• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 132009047 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 132009047 BAB III"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

21 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimental. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2009). Dalam metode penelitian

eksperimen terdapat beberapa bentuk desain penelitian yaitu Pre-Experimental

Design, True-Experimental Design, Factorial Design dan Quasi Experimental Design.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan Quasi Experimental Design (eksperimen

semu).

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa yang melakukan perilaku

kenakalan seperti membolos, tidak disiplin dalam hal waktu dan berpakaian seragam,

sering membuat kegaduhan/ keributan di kelas, berkelahi, merokok dan

minum-minuman keras. Kemudian menggolongkan subyek penelitian menjadi dua kelompok

secara acak yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah itu kedua

kelompok diberi test awal/ pre test. Kelompok eksperimen merupakan kelompok

yang nantinya akan diberi perlakuan yaitu kegiatan layanan bimbingan dengan teknik

sosiodrama. Sementara kelompok kontrol tanpa perlakuan atau tidak mendapat

layanan bimbingan. Setelah kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan/ layanan

bimbingan, kedua kelompok baik eksperimen maupun kontrol diberi tes kembali

(2)

22

teknik analisis Mann Whitney untuk menentukan apakah layanan bimbingan dengan

[image:2.612.105.535.171.619.2]

teknik sosiodrama secara signifikan dapat mereduksi perilaku kenakalan remaja.

Gambar Rancangan Penelitian

Keterangan :

: Pre test/ tes awal untuk kelompok eksperimen.

: Pre test/ test awal untuk kelompok kontrol

X : Perlakuan (pelaksanaan layanan bimbingan dengan teknik sosiodrama)

– : Tanpa perlakuan (tidak mendapatkan layanan bimbingan)

: Post test/ tes akhir untuk kelompok eksperimen setelah diberi layanan

: Post test/ tes akhir untuk kelompok kontrol, tanpa perlakuan.

3.2Subjek Penelitian

Jumlah subjek penelitian ini adalah 19 siswa kelas XI SMA Theresiana

Salatiga yang memiliki permasalahan berkenaan dengan kenakalan remaja yang Kondisi

awal

Pre test

Treatment X

Kondisi akhir Post test

(3)

23

dilakukan pada kategori tinggi dan sedang. Subjek dibagi menjadi dua kelompok

secara acak yaitu 10 siswa kelompok eksperimen dan 9 siswa kelompok kontrol.

3.3Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian (Arikunto, 2002). Dalam penelitian terdapat bermacam-macam variabel,

pada penelitian ini penulis menggunakan dua variabel yaitu variabel independen dan

variabel dependen.

1. Variabel Independen (X), sering disebut sebagai variabel bebas dimana variabel

ini yang mempengaruhi atau penyebab, yang merubah. Pada penelitian ini sebagai

variabel bebas adalah teknik sosiodrama.

2. Variabel Dependen (Y), sering disebut variabel terikat yaitu yang dipengaruhi

atau diubah, yang keberadaanya bergantung pada variabel bebas. Pada penelitian

ini sebagai variabel terikat adalah perilaku kenakalan remaja.

3.4Definisi Operasional Penelitian

3.4.1 Perilaku kenakalan remaja

Perilaku kenakalan remaja dalam penelitian ini secara operasional

diartikan sebagai suatu tingkah laku atau perbuatan menyimpang yang

dilakukan oleh remaja seperti; tidak disiplin waktu dan berpakaian,

perkelahian, memalak, pengrusakan, berani melawan, pembuat keributan,

(4)

24 3.4.2 Teknik sosiodrama

Teknik sosiodrama dalam penelitian ini secara operasional diartikan

sebagai pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama

yaitu mendramakan suatu situasi sosial dimana terdapat remaja dengan

perilaku menyimpang yang dilakukannya lalu terdapat remaja/ individu yang

berperan sebagai orang tua, masyarakat, guru dan teman sebaya, lalu secara

bersama-sama mendiskusikan dan memecahkan suatu permasalahan yang ada

dalam drama tersebut.

3.5Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menyebarkan skala sikap perilaku kenakalan remaja.

Adapun kisi-kisi instrument skala sikap perilaku kenakalan remaja adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kenakalan Remaja Berdasarkan Teori Jensen (dalam Sarwono, 2000)

Variabel Sub variabel Indikator No. item

Favourable No. item Unfavourable Perilaku Kenakalan Remaja 1. Kenakalan yang melawan status sebagai 1.1 Membolos 1.2 Terlambat

(5)

25 pelajar. 2. Kenakalan yang melawan status orang tua 1.6 Merusak fasilitas sekolah 1.7 Berkelahi 1.8 Memalak/ meminta paksa barang milik teman. 1.9 Merokok 1.10 Minum-minuman keras

2.1 Kabur dari rumah/ minggat

2.2 Membantah

perintah

2.3 Pemberontak

2.4 Berani pada orang tua 2.5 Berkata-kata

kasar

2.6 Tidak hormat

6, 38 7, 39 8, 40 9, 41 10, 42 11, 43 12, 44 13, 45 14, 46 15, 47 16, 48 22, 54 23, 55 24, 56 25, 57 26, 58 27, 59 28, 60 29, 61 30, 62 31, 63 32, 64

3.6Uji Instrumen

Sebelum penelitian dilaksanakan, uji coba/ try out instrumen perlu dilakukan

terlebih dahulu. Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas

instrumen yang akan digunakan sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan,

instrumen layak untuk disebar dan digunakan dalam penelitian.

