• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN APLIKASI MOBILE SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DENGAN GEJALA DEMAM BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERANCANGAN APLIKASI MOBILE SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DENGAN GEJALA DEMAM BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN APLIKASI MOBILE SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DENGAN GEJALA DEMAM BERBASIS ANDROID

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh Vivi Refika Dewi

10.11.3542

kepada

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2014

(2)

PERANCANGAN APLIKASI MOBILE SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DENGAN GEJALA DEMAM BERBASIS ANDROID

disusun oleh Vivi Refika Dewi

10.11.3542

Dosen Pembimbing

Kusrini, Dr., M.Kom NIK. 190302160

Tanggal, 2 Juni 2014

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Sudarmawan, MT

NIK. 190302035

(3)

Vivi Refika Dewi Kusrini

Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The utilization of mobile devices as an escort in carrying out daily activities have been very commonplace for some, because some mobile already has the functions and capabilities of more than just the basic functions.

Android as the operating system that can be used across a variety of mobile devices, has the main purpose of which is to make users able to explore its capabilities and add more experience compared to other mobile platforms. Until now, continues to grow and its application system.Android

The existence of this application is expected to be used to diagnose of disease with symptoms in society faster compared to laboratory tests. In addition, the goal of making this appication is so that the society can diagnose more quickly, it is easy and practical to use, so the handling of the disease become faster.

Keywords : Expert System, JSON, Android

(4)

1. Pendahuluan

Smartphone dengan kecerdasan buatan yang mempunyai tujuan untuk mengadopsi kemampuan yang mirip dengan manusia dalam bernalar atau berpikir sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Penggunaan sistem informasi dengan kecerdasan buatan diprogram untuk dapat menggantikan peran manusia dalam mencari solusi, memberi keputusan, memberi prediksi, dan hal lainnya yang identik dengan kecerdasan manusia. Dengan demikian dapat memberikan kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan atau masalah, karena dalam beberapa aspek peran manusia dapat digantikan oleh program yang ditanamkan pada smartphone.

Seiring dengan padatnya kegiatan yang dilakukan, seringkali kita mengabaikan kondisi kesehatan. Gejala demam atau yang sering disebut dengan panas badan seringkali dikeluhkan. Sebagian besar demam pada manusia terjadi karena faktor-faktor infeksi, seperti bakteri, parasit, ataupun virus. Dalam kondisi iklim pancaroba dan perubahan kualitas lingkungan pemukiman, ada beberapa jenis penyakit yang mempunyai gejala demam yang hampir mirip sehingga perlu ditegakkan diagnosis pasti dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.

Kesibukan menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat enggan untuk memeriksakan dirinya apabila terjangkit demam. Padahal gejala demam yang sering kita anggap remeh dapat mempunyai berbagai kemungkinan penyakit yang bisa jadi berbahaya apabila tidak segera didiagnosis. Dengan demikian diperlukan suatu alat yang lebih prakis dan mempunyai kemampuan layaknya seorang dokter dalam mendiagnosis penyakit.

2. Landasan Teori 2.1 Sistem Pakar

Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Martin dan Oxman, 1988)1.

2.1.1 Antarmuka Pengguna (User Interface)

User Interface merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka menerima informasi dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai. Menurut McLeod (1995), pada bagian ini terjadi dialog antara

1Kusrini, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, hal 11

(5)

program dan pemakai, yang memungkinkan sistem pakar menerima instruksi dan informasi (input) dari pemakai, juga memberikan informasi (output) kepada pemakai2. 2.1.2 Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi tentang obyek dalam area permasalahan tertentu, sedangkan aturan merupakan informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui3.

2.1.3 Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquitition)

Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer.

Dalam tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data, laporan penelitian, dan pengalaman pemakai.

2.1.4 Mesin Inferensi

Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan (Turban 1995)4.

2.1.5 Workplace

Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory).

Workplace digunakan untuk merekam hasil-hasil antara dan kesimpulan yang dicapai.

2.1.6 Fasilitas Penjelasan

Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai.

2.1.7 Perbaikan Pengetahuan

Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuannya untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya5.

2Ibid, hal 14-15

3Ibid, hal 15

4Ibid, hal 19

5Ibid.

(6)

2.1.8 Representasi Pengetahuan

Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengkodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar. Representasi dimaksudkan untuk menangkap sifat-sifat penting masalah dan membuat informasi itu dapat diakses oleh prosedur pemecahan masalah6.

2.2 JSON

JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang kecil.

Format ini sangat mudah untuk dimengerti dan juga bagi sebuah mesin dapat dengan mudah untuk membaca dan menghasilkan. representasi JSON digunakan nama kunci yang sama yaitu dua tipe sumber: users dan messages. Sekali lagi, struktur-struktur ini adalah spesifikasi dari apa yang dibutuhkan untuk pengembalian tiap permintaan7. 2.3 Android

Android adalah sebuah sistem operasi berbasis linux untuk perangkat mobile yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Awalnya Google Inc. membeli Android Inc. yang merupakan pendatang baru yang membuat piranti lunak untuk ponsel atau smartphone8. Google Inc. membeli Android Inc. kemudian mengembangkan android dan dibentuklah Open Handset Alliancekonsorsium dari 34 perusahaan peranti lunak, peranti keras dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Motorola, Qualcomm, T- Mobile, dan Nvidia9.

2.3.1 Arsiterktur Android

Berikut adalah garis besar dari Arsitektur Android 10:

Gambar 2. 1 Arsitektur Android

6Kusrini, Aplikasi Sistem Pakar, hal 6

7 Heri Martha Saputra, A.MD, Rancang Bangun REST Web Service Untuk Sistem Informasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Menggunakan Basis Data Terdistribusi

8Nazruddin Safaat , Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android, hal 1

9Ibid hal 1-2

10Ibid, hal 6-9

(7)

2.3.2 Android SDK (Software Development Kit)

Android SDK adalah tools API (Application Programing Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java11.

2.3.3 ADT (Android Development Tools)

Android Development Tools (ADT) adalah plugin yang didesain untuk IDE (Integrated Development Environment) Eclipse yang memberikan kita kemudahan dalam mengembangkan aplikasi android dengan menggunakan IDE Eclipse12.

2.3.4 Aplikasi Android

Aplikasi Android ditulis dalam bahasa permrograman java. Kode java dikompilasi bersama dengan data file yang dibutuhkan menjadi bentuk package oleh apt tools sehingga menghasilkan file berekstensi apk. File apk itu adalah file aplikasi android yang bisa di install di perangkat mobile dengan sistem operasi Android13.

2.4 Konsep Pemodelan

Membangun model untuk suatu sistem software sangat bergantung pada konstruksinya atau kemudahan dalam memperbaikinya. Oleh karena itu membuat model sangat penting sebagaimana pentingnya kita memiliki cetak biru untuk suatu bangunan yang besar14.

2.4.1 UML (Unified Modeling Language)

Unified Modeling Language (UML) adalah notasi yang lengkap untuk membuat visualisasi model suatu sistem. Sistem berisi informasi dan fungsi, tetapi secara normal digunakan untuk memodelkan sistem komputer15. UML merupakan bahasa standar untuk penulisan blueprint software yang digunakan untuk visualisasi, spesifikasi, pembentukan dan pendokumentasian alat-alat dari sistem perangkat lunak16.

2.4.1.1 Use Case Diagram

Use case adalah metode berbasis text untuk menggambarkan dan mendokumentasikan proses yang kompleks. Use case menambahkan detail untuk kebutuhan yang telah dituliskan pada definisi sistem kebutuhan. Use case dikembangkan oleh analis sistem bersama-sama dengan pengguna. Pada tahapan selanjutnya, berdasarkan use case ini, analis mengatur model data dan model proses17.

11Ibid, hal 5

12Ibid, hal 6

13Ibid, hal 9

14A. Suhendra et.al, Visual Modeling Menggunakan UML dan Rational Rose, hal 28

15Ibid, hal 267

16Ibid.

17 Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan &

Organisasi Modern, hal 91

(8)

2.4.1.2 Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek berserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain- lain18. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain19. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity20.

2.4.1.3 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari atifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity Diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem21.

2.4.1.4 Squance Diagram

Sequence Diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu22.

2.5 Konsep Basis Data

Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan fakta mengenai objek, orang dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai(angka, deretan karakter, atau symbol)23.

2.5.1 Tujuan Basis Data

Berikut adalah tujuan dari sebuah basis data diantaranya: Kecepatan dan kemudahan (speed), Efisiensi ruang penyimpanan(Space), Keakuratan (Accuracy), Ketersediaan (Aviability), Kelengkapan (Completeness), Keamanan (Security), Kebersamaan pemakaian (Sharebility)24.

2.5.2 Database Management System (DBMS)

Database management system adalah suatu sistem piranti lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, serta mengatur akses terhadap basis data25.

18Ibid, hal 273

19Ibid

20Ibid.

21Ibid, hal 270

22Ibid, hal 272

23Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengolahan Basis Data, hal 2

24 Verdi Yasin, REKAYASA PERANGKAT LUNAK BERORIENTASI OBJEK, Pemodelan Arsitektur dan Perancangan (Modeling, Architecture and Design), hal 275

25Ibid, hal 276

(9)

2.5.3 MySQL

MySQL merupakan software RDBMS (atau server database) yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user), dan dapat melakukan suati proses secara sinkron atau dalam waktu yang sama (multi-threaded)26.

2.5.4 SQLite

SQLite adalah database yang bisa dibangun di Android. Hampir sama dengan SQL pada desktop, SQLite memiliki fitur relasional database namun hanya membutuhkan sedikit memori27.

2.6 Bahasa Pemrograman 2.6.1 PHP

PHP merupakan suatu bahasa pemrograman sisi server yang dapat Anda gunakan untuk membuat halaman web dinamis. PHP adalah kependekan dari PHP:

HyperText Preprocessor (suatu akronim rekursif) yang dibangun oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994.28

2.6.2 JAVA

Bahasa pemrograman Java (awalnya bernama bahasa pemrograman Oak), diperkenalkan pertama kali oleh James Gosling dari Sun Microsystem Inc. Pada sekitar tahun 1990-an dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa pemrograman C++ yang sebelumnya telah ada sehingga aplikasi-aplikasi yang dikembangkan dengan bahasa tersebut dapat berjalan di atas berbagai platform perangkat keras dan perangkat lunak (sistem operasi) yang berbeda. 29

2.6.3 Konsep OOP (Object Oriented Programming)

Pemrograman berorientasi objek berarti sebuah teknik pemrograman yang dalam proses pengembangannya menggunakan terminology objek, dimana setiap objek memiliki atribut beserta dengan fungsi yang dapat saling berinteraksi satu dengan yang lain seperti halnya objek30.

2.7 Perangkat Lunak Pendukung 2.7.1 Netbeans

Netbeans adalah salah satu IDE (Integrated Development Environment), yaitu sebuah lingkungan kerja yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi dengan

26Budi Raharjo, Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL, hal 21-22

27Arif Akbarul Huda, 24 Jam!! Pintar Pemrograman Android, hal 175

28Anhar, Panduan Menguasai PHP & MySQL secara Otodidak, hal 2

29Adi Nugroho, Rekayasa Perangkat Lunak menggunakan UML dan JAVA, hal 1

30Stendy B. Sakur, PHP 5 Pemrograman Berorientasi Objek – Konsep & Implementasi, hal 178

(10)

berbagai bahasa pemrograman. Netbeans sendiri dikembangkan oleh pengembang Java, yaitu Sun Microsystem yang kini diakusisi oleh Oracle31.

2.7.2 Eclipse

Eclipse adalah IDE (Integrated Development Environment) untuk pengembangan java/android yang free dan dapat di-download di website resmi www.eclipse.org32. 3. Analisis Dan Perancangan Sistem

3.1 Gambaran Umum Aplikasi

Alur kerja sistem aplikasi mobile sistem pakar diagnosis penyait dengan gejala demam berbasis android adalah sebagai berikut :

1. Pakar melakukan create, update, dan delete melalui aplikasi web DiagnosisDemam dengan melakukan login terlebih dahulu.

2. Saat aplikasi mobile DiagnosisDemam ter-install pertama kali aplikasi diharuskan terkoneksi dengan internet agar dapat men-download data dari website yang kemudian akan disimpan dalam database lokal (SQLite) android smartphone.

3. Aplikasi mobile DiagnosisDemam dapat berjalan secara online maupun offline.

Jika aplikasi berjalan secara online maka konten akan ter-update secara otomatis apabila ada perubahan di sisi website saat aplikasi dijalankan. Jika aplikasi berjalan secara offline maka konten yang digunakan adalah konten yang tersimpan di database lokal saat terakhir kali aplikasi melakukan update informasi.

3.2 Analisis Sistem 3.2.1 Identifikasi Masalah

Penulis membuat aplikasi ini untuk memudahkan orang dalam mendiagnosis penyakit dengan gejala demam. Dengan memanfaatkan smartphone dengan kecerdasan buatan yang mempunyai tujuan untuk mengadopsi kemampuan yang mirip dengan manusia dalam bernalar atau berpikir sangat diperlukan dalam kehidupan manusia.

Penggunaan sistem informasi dengan kecerdasan buatan diprogram untuk dapat menggantikan peran manusia dalam mencari solusi, memberi keputusan, memberi prediksi, dan hal lainnya yang identik dengan kecerdasan manusia. Dengan demikian dapat memberikan kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan atau masalah, karena dalam beberapa aspek peran manusia dapat digantikan oleh program yang ditanamkan pada smartphone.

31Wahana Komputer, Java for Mobile Programming, hal 7

32 Nazruddin Safaat H, Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android, hal 16

(11)

3.2.2 Analisis SWOT

Untuk mengoptimalkan identifikasi masalah, perlu adanya penjabaran dari sebuah sistem aplikasi melalui analisis dengan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). sebagai berikut:

1. Kekuatan (Strength)

a. Banyak masyarakat menggunakan smartphone berbasis android.

b. Tingkat kesibukan masyarakat yang tinggi dan mementingkan kepraktisan. Sehingga aplikasi ini memudahkan user untuk mendiagnosis penyakit dengan gejala demam.

c. Aplikasi ini dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

d. Aplikasi system pakar berbasis android masih jarang ditemukan.

2. Kelemahan (Weakness)

a. Gejala penyakit dalam aplikasi ini masih gejala penyakit secara umum.

Maka, pengguna harus memasukkan minimal 7 gejala penyakit agar aplikasi ini dapat bekerja secara maksimal.

b. Untuk penanganan lebih lanjut, pengguna disarankan untuk tetap melakukan pemeriksaan secara mendalam.

c. Koneksi internet sangat berpengaruh terhadap kinerja aplikasi.

3. Kesempatan (Opportunity)

a. Aplikasi system pakar ini dapat memudahkan user untuk mendiagnosis penyakit, melihat informasi tentang penyakit, dan melihat tips penanggulangan penyakit karena aplikasi ini berbasis android yang dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.

b. Aplikasi system pakar ini dapat memudahkan pakar dalam menambah, mengedit, dan menghapus data karena dilakukan via web yang dapat diakses menggunakan PC, Tablet, atau smartphone sehingga lebih praktis.

c. Aplikasi ini dilengkapi tips penanggulangan penyakit sehingga user dengan mudah melakukan pertolongan pertama.

d. Aplikasi ini dilengkapi info tentang penyakit sehingga menambah pengetahuan bagi penggunanya.

4. Ancaman (Threat)

a. Dikhawatirkan jika suatu saat smartphone android tidak lagi banyak digunakan.

(12)

3.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem 3.2.3.1 Analisis Kebutuhan Fungsional

Didalam kebutuhan fungsional akan dipaparkan proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem.

3.2.3.2 Analisis Kebutuhan Nonfungsional

Di dalam kebutuhan non-fungsional akan dipaparkan property perilaku yang dimiliki oleh sistem. Mencakup Analisis kebutuhan perangkat keras, Analisis kebutuhan perangkat lunak, Kebutuhan Informasi, Kinerja.

3.2.4 Analisis Kelayakan Sistem 3.2.4.1 Kelayakan Teknologi

Kelayakan teknis menyoroti kebutuhan sistem yang telah disusun dari aspek teknologi yang akan digunakan33.

3.2.4.2 Kelayakan Operasional

Untuk disebut layak secara operasional, usulan kebutuhan sistem harus benar- benar bisa menyelesaikan masalah34.

3.3 Perancangan Sistem

3.3.1 Perancangan Basis Data Aplikasi Web DiagnosisDemam

Gambar 3. 1 Perancangan Basis Data Aplikasi Web DiagnosisDemam

33Ibid, hal 75

34Ibid, hal 76

(13)

3.3.2 Perancangan Basis Data Aplikasi Mobile DiagnosisDemam

Gambar 3. 2 Perancangan Basis Data Aplikasi Mobile DiagnosisDemam

3.3.3 Perancangan UML 3.3.3.1 Use Case Diagram

Gambar 3. 3 Use Case Giagram

(14)

3.3.3.2 Activity Diagram

Gambar 3. 4 Activity Diagram Manajemen Data Gejala (Aplikasi Web)

3.3.3.3 Sequence Diagram

Gambar 3. 5 Sequence Diagram Manajemen Data Gejala (Aplikasi Web)

(15)

3.3.3.4 Class Diagram

Gambar 3. 6 Class Diagram Aplikasi Mobile DiagnosisDemam

3.3.4 Perancangan Interface/Antarmuka

Antarmuka pengguna merupakan tampilan di mana pengguna berinteraksi dengan sistem. Dalam mengembangkan antarmuka pengguna perlu diingat beberapa prinsip antarmuka pengguna yang lain, yaitu:

a. Antarmuka yang baik tidak mengharuskan pengguna untuk mengingat tampilan antarmuka pengguna.

b. Antarmuka pengguna menampilkan apa yang dimengerti oleh pengguna atau visualisasi keadaan dari sistem sekarang.

3.3.5 Penlusuran

Langkah untuk perhitungan persentase penyakit adalah sebagai berikut : ( )

Contoh kasus :

Data gejala yang dipilih oleh user adalah sebagai berikut :

(16)

Tabel 3. 1 Penelusuran

idGejala namaGejala namaPenyakit

4 Sakit perut, mual, muntah DBD (Demam Berdarah Dengue), Malaria, Chikungunya, dan Tifus (Typhus)

6 Badan menggigil DBD (Demam Berdarah Dengue) dan

Malaria 7 Pendarahan hidung, gusi, atau

saluran pencernaan

DBD (Demam Berdarah Dengue) dan Malaria

8 Tampak bintik-bintik merah pada kulit dan jika direnggangkan bintik merah tersebut tidak hilang

DBD (Demam Berdarah Dengue)

9 Nyeri saat menggerakkan bola mata

DBD (Demam Berdarah Dengue)

11 Perubahan pola buang air besar Tifus (Typhus) 23 Tanda-tanda dehidrasi (mata

cekung, turgor, dan elastisitas kulit berkurang)

Malaria

Dari gejala yang diinputkan, kemungkinan yang mendekati ada 5 untuk penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue), ada 4 untuk penyakit malaria, ada 2 untuk penyakit Tifus (Typhus), dan ada 1 untuk penyakit Chikungunya.

Langkah perhitungan persentase untuk setiap penyakit adalah sebagai berikut : Langkah perhitungan untuk penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) :

( ) Langkah perhitungan untuk penyakit Malaria :

( ) Langkah perhitungan untuk penyakit Tifus (Typhus) :

( ) Langkah perhitungan untuk penyakit Chikungunya :

( )

Dari hasil perhitungan tersebut dihasilkan persentase 55,55% untuk penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue), 36,36% untuk penyakit malaria, 22,22% untuk penyakit Tifus (Typhus), dan 10% untuk penyakit Chikungunya. Kemudian dipilih persentase

(17)

terbesar sebagai kesimpulan, yaitu penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) dengan persentase 55,5%.

4. Implementasi

4.1 Implementasi Aplikasi Mobile 1. Splash Screen

Gambar 4. 1 Splash Screen

2. Menu Utama

Gambar 4. 2 Menu Utama

3. List Nama Penyakit

Gambar 4. 3 List Nama Penyakit

4. Menu Tips

(18)

Gambar 4. 4 Menu Tips

5. Menu Info

Gambar 4. 5 Menu Info

6. Hasil Diagnosis

Gambar 4. 6 Hasil Diagnosis

4.1.1 Pemeliharaan Sistem

Adapun tahapan-tahapan untuk memelihara program ini sehingga tetap berjalan maksimal dan tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari, diantaranya :

1. Sinkronisasi data aplikasi, baik aplikasi web maupun mobile ke server repository.

2. Backup berkala database server.

3. Jangan sampai pakar memberi tahu password yang dimiliki.

4. Memperbarui data secara berkala sehingga data pada aplikasi selalu update.

5. Pengembangan aplikasi, baik web maupun mobile agar pengguna tidak merasa bosan.

(19)

5. Penutup 5.1 Kesimpulan

1. Melihat nilai probabilitas keakuratan yang mencapai 85,71%, dengan metode forward chaining yang digunakan pada sistem ini dan menggunakan representasi pengetahuan berupa kaidah produksi, menunjukkan bahwa sistem dapat berfungsi dengan baik.

2. Dalam implementasinya, terdapat kekurangan sistem yang disebabkan oleh kesalahan knowledge engineer dalam memahami gejala-gejala yang tampak pada pasien, sehingga mengambil probabilitas yang terbesar dalam pengambilan kesimpulan untuk mendapatkan solusi.

3. Dengan adanya aplikasi mobile DiagnosisDemam, pengguna smartphone berbasis android dapat mengakses/mendiagnosis penyakit dengan gejala demam tanpa ada batasan tempat dan waktu.

4. Dengan adanya website DiagnosisDemam, pakar dapat melakukan create, update, dan delete data tanpa batasan tempat dan waktu karena website juga dapat diakses menggunakan smartphone dan tablet.

5. Pakar melakukan create, update, dan delete data melalui website DiagnosisDemam yang terintegrasi dengan aplikasi mobile. Format pertukaran data yang digunakan adalah JSON, maka data yang ada di aplikasi mobile akan sama persis dengan data yang ada pada website.

6. Dengan adanya aplikasi DiagnosisDemam baik website maupun mobile, pengguna aplikasi dapat memperoleh pengetahuan tentang beberapa penyakit dan tips penanganan penyakit tersebut.

5.2 Saran

1. Sebaiknya sistem dikombinasikan dengan metode lain agar nilai keakuratannya semakin besar.

2. Sebaiknya setiap gejala penyakit diberi bobot agar perhitungannya lebih valid.

3. Dalam aplikasi ini ini gejala penyakit yang diteliti masih tergolong gejala penyakit secara umum, diharapkan untuk penelitian berikutnya agar dapat melakukan penelitian kelompok diagnosa dengan gejala penyakit yang lebih khusus.

4. Sebaiknya dilakukan pengelompokan gejala penyakit berdasarkan ciri khusus.

Karena apabila terlalu banyak checklist dikhawatirkan user akan merasa jenuh.

Daftar Pustaka

Akbarul Huda, A. 2012. 24 Jam!! Pintar Pemrograman Android. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset.

(20)

Anhar.2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.

Komputer, Wahana. 2012. Java for Mobile Programming. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta : Andi Offset.

Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi Offset.

Kusrini. 2006. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset.

Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA.

Yogyakarta: Andi Offset.

Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL.

Bandung: Penerbit Informatika.

Safaat H, Nazruddin. 2012. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Penerbit Informatika.

Sakur, Stendy B. 2011. PHP 5 Pemrograman Berorientasi Objek – Konsep &

Implementasi. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Suhendar, A. dan Gunadi, H. 2002. Visual Modeling Menggunakan UML dan Rational Rose. Bandung: Informatika.

Yasin, Verdi. 2012. REKAYASA PERANGKAT LUNAK BERORIENTASI OBJEK, Pemodelan Arsitektur dan Perancangan (Modeling, Architecture and Design).

Jakarta: Mitra Wacana Media.

Gambar

Gambar 2. 1 Arsitektur Android
Gambar 3. 1 Perancangan Basis Data Aplikasi Web DiagnosisDemam
Gambar 3. 3 Use Case Giagram
Gambar 3. 4 Activity Diagram Manajemen Data Gejala (Aplikasi Web)
+3

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS STRATEGI DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN..

Untuk mengetahui Apa saja Kendala yang dihadapi dalam mencapai target Penerimaan pajak dengan adanya perubahan PTKP baik bagi fiskus maupun wajib pajak Orang

Dalam konteks ini, saya melihat bahwa dalam arena produksi desain, dari etnografi agen-agen yang berpengaruh pada perubahan desain dianggap bisa mewakili arena

Apabila pada Halaman Transaksi Penjualan (1), bagian penjualan menuliskan tanggal pesan dan id agen untuk pesanan yang sudah dibayar maka akan muncul pesan seperti

Hal tersebut menunjukkan, produk hasil karya mahasiswa yang tergabung dalam program Bisnis Inkubator pada Program Studi PKK Konsentrasi Tata Busana dapat membuat konsumen

Diduga Perilaku konsumen yang terdiri dari kelompok acuan (X1), kelas social (X2), gaya hidup (X3), berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian. Diduga

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui tingkat akurasi data penginderaan jauh dan mengetahui lokasi daerah yang memenuhi kriteria sesuai untuk digunakan

a) Sekolah harus mampu menciptakan rasa aman bagi siswa, yakni atmosfer yang demokratis dan guru harus memahami kondisi siswa. b) Sekolah harus mampu menciptakan self