21 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono : 2010 Metode penelitian yang pada dasarnya dipergunakan untuk mencapai tujuan. Metode penelitian diartikan secara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2015:6). Metode penelitian digunakan untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan membuktikan suatu pengetahuan tertentu yang terdiri dari hal-hal sebagai berikut :
Menurut (Azwar Anas 2014 :5) penelitian deskriptif (deskriptive research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mengambarkan fenomene-fenomena yang ada berlangsung saat ini atau yang lampau, penelitian deskriptif bisa mendeskripsikan suatu keadaan saja tetapi juga bisa mendeskripsikan kedalam tahap-tahap perkembangannya.
Dalam penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabek-variabel bebas, tetapi mengambarkan suatu kondisi apa adanya.Menurut (Azwar Anas 2014 :5) penelitian dengan pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada fenomena-fenomena yang objektif dan dikaji secara kunatitatif, memaksimalkan objektifitas desain ini dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistika, struktur, dan percobaan kontrol.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengambarkan suatu keadaan yang terjadi atau fenome-fenome terhadap variabel penelitian yang ada dan mealukan penafsiran dalam bentuk angka-angka pada populasi tertentu. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif.
Dalam penelitian ini akan mengambarkan atau mendeskripsikan tentang keterampilan gerak manipulatif pada siswa kelas 3 umur 9 tahun. Data yang diperoleh berupa angka kemudian akan dianalisis seberapa tinggi kesesuain
keterampilan gerak manipulatif terhadap anak kelas 3 sekolah dasar umur 9 tahun di Sekolah Indonesia Bangkok.
3.2 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN 1. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada tahun ajaran 2019/2020 pada semester II, pada tanggal 28 Juli sampai tanggal 3 Agustus 2019, dengan subjek seluruh siswa umur 9 tahun yaitu siswa kelas 3 Sekolah Indonesia Bangkok (SIB)
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) yang ada Tepat dibelakang Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok No.2451
3.3 POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi
Menurut Juliansyah (2011) cara popolasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen atau anggota dari suatu wilayah yang menjadi saran penelitian atau merupakan keseluruhan dari objek pupulasi.
dalam penelitian kuantitatif populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas kan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga objek benda-benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau objek itu. menurut (Sugiyono 2013 :117),dapat disimpulkkan bahwa populasi adalah seluruh kerakteristik/sifat yang ada pada objek atau subjek.
2. Sampel
Menurut Arikunto (2010 :174) sampel adalah bagian atau wakil dari populasi yang diteliti, selanjutnya menurut (Sugiyono 2013 :117) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dari peneltian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel
adalah bagian dari populasi yang diteliti juga. Dalam pengambilan sampel ini mengunakan teknik sampling, teknik samping yang digunakan dalam mengambil sampel adalah teknik probability sampling. menurut (Sugiyono 2012 :85) “nonprobality sampling adalah teknik pengumpulan sampel yang tidak memberikan peluang /kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Selanjutnya teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah teknik sampling jenuh. Menurut (Sugiyono 2012 :85) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. alasan peneliti menggunakan sampling jenuh karena populasi kurang dari 100 menurut (Sugiyono 2007:85)
3.4 VARIABEL PENELITAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 1. Variabel Penelitian
Menurut (Sugiyono 2013 : 60) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel setara yaitu variabel independen yakni keterampilan gerak manipulatif, dimana gerak manipulatif ini adalah variabel bebas atau variabel independen . Dalam penelitian ini tidak mngubah variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa dangan apa adanya.
2. Definisi Operasional
Untuk menghindari adanya pengertian yang berbeda terhadap istilah yang terdapat di dalam judul penelitian ini, maka berikut ini akan dijelaskan definisi operasional yang diangkat pada penelitian ini yang terdapat pada variabel bebas atau variabel independen.
a. Variabel Keterampilan Gerak Manipulatif
Keterampilan gerak manipulatif adalah keterampilan gerak yang lebih melibatkan penggunaan serta otot-otot kecil yang terbatas, bentuk-bentuk keterampilan gerak manipulatif melibatkan
tangan dan kaki, antara lain yaitu melempar, menangkap, memukul, menendang, menggiring, serta memantul-mantulkan bola. Fokus gerak manipulatif dalam penelitian ini adalah melempar bola diatas lengan, menangkap bola, dan menendang bola. Berikut definisi masing-masing dari gerak manipulatif.
1) Melemper bola diatas lengan melempar adalah satu gerak koordinasi dari suatu lengan, kaki, tangan, untuk melepaskan objek pada arah tertentu dilakukan seluas mungkin untuk mencapai sasaran atau arah tertentu
2) Menangkap bola adalah gerak menangkap atau menerima yang dilakukan oleh seorang individu untuk menghentikan benda yang ada disekitarnya dengan gerakan tangan,
3) Menendang bola adalah gerakan menendang bola adalah suatu usaha untuk memidahkan bola dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunkana kaki atau bagian dari kaki.
Untuk melihat dan mengetahui bagaimana keterampilan gerak manipulatif tang dimiliki oleh siswa kelas 3 sekolah indonesia Bangkok (SIB) dilakukan dengan pengamatan atau observasi.
Kegiatan untuk mengmbangkan keterampilan gerak manipilatif siswa dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas motorik yang merupakan perluasan dari gerak manipulatif. Didalam melakukan aktivitas motorik didalamnya terdapat gerak manipulatif yang dapat miningkatkan berbagai macam aspek perkembangan diantaranya adalah aspek kognitif, kreativitas, fisik, sosial, emosional yang dapat dilakukan oleh siswa dengan berbagai permainan.
3.5 METODE PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN PENILAIAN 1. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data menurut (Salim dan Syahrum 2010 :113) adalah kegiatan yang dilakukakan oleh soorang peneliti untuk menggungkapkan menjaring berbagai informasi atau lokasi penelitian sesuai dengan ruang lingkup penelitian. Selanjutnya menurut (Rara
Rizka Hidayati dan Doni Marlius 2018 dalam jurnalnya) pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh seorang individu untuk mengumpulkan data. peneliti menggunakan beberapa teknik dalam melakukan pengumpulann data, sebagai berikut :
1. Obesrvasi
Observasi bertujuan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh peneliti, yaitu data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan oleh bapak/ibu dosen dengan cara mencatat hasilnya.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan pada guru olahraga untuk mengetahui terkait sistematika pembelajaran olahraga di sekolah indonesi bangkok , wawancara bertujuan untuk menarik data, dengan menyimpulkan semua jawaban dari narasumber yaitu guru olahraga di sekolah Indinesia Bangkok.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu, yang berupa gambar, tulisan, dan lain-lai. peneliti mengambil dokumentasi berupa foto atau vidio , vidio yang dimaksud adalah vidio recoording Perekaman proses pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kesesuain keterampila gerak manipulatif yang dilakukan oleh peserta didik, hasil dari rekaman akan dianalisi untuk mengatahui tingkat kesesuain keterampilan gerak manipilatif pada peserta didik, yang bertujuan untuk melengkapi data-data.
4. Penilaian keterampilan gerak dasar
siswa dilakukan dengan tes keterampilan berdasarkan process- oriented. Siswa satu persatu akan melakukan keterampilan gerak dasar yang dimaksudkan untuk dinilai oleh tiga penilai. Penilaian dilakukan dengan menyesuaikan performa siswa dalam melakukan gerakan dengan pedoman penilaian berisi indikator pelaksanaan gerak. Sebelum melakukan penilaian, penilai akan melakukan latihan menilai untuk menyamakan presepsi dalam menilai termasuk menyamakan skala penilaian setiap indikator yang ada.
2. Intrumen penilaian
Instrumen penilaian adalah alat pengumpul data yang hendak dipeloreh dalam penelitian, berdasarkan pembersi informasi sebagai sumber data:
A. Wawancara
Wawancara di lakukan kepada guru olahraga di Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) , dan wawancara memerlukan kisi-kisi serta indikator agar penelitian berjalan sesuai dengan harapan penelitian :
Tabel 3.1 Kisi-kisi wawancara proses pembelajaran PJOK
No Aspek Indikator
1. Pembalajaran PJOK a. Proses pepmebalajarn Pendidikan jasmani matari keterampilan gerak dasar b. Respon siswa pada saat materi
disampaikan
2. Proses pembelajaran a. Kondisi lapangan pada saat pembelajarn dimulain b. Cara guru menyampaikan
materi pada siswa 3. Kondisi pembelajaran a. Hasil evaluasi pada saat
pemebalajaran
Sumber : Olahan Peneliti
B. Penilaian keterampilan gerak manipulatif
Penilaian gerak dasar ini dilakukan dengan menggunakan process- oriented karena instrumen ini dianggap dapat mengetahui kelemahan siswa dalam melakukan gerak dasar, sehingga proses perbaikan kemungkinan dapat dilakukan melalui program pengembangan gerak dasar (Barnett et al.,2009). Penilaian gerak dasar dilakukan dengan cara observasi, dengan menggunakan acuan penilaiaan yang terdiri dari beberaoa indikator. Siswa akan melakukan sebuah gerakan yang telah ditentukan sesuai dengan tes gerak dasar, kemudian penilai mengamati dari proses gerak siswa tersebut dan memberikan penilaian pada indikator-indikator yang telah ditentukan.
Jenis gerak dasar yang dipilih sesuai dari Barnett et al (2009) yaitu:
vertical jump, hop, side gallop, catch, kick, and overhand throw (p.364). Tes berdasarkan process-oriented enam jenis gerak dasar tersebut menggunakan penilaian yang berjumlah lebih dari satu penilai
1. Penyusunan pedoman penilaian
Pedoman penilaian ini diadopsi dari instrumen penilaian keterampilan gerak dasar oleh Barnett et al. (2009) :
Tabel 3.2 Instrumen penilaian keterampilan gerak manipulatif siswa
Keterampilan Deskripsi Indikator
Overhand throw Melempar bola di atas lengan sejauh mungkin. (lima kali percoban)
1. Mata fokus pada objek.
2. Berdiri dengan menyampingi target.
3. Lengan yang melempar kea rah bawah dank e belakang.
4. Langkah mengarah ke daerah sasaran dengan kaki
berlawanan dengan lengan yang berlawanan.
5. Paha sampai pundak diputar ke depan.
6. Lengan yang melempar melakukan follows through ke depan dan
Menangkap (catch) Menangkap sebuah bola yang dilempar dari bawah berjarak 3-5 m dengan tinggi 2 m. (lima kali
percobaan)
1. Mata fokus pada objek.
2. Kaki digerakkan untuk menempatkan tubuh segaris dengan objek.
3. Kedua tangan bergerak untuk menjemput objek.
4. Kedua tangan dan jemari relaxed dan sedikit
menangkap (siap menangkap).
5. Menangkap/ mengontrol objek hanya dengan tangan.
6. Kedua siku ditekuk untuk meredam gaya dari objek.
Menendang (kick) Melakukan lari awal dan melakukan tendangan ke bola sejauh mungkin dengan kaki bagian atas. (lima kali percobaan)
1. Mata fokus pada bola.
2. Ayunan dari depan dank e samping dari lengan yang berlawanan.
3. Kaki yang tidak menendang ditempatkan disamping bola.
4. Menekuk lutut kaki yang menendang sebesar 90°
selama mengayun kebelakang.
5. Perkenaan bola dengan kaki bagian atas.
6. Pergerakan follows through ke atas pada kai yang menendang kea rah daerah sasaran.
Sumber: Barnett et al (2009)
Setiap penilai melakukan penilaian dengan cara mengamati gerakan siswa, kemudian apabila gerakan yang siswa lakukan sesuai dengan indikator-indikator yang di atas, maka penilai memberikan keterangan pada setiap indikator dengan keterangan “ya,” dan apabila siswa melakukan gerakan tidak sesuai dengan indikator-indikator maka penilai memberikan keteranangan “tidak” pada setiap indikator yang tidak sesuai dengan gerakan. Kemudian dari hasil ketiga orang penilai dirata-rata untuk menentukan nilai setiap jenis keterampilan gerak dasar.
Tabel 3.3 Aturan Pengkategorian Nilai Setiap Jenis Keterampilan Gerak Dasar
Keterampilan Nilai maksimal
Kategori Jauh dari
sempurna
Mendekati sempurna
Sempurna
Vertical jump 6 1-3 3<MS<6 6
Kick 6 1-3 3<MS<6 6
Hop 5 1≤JS<3 3≤MS<5 5
Catch 6 1-3 3<MS<6 6
Overhand throw 6 1-3 3<MS<6 6
Side gallop 5 1≤JS<3 3≤MS<5 5
Total maksimal 34
Sumber: Barnett et al (2009)
Selanjutnya dari penilaian setiap keterampilan kemudian akan dijumlah dan menjadi nilai keseluruhan keterampilan gerak.
Nilai gabungan ini akan dikategorikan berdasarkan aturan sebagai berikut: (1) 0 ≤ Kurang Sekali ≤ 6.8; (2) 6.8 < Kurang ≤ 13.6; (3) 13.6 < Sedang ≤ 20.4; (4) 20.4 < Baik ≤ 27.2; dan (27.2 < Baik Sekali ≤ 34.
2. Perekrutan penilai
Dalam perekrutan penilai tidak ada syarat khusus yang digunakan, tetapi untuk memudahakan penyamaan pemahaman tentang aktivitas gerak, maka peneliti berinisiatif untuk merekrut penilai dilakukan oleh peneliti dan guru kelas III sekolah indonesia bangkok secara langsung dan penilaian melalui vidio rekording
oleh peneliti sendiri Hasil dari penilaia yang sesuai dengan bidang mempelajari gerak. Dan Peneliti berasumsi penilai juga dilakuan yang paham akan aktivitas fisik yaitu orang yang telah menyelesaikan studi pendidikan jasmani atau jurusan yang lainnya.
Penilai ini nantinya akan berjumlah tiga orang dan masing-masing penilai memiliki latar belakang yang relatif sama.
3.6 PROSEDUR PENELITIAN
Adapun prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Tahap perencanaan
Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti menentukan judul penelitian yang akan digunakan, fokus masalah, rumusan masalah, dan tujuan penelitian. Selanjutnya peneliti menentukan tempat penelitian di sekolah tersebut. Menyusun rancangan penelitian yaitu peneliti menyiapkan alat, teknik, instrumen, menetuka sumber data dan responden untuk melakukan wawancara dan pengumpulan data.
2. Tahap pengumpulan data
Pada tahap pengumpulan data peneliti memulai mengumpulkan data dengan observasi lapangan, selanjutnya peneliti juga mengumpulkan data melalui dokumentasi kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan olahraga dan vidio rekording ketika siswa melakukan gerak manipulatif, dan melakukan wawancara pada guru kelas dan guru olahraga siswa kelas 3 sekolah indonesia bangkok (SIB).
3. Tahap akhir
Pada tahap ini peneliti melakukan analisi data yang didapatkan melalui kagiatan observasi, dokumentasi, wawancara, dan vidio rekording yang telah dilakukan. Selanjutnya Peneliti mengelompokkan beberapa pembahasan sesuai dengan rumusan masalah yang telah diajukan, sehingga peneliti dapat mengetahui dan mendeskripsikan keterampilan gerak manipulatif siswa kelas 3 disekolah indonesia bangkok (SIB).
Data-data yang telah terkumpul kemudian dianalisi oleh peneliti.
Proses analisis data dilakukan terhadap seluruh data yang tersedia yaitu
observasi, wawancara, dokumentasi, vidio rekording, dan tes kempuan gerak dasar yang sudah dirangkum. Setelah menelaan data tersebut kemudian dilanjutkan dengan memilah, menggolongkan, mengarahkan, membuangan data yang tidak diperlukan dalam proses penyajian data dan pengambilan kesimpulan, yang dimaksudkan sebagai proses penyaringan dan pemilihan dari data yang kurang relevan degan tujuan untuk mendeskripsikan data yang benar-benar mendukung kegiatan analisis, selanjutnya dilakukan penyajian data dan kemudian dilakukan penyimpulan hasil penelitian. Hasil penelitian dianalisis dan disusun secara sistemastis berbentuk laporan skripsi sesuai dengan kaida-kaidah penulisan karya ilmiah.