Instrumen skala sikap perilaku kenakalan remaja dalam penelitian ini, diuji

cobakan kepada siswa yang memiliki karakteristik yang sama sesuai dengan subjek

penelitian. Pelaksanaan uji coba instrumen dilakukan pada hari sabtu, tanggal 27

Oktober 2012 terhadap 41 siswa kelas XI SMA Bopkri 02 Kelet, Jepara. Dari 41

(6)

26

Kemudian instrumen diolah dan dianalisis dengan menggunakana bantuan program

SPSS versi 11.5 for windows.

3.6.1 Validitas

Menurut Azwar (2000) validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu alata

ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya. Artinya sejauh mana skala itu mampu

mengukur atribut yang dirancang untuk mengukurnya. Batasan valid dan tidaknya

suatu instrumen menurut Azwar (2000) adalah mempunyai koefisien korelasi ≥ 0,30. Berdasarkan pedoman validitas diatas, setelah instrumen diolah dan dianalisis

diperoleh hasil dari 64 item terdapat 7 item yang tidak valid yaitu item no 3 dengan

koefisien korelasi 0,27, item no 5 dengan koefisien korelasi 0,16, no item 12 dengan

koefisien korelasi 0,23, no item 14 dengan koefisien korelasi 0,28, item no 15 dengan

koefisien korelasi 0,13, no item 37 dan 47 dengan koefisien korelasi 0,27. Kemudian

ketujuh item yang tidak valid tersebut dihilangkan sehingga menjadi 57 item, setelah

itu dianalisis kembali dan diperoleh hasil bahwa 57 item valid.

3.6.2 Reliabilitas

Menurut Azwar (2000) reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran

dapat dipercaya. Suatu instrument dikatakan reliabel jika koefisien reliabilitas berada

dalam rentang angka 0 – 1,00. Instrumen dengan koefisien reliabilitas ≥ 0,90 dikatakan memiliki tingkat reliabilitas tinggi.

Sedangkan menurut Hadi (1993) dalam pengertian reliabel berarti ajeg atau

konstan, yang dalam hal ini adalah kekonstanan skor atau hasil pengukuran. Suatu

instrument dikatakan reliabel didasarkan pada interpretasi nilai r sebagai berikut :

(7)

27

2. Nilai α 0,60 – 0,79 dikatakan memiliki tingkat reliabilitas cukup 3. Nilai α 0,40 – 0,59 dikatakan memiliki tingkat reliabilitas agak rendah 4. Nilai α 0,20 – 0,39 dikatakan memiliki tingkat reliabilitas rendah

5. Nilai α 0,00 – 0,19 dikatakan memiliki tingkat reliabilitas sangat rendah Berpedoman pada tolak ukur interpretasi suatu instrumen dikatakan reliabel,

dari hasil uji instrumen yang telah dilakukan diperoleh reliabilitas koefisien Alpha

Crobanch’sα = 0,9565, setelah item yang tidak valid dihilangkan reliabilitas menjadi

0,9585. Dengan demikian skala perilaku kenakalan remaja dalam penelitian ini

memiliki reliabilitas tinggi dan sudah memenuhi syarat sehingga dapat digunakan.

3.7Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non

parametrik, dengan menggunakan uji beda Mann-Whitney karena mengacu pada dua

variabel data tidak berhubungan/ independent, dengan skala data ordinal.

Gambar

Gambar Rancangan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji non-parametrik Mann-Whitney U Test seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini menunjukkan

parametrik dengan uji Mann-Whitney.. Analisis Data Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis Siswa. Data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan

Tabel 4.11 Hasil Uji Non-Parametrik Mann-Whitney U Skor Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis

Hasil uji normalitas didapatkan sebaran data tidak normal karena nilai p masih <0,05 maka uji analisis dilanjutkan dengan menggunakan uji non parametrik mann whitney

Analisa bivariat pada penelitian ini menggunakan uji beda non parametrik test yaitu uji Mann-Whitney dengan hasil nilai signifikansi 0.000 yang artinya p <

Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan distribusi frekuensi dan uji beda non parametrik U-Mann Whitney dengan bantuan SPSS 12.00 Hasil penelitian

Untuk mengetahui perbedaan rerata jenis kelamin responden digunakan uji alternative non parametrik Mann- Whitney dan didapatkan P value = 0,342 yang menunjukkan

Uji Mann Whitney • Jika data TIDAK TERSEBAR NORMAL, maka TIDAK BOLEH menggunakan Uji T • Uji yang harus dipakai pada DATA TIDAK NORMAL adalah Uji Non Parametrik, yaitu Uji Mann