• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENANGGAPI TEKS CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI KROOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DI KELAS V MIS ARAS KABU AGUNG TANJUNG BALAI TAHUN AJARAN 2013/ 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENANGGAPI TEKS CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI KROOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DI KELAS V MIS ARAS KABU AGUNG TANJUNG BALAI TAHUN AJARAN 2013/ 2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENANGGAPI TEKS CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI

KOOPERATIF

ARAS KABU AGUNG TANJUNG BALAI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENANGGAPI TEKS CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI

KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DI KELAS V MIS ARAS KABU AGUNG TANJUNG BALAI

T.A 2013/ 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan PPSD- S1

Fakultas Ilmu Pendidikan

OLEH

MAWARNI SARAGIH 1101111013

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENANGGAPI TEKS CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI

DI KELAS V MIS

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

Nama : MAWARNI SARAGIH

Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Balai, 28 Maret 1993

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Anak Ke : 3 dari 4 Bersaudara

Jumlah Bersaudara : 4 Orang

Alamat : Jln. Singosari

Kec. Datuk Bandar Kota Tanjung Balai

Nama Orang Tua :

Nama Ayah : DAHNIAL, BA

Nama Ibu : Hj. NISMAH SITORUS

Alamat : Jln. Singosari

Kec. Datuk Bandar Kota Tanjung Balai Riwayat Pendidikan

1. TAHUN 1998-2004 : SD NEGERI NO. 132409 TANJUNG BALAI 2. TAHUN 2004-2007 : SMP NEGERI 2 TANJUNG BALAI

3. TAHUN 2007-2010 : SMA NEGERI 3 TANJUNG BALAI

4. TAHUN 2010-2014 : PGSD S1 UNIMED

Hormat Saya,

(6)

i ABSTRAK

MAWARNI SARAGIH .NIM. 110111013. Meningkatkan Kemampuan Siswa Menanggapi Teks Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Strategi Kooperatif Tipe Co-Op Co-Op Di Kelas V MIS Aras Kabu Agung Tanjung Balai Tahun Ajaran 2013/ 2014.

Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah “apakah penggunaan Strategi Kooperatif Tipe Co-op Co-op dapat meningkatkan kemampuan siswa menanggapi teks cerita rakyat di kelas V MIS Aras Kabu Agung Tanjung Balai Tahun Ajaran 2013/2014”. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui implementasi Strategi Kooperatif tipe Co-op Co-op pada materi Menanggapi Teks Cerita Rakyat di kelas V MIS Aras Kabu Agung, (2)Untuk mengetahui apakah ada peningkatan kemampuan siswa menanggapi Teks cerita Rakyat setelah menggunakan Strategi Kooperatif Tipe Co-op Co-op di kelas V MIS Aras Kabu Agung Tanjung Balai Tahun Ajaran 2013/2014.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek seluruh siswa kelas V sebanyak 24 orang siswa. Prosedur tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus yang terdiri perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Lembar Observasi. Indikator Penilaian menanggapi teks cerita rakyat berdasarkan kriteria, yaitu : (1) Kesesuaian tanggapan, (2) Keruntutan tanggapan, (3) Keefektifan Bahasa, (4) Kelancaran Tanggapan, (5) Kemampuan mengontrol emosi. Sebagai tolak ukur keberhasilannya adalah apabila kemampuan menanggapi siswa meningkat, bila tingkat ketuntasan klasikal sebesar ≥ 85.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan siswa yang mampu menanggapi teks cerita rakyat pada siklus I pertemuan I dari 24 siswa diperoleh 3 orang siswa 12,5% dengan nilai rata-rata kemampuan menanggapi siswa 59,6. pada siklus I pertemuan II diperoleh 10 orang 41,7% dengan nilai rata-rata kemampuan menanggapi siswa 73,3. Sedangkan, Pada siklus II pertemuan I diperoleh 16 orang siswa 66,7% dengan nilai rata-rata kemampuan menanggapi siswa 88,3. Siklus II pertemuan II diperoleh 22 orang 91,7% dengan nilai rata-rata kemampuan menanggapi siswa 90,2. Melihat adanya peningkatan kemampuan menanggapi siswa pada siklus II yang telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan lagi.

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ...v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Kerangka Teoritis ... 9

1. Pengertian Kemampuan ... 9

2. Pengertian Menanggapi ... 10

3. Pengertian Kemampuan Menanggapi ... 14

4. Pengertian Teks Cerita Rakyat ... 15

5. Menanggapi Teks Cerita Rakyat ... 18

(8)

7. Strategi Pembelajaran Tipe Co-op Co-op ... ... 22

C. Kerangka Berpikir... 27

D. Hipotesis Tindakan ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29

B. Subjek dan Objek Penenilitan ... 29

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

D. Operasional Variabel ... 30

E. Desain Penelian ... 31

F. Prosedur Penelitian ... 32

G. Teknik Pengumpulan Data ... 40

H. Instrumen Penelitian ... 41

I. Teknik Analisis Data ... 43

J. Jadwal Penelitian ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 47

B. Pembahasan ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 85

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Lembar observasi siswa menanggapi teks cerita rakyat ... 42

Tabel 3.2 : Contoh Cara Penilaian Indikator Kemampuan Menanggapi Teks Cerita Rakyat ... 43

Tabel 3.3 : Jadwal Penelitian ... 46

Tabel 4.1 : Hasil Pelaksanaan kemampuan awal siswa ... 47

Tabel 4.2 : Persentase kemampuan awal siswa ... 49

Tabel 4.3 : Hasil Observasi Terhadap Peneliti pada siklus I Pertemuan I ... 52

Tabel 4.4 : Hasil Pelaksanaan Siklus I Pertemuan I ... 54

Tabel 4.5 : Persentase siswa yang memperoleh Skor siklus I Pertemuan I ... 56

Tabel 4.6 : Hasil Observasi Terhadap Peneliti Pada Siklus I Pertemuan II .. 59

Tabel 4.7 : Hasil Pelaksanaan Siklus I Pertemuan II ... 61

Tabel 4.8 : Persentasi siswa yang memperoleh Skor siklus I Pertemuan II ... 63

Tabel 4.9 : Hasil Observasi Terhadap Peneliti Pada Siklus II Pertemuan I ... 67

Tabel 4.10 : Hasil Pelaksanaan Siklus II Pertemuan I ... 69

Tabel 4.11 : Persentasi siswa yang memperoleh Skor siklus I Pertemuan II ... 71

Tabel 4.12 : Hasil Observasi Terhadap Peneliti Pada Siklus II Pertemuan II .. 74

Tabel 4.13: Hasil Pelaksanaan Siklus II Pertemuan II ... 76

Tabel 4.14 : Persentasi siswa yang memperoleh Skor siklus I Pertemuan II ... 77

Tabel 4.15 : Rekapitulasi Kemampuan Siswa Menanggapi Teks Cerita Rakyat ... 79

(10)

DAFTAR GAMBAR

(11)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Grafik Rekapitulasi Persentase Peningkatan Kemampuan Siswa

Menanggapi Teks Cerita Rakyat ... 80 Grafik 2. Grafik Kemampuan Siswa Menanggapi Teks Cerita Rakyat sebelum

(12)

1

BABBIB

PENDAHULUANB

A. LatarBBelakangBMasalahB

Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

manusia seutuhnya adalah misi pendidikan sebab pendidikan dapat membuat

manusia menjadi cerdas, bertanggung jawab dan produktif. Berbagai upaya

dilakukan untuk memajukan dunia pendidikan, diantaranya pengembangan

maupun penyempurnaan kurikulum secara bertahap disesuaikan dengan

perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Saat ini indonesia menggunakan kurikulum yang diberi nama Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan. Sebagaimana dalam KTSP, siswa dituntut memiliki

kompetensi terhadap semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran bahasa

indonesia. Secara umum pengajaran bahasa indonesia pada jenjang pendidikan

ditujukan untuk membina dan mengembangkan keterampilan menyimak,

keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.

Demikian sebaliknya, output yang diharapkan dimiliki siswa dalam pembelajaran

bahasa indonesia adalah terampil menyimak, berbicara, dan menulis dalam level

komunikasi.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menuntut siswa untuk lebih aktif di

dalam setiap materi pembelajaran bahasa indonesia yang disampaikan oleh guru.

Salah satu materinya berkaitan dengan keterampilan berbicara. Berbicara

merupakan suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak,

dan pada masa tersebutlah salah satu kemampuan yang dipelajari adalah

(13)

2

Adapun materi yang berkaitan dengan kemampuan menanggapi ialah

Menanggapi Teks Cerita Rakyat, dimana siswa diharapkan mampu memberikan

tanggapan terhadap cerita rakyat yang didengarnya. Siswa harus mampu

mengemukakan unsur- unsur yang ada dalam cerita dengan tepat, menyampaikan

pendapat yang bersifat argumentatif, memberikan tanggapan yang sistematis dan

masuk akal dengan memakai bahasa yang singkat, padat dan jelas. Kompetensi itu

diharapkan dapat dikembangkan melalui pembelajaran menanggapi dengan

strategi atau metode yang efektif. Dengan pembelajaran yang efektif, siswa

dimungkinkan mampu menanggapi teks cerita rakyat dengan baik.

Namun hal ini belum tercapai dalam pembelajaran di Sekolah Dasar,

karena kemampuan siswa dalam memberikan tanggapan terhadap teks cerita

rakyat belum maksimal. Dari hasil wawancara peneliti dengan guru kelas V MIS

Aras Kabu Agung Tanjung Balai mengatakan bahwa kemampuan dalam

memberikan tanggapan siswa masih rendah. Dalam memberikan tanggapan siswa

kurang mampu mengekspresikan diri. Siswa sering kali malu ketika diminta

mengeluarkan pendapatnya didepan kelas atau dihadapan temannya, bahkan kaku

saat diminta memberikan tanggapan. Rendahnya kemampuan dalam memberi

tanggapan juga terjadi karena rendahnya minat siswa dalam pembelajaran bahasa

indonesia. Siswa juga beranggapan bahwa belajar bahasa indonesia itu sangat

membosankan dan tidak menarik. Rendahnya kemampuan siswa menanggapi teks

cerita rakyat dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti karena guru, metode atau

suasana kelas .

Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang menuntut

(14)

3

mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Oleh sebab itu dalam

membelajarkan Bahasa Indonesia guru perlu mengenal dan dapat melaksanakan

dengan baik berbagai pedoman tentang strategi, pendekatan, metode dan media

pembelajaran yang mampu menggali kemampuan siswa pada saat pembelajaran

sehingga aspek-aspek dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dikuasai oleh

siswa.

Berdasarkan observasi peneliti terhadap guru kelas V MIS Aras Kabu

Agung Tanjung balai, guru masih menggunakan metode ceramah pada mata

pelajaran bahasa indonesia. Penggunaan metode ini kurang efektif karena

pembelajaran yang berlangsung adalah direct teaching, artinya pembelajaran

berlangsung searah sehingga tidak tertutup kemungkinan timbulnya teacher

centered, yaitu pembelajaran berpuasat pada guru. Hal ini mengakibatkan

interaksi di kelas didominasi oleh guru, yaitu interaksi yang timbul hanya antara

guru dengan siswa, sementara interaksi sesama siswa berkurang.

Dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa menanggapi teks cerita

rakyat dengan optimal, guru dituntut untuk bisa memilih metode mengajar yang

paling sesuai dengan karakteristik siswa, materi pembelajaran, dan tujuan yang

akan dicapai. Namun, kenyataannya pelaksanaan memilih metode pembelajaran

masih berpola pada paradigma pembelajaran yang teacher centered belum pada

student centered. Dalam metode pembelajaran tradisional, untuk keberhasilan

pembelajaran, guru berusaha melakukan pengetahuan dan pengalaman itu siswa

harus berkonsentrasi dalam mendengarkan penjelasan, dan uraian guru sehingga

(15)

4

Dengan demikian, tugas guru bukan sekedar mengajarkan ilmu semata

kepada siswa, tetapi membantu siswa belajar. Tekanan pembelajarannya harus

pada aktivitas siswa untuk belajar, aktif secara mental maupun fisis. Oleh karena

itu guru dituntut untuk mendorong siswa belajar secara aktif yang dapat

meningkatkan kemampuan menanggapi teks cerita rakyat dalam bahasa indonesia

yang merupakan faktor penting dalam bahasa indonesia, dan jika siswa aktif

dalam menanggapi maka pembelajaran bahasa indonesia akan lebih bermakna.

Dalam upaya meningkatkan kemampuan menanggapi teks cerita rakyat

siswa, hendaknya guru berusaha melatih dan membiasakan siswa melakukan

berbagai bentuk dalam kegiatan pembelajarannya, seperti memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengadakan diskusi kelompok guna

mengumpulkan pendapat, kesimpulan atau menyusun alternatif pemecahan atas

suatu masalah.

Oleh karenanya salah satu cara yang dapat ditawarkan guru agar siswa

dapat aktif dan mampu dalam menanggapi teks cerita rakyat yaitu dengan

menggunakan Strategi pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (Cooperation in

education), dimana seluruh siswa dapat aktif bekerja sama dalam memberikan

tanggapan terhadap teks cerita yang didengarnya.

Dalam pelaksanaannya dalam pembelajaran Menanggapi Teks Cerita

Rakyat, Strategi kooperatif Tipe Co-op Co-op merupakan metode yang

mengelompokkan siswa menjadi beberapa tim dengan pembagian Teks cerita

Rakyat yang berbeda untuk setiap timnya. Pada awal memulai pelajaran di mana

Co-op Co-op digunakan, siswa diupayakan untuk menemukan dan

(16)

5

sehingga dari awalnya minat belajar siswa terhadap pembelajaran bahasa

indonesia sudah ditumbuhkan. Seleksi teks cerita rakyat yang berbeda untuk tiap

tim juga akan membuat setiap tim lebih memilih topik yang mudah dan menarik

bagi semua anggota tim. Teks cerita rakyat untuk setiap tim dipilih oleh setiap tim

sesuai urutannya. Topik tim yang telah dipilih oleh salah satu tim, tidak boleh

dipilih oleh tim yang lain. Adanya pemilihan topik tim sendiri tersebut dapat

menimbulkan minat atau kemauan siswa untuk menunjukkan kemampuannya

terhadap pembelajaran tersebut.

Rasionalnya ketika strategi pembelajaran kooperatif tipe coop-coop

digunakan dalam pembelajaran Menanggapi Teks Cerita Rakyat, ini membantu

siswa mengembangkan kemampuan dalam logika, pemecahan masalah, berfikir

kritis, serta adanya komunikasi lisan maupun tulisan. Dengan mengutamakan

kerjasama dalam kelompok untuk saling berbagi pemahaman tentang unsur- unsur

intrinsik yang ada pada teks cerita rakyat tersebut. Selain itu dapat meningkatkan

rasa percaya diri untuk mengemukakan pendapat, serta melakukan analisis

terhadap teks cerita rakyat yang di baca .

Untuk itu dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif Tipe Coop-Coop guru

perlu mengamati setiap kegiatan belajar yang dilakukan siswa dan menilai sampai

sejauh mana siswa telah mampu menanggapi teks cerita rakyat yang telah

didengarnya. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan peneliti tertarik

melakukan penelitian yang berjudul ”B MeningkatkanB KemampuanB SiswaB

MenanggapiBTeksBCeritaBRakyatBDenganBMenggunakanBStrategiBKooperatifB

TipeBCo-opBCo-opBdiBkelasBVBMISBArasBKabuBAgungBTanjungBBalaiBTahunB

(17)

6

B. IndentifikasiBMasalahBB

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diindentifikasi beberapa

masalah, antara lain sebagai berikut :

1. Kemampuan siswa dalam menanggapi teks cerita rakyat masih rendah.

2. Bahasa Indonesia dianggap sebagai pelajaran yang membosankan.

3. Kurangnya kemampuan dalam memberanikan diri mengungkapkan

pendapat

4. Penggunaan strategi atau metode pembelajaran yang kurang bervariasi

5. Guru sudah terbiasa menyampaikan materi dengan metode ceramah atau

konvensional

C. PembatasanBMasalahB

Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang terindentifikasi

dibandingkan waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka peneliti merasa

perlu memberi batasan terhadap masalah yang akan di kaji agar lebih terarah dan

jelas, masalah dalam penelitian ini di batasi hanya pada ” Meningkatkan

Kemampuan Siswa Menanggapi Teks Cerita Rakyat Dengan Menggunakan

Strategi Kooperatif Tipe Co-op Co-op di kelas V MIS Aras Kabu Agung Tanjung

(18)

7

D. RumusanBMasalahB

Berdasarkan identifikasi dan masalah yang dikemukakan di atas, maka

masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut ”Apakah dengan

menggunakan Strategi Kooperatif Tipe Co-op Co-op dapat meningkatkan

kemampuan siswa menanggapi Teks Cerita Rakyat di kelas V MIS Aras Kabu

Agung Tanjung Balai T.A 2013/2014 ?”

E. TujuanBPenelitianB

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pokok

permasalahan di atas yaitu :

1. Untuk mengetahui implementasi Strategi Kooperatif tipe Co-op Co-op

pada materi Menanggapi Teks Cerita di kelas V MIS Aras Kabu Agung

Tanjung Balai Tahun Ajaran 2013/2014

2. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan kemampuan siswa menanggapi

Teks cerita Rakyat setelah menggunakan Strategi Kooperatif Tipe Co-op

Co-op di kelas V MIS Aras Kabu Agung Tanjung Balai Tahun Ajaran

(19)

8

F. ManfaatBPenelitianBB

Setelah penelitian selesai diharapkan dapat bermanfaat bagi semua

kalangan, diantaranya yakni :

1. Bagi siswa yaitu untuk meningkatkan kemampuan siswa Menanggapi

dengan menggunakan Strategi Kooperatif tipe Co-op Co-op pada Materi

Teks Cerita Rakyat di kelas V MIS Aras Kabu Agung Tanjung Balai

Tahun Ajaran 2013/2014 .

2. Bagi guru yaitu sebagai informasi mengenai kemampuan siswa dalam

menanggapi yang diajar dengan menggunakan Strategi Kooperatif tipe

Co-op Co-op pada Materi Teks Cerita Rakyat di kelas V MIS Aras

Kabu Agung Tanjung Balai Tahun Ajaran 2013/2014

3. Bagi peneliti selanjutnya yaitu hasil dan perangkat penelitian ini dapat

dijadikan pertimbangan untuk meggunakan strategi Kooperatif tipe

Co-op Co-Co-op pada materi Teks cerita Rakyat maupun pokok materi yang lain

dan dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.

(20)

85

BABBVB

KESIMPULANBDANBSARANB

A. KesimpulanB

Berdeserken hesil penelitien tindeken keles yeng dilekuken dengen

pengguneen Stretegi Kooperetif Tipe Co-Op Co-Op delem pembelejeren

menenggepi teks cerite rekyet depet disimpulken sebegei berikut :

1. Pengguneen Stretegi Kooperetif Tipe Co-Op Co-Op depet meningketken

kemempuen siswe menenggepi teks cerite rekyet. Hel ini depet dilihet deri

hesil observesi yeng dilekuken memperlihetken terjedinye peningketen

yeitu :

 pede siklus I, pertemuen I tingket ketuntesen siswe secere klesikel

diperoleh 12,5% eteu 3 oreng deri 24 oreng siswe yeng mendepet

ketegori senget mempu .sedengken, Pertemuen II tingket ketuntesen

siswe secere klesikel diperoleh 41,7% eteu 10 oreng deri 24 oreng

siswe yeng mendepet ketegori senget mempu.

 Sementere pede siklus II, pertemuen I tingket ketuntesen siswe secere

klesikel diperoleh 66,7% eteu 16 oreng deri 24 oreng siswe yeng

mendepet ketegori senget mempu. Pertemuen II tingket ketuntesen

siswe secere klesikel diperoleh 91,7% eteu 22 oreng deri 24 oreng

siswe yeng mendepet ketegori senget mempu.

2. Pembelejeren dengen mengguneken Stretegi Kooperetif Tipe Op

Co-Op depet meningketken semenget siswe untuk bereni mengeluerken

(21)

86

3. Pembelejeren dengen mengguneken Stretegi Kooperetif Tipe Op

Co-Op depet membimbing siswe untuk seling menghergei den berbegi

pengetehuen dengen temen yeng lein.

B. SaranB

Berdeserken hesil Penelitien Tindeken Keles ini, meke peneliti memberiken

beberepe seren sebegei berikut :

1. Begi siswe, hendeknye dengen mengguneken stretegi pembelejeren ini

depet meningketken kemeuen siswe untuk ektif berpertisipesi delem

pembelejeren.

2. Begi guru, Stretegi Kooperetif Tipe Co-Op Co-Op depet dijediken

eltenetif delem upeye meningketken kemempuen menenggepi siswe.

3. Begi peneliti selenjutnye, delem pengguneen Stretegi Kooperetif Tipe

Co-Op Co-Op sebeiknye pembegien kelompok dilekuken sebelum

pembelejeren berlengsung den kelompokken siswe delem bentuk

(22)

878 8

DAFTAR PUSTAKA

Danandjaya, James. 2002. Folklor Indonesia : Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-Lain. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

Depdiknas 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKetiga). Jakarta: Balai Pustaka

Dewi, Rosmala. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Program Pascasarjana UNIMED

http://repository.upi.edu/upload/s_mat_0700327_chapter4.pdf (138 8

http://yomanbastra.blogspot.com/2012/06/menanggapi-isi-ceritarakyat.html

Isjoni 2009. Cooperatif Learning. Bandung Alfa Beta

Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning : Memperaktikan di ruang-ruang kelas, Jakarta : Grasindo.

Nabilah Lubis. 2001. Naskah, Teks dan Metode Penelitian Filologi (Edisi Revisi), Cetakan II, Jakarta: Yayasan Media Alo Indonesia

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta : Grasindo.

Kusmayadi, Ismail. 2010. Lebih Dekat Dengan Cerpen. Bandung : Trias Yoga Kreasindo

Mustakim, Muh. Nur. 2008. Peranan Cerita Rakyat Dalam Pembentukan Perkembagan Anak. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Poerdarwaminta. 1998. Kemampuan Menggunakan Bahasa Lisan dan Tulisan. Jakarta: Rieneka Cipta

Purwanto, Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Rachmad Widdiharto. 2004. Model-Model Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

(23)

888 8

Slavin,E. Robert. 2008. Cooperative Learning : Teori, Riset dan Praktik, Bandung : Nusa Media.

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosda Karya

Suhardiman. 2009. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Suharsimi Arikunto, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.

Suharianto. 200w. Dasar-Dasar Teori Sastra. Semarang: Rumah Indonesia. Sujanto, Agus.1993. Psikologi Umum Cetakan ke 9. Jakarta: Bumi Aksara.

Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rahman, Abdul, H.A. dkk. 1981. Kemampuan Apresiasi Sastra. Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Robin, 2007. Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi. Online tersedia http//www.blogspot.com/ meningkatkan-kemampuan-menulis-karangan-narasi.html

Usman, Uzer. Moh. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Yusdi Milman, 2010. Pengertian Kemampuan. blogspot.com/pengertian- kemampuan.html

Wasty Soemanto. 1990. Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Referensi

Dokumen terkait

Untuk analisa fisik, dilakukan pemeriksaan seperti ada tidaknya cacking (penggumpalan), berat brutto yang sudah sesuai dengan standar atau belum, ada tidaknya

Optimasi Komposisi Titanium Dioksida Dan Asam Tartrat Pada Krim Tabir Surya Kombinasi Benzophenone-3 Dan Octyl Methoxycinnamate; Analia Yely Rachman, 082210101057; 2012;

RP : Iya, yang terjadi kalau ada keluarga yang ekonomi lemah dan memiliki anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa terkadang mereka berusaha mengobati tetapi jika

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis model komunikasi PT XYZ pada sosialisasi pemberlakuan zona terlarang di sekitar anjungan migas dan komponen-komponen komunikasi

Berdasarkan angka 1 s/d 9 di atas, kami Pokja Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada ULP Kabupaten Bengkulu Utara, bertempat di Sekretariat ULP mengumumkan

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN.. TAHUN

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan. ©

Bahan yang digunakan dalam campuran pembuatan genteng polimer adalah. menggunakan ban dalam bekas , Polipropilena (PP), aspal iran