• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Setiap kali kita tidak pernah lepas dari media terutama Gadget. Media sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari – hari. Tidak dapat dipungkiri perkembangan media massa sangatlah pesat dengan adanya media massa manusia akan mempermudah pekerjaan mereka, untuk mencari informasipun akan mudah. Dengan adanya internet manusia bisa mencari informasi kemana – mana.

Perkembangan internet yang semakin pesat kini merambah masuk kedalam perdesaan.

Hal ini sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat desa.Dalam sebuah desa terdiri dari beberapa keluarga, sedangkan keluarga sendri dapat disebut dengan dua atau lebih orang yang dihubungkan dengan pertalian darah, perkawinan atau adopsi (hukum) yang memiliki tempat tinggal bersama. (Morgan Sitorus : 1988 : 45)

Dalam sebuah keluarga inti terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Anak merupakan individu dalam suatu rentang perubahan perkembangan yan dimulai dari masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi dari 0 – 1 tahun, dan saat usia bermain adalah usia 1 – 2,5 tahun, pra sekolah usia 2,5 – 5 tahun, usia sekolah 5- 11 tahun, hingga remaja usia 11 -18 tahun1.

Adapun tahap karakteristik perkembangan anak berdasarkan usia anak menurut buku perkembangan peserta didik antara lain :

1. Usia 2 s/d 6 tahun

Dalam usia ini, anak-anak yang mulai merubah pola perilaku dan pada masa ini anak sedang dalam proses pengembangan kepribadian dan menuntut kebebasan.

2. Usia 6 s/d 12 tahun

Di masa ini Anak-anak yang baru menyesuaikan diri dengan lingkungan luar dan mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Dalam masa ini, anak-anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka.

3. Usia 11/12 – 14/15 tahun

1Habibi Muazar. M.A. 2006 .Tesis: Program Bimbingan bagi Orang Tua dalam Penerapan Pola Asuh untuk Meningkatkan Kematangan Sosiak Anak. Bandung di akses pada 11 Desember 2014, 16.00 WIB

(2)

Pada masa pra-remaja akan ada suatu periode yang tumpang tindih antara masa anak akhir dan masa remaja awal. Dala masa nini anak – anak terlihat mempunyai kematangan seksual seperti (haid dan mimpi basah) dan di usia ini akan ada perubahan sikap, kadang sikap anak puber yang emosional dan dapat berperilaku negatif, untuk itu perlu adanya peran orang tua agar dapat menetralisir dampak negatifnya seperti mebuka situs porno, perhatian orangtua tidak hanya pada apa yang mereka lihat di Internet.

Masa anak – anak merupakan masa yang sangat rentan karena saat mereka berinteraksi dengan orang lain maka secara tidak langsung anak – anak mengingat semua perkataan dan sikap yang ditunjukkan orang yang berinteraksi dengan anak tersebut. Di jaman modern sekarang anak – anak SD sudah mempunyai tab, android. Isi dalam tab bermacam – macam aplikasi seperti game, youtube,dll. Anak – anak sudah dapat memilih game dan aplikasi apapun yang ada dalam tab tersebut yang mereka inginkan. Banyak hal positif dan hal negative yang ada pada internet.

(3)

Berikut ini adalah penggunaan internet dari tahun 2006 sampai tahun 2015 Gambar 1.1

Penggunaan internet dari tahun 2006 sampai tahun 2015 di Indonesia

Sumber :http//pengguna-internet-indonesia-2006-2007-2008-2009-2010-2011-2012-2013-2014-prediksi-2014 di unduh pada tanggal 22 maret 2015 pada jam 18 :05

Dari data di atas terlihat bahwa pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2015 pengguna internet semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat disebabkan bahwa internet sangat berpengaruh bagi kehidupan kita.

Budaya media digital mampu menghubungkan dunia manusia ke manusia yang lainnya maupun kepenjuru dunia manapun tidak ada henti – hentinya untuk beristirahat di dalam hubungan personal. Menurut Silverblat (dalam Turnomo, dkk 2012 : 28)

Dalam menghubungkan suatu jaringan internet diperlukan alat sebagai penghubung yaitu Tablet ataupun smartphone.Dengan alat penghubung tersebut maka dapat mencerminkan perilaku manusia tersebut.Adanya smartphone dan handphone dapat merubah masyarakat dalam menggunakan media. Menurut O’shaughness & Stadler (dalam Turnomo, dkk 2012 : 28).

Masih banyak anak dibawah umur yang seharusnya belum layak menggunakan internet. Sedangkan pada kenyataannya Internet menurut KBBI mempunyai pengertian bahwa Internet adalah jaringan Komputer elektronik yang menghubungkan jaringan

(4)

komputer dan fasilitas komputer yang ternegosiasi di seluruh dunia melalui telepon atau satelit berinternet2.

Menurut Postmes dan kawan – kawan (1998) komputer adalah sebuah teknologi yang sangat unik dan tidak berdedikasi. Dan menurut Livingstone (1999 :65) internet adalah kombinasi dari interaktivitas dengan ciri yang inovatif bagi komunikasi massa yang tidak terbatas jangkauan yang sangat global di penjuru dunia.

Peneliti university of Kentucky, amerika serikat pada suatu tempat 0.3% - 38% orang sedang kecaduan internet dan mewabah di seluruh dunia. Kecanduan berlebih ditandai dengan seringnya membuka internet yang berlebihan3.

Saat ini masihbanyak orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya sendiri.Hal ini mengakibatkan anakcenderung melakukan aktifitasnya sendiri karena kurangnya perhatian dari orang tua. Bahkan interaksi dengan orang tua pun sangat kurang. Orang tua menganggap dengan segala fasilitas yang diberikan kepada anak dapat mewakili kasih sayang dan perhatian untuk anak mereka. Sehingga anak mendapat kebebasan untuk menggunakan mobile phone sesuka hati anak. Mobile phone sendiri adalah alat untuk berkomunikasi antara satu orang dengan yang lain. Disisi lain anak masuk di era Digital native adalah generasi yang lahir pada era digital, sedangkan orang tua masuk pada era Digital immigrants adalah generasi yang lahir di era sebelum digital. Di era digital native adalah dimana mereka mengisi kehidupan sehari–hari menggunakan komputer, mobile phone dan alat – alat digital lainnya. Sedangkan pada era digital immigrants lebih cenderung jarang menggunakan mobile phone karena menurut orang tua, mereka akan memakai saat mereka butuh dan kebanyakan mereka tidak terlalu mengerti tentang perkembangan jaman era digital native.

Pada era digital native dan digital immigrant dianggap memiliki pola pikir, pola interaksi dan cara menjalani hidup yang cukup berbeda. Dalam sebuah survey www.netday.com di amerika serikat menyimpulkan bahwa murid digital native tidak hanya menggunakan teknologi secara berbeda tetapi mereka melakukan pendekatan dan menjalani kehidupan sehari – hari juga berbeda pula4.

2Di unduh dari www.kbbi.web.id/internetdiakses pada 11 Desember 2014 16.30 WIB

3Di unduh dari M.liputan6.com/health/read/617741/internet-perburukan-kehidupan-sosial-anakdi akses 14 Maret 2015 pada pukul 20 : 15 WIB

4Di unduh dari http://Agussiswoyo.net/uncategorigorized/workshop-media—literacy-digital-native-be-native-in- your-online—land/di akses pada 12 Desember 2015, 13.00 WIB

(5)

Data penduduk yang tinggal di Dusun Kemiri Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang terdiri dari 117 Kepala Keluarga (KK) dan jumlah anak-anak secara keseluruhan ada 46 anak.

Dari 46 anak tersebut terdiri dari 12 anak berusia 4 – 7 tahun dan 21 anak berusia 7 – 10 tahun serta ada 13 anak berusia 10 -12 tahun.

Dalam penggunaan internet bila dilihat dari usia anak, anak yang sudah pantas untuk mengakses internet adalah anak yang sudah berusia 10 tahun keatas5. Namun dalam kenyataannya hasil dari observasi didapatkan data bahwa ada 32 anak yang masih dibawah umur telah mengakses internet. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti di Dusun Kemiri Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

Menurut wawancara dengan beberapa ibu–ibu di daerah Dusun Kemiritampak bahwa anak yang lahir di jaman digital lebih sering memegang mobile phone dari pada berinteraksi kepada orang tua, menurut anak yang lahir di era digital berinteraksi melalui mobile phone lebih mudah dari pada berinteraksi secara langsung. Disamping menghemat waktu juga bisa melakukan pekerjaan lain.

1.2

Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah:

1. Bagaimanakah kesenjangan antara orang tua dan anak dalam penggunaan mobile phone di Dusun Kemiri Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang?

2. Bagaimana strategi komunikasi dalam mengatasi kesenjangan antara orang tua dan anak dalam penggunaan mobile phone di Dusun Kemiri Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mendiskripsikan terjadinya kesenjangan antara orang tua dan anak dalam penggunaan mobile phonedi Dusun KemiriKecamatan Suruh Kabupaten Semarang

5Di unduh dari http://m.kompas.com/female/read/2015/04/11/180000620/pertimbangkan.hal.ini.sebelum diakses pada jumat, 21 Agustus 2015 16.45 WIB

(6)

2. Untuk mengetahui strategi komunikasi dalam mengatasi kesenjangan antara orang tua dan anak dalam penggunaan mobile phone di Dusun Kemiri Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana strategi komunikasi dalam mengatasi kesenjangan antara orang tua dan anak dalam penggunaan mobile phone di Dusun Kemiri Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman mengenai manfaat internet bagi orang tua agar mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang pemahaman internet.

Dengan adanya pemahaman ini diharapkan anak-anak bisa menggunakan internet secara baik dan dapat menjadi pengguna yang cerdas melalui mobile phone.

(7)

1.5 Batasan Penelitian

Dari diidentifikasi masalah yang terpapar di atas diperoleh gambaran dimensi permasalahan yang begitu luas. Namun menyadari adanya keterbatasan waktu dan kemampuan, maka penulis memandang perlu memberi batasan masalah secara jelas dan terfokus. Selanjutnya masalah yang menjadi obyek penelitian dibatasi hanya pada analisis kesenjangan orang tua dan anak dalam penggunaan mobile phone.

Penelitian ini berangkat dari penelitian terdahulunya yang dikemukakan oleh Okky Rachma Fajri (2015) meneliti tentang Hubungan tingkat penggunaan teknologi mobile gadget dan eksistensi permainan tradisional pada anak sekolah dasar, Jurnal Rio Ramadhanu (2013) meneliti tentang Komunikasi Interpersonal Orang Tua dan Anak dalam Membentukan Perilaku Positif Anak pada Murid SDIT CORDOVA SAMARINDA.

Referensi

Dokumen terkait

signifikansi 5% hasilnya adalah signifikan, yang berarti ada korelasi yang positif antara kedua variabel. Berdasarkan analisis di atas membuktikan bahwa pada taraf 1% dan

Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) bersumber dari pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong

3.1 Proses perumusan konsep didasari dengan latar belakang kota Surakarta yang dijadikan pusat dari pengembangan pariwisata Solo Raya karena memiliki potensi

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, sumber segala kebenaran, sang kekasih tercinta yang tidak terbatas pencahayaan cinta-Nya bagi hamba-Nya, Allah Subhana Wata‟ala

Melalui kegiatan observasi di kelas, mahasiswa praktikan dapat. a) Mengetahui situasi pembelajaran yang sedang berlangsung. b) Mengetahui kesiapan dan kemampuan siswa dalam

Dua hal yang dipelajari penulis dengan pendekatan kemosistematika dalam peng- amatan adalah: (1) ketetapan karakter pada kelompok besar tetumbuhan yang memiliki arti dalam

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

Pendekatan dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang memberikan tekanan utama pada penjelasan konsep dasar yang kemudian dipergunakan sebagai sarana