• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERHITUNGAN ANGKA KUMAN PADA MAKANAN (DAGING SAPI DAN CROISSANT).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERHITUNGAN ANGKA KUMAN PADA MAKANAN (DAGING SAPI DAN CROISSANT)."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut UU RI No.7 tahun 1996, yang dimaksud pangan adalah segala sesuatu yang

berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang

diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan

tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses

penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman. Mengingat definisi

pangan mempunyai cakupan yang luas, maka upaya untuk mencegah pangan dari

kemungkinan tercemar baik dari cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang yang dapat

mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia (UU RI tahun 1996),

merupakan suatu keharusan (BPOM RI. 2006).

Menurut Soehardjo (1985), pangan adalah bahan-bahan yang dimakan setiap hari

untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan, kerja dan penggantian sel

tubuh yang rusak. Oleh karena itu pangan atau makanan sangat dibutuhkan oleh manusia

sebagai sumber zat gizi dan juga sumber energi.

Hampir semua bahan pangan tercemar oleh berbagai mikroorganisme dari

lingkungan sekitarnya. Beberapa jenis mikroba yang terdapat pada bahan pangan adalah

Salmonella sp, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, kapang, khamir serta mikroba

patogen lainnya. Pencemaran mikroba pada bahan pangan merupakan hasil kontaminasi

langsung atau tidak langsung dengan sumber–sumber pencemaran mikroba, seperti tanah,

udara,air, debu, saluran pencernaan dan pernafasan manusia maupun hewan. Hanya sebagian

saja dari berbagai sumber pencemar yang berperan sebagai sumber mikroba awal yang

(2)

batas tertentu kandungan mikroba dalam bahan pangan tidak banyak berpengaruh terhadap

ketahanan bahan pangan tersebut, tetapi apabila kondisi lingkungan memungkinkan mikroba

untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat, maka bahan pangan akan rusak karenanya (

Buckle,K.A. dkk. 1985).

Bahanpangan dapat bertindak sebagaiperantaraatau substrat untuk tumbuhnya

mikroorganisme yang bersifat patogenik terhadap manusia. Penyakit menular yang cukup

berbahaya seperti tipes, kolera, disentri, poliomilitis dengan mudah disebarkan melalui

bahan pangan. Akhir-akhir ini terjadi peningkatan gangguan saluran pencernaan akibat

keracunan bahan pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme patogenik yang termakan

bersama bahan pangan yang tercemar.Sebagai akibat dari meningkatnya perjalanan dan

perdagangan pangan secara internasional, maka penyakit yang disebabkan bahan pangan

dan keamanan bahan pangan dari mikroorganisme telah menjadi perhatian utama dunia.

Keamanan pangan penting dalam menjamin pangan yang aman dan layak dikonsumsi.

Suplai pangan yang aman tidak hanya melindungi kesehatan masyarakat Indonesia,

tetapi juga meningkatkan kualitas generasi muda kita dengan pangan yang aman dan layak

dikonsumsi. Indonesia telah mempunyai standar nasional yang berkaitan dengan keamanan

pangan, yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI). Standar ini diantaranya memuat bagaimana

memproduksi bahan pangan yang benar, bagaimana mengukur cemaran, dan menyajikan

batas maksimum cemaran yang diperkenankan. Standar ini diharapkan dapat memberikan

jaminan keamanan produk pangan Indonesia (Fardiaz, Srikandi. 1989).

Mengkonsumsi produk pangan bermutu lebih menjamin keamanan pangan. Standar

mutu pangan yang dikeluarkan oleh SNI dapat membantu konsumen untuk menentukan

mutu produk pangan yang akan dibelinya. Standar mutu bahan pangan merupakan

pedoman yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, misalnya pemilihan bahan

(3)

standar mutu, yaitu standar yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional Indonesia

atau SNI (Fardiaz, Srikandi. 1989).

Pangan yang bermutu dan aman dapat dihasilkan dari dapur rumah tangga maupun

industri pangan. Dapat dikatakan bahwa industri pangan merupakan salah satu faktor

penentu beredarnya pangan yang memenuhi standar mutu dan keamanan yang telah

ditetapakan oleh pemerintah. Pemerintah juga telah melakukan sederetan usaha atau

langkah pengendalian kontaminan pangan melalui inspeksi, registrasi, analisa produk akhir

untuk menentukan apakah produk yang dihasilkan oleh suatu industri pangan merupakan

produk yang aman dikonsumsi. Untuk melindungi masyarakat dari produk pangan olahan

yang berbahaya, pemerintah telah mengeluarkan peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan masalah keamanan pangan. Instansi pemerintah yang bertugas untuk

melayani pemeriksaan kualitas pangan diantaranya adalah Balai Laboratorium Kesehatan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara uji perhitungan angka kuman pada makanan?

2. Bagaimana prinsip dan aplikasi uji perhitungan angka kuman pada makanan dalam

penelitian berbasis mikrobiologi?

3. Bagaimana hasil pengujian laboratorium pada sampel makanan?

C. Tujuan Praktek Kerja Lapangan/Magang 1. Mengetahui cara perhitungan angka kuman pada makanan.

2. Mengetahui prinsip dan aplikasi uji perhitungan angka kuman pada makanan dalam

penelitian berbasis mikrobiologi.

3. Mengetahui hasil pengujian laboratorium pada sampel makanan.

(4)

1. Menambah pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan penelitian berbasis

mikrobiologi.

2. Menambah pengetahuan tentang uji mikrobiologi pangan sehingga mampu

mengidentifikasi adanya kontaminasi mikrobia atau bahan berbahaya dalam pangan.

3. Menambah pengalaman sekaligus dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh

Referensi

Dokumen terkait

Dari pembahasan di atas dapat ditarik suatu pemahaman bahwa kondisi dasar yuridis pendidikan anak usia dini adalah tampak semakin kokoh lagi semakin lengkap; sebagai

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2012, hlm. 116) adalah “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sampel digunakan

pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada maskapai Citilink, maka dapat.. ditarik beberapa kesimpulan

Based on the the results discussed above, it is concluded that a system of nonlinear differential equations of the family Takens-Bogdanov van be solve by using Runge-Kutta

Berdasarkan pemaparan karakteristik ibu hamil pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa ibu hamil yang memiliki skor >12 ada 16,13% atau sebanyak 5 responden dengan

Berdasarkan Gambar 2 diketahui bahwa pada penambahan NaOH dari volume 0 mL sampai volume 20 mL kedua garis kurva menunjukkan nilai yang cenderung berimpitan, yang berarti nilai

Buku karya Mudjahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-agama , dalam agama Buddha menjelaskan tentang syahadat (persaksian) yang disebut Tiratana dalam agama Buddha yang terbentuk

Periksalah ekstensi lutut dengan meletakkan tangan pemeriksa di bawah lutut dan pergelangan kaki, mintalah pasien ektensi lutut melawan tahan pemeriksa, bandingkan dengan