• Tidak ada hasil yang ditemukan

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA DI SMP NEGERI 2 MLATI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA DI SMP NEGERI 2 MLATI."

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA DI SMP NEGERI 2 MLATI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Seni Musik

oleh

Hanum Kurnia Sari NIM 10208244027

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v

Persembahan

Skripsi ini, dipersembahkan kepada:

 Kedua orang tuaku, Drs. Sigit Budi Nurani dan Ida Wuryani.  Ketiga adikku, Handini Nur Istanti, Handika Nur Putranti, dan Hanif

(6)

vi MOTTO

“Restu dan Do’a Orang Tua Adalah Kunci Menuju Jalan

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan berkah rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan berbagai pihak. Untuk itu, saya menyampaikan terimakasih kepada :

1. Drs. Cipto Budy Handoyo, M.Pd. selaku Pembimbing I, atas arahan dan bimbingannya dalam penyelesaian skripsi ini;

2. Drijastuti Jogjaningrum, S.Sn. M.A. selaku Pembimbing II, atas kesabaran dan bimbingan yang diberikan selama penulisan skripsi ini;

3. Rini Trimurti MG, S.Pd, M.Hum. selaku Kepala Sekolah SMP N 2 Mlati, yang telah memberi izin penulisan;

4. Dwi Purwaningsih, S.Pd. selaku guru Seni Budaya SMP N 2 Mlati yang telah membantu pelaksanaan penulisan;

5. Siswa SMP N 2 Mlati, yang bersedia membantu jalannya penulisan; 6. Keluarga besar HIMASIK G, yang telah memberi semangat selama

penyeleseain skripsi ini;

7. Ariya Akbarian, yang sudah setia menjadi teman keluh kesah selama ini, dan

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini sudah barang tentu masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun guna lebih baiknya skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis selanjutnya, serta dapat membantu dalam meningkatkan minat siswa terhadap berbagai jenis musik.

Yogyakarta, Desember 2015

(8)

viii

BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka ... 6

1. Minat ... 6

a. Pengertian Minat ... 6

b. Fungsi Minat ... 8

c. Faktor-Faktor Yang Mendasari Timbulnya Minat ... 8

d. Ciri-Ciri Minat ... 9

2. Ekstrakurikuler ... 10

3. Paduan Suara ... 12

B. Penelitian yang Relevan ... 16

(9)

ix BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ... 18

B. Variabel Penelitian ... 18

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 19

D. Populasi Penelitian ... 19

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 19

1. Teknik Pengumpulan Data ... 19

2. Instrumen Penelitian ... 20

F. Validitas dan Reabilitas ... 22

1. Validitas Instrumen ... 22

2. Reabilitas Instrumen ... 26

G. Teknik Analisis Data ... 27

H. Definisi Operasional Variabel ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 30

1. Data Hasil Kuesioner ... 30

2. Distribusi Frekuensi Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara ... 33

C. Keterbatasan Penelitian ... 53

D. Saran-Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-Kisi Angket ... 21

Tabel 2. Tabel Skor Positif ... 22

Tabel 3. Tabel Skor Negatif ... 22

Tabel 4. Uji Validitas Instrumen ... 23

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen ... 26

Tabel 6. Pengkategorian Nilai Berdasarkan SD dan Mean ... 28

Tabel 7. Data Faktor Yang Mempengaruhi Minat Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara ... 31

Tabel 8. Mean, Median, Modus, Standar Deviasi pada indikator ... 32

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati Berdasarkan Faktor Internal ... 34

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati Berdasarkan Indikator Perhatian .... 36

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati Berdasarkan Indikator Rasa Senang ... 38

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati Berdasarkan Indikator Aktivitas .... 40

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati Berdasarkan Faktor Eksternal ... 42

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Histogram Faktor yang mempengaruhi Siswa Terhadap Ekstrakurikuler

Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati ... 33

Gambar 2. Histogram Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Faktor Internal ... 35

Gambar 3. Histogram Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Indikator Perhatian ... 37

Gambar 4. Histogram Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Indikator Rasa Senang ... 39

Gambar 5. Histogram Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Indikator Aktivitas ... 42

Gambar 6. Histogram Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Faktor Eksternal ... 43

Gambar 7. Histogram Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Indikator Peran Guru ... 45

Gambar 8. Histogram Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Indikator Fasilitas ... 47

Gambar 9. Siswa kelas VIII C mengisi kesioner Uji Validitas ... 87

Gambar 10. Siswa kelas VIII C mengisi kesioner Uji Validitas ... 87

Gambar 11. Responden mengerjakan kuesioner ... 88

Gambar 12. Responden mengerjakan kuesioner ... 88

Gambar 13. Responden mengerjakan kuesioner ... 89

Gambar 14. Responden mengerjakan kuesioner ... 89

Gambar 15. Responden mengerjakan kuesioner ... 90

(12)

xii

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA DI SMP NEGERI 2 MLATI

Oleh Hanum Kurnia Sari NIM 10208244027

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan minat siswa yang paling dominan terhadap ekstrakurikuler paduan suara. Dalam penelitian ini terdapat lima indikator yaitu indikator perhatian, rasa senang, aktivitas, peran guru, dan fasilitas.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis survey. Populasi penelitian adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler paduan suara di SMP Negeri 2 Mlati yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji validitas menggunakan korelasi product moment dan uji reliabilitas menggunakan teknik alpha cronbach. Kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan persentase.

Hasil penelitian menunjukan bahwa minat siswa yang paling dominan dalam mengikuti ekstrakurikuler paduan suara di SMP Negeri 2 Mlati adalah peran guru, hal ini dibuktikan dengan hasil jumlah siswa dan persentase pada indikator peran guru yaitu diperoleh 17 siswa (60,71%) dari 28 siswa. Kemudian diikuti oleh indikator perhatian 15 siswa (53,57%), rasa senang sebesar 15 siswa (53,57%), aktivitas sebesar 13 siswa (46,43%), dan fasilitas 13 siswa (46,43%).

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sekolah merupakan suatu lembaga yang dirancang untuk memberikan pendidikan kepada siswa di bawah pengawasan guru. Sekolah dapat membantu menumbuhkembangkan potensi dasar yang dimiliki oleh siswa, tidak hanya dalam aspek intelektual namun sikap dan tingkah laku serta kemampuan keterampilan juga dikedepankan.

Dalam mewujudkan pendidikan yang baik proses pendidikan memberi kesempatan lebih kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan dan minatnya. Di samping itu siswa, harus memiliki minat luas dalam kehidupan, kecerdasan yang sesuai dengan bakat dan minatnya, serta rasa tanggung jawab terhadap lingkungannya. Hal ini agar tercipta generasi emas yang inovatif dan kreatif.

(14)

2

memilih kegiatan ekstrakurikuler di sekolahan. Mereka akan memilih kegiatan yang disenangi dan dianggap menarik perhatian untuk dilakukan.

Ekstrakurikuler adalah salah satu wadah yang menjadi pembinaan siswa di sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler diharapkan dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman. Dalam prosesnya, kegiatan ekstrakurikuler memberi kesempatan para siswa untuk memperoleh beragam pengalaman konkret yang bermanfaat bagi mereka. Kegiatan ekstrakurikuler mengarah pada pemberian beragam pengalaman hidup dan pembentukan karakter. Kegiatan ekstrakurikuler atau yang sering disebut dengan “ekskul” ini merupakan suatu kegiatan belajar yang sangat potensial untuk menciptakan siswa yang kreatif, inovatif, dan berprestasi. Oleh karena itu, kegiatan ekstrakurikuler lebih sesuai untuk digunakan sebagai media penanaman nilai-nilai kehidupan pada siswa karena melalui kegiatan ekstrakurikuler yang beragam siswa dapat mengembangkan bakat, minat, dan kemampuannya.

