MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENANGGAPI TEKS CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI
KOOPERATIF
ARAS KABU AGUNG TANJUNG BALAI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENANGGAPI TEKS CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI
KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DI KELAS V MIS ARAS KABU AGUNG TANJUNG BALAI
T.A 2013/ 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan PPSD- S1
Fakultas Ilmu Pendidikan
OLEH
MAWARNI SARAGIH 1101111013
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENANGGAPI TEKS CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI
DI KELAS V MIS
RIWAYAT HIDUP
Identitas Diri
Nama : MAWARNI SARAGIH
Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Balai, 28 Maret 1993
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Anak Ke : 3 dari 4 Bersaudara
Jumlah Bersaudara : 4 Orang
Alamat : Jln. Singosari
Kec. Datuk Bandar Kota Tanjung Balai
Nama Orang Tua :
Nama Ayah : DAHNIAL, BA
Nama Ibu : Hj. NISMAH SITORUS
Alamat : Jln. Singosari
Kec. Datuk Bandar Kota Tanjung Balai Riwayat Pendidikan
1. TAHUN 1998-2004 : SD NEGERI NO. 132409 TANJUNG BALAI 2. TAHUN 2004-2007 : SMP NEGERI 2 TANJUNG BALAI
3. TAHUN 2007-2010 : SMA NEGERI 3 TANJUNG BALAI
4. TAHUN 2010-2014 : PGSD S1 UNIMED
Hormat Saya,
i ABSTRAK
MAWARNI SARAGIH .NIM. 110111013. Meningkatkan Kemampuan Siswa Menanggapi Teks Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Strategi Kooperatif Tipe Co-Op Co-Op Di Kelas V MIS Aras Kabu Agung Tanjung Balai Tahun Ajaran 2013/ 2014.
Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah “apakah penggunaan Strategi Kooperatif Tipe Co-op Co-op dapat meningkatkan kemampuan siswa menanggapi teks cerita rakyat di kelas V MIS Aras Kabu Agung Tanjung Balai Tahun Ajaran 2013/2014”. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui implementasi Strategi Kooperatif tipe Co-op Co-op pada materi Menanggapi Teks Cerita Rakyat di kelas V MIS Aras Kabu Agung, (2)Untuk mengetahui apakah ada peningkatan kemampuan siswa menanggapi Teks cerita Rakyat setelah menggunakan Strategi Kooperatif Tipe Co-op Co-op di kelas V MIS Aras Kabu Agung Tanjung Balai Tahun Ajaran 2013/2014.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek seluruh siswa kelas V sebanyak 24 orang siswa. Prosedur tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus yang terdiri perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Lembar Observasi. Indikator Penilaian menanggapi teks cerita rakyat berdasarkan kriteria, yaitu : (1) Kesesuaian tanggapan, (2) Keruntutan tanggapan, (3) Keefektifan Bahasa, (4) Kelancaran Tanggapan, (5) Kemampuan mengontrol emosi. Sebagai tolak ukur keberhasilannya adalah apabila kemampuan menanggapi siswa meningkat, bila tingkat ketuntasan klasikal sebesar ≥ 85.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan siswa yang mampu menanggapi teks cerita rakyat pada siklus I pertemuan I dari 24 siswa diperoleh 3 orang siswa 12,5% dengan nilai rata-rata kemampuan menanggapi siswa 59,6. pada siklus I pertemuan II diperoleh 10 orang 41,7% dengan nilai rata-rata kemampuan menanggapi siswa 73,3. Sedangkan, Pada siklus II pertemuan I diperoleh 16 orang siswa 66,7% dengan nilai rata-rata kemampuan menanggapi siswa 88,3. Siklus II pertemuan II diperoleh 22 orang 91,7% dengan nilai rata-rata kemampuan menanggapi siswa 90,2. Melihat adanya peningkatan kemampuan menanggapi siswa pada siklus II yang telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan lagi.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ...v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
