• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENDRIBLE BOLA DALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENDRIBLE BOLA DALAM"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

i

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENDRIBLE BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN ALAT BANTU BOLA

PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 MERI KECAMATAN KUTASARI KABUPATEN PURBALINGGA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh : MARTOYO NIM. X4710069

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Martoyo

NIM : X4710069

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Olahraga dan Kesehatan/ Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENDRIBLE BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN ALAT BANTU BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 MERI KECAMATAN KUTASARI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012 Yang membuat pernyataan

Martoyo

(3)

iii

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENDRIBLE BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN ALAT BANTU BOLA

PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 MERI KECAMATAN KUTASARI KABUPATEN PURBALINGGA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh : MARTOYO NIM. X4710069

Skripsi

Diajukan untuk memnuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan

Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

(4)

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juli 2012 Pembimbing I

Drs. Tri Aprilijanto Utomo, M.Kes.

NIP. 19640417 199003 1 003

Pembimbing II

Tri Winarti Rahayu, S.Pd.M.Or NIP. 19760129 200312 2 001

(5)

v

(6)

vi ABSTRAK

Martoyo. “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENDRIBLE BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN ALAT BANTU BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 MERI KECAMATAN

KUTASARI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN

2011/2012”. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mendrible bola dalam permainan sepak bola dengan alat bantu bola plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Meri Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Meri semester II Tahun Pelajaran 2011/2012, sebanyak 24 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam PTK ini adalah teknis tes dan observasi, pengambilan data melalui tes sebelum dan sesudah diadakan tindakan penggunaan alat bantu bola plastik pada materi mendrible bola dalam permainan sepak bola, sedangkan observasi digunakan untuk mengamati perubahan perilaku siswa pada setiap siklus. Validitas data menggunakan teknik triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis statik deskriptif komparatif dan analisis kritis. Prosedur penelitian adalah model spiral yang saling berkaitan.

Hasil penelitian bahwa dengan penggunaan alat bantu bola plastik pada mata pelajaran penjasorkes materi mendrible bola pada siswa kelas V SD Negeri 1 Meri semester II Tahun Pelajaran 2011/2012, dapat diperoleh hasil penelitian dan pembahasan, sebagai berikut: pada siklus I siswa yang tuntas belajar sebanyak 13 siswa atau 54%, sedangkan pada siklus dua siswa yang tuntas belajar mancapai 22 siswa atau 92% dari jumlah seluruh siswa. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat dari 68,33 pada siklus I menjadi 88,23 pada siklus II. Sehingga jika dibandingkan dengan kondisi yang diharapkan, nilai pada kondisi akhir meningkat dan melebihi dari nilai yang diharapkan.

Simpulan penelitian ini bahwa hasil belajar pada materi mendrible bola dalam permainan sepak bola dapat meningkat optimal melalui alat bantu pembelajaran berupa bola plastik.

Kata kunci : Alat Bantu Pembelajaran Bola Plastik, Hasil Belajar Siswa

(7)

vii ABSTACT

Martoyo. IMPROVING THE STUDENTS’ DRIBBLING SCORE ACHIEVEMENT IN FOOTBALL GAME WITH USING PLASTIC BALL AS A TEACHING AID OF 5th GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 1 MERI KECAMATAN KUTASARI KABUPATEN PURBALINGGA ACADEMIC YEAR 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Faculty of Teachers and Educational Science, Sebelas Maret University, July 2012.

The objective of this research is to know the effectiveness of plastic ball as a teaching aid for improving the students’ dribbling score achievement of the 5th grade students at SD Negeri 1 Meri Academic Year 2011/2012.

This research was using Classroom Action Research (CAR) method. The research was conducted in two cycles, which for each cycle consists of Planning, Acting, Observing and Reflecting. The subject of the research was the second semester of the 5th grade students at SD Negeri 1 Meri Academic Year 2011/2012.

The students in count were 24 students, which were 14 students were male and the other 10 students were female. The source of the data was gained from the teacher and the students. The data collection in this CAR was test and observation. The data collection by using test was held before and after the use of plastic ball as a teaching aid in the volley ball’s low pass technique, in the other hand the observation was used for observing the students’ behavior change in each cycle.

The data validity in use was triangulation method. The data analysis was using comparative descriptive static technique and critic analysis. The research procedure was using related spiral model.

The result of the research was that with using plastic ball as a teaching aid in Penjasorkes subject in ball dribbling lesson of the 5th grade students at SD Negeri 1 Meri Academic Year 2011/2012, could be earned the result of the research and discussion as follow: In the first cycle the students who passed KKM were 13 students (54%). Then in the second cycle the students who passed KKM were 22 students (92%) of student total number in class. Meanwhile the students’

average score achievement was increase from 68,33 in the first cycle up to 88,23% in the second cycle. So then if this result is compared with the expected condition, the score in the final condition was increase and even surpass the expected minimum target that is 80 % of the student total number in class is able to pass the KKM.

In sum up is that the implementation of the ball dribbling lesson in football game was able to improve through the plastic ball as a teaching aid.

Keywords: Plastic Ball Teaching aid, Students’ Score Achievement.

(8)

viii MOTTO

“Barangsiapa yang keluar rumah untuk belajar satu bab dari ilmu pengetahuan, maka ia telah berjalan fisabilillah sampai ia kembali kerumahnya”.

-HR Tirmidzi dari Anas Ra-

(9)

ix

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsi ini untuk :

Ø Teman-teman SD Negeri 1 Meri Kecamatan Kutasari yang selalu memberi dorongan dan semangat untuk maju.

Ø Istriku tercinta dengan segala kasih sayangnya.

Ø Anak-anakku tersayang yang selalu memberi semangat.

Ø Teman-teman sekelompok bimbingan yang selalu setia dalam suka dan duka.

Ø Keluarga besar PPKHB angkatan kedua.

Ø Almamater.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur senantiasa terpanjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pembelajaran penjasorkes pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Meri, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga dengan judul “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENDRIBLE BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN ALAT BANTU BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI 1 MERI KECAMATAN KUTASARI KABUPATEN

PURBALINGGATAHUN PELAJARAN 2011/2012”

Penyusunan Skripsi ini memberi banyak manfaat daiantaranya mahasiswa diberi kesempatan untuk berlatih meningkatkan kemampuan mengajar, menemukan dan mengatasi masalah pembelajaran yang dikelolanya, dan yang lebih khusus mahasiswa mampu membuat laporan hasil perbaikan yang dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara profesional. Penulis berharap dengan penyusunan laporan ini dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah tempat peneliti bertugas.

Penulis dapat menyusun skripsi ini berkat dukungan, dorongan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si., Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Sunardi, M.Kes., Ketua Program PPKHB Penjaskesrek Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Tri Aprilijanto Utomo, M.Kes., sebagai pembimbing I yang telah memberikan motivasi dan arahan dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

4. Tri Winarti Rahayu, S.Pd.M.Or., sebagai pembimbing II yang telah memberikan motivasi dan arahan dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

(11)

xi

5. Bapak dan Ibu dosen PPKHB FKIP Penjaskesrek Surakarta atas segala ilmu yang diberikan kepada peneliti.

6. Drs. Tri Atmojo Putro, Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kutasari.

7. Yayuk Yuliati,S.Pd., Kepala SD Negeri 1 Meri

8. Angkat Sucipto, guru penjasorkes SD Negeri 3 Candinata yang telah menjadi kolabolator.

9. Siswa kelas V SD Negeri 1 Meri.

10. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan PTK ini.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi, bahasa, maupun yang lainnya. Semua itu karena keterbatasan kemampuan, ilmu serta pengetahuan penulis. Setitik harapan, semoga laporan penelitian ini berguna bagi berbagai pihak, bermanfaat untuk pengembangan ilmu dibidang pendidikan tingkat dasar dan lebih khusus lagi untuk para guru. Semoga segala bantuan, baik moril maupun materiil dari berbagai pihak akan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ...

HALAMAN PERNYATAAN ………

HALAMAN PENGAJUAN ………

HALAMAN PERSETUJUAN ...

HALAMAN PENGESAHAN …………..………..

HALAMAN ABSTRAK ...

HALAMAN MOTTO …...………..

HALAMAN PERSEMBAHAN …...………..

KATA PENGANTAR ...

DAFTAR ISI ...

DAFTAR TABEL ...

DAFTAR GAMBAR ...

DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...

B. Rumusan Masalah ...

C. Tujuan Penelitian ...

D. Manfaat Penelitian... ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ...

B. Kerangka Berpikir ...

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ...

B. Subjek Penelitian ………..……….

C. Sumber data ………..……….

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data …..………...

E. Prosedur penelitian ...

i ii iii iv v vi vii ix xi xii xiv xvi xvii

1 3 3 3

5 11

14 15 15 16

(13)

xiii

Halaman

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1

4.2

4.3

4.4

Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Siswa Kelas V SDN 1 Karangcegak Untuk Setiap Siklus Kegiatan Pembelajaran Materi Sifat-Sifat

Bangun Datar. ………..

Peningkatan Daya Serap Siswa Terhadap Nilai Tes Formatif ……

Perbandingan Hasil Pengamatan Minat Siswa Terhadap Pelaksanaan Pendekatan Keterampilan Proses pada Siklus I dan Siklus II dalam Kegiatan Perbaikan Pembelajaran Sifat-Sifat Bangun Datar ……..

Rekapitulasi Peningkatan Hasil Pengamatan Minat Siswa Terhadap Pelaksanaan Pendekatan Keterampilan Proses pada Setiap Kegiatan Perbaikan Pembelajaran Sifat-Sifat Bangun Datar………..

61 63

65

68

DAFTAR TABEL

E. Uji Validitas Data ………

F. Analisis Data ………...

G. Indikator Kinerja Penelitian ………

H. Prosedur penelitian ...

IV. HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan ……….

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ...

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ………..

D. Pembahasan ...

V. SIMPULAN, IMPLIKASI SARAN

A. Simpulan ...

B. Implikasi ……….

C. Saran ……...………...

DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...

17 17 18 18

21 23 29 42

46 46 47

48 49

(14)

xiv DAFTAR TABEL Tabel

Halaman

3.1 3.2 3.3

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5 4.6

4.7

4.8

4.9

4.10

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ………...

Teknik dan alat pengumpulan data ……….

Indikator Kinerja Penelitian Peningkatan Hasil Belajar Mendrible Bola dengan Alat Bantu Bola Plastik pada Siswa Kelas V SDN 1 Meri ………

Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Materi Mendrible Bola dalam Sepak Bola pada Kondisi Awal ……….

Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Penjasorkes Materi Mendrible Bola pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Meri pada Siklus I.. ………..……

Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Penjasorkes Materi Mendrible Bola pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Meri pada Siklus II.……….

Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 1 Meri Untuk Setiap Siklus dalam Kegiatan Pembelajaran Materi Mendrible Bola.………..

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus ...

Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Mendrible Bola pada Kondisi Awal dan Siklus I………... ………..

Peningkatan Prosentase Ketuntasan Belajar Mendrible Bola pada Kondisi Awal dan Siklus I ...

Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Mendrible Bola pada Siklus I dan II……….………

Perbandingan Peningkatan Prosentase Ketuntasan Belajar Mendrible Bola pada Siklus I dan Siklus II……….

Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Mendrible Bola pada Kondisi Awal dan Siklus II ………..

14 16

18

21

24

27

30 32

33

34

36

37

38

(15)

xv 4.11

4.12

Perbandingan Peningkatan Prosentase Ketuntasan Belajar Mendrible Bola pada Kondisi Awal dan Siklus II…..………….

Perbandingan Prosentase Kriteria Hasil Belajar Mendrible Bola dengan Alat Bantu Bola Plastik pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Meri………...………

40

41

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

Skema kerangka berpikir ….………

Grafik Perbandingan Prosentase Angka Ketuntasan Siswa Pada Setiap Siklus Perbaikan ………..

Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Mendrible Bola pada Kondisi Awal dan Siklus I. ……….

Grafik Peningkatan Prosentase Ketuntasan Belajar Mendrible Bola pada Kondisi Awal dan Siklus I.……….

Grafik Peningkatan Prosentase Ketuntasan Belajar Mendrible Bola pada Kondisi Awal dan Siklus I ……….……….

Grafik Perbandingan Peningkatan Prosentase Ketuntasan Belajar Mendrible Bola pada Siklus I dan Siklus II….…………

Grafik Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil belajar Mendrible Bola pada Kondisi Awal dan Siklus II………

Grafik Perbandingan Peningkatan Prosentase Ketuntasan Belajar Mendrible Bola pada Kondisi Awal dan Siklus II…..………

Grafik Perbandingan Prosentase Kriteria Hasil Belajar Mendrible Bola dari Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II……….

13

31

33

35

36

37

39

40

42

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 : Silabus Pembelajaran Penjasorkes…….…………...

Lampiran 2 : Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ……...

Lampiran 3 : Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ……..

Lampiran 4 : Pedoman Angket Siswa Kondisi Awal ………...

Lampiran 5 : Rekapitulasi Jawaban Angket Siswa Kondisi Awal ……...

Lampiran 6 : Pedoman Angket Siswa Siklus I ….………...

Lampiran 7 : Rekapitulasi Jawaban Angket Siswa Siklus I ……..……...

Lampiran 8 : Pedoman Angket Siswa Siklus II….………...

Lampiran 9 : Rekapitulasi Jawaban Angket Siswa Siklus II ……..……..

Lampiran 10 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………..

Lampiran 11 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II………..

Lampiran 12 : Kutipan Presensi Siklus I ………

Lampiran 13 : Kutipan Presensi Siklus II ...………

Lampiran 14 : Rubrik Penilaian Kondisi Awal ………..

Lampiran 15 : Rubrik Penilaian Siklus I ……..………..

Lampiran 16 : Rubrik Penilaian Siklus II …….………..

Lampiran 17 : Dokumentasi Foto Pembelajaran ………

Lampiran 18: Surat Ijin dari Kepal Sekolah ………..

Lampiran 19 : Surat Keterangan dari Kepala Sekolah ………...

49 51 55 58 59 60 62 65 69 72 96 124 126 128 135 142 149 153 154

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepak bola secara resmi dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap tahun dari tingkat kabupaten hingga tingkat nasional (POPNAS).

Sepak bola di Sekolah Dasar yang dipertandingkan diPOPDA telah dimodifikasi menjadi sepak bola mini, yaitu baik ukuran lapangan dan gawang diperkecil, tepatnya lapangan berukuran 30 x 60 meter dan waktu pertandingan diperpendek menjadi 2 x 25 menit. Selain modifikasi pada alat dan perlengkapannya juga peraturan permainannya juga sudah mengalami beberapa perubahan disesuaikan dengan kemampuan siswa SD.

Seiring dengan kegiatan tersebut, disadari maupun tidak bahwa permainan sepak bola adalah cabang olahraga yang paling digemari oleh masyarakat dunia, baik tua maupun muda bahkan sekarang ini sepak bola tidak hanya digemari oleh kaum pria saja, kaum wanitapun sudah banyak yang gemar sepak bola, baik sebagai penonton maupun sebagai pemain.

Sepak bola di Sekolah Dasar dimasukkan dalam kurikulum sebagaimana tercantum dalam standar kompetensi maupun kompetensi dasar dan dilaksanakan pada saat jam pelajaran maupun secara ekstrakurikuler yang diberikan diluar jam pelajaran. Namun demikian karena pelajaran dan materi pelajaran permainan bola besar seperti sepak bola tidak mengenal gender atau perbedaan laki-laki dan perempuan, semua harus diberikan secara sama adil dan bijaksana, artinya semua siswa baik laki-laki maupun perempuan diberikan materi sepak bola tetapi guru harus menyadari bahwa ketrampilan siswa perempuan dibidang sepakbola masih berada di bawah siswa laki-laki.

Kegiatan pembelajaran penjasorkes di SD Negeri I Meri berjalan apa adanya, artinya di sekolah ini masih sangat kekurangan peralatan dan perkakas

(19)

2

yang dibutuhkan. Alat atau perkakas yang digunakan sebagai media pembelajaran seperti bola kaki, bola voli, tiang lompat, matras, bola kasti/tenis, dan alat alat lainnya masih sangat kurang belum ideal atau sebanding dengan jumlah siswa yang belajar. Oleh karena itu sudah tentu kegiatan pembelajaran seperti sepak bola tidak berjalan dengan efektif, siswa menjadi bosan, kurang memperhatikan pelajaran, pasif dan kondisi pembelajaran tidak kondusif.

Hasil ulangan siswa kelas V SD Negeri I Meri pada materi praktik mendrible bola pada permainan sepak bola hasilnya masih sangat jauh dari harapan. Dari 24 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan l0 siswa perempuan, hanya 6 siswa saja atau sebesar 25 % dari jumlah siswa keseluruhan yang tuntas KKM yang telah ditetapkan yaitu 70, Sedangkan 18 siswa lainnya atau sebesar 75 % siswa dalam satu kelas belum tuntas KKM.

Berdasarkan kenyataan di atas bahwa hasil evaluasi pada sepak bola materi mendrible bola masih sangat jauh dari harapan, maka dugaan sementara bahwa kegagalan itu disebabkan oleh kurang aktifnya siswa dikarenakan kurangnya media atau bola yang jumlahnya hanya 2 buah sehingga pada saat latihan hanya 2 siswa yang aktif, sedangkan siswa yang lain menunggu giliran cukup lama, sehingga kurang bergairah atau kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian disamping faktor kurangnya media bola juga disebabkan oleh ketidaktepatan penggunaan strategi atau metode pembelajaran yang dipakai oleh guru.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti selaku guru kelas V menyusun sebuah perbaikan pembelajaran dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Mendrible Bola dalam Permainan Sepak Bola dengan Alat Bantu Bola Plastik Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Meri”.

(20)

3

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana penggunaan alat bantu bola plastik dapat meningkatkan hasil belajar mendrible bola dalam permainan sepak bola pada siswa kelas V SD Negeri 1 Meri?”.

Definisi Operasional Variabel

1. Hasil belajar mendrible bola: yang dimaksud dengan hasil belajar mendrible bola dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa melakukan drible dalam permainan sepak bola baik dilihat dari aspek psikomotor, kognitif dan juga afektif.

2. Bola plastik: yang dimaksud dengan bola plastik dalam penelitian adalah bola terbuat plastik yang berukuran sama dengan bola sepak sebenarnya, mempunyai ruang berongga, dan lebih ringan. Hal ini dimaksudkan agar dalam pembelajaran mendrible bola siswa merasa nyaman karena bola lebih mudah dikendalikan dan siswa tidak mengalami cidera pada kaki.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mendrible bola dalam permainan sepak bola dengan alat bantu bola plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Meri.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan membawa manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Guru Penjasorkes SDN 1 Meri

a. Menambah khasanah ilmu pengetahuan dan pengalaman baru dibidang penelitian serta mengembangkan kreatifitas dalam menggunakan media dan strategi pembelajaran.

b. Sebagai bahan referensi guru dalam memilih alternatif strategi pembelajaran yang akan dilakukan.

(21)

4

c. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara profesional, terutama dalam mengembangkan media alat pembelajaran.

2. Bagi Siswa Kelas V SDN 1 Meri

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, meningkatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran dan pada akhirnya mampu meningkatkan keterampilan dribling pada siswa.

b. Siswa lebih aktif dan gembira untuk belajar teknik dasar mendrible bola dalam sepak bola.

3. Bagi Sekolah SDN 1 Meri

a. Sekolah dapat memaksimalkan pelaksanaan KTSP dengan hasil belajar siswa sesuai harapan.

(22)

5 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Hakikat Belajar

Menurut Howard Kingsley (Gino, 1996:6) belajar diartikan sebagai proses tingkah laku dalam arti luas diubah melalui praktek atau latihan.

Sedangkan Wingkel dalam buku Psikologi Pengajaran mengatakan bahwa belajar adalah aktifitas mental (psikhis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap.

Gagne (Karsa, 1999,128), menyatakan bahwa belajar sesuatu yang tidak disengaja sebagai akibat adanya rangsangan. Contohnya sikap positif siswa dalam belajar karena sikap atau ucapan guru yang menyenangkan. Oleh karena itu kepribadian guru sangatlah berpengaruh pada minat dan perhatian siswa dalam belajar. Sikap dan tindakan guru haruslah tercermin pada penampilan, sifat ramah, gembira, adil dan kasih sayang.

Sardiman (2001 : 93) pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktifitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Dalam aktifitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa, yaitu pandangan ilmu jiwa lama dan modem. Menurut pandangan ilmu jiwa lama, aktifitas didominasi oleh guru sedangkan pandangan menurut ilmu jiwa modern, aktifitas didominasi oleh siswa.

Menurut Howard Kingsley (Gino, 1996:6) belajar diartikan sebagai proses tingkah laku dalam arti luas diubah melalui praktek atau latihan.

Sedangkan menurut Sudjana (2005:105) Kegiatan belajar/aktifitas belajar sebagai proses terdiri atas enam unsur yaitu tujuan belajar, peserta didik yang termotivasi, tingkat kesulitan belajar, stimulus dari lingkungan, peserta didik yang memahami situasi, dan pola respon peserta didik.

(23)

6

Hasil belajar akan tercapai dengan baik jika seorang guru mempu melaksanakan tugas, diantaranya mampu mengelola proses pembelajaran berupa aktivitas merencanakan dan mengorganisasikan semua aspek kegiatan.

Husdarta dan Yudah M. Saputra (2000:4) mengungkapkan bahwa tugas utama guru adalah untuk menciptakan iklim atau atmosfer supaya proses belajar terjadi di kelas, di lapangan, ciri utamanya terjadi proses belajar adalah siswa dapat secara aktif ikut terlibat di dalam proses pembelajaran. Para guru harus selalu berupaya memotivasi siswa agar siswa dapat berperan lebih. Walau demikian guru tetap berfungsi sebagai pengelola proses belajar dan pembelajaran.

Untuk itu seorang guru harus memiliki beberapa kemampuan dalam menyampaikan tugas ajar, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hal yang terpenting dan harus diperhatikan dalam mengajar yaitu guru harus mampu menerapakan metode mengajar yang tepat dan mampu membelajarkan siswa menjadi aktif melaksanakan tugas yang diberikan guru.

Hasil belajar adalah perubahan yang menyeluruh pada diri siswa. Untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses pembelajaran harus menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat.

Wina Sanjaya (2006:30) mengemukakan bahwa sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelolaan kegiatan pembelajaran untuk memaksimalkan hasil belajar siswa diantaranya:

1) Berpusat pada siswa 2) Belajar dengan melakukan

3) Mengembangkan kemampuan social

4) Mengembangkan keingintahuan, imajinasi dan fitrah 5) Mengembangkan keterampilan memcahkan masalah 6) Mengembangkan kreativitas siswa

7) Mengembangkan kemampuan ilmu teknologi

8) Menumbuhkan kesadaran sebagi warga negara yang baik 9) Belajar sepanjang hayat.

Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sangat penting untuk disikapi oleh seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran yang didasarkan

(24)

7

pada prinsip-prinsip belajar yang benar, maka akan memperoleh hasil belajar yang optimal.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau kutub). Menurut Briggs dalam Anitah (2009) bahwa media pada hakikatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran.

Sementara menurut Smaldino dalam Anitah (2009) bahwa media adalah menunjuk pada segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan penerima pesan. Dari berbagai definisi dapat disimpulkan bahwa media adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat memungkinkan siswa untuk menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Ada beberapa pertimbangan yang perlu dipikirkan dalam pemilihan media pembelajaran yaitu tujuan pembelajaran, ketersediaan media, ketepatgunaan, biaya, mutu teknis dan kemampuan SDM. Dalam memilih media untuk pembelajaran, guru sebenarnya tidak hanya cukup mengetahui tentang kegunaan, nilai serta landasannya tetapi juga harus mengetahui prinsip-prinsip umum penggunaan media. Prinsip-prinsip tersebut adalah : (a) penggunaan media pembelajaran hendaknya sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran, (b) guru hendaknya memahai tingkat hierarki dari jenis alat dan kegunaanya, (c) pengujian media pembelajaran hendaknya berlangsung terus, sebelum, selama dan sesudah pemakaianya, (d) pengguna multi media akan sangat menguntungkan dan memperlancar proses pembelajaran.

Media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam dunia pendidikan, seringkali istilah alat bantu atau media komunikasi digunakan secara bergantian atau sebagai pengganti istilah media pendidikan (pembelajaran).

(25)

8

Seperti yang dikemukakan Hamalik (1994) bahwa “dengan penggunaan alat bantu berupa media komunikasi, hubungan komunikasi akan dapat berjalan dengan lancar dan dengan hasil yang maksimal”.

Media merupakan sarana pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang bertujuan untuk membuat tahu siswa. Media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua arah yaitu sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa.

b. Peran dan Kegunaan Media

Media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua arah yaitu sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa. Sebagai alat bantu, efektivitas media bantu sangat tergantung pada cara dan kemampuan guru dalam menggunakan alat tersebut. Jadi guru dituntut untuk pandai dan kreatif dalam menggunakan media pembelajaran.

Media belajar yang dapat digunakan oleh siswa dalam kegiatan belajar mandiri, dirancang dan dikembangkan dan diproduksi secara sistematik, serta dapat menyalurkan informasi secara terarah untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dengan sistem pembelajaran ini, antara lain guru mempunyai lebih banyak waktu untuk membantu siswa yang lemah, sementara siswa yang mampu sibuk belajar mandiri, siswa akan belajar lebih aktif, siswa dapat belajar sesuai dengan gaya dan kecepatan masing-masing.

Salah satu penyebab mengapa orang memilih media adalah untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam memilih media harus memperhatikan beberapa hal diantaranya:

1) Ketersediaan sumber

2) Ketersediaan dana, tenaga dan fasilitas

3) Keluwesan, kepraktisan, dan daya tahan media.

4) Efektivitas media untuk waktu yang panjang.

(26)

9

B. Alat Bantu Pembelajaran

Alat bantu merupakan alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu lebih sering disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan mempraktikan sesuatu dalam proses pembelajaran.

Dengan perkataan lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin suatu objek sehingga mempermudah persepsi.

Manfaat alat bantu pembelajaran menurut Soekidjo (2003) secara terperinci adalah sebagai berikut:

1) Menimbulkan minat sasaran pendidikan.

2) Mencapai sasaran yang lebih banyak.

3) Membantu mengatasi hambatan bahasa.

4) Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan kesehatan.

5) Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat.

6) Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada orang lain.

7) Mempermudah penyampaian bahan pendidikan/informasi oleh para pendidik perilaku pendidikan.

8) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.

Suatu alat bantu pembelajaran dikatakan baik apabila mempunyai tujuan pendidikan untuk mengubah pengetahuan, pengertian, pendapat, dan konsep- konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru. Selain itu alat bantu harus efisien dalam penggunaannya, dalam jangka waktu yang singkat dapat mencakup isi yang luas dan tempat yang diperlukan tidak terlalu luas. Penempatan alat bantu perlu diperhatikan ketepatannya agar dapat diamati dengan baik oleh siswa. Efektif artinya memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari segi pesannya dan kepentingan siswa yang sedang belajar.

Sedangkan yang disebut komunikatif ialah bahwa media tersebut mudah untuk dimengerti maksudnya, sehingga membuat siswa jadi lebih mudah dalam menerima pembelajaran yang diberikan guru.

(27)

10

Pada penelitian yang hendak dilaksanakan, peneliti menggunakan alat bantu berupa bola plastik. Bola plastik yang dimaksud berukuran dan bentuk sama dengan bola sepak, hanya terbuat dari plastik yang sifatnya lebih ringan tetapi tidak mengurangi nilai kegiatan pembelajaran. Bola plastik dapat menambah keberanian siswa karena sifatnya yang lunak dan ringan sehingga siswa akan lebih termotivasi, timbul keberanian, dan harapannya adalah pembelajaran akan berjalan lebih efektil siswa lebih aktif dan akhirnya menguasai dribbling dengan baik.

C. Sepak Bola

Sepak bola merupakan permainan beregu yang biasa disebut kesebelasan, karean tiap-tiap regu terdiri atas sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang.

Tujuan permainan sepak bola adalah pemain dapat memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan berusaha menjaga gawangnya sendiri, agar tidak kemasukan bola dari lawan. Kesebelasan sepak bola dinyatakan menang apabila dapat memasukkan bola terbanyak ke gawang kesebelasan lawan.

Akan tetapi, jika kedua kesebelasan tersebut kemasukan bola dengan jumlah sama, permainan tersebut dinyatakan seri atau draw.

Teknik mendrible bola

1. Drible bola dengan kaki bagian dalam

Pada umumnya fungsi mendrible bola dengan kaki bagian dalam digunakan untuk melewati atau mengecoh lawan. Caranya sebagai berikut:

a) Kaki yang digunakan untuk mendrible diayunkan kedepan, tidak ditarik ke belakang terlebih dahulu.

b) Berlari dengan menyentuh bola secara teratur menggunakan kaki bagian dalam.

c) Bola bergulir harus selalu dekat dengan kaki agar bola tetap dikuasai.

d) Kedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah penguasaan bola.

(28)

11

2. Drible bola dengan kaki bagian luar

Teknik drible dengan kaki bagian luar sama dengan gerakan mendrible bola dengan kaki bagian dalam, hanya saja ketika menggiring bola menggunakan kaki bagian luar. Caranya sebagai berikut:

a) Kaki yang digunakan untuk mendrible diayunkan kedepan, tidak ditarik ke belakang terlebih dahulu.

b) Berlari dengan menyentuh bola secara teratur menggunakan kaki bagian luar.

c) Bola bergulir harus selalu dekat dengan kaki agar bola tetap dikuasai.

d) Kedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah penguasaan bola.

Fungsi dribbling yaitu sebagai berikut : a. Untuk melewati lawan.

b. Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat.

c. Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman.

B. Kerangka Berpikir

Tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling mendukung. Salah satu faktor yang memilki peran dalam rangka mencapai tujuan adalah ketepatan mengorganisir peserta didik. Guru sebagai pemegang kendali di kelas, mempunyai tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu, guru dituntut untuk kreatif mampu mencari model atau metode pembelajaran yang dapat membawa pengaruh besar pada pola pikir siswa dalam peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa yaitu dengan menggunakan variasi metode pembelajaran, diantaranya dengan strategi pembelajaran penggunaan media sejumlah bola plastik. Penggunaan media bola plastik menarik untuk digunakan, karena dengan menggunakan sejumlah bola plastik jumlahnya memadai. Dengan bola plastik yang harganya relatif murah sehingga sekolah mampu beli dalam jumlah yang relatif banyak, setidaknya

(29)

12

sebanding dengan jumlah siswa sehingga setiap siswa tidak lama menunggu giliran untuk mendrible bola (menggiring bola). Dengan waktu yang tidak terlalu lama maka siswa akan dapat berlatih dengan lebih aktif dan dapat menggunakan waktu secara efektif. Dengan strategi ini diharapkan dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus meningkatkan aktifitas dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas peneliti berpendapat bahwa keterkaitan siswa akan sebuah materi yang dipelajari merupakan modal awal mencapai keberhasilan. Keterkaitan tersebut akan menjadikan sebuah pemicu munculnya hasil yang baik. Yaitu dengan mengarahkan siswa pada sesuatu yang baru, praktis, sesuai dengan pengalaman yang nyata. Apabila dalam diri siswa sudah tertanam motivasi yang besar, maka dengan sendirinya siswa tersebut akan mudah dan penuh sadar melakukan sesuatu guna mencapai hasil yang diharapkan. Untuk mendapatkan hasil memuaskan, guru dituntut menyajikan materi dan mengelola siswa dalam PBM senantiasa menyenangkan dan tidak membosankan dengan media dan model pembelajaran yang variatif. Penggunaan media pembelajaran dengan menggunakan modifikasi akan menjadi solusi terbaik bagi guru agar tercipta PBM yang diinginkan.

(30)

13

Guru kurang kreatif dan inovatif dalam Kegiatan Belajar mengajar

Menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu bola plastik

Secara skematik, kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Refleksi

Gambar 2.1. Skema kerangka berpikir Hasil belajar siswa

dalam materi mendrible bola meningkat

Siklus II Perbaikan dari siklus I sehingga meningkatkan kemampuan siswa dalam mendrible bola

Siklus I

Guru melaksanakan pembelajaran drible bola dengan alat bantu bola plastik

Hasil belajar siswa dalam materi mendrible bola rendah

KONDISI AWAL

TINDAKAN

KONDISI AKHIR

(31)

14 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian adalah di SD Negeri 1 Meri UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dari bulan Mei 2012 sampai selesai.

Tabel 3.1. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

No Kegiatan Penelitian Waktu pelaksanaan

1. Persiapan

a. Kordinasi peneliti dengan Kepala Sekolah 21 April 2012 b. Diskusi dengan kolaborator untuk

mengidentifikasi masalah pembelajaran dan merancang tindakan

24 April 2012

c. Menyusun Proposal penelitian 24 April s/d 11 Mei 2012 d. Menyiapkan perangkat pembelajaran dan

instrumen penelitian

10 Mei 2012

e. Mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan 12 Mei 2012 2. Pelaksanaan tindakan

a. Siklus I pertemuan 1 1) Perencanaan

2) Pelaksanaan tindakan 3) Observasi

4) Refleksi

1 Mei 2012 15 Mei 2012 15 Mei 2012 16 Mei 2012

(32)

15

b. Siklus I pertemuan 2 1) Perencanaan

2) Pelaksanaan tindakan 3) Observasi

4) Refleksi

18 Mei 2012 19 Mei 2012 19 Mei 2012 21 Mei 2012 c. Siklus II pertemuan 1

1) Perencanaan

2) Pelaksanaan tindakan 3) Observasi

4) Refleksi

22 Mei 2012 29 Mei 2012 29 Mei 2012 30 Mei 2012 d. Siklus II pertemuan 2

1) Perencanaan

2) Pelaksanaan tindakan 3) Observasi

4) Refleksi

31 Mei 2012 2 Juni 2012 2 Juni 2012 4 Juni 2012 3 Analisis data dan pelaporan

a. Analisis Data 25 Juni 2012

b. Menyusun laporan/ Skripsi 25 Juni 2012

c. Ujian dan revisi 31 Juli 2012

d. Penggandaan dan pengumpulan Agustus 2012

B. Subjek Penelitian

Subyek Penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Meri Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan jumlah 24 siswa yang terdiri dari 14 anak laki-laki dan 10 anak perempuan.

C. Data dan Sumber Data

Data dan Sumber pemerolehan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai berikut:

(33)

16

1. Hasil belajar mendrible bola, data ini diperoleh dari hasil pembelajaran mendrible bola dalam permainan sepak bola melalui penerapan alat bantu bola plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Meri.

2. Aktifitas guru, data ini diperoleh dari kegiatan belajar mengajar.

3. Keaktifan siswa, data ini diperoleh dari proses pembelajaran dengan penerapan bola plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Meri.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik dan alat pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari tes evaluasi dan observasi.

1. Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang praktik mendrible bola yang dilakukan siswa dengan alat pengumpul data berupa lembar penilaian tes praktik.

2. Observasi digunakan untuk mendapatkan informasi tentang minat siswa selama kegiatan pembelajaran mendrible bola dengan alat bantu pembelajaran berupa bola plastik. Alat pengumpul data yang digunakan berupa lembar observasi sikap siswa.

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dapat dijelaskan dengan tabel berikut:

Tabel 3.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

No Jenis data

Sumber data

Teknik

pengumpulan Instrument 1. Kemampuan

melakukan drible bola Siswa Tes praktik

Tes kemampuan melakukan drible bola

2. Pengetahuan siswa

tentang mendrible bola Siswa Tes lisan

Lembar pertanyaan tes pengatahuan.

3. Sikap siswa dalam Siswa Observasi Lembar observasi

(34)

17

mengikuti pembelajaran

4. Keaktifan siswa Siswa Lembar observasi

Melalui lembar observasi keaktifan siswa 5. Aktivitas Guru Guru Orservasi Melalui lembar

observasi aktivitas guru

E. Uji Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi sumber data, yaitu:

1. Hasil belajar mendrible bola divalidasi dengan triangulasi sumber data, yakni yang diperoleh dari peneliti, kolabolator dan siswa.

2. Sikap dan antusias siswa selama pembelajaran berlangsung divalidasi dengan triangulasi sumber data, yakni diperoleh dari peneliti, kolabolator dan siswa 3. Aktivitas guru divalidasi dengan triangulasi sumber data yakni diperoleh dari

peneliti, kolabolator dan siswa.

F. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran

1. Hasil belajar mendrible bola dengan menganalisis nilai rata-rata tes mendrible bola, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

2. Sikap dan antusias siswa selama pembelajaran berlangsung, dianalisis tentang kelemahan dan kelebihan siswa ketika berlangsungnya pembelajaran.

(35)

18

3. Aktivitas guru, dianalisis tentang kelemahan dan kelebihan proses pembelajaran ketika sedang berlangsung.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Untuk menentukan ketercapaian tujuan perlu dirumuskan indikator keberhasilan tindakan yang disusun secara realistik (mempertimbangkan kondisi sebelum diberikan tindakan dan jumlah siklus tindakan yang akan dilakukan) dapat diukur (jelas cara asesmentnya). Rumusan indikator kinerja penelitian tentang hasil belajar mendrible bola dengan alat bantu bola plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Meri adalah sebagai berikut

Tabel 3.3 Indikator Kinerja Penelitian Mendrible Bola dengan Alat Bantu Bola Plastik pada Siswa Kelas V SDN 1 Meri

Aspek yang diukur

Persentase target

capaian Cara mengukur Hasil belajar

mendrible bola dalam

permainan sepak bola

80% siswa tuntas belajar Evaluasi hasil belajar siswa yang meliputi:

a. Aspek psikomotorik dengan tes praktik.

b. Aspek kognitif dengan tes lisan.

c. Aspek avektif melalui pengamatan.

H. Prosedur Penelitian

Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu metode penelitian tindakan kelas. Langkah selanjutnya menentukan banyaknya tindakan dilakukan dalam siklus. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti akan melakukan tindakan-tindakan yang pelaksanaannya berlangsung

(36)

19

secara terus menerus dan tindakan-tindakan akan dilaksanakan dalam siklus yang peneliti berikan kepada siswa yang penelti jadikan subyek penelitian.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedural adalah dilaksanakan secara partisipatif atau kolaborasi (guru, dosen, atau tim lainnya) bekerja sama, memulai dari tahap orientasi dilanjutkan penyusunan rencana tindakan dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama. Diskusi yang bersifat analitik yang kemudian dilanjutkan pada langkah reflektif-evaluatif atas kegiatan yang dilakukan pada sikus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi, atau pembetulan, atau penyempurnaan pada siklus kedua dan seterusnya.

Adapun prosedur atau langkah-langkah penelitian tindakan kelas, menurut Iskandar (2009:67) adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi permasalahan umum.

2. Mengadakan pengecekan di lapangan 3. Membuat perencanaan umum

4. Mengembangakan tindakan pertama

5. Mengobservasi dan mendiskusikan tindakan pertama.

6. Refleksi-evaluatif, dan merevisiatau memodifikasi untuk perbaikan dan peningkatan pada siklus kedua beriktunya.

Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, prosedur penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagia berikut:

1. Tahap persiapan survei awal

Kegiatan yang dilakukan dalam survei ini oleh peneliti adalah mengobsevasi sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.

2. Tahap seleksi informan, penyiapan instrumen dan alat Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:

a) Menentukan subjek penelitian

b) Menyiapkan alat dan insturment penelitian dan evaluasi.

(37)

20

3. Tahap pengumpulan dan treatment

Pada tahap penelitian ini, peneliti mengumpulkan data tentang : a) Hasil belajar mendrible bola dalam permainan sepak bola b) Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran

c) Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran d) Alat bantu pembelajaran

e) Pelaksanaan pembelajaran f) Semangat dan keaktifan siswa 4. Tahap analisis data

Dalam tahap ini analisis yang digunakan penelitian adalah deskriptif kualitatif.

Teknik analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang dikumpulkan berupa uraian deskriptif tentang perkembangan proses pembelajaran, yaitu partisipasi siswa dalam pembelajaran pada sub pokok bahasan keterampilan mendrible bola dalam sepak bola.

5. Tahap penyusunan laporan

Tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan dari awal, survei, sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu penelitian.

(38)

21 BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum proses penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mempelajari hasil belajar siswa pada materi mendriblebola dalam permainan sepak bola. Dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan minimal siswa mendapatkan nilai 70, ternyata hasil belajar mendrible bola masih jauh dari harapan peneliti sebagai guru penjasorkes kelas V SD Negeri 1 Meri Kecamatan Kutasari pada tahun pelajaran 2011/2012. Hal tersebut terbukti dengan hanya ada 6 siswa yang tuntas belajar atau 25% saja dari jumlah siswa sebanyak 24 siswa sedangkan 18 siswa lainnya atau sebesar 75% dinyatakan belum tuntas belajar. Nilai rata-rata hasil belajar siswa hanya 58,85 saja.

Nilai hasil belajar siswa pada materi keterampilan mendrible bola dalam sepak bola pada kondisi awal dapat dijelaskan dalam table 4.1.

Tabel 4.1 RekapitulasiNilai Hasil Belajar Siswa pada Materi Mendrible Bola dalamSepak Bola pada Kondisi Awal

No Nama siswa

Nilai pada setiap aspek dengan bobot penilaian

Nilai

Tuntas KKM Psikomotor

(50%)

Kognitif (20%)

Afektif

(30%) Ya Tdk

1 Aan Budiono 25 15 15 55 √

2 Anas Sabarudin 37,5 15 22,5 75 √

3 Elia Maesaroh 25 10 22,5 57,5 √

4 Nur Begyatun 25 10 15 50 √

5 Aziz Kurniawan 37,5 10 22,5 70 √

6 Paimin 25 15 22,5 62,5 √

7 Rismanto 25 15 15 55 √

8 Sahirin 25 10 15 50 √

9 Alina 25 15 15 55 √

10 Wahyu Saputri 25 15 15 55 √

(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11 Sujatmiko 37,5 15 22,5 75 √

12 Arifin 25 15 15 55 √

13 Ageng Dimas 37,5 10 22,5 70 √

14 Bela Safitri 25 10 15 50 √

15 Elisah 25 15 15 55 √

16 Edwin Pawitno 37,5 15 22,5 75 √

17 Galih Prasetyo 25 10 15 50 √

18 Intiyas Safitri 25 15 15 55 √

19 Tendi Kurniawan 37,5 10 22,5 70 √

20 Miswan 25 10 22,5 57,5 √

21 Maya Setiani 25 15 15 55 √

22 Nadia Raya 25 15 15 55 √

23 Novia Setyowati 25 10 15 50 √

24 Kusworo 25 15 15 55 √

Jumlah 675 310 427,5 1413 6 18

Rata-rata kelas 28,12 12,91 17,81 58,85 25% 75%

Dari data hasil belajar diatas, peneliti berdiskusi dengan kolabolator untuk mencari akar permasalahan yang terjadi yang menyebabkan pembelajaran tersebut tidak berhasil.Penyebab kegagalan pembelajaran yang berhasil diidentifikasi oleh peneliti diantaranya :

1. Jumlah bola sebagai salah satu media pembelajaran keterampilan mendrible bola jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah anak.

2. Ukuran bola yang ada tidak sesuai dengan karakteristik perkembangan anak.

3. Guru tidak mampu mengelola kelas dan membangkitkan motivasi anak untuk belajar.

4. Inovasi pembelajaran sangat kurang.

Akibat dari permasalahan tersebut diatas menyebabkan siswa bersikap tidak disiplin, tidak memiliki semangat belajar, sportivitas dalam pembelajaran kurang, dan rasa percaya diri siswa dalam mendrible bola rendah karena mereka

(40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kurang latihan serta menggunakan bola yang tidak relevan yang menyebabkan mereka takut cidera dan sulit mengontrol bola. Hal tersebut sangat berdampak buruk pada optimalisasi pembelajaran yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa secara keseluruhan.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran dalam bentuk Penelitian Tindkan Kelas (PTK) selama dua siklus dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran dengan mengganti bola sepak dengan bola plastik yang relevan, pembelajaran keterampilan mendrible bola dalam sepak bola menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan bila dibandingkan dengan pembelajaran pada kondisi awal.Deskripsi hasil tindakan tiap siklus dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Siklus I

Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu bola plastik, hasil belajar siswa pada materi mendrible bola dalam sepak bola meningkat dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran kondisi awal. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan pada hasil belajar mendrible bola pada siswa kelas V SD Negeri 1 Meri, meskipun belum semua siswa berhasil mencapai batas yang peneliti ditetapkan.

Hasil belajar siswa pada siklus I mulai menunjukkan adanya peningkatan karena siswa yang tuntas belajar ada 13 anak (54%) dan siswa yang belum tuntas ada 11 anak (46%) dari keseluruhan siswa 24siswa dalam satu kelas.

Perolehan hasil belajar siklus I diperoleh nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 80 dengan nilai rata-rata kelas 68,33 dari jumlah siswa 24 anak. Data hasil belajar siswa pada siklus 1 dapat dijelaskan pada tabel 4.2.

(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 4.2 HasilBelajar Siswa Mata Pelajaran PenjasorkesMateriMendrible Bolapada Siswa Kelas V SD Negeri 1Meri pada Siklus I.

No Nama siswa

Nilai pada setiap aspek dengan bobot penilaian

Nilai

Tuntas KKM Psikomotor

(50%)

Kognitif (20%)

Afektif

(30%) Ya Tdk

1 Aan Budiono 37,5 15 22,5 75 √

2 Anas Sabarudin 37,5 20 22,5 80 √

3 Elia Maesaroh 25 10 22,5 57,5 √

4 Nur Begyatun 37,5 15 22,5 75 √

5 Aziz Kurniawan 37,5 15 22,5 75 √

6 Paimin 37,5 15 22,5 75 √

7 Rismanto 37,5 20 15 72,5 √

8 Sahirin 37,5 15 22,5 75 √

9 Alina 37,5 15 15 67,5 √

10 Wahyu Saputri 25 15 15 55 √

11 Sujatmiko 37,5 20 22,5 80 √

12 Arifin 37,5 15 22,5 75 √

13 Ageng Dimas 37,5 15 22,5 75 √

14 Bela Safitri 37,5 15 15 67,5 √

15 Elisah 25 15 22,5 62,5 √

16 Edwin Pawitno 37,5 15 22,5 75 √

17 Galih Prasetyo 37,5 20 15 72,5 √

18 Intiyas Safitri 25 20 15 60 √

19 Tendi Kurniawan 37,5 20 22,5 80 √

20 Miswan 25 10 22,5 57,5 √

21 Maya Setiani 25 15 15 55 √

22 Nadia Raya 25 15 15 55 √

23 Novia Setyowati 25 10 15 50 √

24 Kusworo 37,5 15 15 67,5 √

Jumlah 800 375 465 1640 13 11

Rata-rata kelas 33,33 15,63 19,375 68,33 54% 46%

(42)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Data hasil belajar siswa pada siklus I, banyaknya siswa yang tuntas belajar mengalami peningkatan. Untuk mencapai peningkatan nilai agar prosentase tuntas belajar sesuai harapan, maka perlu diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II.

Sementara dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dan kolabolator terhadap aktifitas siswa dalam proses pembelajaran pada siklus I setelah diterapkannya alat bantu pembelajaran berupa bola plastik, diperoleh peningkatkan positif jika dibandingkan dengan pembelajaran pada kondisi awal.

Aspek keberhasilan yang didapat pada siklus I antara lain: 1) siswa mulai terlihat disiplin dalam mengikuti pembelajaran, 2) siswa mulai tertarik dan bersemangat dengan digunakannya alat bantu pembelajaran berupa bola plastik, 3) siswa mulai menunjukkan sikap sportif dengan ditunjukkan keseriusan siswa dalam melaksanakan praktik, 4) rasa percaya diri siswa mulai terlihat dalam mendrible bola, 5) hasil belajar siswa meningkat.

Namun pada pelaksanaan siklus I ini masih terdapat beberapa kekurangan yang mungkin menyebabkan kenaikan hasil belajar pada siklus I belum optimal. Kekurangan pembelajaran pada siklus I antara lain: 1) jumlah alat bantu bola plastik yang kurang banyak menyebabkan intensitas siswa melakukan latihan masih kurang banyak, 2) perhatian guru kurang intensif sehingga masih ada beberapa anak yang kurang memperhatikan penjelasan guru, 3) inovasi latihan masih sedikit sehingga sebagian siswa masih kurang tertarik dalam pembelajaran, 4) pembagian jumlah anggota setiap kelompok yang masih banyak menyebabkan beberapa siswa masih bosan dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil diskusi dengan kolabolator, peneliti melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan. Refleksi tersebut berkaitan hasil yang telah dicapai pada siklus I dan upaya untuk mengatasi kelemahan yang terjadi pada siklus I agar pelaksanakaan siklus II dapat terlaksana dengan hasil sesuai dengan harapan. Hasil yang telah dicapai pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya alat bantu pembelajaran berupa bola plastik, meskipun hal tersebut belum optimal sesuai harapan peneliti.

(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa yang tuntas KKM pada kondisi awal sebanyak 6 siswa (25%) menjadi 13 siswa (54%) dari 24 siswa dengan rata- rata hasil belajar dari kondisi awal 58,85 meningkat menjadi 68,33 pada siklus I.

Hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh positif terkait modifikasi alat bantu pembelajaran berupa bola plastik.

Untuk lebih mengoptimalkan pembelajaran pada siklus II, peneliti berupaya untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I.

Upaya untuk mengatasi kelemahan tersebut diantaranya: 1) memperbanyak jumlah alat bantu pembelajaran bola plastik agar intensitas siswa melakukan latihan lebih optimal, 2) meningkatkan perhatian peneliti secara menyeluruh selama proses pembelajaran, 3) menambah inovasi latihan yang mendukung peningkatan keterampilan mendrible bola sehingga siswa semakin tertarik dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, 4) membagi kelompok siswa secara efektif agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efisien.

2. Siklus II

Setelah memperbaiki kekurangan yang didapat darirefleksi siklus I, pada pelaksanaan siklus II ini peneliti mencoba lebih menyempurnakan tindakan. Hasil dari penyerpurnaan siklus I, pelaksanaan siklus II menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa yang menggembirakan.

Hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan signifikan karena siswa yang tuntas belajar dari 13 siswa (54%)pada siklus I meningkat menjadi 22 siswa (92%) dari 24 siswa pada siklus II.

Perolehan hasil belajar siklus II diperoleh nilai terendah 62,5 dan nilai tertinggi 95 dengan nilai rata-rata kelas 88,23 dari jumlah siswa 24 anak. Data hasil belajar siswa pada siklus II dapat dijelaskan pada table 4.3.

(44)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 4.3 HasilBelajar Siswa Mata Pelajaran PenjasorkesMateriMendrible Bolapada Siswa Kelas V SD Negeri 1Meri pada Siklus II.

No Nama siswa

Nilai pada setiap aspek dengan bobot penilaian

Nilai

Tuntas KKM Psikomotor

(50%)

Kognitif (20%)

Afektif

(30%) Ya Tdk

1 Aan Budiono 50 15 30 95 √

2 Anas Sabarudin 50 20 22,5 92,5 √

3 Elia Maesaroh 50 20 22,5 92,5 √

4 Nur Begyatun 37,5 20 22,5 80 √

5 Aziz Kurniawan 50 15 30 95 √

6 Paimin 50 15 22,5 87,5 √

7 Rismanto 37,5 20 22,5 80 √

8 Sahirin 50 15 30 95 √

9 Alina 37,5 20 22,5 80 √

10 Wahyu Saputri 25 15 22,5 62,5 √

11 Sujatmiko 50 20 22,5 92,5 √

12 Arifin 50 15 30 95 √

13 Ageng Dimas 50 20 22,5 92,5 √

14 Bela Safitri 50 15 30 95 √

15 Elisah 50 20 22,5 92,5 √

16 Edwin Pawitno 50 15 30 95 √

17 Galih Prasetyo 50 20 22,5 92,5 √

18 Intiyas Safitri 50 20 22,5 92,5 √

19 Tendi Kurniawan 50 20 22,5 92,5 √

20 Miswan 50 20 22,5 92,5 √

21 Maya Setiani 37,5 15 30 82,5 √

22 Nadia Raya 50 20 22,5 92,5 √

23 Novia Setyowati 25 15 22,5 62,5 √

24 Kusworo 37,5 20 30 87,5 √

Jumlah 1087,5 430 600 2117,5 22 2

Rata-rata kelas 45,31 17,91 25 88,23 92% 8%

(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Data hasil belajar siswa pada siklus II, banyaknya siswa yang tuntas belajar sudah memenuhi target yang diharapkan oleh peneliti yaitu minimal 80%

jumlah siswa dalam satu kelas tuntas belajar dengan KKM yang telah ditentukan sebesar 70.Sementara dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dan kolabolator terhadap perubahan perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran pada siklus II setelah diterapkannya alat bantu pembelajaran berupa bola plastik,terjadi perubahan perilaku yang baik jika dibandingkan dengan perilkau siswa dalam mengikuti pembelajaran pada siklus I. Hal tersebut dibuktikan dengan aspek keberhasilan yang didapat pada siklus II, antara lain: 1) Secara keseluruhan siswa terlihat disiplin dalam mengikuti pembelajaran, 2) siswa bersemangat dengan digunakannya alat bantu pembelajaran berupa bola plastik, 3) penambahan jumlah bola plastik dan inovasi latihan membuat pembelajaran semakin menarik, 4) sebagian besar siswa menunjukkan sikap sportif dengan ditunjukkan keseriusan siswa dalam melaksanakan praktik, 5) rasa percaya diri siswa menjadi tinggi dalam mendrible bola setelah diterapkannya alat bantu pembelajaran bola plastik, 6) suasana belajar menjadi tertib dan kondusif, 7) hasil belajar siswa meningkat bahkan melampaui target minimal yang ditetapkan peneliti.

Namun pada pelaksanaan siklus II ini juga masih sedikit terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan pembelajaran pada siklus II antara lain: 1) beberapa siswa yang sudah pandai sering bercanda sehingga mengganggu konsentrasi siswa yang sedang melaksanakan praktik mendrible bola, 2) perlunya pembimbingan khusus guru terhadap siswa yang belum mengusai pembelajaran sehingga ketuntasan belajar diharapkan dapat mencapai 100%.

Berdasarkan data yang terkumpul dan data hasil diskusi dengan kolabolator, peneliti melakukan refleksi hasil atas tindakan yang telah dilakukan.Refleksi ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mendrible bolayangsangat memuaskan. Jumlah siswa yang tuntas belajar menjadi menjadi 22 siswa (92%) dari 13 siswa (54%) pada siklus I. Rata-rata hasil belajar siswa meningkat dari 68,33 pada siklus I menjadi 88,23 pada siklus II.

(46)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pencapaian target pada ketuntasan belajar yang mencapai 92% dan perubahan perilaku belajar ditunjukkan pada mengikatnya kedisiplinan siswa dalam menngikuti pembelajaran, keantusiasan dan kesemangatan siswa dalam memperhatikan penjelasan dan perintah guru, sportivitas dalam melaksanakan praktik, serta rasa percaya diri yang tinggi dalam mendrible bola dengan menggunakan alat bantu pembelajaran berupa bola plastik, hal ini menunjukkan bahwa usaha perbaikan pembelajaran tercapai dan melampaui target yang ditetapkan. Sedangkan upaya untuk mengatasi kelemahan pembelajaran pada siklus II untuk pembelajaran berikutnya jika menemui kendala yang sama adalah 1) dengan menunjuk siswa yang sudah benar-benar bisa melaksanakan praktik untuk menjadi tutor sebaya bagi teman yang belum bisa, hal ini akan memberikan manfaat ganda yaitu siswa tersebut menjadi tidak lagi mengganggu siswa yang lain, siswa yang belum bisa menjadi lebih bisa, serta jalannya pembelajaran secara keseluruhan menjadi lebih efektif dan efisien, 2) guru lebih intensif membimbing dan mendampingi siswa dengan kemampuan dibawah rata-rata. Karena sudah melampaui target yang diharapkan yaitu 80% dari jumlah siswa satu kelas tuntas belajar maka penelitian tindakan kelas ini dapat diakhiri pada siklus II.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Dari kondisi awal serta hasil pelaksanaan siklus I dan II, selanjutnya peneliti menjelaskan perbandingan perkembangan antar siklus untuk mendeskripsikan peningkatan yang dicapai.Untuk memperjelas deskripsi perkembangannya, perlu disampaikan hasilnya dalam bentuk tabel 4.4 dibawah ini.

(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 1 Meri Untuk Setiap Siklus dalam Kegiatan Pembelajaran Materi Mendrible Bola.

No Nama Siswa

Nilai Sebelum Perbaikan

Nilai Hasil Perbaikan Siklus I Siklus II

1 Aan Budiono 55 75 95

2 Anas Sabarudin 75 80 92,5

3 Elia Maesaroh 57,5 57,5 92,5

4 Nur Begyatun 50 75 80

5 Aziz Kurniawan 70 75 95

6 Paimin 62,5 75 87,5

7 Rismanto 55 72,5 80

8 Sahirin 50 75 95

9 Alina 55 67,5 80

10 Wahyu Saputri 55 55 62,5

11 Sujatmiko 75 80 92,5

12 Arifin 55 75 95

13 Ageng Dimas 70 75 92,5

14 Bela Safitri 50 67,5 95

15 Elisah 55 62,5 92,5

16 Edwin Pawitno 75 75 95

17 Galih Prasetyo 50 72,5 92,5

18 Intiyas Safitri 55 60 92,5

19 Tendi Kurniawan 70 80 92,5

20 Miswan 57,5 57,5 92,5

21 Maya Setiani 55 55 82,5

22 Nadia Raya 55 55 92,5

23 Novia Setyowati 50 50 62,5

24 Kusworo 55 67,5 87,5

Rata-rata kelas 58,85 68,33 88,23

(48)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

25

54

92

75

46

8 0

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Studi Awal Siklus I Siklus II

Persentase (%)

Kegiatan Pembelajaran Tuntas Belum Tuntas Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh keterangan sebagai berikut:

a. Pada studi awal, siswa yang tuntas belajar sebanyak 25% atau 6 siswa dari 24 siswa dan yang belum tuntas belajar sebanyak 75% atau 18 siswa dari 24 siswa dalam satu kelas. Rata-rata nilai pada studi awal adalah 58,85.

b. Pada sikuls I, siswa yang tuntas belajar sebanyak 54% atau 13 siswa dari 24 siswa dan yang belum tuntas belajar sebanyak 46% atau 11 siswa dari 24 siswa dalam satu kelas. Rata-rata nilai pada siklus I adalah 68,33.

c. Pada siklus II, siswa yang tuntas belajar sebanyak 92% atau 22 siswa dari 24 siswa dan yang belum tuntas belajar sebanyak 8% atau 2 siswa dari 24 siswa dalam satu kelas. Rata-rata nilai pada siklus II adalah 88,23.

Setelah dilakukan analisis data pada tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar menggunakan alat bantu pembelajaran berupa bola plastik terdapat perubahan hasil belajar yang menunjukkan kenaikan yang positif pada setiap siklus perbaikan.

Hasil penelitian tentang perbandingan tingkat ketercapaian ketuntasan belajar siswa untuk setiap siklus pembelajaran dapat dijelaskan pada gambar dibawah ini:

Gambar

Gambar 2.1. Skema kerangka berpikir Hasil belajar  siswa
Tabel 3.1. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Tabel 3.3 Indikator Kinerja Penelitian Mendrible Bola dengan Alat Bantu Bola  Plastik pada Siswa Kelas V SDN 1 Meri
+7

Referensi

Dokumen terkait

bidang pemasaran, khususnya mengenai study tentang shopping life style, fashion involvement , dan brand terhadap impulse buying behavior. Karena dalam bidang ini

Pengurusan alam sekitar khususnya berkaitan operasi tapak pelupusan tidak terhad dan bergantung kepada aspek perundangan semata-mata, tetapi terdapat juga kaedah bukan perundangan

Model Pemenuhan Guru Produktif melalui RPL Tipe B sebagaimana dalam gambar tersebut juga diawali dari kebutuhan sekolah atas guru produktif di SMK, dan harus didukung dengan

Perusahaan multi nasional bisa beragam tingkatannya mulai dari organisasi multi nasional ringan yang mengekspor produk-produk sederhana ke luar negeri, sampai

Perkembangan jumlah perusahaan industri kecil di Madura khususnya daerah Kabupaten Bangkalan , jumlah tenaga kerja serta nilai produksinya rata-rata meningkat dari

Berdasarkan uraian hasil studi pendahuluan sebelumnya, menarik minat peneliti untuk menggali lebih jauh mengenai “ hubungan antara tingkat pengetahuan dan peran orang

Adapun Indikator Minat Menonton menurut De Fleur (1983) yang dikutip oleh Asmar (2011:9), ada tiga yang dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk melihat prilaku

Lalu berjalan dengan waktu pemerintah mengeluarkan UU tentang Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN) yang dimaksudkan untuk memuluskan jalan dari perkembangan sukuk itu