• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Paparan mengenai hasil Penelitian Tindakan Kelas diawali dengan diskripsi Pra Siklus atau Kondisi Awal, kemudian dilanjutkan Perbaikan Pembelajaran Siklus I dan Perbaikan Pembelajaran Siklus II beserta data capaian hasil belajar siswa darimasing-masing siklus.

4.1.1 Kondisi Awal

Kondisi awal dalam penelitian merupakan hasil pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan dalam pelajaran IPA materi bagian-bagian utama tumbuhan terhadap siswa kelas 2 SDN Ngening 01 semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013. Dimana dari 31 siswa, hanya 17 siswa yang mampu memperoleh nilai di atas nilai ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu 75 dan kriteria ketuntasan klasikal yang diharapkan adalah 75%. Artinya setelah pembelajaran selesai peneliti berharap minimal 75% siswa kelas 2 mampu mendapatkan nilai minimal 75.

Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan penulis, terungkap bahwa kekurang berhasilan pembelajaran awal disebabkan oleh:

1. Proses pembelajaran didominasi guru melalui penerapan metode ceramah dan penugasan

2. Pemahaman siswa terhadap materi ajar yang disampaikan masih rendah 3. Pemanfaatan media pembelajaran yang belum optimal

4. Kurangnya pemberian motivasi yang mengakibatkan siswa canggung untuk bertanya.

5. Strategi dan pemilihan metode belum mampu membangkitkan minat dan semangat belajar siswa

19

(2)

Adapun data capaian hasil belajar siswa pada pembelajaran awal, penulis sampaikan melalui table dan diagram berikut ini:

Tabel 4.1

Analisis Hasil Tes Formatif Tes Pembelajaran Awal Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Tema : Diri Sendiri

Materi : Bagian utama tumbuhan Kelas / Semester : II / 1

No Rentang

Nilai Banyak

siswa Nilai x Banyak

Siswa Persentase

1 0-30 - - -

2 40 6 240 19,4%

3 50 4 200 12,9%

4 60 2 120 6,5%

5 70 2 140 6.5%

6 80 8 640 25,8%

7 90 6 540 19,4%

8 100 3 300 9,7%

Jumlah 31 2180 100%

Keterangan :

1. Nilai rata – rata : 70,3 2. Nilai Tertinggi : 100 3. Nilai Terendah : 40 4. Tingkat Ketuntasan :

31 17

X 100% = 54,9%

5. Taraf Serap : 31

2180X 100% = 70,3%

(3)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Rentang nilai

Jumlah Siswa

9 8 7 6 5 4 3 2 1 0

Diagram 1

Diagram Capaian Hasil Tes Formatif Tes Pembelajaran Awal Keterangan:

Siswa yang mendapatkan nilai 40 sebanyak 6 siswa Siswa yang mendapatkan nilai 50 sebanyak 4 siswa Siswa yang mendapatkan nilai 60 sebanyak 2 siswa Siswa yang mendapatkan nilai 70 sebanyak 2 siswa Siswa yang mendapatkan nilai 80 sebanyak 8 siswa Siswa yang mendapatkan nilai 90 sebanyak 6 siswa Siswa yang mendapatkan nilai 100 sebanyak 3 siswa

(4)

4.1.2 Perbaikan Pembelajaran Siklus I

Perbaikan pembelajaran siklus I merupakan tindakan awal dalam Penelitian Tindakan Kelas. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I didasarkan pada temuan- temuan pada pembelajaran awal.

Adapun tahap-tahapan yang dilakukan penulis pada perbaikan pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Yang dilakukan penulis dalam tahap perencanaan meliputi:

1. meminta ijin kepada Kepala SDN Ngening 01 untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas

2. meminta kesedian teman sejawat untuk berlaku sebagai observer dalam penelitian 3. menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

4. menyusun format evaluasi 5. menyiapkan media pembelajaran 6. menyusun format observasi/pengamatan b. Pelaksanaan Tindakan

Melakukan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan skenario yang tersusun dalan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1 Eksplorasi

Menggali konsep dasar siswa dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

- Bagian apa dari tumbuhan yang dapat kita makan ?

- Apa nama bagian tumbuhan yang merambat di dalam tanah ? - Dapat dibuat apa saja kayu jati bagi manusia ?

2 Elaborasi

Kegiatan elaborasi dilaksanakan dengan melaksanakan pembelajaran pendekatan Student Active Learning menggunakan metode diskusi kelompok dengan langkah- langkah sebagai berikut:

- Menjelaskan bagian-bagian utama tumbuhan

- Membagi siswa dalam kelas menjadi beberapa kelompok

(5)

- Membagi lembar kerja siswa dilanjutkan dengan menjelaskan cara pengerjaannya - Meminta laporan masing-masing kelompok tentang hasil diskusinya

3 Konfirmasi

- Guru memberi tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok

- Guru menyimpulkan pelajaran dengan menjelaskan kembali pokok-pokok materi yang diajarkan

c. Observasi/Pengamatan

Observasi atau pengamatan pada pembelajaran siklus 1 dilakukan oleh teman sejawat dengan mengacu pada lembar observasi atau pengamatan yang telah disediakan.

Hasil observasi pada pembelajaran siklus 1 ini didapatkan temuan-temuan sebagai berikut:

- Pemahaman siswa secara klasikal terhadap materi yang disampaikan guru mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan capaian hasil belajar siswa pada pembelajaran awal, hal ini terlihat dari persentase ketuntasan yang dicapai secara klasikal dari 54,9% pada pembelajaran awal meningkat menjadi 64,5%

pada siklus 1. Demikian juga dari sisi capaian nilai rata-rata, dari 70.3 pada pembelajaran awal, meningkat menjadi 74,8 pada pembelajaran siklus 1.

- Selama proses pembelajaran berlangsung, sudah ada peningkatan aktifitas siswa, namun masih didominasi siswa pandai saja.

- Strategi pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran belum mampu membangkitkan semangat belajar siswa

Capaian hasil belajar siswa pada perbaikan pembelajaran siklus 1 selengkapnya penulis sampaikan melalui tabel dan diagram berikut ini:

(6)

Tabel 4.2

Analisis Hasil Tes Formatif Tes Pembelajaran Siklus I Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Tema : Diri Sendiri

Materi : Bagian utama tumbuhan Kelas / Semester : II / 1

No Rentang

Nilai Banyak

siswa Nilai x Banyak

Siswa Persentase

1 0-30 - - -

2 40 5 300 16,2%

3 50 3 150 9,7%

4 60 2 120 6,5%

5 70 1 70 3,2%

6 80 9 720 29%

7 90 7 630 22,6%

8 100 4 400 12,9*%

Jumlah 31 2320 100%

Keterangan :

1. Nilai rata – rata : 74,8 2. Nilai Tertinggi : 100 3. Nilai Terendah : 40 4. Tingkat Ketuntasan :

31 20

X 100% = 64,5%

5. Taraf Serap : 31

2320X 100% = 74,8%

(7)

Jumlah Siswa

9 8 7 6 5 4 3 2 1 0

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Rentang nilai

Diagram 2

Diagram Capaian Hasil Tes Formatif Tes Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 Keterangan:

Siswa yang mendapatkan nilai 40 sebanyak 5 siswa Siswa yang mendapatkan nilai 50 sebanyak 3 siswa Siswa yang mendapatkan nilai 60 sebanyak 2 siswa Siswa yang mendapatkan nilai 70 sebanyak 1 siswa Siswa yang mendapatkan nilai 80 sebanyak 9 siswa Siswa yang mendapatkan nilai 90 sebanyak 7 siswa Siswa yang mendapatkan nilai 100 sebanyak 4 siswa

(8)

d. Refleksi

Tahap refleksi dilakukan penulis untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan pada pembelajaran siklus I.

- Capaian hasilbelajar siswa masih belum mampu memenuhi kriteria ketuntasan yang diharapkan, dimana capaian nilai rata-rata kelas mencapai 74,8 dengan tingkat ketuntasan 64,5%

- Aktifitas siswa selama KBM didominasi siswa pandai saja

- Strategi pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran mampu membangkitkan semangat belajar siswa

Dengan memperhatikan hasil pengamatan dan refleksi pada perbaikan pembelajaran siklus 1 maka penulis menentukan untuk melanjutkan pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada perbaikan pembelajaran siklus II.

4.1.3 Perbaikan Pembelajaran Siklus II

Perbaikan pembelajaran siklus II merupakan langkah tindakan yang dilakukan penulis setelah mengetahui capaian hasil belajar siswa pada perbaikan pembelajaran siklus I masih belu memenuhi kriteria ketutasan yang diharapkan.

Adapun tahap-tahapan yang dilakukan penulis pada perbaikan pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Yang dilakukan penulis dalam tahap perencanaan meliputi:

1. menyusun rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II 2. menyusun format evaluasi

3. menyiapkan media pembelajaran 4. menyusun format observasi/pengamatan 5. Menyiapkan lembar kerja siswa

b. Pelaksanaan Tindakan

Melakukan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan skenario yang tersusun dalan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(9)

1 Eksplorasi

Menggali konsep dasar siswa dengan melakukan tanya jawab tentang bagian-bagian utama tumbuhan:

2 Elaborasi

Kegiatan elaborasi dilaksanakan dengan melaksanakan pembelajaran pendekatan Student Active Learning menggunakan metode diskusi kelompok dengan langkah- langkah sebagai berikut:

- Membimbing siswa mengamati objek bagian-bagian utama tumbuhan - Membagi siswa dalam kelas menjadi beberapa kelompok

- Membagi lembar kerja siswa dilanjutkan dengan menjelaskan cara pengerjaannya - Meminta laporan masing-masing kelompok tentang hasil diskusinya

3 Konfirmasi

- Guru memberi tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok

- Guru menyimpulkan pelajaran dengan menjelaskan kembali pokok-pokok materi yang diajarkan

c. Observasi/Pengamatan

Observasi atau pengamatan pada pembelajaran siklus II dilakukan oleh teman sejawat dengan mengacu pada lembar observasi atau pengamatan yang telah disediakan.

Hasil observasi pada pembelajaran siklus II ini didapatkan temuan-temuan sebagai berikut:

- Terjadi peningkatan yang siknifikan terhadap capaian hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan capaian hasil belajar siswa pada pembelajaran awal dan perbaikan pembelajaran siklus I, hal ini terlihat dari persentase ketuntasan yang dicapai secara klasikal dari 54,9% dan 64,5% pada perbaikan pembelajaran siklus I, meningkat menjadi 87% pada perbaikan pembelajaran siklus II.

Demikian juga dari sisi capaian nilai rata-rata, dari 70.3 dan 74,8 pada pembelajaran siklus I, meningkat menjadi 86,1 pada perbaikan pembelajaran siklus II.

(10)

- Selama proses pembelajaran berlangsung, sangat Nampak aktifitas siswa, baik dalam kelompok maupun klasikal.

- Strategi pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran mampu membangkitkan semangat belajar siswa

Sedangkan pelaksanaan pembelajaran pada perbaikan pembelajaran siklus II ditampilkan melalui tabel di bawah ini:

Capaian hasil belajar siswa pada perbaikan pembelajaran siklus II selengkapnya penulis sampaikan melalui tabel dan diagram berikut ini:

Tabel 4.2

Analisis Hasil Tes Formatif Tes Pembelajaran Siklus II Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Tema : Diri Sendiri

Materi : Bagian utama tumbuhan Kelas / Semester : II / 1

No Rentang

Nilai Banyak

siswa Nilai x Banyak

Siswa Persentase

1 0-30 - - -

2 40 - -

3 50 - -

4 60 2 120 6,5%

5 70 2 140 6,5%

6 80 10 800 32,3 %

7 90 9 810 29 %

8 100 8 800 25,8 *%

Jumlah 31 2670 100%

Keterangan :

1. Nilai rata – rata : 86,1 2. Nilai Tertinggi : 100 3. Nilai Terendah : 60

(11)

4. Tingkat Ketuntasan : 31 27

X 100% = 87%

5. Taraf Serap : 31

2670X 100% = 86,1%

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Jumlah

Siswa

11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0

Rentang nilai Diagram 3

Diagram Capaian Hasil Tes Formatif Tes Perbaikan Pembelajaran Siklus II

(12)

Keterangan:

Siswa yang mendapatkan nilai 60 sebanyak 2 siswa Siswa yang mendapatkan nilai 70 sebanyak 2 siswa Siswa yang mendapatkan nilai 80 sebanyak 10 siswa Siswa yang mendapatkan nilai 90 sebanyak 9 siswa Siswa yang mendapatkan nilai 100 sebanyak 8 siswa

d. Refleksi

Hasil refleksi yang dilakukan penulis setelah pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II adalah:

- Capaian hasil belajar siswa mampu memenuhi, bahkan melampaui kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, dimana capaian nilai rata-rata kelas mencapai 86,1 dengan tingkat ketuntasan 87%

- Aktifitas siswa selama KBM merata seluruh kelas.

- Strategi pembelajaran pendekatan belajar siswa aktif melalui pendekatan Student Active Learning yang diterapkan guru dalam pembelajaran mampu membangkitkan semangat dan hasil belajar belajar siswa.

Dari hasil refleksi di atas menandakan bahwa siswa kelas II semester 1 SDN Ngening 01 Kecamatan Batangan Kabupaten Pati telah mampu menguasai materi ”Mengenal bagian- bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan di sekitar”.

Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk mengakhiri perbaikan pembelajaran pada siklus II saja.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Dengan berdasar pada kasus yang terjadi pada pembelajaran awal, pelaksanaan penelitian diarahkan pada upaya guru dalam menyampaikan materi ajar sebanyak-banyaknya dengan waktu yang sesingkat singkatnya melalui penerapan metode tanya jawab, ceramah dan penugasan.

(13)

Dampak dari pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru pada pembelajaran awal adalah kurang dipahaminya materi yang disampaikan dan hasil belajar siswa yang masih jauh dari kriteria ketuntasan yang diharapkan.

4.2.1 Perbaikan Pembelajaran Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilakukan penulis dengan mengubah pola pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa dalam proses belajar dengan menerapkan metode diskusi kelompok.

Melalui proses pembelajaran tersebut diharapkan mampu mengeksploitasi kemampuan siswa dalam menerima materi ajar dengan membangkitkan keberanian bertanya dan menjawab pertanyaan, keberanian mengemukakan pendapat serta kemampuan menemukan penyelesaian masalah dalam kelompoknya.

Dari sisi capaian hasil belajar terjadi peningkatan, dimana capaian hasil belajar pada perbaikan pembelajaran siklus I ini rata-rata kalasikal mencapai 74,8 dengan persentase ketuntasan mencapai 64,5% dimana dari 31 siswa, sebanyak 20 siswa yang mampu mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan yang diharapkan. Selain itu dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat, ternyata aktifitas belajar dalam kelompok hanya dilakukan oleh beberapa siswa yang pandai saja, sedangkan sebagian besar siswa lainnya nampak kurang antusias dalam mengikuti pelajaran.

Memperhatikan kenyataan tersebut, penulis dengan bantuan teman sejawat sepakat untuk mengadakan perbaikan pembelajaran siklus II dengan menerapkan pembelajaran Discovery melalui diskusi. Harapan dari penggunaan metode pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran siklus 2 nanti adalah adanya peningkatan aktifitas dan prestasi hasil belajar siswa.

Pemilihan metode diskusi dalam pembelajaran yang akan dilakukan pada pembelajaran siklus I, penulis temukan dalam Strategi Belajar dan Pembelajaran dalam pendapat Colin Rose dan Malcom J. Nichol (2002), apabila seorang guru mempelajari teknik- teknik belajar yang tepat khususnya bidang studi eksak sehingga menjadi gaya belajar

(14)

personal, maka kita akan belajar lebih alami, agar proses belajar berhasil serta mempengaruhi dalam berpikir (Clear Thinking) perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Menciptakan lingkungan belajar yang “rendah stress”, siswa tetap merasa aman jika melakukan suatu kesalahan atau tidak takut salah. Hal ini akan mempertinggi tingkat kesuksesan dalam belajar.

2) Memberikan jaminan belajar positif secara emosional, misalnya dengan mengembangkan kerjasama, rasa humor, dengan semangat dan dukungan yang antusias.

3) Merangsang otak untuk berpikir dan melakukan penyelidikan.

4) Adanya konsolidasi dari apa yang dipelajari.

4.1.2 Perbaikan Pembelajaran Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran siklus II diawali dengan melakukan persiapan melalui penelaahan kembali kedalaman materi ajar dan kesesuaian strategi pembelajaran menggunakan pendekatan Student Active Learning metode diskusi guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran.

Pemilihan metode diskusi dalam pembelajaran yang akan dilakukan pada pembelajaran siklus 2, penulis temukan dalam Strategi Belajar dan Pembelajaran dalam pendapat Colin Rose dan Malcom J. Nichol (2002), apabila seorang guru mempelajari teknik- teknik belajar yang tepat khususnya bidang studi eksak sehingga menjadi gaya belajar personal, maka kita akan belajar lebih alami, agar proses belajar berhasil serta mempengaruhi dalam berpikir (Clear Thinking) perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Menciptakan lingkungan belajar yang “rendah stress”, siswa tetap merasa aman jika melakukan suatu kesalahan atau tidak takut salah. Hal ini akan mempertinggi tingkat kesuksesan dalam belajar.

(15)

2) Memberikan jaminan belajar positif secara emosional, misalnya dengan mengembangkan kerjasama, rasa humor, dengan semangat dan dukungan yang antusias.

3) Merangsang otak untuk berpikir dan melakukan penyelidikan.

4) Adanya konsolidasi dari apa yang dipelajari.

Menurut Soenaryo (1989) diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang meliputi sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan tujuan berbagai pengalaman atau informasi mengambil suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah.

Karakteristik diskusi kelompok adalah: melibatkan kelompok yang anggotanya 4 – 6 siswa, berlangsung dalam interaksi secara bebas, tidak ada tekanan dan paksaan serta langsung, artinya semua kelompok mendapat kesempatan untuk berargumentasi, saling mendengar, dan berkomunikasi satu dengan yang lain, mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai dengan kerjasama anggota kelompok.

Sedangkan tujuan metode Diskusi memupuk keberanian anak untuk mengemukakan pendapat, meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi suatu masalah, memupuk perasaan toleransi, memberi kesempatan dan menghargai pendepat orang lain, siswa dapat menyumbangkan potensinya dalam menghadapi masalah bersama.

Melihat bahwa pembelajaran dengan metode diskusi sehingga membuat prestasi siswa meningkat, karena setiap siswa mempunyai kemampuan untuk berfikir inovatif.

Berdasarkan pengamatan terhadap perilaku siswa pada Siklus II telah menunjukkan peningkatan ke arah perubaikan yang diharapkan. Siswa aktif bertanya, berani mengeluarkan pendapat dan senang sekali apabila diberi tugas. Perubahan tingkah laku menurut Whiterington (1976) meliputi; perubahan ketrampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, dan pemahaman. Perubahan tingkah laku guru dalam proses pembelajaran Siklus 2 tampak maksimal dalam menggunakan keterampilan mengajar dalam kelas yaitu mampu menjabarkan bahan pengajaran dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang problematic untuk didiskusikan siswa.

Pola pembelajaran yang dibawakan guru sangat mempengaruhi ketuntasan belajar siswa, hal tersebut terbukti dalam upaya perbaikan pembelajaran dalam mata pelajaran IPA

(16)

dengan materi ajar ”Mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan di sekitar”.

dinyatakan berhasil.

Hal ini terbukti dengan peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal sudah mencapai tingkat ketuntasan pembelajaran yang diharapkan.

Pernyataan tersebut didukung dengan capaian hasil prestasi belajar siswa pada siklus II, dimana rata-rata kelas mencapai 87 dengan persentase ketuntasan mencapai 86,1%, dimana dari 31 siswa, sebanyak 27 siswa mampu mendapatkan nilai di atas nilai ketuntasan yang ditetapkan yaitu 75.

Tingkat keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dengan menentukan capaian hasil belajar dari dua pertemuan tindakan perbaikan pembelajaran siklus I dan II seperti yang ditampilkan dalam tabel capaian hasil belajar berikut ini :

Tabel 4.4

Capaian Hasil Belajar Dalam Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Tema : Diri Sendiri

Materi : Bagian utama tumbuhan Kelas / Semester : II / 1

No Siklus Jumlah

Nilai Nilai Rata-

Rata Persentase Ketuntasan

1 Pra Siklus 2180 70,3 54,9%

1 Siklus I 2250 74,8 64,5%

2 Siklus II 2670 86,1 87%

Gambar

Diagram Capaian Hasil Tes Formatif Tes Pembelajaran Awal  Keterangan:
Diagram Capaian Hasil Tes Formatif Tes Perbaikan Pembelajaran Siklus 1  Keterangan:
Diagram Capaian Hasil Tes Formatif Tes Perbaikan Pembelajaran Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka dapat dirumuskan suatu hipotesis yaitu: Ada pengaruh lama waktu kontak antara karbon aktif yang berasal dari tempurung

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui beberapa alasan dan analisa mengapa SMA N 1 Turi Sleman mengembangkan ProgramEkowisata Salto dalam rangka

Hasil analisis validasi media buku saku yang dilakukan oleh tujuh orang validator menyatakan bahwa buku saku hasil inventarisasi tumbuhan berpotensi tanaman hias

Sistem pakar yang didesain dengan e2gLite Expert System Shell untuk diagnosis penyakit THT, dapat bekerja sesuai yang diharapkan. Sistem dapat mengidentifikasikan 23 jenis penyakit

Perhatian terhadap pentingnya memperkuat pembangunan desa dengan strategi membangun Indonesia dari pinggiran atau dengan konsep desa membangun, adalah untuk

Untuk membantu anak dalam bersosialisasi, program bimbingan dan konseling di sekolah dasar sebaiknya memasukan kegiatan permainan kelompok, hasil penelitian Landreth

PESTEL adalah singkatan untuk politik (political), ekonomi (economical), sosial budaya (sosiocultural), teknologi (technollogical), lingkungan hidup (environment), dan hukum

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia