• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh: Elis Nurjanah, M.Pd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh: Elis Nurjanah, M.Pd"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh: Elis Nurjanah, M.Pd

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tasikmalaya Program Studi : IPA/IPS

Mata Pelajaran : PPKn Kelas/Semester : XI / 1

Materi Pembelajaran : Peradilan di Indonesia Sesuai Undang-Undang Dasar NRI 1945

Pertemuan Ke : 1

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro- aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkanpengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi 1.3 Mensyukuri nilai-nilai dalam

sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa

1.3.1 Mensyukuri perilaku orang beriman dalam praksis sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa

1.3.2 Menghayati perilaku orang beriman dalam praksis sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa

2.3 Menunjukkan sikap disiplin terhadap aturan sebagai

2.3.1 Berperilaku jujur terhadap aturan

(2)

cerminan sistem hukum dan peradilan di Indonesia

sebagai cerminan sistem hukum dan peradilan di Indonesia

2.3.2 Berprilaku disiplin terhadap aturan sebagai cerminan sistem hukum dan peradilan di Indonesia

3.3 Mendeskripsikan sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

3.3.1 Membedakan sistem peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

3.3.2 Mengelompokkan sistem peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4.3 Menyaji hasil penalaran tentang sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai dengan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4.2.1 Mengkomunikasikan hasil penalaran tentang sistem peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 4.2.2 Mendemonstrasikan hasil penalaran

tentang sistem peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dengan model Problem Based Learning, melalui media modul serta metode diskusi, tanya jawab dan penugasan, peserta didik dapat membedakan, mengelompokkan, merancang serta mendemonstrasikan hasil penalaran tentang sistem peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan menggunakan literasi digital, literasi baca tulis, untuk meningkatkan kemampuan berpikir analitis, kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif dalam menyelesaikan masalah secara jujur dan disiplin (Pendidikan Anti Korupsi/PAK), serta menanamkan kemandirian dalam belajar, sebagai perwujudan rasa syukur terhadap anugerah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, serta memiliki sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, adil, berani, peduli, bekerja keras, kesederhanaan, mandiri, sehingga bisa sesuai dengan karakter profil pelajar Pancasila.

D. Materi pembelajaran Fakta:

Dinamika peradilan di negara Indonesia, berisi kasus-kasus yang berhubungan dengan peradilan hukum di negara kita

Konsep:

Sistem peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

(3)

Prosedural:

Proses peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik

2. Model : Problem Based Learning

3. Metode : Diskusi dan Penugasan yang dillakukan melalui pembelajaran luring F. Media/Alat dan Sumber Belajar

1. Media/Alat Pembelajaran a. Spidol

b. White Board c. Modul

d. Bahan Ajar (Contoh Kasus tentang permasalahan hukum) e. Lembar Penilaian

2. Sumber Belajar

a. Buku Siswa, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia . 2018 (Hal 89- 105)

b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

c. Undang-Undang No 3 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung

d. Undang-Undang No. 8 tahun 2011 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah konstitusi

e. Undang-Undang No. 18 Tahun 2011 tentang Komisi Yudisial

G. Langkah-langkah Pembelajaran IPK Pengetahuan

3.3.1 Membedakan sistem peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

3.3.2 Mengelompokkan sistem peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

IPK Keterampilan

4.3.1 Mengkomunikasikan hasil penalaran tentang sistem peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4.3.2 Mendemonstrasikan hasil penalaran tentang sistem peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

(4)

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu Pendahuluan

Pertemuan 1

1. mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

2. Pengkondisian peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran :

• Memgucapkan/menjawab salam

• Mengamati kebersihan kelas jika pembelajaran offline

• Memeriksa pakaian seragam peserta didik

• Berdo’a

• Pengabsenan atau mengingatkan untuk mengisi absen dalam google form (incidental)

3. mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya dan berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari

4. menyampaikan kompetensi yang akan dicapa, tujuan, dan ruang lingkup materi pembelajaran, dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;

5. menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan 6. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian

yang akan digunakan.

7. Memotivasi belajar peserta didik secara kontekstual pentingnya sistem peradilan 8. Melaksanakan apersepsi berkaitan dengan

sistem peradilan.

9. Menjelaskan strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan

10 Menit

Kegiatan Inti Alokasi

Waktu

Pertemuan 1

Mengkondisikan peserta didik pada

masalah

Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Guru memberikan 6 contoh masalah yang harus di didiskusikan oleh siswa, sehingga siswa bisa paham tentang system peradilan di Indonesia sesuai dengan UUD NRI 1945.

70 menit

Mengorganisasikan kegiatan

• Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda

(5)

pembelajaran • Setelah peserta didik diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar, guru dan peserta didik menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan jadwal.

• Guru menjadi mentor dalam kegiatan kelompok tersebut.

Membimbing penyelidikan mandiri dan

kelompok

• Siswa melakukan proses penyelidikan.

Mengumpulkan data dan eksperimen, perumusan hipotesis dan penjelasan, dan pemecahan masalah.

• guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen sampai mereka betul-betul memahami dimensi situasi permasalahan.

• Guru mengajukan pertanyaan yang membuat peserta didik berpikir tentang kelayakan hipotesis dan solusi yang mereka buat serta tentang kualitas informasi yang dikumpulkan.

Mengembangkan dan menyajikan

hasil karya

• Peserta didik menyajikan hasil karya nya dalam bentuk laporan tertulis.

Analisis dan evaluasi proses

pemecahan masalah

• Peserta didik menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan serta pola pikir yang mereka gunakan.

• Guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya.

(6)

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

ALOKASI WAKTU Penutup 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil

pembelajaran

2. Melaksanakan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran

3. Melaksanakan tindak lanjut dengan pemberian tugas kelompok/individu

4. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran minggu depan

5. Menutup pelajaran dengan do’a dan salam

10 menit

H. PENILAIAN PENILAIAN SIKAP

No. Sikap Perilaku Sangat

Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik 1 Jujur

2 Disiplin

3 Tanggung Jawab 4 Adil

5 Berani 6 Peduli 7 Kerja Keras 8 Kesederhanaan 9 Mandiri

PENILAIAN PENGETAHUAN

No. Jenis Soal Soal Jawaban Nilai

1 PG Kewenangan Mahkamah Agung

Republik Indonesia diatur dalam Undang-Undang RI Nomor ….

A. 18 Tahun 2001 B. 3 tahun 2009 C. 30 Tahun 2003 D. 16 Tahun 2004 E. 4 Tahun 2004

B 10

2 PG

Bagus adalah salah satu mahasiswa di salah satu universitas di Jakarta.

Beberapa hari yang lalu, Bagus telah kehilangan laptop di kamar kos nya.

Untuk menyelesaikan maslahnya, maka langkah Bagus selanjutnya adalah…

A. Melaporkan kasusunya ke Pengadilan Negeri

B. Melaporkan kasusnya ke Pengadilan Tinggi

C. Melaporkan kasusnya ke

E 10

(7)

No. Jenis Soal Soal Jawaban Nilai

Kejaksaan

D. Melaporkan kasusnya ke Pengacara

E. Melaporkan kasusnya ke Kepolisian

3 PG

Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak puas dengan keputusan

atasannya yang memberhentikan dari pekerjaan nya sebagai PNS tanpa alasan yang jelas. Sebagai warga negara Indonesia, PNS tersebut bisa mengajukan gugatannya ke…

A. Pengadilan Tata Usaha Negara B. Mahkamah Agung

C. Komisi Yudisial D. Mahkamah Konstitusi E. Pengadilan Negeri

A 10

4 PG

Seorang terdakwa tidak puas dengan keputusan hakim di Pengadilan Negeri, maka dia bisa megajukan upaya hukum banding ke…..

A. Pengadilan Tata Usaha Negara B. Mahkamah Agung

C. Pengadilan Tinggi D. Mahkamah Konstitusi E. Pengadilan Negeri

C 10

5 PG

Seorang terdakwa tidak puas dengan keputusan hakim di Pengadilan Tinggi, maka dia bisa megajukan upaya hukum berupa kasasi ke…..

A. Pengadilan Tata Usaha Negara B. Mahkamah Agung

C. Pengadilan Tinggi D. Mahkamah Konstitusi E. Pengadilan Negeri

B 10

6 PG

Jika ada aturan dalam peraturan di bawah Undang-undang yang bertentangan dengan Undang- undang, maka bisa diuji secara materil oleh…

A. Pengadilan Tata Usaha Negara B. Mahkamah Agung

C. Komisi Yudisial

B 10

(8)

No. Jenis Soal Soal Jawaban Nilai

D. Mahkamah Konstitusi E. Pengadilan Negeri

7 PG

Upaya hukum yang dilakukan oleh sesorang dari pengadilan tinggi ke Mahkamah Agung jika ditemukan bukti baru yang belum pernah diajukan dipengadilan sebelumnya, disebut…

A. Banding B. Peradilan C. Judical Rivewe D. Kasasi

E. Peninjauan Kembali

E 10

8 PG

Upaya hukum yang dilakukan oleh sesorang dari pengadilan tinggi ke Mahkamah Agung disebut…

A. Banding B. Peradilan C. Judical Rivewe D. Kasasi

E. Peninjauan Kembali

D 10

9 PG

Yang berwenang untuk mengusulkan pengangkatan Hakim Agung

adalah…

A. Pengadilan Tata Usaha Negara B. Mahkamah Agung

C. Komisi Yudisial D. Mahkamah Konstitusi E. Pengadilan Negeri

C 10

10 PG

Yang berwenang untuk memutuskan pembubaran partai politik dan memutus perselisihan tentang hasil pemilu adalah…

A. Pengadilan Tata Usaha Negara B. Mahkamah Agung

C. Komisi Yudisial D. Mahkamah Konstitusi E. Pengadilan Negeri

D 10

(9)

PENILAIAN KETERAMPILAN

Membuat laporan hasil diskusi terhadap masalah kasus system peradilan di Indonesia.

Program Remidial dan Pengayaan

a. Remidial dilakukan untuk peserta didik yang belum memenuhi KKM (Pengetahuan dan Ketarampilan)

PELAKSANAAN PROGRAM REMIDIAL Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tasikmalaya

Mata pelajaran : PPKn

Kelas / Semester : XI / 1

Ulangan Harian ke : ...

Tanggal Ulangan Harian : ...

Tanggal Ulangan Remidial : ...

KD : ...

IPK : ...

KKM : 80

No. Nama

Siswa

Nilai Ulangan

Indikator yang tidak

dikuasai

Bentuk Pelaksanaan

Remidial

Nomor Soal yang dikerjakan dalam Tes

Remidial

Nilai Tes

Remidial Ket.

(1) (2) (3 ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) (7) (8)

b. Pengayaan dilakukan untuk peserta didik yang telah memenuhi KKM (Pengetahuan dan Ketarampilan) dengan bentuk antara lain :

1) Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan bagi KD tertentu

2) Pemberian tugas individu atau kelompok

3) Memberikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan

Kepala Sekolah,

Drs. H. Anda Sujana, M.Pd NIP 19620507 198903 1 004

Tasikmalaya, April 2022 Guru Mata Pelajaran,

Elis Nurjanah, .M.Pd.

NIP 19830405 200902 2 003

(10)

LAMPIRAN MODUL

(11)

SISTEM

PERADILAN DI INDONESIA

BERDASARKAN UUD NRI TAHUN

1945

MODUL PEMBELAJARAN

(12)

MENURUT UUD NRI TAHUN 1945 PASAL 24 AYAT (2), "KEKUASAAN

KEHAKIMAN DILAKUKAN OLEH SEBUAH MAHKAMAH AGUNG DAN BADAN

PERADILAN YANG BERADA DI

BAWAHNYA DALAM LINGKUNGAN PERADILAN UMUM, LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA, LINGKUNGAN PERADILAN MILITER, LINGKUNGAN

PERADILAN TATA USAHA NEGARA, DAN OLEH SEBUAH MAHKAMAH

KONSTITUSI"

(13)

lembaga pengadilan di indonesia

MAHKAMAH AGUNG (MENGUJI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BAWAH

UNDANG-UNDANG TERHADAP UNDANG- UNDANG)

1

PERADILAN UMUM

-

PERADILAN AGAMA

-

PERADILAN TATA USAHA NEGARA

-

PERADILAN MILITER

-

2 MAHKAMAH AGUNG (MENGUJI

UNDANG-UNDANG TERHADAP

UNDANG-UNDANG DASAR)

(14)

Dilaksanakan oleh pengadilan agama dan pengadilan tinggi agama.

Berwenang memeriksa, memutus, dan

menyelesaikan perkara antara orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan,

waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah, dan ekonomi syari'ah.

Dilaksanakan oleh pengadilan tata usaha negara dan pengadilan tinggi tata usaha negara.

Berperan menyelesaikan sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di daerah sebagai akibat dari dikeluarkannya keputusan tata usaha

negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dilaksanakan oleh pengadilan negeri, pengadilan tinggi, dan mahkamah agung.

Berperan menyelesaikan perkara pidana dan perdata.

PERADILAN AGAMA

PERADILAN

TATA USAHA NEGARA

PERADILAN

UMUM

(15)

Menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD NRI Tahun 1945,

Memutus pembubaran partai politik,

Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk perkara-perkara berikut:

1.

2.

4. 3.

Dilaksanakan oleh pengadilan militer, pengadilan militer tinggi, pengadilan militer utama, dan

pengadilan militer pertempuran.

MAHKAMAH KONSTITUSI

PERADILAN MILITER

Anggota TNI,

Seseorang yang menurut Undang-Undang dapat dipersamakan dengan anggota TNI,

Anggota jawatan atau golongan yang dapat

dipersamakan dengan TNI menurut Undang-Undang, Seseorang yang tidak termasuk ke dalam angka 1), 2),

dan 3) Tetapi menurut keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan yang ditetapkan berdasarkan persetujuan

Menteri Hukum dan Perundang-Undangan harus diadili oleh pengadilan militer.

Berperan dalam menyelenggarakan proses peradilan dalam lapangan hukum pidana, khususnya bagi:

2. 1.

3.

4.

(16)

Kasus 1

Santi adalah warga negara Indonesia yang beragama Islam.

Dalam kehidupan sehari-hari, Santi memiliki seorang suami dan satu orang anak laki-laki. Kehidupan rumah tangga Santi

kurang baik dengan suaminya, sehingga Santi memutuskan untuk mengakhiri pernikahannya dengan suaminya. Langkah apa yang harus dilakukan oleh Santi sehingga permasalahnnya bisa diatasi dengan baik?

Kasus 2

Agus adalah warga negara Indonesia yang beragama Kristen. Dalam kehidupan sehari-hari,

Agus memiliki seorang Istri dan satu orang anak laki-laki. Kehidupan rumah tangga Agus kurang

baik dengan suaminya, sehingga Agus memutuskan untuk mengakhiri pernikahannya

dengan Istrinya. Langkah apa yang harus dilakukan oleh Agus sehingga permasalahnnya

bisa diatasi dengan baik?

Kasus 3

Bagus adalah salah satu mahasiswa di salah satu universitas di Jakarta. Beberapa hari yang lalu, Bagus telah kehilangan laptop di kamar kos nya.

Atas kejadian tersebut maka Bagus mengalami beberapa kerugian, dengan demikian ada upaya yang dilakukan oleh Bagus, sehingga kasus tersebut bisa ditangani oleh yang berwenang. Dengan

melihat kasus di atas, apa yang harus dilakukan oleh

bagus untuk menyelesaikan masalahnya?

(17)

Kasus 4

Ibu Retno sebagai kepala sekolah di salah satu sekolah yang ada di Jakarta, Pada suatu saat ibu Retno menerima surat keputusam yang dikeluarkan oleh gubernur DKI Jakarta atas pemecatan dirinya sebagai kelapa sekolah, dengan alasan bahwa bu Retno tidak ada di sekolah ketika Gubernur sidak atas kegiatan Ujian Nasional, padahal bu Retno sedang menjalankan tugas dinas di lain tempat. Sebagai warga

negara yang baik, ibu Retno tidak menerima atas keputusan tersebut.

Upaya apa yang bisa diakukan oleh bu Retrno untuk menyelesaikan kasus nya jika di ajukan ke peradilan yang ada di Indonesia?

Kasus 5

Bebrerapa waktu yang lalu ada anggota TNI yang melakukan tabrak lari terhadap dua sejoli di daerah Nagreg Jawa Barat, sehingga mengakibatkan kematian dua sejoli tersebut. Anggota TNI tersebut membawa korban ke dalam mobilnya dengan

dalih akan dibawa ke rumah sakit, tetapi kenyataannya, tidak demikian, kedua korban tersebut di buang di perjalanan sehingga, salah seorang korban setelah dioutopsi menunjukkan kematiannnya disebabkan oleh masukknya air di paru-paru

karena korban di buang ke sungai. Melihat kasus tersebut, maka hal tersebut bisa dilakukan peradilan di peradilan yang mana? Dan berikan alasannya?

Kasus 6

Pak Ade merupakan salah satu kandidat dalam pemilihan kepaala daerah tingkat tingkat kabupaten. Setelah

dilakukan pemilihan kepala daerah tersebut, pak Ade dinyatakan kalah, dan beliau merasa bahwa hasil yang diperoleh tersebut diduga ada kecurangan. Dengan demikian, pak Ade dengan pertai pengusungnya

melakukan suatu upaya untuk menyelesaikan kasusnya

tersebut. Bagaimana cara Pak Ade utntuk menyelesaikan

permasalahannya tersebut?

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik melalui kegiatan pembelajaran pendekatan saintifik dan model Problem Based Learning serta metode ceramah, diskusi, tanya jawab dengan memadukan unsur TPACK

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning dan metode diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi, dan role play,

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan model Discovery Learning dipadukan dengan metode diskusi dan tanya jawab peserta didik dapat

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model discovery learning yang dipadukan dengan metode demontrasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan pendekatan saintifik yang menuntun

Setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, metode diskusi dan penugasan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dalam pembelajaran

Melalui pendekatan saintifik berbasis TPACK, dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning, dan metode diskusi, peserta didik dapat menyebutkna

Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan analisis proses pelaksanaan treatment serta hasil yang dicapai oleh anggota kelompok membuktikan bahwa layanan penguasaan konten

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan Technological Pedagogic Content Knowledge (TPACK), metode tanya jawab, penugasan, diskusi dan