PENINGKATAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA MELALUI MEDIA
KOMIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-G SMP Pasundan 4 Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan IPS.
Disusun Oleh:
Dita Arsita Rahmawanti
1102881
Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
PENINGKATAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA MELALUI MEDIA KOMIK DALAM PEMBELAJARAN IPS.
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-G SMP Pasundan 4 Kota Bandung)
Oleh:
DITA ARSITA RAHMAWANTI
1102881
Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Dita Arsita Rahmawanti 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENINGKATAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA MELALUI MEDIA KOMIK DALAM PEMBELAJARAN IPS(Penelitian Tindakan Kelas Di kelas VIII-G SMP Pasundan 4
Bandung)’’ ini berserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya
tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juni 2015
Yang membuat pernyataan,
Dita Arsita Rahmawanti
Skripsi Ini Telah Diuji Pada:
Hari/tanggal : Kamis, 25 Juni 2015
Tempat : Gedung FPIPS Lt.2 UPI Bandung.
Panitia Ujian :
1. Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si
NIP. 19700814 199402 1 001
2. Sekretaris : Dr. Nana Supriatna, M.Ed
NIP: 19611014 198601 1 001
3. Penguji :
Penguji 1 : Dra. Yani Kusmarni, M.Pd
NIP. 196601131 99001 2 002
Penguji 2 : Yeni Kurniawati, M.Pd.
NIP. 19770602 200312 2 001
Penguji 3 : Muhamad Iqbal, S.Pd, M.Si.
LEMBAR PENGESAHAN
DITA ARSITA RAHMAWANTI (1102881)
PENINGKATAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA MELALUI MEDIA KOMIK DALAM PEMBELAJARAN IPS.
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-G SMP Pasundan 4 Kota Bandung)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing I,
Dr. Asep Mulyadi, M.Pd
NIP:19620902 199001 1 011
Pembimbing II,
Dra. Neyni Ratmaningsih, M.Pd
NIP: 1961125 198603 2 003
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.
UCAPAN TERIMAKASIH.
ABSTRAK.
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR GRAFIK. ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
A. Pembelajaran IPS ... 11
1. Definisi Pembelajaran IPS ... 11
2. Tujuan Pembelajaran IPS ... 12
3. Dimensi Pelajaran IPS ... 13
B. Penilaian Hasil Belajar ... 17
1. Definisi penilaian hasil Belajar ... 17
C. Penilaian Ranah Kognitif ... 19
D. Kemampuan Analisis. ... 21
1. Definisi Analisis ... 21
2. Ciri-ciri Mengetes Kemampuan Analisis ... 22
3. Indikator Kemampuan Analisis ... 23
E. Media Pembelajaran IPS ... 24
1. Definisi Media dalam Pembelajaran ... 24
2. Ciri-Ciri Umum Media dalam Pendidikan ... 25
3. Fungsi Media dalam Pembelajaran ... 25
F. Media Komik ... 26
1. Definisi Media Komik. ... 27
2. Definisi Media Komik dalam Pembelajaran ... 29
3. Keterkaitan Media Komik dengan Kemampuan Analisis Siswa ... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 31
B. Metode Penelitian ... 31
C. Desain Penelitian. ... 33
1. Kemampuan Analisi ... 36
2. Indikator Kemampuan Analisis ... 39
E. Intrumen Penelitian ... 41
1. Lembar Observasi. ... 41
2. Tes. ... 42
3. Lembar Kerja Siswa. ... 42
4. Rubrik Penilaian. ... 42
F. Teknik Pengumpulan Data. ... 43
1. Observasi ... 43
2. Wawancara/interview ... 43
3. Studi Dokumentasi ... 43
4. Catatan Lapangan (Field Noted) ... 43
5. Angket (Kuesioner) ... 44
G. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ... 44
1. Pengolahan Data Kualitatif ... 44
2. Pengolahan Data Kuantitatif ... 45
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 48
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 48
1. Sejarah Singkat SMP Pasundan 4 Bandung ... 48
2. Keadaan Guru SMP Pasundan 4 Bandung. ... 51
3. Keadaan Siswa SMP Pasundan 4 Bandung. ... 51
5. Profil SMP Pasundan 4 Bandung ... 53
6. Subjek Penelitian ... 53
B. Pra Obsevasi ... 53
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus 1 ... 55
1. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 ... 55
2. Perencanaan Siklus 1 ... 56
3. Hasil Observasi dan Pengamatan Tindakan Siklus 1 ... 61
4. Refleksi ... 84
D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus 2 ... 85
1. Perencanaan Siklus 2 ... 85
2. Pelaksanaan Siklus 2 ... 86
3. Hasil Observasi dan Pengamatan Tindakan Siklus 2 ... 91
4. Refleksi ... 113
E. Deskripsi Hasil Penilaian Siklus 3 ... 115
1. Perencanaan Siklus 3 ... 116
2. Pelaksanaan Siklus 3 ... 116
3. Hasil Observasi dan Pengamatan Tindakan Siklus 3 ... 120
dalam Pembelajaran IPS ... 156
3. Upaya Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Menerapkan Kemampuan Analisis Siswa Melalui Media Komik dalam Pembelajaran IPS ... 161
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 163
A. Kesimpulan ... 163
B. Saran ... 166
DAFTAR PUSTAKA ... 169
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kata Kerja Ranah Kognitif ... 37
Tabel 4.1 Daftar Kepala Sekolah SMP Pasundan 4 Bandung.. ... 48
Tabel 4.2. Jenjang Akreditasi SMP Pasundan 4 Bandung. ... 49
Tabel 4.3. Keadaan Tenaga Edukatif/Guru SMP Pasundan 4 Bandung. ... 49
Tabel 4.4. Jumlah Rombongan Belajar dan Jumlah Siswa dari Tahun Pelajaran 2011/2015 SMP Pasundan 4 Bandung. ... 50
Tabel 4.5. Hasil Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus ke-1. ... 61
Tabel 4.6. Hasil Observasi Penilaian Kegiatan Guru Pada Siklus Ke-1. ... 62
Tabel 4.7. Hasil kemampuan Analisis Siswa siklus ke-1. ... 64
Tabel 4.8. Hasil Observasi Kemampuan Analisis Siswa pada Siklus Ke-1. ... 65
Tabel 4.9. Hasil Angket Siswa Siklus ke-1 ... 77
Tabel 4.10. Presentase Indikator Pelajaran IPS Siklus ke-1. ... 78
Tabel 4.11. Presentase Penilaian Kegiatan Guru Pada Siklus ke-2. ... 78
Tabel 4.12. Presentase indikator kemampuan analisis siswa siklus ke-1. ... 81
Tabel 4.13. Presentase Indikator Materi Pelajaran Siklus Ke-1. ... 83
Tabel 4.14. Hasil Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus 2... 91
Tabel 4.15. Hasil Observasi Penilaian Kegiatan Guru Pada Siklus Ke-2. ... 92