(15)

3

mancanegara. Selain pengalaman estetika yang diperoleh melalui ekstrakurikuler kesenian, siswa juga dapat mengembangkan keinginan untuk maju, khususnya dalam bidang seni. Nilai-nilai yang dapat ditanamkan pada siswa dalam ekstrakurikuler kesenian ini meliputi cinta tanah air, disiplin, toleransi, rasa saling menghargai, menghormati kreativitas dan budaya orang lain.

Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan di luar kegiatan jam belajar siswa di sekolah. Biasanya sekolah mengadakan kegiatan ekstrakurikuler pada sore hari setelah jam belajar mengajar selesai. Namun berbeda dengan ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Mlati. Dari studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh penulis didapatkan informasi bahwa kegiatan ektrakurikuler diadakan pada pagi hari setiap hari sabtu sebelum proses belajar mengajar dimulai yaitu pada pukul 06.45 sampai dengan 08.15 WIB, dan setiap siswa kelas VII dan VIII harus mengikuti satu ekstrakurikuler yang ditawarkan oleh pihak sekolah. Sekolah meyakini bahwa setiap anak mempunyai potensi bakat yang perlu digali dan dibimbing. Untuk itu kegiatan ektrakurikuler ini wajib diikuti oleh setiap siswa. SMP Negeri 2 Mlati mengganti nama ektrakurikuler ini dengan nama pengembangan diri. Pengembangan diri ini sama artinya dengan kegiatan ektrakurikuler di sekolah-sekolah lainnya, yang tujuannya untuk menggali dan mengembangkan bakat, serta potensi siwa agar lebih terarah.

(16)

4

Penulis ingin mengetahui faktor apa yang mempengaruhi mereka dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paduan suara karena dari studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada bulan Oktober 2014 anggota paduan suara di SMP Negeri 2 Mlati hanya berjumlah 12 siswa, dan pada bulan Maret 2015 anggota paduan suara di sekolah tersebut berjumlah 28 siswa, maka dari itu penulis melakukan penulisan yang berjudul “Minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara di SMP Negeri 2 Mlati Yogyakarta.”Apabila dapat diketahui faktor yang dominan, maka faktor tersebut dapat dijadikan suatu usaha untuk semakin lebih meningkatkan minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara.

B. Identifikasi Masalah

Berkaitan dengan hal-hal yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah dan uraian di atas mengenai Minat Siswa SMP Negeri 2 Mlati Yogyakarta Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Paduan Suara, maka identifikasi masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Dalam mengajar, guru mengajar secara teoritis.

2. Siswa kurang perhatian terhadap ekstrakurikuler paduan suara. 3. Sebagian siswa kurang memahami dalam membaca notasi.

4. Kurangnya kontribusi sekolah dalam memberikan fasilitas yang memadai. C. Batasan Masalah

(17)

5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu apa faktor dominan yang mendorong siswa SMP Negeri 2 Mlati berminat mengikuti ekstrakurikuler paduan suara?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara di SMP Negeri 2 Mlati Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis, sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan atau masukan untuk menjadi referensi dalam penulisan selanjutnya.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan serta menambah wawasan pembaca terkait minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara.

2. Secara Praktis

a. Dapat memberi inspirasi pada guru dan sekolah untuk melaksanakan peningkatan efektivitas pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara

(18)

6 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka

1. Minat

a. Pengertian minat

Minat adalah suatu keadaan di mana seseorang mempunyai perhatian terhadap suatu hal dengan disertai suatu keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikannya lebih lanjut. (Walgito, 1981:38). Sardiman (1988:76) berpendapat bahwa minat merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Hal tersebut juga di kemukakan oleh Crow yang dikutip dalam Imam Muchoyar (1991:7), bahwa minat adalah sebagai kekuatan pendorong (monivating force) yang menyebabkan individu memberikan perhatian kepada seseorang. Sejalan dengan itu, Abror (1989:136-141) menjelaskan bahwa, seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu itu memiliki beberapa unsur yaitu sikap, kemauan, ketertarikan, dorongan, ketekunan, dan perhatian.

(19)

7

demikian minat merupakan pendorong dari dalam diri seseorang yang melakukan kegiatan, dalam hal ini kegiatan ekstrakurikuler paduan suara.

Selanjutnya menurut Suryabrata (1988:109) minat sebagai kecenderungan dari dalam individu untuk tertarik pada suatu objek atau menyenangi suatu objek. Timbulnya minat terhadap suatu objek ini ditandai dengan adanya rasa senang atau tertarik. Jadi boleh dikatakan orang yang berminat terhadap sesuatu maka seseorang tersebut akan merasa senang atau tertarik terhadap objek yang diminati tersebut.

Menurut Winkel (1984:30) minat diartikan sebagai kecenderungan yang menetap dalam objek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tersebut. Timbulnya kesadaran seseorang akan arti pentingnya objek yang diminatinya itu berkaitan dengan kebutuhannya.

(20)

8

b. Fungsi minat

Minat dalam diri manusia memiliki fungsi tertentu yaitu, dalam hubungannya dengan pemusatan perhatian, minat mempunyai peranan dalam melahirkan perhatian yang serta merta, memudahkan terciptanya pemusatan perhatian, dan mencegah gangguan perhatian dari luar. (Gie, 2004:57). Bila individu telah mempunyai minat terhadap sesuatu objek, maka terhadap objek itu biasanya timbul perhatian yang spontan, secara otomatis perhatian itu akan timbul. Misalnya bila seseorang mempunyai minat terhadap sesuatu obyek, maka secara spontan perhatiannya akan tertuju kepada obyek tersebut.

c. Faktor-faktor yang mendasari timbulnya minat

Sumarna dalam Novaningrum, (2010:13) mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi minat adalah:

1. Faktor dalam (subjektif) yang meliputi pembawaan, kebutuhan objektif, tingkat perkembangan, dan keadaan fisik,

2. Faktor dari luar meliputi lingkungan, kesempatan, dan rangsangan.

Minat timbul bila ada perhatian dengan kata lain minat merupakan sebab dan akibat dari perhatian. Menurut Wetherrington (1983:186) minat adalah seseorang yang mempunyai perhatian terhadap sesuatu yang dipelajari maka ia mempunyai sikap yang positif dan merasa senang terhadap hal tersebut. Minat timbul karena adanya faktor intern dan ekstern yang menentukan minat seseorang. Menurut Hadinoto (1998:188) ada dua faktor yang mempengaruhi minat seseorang, yaitu:

(21)

9

datang dari diri mereka sendiri. Orang tersebut senang melakukan kegiatan tersebut.

2. Faktor dari luar (ekternal) yaitu berarti bahwa suatu perbuatan dilakukan atas dasar dorongan atau pelaksanaan dari luar. Dalam hal ini minat itu muncul karena adanya dorongan dari luar maupun pengaruh dari luar.

Beberapa indikator minat dari dalam individu maupun dari luar individu yaitu:

1. Rasa senang 2. Perhatian 3. Aktivitas

4. Peran guru atau pelatih 5. Fasilitas

Dari pendapat para ahli tersebut dapat diasumsikan bahwa timbulnya minat seseorang itu disebabkan oleh beberapa faktor penting. Seseorang dapat berminat terhadap sesuatu karena adanya faktor-faktor tertentu yaitu faktor internal maupun eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari diri individu seperti perhatian, perasaan senang dan aktivitas. Dalam hal minat ini rasa perhatian terhadap suatu kegiatan muncul karena adanya perasaan senang dan kemudian orang tersebut melakukan aktivitas atau kegiatan itu. Faktor eksternal yaitu faktor yang muncul karena adanya dorongan dari luar, seperti peran guru, lingkungan, keluarga, fasilitas. Dalam hal minat ini peran guru, dan fasilitas mempengaruhi minat seorang individu terhadap suatu objek.

d. Ciri Minat

Minat pada diri seseorang terhadap sesuatu keinginan atau objek dapat dilihat dengan memperhatikan beberapa ciri-ciri minat. Semakin besarnya minat siswa terhadap suatu objek maka akan lebih mudah dalam memahami objek tersebut dan bersungguh- sungguh dalam melaksanakan hal tersebut.

(22)

10

1. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus-menerus.

2. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminatinya.

3. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati, ada rasa ketertarikan pada suaru aktivitas yang diminati.

4. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya. 5. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan ciri agar seseorang dikatakan berminat terhadap suatu objek yaitu seseorang mempunyai kecenderungan untuk memperhatikan suatu objek agar dapat dikenang dan dipelajari kembali. Kedua mempunyai rasa senang terhadap objek yang diminati. Apabila seseorang tidak senang terhadap suatu objek maka dapat dikatakan tidak berminat. Ketiga merasa bangga dan puas ketika melihat atau melakukan aktivitas yang diminatinya. Berpartisipasi aktif dalam setiap aktivitas yang diminati.

2. Ekstrakurikuler

Pengertian ekstrakurikuler secara umum mengandung pengertian kegiatan non-pelajaran formal yang dilakukan siswa sekolah, dan umumnya di luar jam belajar kurikulum standar. Searah dengan pengertian tersebut, ekstrakurikuler di sekolah merupakan kegiatan yang bernilai tambahan, sebagai pendamping pelajaran yang diberikan pihak sekolah kepada siswa siswinya. Hal ini didukung oleh pendapat Shaleh (2005:170) yang menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, pengetahuan, bimbingan dan pembiasaan siswa agar memiliki pengetahuan dasar penunjang.

(23)

11

wawasan pengetahuan dan kemampuan siswa. Kemudian menurut Saputra dalam Susanto (1996 : 15) kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran sekolah, mempunyai tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antar mata pelajaran, bakat dan minat. Dengan memperluas pengetahuan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler ini dapat mengembangkan bakat, kecerdasan dan kreatifitas siswa.

Bedasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di sekolah yang dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa. Kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dengan kebutuhan pengetahuan, pengembangan, bimbingan dan pembiasaan siswa agar memiliki pengetahuan dasar penunjang untuk memperkaya dan memperluas wawasan dan kemampuan siswa.

Kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan kegiatan belajar di luar sekolah memiliki nilai-nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian siswa. Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menurut Saputra dalam Susanto (1996 : 15) adalah

(1) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, afektif dan psikomotor.

(2) Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembiasaan manusia manusia seutuhnya yang positif.

(3) Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

(24)

12

Selanjutnya menurut Suryabrata (2009:290) kegiatan ekstrakurikuler dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu:

(1) Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat rutin atau berkelanjutan yaitu jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan terus-menerus selama satu periode tertentu. Untuk menyelesaikan satu progam kegiatan ekstrakurikuler ini biasanya diperlukan waktu yang lama.

(2) Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat periodik atau sesaat, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan waktu-waktu tertentu saja.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler terbagi menjadi dua jenis yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan secara rutin atau terus-menerus selama satu periode dan ada juga kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu saja yang bersifat periodik.

3. Paduan Suara

Paduan suara (choir) adalah satuan vokal yang dalam penampilannya berbagi menjadi beberapa jalur suara, masing-masing suara sopran, alto, tenor, bass (SATB). (Banoe, 2003:320). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1987:635) disebutkan bahwa paduan suara adalah nyanyian bersama, biasanya terdiri atas suara sopran, alto, tenor, bass.

Menurut Sitompul (1981:1) bahwa suatu paduan suara merupakan himpunan dari sejumlah penyanyi yang dikelompok-kelompokan menurut suaranya secara umum yaitu sopran, alto, tenor, bass. Selanjutnya menurut Sitompul (1981: 1) jenis-jenis suara dibagi menjadi berikut:

(25)

13

2. Untuk laki-laki dewasa : tenor, bariton, bas.

Jenis-jenis suara ini satu sama lain berbeda warna suara atau timbre. Paduan suara adalah penyajian musik vokal yang terdiri dari 15 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang dibawakan (Pramayuda, 2010:63)

Prier (2010:13) membagi 4 jenis paduan suara, tetapi umumnya yang dipakai di Indonesia ada 3 berdasarkan jumlah yang ideal yaitu,

(1) Paduan Suara Anak-anak, jumlah anggota: sebaiknya antara 40-50 anak.

(2) Paduan Suara Remaja, jumlah anggota: sebaiknya antara 15-50 orang. (3) Paduan Suara Dewasa (untuk usia 18 tahun ke atas), jumlah

anggota:setidak-tidaknya 20 anggota dan tidak ada batas maksimum. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa paduan suara merupakan penyajian musik vokal lebih dari 15 orang menjadi satu kesatuan yang biasanya tersusun dari 4 kategori suara yaitu, sopran, alto, tenor, bass (S-A-T-B).

Bernyanyi dalam paduan suara tentunya terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu berkaitan dengan sikap tubuh, pernapasan, pengucapan atau artikulasi, resonansi, phrasering, ekspresi dan interpretasi atau pembawaan (Sugeng,1981). Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sikap tubuh

(26)

14

2. Pernafasan

Bernafas merupakan kegiatan yang sangat alami dan wajar dalam kehidupan manusia. Dalam bernyanyi, pernafasan yang benar serta tepat menjadi faktor penting bagi keberhasilan seorang penyanyi. Dalam teknik pernafasan menurut Widyastuti (2007:6) ada tiga yaitu; Pernafasan Dada, Pernafasan Bahu, Pernafasan Diafragma.

1. Pernafasaan Dada

Pernafasan dada, di sini udara sepenuhnya masuk ke dalam paru – paru sehingga rongga dada membusung ke depan. Aktivitas ini tampak apabila seseorang melakukan ini, dadanya yang turun naik.

2. Pernafasan Bahu

Pernafasan dada, di sini udara sepenuhnya masuk ke dalam paru – paru sehingga rongga dada membusung ke depan. Aktivitas ini tampak apabila seseorang melakukan ini, dadanya yang turun naik.

3. Pernafasan Diafragma

Pernafasan diafragma, sebenarnya orang sering menyebutnya pernafasan perut. Pernafasan ini terlihat pada orang yang sedang tidur. Aktivitas ini agak sulit diamati secara nyata pada saat posisi berdiri. 3. Artikulasi

Menyanyi adalah menyampaikan suatu pesan pada pendengar melalui suatu karya yang melibatkan indra pengucap. Hal senada juga ditegaskan oleh Subakdhi yang menyatakan “pada waktu menyanyi ucapan harus jelas agar mudah

ditangkap maksudnya dan enak didengar” (Subakdhi,1980:2) 4. Resonansi

(27)

15

kepala. Resonan tengah yakni mulut, pharynx/yakni belakang mulut dan resonan bawah yakni dada (Widyastuti, 2007:12).

5. Ekspresi dan Interpretasi

(28)

16

B. Penulisan Yang Relevan

Penelitian yang relevan terkait dengan penulisan ini antara lain adalah: 1. Hasil penelitian Widi Krisnato (2003) yang berjudul “Minat Siswa Perempuan

dan Laki-laki Terhadap Prestasi Belajar Seni Musik di SLTP N 1 Sambi Boyolali. Menyatakan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat siswa terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran seni musik dan minat belajar siswa perempuan lebih tinggi dibanding dengan minat siswa laki-laki pada mata pelajaran seni musik di SLTP N 1 Sambi Boyolali kelas 2 semester ganjil.

2. Penelitian Eka Novianingrum (2010) yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kurangnya Minat siswa Laki-laki Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Tari di SMP N 1 Tanjungsari Gunung Kidul” dengan hasil penelitian yaitu bahwa faktor yang menyebabkan kurangnya minat siswa laki-laki terhadap kegiatan ekstrakurikuler seni tari adalah tidak adanya rasa senang terhadap ekstrakurikuler seni tari, dan tidak adanya perhatian serta kemauan dari siswa.

(29)

17

A. Kerangka Pikir

Berdasarkan kajian teori, minat merupakan suatu kecenderungan yang menyebabkan rasa tertarik kemudian senang terhadap suatu obyek tertentu tanpa ada yang menyuruh. Seseorang yang berminat akan melakukan aktivitas karena suatu kebutuhan perasaan seseorang dan ingin memperoleh pengalaman dalam hal ini terhadap ekstrakurikuler paduan suara.

Minat setiap individu terhadap suatu hal tidak sama, ada yang minatnya tinggi ada pula yang minatnya rendah. Dalam hal minat ini, pemusatan perhatian terhadap sesuatu kegiatan muncul karena adanya perasaan senang dan kemudian orang tersebut melakukan suatu aktivitas atau kegiatan.

(30)

18 BAB III

METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis survey. Survey itu sendiri ditujukan untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi. Adapun jenis survey yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey deskriptif. Hal ini dimaksudkan untuk menggambarkan data tentang faktor apa yang mempengaruhi minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi atau gambaran dari sekelompok orang melalui angket atau kuesioner yang diberikan responden, dalam kasus ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi minat siswa terhadap eskrakurikuler paduan suara di SMP Negeri 2 Mlati.

B. Variabel Penelitian

(31)

19

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII dan VIII yang mengikuti ekstrakurukuler paduan suara di SMP Negeri 2 Mlati, Yogyakarta. Pengisian angket dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2015.

D. Populasi Penelitian

Populasi merupakan objek informasi atau kelompok yang menjadi sasaran penelitian yang menjadi perhatian untuk menarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 2 Mlati yang mengikuti ekstrakurikuler paduan suara berjumlah 28 siswa yang terbagi atas 8 kelas yaitu, 4 kelas VII dan 4 kelas VIII. Oleh karena penelitian ini merupakan penelitian populasi, maka dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner/ angket. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dikarenakan lebih praktis dan efisien karena dalam waktu singkat penulis dapat memperoleh data dari responden. Teknik pengumpulan datanya adalah sebagai berikut:

1. Penulis meminta identitas sampel responden siswa SMP N 2 Mlati.

2. Penulis memberikan kuisioner penulisan dan mohon bantuan untuk mengisi kuisioner tersebut.

(32)

20

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data untuk mempermudah proses penulisan, sehingga data yang didapatkan lebih lengkap dan mudah diolah (Arikunto, 2006:160). Instrumen dalam penelitian ini penulis menggunakan angket atau kuesioner untuk mengumpulkan data.

Kuesioner atau angket merupakan variasi jenis istrumen penelitian. Penelitian ini menggunakan angket (kuesioner tertutup) agar dapat memudahkan siswa atau responden untuk menjawabnya. Metode angket digunakan untuk mengungkap data dari variabel faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler paduan suara. Responden dalam hal ini siswa dapat memberikan tanda centang pada kolom atau tempat yang sesuai. Instrumen yang akan digunakan oleh penulis untuk melakukan penelitian tentang minat siswa adalah dengan angket yang terdiri dari 40 butir soal dengan 4 jawaban alternatif.

(33)

21

Tabel 1. Kisi-kisi Angket

Variabel Faktor Faktor yang mendasar/

Indikator

Butir soal Jumlah

(34)

22

Tabel 2 : Tabel skor positif

Pernyataan Skor

Sangat Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Tabel 3 : Tabel skor negatif

Pernyataan Skor

Sangat Setuju (SS) 1

Setuju (S) 2

Tidak Setuju (TS) 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 4

F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Instrumen

(35)

23

∑ ∑ ∑

√ ∑

Keterangan Rumus :

- rxy : koefisien korelasi suatu butir - n : Jumlah responden

- x : Skor variabel (jawaban responden) - y : Skor total variabel untuk responden n

Butir Angket yang sahih atau valid apabila mempunyai r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5% dengan N = 28 ( N = jumlah responden ujicoba), instrumen dikatakan valid apabila r hit ≥ r tabel (0,374). Apabila indeks daya pembeda < 0,374 berarti butir kurang baik “tidak valid” dan perlu dihilangkan. Adapun hasil penghitungan terhadap instrumen berupa kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Uji Validitas Instrumen

No Instrumen

r hit > 0,374 (valid)

Valid/ Tidak Valid

1 Butir 1 0,825** Valid

2 Butir 2 0,668** Valid

3 Butir 3 0,460* Valid

(36)
(37)

25

No Instrumen

r hit > 0,374 (valid)

Valid/ Tidak Valid

25 Butir 25 0,220 Tidak Valid

26 Butir 26 0,011 Tidak Valid

27 Butir 27 0,573** Valid

28 Butir 28 0,472* Valid

29 Butir 29 0,439* Valid

30 Butir 30 0,575** Valid

31 Butir 31 0,282 Tidak Valid

32 Butir 32 0,721** Valid

33 Butir 33 0,746** Valid

34 Butir 34 0,577** Valid

35 Butir 35 0,584** Valid

36 Butir 36 0,224 Tidak Valid

37 Butir 37 0,325 Tidak VAlid

38 Butir 38 0,489** Valid

39 Butir 39 0,350 Tidak Valid

(38)

26

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Jumlah Butir

Awal

Jumlah Butir Gugur

No. Butir Gugur Jumlah Butir Valid

X

40

7

21, 25, 26, 31,

36, 37, 39

33

Berdasarkan hasil tersebut, sejumlah 7 butir pernyataan yang gugur dihapus, dan 33 butir pernyataan lainnya digunakan sebagai instrumen penulisan mewakili 5 indikator.

2. Reliabilitas Instrumen

Suatu instrumen dikatakan mempunyai reliabilias apabila instrumen itu cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena itu instumen sudah cukup baik Arikunto (2006:178). Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan.

Dalam penelitian ini, reliabilitas instrumen diukur menggunakan rumus

Alpha Cronbach.Adapun rumusnya sebagai berikut : (Siregar, 2012:175)

= [

[

Ket:

- : reliabilitas instrumen

- k : banyaknya butir pertanyaan/ banyaknya soal - ∑ : jumlah varians butir

(39)

27

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini bila koefisien reliabilitas ( 11) > 0,924. Berdasarkan hasil penghitungan dengan rumus tersebut diperoleh data koefisien sebesar 0,941. Koefesien tersebut terbukti lebih dari 0,924 (0,941>0.924). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen dalam penelitian ini reliabel dan layak digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, data yang didapat berupa data yang berasal dari angket atau kuesioner, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisis deskriptif dan presentase. Sugiyono (2010: 207) menerangkan bahwa, statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Untuk mengetahui apakah siswa menganggap faktor tertentu berpengaruh terhadap minatnya atau tidak apabila skor setiap responden lebih besar dari mean empirik/konkret pada setiap indikator. Maka dari itu perlu adanya batasan sebagai berikut:

a. Siswa dikatakan positif pada faktor tertentu apabila ia memiliki skor lebih besar dari mean empirik.

(40)

28

Adapun rumus, (Azwar, 2015:17):

Ket:

∑ : Jumlah total skor : Banyaknya responden

Setelah data dianalisis kemudian dikategorikan menjadi lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Pengkategorian dengan 5 kategori dapat disusun menggunakan nilai standar deviasi (SD) dan rata-rata (mean) sebagai berikut:

Tabel 6: Pengkategorian Nilai berdasarkan SD dan Mean

No. Rumus Kategori

1 X > M + 1,5 SD Sangat Tinggi 2 M + 0,5 SD < X ≤ M + 1,5 SD Tinggi 3 M - 0,5 SD < X ≤ M + 0,5 SD Sedang 4 M - 1,5 SD < X ≤ M - 0,5 SD Rendah 5 X ≤ M – 1,5 SD Sangat Rendah

Keterangan: X = Nilai M = Mean

SD = Standar Deviasi

(41)

29

terkumpul dianalisis dalam bentuk persentase. Untuk mencari besarnya frekuensi relative (persentase) dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

P : Prosentase

F : Frekuensi jawaban responden

N : Number of Case (Jumlah responden). H. Devinisi Operasional Variabel

(42)

30 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, sehingga keadaan objek digambarkan sesuai dengan data yang diperoleh. Data penelitian tentang minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara di SMP Negeri 2 Mlati Yogyakarta ini diperoleh dengan menggunakan instrumen angket. Data terdiri dari faktor internal yaitu faktor perhatian, faktor rasa senang, faktor aktivitas dan faktor eksternal yaitu faktor peran guru dan faktor fasilitas.

Setelah data siswa terkumpul, maka dilakukan analisis data untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi minat siswa secara keseluruhan berdasarkan faktor yang ada. Subjek dalam penelitian ini adalah 28 siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 2 Mlati yang mengikuti ekstrakurikuler paduan suara. Deskripsi data yang disajikan meliputi harga Mean, Median, Modus, Standar Deviasi, dan Tabel Distribusi Data.

1. Data Hasil Kuesioner

(43)

31

Di bawah ini adalah data jumlah siswa yang memilih faktor yang mempengaruhi minatnya dalam mengikuti ekstrakurikuler paduan suara dari tiap aspek, dan dianggap positif dengan faktor tertentu apabila skor yang diperoleh responden lebih besar dari skor hitung tiap indikator.

Tabel 7: Data Siswa Minat Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara

Faktor yang mempengaruhi

Jumlah siswa Persentase

Perhatian 15 53,57%

Rasa Senang 15 53,57%

Aktivitas 13 46,43%

Peran Guru 17 60,71%

Fasilitas 13 46,43%

Berdasarkan tabel 7 dapat dijelaskan bahwa yang mempengaruhi minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara dari faktor perhatian sebanyak 15 siswa. Kemudian faktor rasa senang dengan 15 siswa. Dari faktor aktivitas terdapat 13 siswa yang memilih. Sedangkan peran guru sebanyak 17 siswa, dan dari faktor fasilitas sebanyak 13 siswa.

(44)

32

Tabel 8: Mean, Median, Modus, Standar Deviasi pada Indikator.

No Indikator Mean Median Modus

Standar Deviasi

1 Perhatian 24,29 25 26 2,29

2 Rasa Senang 22,68 23 24 1,72

3 Aktivitas 16,25 16 17 1,60

4 Peran Guru 32,61 33,5 34 1,89

5 Fasilitas 13,57 13 13 1,07

Dari data tabel di atas diketahui, mean dari indikator perhatian adalah sebesar 24,29, rasa senang dan ketertarikan sebesar 22,68, aktivitas sebesar 16,25, peran guru sebesar 32,61, dan fasilitas sebesar 13,57. Dengan adanya mean tersebut maka dapat diketahui berapa siswa yang memilih faktor yang mempengaruhi minatnya dalam mengikuti ekstrakurikuler paduan suara.

(45)

33

Gambar 1. Histogram Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati

Selain itu, di bawah ini terdapat perhitungan distribusi frekuensi minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan indikator-indikator tertentu yang dibantu dengan menggunakan SPSS.

2. Distribusi Frekuensi Minat Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang terdapat dalam penentuan minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara secara keseluruan. Pada penelitian ini, faktor internal terbagi dalam 19 butir pertanyaan.

Secara keseluruhan, diperoleh nilai maksimum = 73; nilai minimum = 56; mean =63, 21; standar deviasi = 4,17; median = 63; dan modus = 63 ; Selanjutnya data dikategorikan menjadi lima kategori yaitu sangat rendah,

0

Minat siswa terhadap ekstrakurikuler

paduan suara di SMP Negeri 2 Mlati

(46)

34

rendah,cukup, tinggi, sangat tinggi berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Hasil distribusi data minat berdasarkan faktor internal sebagai berikut ini:

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan faktor internal

No Batasan Kategori Frekuensi Presentase

1 X > 69,47 Sangat Tinggi 1 3,57%

2 65,3 < X ≤ 69,47 Tinggi 9 32,14% 3 61,12 < X ≤ 65,3 Sedang 8 28,58% 4 56,95 < X ≤ 61,12 Rendah 10 35,71%

5 X ≤ 56,95 Sangat Rendah 0 0%

Jumlah 28 100%

(47)

35

Gambar 2. Histogram Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan faktor internal

Di dalam penelitian ini, faktor internal terdapat tiga indikator yaitu perhatian, perasaan senang dan aktivitas. Secara ringkas akan di deskripsikan data masing-masing indikator yang mendasari minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara berdasar faktor internal.

1. Perhatian

Perhatian merupakan salah satu dari indikator dalam penentuan minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara. Dalam penelitian ini, indikator perhatian terdapat dalam 7 butir pertanyaan.

Secara keseluruhan, diperoleh nilai maksimum = 27; nilai minimum = 21; mean =24,29; standar deviasi = 2, 29; median = 25; dan modus = 26 ; Selanjutnya data dikategorikan menjadi lima kategori yaitu sangat rendah, rendah,cukup, tinggi, sangat tinggi berdasarkan nilai mean dan standar deviasi.

(48)

36

Hasil distribusi data minat berdasarkan indikator perhatian sebagai berikut ini:

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Indikator Perhatian

No Batasan Kategori Frekuensi Presentase

1 X > 27,73 Sangat Tinggi 0 0%

2 25,44 < X ≤ 27,73 Tinggi 13 46,43% 3 23,15 < X ≤ 25,44 Sedang 4 14,28% 4 21,4 < X ≤ 23,15 Rendah 5 17,86%

5 X ≤ 20,86 Sangat Rendah 6 21,43%

Jumlah 28 100%

(49)

37

Gambar 3. Histogram Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Indikator Perhatian

2. Rasa Senang

Rasa senang adalah indikator kedua dalam penentuan minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara. Dalam penelitian ini, indikator perhatian terdapat dalam 7 butir pertanyaan.

Secara keseluruhan, diperoleh nilai maksimum = 27; nilai minimum = 20; mean =22,68; standar deviasi = 1,72; median = 23; dan modus = 24; Selanjutnya data dikategorikan menjadi lima kategori yaitu sangat rendah, rendah,cukup, tinggi, sangat tinggi berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Hasil distribusi data minat berdasarkan indikator rasa senang sebagai berikut ini:

(50)

38

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Indikator Rasa Senang

No Batasan Kategori Frekuensi Presentase

1 X > 25,26 Sangat Tinggi 1 3,57%

2 23,54 < X ≤ 25,26 Tinggi 9 32,14% 3 21,82 < X ≤ 23,54 Sedang 10 35,71% 4 20,01 < X ≤ 21,82 Rendah 5 17,86% 5 X 20,01 Sangat Rendah 3 10,71%

Jumlah 28 99,99%

(51)

39

Gambar 4. Histogram Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Indikator Rasa Senang

3. Aktivitas

Aktivitas adalah indikator ketiga dalam penentuan minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara. Dalam penelitian ini, indikator perhatian terdapat dalam 5 butir pertanyaan.

Secara keseluruhan, diperoleh nilai maksimum = 19; nilai minimum = 14; mean =16,25; standar deviasi = 1,60; median = 16; dan modus = 17; Selanjutnya data dikategorikan menjadi lima kategori yaitu sangat rendah, rendah,cukup, tinggi, sangat tinggi berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Hasil distribusi data minat berdasarkan indikator aktivitas sebagai berikut ini:

(52)

40

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Indikator Aktivitas

No Batasan Kategori Frekuensi Presentase

1 X > 18,65 Sangat Tinggi 3 10,71% 2 17,05< X ≤ 18,65 Tinggi 3 10,71% 3 15,45 < X ≤ 17,05 Sedang 12 42,86% 4 13,85 < X ≤ 15,45 Rendah 10 35,71%

5 X 13,85 Sangat Rendah 0 0%

Jumlah 28 100%

(53)

41

Gambar 5. Histogram Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Indikator Aktivitas

b. Faktor Eksternal

Faktor Eksternal adalah faktor yang terdapat dalam penentuan minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara secara keseluruhan. Pada penelitian ini, faktor eksternal terbagi dalam 14 butir pertanyaan.

Secara keseluruhan, diperoleh nilai maksimum = 50; nilai minimum = 42; mean =46,18; standar deviasi = 2,04; median = 47; dan modus = 47 ; Selanjutnya data dikategorikan menjadi lima kategori yaitu sangat rendah, rendah,cukup, tinggi, sangat tinggi berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Hasil distribusi data minat berdasarkan faktor eksternal sebagai berikut ini:

(54)

42

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Faktor Eksternal

No Batasan Kategori Frekuensi Presentase

1 X > 49,78 Sangat Tinggi 1 3,57%

2 47,37 < X ≤ 49,78 Tinggi 7 25% 3 44,99 < X ≤ 47,47 Sedang 14 50% 4 42,58 < X ≤ 44,99 Rendah 4 14,29%

5 X ≤ 42,58 Sangat Rendah 2 7,14%

Jumlah 28 100%

(55)

43

Gambar 6. Histogram Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Faktor Eksternal

Di dalam penulisan ini, faktor Eksternal terdapat dua indikator yaitu peran guru dan fasilitas. Secara ringkas akan di deskripsikan data masing-masing indikator yang mendasari minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara berdasar faktor eksternal.

1. Peran Guru

Peran Guru adalah indikator keempat dalam penentuan minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara. Dalam penelitian ini, indikator peran guru terdapat dalam 9 butir pertanyaan.

Secara keseluruhan, diperoleh nilai maksimum = 35; nilai minimum = 29; mean =32,61; standar deviasi = 1,89; median = 33,5; dan modus = 34; Selanjutnya data dikategorikan menjadi lima kategori yaitu sangat rendah, rendah,cukup, tinggi, sangat tinggi berdasarkan nilai mean dan standar deviasi.

(56)

44

Hasil distribusi data minat berdasarkan indikator peran guru siswa sebagai berikut ini:

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Indikator Peran Guru

No Batasan Kategori Frekuensi Presentase

1 X > 35,45 Sangat Tinggi 0 0%

2 33,56 < X ≤ 35,45 Tinggi 14 50% 3 31,66 < X ≤ 33,56 Sedang 4 14,29% 4 29,77 < X ≤ 31,66 Rendah 9 32,14%

5 X ≤ 29,77 Sangat Rendah 1 3,57%

Jumlah 28 100%

(57)

45

Gambar 7. Histogram Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Indikator Peran Guru

2. Fasilitas

Fasilitas adalah indikator kelima dalam penentuan minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara. Dalam penelitian ini, indikator perhatian terdapat dalam 5 butir pertanyaan.

Secara keseluruhan, diperoleh nilai maksimum = 16; nilai minimum = 12; mean =13,57; standar deviasi = 1,07; median = 13; dan modus = 13; Selanjutnya data dikategorikan menjadi lima kategori yaitu sangat rendah, rendah,cukup, tinggi, sangat tinggi berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Hasil distribusi data minat berdasarkan indikator fasilitas sebagai berikut ini:

(58)

46

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Indikator Fasilitas

No Batasan Kategori Frekuensi Presentase

1 X > 15,18 Sangat Tinggi 1 3,57%

2 14,11< X ≤ 15,18 Tinggi 5 17,86% 3 13,03< X ≤ 14,11 Sedang 7 25% 4 11,96 < X ≤ 13,03 Rendah 15 53,57%

5 X ≤ 12,96 Sangat Rendah 0 0%

Jumlah 28 100%

(59)

47

Gambar 8. Histogram Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 2 Mlati berdasarkan Indikator Fasilitas

B. Pembahasan

(60)

48

guru menjadi faktor utama yang mendasar yang mempengaruhi minat mereka dalam mengikuti ekstrakurikuler paduan suara di SMP Negeri 2 Mlati. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan minat siswa yang memilih peran guru dengan jumlah siswa 17 siswa (60,71%) dari 28 responden, dan setelah itu disusul dengan faktor perhatian dan rasa senang dengan jumlah masing-masing faktor 15 siswa (53,57%) dari 28 responden. Selanjutnya faktor aktivitas, dan fasilitas dengan jumlah siswa masing-masing berjumlah 13 siswa (46,43%) dari 28 responden.

Jika dilihat dari perhitungan distribusi frekuensi berdasarkan faktor internal secara rinci yaitu 1 siswa (3,57%) menyatakan faktor internal yang mempengaruhi minat sangat tinggi, 9 siswa (32,14%) menyatakan faktor internal mempengaruhi minat tinggi, 8 siswa (28,58%) menyatakan faktor internal mempengaruhi minat sedang, 10 siswa (35,71%) menyatakan faktor internal mempengaruhi minat rendah, dan tidak ada yang menyatakan faktor internal mempengaruhi minat sangat rendah. Frekuensi terbanyak yaitu sebesar 35,71% pada kategori rendah. Dari data tersebut, dapat dikatakan secara keseluruhan bahwa faktor internal yang terdiri dari indikator perhatian, rasa senang, dan aktivitas mempunyai minat yang cukup rendah.

(61)

49

mempengaruhi minat sangat rendah. Frekuensi terbanyak yaitu sebesar 46,43% pada kategori tinggi. Dari data tarsebut dapat dikatakan bahwa indikator perhatian merupakan faktor yang mempengaruhi minat dan mempunyai kategori yang tinggi Kemudian indikator rasa senang secara rinci yaitu 1 siswa (3,57%) menyatakan rasa senang mempengaruhi minat sangat tinggi, 9 siswa (32,14%) menyatakan rasa senang mempengaruhii minat tinggi, 10 siswa (35,71%) menyatakan rasa senang mempengaruhi minat sedang, 5 siswa (17,86%) menyatakan rasa senang mempengaruhi minat rendah, dan 3 siswa (10,71%) menyatakan rasa senang atau ketertarikan mempengaruhi minat sangat rendah. Frekuensi terbanyak yaitu sebesar 35,71% pada kategori tinggi dan sedang. Dari data hasil indikator rasa senang dapat dikatakan bahwa indikator tersebut merupakan faktor yang juga mempengaruhi minat dengan kategori sedang.

Selanjutnya faktor yaitu aktivitas, dengan rincian yaitu 3 siswa ((10,71%) menyatakan aktivitas mempengaruhi minat sangat tinggi, 3 siswa (10,71%) menyatakan aktivitas mempengaruhi minat tinggi, 12 siswa (42,86%) menyatakan aktivitas mempengaruhi minat sedang, 10 siswa (35,71%) menyatakan aktivitas mempengaruhi minat rendah. Frekuensi terbanyak yaitu sebesar 42,86% pada kategori sedang. Dari data yang dipaparkan dapat dikatakan bahwa indikator aktivitas merupakan faktor yang cukup mempengaruhi minat dengan kategori sedang.

(62)

50

mempengaruhi minat tinggi, 14 siswa (50%) menyatakan faktor eksternal mempengaruhi minat sedang, 4 siswa (14,29%) menyatakan faktor eksternal mempengaruhi minat rendah, dan 2 siswa (7,14%) menyatakan faktor eksternal mempengaruhi minat sangat rendah. Frekuensi terbanyak yaitu sebesar 50% pada kategori sedang. Dari data tersebut dapat disimpulkan secara keseluruhan dari faktor eksternal yang meliputi peran guru dan fasilitas bahwa faktor eksternal lebih mempengaruhi minat dibanding dengan faktor internal.

Secara rinci peran guru berada pada kategori tinggi dengan rincian, 14 siswa (50%) menyatakan peran guru mempengaruhi minat tinggi, 4 siswa (14,29%) menyatakan peran guru mempengaruhi minat sedang, 9 siswa (32,14%) menyatakan peran guru mempengaruhi minat rendah, dan 1 siswa (3,57%) menyatakan peran guru mempengaruhi minat sangat rendah. Frekuensi terbanyak yaitu sebesar 50% pada kategori tinggi. Hal tersebut terbukti bahwa peran guru sangat berpengaruh terhadap minat dan menjadi faktor utama yang mempengaruhi minat dengan kategori tinggi.

(63)

51

bahwa fasilitas tidak terlalu mempengaruhi minat karena fasilitas mempunyai kategori rendah.

(64)

52 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap minat siswa adalah faktor peran guru. Hal ini dibuktikan dengan jumlah siswa dan persentase pada faktor peran guru yaitu sebanyak 17 siswa (60,71%) dari 28 responden. Selanjutnya, disusul perhatian dan rasa senang yaitu masing-masing sebanyak 15 siswa (54,57) dari 28 responden , kemudian faktor aktivitas dan fasilitas masing-masing sebanyak 13 siswa (46,43%) dari 28 responden. Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa minat siswa yang mengikuti ekstrakurikuler paduan suara di SMP Negeri 2 Mlati tumbuh karena adanya dorongan atau pengaruh dari luar yaitu peran guru.

B. Implikasi

(65)

53

terhadap minat seseorang. Sehingga, dalam penelitian ini menunjukan bahwa seseorang berminat pada objek tertentu karena adanya pengaruh dari luar, dalam hal ini peran guru dan kemudian timbul perhatian dan rasa senang sehingga seseorang melakukan aktivitas atau kegiatan tersebut. Hal ini, dapat dikatakan faktor dari luar sangat penting dalam menumbuhkan minat seseorang.

Penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu usaha untuk lebih memajukan kegiatan ekstrakurikuler paduan suara dengan meningkatkan faktor-faktor lainnya sehingga kegiatan tersebut berjalan semakin baik.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan-keterbatasan dan kekurangan dari penulis antara lain sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini minat terdiri dari lima faktor-faktor yang mendasar yaitu perhatian, rasa senang, aktivitas, peran guru, dan fasilitas, sedangkan masih ada faktor lain yang mempengaruhi minat siswa seperti latarbelakang keluarga, lingkungan dan lain-lain.

2. Dalam pengisian kuesioner yang diberikan penulis terhadap responden mungkin saja masih ada responden yang belum mengisi kuesioner dengan sungguh-sungguh.

D. Saran-saran

Sehubungan dengan hasil dari penelitian mengenai minat siswa terhadap ekstrakurikuler paduan suara di SMP Negeri 2 Mlati sebagian besar karena faktor peran guru, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

(66)

54

Disarankan kepada pihak sekolah agar menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana seni musik, khususnya dalam kegiatan ekstrakurikuler paduan suara agar proses pembelajaran lebih menarik dan dalam penyampaian materi lebih mudah sehingga, akan semakin tinggi minat siswa dan mampu mencapai hasil yang maksimal. Selain itu, sekolah dapat mengadakan pertunjukan paduan suara agar siswa yang mengikuti ekstra paduan suara lebih semangat dalam mengikuti kegiatan tersebut, serta dapat mempengaruhi minat siswa yang lain untuk mengikuti ekstrakurikuler paduan suara.

2. Untuk Guru Seni Budaya/Musik/Pembimbing

Disarankan kepada guru pembimbing ekstrakurikuler paduan suara agar lebih menambah kualitasnya dalam mengajar supaya siswa semakin maju dan semakin bertambah anggotanya.

3. Untuk Peneliti

(67)

55

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Dudu. 1984. Psikologi Umum & Psikologi Sosial. Bandung: Depdikbud. Dirjen Dikdasmen.

Abror, Abd Rahman. 1989. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penulisan. Jakarta : Rineka Cipta. Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius

Azwar, Saifuddin. 2015. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bastian, Heni Proboretno. 2010. Minat Siswa SMA N 1 Pekalongan Terhadap Tari Tradisional dan Kreasi Baru. Yogyakarta.Universitas Negeri Yogyakarta FBS.

Depdikbud. 1987. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Gie, The Liang. 2004. Cara Belajar Yang Baik Bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Gajah Mada Press.

Hadinoto, S.R. 1998. Minat Dalam Kaidah Pembelajaran. Jakarta: Gunung Mulia.

Krisnanto, Widi. 2003. Minat Siswa Perempuan dan Laki-Laki Terhadap Prestasi Belajar Seni Musik di SLTP N 1 Boyolali.Yogyakarta.Universitas Negeri Yogyakarta.

Muchoyar, Imam. 1991. Minat Mahasiswa FPTK-IKIP Yogyakarta Praktek Kerja Bengkel dan Laboratorium (laporan penelitian). Yogyakarta.IKIP Yogyakarta.

Novianingrum, Eka. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Siswa Laki-Laki Terhadap Kegiantan Ekstrakurikuler Seni Tari di SMP N 1 Tanjungsari Gunung Kidul. Yogyakarta.Universitas Negeri Yogyakarta FBS.

Pramayuda, Yudha. 2010. Buku Pintar Olah Vokal. Yogyakarta: Buku Biru. Prier, K.E.SJ. 2010. Menjadi Dirigen jilid I. Yogyakarta. Percetakan Rejeki

(68)

56

Sardiman, A. M. 1988 . Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali.

Shaleh, A. R. 2005. Pendidikan Agama & Pembangunan Watak Bangsa. Jakarta: PT. Grafinda Persada.

Singarimbuan, M. & Sofian, E. 2006. Metode Penulisan survai. Jakarta Barat: Pustaka LP3ES.

Siregar, Syofian. 2012. Statistika Deskriptif untuk Penulisan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sitompul, Binsar. 1986. Paduan Suara dan Pemimpinnya. Jakarta: BPK. Gunung Mulia.

Subakdhi. 1980. Seni Musik untuk SLTP. Surakarta : Intan.

Sugeng, H.R. 1981. Teori Musik jilid 3 untuk SMP. Surakarta : Tiga Serangkai Sugiyono. 2010. Metode Penulisan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suryabrata. 1988. Dasar-dasar Untuk Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT Prima Karya.

________. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Susanto, H. 2011. Minat Siswa SMA Negeri 1 Tempel Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta.

Walgito, Bimo. 1981. Bimbingan & penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Walizer, M.H.. & Paul L.W. 1993. Metode dan Analisis Penulisan Mencari Hubungan. Jilid 1 (Terjemahan Arif Sadiman dan Hutagalo). Surabaya: Erlangga.

Widyastuti, M.G. 2007. Diktat Perkuliahan Vokal Dasar. Yogyakarta : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.

(69)

57

(70)

58

(71)

59

A. INSTRUMEN UJI COBA A. Identitas Responden

Kerahasiaan identitas siswa dijamin oleh peneliti. Untuk itu, mohon isi lengkap data di bawah ini :

Nama : No. Absen : Kelas :

B. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah baik-baik setiap butir pernyataan/pertanyaan dan alternative jawaban.

2. Isilah semua butir pernyataan/pertanyaan dan jangan sampai ada yang terlewatkan.

3. Pilihlah alternative jawaban yang sesuai dengan pendapat dan keadaan anda.

4. Beri tanda (√) pada alternative jawaban yang dipilih. 5. Keterangan Jawaban :

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju C. Contoh pengisian :

No Pernyatan/ Pertanyaan Jawaban

SS S TS STS

1 Paduan suara adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan di sekolah saya

D. Pernyataan/ Pertanyaan

No Pernyatan/ Pertanyaan Jawaban

SS S TS STS

(72)

60

paduan suara karena sesuai keinginan saya.

2 Saya tertarik mengikuti ekstrakurikuler paduan suara karena merupakan kegiatan yang saya senangi.

3 Saya mengikuti ekstrakurikuler paduan suara karena paksaan teman.

4 Saya mengikuti ekstrakurikuler paduan suara karena dapat meningkatkan sikap disiplin dan kerja sama sesame anggota. 5 Saya mengikuti ekstrakurikuler

paduan suara karena sesuai dengan ketrampilans saya. 6 Guru dapat mengajarkan teknik

bernyanyi dengan baik. 7 Pengetahuan tentang teknik

bernyanyi bertambah setelah saya mengikuti ekstrakurikuler paduan suara.

8 Teknik yang diajarkan guru dalam ektrakurikuler paduan suara membuat saya tidak bisa bernyanyi dengan baik.

9 Kemampuan guru pembimbing ekstrakurikuler paduan suara sudah tidak diragukan lagi sehingga saya semakin

(73)

61

10 Selama mengikuti ektrakurikuler paduan suara tidak memperoleh manfaat apa-apa.

11 Saya senang mengikuti ekstrakurikuler paduan suara karena dapat melatih kepekaan nada.

12 Saya tertarik mengikuti ekstrakurikuler paduan suara karena tempat latihannya layak digunakan.

13 Saya mengikuti ekstrakurikuler paduan suara karena kegiatannya mengasikan.

14 Saya mudah memahami materi yang diajarkan karena proses pembelajarannya menarik. 15 Aktifitas selama ekstrakurikuler

paduan suara membuat saya lebih senang dalam bernyanyi

16 Ekstrakurikuler paduan suara membuat saya semangat belajar pelajaran lainnya.

17 Saya semakin tidak bisa bernyanyi setelah mengikuti ekstrakurikuler paduan suara. 18 Teknik-teknik dalam pengajaran

(74)

62

memahaminya.

19 Mengikuti ekstrakurikuler paduan suara membuat saya lebih percaya diri.

20 Guru pembimbing ekstrakurikuler paduan suara sangat paham dengan teknik dasar bernyanyi dalam paduan suara.

21 Ruangan yang sempit membuat saya tidak nyaman dalam bernyanyi.

22 Saya tidak pernah terlambat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paduan suara. 23 Kegiatan ekstrakurikuler paduan

suara di sekolah aktif saya ikuti. 24 Saya selalu mengikuti teknik

bernyanyi yang diajarkan guru pembimbing sehingga saya dapat bernyanyi dengan indah.

25 Proses latihan ekstrakurikuler sering terjadi kendala dengan sarana (alat) yang digunakan.

26 Ruangan yang tidak memadai membuat kegiatan ekstrakurikuler paduan suara berjalan tidak baik.

27 Tidak adanya sama sekali alat musik bantu dalam belajar paduan suara.

(75)

63

sehingga mengganggu proses latihan.

29 Saya mengikuti esktrakurikuler paduan suara karena paksaan guru.

30 Guru pembimbing selalu

memberikan contoh teknik dasar dalam bernyanyi paduan suara. 31 Saya tidak memperhatikan ketika

guru memberikan contoh teknik dasar bernyanyi dalam paduan suara.

32 Saya aktif mengikuti

ekstrakurikuler paduan suara karena kemampuan guru pembimbing yang baik. 33 Tempat latihan yang nyaman

membuat saya semakin bersemangat dalam latihan ekstrakurikuler paduan suara 34 Saya merasa bosan mengikuti

ekstrakurikuler karena tempat latihannya panas dan kotor. 35 Saya mengikuti ekstrakurikuler

paduan suara karena guru

pembimbingnya selalu hadir saat latihan.

(76)

64

37 Sekolah menyediakan keyboard atau gitar dalam membantu mengiringi proses belajar mengajar paduan suara

38 Kondisi tempat yang ada dalam keadaan kurang baik.

39 Sekolah mempunyai ruangan sendiri untuk kegiatan

ekstrakurikuler paduan suara.

(77)

65

B. INSTRUMEN UJI COBA

Kerahasiaan identitas siswa dijamin oleh peneliti. Untuk itu, mohon isi lengkap data di bawah ini :

A. Identitas Responden Nama :

No. Absen : Kelas :

B. Petunjuk Pengisian

6. Bacalah baik-baik setiap butir pernyataan/pertanyaan dan alternative jawaban.

7. Isilah semua butir pernyataan/pertanyaan dan jangan sampai ada yang terlewatkan.

8. Pilihlah alternative jawaban yang sesuai dengan pendapat dan keadaan anda.

9. Beri tanda (√) pada alternative jawaban yang dipilih. 10. Keterangan Jawaban :

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju C. Contoh pengisian :

No Pernyatan/ Pertanyaan Jawaban

SS S TS STS

1 Paduan suara adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan di sekolah saya

D. Pernyataan/ Pertanyaan

No Pernyatan/ Pertanyaan Jawaban

SS S TS STS

Gambar

Tabel 1. Kisi-kisi Angket
Tabel 2 : Tabel skor positif
Tabel 4. Uji Validitas Instrumen
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan Pelayanan SKPD Internal (kewenangan SKPD) Eksternal (di luar kewenangan SKPD) 1 2 3 4 5 6 Gambaran Pelayanan SKPD  Pelayanan dalam rangka

Tingginya aktivitas istirahat yang dilakukan oleh individu 2 dikandang habituasi sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Wirdateti dkk (2009), bahwa Lutung Jawa

Timbulnya konflik dan kerusuhan baik yang bersifat separatisme seperti Papua dan Aceh maupun perang antar suku di kabupaten Mimika menimbulkan situasi keamanan

Para koordinator lapangan distrik Kuri Wamesa, distrik Windesi, distrik Wasior, distrik Roswar, distrik Roon, distrik Naikere, yang dengan keramahan dan keterbukaannya

Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa pada lahan rehabilitasi Blok Utara memiliki status C- Organik sangat rendah (0,36%) hingga sangat tinggi (5,71%),

Dari hasil pengamatan peneliti selama ini pada Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Parigi Moutong terdapat fenomena dimana aparatnya

Dari data hasil analisis dapat disimpulkan bahwa waktu komputasi antara enkripsi dan dekripsi berbanding lurus dengan penambahan besarnya file yang dioperasikan baik metode

Penurunan kadar CRP pada kelompok konseling intensif lebih besar dibandingkan dengan kelompok konseling tidak intensif (2,91 mg/dL dibanding 1,21 mg/dL). Simpulan: