perfilman Masa Orde Baru ... 40

1. Regulasi Perfilman Orde Baru ... 41

2. Program Film Masuk Desa... 44

3. Pembatasan Ruang Gerak Film Keliling ... 51

C. Film Keliling Sebagai Alat Propaganda Orde Baru ... 54

1. Film Keliling Sebagai Media Penerangan... 55

2. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Melalui Pajak Pertunjukan film ... 61

3. Peran Film Keliling Dalam Pembinaan Hankamneg ... 65

4. Film Keliling Sebagai Media Alternatif Penyebarluasan Film Kepahlawanan ... 68

BAB IV. PERAN FILM KELILING TERHADAP KEBIJAKAN PERFILMAN ORDE BARU... 72

A. Film Keliling Sebagai Media Penyebarluasan Program-program Orde Baru ... 72

1. Film Keliling Sebagai Ujung Tombak Film Nasional ... 74

2. Bioskop Jalur Khusus Film Nasional ... 84

B. Peran Film Keliling Dalam Pemenangan Golkar ... 87

C. Efek Monopoli Industri Perfilman Terhadap Film Keliling ... 90

(11)

xi

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel.1 Proyek Film Penerangan K.B ... 48

Tabel.2 Film Penerangan PFN ... 57

Tabel.3 Klasemen Bioskop dan Tarif Pajak ... 62

Tabel.4 Perbandingan Jumlah Film Nasional dengan Film Impor ... 76

(13)

xiii

DAFTAR SINGKATAN

AMD Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Masuk Desa AMPAI American Motion Picture Association Indonesia

ANIF Algemeene Nederlands Indiesche Film Syindycat Bedriff

BFI Berita Film Indonesia

BKKBN Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional

CDI Cine Drama Atailer

DEPPEN Departemen Penerangan

DFN Dewan Film Nasional

DPFN Dewan Produksi Film Nasional FFI Festival Film Indonesia

GPBSI Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia HANKAMNEG Pertahanan Keamanan Negara

KOPKAMTIB Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban LEKRA Lembaga Kebudayaan Rakyat

MENPEN Menteri Penerangan

NICA Nederlands Indies Civil Administration

PAPFIAS Penggayangan Film Imperalis Amerika Serikat

PELITA Pembangunan Lima Tahun PKI Partai Komunis Indonesia

PEMILU Pemilihan Umum

(14)

xiv

PJPT Pembangunan Jangka Panjang Terpadu PERBIKI Persatauan Bioskop Keliling Indonesia

PERFIKI Persatuan Perusahaan Film Keliling Indonesia P.T PERFIN Perseroan Terbatas Peredaran Film Nasional

SARBUFIS Serikat Buruh Film dan Senidrama

SK Surat Keputusan

(15)

xv

DAFTAR ISTILAH

Bioskop-17 Konsep bioskop yang berfungsi sebagai jaringan peredaran film atau pemasaran film Indonesia di tingkat kecamatan

Booker Orang yang bertugas membukukan film untuk keperluan bioskop

Booking Notice Buku catatan yang dikeluarkan P.T Perfin biasa

menyangkut jadwal dan wilayah edar pemutaran film Broker Perantara “calo” dalam perdagangan film bergerak antara

distributor dan pemilik bioskop

Close Up Dalam dunia perfilman artinya pengambilan gambar yang difokuskan pada bagian tertentu

Cultural Edukatif Film yang mengandung unsur pendidikan De Jure Sebuah pengakuan menurut hukum

Film Dokumenter Film yang mendokumentasikan kenyataan Eihai Perusahaan distribusi film Jepang

(16)

xvi

Film Keliling Kegiatan film yang dilakukan secara berpindah tempat biasanya dikenal dengan istilah “bioskop keliling” atau

“layar tancap”, yang dilaksanakan di tempat-tempat umum

oleh suatu badan usaha/organisasi atau instansi, dengan

atau tanpa imbalan jasa berupa barang atau uang

Genre Bentuk, kategori atau klasifikasi tertentu dari beberapa film yang memiliki kesamaan bentuk, latar, tema, suasana dan

lainnya

Kapitalisme Semu Para pemodal yang tidak mampu berdiri sendiri dan

bersaing dengan kompetitornya tanpa bantuan pemerintah, mereka mencari peluang dengan memanfaatkan proteksi, lisensi bisnis atau memonopoli kegiatan bisnis tertentu dari

pemerintah

Mobile Dapat berpindah-pindah dari suatu tempat menuju tempat

lainnya

Openlucht Bioscop Bioskop-bioskop terbuka

Propaganda Penerangan (paham, pendapat, dan sebagainya) yang benar atau salah yang dikembangkan dengan tujuan menyakinkan orang agar menganut suatu aliran, sikap, arah tindakan

tertentu

Slapstick Jenis komedi fisik yang mudah dicerna dan bermain dalam

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Ketua Umum Perbiki Yung Indrajaya bersama Wakil

Presiden Adam Malik ... 45

Gambar 2 Unit Mobil bioskop keliling yang direncanakan bisa masuk ke Indonesia ... 47

Gambar 3 Pengurus Bioskop Keliling beserta para anggota dalam

Kongres Perbiki ... 54

Gambar 4 Pengusaha Film Keliling bersama Mabes ABRI

di Timor-Timor ... 66

Gambar 5 Janur Kuning salah satu film buatan Metro 77 ... 70

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Departemen Penerangan RI petunjuk tentang Pembinaan

Pertunjukan Film Keliling No.10/SE/Dir/DPF-III/1986 ... 103

Lampiran 2 Departemen Penerangan RI, Sambutan Pengarahan Direktur Jendral Radio, Televisi Dan Film, Pada Kongres III PERFIKI ... 104

Lampiran 3 Hasil Musyawarah Kerja 1991 ... 113

Lampiran 4 Keputusan No. 06/Kongres/1982 ... 119

Lampiran 5 Laporan Ketua Umum DPP Perbiki dan Penanggung Jawab Satuan Tugas Bioskop Keliling ... 125

Lampiran 6 Pikiran Rakyat, 5 September 1993 ... 129

Lampiran 7 Kompas, 15 Juli 1978 ... 130

Lampiran 8 Berita Yudha, 8 Oktober 1976 ... 131

(19)

xix ABSTRAK

Muhammad Pamungkas Panghudi Luhur. C.0512032. 2016. Dinamika Film Keliling Sebagai Media Propaganda Orde Baru Tahun 1970-1998. Skripsi. Prodi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Uneversitas Sebelas Maret.

Penelitian ini bertujuan untuk: Pertama, mengetahui latar belakang munculnya film keliling. Kedua, mengetahui mengapa Orba menggunakan film keliling sebagai alat propaganda. Ketiga, mengetahui pengaruh film keliling terhadap kebijakan Orde Baru tahun 1970-1998.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode historis, meliputi heuristik, kritik sumber (kritik intern dan ekstern), intepretasi, dan historiografi. Adapun sumber primer yang diperoleh melalui studi dokumen berupa arsip sezaman dari Perpustakaan Usmar Ismail, Perfiki, dan Perpustakaan Nasional. Sumber Primer yang didapat kemudian ditunjang dengan wawancara dengan beberapa orang yang menggeluti usaha film keliling. Adapun sumber sekunder diperoleh melalui buku, artikel, atau penelitian terdahulu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa film keliling merupakan salah satu media yang digunakan pemerintah Orde Baru melakukan propaganda dengan tujuan utama melegitimasi kekuasaannya. Alasannya, film keliling mampu menjangkau daerah-daerah pedalaman yang tidak bisa dijangkau oleh bioskop lantaran belum meratanya pembangunan. Berbagai agenda politik seperti memutarkan film penerangan pembangunan lima tahun, keluarga berencana, transmigrasi, dan bahkan film-film propaganda anti komunis menjadi menu wajib yang harus disajikan dalam setiap pementasan film keliling. Departemen Penerangan menjadi aktor utama dalam mengawasi distribusi film-film penerangan agar dapat disaksikan masyarakat pedesaan.

Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah film keliling merupakan cara yang ampuh untuk mengontrol masyarakat terhadap berbagai macam kepentingan Orde Baru. Salah satunya yang paling kentara, film keliling dijadikan media memobilisasi masyarakat pedesaan yang menjadi target politik Orde Baru dalam pemilihan umum untuk menyalurkan suaranya kepada Golkar. Disamping itu, tidak bisa dipungkiri bahwa film keliling memberikan hiburan murah bagi masyarakat pedesaan yang dahaga akan hiburan disamping peran dan fungsinya sebagai partner pemerintah dalam mensukseskan program-program mereka.

(20)

xx ABSTRACT

Muhammad Pamungkas Panghudi Luhur. C.0512032. 2016. The Dynamics of Film Tour As New Order’s Media Propaganda Years 1970-1998. Thesis. Department of History Faculty of Cultural Science, Sebelas Maret University Surakarta.

This research aims to: First, find out the background of the film tour. Second, find out why Orba using film tour as a propaganda tool. Third, know the influence of the film around the policies of the New Order years 1970-1998.

The method used in this study is a historical method, includes heuristic, criticism of sources (internal and external criticism), interpretation, and historiography. The primary sources obtained through the study of contemporary documents such as archives of the Library Usmar Ismail, Perfiki, and National Library. Primary sources were obtained and then supported by interviews with several people who wrestle around the movie business. As for secondary resources obtained through books, articles, or previous research.

The results showed that the film tour is one of the media used the New Order government propaganda with the main purpose of legitimizing his rule. The

reason, the film periphery can reach the rural areas that can’t be reached by the

cinema because of the uneven development. Various political agenda such as playing a movie lighting construction of five years, family planning, transmigration, and even films anti-communist propaganda became mandatory menu to be served in each staging roving movie. Information Department of the main actors of films that can be seen lighting rural communities.

The conclusion of this study is the film tour is a powerful way to control the people of the diverse interests of the New Order. One of the most obvious, the film media used to mobilize around rural communities targeted by New Order politics in general elections to vote for Golkar channel. In addition, it is

undeniable that the film’s roving provide entertainment for rural people who thirst

for entertainment in addition to its role and function as a government partner in the success of their program.

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pengunaan Ruangan Rawat Inap di Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama (SMC) memiliki tujuan yaitu dihasilkannya sebuah rancangan

Anak berumur 10 tahun datang dibwa orangtuanya ke UGD Rumah sakit dengan keluhan nyeri tenggorokan sejak 4 hari yang lalu  pada PF didapatkan T2-T2 detritus (+)

Gambar 4.3h menunjukkan bahwa pada saat tidak diberikan kontrol/obat pada penderita maka jumlah sel yang terinfeksi dan jumlah virus meningkat. Penderita HIV

3.5 Menggali informasi dari teks permainan / dolanan daerah tentang kehidupan hewan dan tumbuhan denga bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi

NTB atas dasar harga berlaku yang didapat dari selisih Output dengan biaya antara yang dinilai masing-masing atas dasar harga berlaku adalah menggambarkan perubahan volume

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini ditemukan penggunaan kalimat tidak efektif yang digunakan pada rubrik “Topik Kita” dan “Kolom” dalam jurnal ilmiah

1) Sosialisasi Tim Penjaminan Mutu Polbangtan Bogor dengan struktur organisasi terdiri dari Kepala, Sekretaris, Koordinator Bidang Pengembangan dan Pengendalian

Bahan yang dihasilkan harus mempunyai kekuatan yang cukup dan kekuatannya harus tidak berubah oleh adanya air. ya pembuatan jalan dengan cara stabilisasi harus tidak lebih