DAFTAR GRAFIK ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A. Kerangka Teoritis ... 9
1. Pengertian Kemampuan ... 9
2. Pengertian Menanggapi ... 10
3. Pengertian Kemampuan Menanggapi ... 14
4. Pengertian Teks Cerita Rakyat ... 15
5. Menanggapi Teks Cerita Rakyat ... 18
7. Strategi Pembelajaran Tipe Co-op Co-op ... ... 22
C. Kerangka Berpikir... 27
D. Hipotesis Tindakan ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
A. Jenis Penelitian ... 29
B. Subjek dan Objek Penenilitan ... 29
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
D. Operasional Variabel ... 30
E. Desain Penelian ... 31
F. Prosedur Penelitian ... 32
G. Teknik Pengumpulan Data ... 40
H. Instrumen Penelitian ... 41
I. Teknik Analisis Data ... 43
J. Jadwal Penelitian ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 47
B. Pembahasan ... 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84
A. Kesimpulan ... 84
B. Saran ... 85
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Lembar observasi siswa menanggapi teks cerita rakyat ... 42
Tabel 3.2 : Contoh Cara Penilaian Indikator Kemampuan Menanggapi Teks Cerita Rakyat ... 43
Tabel 3.3 : Jadwal Penelitian ... 46
Tabel 4.1 : Hasil Pelaksanaan kemampuan awal siswa ... 47
Tabel 4.2 : Persentase kemampuan awal siswa ... 49
Tabel 4.3 : Hasil Observasi Terhadap Peneliti pada siklus I Pertemuan I ... 52
Tabel 4.4 : Hasil Pelaksanaan Siklus I Pertemuan I ... 54
Tabel 4.5 : Persentase siswa yang memperoleh Skor siklus I Pertemuan I ... 56
Tabel 4.6 : Hasil Observasi Terhadap Peneliti Pada Siklus I Pertemuan II .. 59
Tabel 4.7 : Hasil Pelaksanaan Siklus I Pertemuan II ... 61
Tabel 4.8 : Persentasi siswa yang memperoleh Skor siklus I Pertemuan II ... 63
Tabel 4.9 : Hasil Observasi Terhadap Peneliti Pada Siklus II Pertemuan I ... 67
Tabel 4.10 : Hasil Pelaksanaan Siklus II Pertemuan I ... 69
Tabel 4.11 : Persentasi siswa yang memperoleh Skor siklus I Pertemuan II ... 71
Tabel 4.12 : Hasil Observasi Terhadap Peneliti Pada Siklus II Pertemuan II .. 74
Tabel 4.13: Hasil Pelaksanaan Siklus II Pertemuan II ... 76
Tabel 4.14 : Persentasi siswa yang memperoleh Skor siklus I Pertemuan II ... 77
Tabel 4.15 : Rekapitulasi Kemampuan Siswa Menanggapi Teks Cerita Rakyat ... 79
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Grafik Rekapitulasi Persentase Peningkatan Kemampuan Siswa
Menanggapi Teks Cerita Rakyat ... 80 Grafik 2. Grafik Kemampuan Siswa Menanggapi Teks Cerita Rakyat sebelum
1
BABBIB
PENDAHULUANB
A. LatarBBelakangBMasalahB
Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas
manusia seutuhnya adalah misi pendidikan sebab pendidikan dapat membuat
manusia menjadi cerdas, bertanggung jawab dan produktif. Berbagai upaya
dilakukan untuk memajukan dunia pendidikan, diantaranya pengembangan
maupun penyempurnaan kurikulum secara bertahap disesuaikan dengan
perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Saat ini indonesia menggunakan kurikulum yang diberi nama Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Sebagaimana dalam KTSP, siswa dituntut memiliki
kompetensi terhadap semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran bahasa
indonesia. Secara umum pengajaran bahasa indonesia pada jenjang pendidikan
ditujukan untuk membina dan mengembangkan keterampilan menyimak,
keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.
Demikian sebaliknya, output yang diharapkan dimiliki siswa dalam pembelajaran
bahasa indonesia adalah terampil menyimak, berbicara, dan menulis dalam level
komunikasi.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menuntut siswa untuk lebih aktif di
dalam setiap materi pembelajaran bahasa indonesia yang disampaikan oleh guru.
Salah satu materinya berkaitan dengan keterampilan berbicara. Berbicara
merupakan suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak,
dan pada masa tersebutlah salah satu kemampuan yang dipelajari adalah
2
Adapun materi yang berkaitan dengan kemampuan menanggapi ialah
Menanggapi Teks Cerita Rakyat, dimana siswa diharapkan mampu memberikan
tanggapan terhadap cerita rakyat yang didengarnya. Siswa harus mampu
mengemukakan unsur- unsur yang ada dalam cerita dengan tepat, menyampaikan
pendapat yang bersifat argumentatif, memberikan tanggapan yang sistematis dan
masuk akal dengan memakai bahasa yang singkat, padat dan jelas. Kompetensi itu
diharapkan dapat dikembangkan melalui pembelajaran menanggapi dengan
strategi atau metode yang efektif. Dengan pembelajaran yang efektif, siswa
dimungkinkan mampu menanggapi teks cerita rakyat dengan baik.
Namun hal ini belum tercapai dalam pembelajaran di Sekolah Dasar,
karena kemampuan siswa dalam memberikan tanggapan terhadap teks cerita
rakyat belum maksimal. Dari hasil wawancara peneliti dengan guru kelas V MIS
Aras Kabu Agung Tanjung Balai mengatakan bahwa kemampuan dalam
memberikan tanggapan siswa masih rendah. Dalam memberikan tanggapan siswa
kurang mampu mengekspresikan diri. Siswa sering kali malu ketika diminta
mengeluarkan pendapatnya didepan kelas atau dihadapan temannya, bahkan kaku
saat diminta memberikan tanggapan. Rendahnya kemampuan dalam memberi
tanggapan juga terjadi karena rendahnya minat siswa dalam pembelajaran bahasa
indonesia. Siswa juga beranggapan bahwa belajar bahasa indonesia itu sangat
membosankan dan tidak menarik. Rendahnya kemampuan siswa menanggapi teks
cerita rakyat dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti karena guru, metode atau
suasana kelas .
Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang menuntut
3
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Oleh sebab itu dalam
membelajarkan Bahasa Indonesia guru perlu mengenal dan dapat melaksanakan
dengan baik berbagai pedoman tentang strategi, pendekatan, metode dan media
pembelajaran yang mampu menggali kemampuan siswa pada saat pembelajaran
sehingga aspek-aspek dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dikuasai oleh
siswa.
Berdasarkan observasi peneliti terhadap guru kelas V MIS Aras Kabu
Agung Tanjung balai, guru masih menggunakan metode ceramah pada mata
pelajaran bahasa indonesia. Penggunaan metode ini kurang efektif karena
pembelajaran yang berlangsung adalah direct teaching, artinya pembelajaran
berlangsung searah sehingga tidak tertutup kemungkinan timbulnya teacher
centered, yaitu pembelajaran berpuasat pada guru. Hal ini mengakibatkan
interaksi di kelas didominasi oleh guru, yaitu interaksi yang timbul hanya antara
guru dengan siswa, sementara interaksi sesama siswa berkurang.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa menanggapi teks cerita
rakyat dengan optimal, guru dituntut untuk bisa memilih metode mengajar yang
paling sesuai dengan karakteristik siswa, materi pembelajaran, dan tujuan yang
akan dicapai. Namun, kenyataannya pelaksanaan memilih metode pembelajaran
masih berpola pada paradigma pembelajaran yang teacher centered belum pada
student centered. Dalam metode pembelajaran tradisional, untuk keberhasilan
pembelajaran, guru berusaha melakukan pengetahuan dan pengalaman itu siswa
harus berkonsentrasi dalam mendengarkan penjelasan, dan uraian guru sehingga
4
Dengan demikian, tugas guru bukan sekedar mengajarkan ilmu semata
kepada siswa, tetapi membantu siswa belajar. Tekanan pembelajarannya harus
pada aktivitas siswa untuk belajar, aktif secara mental maupun fisis. Oleh karena
itu guru dituntut untuk mendorong siswa belajar secara aktif yang dapat
meningkatkan kemampuan menanggapi teks cerita rakyat dalam bahasa indonesia
yang merupakan faktor penting dalam bahasa indonesia, dan jika siswa aktif
dalam menanggapi maka pembelajaran bahasa indonesia akan lebih bermakna.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan menanggapi teks cerita rakyat
siswa, hendaknya guru berusaha melatih dan membiasakan siswa melakukan
berbagai bentuk dalam kegiatan pembelajarannya, seperti memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengadakan diskusi kelompok guna
mengumpulkan pendapat, kesimpulan atau menyusun alternatif pemecahan atas
suatu masalah.
Oleh karenanya salah satu cara yang dapat ditawarkan guru agar siswa
dapat aktif dan mampu dalam menanggapi teks cerita rakyat yaitu dengan
menggunakan Strategi pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (Cooperation in
education), dimana seluruh siswa dapat aktif bekerja sama dalam memberikan
tanggapan terhadap teks cerita yang didengarnya.
Dalam pelaksanaannya dalam pembelajaran Menanggapi Teks Cerita
Rakyat, Strategi kooperatif Tipe Co-op Co-op merupakan metode yang
mengelompokkan siswa menjadi beberapa tim dengan pembagian Teks cerita
Rakyat yang berbeda untuk setiap timnya. Pada awal memulai pelajaran di mana
Co-op Co-op digunakan, siswa diupayakan untuk menemukan dan
5
sehingga dari awalnya minat belajar siswa terhadap pembelajaran bahasa
indonesia sudah ditumbuhkan. Seleksi teks cerita rakyat yang berbeda untuk tiap
tim juga akan membuat setiap tim lebih memilih topik yang mudah dan menarik
bagi semua anggota tim. Teks cerita rakyat untuk setiap tim dipilih oleh setiap tim
sesuai urutannya. Topik tim yang telah dipilih oleh salah satu tim, tidak boleh
dipilih oleh tim yang lain. Adanya pemilihan topik tim sendiri tersebut dapat
menimbulkan minat atau kemauan siswa untuk menunjukkan kemampuannya
terhadap pembelajaran tersebut.
Rasionalnya ketika strategi pembelajaran kooperatif tipe coop-coop
digunakan dalam pembelajaran Menanggapi Teks Cerita Rakyat, ini membantu
siswa mengembangkan kemampuan dalam logika, pemecahan masalah, berfikir
kritis, serta adanya komunikasi lisan maupun tulisan. Dengan mengutamakan
kerjasama dalam kelompok untuk saling berbagi pemahaman tentang unsur- unsur
intrinsik yang ada pada teks cerita rakyat tersebut. Selain itu dapat meningkatkan
rasa percaya diri untuk mengemukakan pendapat, serta melakukan analisis
terhadap teks cerita rakyat yang di baca .
Untuk itu dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif Tipe Coop-Coop guru
perlu mengamati setiap kegiatan belajar yang dilakukan siswa dan menilai sampai
sejauh mana siswa telah mampu menanggapi teks cerita rakyat yang telah
didengarnya. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan peneliti tertarik
melakukan penelitian yang berjudul ”B MeningkatkanB KemampuanB SiswaB
MenanggapiBTeksBCeritaBRakyatBDenganBMenggunakanBStrategiBKooperatifB
TipeBCo-opBCo-opBdiBkelasBVBMISBArasBKabuBAgungBTanjungBBalaiBTahunB
6
B. IndentifikasiBMasalahBB
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diindentifikasi beberapa
masalah, antara lain sebagai berikut :
1. Kemampuan siswa dalam menanggapi teks cerita rakyat masih rendah.
2. Bahasa Indonesia dianggap sebagai pelajaran yang membosankan.
3. Kurangnya kemampuan dalam memberanikan diri mengungkapkan
pendapat
4. Penggunaan strategi atau metode pembelajaran yang kurang bervariasi
5. Guru sudah terbiasa menyampaikan materi dengan metode ceramah atau
konvensional
C. PembatasanBMasalahB
Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang terindentifikasi
dibandingkan waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka peneliti merasa
perlu memberi batasan terhadap masalah yang akan di kaji agar lebih terarah dan
jelas, masalah dalam penelitian ini di batasi hanya pada ” Meningkatkan
Kemampuan Siswa Menanggapi Teks Cerita Rakyat Dengan Menggunakan
Strategi Kooperatif Tipe Co-op Co-op di kelas V MIS Aras Kabu Agung Tanjung
7
D. RumusanBMasalahB
Berdasarkan identifikasi dan masalah yang dikemukakan di atas, maka
masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut ”Apakah dengan
menggunakan Strategi Kooperatif Tipe Co-op Co-op dapat meningkatkan
kemampuan siswa menanggapi Teks Cerita Rakyat di kelas V MIS Aras Kabu
Agung Tanjung Balai T.A 2013/2014 ?”
E. TujuanBPenelitianB
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pokok
permasalahan di atas yaitu :
1. Untuk mengetahui implementasi Strategi Kooperatif tipe Co-op Co-op
pada materi Menanggapi Teks Cerita di kelas V MIS Aras Kabu Agung
Tanjung Balai Tahun Ajaran 2013/2014
2. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan kemampuan siswa menanggapi
Teks cerita Rakyat setelah menggunakan Strategi Kooperatif Tipe Co-op
Co-op di kelas V MIS Aras Kabu Agung Tanjung Balai Tahun Ajaran
8
F. ManfaatBPenelitianBB
Setelah penelitian selesai diharapkan dapat bermanfaat bagi semua
kalangan, diantaranya yakni :
1. Bagi siswa yaitu untuk meningkatkan kemampuan siswa Menanggapi
dengan menggunakan Strategi Kooperatif tipe Co-op Co-op pada Materi
Teks Cerita Rakyat di kelas V MIS Aras Kabu Agung Tanjung Balai
Tahun Ajaran 2013/2014 .
2. Bagi guru yaitu sebagai informasi mengenai kemampuan siswa dalam
menanggapi yang diajar dengan menggunakan Strategi Kooperatif tipe
Co-op Co-op pada Materi Teks Cerita Rakyat di kelas V MIS Aras
Kabu Agung Tanjung Balai Tahun Ajaran 2013/2014
3. Bagi peneliti selanjutnya yaitu hasil dan perangkat penelitian ini dapat
dijadikan pertimbangan untuk meggunakan strategi Kooperatif tipe
Co-op Co-Co-op pada materi Teks cerita Rakyat maupun pokok materi yang lain
dan dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.
85
BABBVB
KESIMPULANBDANBSARANB
A. KesimpulanB
Berdeserken hesil penelitien tindeken keles yeng dilekuken dengen
pengguneen Stretegi Kooperetif Tipe Co-Op Co-Op delem pembelejeren
menenggepi teks cerite rekyet depet disimpulken sebegei berikut :
1. Pengguneen Stretegi Kooperetif Tipe Co-Op Co-Op depet meningketken
kemempuen siswe menenggepi teks cerite rekyet. Hel ini depet dilihet deri
hesil observesi yeng dilekuken memperlihetken terjedinye peningketen
yeitu :
pede siklus I, pertemuen I tingket ketuntesen siswe secere klesikel
diperoleh 12,5% eteu 3 oreng deri 24 oreng siswe yeng mendepet
ketegori senget mempu .sedengken, Pertemuen II tingket ketuntesen
siswe secere klesikel diperoleh 41,7% eteu 10 oreng deri 24 oreng
siswe yeng mendepet ketegori senget mempu.
Sementere pede siklus II, pertemuen I tingket ketuntesen siswe secere
klesikel diperoleh 66,7% eteu 16 oreng deri 24 oreng siswe yeng
mendepet ketegori senget mempu. Pertemuen II tingket ketuntesen
siswe secere klesikel diperoleh 91,7% eteu 22 oreng deri 24 oreng
siswe yeng mendepet ketegori senget mempu.
2. Pembelejeren dengen mengguneken Stretegi Kooperetif Tipe Op
Co-Op depet meningketken semenget siswe untuk bereni mengeluerken
86
3. Pembelejeren dengen mengguneken Stretegi Kooperetif Tipe Op
Co-Op depet membimbing siswe untuk seling menghergei den berbegi
pengetehuen dengen temen yeng lein.
B. SaranB
Berdeserken hesil Penelitien Tindeken Keles ini, meke peneliti memberiken
beberepe seren sebegei berikut :
1. Begi siswe, hendeknye dengen mengguneken stretegi pembelejeren ini
depet meningketken kemeuen siswe untuk ektif berpertisipesi delem
pembelejeren.
2. Begi guru, Stretegi Kooperetif Tipe Co-Op Co-Op depet dijediken
eltenetif delem upeye meningketken kemempuen menenggepi siswe.
3. Begi peneliti selenjutnye, delem pengguneen Stretegi Kooperetif Tipe
Co-Op Co-Op sebeiknye pembegien kelompok dilekuken sebelum
pembelejeren berlengsung den kelompokken siswe delem bentuk
878 8
DAFTAR PUSTAKA
Danandjaya, James. 2002. Folklor Indonesia : Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-Lain. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.
Depdiknas 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKetiga). Jakarta: Balai Pustaka
Dewi, Rosmala. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Program Pascasarjana UNIMED
http://repository.upi.edu/upload/s_mat_0700327_chapter4.pdf (138 8
http://yomanbastra.blogspot.com/2012/06/menanggapi-isi-ceritarakyat.html
Isjoni 2009. Cooperatif Learning. Bandung Alfa Beta
Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning : Memperaktikan di ruang-ruang kelas, Jakarta : Grasindo.
Nabilah Lubis. 2001. Naskah, Teks dan Metode Penelitian Filologi (Edisi Revisi), Cetakan II, Jakarta: Yayasan Media Alo Indonesia
Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta : Grasindo.
Kusmayadi, Ismail. 2010. Lebih Dekat Dengan Cerpen. Bandung : Trias Yoga Kreasindo
Mustakim, Muh. Nur. 2008. Peranan Cerita Rakyat Dalam Pembentukan Perkembagan Anak. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Poerdarwaminta. 1998. Kemampuan Menggunakan Bahasa Lisan dan Tulisan. Jakarta: Rieneka Cipta
Purwanto, Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Rachmad Widdiharto. 2004. Model-Model Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
888 8
Slavin,E. Robert. 2008. Cooperative Learning : Teori, Riset dan Praktik, Bandung : Nusa Media.
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosda Karya
Suhardiman. 2009. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers
Suharsimi Arikunto, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
Suharianto. 200w. Dasar-Dasar Teori Sastra. Semarang: Rumah Indonesia. Sujanto, Agus.1993. Psikologi Umum Cetakan ke 9. Jakarta: Bumi Aksara.
Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rahman, Abdul, H.A. dkk. 1981. Kemampuan Apresiasi Sastra. Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Robin, 2007. Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi. Online tersedia http//www.blogspot.com/ meningkatkan-kemampuan-menulis-karangan-narasi.html
Usman, Uzer. Moh. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Yusdi Milman, 2010. Pengertian Kemampuan. blogspot.com/pengertian- kemampuan.html
Wasty Soemanto. 1990. Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta