• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUSAT PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ANAK AUTIS DI MANADO IMPLEMENTASI METODE LOVAAS TERHADAP RUANG DALAM ARSITEKTUR ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PUSAT PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ANAK AUTIS DI MANADO IMPLEMENTASI METODE LOVAAS TERHADAP RUANG DALAM ARSITEKTUR ABSTRAK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

80

PUSAT PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ANAK AUT IS DI MANADO

‘IMPLEMENTASI METODE LOVAAS TERHADAP RUANG DALAM ARSIT EKTUR’

Rime r Putranto Aditama W alelang1 Fre drik T. Andrie s2

Windy Mononimbar3

ABSTRAK

Anak merupak an generasi penerus bangsa yang, memiliki anak yang sehat tanpa keku rang an merupakan impian setiap p asang an, Namun tidak semua an ak terl ahir deng an sempurna t etapi ad a juga an ak yang lahir tidak sempurn a y ang terkadang sulit di terima ol eh orang tua dan lingkungan sekitar, salah s atu contohnya adalah an ak Autis. Di Manado Autisme sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas, tapi masih banyak juga yang belum meng etahui b ahwa k elainan ini bisa dis embuhkan, itu dibuktikan dengan masih ku rangny a sekolah atau yayasan yang men angani / melakukan proses terapi penyembuhan kep ada anak – anak autis.

Menghadirkan suatu bangun an / fasilitas yang dapat mewad ahi kegiatan pendidikan sert a mengembangkan potensi dan prilaku an ak autis serta menjadi tempat untuk mendapatkan in formasi mengen ai autisme bagi masy arak at luas. Meny ediak an wadah y ang bisa menampung aktivitas – aktivitas y ang berhubungan deng an anak autis itu sendiri, sehingga anak autis dapat berkembang dan dapat diterima oleh masyarak at.

Dalam rancang an objek “ Pusat Pendidikan Dan Pengembang an Anak Autis Di Manado ” ini menggunakan t ema “ implementasi metode Lovaas terh adap ruang d alam arsitektur”, diman a metode Lovaas merupakan m etode yang sering dilakukan para terapis/guru untuk penyembuh an / terapis bagi an ak – an ak autis dan anak – anak yang berp rilaku khusus lainnya, yang kemudian dituangkan dalam perancangan ruang d alam serta sirkulasi dalam bangunan, sehingga arsitektur dapat berperan dalam proses penyembuh an anak autis.

Kata Kunci : Pusat Pendidikan, Pengembangan Anak Autis, Metode Lovaas.

PENDAHULUAN

Anak merupak an generasi penerus bangsa yang, memiliki anak yang sehat tanpa keku rang an merupakan impian setiap p asang an, Namun tidak semua an ak terl ahir deng an sempurna t etapi ad a juga an ak yang lahir tidak sempurn a y ang terkadang sulit di terima ol eh orang tua dan lingkungan sekitar, salah s atu contohnya adalah an ak Autis.

Autis berasal dari kat a “ auto” yang berarti berdiri sendiri, Istilah “ Autis” diperkenalkan oleh Leo Kanner pad a tahun 1943, Kann er m endiskripsikan bah wa Autis sebag ai ketidakm ampuan untuk b erinteraksi dengan orang lain karen a ganggun an bah asa yang ditunjukkan dengan p enguas aan y ang tertund a, membalikkan kalimat, adanya akti fitas bermain, ingatan y ang ku at dan keinginan obsesif dalam m empertah ankan keteraturan dalam lingkungannnya, Seiring perkembang an zaman b erbag ai pen elitian dilakukan dan menghasilkan fakta- fakta baru meng enai autisme, contohnya adalah bahwa tingkat kecerdas an penyand ang autis melebihi kecerdas an orang normal.

Di Manado Autisme sud ah s angat diken al oleh masyarakat , t api masih bany ak juga yang belum mengetahui bahwa kelainan ini bisa disembuhkan, itu dibuktikan dengan masih kurangnya sekolah at au yayas an yang menang ani / melakuk an pros es terapi peny embuhan k epad a an ak – anak autis. Dari hasil surv ey y ang dilakukan di dinas pendidikan Kota Manado terdap at 245 anak yang tercatat sebag ai anak berkebutuhan khusus, juga dilakukan surv ey ke b eberapa y ayas an yang khusus m enangani anak autis, yaitu di Yayasan M arcelino Josias sekolah luar biasa khusus anak autis Permata Hati tercat at ada 95 anak autis dan 10 terapis / guru, dan survey dilakuk an di s ekolah luar bias a khusus anak autis Ag ca Center Man ado juga tercatat ada 75 anak autis dan 16 tenaga terapis / guru.

Dari hasil survey tersebut maka disimpulkan bahwa m asih kurangnya wadah serta in form asi tentang bagaimana menang ani anak autis.

1 Mahasiswa Program Studi S1 Ars itektur Universitas Sam Ratulangi

2 Staf Pengajar Ars itektur Universitas Sam Ratulangi

3 Staf Pengajar Ars itektur Universitas Sam Ratulangi

(2)

81 METODE PERANCANGAN

Mengingat hasil yang diharapkan semaksimal mungkin d alam waktu yang terb atas mak a dilakuk an berbag ai langkah pend ekatan dalam memperoleh in form asi yang dih arapk an d apat mendukung objek d an tem a peran cang an, yang meliputi aspek-aspek berikut ini:

Pendekatan Tematik, bertujuan untuk lebih mengenal dan mendalami serta memah ami Tema yang diambil, yaitu Implementasi Metode Lovaas Terhadap Ruang Dalam Arsitektur, sebagai suatu metode strategi untuk memunculkan suatu image arsitektural yang khusus dalam peran cang an Pusat Pendidikan Dan Pengembang an An ak Autis Di Manado, yang diharapkan d apat menjadik an inovasi dalam menghadirkan suatu wadah edukati f yang kreati f.

Pendekatan Tipologi Objek, yang merupakan pemah aman tipe bangunan yang akan dihadirk an baik dari segi fungsi, bentuk dan langgam. Pemah aman tipologi terdiri dari identi fikasi d an pengolahan tipologi bangunan.

Pendekatan Analisis Tapak dan Lingkungan, yang meliputi pemilihan lokasi dan tap ak berdas arkan RTRW yang dimiliki Kota Manado, serta analisis tapak dan lingkungan.

KAJIAN PERANCANGAN 1. Deskripsi Objek

”Pusat Pendidikan dan Pengembangan Anak Autis Di Manado”, adalah tempat pelatihan untuk anak dengan kelain an perk embangan sistem saraf (Autisme) sekaligus seb agai wad ah untuk mendapatk an pemberitahuan meng enai autisme dan cara pen angan annya yang berada di kota manado.

Kegiatan utama d ari objek perancangan ini adalah kegi atan pendidikan in formal deng an menerapk an metode lovas ( Metode ABA ). Dengan pembagian kelompok anak usia dibawah 1 tahun, usia 1-2 tahun, usia 2-5 tahun, dan an ak 5 tahu keatas. Pusat pendidikan d an peng embangan Anak Autis ini setara deng an s ekolah luar biasa ( SLB ) yang ada di Manado.

2. Prospek dan Fisibilitas a. Prospek

Dengan ad anya Pusat Pendidikan dan In formasi Anak Autis di Manado diharapkan dap at menjadi saran a pembelajaran / penyembuh an bagi anak – an ak autis yang berada di kota manado d an menjadi wad ah untuk mendapatkan in formasi / pemberitahu an tentang gejala – gejal a serta cara penang anan an ak autis, serta menjadi tempat bagi anak – anak autis untuk dapat lebih mengembangkan diri.

b. Fisibilitas

Karen a masih kurangnya s aran a pemb elajaran dan p engemb angan diri b agi Penyandang Autis, serta pusat informasi mengen ai Autis itu sendiri, maka Pusat Pendidikan dan Informasi Anak Autis ini layak untuk dihadirkan di Manado.

3. Kajian Tema Perancangan

a. Asosiasi Logis Tema Dan Objek Perancangan

Tema merupakan titik berangkat untuk mencapai tujuan perancang an. Tema menjadi sebuah acuan dasar d alam perancangan arsitektural, serta seb agai satu kons ep yang men ciptakan atau mengh asilkan keunik an tersendiri dalam kes eluruhan hasil ran cang an. Dalam ran cangan obj ek “Pusat Pendidikan Dan Pengembangan Anak Autis Di Manado” ini menggunakan tema “ implementasi metode Lovaas terhadap ruang dalam arsitektur”, dimana metode Lovaas merup akan metode y ang sering dilakukan para terapis/guru untuk penyembuhan / terapis bagi anak – anak autis dan anak – an ak y ang berprilaku khusus l ainnya, yang kemudian dituangk an d alam peran cang an ruang dal am serta sirkulasi dalam bangunan, sehingga arsitektur dapat berperan dalam pros es penyembuhan anak autis.

b. Kajian Tema Perancangan

Secara Etimologis “Implementasi Metode Lovaas terhadap Ruang Dalam Arsitektur” adalah penerap an metode penyebuhan bagi anak autis ke dalam ruang dalam arsitektur.

Metode A.B.A (Applied Behavior Analysis) sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu akan tetapi tak seorangpun y ang mengklaim s ebag ai penemuny a. Sekitar 15 tahun yang l alu seorang pak ar terapi prilaku y ang bernama Ivar O. Lovaas, menerapk an metode A.B.A ini kepada anak – anak autis, sehingga dikenal deng an Metode Lovaas.

Prinsip dasar metode ABA merupakan cara pendek atan d an peny ampaian materi k epad a an ak y ang harus dilakukan seperti berikut ini :

- KEHANGATAN yang berdasarkan kasih say ang yang tulus, untuk menjaga kontak ,mata yang lama dan konsisten.

- TEGAS (tidak dapat ditawar – tawar anak).

- TANPA KEKERASAN dan TANPA MARAH/JENGKEL.

- PROMPT (bantuan, arahan) secara tegas tapi lembut 4. Analisis Perancangan

a. Analisa program dasar fungsional

Analisis Pelaku kegiatan adalah an alisis yang melibatkan siap a saja pelaku y ang berperan d alam kegiatan di Pusat Pendidikan dan Pengembangan Anak Autis :

(3)

82

Anak ( Siswa ) dan Guru ( Terapis )

Siswa ( anak ) d an tenag a peng ajar atau terapis memiliki dua pencap aian bag aimana mereka m asuk kedalam objek, ada yang menggun akan k endaraan prib adi ataupun kendaraan umum. Untuk anak dapat dikategorikan b erdas ark an pemberian mat eri, yaitu an ak dibawah usia 1 tahu, anak usia 1-2 tahun d an anak usia 2-5 tahun ke-atas.

Pengelola dan Staff

Pengelola dan st af Pusat Pendidikan d an Peng embangan Anak Autis Di Manado memiliki ruang y ang berbed a dan kegiatan yang berb eda lingkupnya.

Pengunjung

Pengunjung di dalam konteks ini cukup luas, lingkupan pengunjung dalam sekolah ini adalah orang tua yang dataang men emani an ak merek a, ataupun, yang diundang dalam acara yay asan dan masy arak at umum yang dapat masuk ketika diadakannya sebuah pam eran, mendap at informasi dan lain-lain.

Service

Cakupan service diantaanya janitor, satpam, petugas kantin, dan lain-lain

.

b. Analisa Tapak 1. Besaran Site

Karakt eristik site:

1. Luas site : 8666 m2

2. Rata-rat a kebisingan masih dalam t araf norm al, kecuali berasal dari jalan akibat l alu lintas di jalan utama

3. Utilitas site lengkap berupa jaringan listrik, air bersih dan saluran pembuangan air 4. Vegetasi yang ada hanya berupa ilalang dan rumput yang tumbuh liar

5. Topografi site landai, menurun ke arah jal an utama, dengan kemiringan ±2 %, jadi site diasumsikan rata

6. Site mendapatkan penyinaran matahari secara maksimal dalam satu hari

7. Curah hujan yang rata-rata berkisar 250,92 mm/ bulan mengakibatkan kelembapan yang tinggi Kajian besaran Tapak :

Kajian bes aran tapak ini sesuai d engan arahan RTRW KotaManado, dimana BCR, FAR dan KBM diatur didalamnya. Dengan koefisien BCR (50%), FAR (1 -3) d an KBM (1-5 l antai), maka perhitungan kajian besaran tap ak adalah :

1. Koefisien FAR = 1-3

2. Total Luas Lantai = 3500,5 m2 3. Total Luas Site (TLS) = TLL / FAR

= 3500,5/2 = 1750,25 m2 4. Luas Lantai Dasar (LLD) = BCR xTLS

= 50 % x 1750,25

= 875,125 m2 5. Ketinggian Maksimum Bangunan = TLL/LLD

= 1750,25 / 875,125

= 2 lantai

6. Luas tapak = 8666 m2

7. Sempadan Bangunan = Panjang site x 2 m = 109,54 m x 2 m = 219,08 m2 8. Sempadan Jalan = ½ lebar jalan + 1 = ( ½ x12 m) +1 = 7 m

9. Luas sempadan Jalan = panjang jalan x sempadan jalan

=131.67 x 7 m = 921,69 m2

10. Luas Site Efekti f = luas tapak – (luas sempadan jalan + Sempadan bangunan)

= 8666 - ( 921,69 + 219,08 )

= 7525,23

= 7525 m2 2. Batas Site

Berdasarka h asil pemilihan site mak a, site terpilih adalah altern ati f 1 yang b erada di k ecamatan sario, yang memiliki batas – batas site sebagai berikut

:

1. Utara : Pantai Bolevard dan Mantos 2. Selatan : Pantai Bolevard

3. Timur : Jalan Piere Tendean Bolevard 4. Barat : Lion Hotel

Site, Sumber : google earth 2013

(4)

83 c. Analisa Gubahan Bentuk

Analisis gubahan bentuk dan ruang mempertimbangkan karakteristik dasar tipologi fungsi objek. Pusat pendidikan dan pel atihan an ak autis y ang b erfungsi m ewad ahi k egiatan p endidikan. Bentuk merup akan day a tarik yang penting bagi bangunan y ang umumnya dianggap seb agai bangun an dengan k egiatan y ang membosankan. Oleh k arena itu bentuk b angunan pus at pendidikan dan pelatihan anak autis dirancang sedemikian rupa ag ar d apat menarik minat pengunjung. selanjutnya ruang diran cang untuk menjamin kenyaman an aktivitas p endidikan didalam bangun an serta b agi pengunjung b aik secara fisik, sosial maupun psikologis. Melalui tema Implementasi Metode Loovas terhadap Ru ang dalam Arsitektur, maka peran cang an ruang yang terbentuk berd asark an tema peran cang an.

(5)

84

KONSEP PERANCANGAN Konsep Aplikasi Tematik

Aplikasi tema pada ran cangan diperlukan suatu kajian arsitektural yang dapat dijadikan sebag ai pendekat an dal am perancangan yang s elalu memiliki keterk aitan d engan lok asi dan jug a objek, sehingg a dap at menghasilkan produk desain yang tematik dan memiliki ciri khas.

Untuk mengoptimalkan hasil perancangan, ditetapkan sejumlah kriteria seb agai patokan perancangan.

Kriteria ters ebut didapat berdasarkan hasil pemaknaan tema dan objek serta berbagai an alisa yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut adalah pengaplikasian teori lovaas terhad ap peran cang an.

1. Kehangatan

Kehang atan yang berdas ark an kasih sayang yang tulus, untuk menjaga kontak mata yang lebih lama dan konsisten dapat di terapk an pada p enggunaan warna d alam ruang y ang dap at memberi kes an psikis, hangat, cerah, sert a menen angkan s ehingga memb eri rasa nyam an. Selain itu dapat pula m enggunak an material materi al yang member k esan hang at. Serta pengatu ran bukaan yang mengh asilkan pencah ayaan alami.

2. Tegas

Merupak an sikap disiplin dan tidak d apat ditawar-tawar. Implementasi dari tegas t erhad ap obj ek peran cang an adal ah berup a penggun aan o rnamen d an bentuk bentuk y ang kokoh dan keras, sert a penggunaan material yang banyak mengaplikasikan garis – garis yang tegas.

3. Tanpa kekerasan dan tanpa marah

Dalam metode Lovaas hal ini di tujukan bagi p ara terapis, guru, pendidik dan orang tua b ahwa di perlukan k esabaran d an p enguasaan emosi yang baik d alam mengh adapi anak d engan autis. Hal ini di implementasikan dalam b entuk plafond d an orn amen - ornam en yang b entuk bulat d an lengkung y ang bersi fat merangkul

Bukaan bukaan yang dibuat ses uai dengan kebutuhan

Penggunaan material cat yang memberikan kesan hangat pada

ruangan

Pengaplikasian garis - garis yang tegas pada tampak bangunan

(6)

85 4. Prompt ( bantuan / arahan )

Yang di maksud dengan Prompt pada metode Lovaas adalah pemberian perintah secara cep at dan berulang-ul ang untuk melatih kecep atan merespon sesu atu. Hal ini dapat diimplementasikan pad a fasad e dan bentuk bangunan yang berulang – ulang.

Penerap an tema diatas diaplikasikan pada sejumlah konsep perancangan arsitektur, yakni pada Konsep perletak an masa, konsep perancangan ruang luar dan pad a konsep peran cang an bentuk.

Konsep Perletakan Massa

Perletakan masa mengikuti tema perancangan yang di aplikasikan kedalamnya.

Konsep Perancangan Ruang Luar

Pengaplikasian tema pad a ru ang luar, menggunakan perpaduan antara bentuk - bentuk d asar kotak, segitiga dan bulat, mengikuti fungsi sebag aimana ad anya. Sehingga tanp a disadari elemen - elemen ru ang luar ( Posesion in movement, Occupied Territory ) telah disatukan kedalam perancang an ini.

a. Posesion in movement

Posesion in movement, misalnya pedestrian, pavement yang diperuntukan bagi pejalan k aki, sedangkan jalan aspal untuk kendaraan bermotor.

Garis Serta Bentuk Yang Berulang Ulang

garis lurus yang tegas yang saling menghubungkan titik titik pada site yang saling silang menyilang antara satu dengan yang lainnya

dari berbagai banyak garis yang tegas maka terbentuklah bentuk yang di analaogikan sebagai guru yang merangkul/memeluk muridnya

dari bentuk yang tercipta, kemudian dibagi menjadi tiga bagian yang melambangkan warna dasar dan bentuk dasar dalam arsitektur seakan akan bentuk yang hadir /

tercipta mengikuti bentukan site yang ada, begitu pula sirkulasi yang ada didalam site yang lurus - lurus ( tegas )

(7)

86 b. Occupied Territory

Occupied Territory, daerah y ang dikuasai, misalnya tempat - tempat yang dipert egas oleh el emen - elemen yang perman en memberikan gambaran tentang berm acam - macam pemakaian tempat

Konsep Perancangan Bangunan A. Bentuk

Konsep Masa Bangunan mengan alogikan sebuah p ermainan eduk ati f yaitu susun balok, yang kemudian di potong pada porosny a dan disatukan ked alam b entuk massa yang ada sehingga terbentuklah s eperti gambar dibawah

B. Ruang

Konsep Ruang mengikuti pola perletakan masa yang disesuaikan deng an tema peran cang an.

(8)

87 C. Selubung Bangunan

Objek perancangan yang merup akan bangun an sarana pendidikan harus dap at menggambarkan tem a yang diambil dalam perancangan. Konsep fas ade y ang menggamb arkan konsep peran cangan secara visual ak an objek bangunan. Kons ep fasad e yang digunakan merup akan susun an material hi-tech y ang diharapkan lebih memunculkan ciri khas, sehingga dapat menarik perhatian.

(9)

88

DAFTAR PUSTAKA Callender, John Hancock. Timesaver Standarts 4th Edition. USA.

Handojo. Y, MPH. 2003. Autisma. PT. Bhuana Ilmu Populer. Jakarta

Handojo. Y, MPH. 2004. Petunjuk Praktis & Pedoman Untuk Mengajar Anak Normal, Autis & Prilaku Lain, PT.

Bhuana Ilmu Populer. Jakarta

Handojo. Y, MPH. 2005. Autisme Pada Anak, PT. Bhuana Ilmu Populer. Jakarta Neu fert, Ernst. 1996. Data Arsitek. Erlangga. Jakarta.

Laporan Akhir Penyusunan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kota Manado 2010-2030.

Idea, Form And Architecture Design Principles In Contemporary Architecture. http://catalogue.nla.gov.au/.

Diakses pada tanggal 17 april 2014

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. http://kbbi.web.id/. Diakses pada tanggal 19 juni 2014 Magda Mostafa Pioneer in Autism Design, http://www.archdaily.com. Diakses pada tanggal 27 juli 2014.

Special Needs Projects, http://www.simonhumphreys.co.uk/ Diaksespada tanggal 13 juni 2014.

Von Meiss, Pierre. 1994. Elements o f Architecture, http://www.tandfonline.com. Diakses pada tanggal 23 agustus 2014.

http://otaktengahindonesia.com/index.php. Diakses pada tanggal 15 november 2013.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan. Diakses pada tanggal 23 juli 2014

http://www.dubaiexpat.com/schools/ib-other/dubai-centre-for-spacial-needs/. Diakses pada tanggal 24 agustus 2014.

http://en.wikipedia.org/wiki/Autism. Diakses pada bulan januari 2014.

http://www.ninds.nih.gov/disorders/autism/detail_autism.htm. Diakses pada bulan januari 2014.

http://www.nhs.uk/conditions/Autistic-spectrum-disorder/. Diakses pada bulan febuari 2014.

http://www.autism-society.org/. Diakses pada tanggal 23 febuari 2014.

https://www.autismspeaks.org/. Diakse pada bulan maret 2014.

http://cirianakautis.com/. Diakses pada 15 maret 2014

https://www.google.com/earth/. Diakses pada bulan januari 2014

Referensi

Dokumen terkait

2 Penyediaan Penginapan II dan Akomodasi Untuk keperluan Pelaksanaan PON XVIII Cabang Olah Raga Terbang Layang. PBJ 24 Kamar x 19 Hari Pasir Pengaraian 228.000.000 Hibah APBD

DINA NASKAH BABAD GALUH PIKEUN BAHAN PANGAJARAN MACA CARITA BUHUN DI SMA KELAS XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. jeung éta

Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat sarjana Teknik Informatika dari Program Studi Teknik Informatika

Pada NSPK tahun 2013 alat permainan di dalam ( indoor ) tidak dijelaskan secara detail tentang kriteria alat permainan di dalam ( indoor) , namun pada penelitian

Hal ini sesuai dengan persyaratan Sosrodarsono dan Takeda (2003), yang mengatakan bahwa lengkung IDF ini digunakan dalam menghitung debit banjir/rencana dengan

Mahasiswa mampu membahas mengenai time and space dimana masyarakat Amerika sangat menghargai waktu dan bagaimana menggunakan waktu dan kesempatan pada waktu yang

Dalam proses perbandingan didapat hasil yang menyimpulkan bahwa sistem keamanan WPA lebih baik dari pada Radius karena penggunaan sniffing dan cloning Mac Address tidak

Mahasiswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh Dosen melalui tautan yang terdapat pada laman website yang diarahkan kepadanya2. Modal