• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Eksperimental Penggunaan FRP (Fiber Reinforced Polymer) terhadap Perkuatan Kolom Beton Bertulang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Eksperimental Penggunaan FRP (Fiber Reinforced Polymer) terhadap Perkuatan Kolom Beton Bertulang."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN

FRP

Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat kerawanan gempa yang tinggi. Peraturan perencanaan SNI 03-2847-02 mensyaratkan diberikannya tulangan pengekang dengan kait gempa 1350pada elemen kolom yang dibangun pada daerah rawan gempa. Untuk memudahkan pembuatan dan pemasangannya, banyak pelaksana konstruksi yang pada akhirnya menggunakan tulangan pengekang yang dipasang dengan kait 900. Karena hal ini kolom diperkuat dengan menggunakan FRP (Fiber Reinforced Polymer) untuk meningkatkan kapasitas kolom.

Tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini untuk mengetahui kapasitas aksial, mekanisme keruntuhan dan daktilitas pada kolom dengan kait 90º yang diberi perkuatan FRP. Penelitian dilakukan untuk kolom eksisting dengan mutu beton rendahf’c 15 MPa. Benda uji berupa kolom pendek dengan dimensi 480 x170 x 170 mm. Benda uji terdiri dari tiga jenis yaitu kolom dengan sudut tulangan pengekang 135º, kolom dengan sudut tulangan pengekang 90º dan kolom dengan sudut tulangan pengekang 90º yang dipasangFRP.

Hasil penelitian menunjukan kolom dengan perkuatan FRP mengalami peningkatan kapasitas aksial sebesar 34,56%. Keruntuhan yang terjadi pada kolom dengan perkuatan FRP adalah mengalami keruntuhan secara tiba-tiba setelah material FRP lepas. Kolom dengan perkuatan FRP memiliki nilai daktilitas yang baik.

(2)

EXPERIMENTAL STUDY THE USE OF FRP (FIBER

REINFORCED POLYMER) FOR STRENGTHENING

REINFORCED CONCRETE COLUMN

Taufik Hasan Basri

NRP: 1221906

Supervisor: Dr. Anang Kristianto, ST.,MT

ABSTRACT

Indonesia is a country that has high level of earthquake vulnerability. Planning regulation of SNI 03-2847-02 that it require a confinemet with hook 135hook on column element which builds in earthquake prone area. To simplify the manufacture and installation, many contractor use confinement with 90

hook. Based on this condition, the column is strengthening using FRP (Fiber Reinforced Polymer) to increase its capacity.

The purpose of this study is to find out the axial capacity, failure mechanism and ductility of column with 90 hook which is strengthening using FRP. This study uses a low quality concrete of existing column which is 15 MPa. The specimen of this study is a short column; specimendimension is 480 mm x 170 mm x 170 mm. It is divided into three kinds of specimen based on the confinement, they are a column confinement with 135hook, column confinement with 90hook and column confinement with 90hook strengthen by FRP.

The study result shows that the column axial capacity increased to 34,56% on a reinforced column using FRP. The sudden failure mechanism on column specimen occurs after the FRP material separated from column. The column with FRP strengthening has a good ductility value.

(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... v

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 2

1.4 Metodologi Penelitian ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II ... 4

2.1 Struktur Beton Bertulang ... 4

2.1.1 Bahan Penyusun Beton Bertulang ... 5

2.1.1.1 Agregat ... 5

2.1.1.2 Semen Portland ... 7

2.1.1.3 Air ... 8

2.1.1.4 Baja Tulangan ... 8

2.1.2 Campuran Beton ... 9

2.1.3 Daktilitas... 9

(4)

2.2.1 Penulangan Pada Kolom... 12

2.2.1.1 Tulangan Utama ... 12

2.2.1.2 Tulangan Pengekang ... 13

2.2.2 Kapasitas Kolom ... 14

2.2.3 Keruntuhan Kolom ... 15

2.2.3.1 Diagram Interaksi Kolom ... 16

2.2.4 Pengujian Kuat Tekan Beton ... 17

2.3 Perkuatan Kolom Beton Bertulang ... 18

2.4 Perkuatan Kolom Dengan Fiber Reinforced Polymer ... 19

2.4.1 Pemasangan FRP ... 21

2.4.2 Perhitungan FRP Pada Kolom... 21

BAB III ... 23

3.1 Diagram Alir Penelitian ... 24

3.2 Rencana Benda Uji ... 24

3.2.1Material Beton ... 25

3.2.1.1 Agregat ... 25

3.2.1.2 Semen ... 26

3.2.1.3 Baja Tulangan ... 26

3.2.1.4 Perancangan Campuran Beton ... 27

3.2.2Perancangan Benda Uji... 28

3.2.2.1 Penentuan Dimensi Kolom ... 28

3.2.2.2 Penentuan Tulangan Utama ... 28

3.2.2.3 Penentuan Tulangan Pengekang ... 29

3.2.2.4 Kuat Tekan Silinder ... 30

3.2.2.5 Kapasitas Kolom ... 30

3.3 Pembuatan Benda Uji ... 33

3.4 Perawatan Benda Uji ... 34

3.5 Pemasangan Perkuatan Dengan FRP... 34

3.6 Set up Alat Pengujian ... 35

3.7 Pengujian Benda Uji ... 35

3.7.1Benda Uji Silinder ... 35

(5)

BAB IV ... 37

4.1 Kuat Tekan Kolom ... 37

4.2 Pola Retak Kolom ... 39

4.2.1Kolom Dengan Kait 90° ... 39

4.2.2Kolom Dengan Kait 135 ° ... 40

4.2.3Kolom Dengan Perkuatan FRP ... 41

4.3 Hasil Uji Kolom Berdasarkan LVDT ... 41

4.4 Tegangan Pada Tulangan Kolom... 42

4.4.1Tegangan Pada Tulangan Utama ... 42

4.4.2Tegangan Pada Tulangan Pengekang ... 44

4.5 Daktilitas ... 46

BAB V ... 50

5.1 Simpulan ... 50

5.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52

DAFTAR LAMPIRAN ... 54

LAMPIRAN I ... 55

LAMPIRAN II ... 63

LAMPIRAN III ... 67

LAMPIRAN IV ... 75

LAMPIRAN V ... 76

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Agregat Kasar ...5

Gambar 2.2 Agregat Halus ...5

Gambar 2.3 Semen ...7

Gambar 2.4 Baja tulangan ...9

Gambar 2.5 Grafik tegangan-regangan (duniatekniksipil.web.id) ...10

Gambar 2.6 Jenis-jenis kolom (Jack C. McCormac, 2004) ...11

Gambar 2.7 Hubungan beban versus regangan pada kolom (Istimawan Dipohusodo, 1999) ...12

Gambar 2.8 Susunan penulangan kolom tipikal (Istimawan Dipohusodo, 1999) .14 Gambar 2.9 Diagram interaksi (James G. MacGregor, 2005) ...16

Gambar 2.10 Diagram tegangan regangan penampang (James G. MacGregor, 2005) ...17

Gambar 2.11FRP, epoxy dan filler ...20

Gambar 3.1 Diagram Alir ...24

Gambar 3.2 Gambar rencana benda uji ...25

Gambar 3.3 Pengujian agregat (a) berat jenis (b) gradasi) dan (c) bobot isi ...26

Gambar 3.4 Pengujian berat jenis semen ...26

Gambar 3.5 Grafik hasil uji kuat tarik ...27

Gambar 3.6 Pengujian kuat tarik tulangan ...27

Gambar 3.7 Diagram interaksi kolom ...33

Gambar 3.8 Proses pembuatan benda uji dari; (a) Pengadukan campuran beton; (b) memasukan beton segar ke bekisting;(c) pemadatan dengan mesin getar;(d) beton setelah pemadatan ...33

Gambar 3.9 Perawatan benda uji di ruang terkondisikan ...34

Gambar 3.10 Pemasangan perkuatan FRP ...34

Gambar 3.11 Set up Alat Pengujian ...35

Gambar 3.12 Pengujian kuat tekan beton silinder ...36

(7)

Gambar 4.1 hasil pengujian kuat tekan kolom kait 90° ...38

Gambar 4.2 hasil pengujian kuat tekan kolom kait 135° ...38

Gambar 4.3 hasil pengujian kuat tekan kolom dengan perkuatan FRP ...39

Gambar 4.4 Foto pada saat proses pengujian mulai dari : (a) retak; (b) terkelupasnya selimut; (c) keruntuhan benda uji ...40

Gambar 4.5 Foto pada saat proses pengujian mulai dari : (a) retak; (b) terkelupasnya selimut; (c) keruntuhan benda uji ...40

Gambar 4.6 Foto pada saat proses pengujian mulai dari : (a) retak; (b) terkelupasnya selimut; (c) keruntuhan benda uji ...41

Gambar 4.7 Grafik tegangan regangan kolom ...42

Gambar 4.8 Grafik hasil pengujian tegangan tulangan utama kolom dengan kait 135º ...43

Gambar 4.9 Grafik hasil pengujian tegangan tulangan utama kolom dengan kait 90º ...43

Gambar 4.10 Grafik hasil pengujian tegangan tulangan utama kolom dengan FRP ...44

Gambar 4.11 Grafik hasil pengujian tegangan tulangan pengekang ...45

Gambar 4.12 Grafik hasil pengujian tegangan tulangan pengekang ...45

Gambar 4.13 Grafik hasil pengujian tegangan tulangan pengekang ...46

Gambar 4.14 Grafik beban-regangan ...46

Gambar 4.15 Grafik perhitungan daktilitas kolom kait 90° ...47

Gambar 4.16 Grafik perhitungan daktilitas kolom kait 135° ...48

Gambar 4.17 Grafik perhitungan daktilitas kolom perkuatan FRP ...49

Gambar L1.1 Pengujian berat jenis agregat kasar...55

Gambar L1.2 Pengujian berat jenis agregat halus...56

Gambar L1.3 Pengujian analisa ayak agregat halus ...57

Gambar L1.4 Grafik analisa ayak agregat kasar ...58

Gambar L1.5 Pengujian berat jenis agregat halus...58

Gambar L1.6 Grafik analisa ayak agregat halus ...59

Gambar L1.7 Pengujian bobot isi dan padat agregat kasar ...60

Gambar L1.8 Pengujian bobot isi dan padat agregat kasar ...61

(8)

Gambar LIII.1 Perakitan bekisting dan tulangan ...68

Gambar LIII.2 Pemasangan strain gauge ...68

Gambar LIII.3 Penyiapan bahan material ...68

Gambar LIII.4 Pengadukan campuran beton ...69

Gambar LIII.5 Pengerjaan kolom dengan perkuatan FRP ...70

Gambar LIII.6 Setup alat pengujian ...71

Gambar LIII.7 Pengujian benda uji kolom dengan sudut kait 135º (K1-135) ...71

Gambar LIII.8 Pengujian benda uji kolom dengan sudut kait 135º (K2-135) ...71

Gambar LIII.9 Pengujian benda uji kolom dengan sudut kait 135º (K3-135) ...72

Gambar LIII.10 Pengujian benda uji kolom dengan sudut kait 90º (A1-90) ...72

Gambar LIII.11 Pengujian benda uji kolom dengan sudut kait 90º (A2-90) ...73

Gambar LIII.12 Pengujian benda uji kolom dengan sudut kait 90º (A3-90) ...73

Gambar LIII.13 Pengujian benda uji kolom dengan FRP (FRP1) ...74

Gambar LIII.14 Pengujian benda uji kolom dengan FRP (FRP2) ...74

Gambar LIII.15 Pengujian benda uji kolom dengan FRP (FRP3) ...75

Gambar LIV.1 Gambar rencana benda uji ...75

Gambar LV.1 Grafik hasil pengujian dengan LVDT kolom kait 90°1(A1) ...76

Gambar LV.2 Grafik hasil pengujian dengan LVDT kolom kait 90°2(A2) ...76

Gambar LV.3 Grafik hasil pengujian dengan LVDT kolom kait 90°3(A3) ...77

Gambar LV.4Grafik hasil pengujian tegangan tulangan utama kolom kait 90°1(A1) ...77

Gambar LV.5 Grafik hasil pengujian tegangan tulangan utama kolom kolom kait 90°2(A2) ...78

Gambar LV.6 Grafik hasil pengujian tegangan tulangan pengekang kolom kait 90°1(A1) ...78

Gambar LV.7 Grafik hasil pengujian tegangan tulangan pengekang kolom kait 90°2(A2) ...79

Gambar LV.8 Grafik hasil pengujian menggunakan alat LVDT kolom kait 135°1(K1) ...79

(9)

Gambar LV.10 Grafik hasil pengujian menggunakan alat LVDT kolom kait

135°3(K3) ...80

Gambar LV.11 Grafik hasil pengujian tegangan tulangan utama kolom kait

135°2(K2) ...81

Gambar LV.12 Grafik hasil pengujian tegangan tulangan pengekang kolom kait

135°1(K1) ...81

Gambar LV.13 Grafik hasil pengujian tegangan tulangan pengekang kolom kait

135°2(K2) ...82

Gambar LV.14 Grafik hasil pengujian tegangan tulangan pengekang kolom kait

135°3(K3) ...82

Gambar LV.15 Grafik hasil pengujian menggunakan alat LVDT kolom FRP1 ...83

Gambar LV.16 Grafik hasil pengujian menggunakan alat LVDT kolom FRP2 ...83

Gambar LV.17 Grafik hasil pengujian menggunakan alat LVDT kolom FRP3 ...84

Gambar LV.18 Grafik hasil pengujian tegangan tulangan utama kolom ...84

Gambar LV.19 Grafik hasil pengujian tegangan tulangan pengekang kolom FRP2

...85

Gambar LV.20 Grafik hasil pengujian tegangan tulangan pengekang kolom FRP3

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis beton berdasarkan kekuatan (Paul Nugraha, 2005) ...4

Tabel 2.2 Jenis-jenis tulangan (SKSNI T-15 -1991- 03) ...8

Tabel 2.3 Angka konversi kekuatan tekan beton (PBI’1971) ...18

Tabel 3.1 Karakteristik agregat benda uji ...25

Tabel 3.2 Kuat tekan beton silinder ...30

Tabel 4.1 Hasil pengujian kuat tekan kolom...37

Tabel 4.2 Tegangan regangan kolom ...41

Tabel 4.3 Daktilitas ...49

Tabel L1.1 Tabel hasil pengujian berat jenis agregat kasar ...56

Tabel L1.2 Tabel hasil pengujian berat jenis agregat halus ...57

Tabel L1.3 Tabel hasil pengujian analisa ayak kasar...58

Tabel L1.4 Tabel hasil pengujian analisa ayak halus...59

Tabel L1.5 Tabel hasil berat isi padat agregat kasar ...60

L1.6 Tabel hasil berat isi gembur agregat kasar ...60

Tabel L1.7 Tabel hasil berat isi padat agregat halus ...61

Tabel L1.8 Tabel hasil berat isi gembur agregat halus ...61

Tabel L1.9 Tabel hasil pengujian berat jenis semen portland...62

Tabel LII.1 Nilai slump yang disarankan untuk berbagai jenis konstruksi ...64

Tabel LII.2Perkiraan jumlah air pengaduk dan jumlah kadar udara yang disyaratkan ...64

Tabel LII.3Hubungan antara f.a.s dan kuat tekan beton ...65

(11)

DAFTAR NOTASI

A Luas bidang tekan (mm2)

ab Tinggi blok tegangan segiempat ekivalen pada kondisi regangan

seimbang (mm)

Ag Luas kolom (mm2)

Asd Luas tulangan (mm2)

Ast Luas tulangan (mm2)

As luas tulangan total bagian atas (mm2)

Astmin Luas tulangan minimum(mm2)

As’ luas tulangan total bagian bawah (mm2)

Bba Berat benda uji dalam air (grm)

BJbulkksr berat jenis kering agregat kasar

BJbulkhls berat jenis kering agregathalus

Bj Berat benda uji jenuh kering permukaan (gram)

BJsemen Berat jenis semen Portland

Bk Berat benda uji kering oven (gram)

Bp Berat gelas + tutup + air (grm)

eb eksentrisitas balance

f’c Kuat tekan karakteristik (MPa)

fcr Kuat tekan rata-rata (MPa)

f’s Tegangan luluh tekan yang dihitung (MPa)

(12)

hc lebar penampang inti beton n Jumlah tulangan

Mn Momen nominal (kNm)

Mnb Momen nominal balance (kNm)

P Tekanan (N)

P0 Kuat beban aksial nominal

Ps Rasio tulangan

V Volume cawan silinder (cm3)

V1 Volume awal (ml)

V2 Volume akhir (ml)

a

W Berat agregat (gram)

W Berat semen portland (gram)

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I ... 55

LAMPIRAN II ... 63

LAMPIRAN III ... 67

LAMPIRAN IV ... 75

LAMPIRAN V ... 76

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bencana alam mulai dari gunung meletus, banjir hingga gempa bumi

yang menimpa Indonesia belakangan ini sangat mengkhawatirkan. Terutama

gempa bumi yang terjadi di Indonesia cukup sering terjadi, hal ini tidak

mengherankan karena Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat

kerawanan gempa yang tinggi. Kondisi ini mengharuskan struktur bangunan

yang dibangun di Indonesia harus mengikuti aturan – aturan yang ada di

Indonesia, terutama yang harus diperhatikan adalah aturan mengenai bangunan

yang tahan gempa. Agar pada saat terjadi gempa struktur bangunan tetap berdiri kuat dan dapat melindungi penguninya.

Namun dalam pelaksanaannya, untuk melaksanakan aturan-aturan

tersebut tidaklah mudah. Salah satu masalah yang dapat teridentifikasi adalah

terkait dengan pendetailan tulangan pada struktur bangunan beton bertulang

tahan gempa khususnya tulangan pengekangan kolom. Pembuatan dan

pemasangan tulangan pengekangan yang benar merupakan suatu keharusan

karena hal ini memberikan peranan yang besar agar kolom dapat berperilaku

daktail dan memenuhi konsep desain kapasitas. Peraturan perencanaan SNI

03-2847-02 mensyaratkan diberikannya tulangan pengekang dengan kait gempa

1350 pada elemen kolom yang dibangun pada daerah rawan gempa.

Dalam prakteknya pembuatan dan pemasangan tulangan pengekang ini tidaklah mudah, apalagi untuk kolom-kolom berdimensi besar yang umum dipakai pada bangunan gedung tinggi, jembatan dan jalan layang. Untuk

memudahkan pembuatan dan pemasangannya, banyak pelaksana konstruksi yang

pada akhirnya menggunakan tulangan pengekang yang dipasang dengan kait 900.

Hal lain yang penting adalah terkait pemasangan tulangan pengekang

yang memenuhi standar untuk keperluan perbaikan atau perkuatan struktur kolom

(15)

yang sudah menyatu dengan elemen struktur diatasnya tidak memungkinkan

untuk dipasang tulangan pengekang dengan kait standar1350apabila diperlukan

penambahan jumlah tulangan pengekang pada daerah kedua ujung kolom. Pada

kenyataannya akibat kesulitan pemasangan ini dilakukan modifikasi pemasangan

tulangan pengekang yang kinerjanya belum teruji melalui pengujian di

laboratorium.

Hal ini memotivasi perlunya suatu penelitian untuk mengembangkan

perkuatan struktur kolom dengan menggunakan Fiber Reinforced Polymer

(FRP)sehingga dihasilkan kolom beton bertulang yang berperilaku daktail dan

liat (tough),yaitu tidak mudah runtuh.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan kapasitas aksial pada kolom dengan

mutu beton rendah yang diperkuat menggunakan FRP.

2. Untuk mengetahui mekanisme keruntuhan dari perkuatan kolom beton

betulang dengan menggunkan FRP.

3. Untuk mengetahui daktilitas yang terjadi setelah penggunaan FRP

pada perkuatan kolom.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan untuk kolom dengan mutu beton rendah dengan

f’c 15 MPa.

2. Benda uji berupa 3 kolom pendek dengan dimensi

480mmx170x170mm untuk FRP, tulangan dengan kait 135 ͦ , 90 ͦ dan

silinder dengan dimensi diameter 150mm dan tinggi 300mm. 3. Material perkuatan kolom beton bertulang adalah FRP

4. Pengujian yang dilakukan adalah aksial konsentris pada umur beton 28

(16)

1.4 Metodologi Penelitian

Metoda peyusunan laporan tugas akhir ini disusun berdasarkan tahapan berikut :

a. Studi literature sebagai kajian teoritis yang berhubungan dengan pokok

bahasan penelitian.

b. Studi eksperimental yaitu pembuatan benda uji untuk penelitian ini

dilakukan di Laboratorium Struktur Universitas Kristen Maranatha.

c. Pembahasan hasil pengujian, penyusunan laporan dan konsultasi dengan

dosen pembimbing.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan penelitian, ruang

lingkup penelitian, sistematika Penelitian.

BAB II : Tinjauan Literatur, berisi tentang beton, perkuatan kolom,

perkuatan kolom dengan FRP

BAB III : Metodologi Penelitian, berisi tentang diagram alir penelitian,

pembuatan benda uji, pengujian benda uji.

BAB IV : Pengumpulan dan Analisis Data, berisi tentang kuat tekan

beton, kuat tekan kolom, pola retak kolom.

BAB V : Simpulan dan Saran, berisi simpulan dan saran dari hasil

(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian didapatkan simpulan sebagai berikut :

1. Kapasitas aksial rata-rata dari kolom dengan perkuatan FRP sebesar

634,86 kN mengalami peningkatan dari kolom yang tidak diperkuat

sebesar 34,56%

2. Kuat tekan kolom (f’cc) pada kolom dengan perkuatan FRP adalah

21,82 MPa lebih besar dari nilai kuat tekan beton rencana dengan

perkuatan FRP.

3. Mekanisme keruntuhan pada kolom dengan perkuatan FRP hampir

tidak terlihat tanda-tanda kolom retak, ini disebabkan oleh beton

terselimuti FRP. Pada saat FRP satu per satu bagiannya mulai terlepas,

beton yang terselimuti oleh FRP akan mengalami keruntuhan.

4. Tulangan utama pada semua tipe kolom telah mengalami leleh dan

apabila terjadi keruntuhan tidak mengalami tanda-tanda kolom akan

runtuh.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diberikan

saran sebagai berikut:

1. Jumlah benda uji yang digunakan dalam pengujian di laboratorium

diperbanyak dalam satu variasi,agar hasil pengujian lebih teliti dan

akurat.

2. Pada saat pemasangan strain gage dipasang lebih dari satu untuk setiap

(18)

3. Jarak antar sengkang lebih rapat dan disamakan antara antara daerah tumpuan dan daerah lapangan.

4. Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kolom persegi dengan

(19)

DAFTAR PUSTAKA

1. Amri, Sjafei., 2008, Teknologi Beton A-Z. Jakarta : Yayasan John Hi-Tech

Idetama.

2. ACI 211.1 – 89, Metode Pembuatan Rancangan Campuran Beton Normal

Dengan Metode ACI”.

3. ASTM C.136.03, Standard Specification For Concrete Aggregates.

4. ASTM C.29 , Bulk Density (Unit Weight) And Voids In Aggregates.

5. Departemen Pekerjaan Umum. 1970., Peraturan Muatan Indonesia 1987.

Bandung:Dept PU.

6. Departemen Pekerjaan Umum. 1971., Peraturan Beton Bertulang

Indonesia 1971, Bandung :Dept PU.

7. Departemen Pekerjaan Umum. 2002., SK SNI 03 – 2847 – 2002, Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.

Bandung:Yayasan LPMB.

8. Dipohusodo, Istimawan., 1999. Struktur Beton Bertulang. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

9. Gurki, J, Tambah Sembiring. 2002., Beton Bertulang, Bandung: Rekayasa

Sains.

10.Hadipratomo, Winarni. Struktur Beton Bertulang I.

11.Hartono., 2005. Perbaikan Dan Perkuatan Struktur Beton.

12.Indrawan, Benjamin & Maranata, Merry N, Analisis Kolom Bertulang

Dengan Menggunakan Carbon Fiber Reinforced Polymer, Jurnal, Banten.

2003

13.Kristiadi, 2008, Pengaruh Jarak Sengkang Terhadap Kekuatan Kolom,

Yogyakarta.

14.Kristianto, Anang., 2012, Pengembangan Sistem Elemen Pengikat untuk

Meningkatkan Efektifitas Kekangan dan Mempermudah Pemasangan

Tulangan Pengekangan Kolom Beton Bertulang. Bandung

15.MacGregor, James G, 2002, Reinforced Concrete Mechanics And Design

(Fourth Edition), New Jersey.

(20)

17.Nawi, Edward G., 1998, Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar, Bandung: PT. Refika Aditama.

18.Nugraha, Paul., 2005, Teknologi Beton. Yogyakarta : ANDI.

19.SNI 03-1968-1990, 1990, Metoda Pengujian Analisa Saringan Ayak

Agregat Halus dan Kasar.

20.SNI 03-1969-1990, 1990, Metoda Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan

Air Agregat Kasar.

21.SNI 03-1970-1990, 1990, Metoda Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan

Air Agregat Halus.

22.SNI 03-4804-1998, 1998, Metoda Pengujian Berat Isi Agregat.

23.SNI 07-2529-1991, 1991, Metoda Pengujian Kuat Tarik Baja Beton.

24.SNI 15-2531-1991, 1991, Metoda Pengujian Berat Jenis Semen Portland.

Referensi

Dokumen terkait

turbin satu roda bergigi dengan kincir tipe tali baja yang dilengkapi dengan sudu tabung, kelebihan dari invensi ini adalah menggunakan turbin yang terdiri dari satu roda

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata

Namun demikian, penambahan pengisi dalam adunan polimer juga boleh menimbulkan beberapa masalah seperti masalah kelembapan dan pembentukan aglomerat Untuk itu,

Untuk melakukan proses pengolahan air bersih pada air artesis atau air tanah dilakukan dengan 6 proses yaitu proses flokulasi myang bertujuan untuk mencampurkan

 PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) akan melakukan banding atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang mengabulkan gugatan PT Bosowa Corporindo atas keputusan

PERALATAN DAN MESIN Tahun 1900 s/d Tahun 2017.

Lokasi ini dipilih karena di Desa Ende memiliki keunikan dari peran keluarga suku sasak yang memiliki nilai-nilai budaya khususnya terkait menjalankan fungsi agama dan fungsi

Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna jejaring sosial instagram minimal selama 6 bulan yaitu individu berusia 18-24 tahun, memiliki jumlah foto dalam akun instagram