• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI SIKAP BERSYUKUR MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS 3 MI MUHAMMADIYAH GONILAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI SIKAP BERSYUKUR MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS 3 MI MUHAMMADIYAH GONILAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

982

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI SIKAP BERSYUKUR MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA

SISWA KELAS 3 MI MUHAMMADIYAH GONILAN

ASRI PURWANINGRUM

Prodi Pendidikan Profesi Guru IAIN Palangkaraya Email purwaningrumasri888@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahwa dalam kegiatan pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Guru dituntut harus bisa untuk dapat mengembangkan bahkan memajukan serta mengingkatkan kualitas sumber daya manusia. Karena selama ini siswa hanya diberi pembelajaran dengan metode yang monoton, sehingga berdampak dari hasil belajar siswa menurun. Menyikapi permalasahan tersebut perlu dikembangkan sebuah media pembelajaran yang tepat dan efektif. Media audio Visual sebagai salah satu media yang dapat menjadikan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa akan lebih efektif dan menyenangkan karena siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran, sehingga diharapkan dengan adanya penerapan media audio visual dalam mata pelajaran Akidah Akhlak mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi sikap bersyukur melalui media audio visual pada siswa kelas III MI Muhammadiyah Gonilan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas III MI Muhammadiyah Gonilan yang berjumlah 26 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah, teknik observasi, teknik dokumentasi, dan tes. Pada penelitian tindakan kelas ini, analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan analisis data interaktif yang meliputi pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I hasil belajar siswa mencapai rata-rata nilai

(2)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

983

yang diperoleh 80 dengan ketuntasan klasikal sebesar 53%. Pada siklus II rata-rata nilai yang diperoleh 92 dengan ketuntasan klasikal sebesar 88%. Kesimpulan penelitian ini adalah dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Muhammadiyah Gonilan pada pelajaran akidah akhlak materi sikap bersyukur.

Kata Kunci : . hasil belajar, akidah akhlak, media audio visual

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam pembentukan karakter dizaman modern ini. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat dan berbagai hal yang mengiringi perkembangan tersebut.

Tanpa adanya pendidikan, sebuah bangsa atau masyarakat tidak akan mengetahui perkembangan yang ada, hal ini tentu akan menyebabkan tertinggalnya masyarakat negara tersebut. Disamping itu, pendidikan adalah ranah untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang keberadaannya sangat penting bagi masa depan bangsa.Terkhusus dalam pendidikan agama islam, siswa dituntut untuk mampu mengamalkan setiap nilai-nilai yang dipelajaran kedalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya mengetahui ilmunya akan tetapi juga implementasinya. Sehingga siswa menjadi pemikir yang baik serta pengamal ajaran Islam yang mampu mengikuti perkembangan zaman.1 Dalam sebuah pendidikan proses pembelajaran merupakan salah satu bagian, dimana dari proses tersebut akan menghasilkan suatu hasil belajar dari apa yang telah dilalui oleh siswa. Tentu dari proses pembelajaran harus efektif, sesuai dengan tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Sebuah pembelajaran apabila efektif

(3)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

984

tentu hasil dari proses pembelajaran tersebut bisa maksimal. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran seperti aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Dimana aspek-aspek tersebut merupakan cikal bakal terbentuknya pengalaman belajar siswa.

Dengan demikian menjadi tuntutan bagi seorang guru harus memiliki strategi atau taktik khusus untuk membangun sebuah pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, yang mendukung ketiga aspek tersebut agar berkembang dengan baik. Dengan adanya suasana yang berbeda, mengolah proses pembelajaran dengan sedemikian rupa pasti akan meningkatkan pemahaman siswa. Sebelumnya guru harus mengenali terlebih dahulu seperti apa karakter dari siswa itu sendiri. Sebuah pembelajaran yang memanfaatkan media yang ada tentu akan meningkatkan kualitas dari pembelajaran tersebut. Media merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan dari orang yang memberi pesan kepada orang yang menerima pesan baik berupa perangkat keras ataupun perangkat lunak. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efeketif. Sehingga dengan menggunakan media pembelajaran akan mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran yang akan diajarkan.

Dalam dunia pendidikan guru memegang peranan sangat penting dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Tugas guru adalah menyampaikan pada siswa dengan proses komunikasi dan proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan

(4)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

985

materi sangatlah tergantung pada interaksi antara guru dengan peserta didik. Ketidak berhasilan interaksi akan mengakibatkan dampak pesan yang dibawa oleh guru. Untuk itu seorang guru diharuskan memiliki kemampuan pedagogik yaitu memiliki kemampuan perancangan dan pelaksanaan pembelajaran termasuk diantaranya kemampuan penggunaan media pembelajaran, guna membangkitkan semangat anak didik dagar giat meraih prestasi dalam hal ini dengan menciptakan situsai kondisi belajar yang menyenangkan, efektif dan bermakna bagi siswa.

Tugas guru memang sangat komplek. Mereka dituntut harus memiliki kemampuan profesional dalam tugasnya dan menerapkan konsep teknologi pembelajaran.1

Kegiatan belajar mengajar yang berkualitas dan bermakna bagi siswa dalam peningkatan keilmuannya, bukan hanya bergantung saratnya muatan materi pelajran, saran dan prasarana, keadaan biologis, psikologis anak serta kondisi sosial ekonominya, tetapi juga tergantung kepada kinerja dan profesionalisme guru dalam mengajar. Setiap pendidik dituntut mempertimbangan kebutuhan belajar sesuai dengan masa perkembangan anak. Guru yang berualitas akan mampu menentukan cara belajar sebagaimana yang diharapkan.

Dalam konteks ini pemanfaatan media atau alat bantu dala proses pembelajaran agama menjadi kebutuhan utama. Media pengajaran agama adalah perantara atau pengantar pesan guru agam kepada penerima pesan yaitu siswa. Media pembelajaran ini sangat diperlukan dalam merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian sehingga terjadi proses belajar mengajar serta dapat memperlancar penyampaian pendidikan agama islam.

(5)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

986

Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap pembelajaran, oleh karena itu guru perlu mempelajari bagaimana menetapkan medai belajar agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pebelajaran dalam proses belajar mengajar. Hal ini terlebihdiperuntukkan bagi siswa yang belum dapat menerima pesan yang disampaikan oleh guru, maka pemanfaatan media sangat dianjurkan.dengan demikian penggunaan media dapat mempermudah guru untuk menyampaikan pesan pembelajaran pada siswa, selain mempermudah pembelajaran pemanfaatan media juga meningkatkan motiasi belajar pada peserta didik. Lebih lanjut Azwar Arsyad mengemukakakn bahwa pemakaian media pembelajarn dalam proses belajar mengajar mampu meningkatkan minat yang baru, motivasi dan rangsangan belajar, dan bahkan mampu membawa pengaruh psikologis terhadap siswa2.

Prinsip penggunaan media pembelajaran bahwa dalam penggunaan media siswa harus dipersiapkan dan diperlakukan sebagai perserta yang aktif serta harus ikut bertanggungjawab selama kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukakn sebagai upaya dalam menimbulkan atau menggugah minat siswa agar mau belajar, dan memfokuskan perhatian siswa agar senantiasa terikat pada kegiatan belajar mengajar.

Mengenai jenis media pembelajaran, pada saat ini media sebagai alat bantu mengajar telah berkembang sedemikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam mediapun cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu maupun materi yang disampaikan, terpenting yang harus diketahui, setiap jenis memiliki karakteristik dan kempuan dalam menayangkan pesan dan informasi3.

(6)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

987

Salah satunya yaitu Media Audio Visual. Meida ini adalah media visual yang menggabungkan penggunaan suara. Dilihat dari sifat pesan yang diterimanya media audio visual ini menerima pesan verbal dan non-verbal. Pesan verbal adalah bahasa lisan atau kata- kata, dan pesan non verbal adalah bunyi-bunyian dan vokalisasi seperti gerutuan, gumam, musik, dan lain-lain. Singkatnya media audio visual adalah media yang mengandalkan suara dan penglihatan atau berkaitan dengan indra pendengaran dan penglihatan.4 Materi audio visual hanya dapat berarti bila dipergunakan sebagai bagian dari proses pengajaran.

Peralatan audio visual tidak harus digolongkan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh dari pengindraan pandang dan dengar, tetapi sebagai lat teknologis yang bisa memperkaya serta memberikan pengalaman konkrit kepada siswa. Pengajaran audio visual menambahkan komponen ‘audio’ kepada pengajaran visual, yang secara konseptual sebenarnya tidak banyak memberikan banyak perbedaan berarti. Pengajaran audio visual juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagai alat bantu guru dalam mengajar.

Terkait dalam peneliatian ini maka dalam rangka mengingkatkan mutu pendididkan agama islam, khususnya dalam pembelajaran Akidah akhlak menurut Nasrudin mata pelajran Akidah Akhlak adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang digunakan sebagai wahan pemberian pengethauan bimbingan dan pengembangan kepada siswa agar dapat memahami dan meyakini dan menghayati kebenaran ajaran Islam serta bersedia mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, faktor media pembelajaran yang dianggap berpengaruh.

(7)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

988

Dalam hal ini media audio visual yang sering digunakan, media audio visual digunakan dimaksudkan agar pembelajaran tidak hanya terfokus pada guru, namun juga dapat melatih pendengaran dan penglihatan siswa dalam menyimak materi “sikap Bersyukur”. Dengan media audio visual diharapkan siswa dalam meperoleh pengetahuan sehingga akhirnya membuat pembelajaran mengenai “sikap Bersyukur”

lebih menarik dan menyenangkan dan para siswa terhindar dari kejenuhan yang membosankan dan yang terpenting pula dapat membantu pesertabdidik untuk memperdalam lebih lanjut tentang bagaimana kahlak terpuji tersebut dipraktikkan ditengah msayarakat dikarenakan dengan pelajarn tersebut peserta didik dapat mengingatnya sampai rumah. Hal ini sangat membantu siswa untuk belajar mandiri.

Adapun hasil observasi dari penulis dikelas 3 MI MUHAMMADIYAH GONILAN Kabupaten Sukoharjo, kenyataan di lapangan ternyata sebagian siswa masih kurang dalam menerapkan sikap bersyukur. Oleh karenanya peneliti mengatakan bahwa kurangnya keseriusan peserta didik dalam pelajaran akidah akhlak disebabkan media pembelajaran yang kurang tepat. Guru hanya menjelaskan dan berceramah serta mendemonstrasikan materi tentang sikap sopan dan menghargai, kemudian siswa disuruh untuk mengulangi satu persatu.

Dengan pola tersebut tidak semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Antusisame serta minat siswa terlihat sangat rendah.

Berdasarkan paparan diatas penulis mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: Pembelajaran yang masih terpusat dari Guru, Guru belum menggunakan cara atau alat yang tepat dalam menyampaikan pembelajaran, kurangnya antusias siswa pada pelajaran akidah, Guru belum pernah menerapkan pembelajaran dengan media

(8)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

989

audio visual dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak.

Untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan, maka diperlukan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan, salah satunya dengan menggunakan media audio visual karena dengan menggunakan audio visual dapat menyampaiakan informasi yang lebih nyata daripada yang disampaikan dengan kata-kata. Dengan melihat sekaligus mendengar orang yang menerima pembelajaran lebih cepat memahami dan mengerti. “Kita belajar berdasarkan 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, dan 30% dari apa yang kira lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, salah satu cirinya adalah dengan adanya langkah-langkah yang terukur dan terencana dalam setiap siklus (Nur Hamim dan Husniyatus Salamah, 2009: 14), sehingga rancangan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus.

Peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran berdasarkan temuan- temuan masalah yang didapat dari hasil observasi awal dan evaluasi pembelajaran di kelas. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan siswa masih rendah, terutama dilihat dari hasil belajar siswa. Disamping itu nilai rata-rata hasil belajar siswa belum memadai sesuai dengan nilai KKM yang telah ditentukan. Oleh karena itu peneliti ingin memperbaikinya dengan mengadakan pembelajaran dengan menerapkan media audio visual, dengan tujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran.

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dua siklus. Siklus I merupakan dasar bagi pelaksanaan siklus II. Siklus yang kedua merupakan perbaikan dari kelemahan-kelemahan atau kegagalan pembelajaran pada siklus yang pertama.

Menurut Basuki, As’adie, ( 2009 : 5.) Penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan melalui proses berulang yang terdiri beberapa tahap, yaitu :

1. Perencanaan (planning) 2. Pelaksanaan (acting)

(9)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

990 3. Pengamatan (observasing).

4. Refleksi (reflecting).

HASIL PENELITIAN

Secara umum hasil penelitian siklus pertama menunjukan bahwa, penerimaan yang positif dari peserta didik kelas III terhadap penggunaan media audio visual dalam pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak, materi sikap bersyukur. Hal ini ditunjukan dari hasil tes siswa dimana

siswa yang tuntas, meningkat sejumlah 14 orang menjadi 53% Ini sebuah peningkatan yang menggembirakan, Karena dibandingkan dengan yang belum tuntas, Jumlah menjadi lebih sedikit yaitu 12 orang atau 46%.

Meskipun demikian, target ketuntasan 85% belum tercapai.

Berdasarkan hasil refleksi maka untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran akidah akhlak dalam materi sikap sopan dan menghargai dan mengatasi masalah yang muncul pada siklus I peneliti mengambil langkah-langkah sebagai berikut:

a Memeriksa kesiapan dan partisipasi aktif siswa agar bisa lebih memperhatikan proses pembelajaran menerapkan media audio visual

b Memberikan penjelasan ulang dan penguatan materi langsung melibatkan siswa

c Memberikan umpan balik materi yang telah diajarkan agar siswa dapat lebihmemahami terhadap materi yang disampaikan.

d.Hendaknya guru lebih intensif dalam menggunakan waktu yang ada, agar pembelajaran dapat tercapai.

Secara umum, hasil penelitian siklus II menunjukan peningkatan kemampuan siswa dalam mempelajari pelajaran akidah akhlak di kelas III terhadap materi Asmaul husna. Hal ini dapat ditunjukan dari hasil tes yang telah dilaksanakan dimana siswa yang tuntas, meningkat lagi menjadi 23 orang atau 88%. Ini sebuah peningkatan yang Sangat menggembirakan, Karena dibandingkan dengan yang belum tuntas, Jumlah menjadi lebih sedikit yaitu 3 orang atau 12%. Hal ini berarti sudah melampaui di atas persyaratan Standar Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) yang ditetapkan oleh madrasah untuk mata pelajaran akidah akhlak, yaitu 85%.

KESIMPULAN

Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III di MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2021/2022 pada mata

(10)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

991

pelajaran akidah akhlak materi sikap bersyukur. Hal ini ditunjukan dari hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan, hal itu ditunjukan dengan jumlah ketuntasan belajar siswa serta presentase ketuntasan yang telah tercapai. Pada siklus I siswa yang tuntas 14 siswa dengan presentase 53%. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 23 siswa dengan prosentase melampaui target peneliti menjadi 88%.

DAFTAR PUSTAKA

• Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), 120

• Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2016), 3.

• Hujair AH Sanakay, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, (Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2015), 5.

• Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Group, 2012), 70-72.

• Evi Fatimatur Rusydiyah, Media Pembelajaran (Implementasi untuk Anak di Madrasah Ibtidaiyah), (Surabaya: IAIN Sunan Ampel Surabaya), 11.

• Yudi Munadi, Media Pembelajaran, sebuah pendekatan baru, Jakarta, Gaung Persdaperss 2010, halm 1.

• Basyirudin Usman Asnawis, Media Pembelajaran, Jakarta : Delia Cipta Utama, 2002, hal. 1

• Yudhi Munadi, Loc, cit

• Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Renika Cipta, 2008), hal. 41

• Muhaimin, Strategi Belajar (Penerapan dalam Pembelajaran Pendidikan Islam), CV. Citra Media, Surabaya, 1996, hal. 91

• Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hal 15

• Riska Yusi, Perkembangan Peserta Didik, Jl. Lapangan Banteng Barat, no 34, Jakarta Pusat, hal. 14

• Hamzah, Profesi Kependidikan, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hal. 109

• Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, Rajawali pers Jakarta, 2013, hak 33

• Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengaran, (Bandung:

PT. Sinar Baru, 1989), hal. 58

(11)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

992

• Pupuh, Faturahman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Bandung, Refika Aditama, 2010, hal 3

• Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 1996), 22

• Winastwan Gora, PAKEMATIK Strategi Pembelajaran Inovatif berbasis TIK, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010), 16

• Dimyati Mahmud, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989), 121-122

• Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 44-45 18Ahmad Susanto, Teori, 28

• Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), 343

• 20Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar

(Jakarta: Rineka Cipta, 1999), 38

• Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 205-208

• Dimyati dan Mudjiono, Belajar, 3

• Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), 12

• Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2012), 35

Referensi

Dokumen terkait

Dari data tersebut dapat di lihat bahwa pada siklus II pertemuan kesatu menuju ke pertemuan kedua memperoleh kenaikan 45% keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, dengan

System pembelajaran dengan metode game merupakan suatu pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didiknya dan memotivasi supaya adanya peningkatan terhadap pemahamn

Dengan melakukan peninjuan beberapa aspek diatas, dapat disimpulkan perlunya suatu rencana tindak ( action plan ) yang meliputi, (1) melakukan pengenalan karekteristik sampah

singkat sebagaimana dipaparkan di atas, tampak bahwa hipotesis yang diajukan yakni yang berkenan dengan upaya yang dilakukan guru pembelajaran dalam meningkatkan

Pilihan pasar juga menentukan bahwa karakter Sponge Bob sangat unik dan keren.Untuk sifat dari karakter yang dibuat adalah karakter yang lucu dan konyol dipilih oleh pasar

(2004), tanaman krisan yang diberi perlakuan vaksin Carna-5 dan CMV pada umur 2–4 minggu setelah perlakuan vaksin, tidak menunjukkan gejala mosaik atau belang

procedure Edit2KeyPress(Sender: TObject; var Key: Char); procedure Button4Click(Sender: TObject);. procedure

H1 : Prinsip syariah, pelayanan, keluarga, lokasi, produk, promosi dan citra merek berpengaruh secara simultan terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan jasa