Tabel 4.16. Hasil Kemampuan Analisis Siswa siklus ke-2. ... 94
Tabel 4.17. Hasil Observasi Kemampuan Analisis Siswa Pada Siklus Ke-2. ... 95
Tabel 4.18. Hasil Angket Siswa Siklus ke-2. ... 107
Tabel 4.26. Hasil Observasi kemampuan analisis siswa Pada Siklus Ke-3. ... 124
Tabel 4.27. Hasil Angket Siswa Siklus ke-3. ... 136
Tabel 4.28. Presentase Indikator Pelajaran IPS Siklus Ke-3. ... 138
Tabel 4.29. Presentase Manfaat Penggunaan Komik Siklus Ke-3. ... 140
Tabel 4.30. Presentase Indikator Kemampuan Analisis Siswa Siklus Ke-3. ... 142
Tabel 4.31. Presentase Indikator Materi Pelajaran Siklus Ke-. ... 142
Tabel 4.32. Perbandingan Hasil Kegiatan Guru Pada Siklus ke-1, Siklus ke-2 dan Siklus ke-3. ... 145
Tabel 4.33. Perbandingan Hasil Observasi Kemampuan Analisi Siswa dalam Pembelajaran IPS Pada Siklus ke-1, Siklus ke- 2 dan Siklus ke-3. ... 149
Tabel 4.34 Hasil Angket Indikator Mata Pelajaran IPS Pada Siklus Ke-1. Siklus ke- 2 dan Siklus ke- 3. ... 154
Tabel 4.35. Hasil Angket Indikator Media Komik Siklus ke-1, Siklus ke-2 dan Siklus ke-3. ... 154
Tabel 4.36. Hasil Angket indikator kemampuan analisis siswa Siklus ke- 1, Siklus ke- 2 dan Siklus ke- 3. ... 156
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Gambar Model Penelitian Kemmis dan Mc Taggart. ... 33
Gambar 4.1. Siswa sedang membaca komik bersama kelompoknya siklus ke-1 .... 60
Gambar 4.2. Siswa sedang mengerjakan LKS dan membaca
Komik bersama kelompoknya siklus ke-1. ... 60
Gambar 4.3. Siswa ketika sedang membaca komik siklus ke-2 ... 90
Gambar 4.4. Siswa ketika sedang diberi tugas dan LKS membaca komik
dan berdiskusi kelompok siklus ke-2. ... 90
Gambar 4.5. Siswa ketika sedang mengerjakan LKS siklus ke-3. ... 119
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Grafik Perbandingan Hasil Kegiatan Guru dalam Tiap Siklus. ... 148
Grafik 4.2. Grafik Perbandingan Hasil Kemampuan Analisis Siswa
dalam Tiap Siklus ... 150
Grafik 4.3. Grafik Perbandingan Hasil Angket Respon Indikator Mata
Pelajaran IPS Siswa Siklus ke- 1, Siklus ke- 2
dan Siklus ke- 3. ... 154
Grafik 4.4. Grafik Perbandingan Hasil Angket Respon Siswa Mengenai
Pemanfaatan Media Komik Siklus ke-1, Siklus ke-2
dan Siklus ke-3 ... 155
Grafik 4.5. Grafik Perbandingan Hasil Angket Respon Siswa
Mengenai Kemampuan Analisis Siswa Melalui
Media Komik Siklus ke- 1, Siklus ke- 2 dan Siklus ke- 3. ... 157
Grafik 4.6. Grafik Perbandingan Hasil Angket Respon Siswa mengenai
Materi Pelajaran IPS Menggunakan Media Komik Siklus ke- 1,
LAMPIRAN
Lampiran. SK dan Surat penelitian . ... I
Lampiran. Silabus dan RPP ... II
Lampiran. Intrumen Penelitian. ... II
Lampiran. Hasil Penelitian ... IV
Lampiran. Media Komik. ... V
Lampiran. Dokumentasi. ... VI
ABSTRAK
Penilaian hasil belajar siswa merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan untuk mengetahui ketercapaian indikator dan tujuan pembelajaran, terutama penilaian ranah kognitif yang diharuskan siswa mampu untuk mengetahui, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesiskan. Permasalahan dalam proses pembelajaran siswa hanya mengetahui dan memahami saja, namun siswa kurang dapat menguraikan masalah secara rinci sehingga jelas strukturnya. Dengan demikian dirasakan sangat perlu untuk melatih siswa menganalisis pembelajaran yang diharapkan dapat mencari solusi dan menyimpulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari sesuai materi yang diajarkan dalam pembelajaran IPS. Komik merupakan salah satu bacaan yang dapat menuangkan informasi dalam bentuk tulisan dan gambar, sehingga dapat membantu untuk menuangkan materi lebih menarik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) model Kemmis dan Taggart. Penelitian ini dilakukan di SMP Pasundan 4 Bandung, sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-G. Pelaksanaan kegiatan peningkatan kemampuan analisis siswa melalui media komik dalam pembelajaran IPS dapat dikatakan berhasil. Pada siklus ke-1 pemahaman siswa terhadap kemampuan analisis siswa melalui media
ABSTRACT
Student’s work evalution result is one of student’s work evalution result is one of
important factors that should be concerned about to measure the learning goal and indicator establishment especially cognitive aspect in which students are obliged to acknowledge, comprehend, apply, analyze, and synthesize what they learnt. The problem is in fact in the learning process almost students acknowledge and comprehend the lesson but they couldn’t explain they learning problem clearly.
That’s why it’s necessary to train student’s to learn how to analyze the lesson in
order that they can find out a solution and a conclusion for a case study in social scince (IPS). learning process which is related to their daily lives. Comic is a book which presents information through letters and pictures. It can be an iteresting media to inform somthing to students. Research method used in this research is classroom action research model Kemmis and Taggart. This research is held in SMP Pasundan 4 Bandung, and the subject are students grade VIII-G. Student’s analyzing capability improvement training in social science learning through comics was successfully done. At the first phase, student’s comprehension about the lesson was quiet good
(B), and they got (A) student’s questionnaire response about comic as media. As the last phase, almost student’s successfully reach their best progress in comprehending
and analysing lesson through comics as media. They got (A) student’s questionnaire response about comic as media. From this research we can conclude that comics, as
media, can help student’s to improve their analysing capability in social science
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan, dalam bab ini dikemukan mengenai latar
belakang masalah yang akan diteliti, berupaya mendekati masalah-masalah
yang melatar belakanginya dengan mengungkapkan kesenjangan antara
harapan dan kenyataan.
A. LATAR BELAKANG
Penelitian ini berdasarkan dari hasil observasi pra-penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti di SMP Pasundan 4 Bandung, tepatnya pada
kelas VIII-G. Ketika peneliti melihat pembelajaran langsung didalam kelas
serta melalui hasil wawancara bersama guru mitra mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) mengenai hasil proses pembelajaran siswa,
nampaknya beberapa masalah yang teridentifikasi yaitu :
Pertama, proses belajar siswa didalam kelas kurang merespon. Hal ini
terlihat, ketika guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk dapat
mengetahui hasil belajar siswa tentang materi yang disampaikan oleh guru,
ternyata siswa tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan, sebagian
besar siswa hanya diam dan sibuk mencari jawaban dalam buku pelajaran
IPS. Tidak ada yang antusias inisiatif untuk mengajukan pendapat dan
menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Padahal dengan diberikannya
kesempatan siswa untuk menjawab pertanyaan, guru bertujuan untuk menilai
hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran IPS yang disampaikan, tidak
berupa hanya sekedar mengetahui dan memahami materi saja, melainkan
siswa dapat lebih rinci menemukan informasi yang didapat dari materi yang
disampaikan, Hal ini juga sesuai ketika peneliti melakukan wawancara
langsung bersama guru mata pelajaran IPS. Menurutnya, masih rendah hasil
belajar siswa dari segi ranah kognitif pada proses belajar IPS yang diajukan
guru kepada siswa terkait materi yang disampaikan. Padahal sebagaimana
yang dikemukakan oleh Genge membagi lima kategori hasil belajar (dalam
Sudjana, 2004, hlm. 22) , yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan
karena itu penilaian dalam ranah kognitif sangat penting dan menjadi salah
satu faktor untuk mengukur kualitas hasil belajar siswa. Namun pada
kenyataanya dilapangan hasil belajar siswa dari ranah kognitif masih dirasa
kurang.
Kedua, ketika peneliti melakukan tes terhadap siswa melalui beberapa
pertanyaan serta soal yang merangsang siswa untuk dapat memilah informasi
terkait materi yang disampaikan, ternyata siswa tidak bisa. Siswa kurang
dapat menemukan informasi mengenai masalah yang ada dalam materi
pelajaran, siswa kurang dapat mengaitkan materi pelajaran yang ada dalam
kehidupan sehari-hari, dan ketika siswa mendapatkan suatu informasi
mengenai masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dituangkan dalam
materi pembelajaran IPS siswa tidak bisa memahami bahkan untuk mencari
solusi dari permasalahan tersebut siswa tidak bisa menjawab, selain itu, untuk
dapat menyimpulkan materi pembelajaran siswa kesulitan karena siswa tidak
dapat memilah informasi dengan baik terhadap materi yang disampaikan.
Permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran yang telah
dipaparkan oleh peneliti tersebut mengarah pada rendahnya kemampuan
siswa dalam menganalisis materi pembelajaran, karena siswa kurang dapat
memilah menjadi bagian-bagian yang terpadu sehingga jelas susunanya
untuk mendapatkan informasi terhadap materi pelajaran, hal tersebut
ditunjukan oleh siswa ketika guru memberikan informasi mengenai materi
pelajaran, diantaranya siswa kurang dapat menemukan informasi materi
pembelajaran, siswa kurang dapat mengaitkan materi dalam pembelajaran
IPS, siswa kurang dapat menghubungkan materi pelajaran IPS, dan siswa
kurang dapat mencari solusi dalam permasalahan serta menyimpulkan materi
beberapa hal memahami prosesnya, untuk hal lain memahami cara
bekerjanya, untuk hal lain lagi memahami sistematikanya.
Kemampuan Analisis sangat penting dalam Pembelajaran IPS, karena
selain tujuan pelajaran IPS untuk menjadi warga negara yang baik,
pembelajaran IPS juga menuntut pemahaman siswa terhadap fakta-fakta serta
prinsip-prinsip yang bersifat aplikatif berupa pemecahan masalah ataupun
penganalisaan terhadap kasus-kasus yang ada di masyarakat. Hal ini juga di
kemukakan menurut Somantri (2001, hlm. 74), Beliau mengemukakan
pengertian dari pendidikan IPS sebagai berikut :
“Pendidikan IPS adalah suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu
sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait, yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah serta psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah”.
Berdasarkan pemaparan mengenai pembelajaran IPS dalam tujuan
pendidikan dasar dan menengah yang seharusnya dicapai oleh siswa,
kemampuan analisis siswa perlu dikembangkan. Karena, hal ini sesuai bahwa
dalam pembelajaran IPS banyak mengangkat masalah dan isu-isu sosial, oleh
karena itu kemampuan analisis perlu dikembangkan dalam proses belajar
siswa untuk melatih siswa mengolah informasi secara jelas untuk mengkaji
permasalahan sosial dalam materi pelajaran IPS, sehingga dapat tercapainya
tujuan pembelajaran IPS tersebut.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan
kemampuan analisis siswa dalam pembelajaran IPS adalah dengan
menggunakan media pembelajaran, karena melalui media pembelajaran dapat
membantu siswa untuk mendapatkan informasi materi yang disampaikan
guru. Adapun menurut Criticos, 1996 (Komalasari 2011, hlm 21) Media
merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan
dari komunikator menuju komunikan. Sehingga media pembelajaran dapat
dijadikan suatu komponen untuk terciptanya proses belajar yang
menyenangkan dan mempermudah siswa.
Media yang menarik yaitu media yang dapat membawa siswa ikut
terlibat di dalamnya dan dapat dilihat, baik berupa gambar maupun
sebagai acuan dalam proses belajar siswa. Menurut Sudjana dan Rivai (2002,
hlm. 68) menyatakan media komik dalam proses belajar mengajar
menciptakan minat para peserta didik, mengefektifkan proses belajar
mengajar, dapat meningkatkan minat belajar dan menimbulkan minat
apresiasinya.
Berdasarkan uraian diatas, dengan berbagai keunggulan unsur-unsur
media pembelajaran dan juga media komik, sangat diharapkan terjadinya
peningkatan kemampuan analisis siswa dalam pembelajaran IPS. Peneliti
mencoba memecahkan permasalahan rendahnya kemampuan analisis siswa di
kelas VIII-G dengan menggunakan media komik, pembelajaran dengan
menggunakan media komik memberikan kesempatan siswa untuk dapat
memilah-milah dan menganalisis materi pembelajaran, serta dengan
menggunakan media komik diharapkan dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan dan guru lebih kreatif dalam penggunaan media
pembelajaran, yang terkadang guru malas untuk menggunakan media
pembelajaran. Padahal media pembelajaran dapat merangsang siswa untuk
lebih aktif dalam proses belajar mengajar, serta dengan penggunaan media
komik guru dapat meningkatkan minat siswa untuk membaca. Seperti yang
dipaparkan oleh Sudjana dan Rivai (2005, hlm 69) bahwa buku-buku komik
dapat dipergunakan secara efektif oleh guru-guru dalam usaha
membangkitkan minat, mengembangkan perbendaan kata-kata dan
keterampilan membaca, serta memperluas minat membaca, hal ini juga dapat
menciptanya guru yang tidak membosankan dalam proses belajar mengajar
yang terjadi di kelas VIII-G SMP Pasundan 4 Bandung dengan adanya media
kreatif yang di kembangkan oleh guru. Metode ceramah yang sering
pada pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran kooperatif melalui
metode diskusi lebih baik dari pada penggunaan media buku teks pada
pembelajaran Fisika. Selanjutnya berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Ali Rizki (2014) dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP 12
Bandung dengan judul Upaya meningkatkan kreativitas siswa melalui komik
berbasis budaya lokal dalam pembelajaran IPS menunjukan bahwa adanya
peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS. Hal ini yang menjadi
daya tarik peneliti untuk menggunakan media komik dalam pembelajaran IPS
dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan analisis siswa di kelas
VIII-G SMP Pasundan 4 Bandung.
Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul :
“Peningkatan Kemampuan Analisis siswa melalui Media Komik dalam pembelajaran IPS”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
garis besar dari rumusan masalahnya adalah: Bagaimana peningkatan
kemampuan analisis siswa melalui media komik dalam Pembelajaran IPS?
Adapun rumusan masalah yang dijabarkan secara khusus sebagai berikut:
1. Bagaimana guru merencanakan peningkatan kemampuan analisis siswa
melalui media komik dalam pembelajaran IPS?
2. Bagaimana guru melaksanakan proses peningkatan kemampuan analisis
siswa melalui media komik dalam pembelajaran IPS?
3. Bagaimana upaya guru mengatasi kendala yang terjadi pada saat
pengembangan pembelajaran melalui peningkatan kemampuan analisis
siswa melalui media komik dalam pembelajaran IPS?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari peneliti ini adalah :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari peneliti adalah untuk mengkaji tentang
kegunaan dan manfaat media komik untuk peningkatan kemampuan
analisis siswa dalam pembelajaran IPS
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui kondisi siswa di kelas VIII-G SMP Pasundan 4
Bandung dalam pembelajaran IPS sebelum dilaksanakan penelitian
tindakan kelas
b. Untuk melaksanakan peningkatan kemampuan analisis siswa melalui
d. Untuk mengetahui seberapa efektif penerapan media komik untuk
peningkatan kemampuan analisis siswa dalam pembelajaran IPS di
kelas VIII. G SMP Pasundan 4 Bandung
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi peneliti sendiri terutama sebagai latihan untuk berfikir kritis,
ilmiah dan sistematis dalam menghadapi masalah-masalah
pendidikan terutama dalam pembelajaran IPS.
b. Peneliti memperoleh pemahaman dan aplikasi dari peningkatan
kemampuan analisis siswa melalui Manfaat praktis
2. Bagi siswa
a. Hasil penelitian penerapan pembelajaran ini diharapkan siswa SMP
Pasundan 4 Bandung kelas VIII-G dapat meningkatkan
kemampuan analisis siswa melalui media komik dalam pembelajaran
IPS
b. Lebih meningkatkan prestasi dan semangat belajar
c. Sebagai bahan masukan bagi siswa dalam pembelajaran IPS
menyenangkan dan bermakna
3. Bagi Guru
a. Sebagai bahan masukan dan inovasi guru dalam meningkatkan mutu
pendidikan dikelasnya.
b. Dapat digunakan sebagai acuan dalam proses pembelajaran IPS yang
diterapkan dan dilaksanakan guru.
c. Membantu memberikan solusi menetukan metode atau pendekatan
serta media mengajar yang tepat
d. Dapat memperbaiki strategi pembelajaran IPS dikelasnya, dan
meningkatkan layanan professional pendidik dalam proses
pembelajaran.
4. Bagi Peneliti
a. Untuk penelitian lebih lanjut, sebagai salah satu cara meningkatkan
dan menambah wawasan serta pengalaman bagi para peneliti/ guru
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya.
b. Memberikan solusi untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran.
c. Memberikan manfaat dalam memperbaiki pembelajaran dikelas.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan skripsi yang berjudul “Peningkatan kemampuan Analisis siswa melalui media Komik dalam Pembelajaran IPS” tersusun sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, dalam bab ini dikemukan mengenai latar
belakang masalah yang akan diteliti, berupaya mendekati masalah-masalah
yang melatar belakanginya dengan mengungkapkan kesenjangan antara
harapan dan kenyataan. Selanjutnya, dikemukakan rumusan masalah yang
merupakan persoalan-persoalan penting yang memerlukan pemecahan.
Dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat penelitian yang memuat tentang
maksud-maksud dari pemilihan masalah tersebut. Terakhir dalam bab ini
dituliskan mengenai organisme penulisan skripsi.
Bab II Tinjuan Kepustakaan, bab ini berisi pemaparan terhadap
beberapa sumber kepustakaan yang dijadikan sebagai rujukan bagi penulis
dalam mengkaji permasalahan yang diangkat yaitu mengenai Peningkatan
kemampuan Analisis siswa melalui Media Komik dalam Pembelajaran IPS.
Fokus kajian di bab ini meliputi pengertian penilaian hasil belajar, ranah
pembahasan temuan yang didapatkan pada pelaksanaan penelitian
dilapangan.
Bab V Kesimpulan dan Saran, bab ini berisi pemaparaan mengenai
penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil temuan yang akan menjawab
rumusan masalah yang telah dibuat, selain itu dalam bab ini di paparkan
rekomendasi yang ditujukan untuk para pembuat kebijakan dan kepada
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab III ini, berisi mengenai Metodologi penelitian yang mengacu
kepada pengolaan hasil penelitian yang dilakukan peneliti ketika
melakukan penelitian dilapangan. Adapun rancangan yang dilakukan oleh
peneliti yaitu diantaranya:
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pasundan 4 Bandung. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas VIII-G, sedangkan guru IPS dan kepala
sekolah akan dijadikan sebagai sumber informasi.
Lokasi tempat melaksanakan penelitian adalah SMP Pasundan 4
Bandung. SMP Pasundan 4 Bandung ini terletak di Jl Kebonjati No 3,
Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung.
Kepala Sekolah SMP Pasundan 4 yaitu Bapak Drs. Sena M,Si.
Sedangkan kolaborator peneliti adalah guru mata pelajaran IPS kelas VII,
VIII dan XI yaitu Bapak Dedi Kusnadi,S.Pdi, E.Kosasih, BA., Sri Suparti,
S.Pd, Hj.R Sutini Kartika, A.Md.Pd. Adapun yang menjadi subjek
penelitian adalah siswa kelas VIII-G berjumlah 39 orang, yaitu terdiri dari
20 orang siswa laki-laki dan 19 orang siswa perempuan. Alasan peneliti
memilih kelas VIII-G adalah karena dikelas ini di temukan permasalahan
yang sesuai dengan judul skripsi peneliti, yang harus diperbaiki dalam
proses belajar mengajar dikelas VII-G.
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti meneliti tentang subjek yang
berkaitan dengan proses pembelajaran, maka metode penelitian yang
digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
merupakan penelitian kualitatif, menurut Creswell (1998) (dalam Rochiati,
2012, hlm. 8) menjabarkan penelitian kualitatif adalah sebuah proses
inkuiri yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan kemanusiaan dengan
tradisi metodologi yang berbeda. Peneliti membangun sebuah gambaran
yang kompleks dan holisitik, menganalisis kata-kata, melaporkan
pandangan informan, dan keseluruhan penelitian berlangsung dalam latar
situasi yang alamiah. Oleh karena itu, Penelitian Tindakan Kelas menurut
Rapoport 1970, (dalam Rochiati, 2012, hlm. 11) Mengartikan penelitian
tindakan kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis
persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian
tujuan ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati
bersama. Sedangkan Menurut Arikunto (2012, hlm. 3) Penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan
arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Dalam kenyataanya sering
kali guru tidak memperhatikan proses pembelajaran yang dilakukan, guru
lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran,
disisi lain peserta didik tidak memperhatiakan apa yang disampaikan oleh
guru. Hal ini dapat dikatakan peserta didik tidak sama sekali berpartisipasi
dalam pembelajaran.
Kemudian ditambah juga para peserta didik yang kurang merespon
terhadap pembelajaran IPS yang dianggapnya membosankan, dalam kasus
ini juga pendidik kurang memperhatiakan metode dan media yang
digunakan dalam pembelajaran, padahal metode dan media pembelajaran
dapat meningkatkan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran IPS.
Selain itu juga, respon yang dimiliki peserta didik terhadap pembelajaran
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang dipakai dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah desain penelitian model Kemmis dan MC Taggart. Adapun gambar
desainnya Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemis dan Mc
Taggart (Wiriaatmadja, 2006, hlm. 66) sebagai berikut:
Gambar 3.1. Desain Penelitian Kemmis dan Taggar
Alasan peneliti mengambil desain penelitian tindakan kelas model
Kemmis dan Mc Taggart ini karena alur dan langkah – langkah penelitian
yang harus dilakukannya sangat praktis dan sistematis sehingga dapat
1. Rencana (plan)
Pada tahap perencaan ini peneliti melakukan pengamatan
terlebih dahulu terhadap kondisi peserta didik yang berdasar pada pra
penelitian yang dilakukan agar dapat menentukan strategi apa yang
dapat dilakukan untuk melakukan perbaikan terhadap pembelajaran.
Perencaan ini juga dilakukan peneliti untuk menentukan topik
atau tema pembelajaran yang sesuai dengan penerapan media komik
untuk meningkatkan kemampuan analisis siswa dalam pembelajaran
IPS, menentukan waktu dan format observasi yang akan digunakan,
merencanakan diskusi antara peneliti dan guru mitra berdasarkan
pengamatan berkaitan dengan penerapan media komik untuk
meningkatkan kemampuan analisis siswa dalam pembelajaran IPS,
kemudian membuat rencana perbaikan terhadap kekurangan yang
ditemukan setelah peneliti berdiskusi dengan guru mitra dan
merencakan untuk mengolah data yang telah diperoleh setelah
penelitian dilaksanakan.
Dalam penelitian ini peneliti memilih beberapa topik atau tema
yang nantinya akan digunakan dalam melakukan setiap tindakan,
diantaranya sebagai berikut:
a. Hubungan sosial
b. Peran pranata sebagai pengendalian penyimpangan sosial
c. Fungsi pajak dalam kehidupan sehari-hari
Adapun rincian rencana yang disusun oleh peneliti adalah
sebagai berikut:
a) Meminta kesediaan guru mitra untuk menjadi kolaborator
peneliti dalam melakukan penelitian
b) Menentukan kelas yang akan diteliti dan waktu penelitian
c) Menentukan materi yang akan diterapkan dalam penelitian
tindakan kelas
d) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan
digunakan saat pembelajaran dalam melakukan penelitian
e) Merencanakan format penilaian yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran
f) Merencanakan untuk pengolahan data dari hasil yang diperoleh
peneliti dalam melakukan penelitian
2. Tindakan (act)
Tindakan dilakukan sesuai rencana yang telah disusun
sebelumnya, tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan
kemampuan analisis siswa. Kemudian pelaksanaan pembelajaran
menggunakan media Komik. Adapun rincian tindakan yang dilakukan
pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:
a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun
yaitu melakukan tindakan yang sesuai Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah disusun.
b. Mengoptimalkan penggunaan media komik dalam kegiatan belajar
mengajar.
c. Memberikan pertanyaan - pertanyaan kepada siswa yang telah
dibuat oleh guru dalam bentuk LKS.
d. Mempersiapkan instrument penilaian yang berupa format pedoman
penilaian penerapan media komik dan juga format penilaian
kemampuan menganalisis.
e. Melakukan diskusi balikan dengan mitra peneliti, agar mengetahui
kekurangan dalam menerapkan media komik untuk meningkatkan
kemampuan analisis siswa dalam pembelajaran IPS Melaksanakan
pengolahan data
3. Pengamatan (observe)
a. Observasi atau Pengamatan terhadap keadaan kelas yang akan
diteliti.
b. Pengamatan terhadap kesesuaian penggunaan media komik dengan
pokok bahasan yang sudah ditentukan sebelumnya.
c. Pengamatan terhadap kemampuan analisis siswa dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru.
4. Refleksi (reflect)
Pada tahap refleksi, peneliti melakukan evaluasi terhadap
tindakan yang telah dilakukan, kemudian mengadakan pertemuan
dengan guru mitra untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario,
RPP, dan lain-lain, untuk memperbaiki kegiatan belajar siklus
berikutnya sampai siklus jenuh.
D. Definisi Operasional
Penelitian ini berawal dari hasil observasi di SMP Pasundan 4
Bandung, peneliti dalam hal ini mengangkat judul “ Peningkatan
kemampuan analisis siswa melalui media Komik dalam Pembelajaran
IPS” (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Pasundan 4 Bandung kelas VIII
-G).
Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian, maka berikut ini
pemaparan tentang definisi operasional yang akan menjelaskan secara rinci
mengenai variabel-variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini, antara
lain :
1. Kemampuan Menganalisis
Menurut Teori Benyamin Bloom dengan menggunakan klarifikasi
hasil belajar (dalam Sudjana 2004 hlm 22) secara garis besar membagi
menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan phisikomotoris.
Sedangkan kemampuan menganalisis dijaarkan dalam ranah Kognitif
yang Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat
rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
2. Indikator kemampuan Analisis
Adapun indikator yang yang digunakan dalam penelitian ini
merujuk teori kemampuan menganalisis yang dikemukakan oleh
Benyamin Bloom dalam setiap aspek taksonomi terkandung kata kerja
operasional yang menggambarkan bentuk perilaku yang hendak
dicapai melalui suatu pembelajaran. Untuk lebih jelasnya, dalam tabel
berikut disajikan contoh kata kerja operasional dari ranah kognitif
Tabel 3.1 Kata Kerja Ranah Kognitif
Pengetahuan
Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Penilaian
Adapun Indikator pencapaian yang dirancang oleh Peneliti dalam hal
ini dengan merujuk Teori yang dirumuskan oleh teori Biyamin Bloom yaitu
diantaranya:
1. Menemukan
a. Siswa mampu menemukan informasi mengenai materi yang
disampaikan
b. Siswa mampu menemukan makna informasi yang disampaikan
melalui materi
2. Mengkorelasikan (menghubungkan)
a. Siswa dapat menghubungkan materi pembelajaran dengan
permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari
b. Siswa dapat menghubungkan bagaimana sikap yang perlu di
lakukan oleh siswa dengan permasalahan yang ada dilingkungan
sekitar dan yang ada dalam materi
3. Mengaitkan
a. Siswa mampu mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari
b. Siswa mampu mengaitkan sebab akibat materi yang di sampaikan
4. Memecahkan Masalah
a. Siswa dapat melihat masalah yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari
b. Siswa dapat melihat masalah dari materi yang disampaikan
5. Menyimpulkan
a. Siswa dapat menyimpulkan materi pelajaran
media adalah komponen sumber belajar yang mengandung materi
intruksional di lingkungan siswa untuk belajar.
Menurut Gene Yang 2003, (dalam Avlillianty at al: 2013) “Komik
memiliki lima kelebihan jika dipakai dalam pembelajaran: 1), yaitu: (1)
Memotivasi; (2) Visual; (3) Permanen; (4) Perantara; (5) Populer . Untuk
lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Memotivasi
Komik dengan gambar yang menarik dapat meningkatkan partisipasi
individu sehingga dapat memotivasi belajar siswa. Meningkatnya motivasi
belajar siswa dapat mempermudah pembelajaran siswa. sehingga
pembelajaran menjadi mudah.
2. Visual
Komik terdiri dari gambar-gambar yang merupakan media visual.
Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan.
Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan
hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Kualitas gambar
komik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Permanen
Menggunakan komik sebagai media pembelajaran berbeda dengan
menggunakan film atau animasi. Meskipun film dan animasi juga
merupakan media visual, mereka hanya dapat dilihat tanpa bisa
mengulanginya sekehendak kita. Komik berbeda dengan film atau
animasi, merupakan media yang permanen. Jika siswa tidak memahami
suatu adegan film atau animasi, mereka tidak bisa mengulanginya. Tapi
dengan komik, mereka bisa mengulangi sesuka hati mereka.
4. Perantara
Komik dapat mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya
bagi yang tidak suka membaca. Komik dapat berfungsi sebagai perantara
dalam penyampaian materi pembelajaran kepada siswa sehingga siswa
dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran..
Komik adalah bagian dari budaya populer karena sebelumnya proses
pembelajaran hanya menggunakan buku teks biasa. Spiderman and
Batman adalah film yang diambil dari komik yang dapat berpengaruh
terhadap keberhasilan siswa dalam proses belajar
Adapun Indikator pencapaian yang dirancang oleh Peneliti dalam hal
ini dengan merujuk Teori Gene Yang 2003, (dalam Avlillianty at al:
2013)yang dirumuskan yaitu diantaranya:
1. Komik dapat memotivasi
a. Memotivasi siswa dalam membaca
b. Memotivasi siswa dalam memahami materi
c. Memotivasi siswa dalam menganalisis materi pembelajaran
2. Perantara
a. Perantara menyampaikan informasi
b. Perantara menyampaikan materi pelajaran
3. Media Visual
a. Memperlancar pemahaman
b. Memperkuat ingatan.
c. Menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan
antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
d. Kualitas gambar komik dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran.
e. Dapat menganalisis materi pembelajaran
E. Intrumen Penelitian
Data dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dan
penelitian ini berlangsung dengan menerapkan media komik untuk
meningkatkan kemampuan analisis siswa dalam pembelajaran IPS di
kelas VIII-G SMP Pasundan 4 Bandung. Alasan memilih lembar
observasi karena akan memudahkan peneliti dalam mendeskripsikan
hasil penelitian ini dan juga penelitian ini bersifat kualitatif sehingga
data dari hasil lembar observasi ini cocok digunakan dalam penelitian
ini karena peneliti langsung mengamati atau observasi langsung pada
saat proses belajara mengajar di kelas.
2. Tes merupakan perangkat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengetahui atau untuk mengukur kemampuan siswa dalam
penguasaan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes esai
dimana siswa menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh
guru. Seperti yang dijelaskan oleh Sanjaya (2011, hlm. 101) tes esai
merupakan bentuk tes dengan cara siswa diminta untuk menjawab
pertanyaan secara terbuka, yaitu menjelaskan atau menguraikan
melalui kalimat yang disusun siswa sendiri. Pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan kepada siswa merupakan pertanyaan yang dapat
menggali pengetahuan siswa dan pertanyaan yang menuntut siswa
untuk mengungkapkan pendapatnya sattu sama lain dalam
menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Pertanyaan tersebut
diberikan kepada siswa dalam bentuk LKS Hubungan sosial, LKS
fungsi pranata untuk pengendalian penyimpangan Sosial di
Lingkungan Sekolah
3. Lembar Kerja Siswa (LKS) berupa lembaran-lembaran yang
didalamnya berisi tugas yang harus dikerjakan siswa. Dalam LKS yang
disusun oleh peneliti ini di dalamnya terdapat beberapa materi dan
pertanyaan – pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang telah
dijelaskan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS di kelas.
4. Rubrik digunakan dalam penelitian ini yang berisikan aspek-aspek
yang akan menjadi penilaian siswa agar memudahkan peneliti untuk
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan proses untuk mendapatkan semua data
dari hasil penelitian untuk dianalisis. Data yang dikumpulkan oleh peneliti
dari penelitian ini berupa data hasil lembar observasi dan study
dokumentasi yang kemudian data – data tersebut diolah dan di analisis
yang menghasilkan data dalam memecahkan permasalahan penelitian.
Pengolahan data untuk melihat hasil kemampuan analisis siswa ini dengan
cara memberikan skor pada setiap pertanyaan – pertanyaan yang dijawab
oleh para siswa. Data – data yang diperlukan dalam penelitian ini
menggunakan beberapa teknik. Adapun teknik – tekni yang digunakan
oleh peneliti yaitu sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi merupakan suatu pengamatan atau mengamati
segala sesuatu yang terjadi di lapangan yang dilakukan oleh peneliti
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal yang diobservasi
dalam penelitian ini yaitu penggunaan media komik pada saat proses
pembelajaran IPS dan juga kemampuan analis siswa dalam menjawab
pertanyaan – pertanyaan yang diberikan oleh guru .
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yang digunakan mencakup Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jawaban-jawaban siswa dari
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru kepada siswa, lembar
observasi kemampuan analisis siswa, lembar observasi media komik,
dan kehadiran siswa.
3. Wawancara
Angket menurut Sugiyono (2012,hlm. 192), merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Angket digunakan untuk mengetahui tingkat kepedulian
lingkungan dalam diri siswa.
5. Catatan Lapangan (Field Noted) merupakan salah satu sumber
informasi yang sangat penting dalam penelitian karena di dalamnya
memuat berbagai aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas,
pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan siswa, interaksi
siswa dengan siswa sampai pada perencanaan, pelaksanaan, diskusi
dan refleksi dapat dibaca kembali dari catatan lapangan.
Oleh karena itu, Alasan peneliti mengambil studi dokumentasi
karena peneliti akan mengetahui semua data – data siswa yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Melalui observasi, peneliti
akan mengetahui semua situasi atau keadaan yang terjadi di kelas
penelitian sehingga urutan – urutan kejadian di kelas tercatat semua
dan lengkap untuk data penelitian. Dan wawancara, peneliti ingin
mengetahui pendapat siswa mengenai mata pelajaran IPS dan metode
yang diterapkan di kelas penelitian.
G. Analisis Data
Analisis data merupakan suatu hal yang penting yang dilakukan oleh
peneliti. Data perlu diukur agar mermudah peneliti melihat hasil dari
penelitiannya.
1. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang utama dari penelitian ini,
pengolahan data dari hasil penelitian dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengumpulan data kodifikasi dan kategorisasi data
Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan seluruh data yang
terkumpul berdasarkan instrumen penelitian itu diberikan kode –
kode, kemudian peneliti melakukan interpretasi terhadap data
secara keseluruhan agar memudahkan dalam penyusunan
kategorisasi data sehingga hasil penelitian itu bermakna.
b. Validitas Data
Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2006, hlm. 168-171)
mengungkapkan beberapa bentuk validitas yang dapat dilakukan
dalam penelitian tindakan kelas yaitu :
a) Member Check, pada tahap ini memeriksa kembali
keterangan –keterangan atau informasi data yang diperoleh
peneliti dengan mitra selama observasi melalui diskusi pada
setiap akhir pelaksanaan tindakan dan pada akhir keseluruhan
pelaksanaan.
b) Expert Opinion, pemeriksaan terakhir terhadap hasil
penelitian kepada dosen pembimbing peneliti. Dosen
pembimbing akan memberikan arahan atau Judgements
terhadap masalah – masalah penelitian ini.
Peneliti dalam validasi data menggunakan member check
dan ekspert opinion karena dengan menggunakan member check
peneliti akan mengetahui semua keterangan atau informasi yang
didapat selama observasi itu tetap (tidak berubah) sehingga data
yang didapat itu bisa terperiksa kebenarannya. Selain itu juga
dengan menggunakan ekspert opinion untuk mendapatkan atau
meminta nasihat – nasihat dari dosen pembimbing peneliti karena
dosen pembimbing akan memberikan arahan kepada peneliti
Pengolahan data untuk mengukur perkembangan kemampuan
analisis siswa dengan menggunakan media komik diolah secara
kuantitatif melalui penskoran dan juga menggunakan persentase
karena dengan menggunakan persentase peneliti akan mengetahui
seberapa besar peningkatan kemampuan analisis siswa dalam setiap
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V ini berisi mengenai kesimpulan dan rekomendasi dari
penelitian yang telah dilakukan. Rekomendasi bertujuan sebagai bahan
kajian baik untuk pihak sekolah, guru, peserta didik, peneliti, dan peneliti
selanjutnya yang mengkaji masalah serupa. Adapun kesimpulan dan
rekomendasinya adalah sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Peningkatan kemampuan analisis siswa melalui media komik
dalam pembelajaran IPS di kelas VIII-G SMP Pasundan 4 Bandung dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Perencanaan Peningkatan Kemampuan Analisis
a. Mengkaji silabus pembelajaran IPS serta Standar kompetensi (SK)
dan Kompetensi dasar (KD) yang dimuat di dalamnya untuk
menyusun dan merancang indikator, tujuan pembelajaran.
b. Setelah melakukan dan menyusun indikator serta tujuan
pembelajaran peneliti melihat keadaan dan iklim kelas agar
diketahui materi, dan metode apa yang cocok untuk dikaji dan
dikembangkan dalam pembelajaran.
c. Setelah memahami iklim kelas dan materi yang cocok peneliti
membuat RPP agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan
terstruktur sesuai harapan peneliti.
d. Setelah membuat RPP peneliti merencanakan dan merancang
menunjang kegiatan pembelajaran dalam penerapan kemampuan
analisis siswa tersebut.
e. Selanjutnya peneliti menyusun kriteria penilaian atau instrumen,
sebagai alat yang memudahkan guru dan siswa mencapai tujuan
yang di inginkan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut
dilakukan agar dapat melihat capaian-capaian yang dilakukaan
siswa menjadi suatu nilai, memudahkan peneliti melihat
kemampuan analisis siswa dalam pembelajaran IPS. Perkembangan
kemampuan analisis siswa melalui media komik mencapai hasil
yang maksimal, dimana perencanaan yang dilakukan berdasarkan
pertimbangan dengan mitra peneliti yang pada setiap siklusnya
terus diperbaiki sehingga mampu mencapai hasil yang maksimal
untuk pencapaian kemampuan analisis siswa melalui media komik
dalam pembelajaran IPS.
2. Pelaksanaan proses Kemampuan Analisis melalui Media Komik
a. Pelaksanaan dalam meningkatkan kemampuan analisis siswa
melalui media komik dalam pembelajaran IPS di kelas VIII-G
SMP Pasundan 4 Bandung dapat dikatakan baik dengan adanya
perkembangan dalam pelaksanaannya di kelas. Pada setiap
siklusnya diawali dengan mengenalkan isu-isu mengenai
permasalahan sosial terkait materi yang disampaikan dan terjadi
dilingkungan sekitar kepada para siswa. Hal tersebut dilakukan
sebagai awalan dalam pengembangan kepekaan yang
mengarahkan siswa pada kemampuan analisis siswa dalam ranah
kognitif. Selanjutnya para siswa diperkenalkan mengenai
kemampuan analisis yang telah dirancang oleh peneliti
berdasarkan indikator-indikator yaitu: siswa dapat memecahkan
masalah dalah kehidupan sehari-hari, siswa dapat menghubungkan
materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari, siswa dapat
mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari, siswa
dapat menemukan sebab-akibat materi pelajaran dengan
menyimpulkan solusi dan permasalahan yang ada dilingkungan
sekitar .
b. Pada siklus satu melalui materi pokok mengenai “Hubungan
Sosial” para siswa diajak untuk simpati terhadap permasalahan
yang terjadi di lingkungan sekitarnya, khususnya mengenai
permasalahan hubungan sosial yang sering dialami oleh siswa
dilingkungan sekolah. Selanjutnya pada siklus kedua melalui
materi pokok mengenai “pranata sosial dan penyimpangan sosial”
para siswa diberi penekananan untuk mengaplikasikan dan
mengajak temannya agar menjaga dan mentaati aturan yang
berlaku disekolah maupun masyarakat. Kemudian pada siklus
ketiga melalui materi pokok mengenai “Manfaat pajak dan
permasalahan pajak dalam kehidupan sehari-hari ” mengajak para
siswa untuk melihat manfaat pajak dalam kehidupan sehari-hari
dan juga masalah pajak dan fasilitas yang masih belum
diaplikasikan dengan baik. Setelah itu guru memberikan tugas
pada siswa secara kelompok untuk mencari dan memecahkan
permasalahan yang terdapat di lingkungan sekitar siswa sesuai
dengan materi yang dipelajari dan dijawab dalam LKS yang telah
difasilitasi oleh guru dan setelah itu kemudian di presentasikan dan
diluruskan oleh guru.
3. Upaya guru mengatasi kendala yang terjadi pada saat pengembangan
kemampuan Analisis sisswa melalui media komik
a. Hasil refleksi yang diperoleh dalam mengembangkan kemampuan
analisis siswa melalui media komik dalam pembelajaran IPS di
dirancang dengan aplikasinya di kelas, waktu dan pengelolaan
kelas yang harus terus dikembangkan karena setiap pertemuan
kondisi siswa akan selalu berubah, dan beberapa hambatan lainnya.
b. Namun peneliti juga melakukan usaha-usaha dalam
menindaklanjuti hambatan tersebut yang dapat dikatakan berhasil
diantaranya mengoptimalkan pelaksanaan dengan rencana
pembelajaran yang telah dibuat dan mengembangkannya sesuai
dengan kondisi di dalam kelas, mengembangkan media
pembelajaran komik yang dapat menarik minat siswa untuk belajar
dengan menyesuaikan kondisi kelas dan siswa, manajeman
pengelolaan kelas lebih dikembangkan sesuai dengan kondisi kelas,
dan meningkatkan pemantauan dan pembimbingan siswa pada saat
bekerja secara kelompok, sehingga seluruh siswa dapat aktif dalam
kegiatan belajar dan dalam pengaplikasian kemampuan analisis
siswa di kelas.
B. Saran
Berdasarkan pengalaman penelitian selama melaksanakan
penelitian dalam mengembangkan kemampuan analisis siswa melalui
media komik dalam pembelajaran IPS, berikut saran bagi beberapa pihak
yang terkait dengan penelitian ini yang ditunjukan untuk mengembangkan
kemampuan analisis siswa adalah sebagai berikut:
1. Bagi Pihak Sekolah.
Peneliti berharap dengan penggunaan media komik dalam
pembelajaran IPS dapat mengembangkan kemampuan anlisis siswa serta
kualitas dalam proses pembelajaran IPS di SMP Pasundan 4 Bandung.
Selain itu sekolah harus mengembangkan pembelajaran yang dapat
mengembangkan kemampuan analisis dalam mata pelajaran IPS agar
penilaian dan pengetahuan dari ranah kognitif dalam pembelajaran IPS
dapat dicapai secara lebih mendalam dan konfrehensip. Pihak sekolah
mendukung dan memotivasi para guru untuk terus mengembangkan
didik agar minat dan kemampuan analisis siswa dalam pembelajaran IPS
dapat lebih berkembang
2. Bagi Guru.
Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap menjadi masukan
pada guru-guru agar lebih diperhatikan kembali menganai pengembangan
kemampuan analsis siswanya terutama dalam pelajaran IPS. Karena
peneliti menyadari bahwa guru tidak hanya sebagai sumber informasi,
namun sebagai fasilitator, dan motivator bagi siswa di dalam proses
pembelajaran dan pengembangan kemampuan analisis siswa.
Sebagai bahan masukan kepada guru IPS dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan kemampuan
analisis terutama yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial yang
ada dilingkungan sehari-hari, dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam menganalsis dan juga melihat permasalahan yang ada serta
menyimpulkan solusinya.
3. Bagi Siswa.
Peneliti berharap dengan adanya penelitian mengenai
pengembangan kemampuan analisis siswa melalui media komik dalam
pembelajaran IPS ini dapat menjadi himbauan untuk siswa agar
meningkatkan proses belajar yang berkualitas dan memahami materi
serta melihat permasalahan yang ada disekitarnya dan sebagai penunjang
dalam hidup bermasyarakat. Selain itu, siswa diharapkan terus
mempraktekan pengetahuannya dalam hal mengatasi dan melihat
4. Bagi Peneliti Lain.
Bagi penelitian selanjutnya, perlu adanya tindak lanjut agar
penggunaan media komik dapat dijadikan sebagai selah satu bahan ajar
tidak hanya untuk mengembangkan kemampuan analisis siswa dalam
pembelajaran IPS saja, melainkan untuk mengatasi permasalahan lain
yang timbul dalam proses belajar mengajar. Selain itu, Hendaknya
penelitian selanjutnya menganalisis pembelajaran secara kelompok
dengan pemilihan konsep pembelajar IPS yang abstrak agar data yang
diperoleh lebih akurat, mendalam serta terdapat perbedaan dengan atau
tanpa menggunakan media komik. Hal lain adalah pemilihan konsep
yang lebih abstrak dibandingkan dengan konsep yang diangkat dalam
skripsi ini, agar penggunaan media komik dapat menjadi sebuah
pembeda dalam pembelajaran.
5. Bagi peneliti
Penelitian ini menjadi sebuah pengalaman, motivasi, tolak ukur,
kerja keras dan jerih payah dalam menjalanjan pendidikan di jenjang
perkuliahan agar pada penelitian selanjutnya lebih baik serta menjadi
salah satu bentuk kontribusi terhadap dunia pendidikan. Demikian
kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan. Semoga dapat
memberikan manfaat terhadap peningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia dan secara khusus menjadi bahan pertimbangan sekolah dalam
mengembangkan media komik dalam pembelajaran IPS tidak hanya
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (2012) .Penelitian tindakan kelas.Jakarta: PT Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik (Edisi revisi 2010). Jakarta : Rineka Cipta.
Azhar Arsyad. (2011). Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Beard, C, & Rhodes, T. (2002). Experiential learning: Using comics trip sas'reflective tools'in adult learning. Australian Journal of Outdoor Educatio, 6(2): 58-65.)
BNSP. (2006). “Standar Kompetensi Dasar dan Kompetensi Dasar”. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Darmawan, H. (2012). how to make Comic: menurut para master komik dunia. Jakarta : PT Bentang Pustaka.
Daryanto.( 2013). Media pembelajaran . Yogyakarta : Gava Media.
Djamarah,Syaiful Bahri. (2008) Psikologi Belajar, Edisi 2, Jakarta: Rineka Cipta.
Hasan, H. (1995). Pendidikan Ilmu sosial . Jakarta.
Komalasari, K. (2011). Pembelajaran kontektual : konsep dan aplikasi . Bandung: Refika Aditama.
Masdiono, T (2014). Jurus Membuat Komik. Jakarta : Creativ Media
Muslich, Masnur.(2011). Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung: PT Refika Aditama.
Rochiati.(2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rohani, A (1997). Media Intruksional Edukatif. Jakarta : PT Rieka Cipta.
Rusman.(2010). Model-Model Pembelajaran. Bandung : PT Mulia Mandiri Pres.
Sanjaya, W.(2007). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Subana, N dan Daeng, A. (1989). Cara belajar siswa aktif dalam proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Sudjana, Nana (1982). Pedoman Praktis Mengajar. Bandung : CV Dermaga.
Sudjana, Nana. (2004). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N dan Rivai, A. (2005). Media Pengajaran . Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugihartono, Ranang agung dkk (2010).Animasi Kartun dari analog sampai digital.Jakarta : PT Indeks.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (mixed Methods). Bandung : CV ALFABETA
Sukardi (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Trianto.(2010). Terpadu Model Pembelajaran.Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wiriaatmadja, Rochiati. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Dirjendikti.
Skripsi :
Avrilliyati, Herlina dkk. (2013).Penerapan Media Komik untuk pembelajaran Fisika model Kooperatif dengan Metode Diskusi pada siswa SMP Negri 5 Surakarta kelas VII tahun ajaran 2011/2012 materi Gerak. Surakarta : Program Studi Pendidikan Fisika P. MIPA UNS.
Ali Rizki, Pebriani. (2013). Upaya meningkatkan kreativitas siswa melalui komik berbasis budaya lokal dalam pembelajaran IPS (Penelitian kelas di SMPN 12 Bandung kelas VII-F). Bandung : Program Studi Pendidikan IPS Fakultas P.IPS. UPI
Lain-lain: