• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi industri makanan dan minuman yang menyediakan kebutuhan masyarakat mengalami perkembangan yang baik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi industri makanan dan minuman yang menyediakan kebutuhan masyarakat mengalami perkembangan yang baik"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi industri makanan dan minuman yang menyediakan kebutuhan masyarakat mengalami perkembangan yang baik. Pasar global makanan dan minuman pada tahun 2020 mencapai US$ 5838,8 miliar diperkirakan akan mengalami peningkatan menjadi US$ 6196,15 miliar pada tahun 2021 dengan compound annual growth rate (CAGR) 6,1%. Asia Pasifik merupakan kawasan pasar terbesar untuk sektor industri makanan dan minuman dengan 42% dari total seluruh pasar global pada tahun 2020 (Thebusinessresearchcompany.com, 2021).

Diskala nasional industri makanan dan minuman merupakan sektor industri andalan perekonomian Indonesia, tidak hanya memasarkan produknya didalam negeri saja produsen makanan minuman dalam negeri melihat peluang besar kebutuhan pangan global dan pelaku bisnis mampu menembus pasar internasional.

Industri makanan dan minuman sepanjang triwulan III 2020 menyumbang sebesar 7,02% dari PDB nasional dengan nilai ekspor yang mampu dilakukan oleh industri makanan dan minuman pada periode Januari-Februari 2020 cukup fantastis dengan perolehan US$27,59 miliar. Wilayah yang luas dengan tingginya jumlah penduduk Indonesia tentunya menjadikan kebutuhan makanan dan minuman dalam negeri cukup tinggi, faktor tersebut menarik investor untuk berinvestasi di sektor ini, sepanjang Januari-September 2020 industri ini telah menggelontorkan dana investasi sebesar Rp40,53 triliun.(www.wartaekonomi.co.id, 2020).

(2)

2 Gambar 1.1 Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman Sumber : Dataindustri.com

Pada Gambar 1.1 menunjukkan pertumbuhan PDB industri makanan dan minuman dari tahun 2010 hingga 2020. Jumlah PDB yang terus meningkat walaupun tingkat persentase pertumbuhan yang naik turun ini tetap dapat menggambarkan bagusnya bisnis di bidang makanan dan minuman. Guna meningkatkan terus penjualan pelaku industri terus melakukan upaya strategis salah satunya inovasi yang dapat menarik konsumen. Inovasi yang dilakukan salah satunya yaitu mutu yang baik dan efisiensi yang baik, inovasi tersebut turut meningkatkan produktivitas usaha pada industri makanan dan minuman. Tidak lupa juga inovasi mengenai cita rasa yang menjadi utama, munculnya rasa-rasa yang baru dalam produk makanan minuman turut membuat konsumen lebih tertarik mencoba produk tersebut. Terus meningkatnya PDB industri makanan dan minuman didalamnya tidak hanya andil dari perusahaan skala besar tetapi juga telah menjangkau ditingkat kelas industri kecil dan menengah. Terus meningkatnya jumlah pelaku bisnis ini membuat industri makanan dan minuman semakin kompetitif.

(3)

3 Gambar 1.2 Peningkatan Jumlah UMKM 2014-2019 Sumber : Lokadata.beritatagar.id

Gambar 1.2 menunjukkan data dari Lokadata yang bersumber dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah setiap tahunnya terdapat pertumbuhan yang signifikan pada jumlah UMKM. Menurut data tersebut pada tahun 2019 terdapat lebih dari 67 juta UMKM yang ada di Indonesia, berbagai cara dilakukan pemerintah untuk menggenjot angka tersebut. Terus meningkatnya jumlah UMKM tentu membuat persaingan dalam industri ini terus meningkat, berbagai cara dilakukan pelaku UMKM untuk memenangkan persaingan. Salah satu cara yang dilakukan UMKM dibidang makanan untuk menarik pembeli adalah memberikan cita rasa yang disukai konsumen. Menurut Ismail et al. (2012) dalam Thaichon et al.

(2018) Taste merupakan faktor terbesar yang membuat daya tarik konsumen untuk membeli makanan atau minuman, dan sering kali faktor rasa dapat mengimbangi faktor lain seperti harga dan kesehatan. Tidak hanya cita rasa kepuasan konsumen juga diharapkan oleh pelaku UMKM kepada konsumennya. Menurut Kotler (1997) dalam Purbasari & Purnamasari (2018) konsumen yang merasa puas akan melakukan pembelian ulang, hal tersebut sangat diharapkan oleh pelaku bisnis.

(4)

4 Syahi Haleeb adalah bisnis yang menyediakan teh susu khas arab sejak tahun 2018. Syahi Haleeb merupakan produk teh susu arab instan dengan kemasan sachet yang memudahkan konsumen dalam mengkonsumsinya tinggal diseduh dengan air panas. Syahi Haleeb menjual produk dengan cara offline dan online, untuk offline Syahi Haleeb bekerjasama dengan toko oleh-oleh haji dan umroh dan online Syahi Haleeb memasarkan produknya melalui marketplace Shopee dan Tokopedia, untuk Social Media Syahi Haleeb memanfaatkan Instagram.

Gambar 1.3 Marketplace Tokopedia Syahi Haleeb Sumber : tokopedia.com/tehssyahihaleeb

Platform Marketplace digunakan oleh Syahi Haleeb untuk menjamah pasar yang lebih luas demi meningkatkan penjualan dari produk Syhai Haleeb.

Marketplace menurut Opiida (2014) tempat melakukan kegiatan bisnis bertemunya penjual dan pembeli yang berbentuk website yang menjadikan pembeli mendapatkan pilihan produk sebanyak mungkin sehingga memperoleh harga yang bersaing.

Banyaknya konsumen yang membeli produk Syahi Haleeb secara offline dan online diharapkan dapat tertarik untuk membeli ulang produk Syahi Haleeb.

(5)

5 Syahi Haleeb mengambil minuman khas arab untuk dijadikan produk dengan kemasan instan yang bertujuan untuk memudahkan konsumen. Komposisi dan bahan-bahan yang digunakan merupakan rempah-rempah timur tengah yang biasa digunakan di kuliner timur tengah. Kapulaga arab dan kayu manis merupakan bahan pembeda dari Syahi Haleeb dengan teh susu pada umumnya, rempah tersebut memberikan rasa dan aroma yang khas pada produk ini.

Gambar 1.4 Grafik Penjualan Syahi Haleeb Sumber : Data diolah peneliti (2021)

Pada gambar 1.4 dapat dilihat grafik penjualan Syahi Haleeb di kota malang pada tahun 2019. Syahi Haleeb memasukkan produknya ke kota malang pada tahun 2019, pada bulan juni ke juli mengalami peningkatan akan tetapi pada bulan agustus dan september terus mengalami penurunan penjualan. Ini dikarenakan kurangnya pembelian ulang konsumen pada produk Syahi Haleeb. Maka dari itu Syahi Haleeb

(6)

6 menginginkan konsumen yang sudah melakukan membeli produk Syahi Haleeb untuk dapat melakukan pembelian ulang.

Demi memunculkan minat konsumen membeli ulang produk mereka perusahaan melakukan berbagai strategi untuk menyediakan kebutuhan konsumen dengan harapan konsumen memiliki rasa puas dengan produk tersebut. Kepuasan konsumen merupakan salah satu hal yang sangat berharga demi mempertahankan keberadaan konsumen untuk tetap berjalannya suatu bisnis. Kepuasan konsumen merupakan faktor utama dalam mencapai tujuan bisnis Syahi Haleeb. Menurut S.

Suryani & Rosalina (2019) kepuasan konsumen merupakan faktor penting dalam minat beli ulang konsumen, kepuasan konsumen yang tinggi dapat menyebabkan pembelian ulang yang tinggi. Berdasarkan gambar 1.4 penjualan Syahi Haleeb di Malang mengalami penurunan dan ini dikarenakan kurangnya pembelian ulang oleh konsumen maka dari itu peneliti ingin mengetahui pengaruh Customer Satisfaction terhadap Repurchase Intention produk syahi haleeb.

Terdapat bermacam-macam suku dan budaya yang setiap suku dan budaya tersebut memiliki makanan dan minuman ciri khasnya masing-masing. Perbedaan ciri khas makanan dan minuman makanan pada setiap budaya menimbulkan perbedaan persepsi mengenai cita rasa. Dalam hal ini perbedaan budaya antara arab dan non arab menimbulkan perbedaan persepsi mengenai cita rasa. Pada saat melakukan aktivitas marketing seringkali Syahi Haleeb menerima komplain mengenai cita rasa pada produk Syahi Haleeb .

(7)

7 Gambar 1.5 Testimoni Konsumen Syahi Haleeb

Sumber : Data diolah oleh peneliti (2021)

Gambar 1.5 menunjukkan testimoni konsumen terhadap produk Syahi Haleeb. Dari gambar 1.5 dapat terlihat dua persepsi yang paling mencolok mengenai rasa dari produk Syahi Haleeb, berdasarkan testimoni yang didapatkan ada beberapa konsumen yang memiliki keluhan terhadap rempah Syahi Haleeb yang kurang terasa dan juga ada bebrapa yang memiliki keluhan terhadap rempah produk Syahi Haleeb yang terlalu keras. Setelah peneliti perhatikan ada perbedaan mengenai dua persepsi tersebut yaitu sebagian besar yang mengalami keluhan rempah kurang terasa merupakan konsumen yang memiliki keturunan arab, sedangkan yang memiliki keluhan rempah terlalu keras merupakan konsumen yang tidak memiliki keturunan arab.

Berdasarkan Fenomena yang telah dikemukakan peneliti ingin meneliti faktor yang mempengaruhi Repurchase Intention Syahi Haleeb. Repurchase Intention

(8)

8 menurut R. K. Sari & Yulisetiarini (2016) dalam Jalantina & Prabantara (2019) adalah perilaku konsumen yang melakukan pembelian berulang-ulang dari suatu produk atau jasa serta menyukai produk dan jasa yang dibeli tersebut dalam berdasarkan pengalaman sebelumnya.

Taste merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi repurchase intention dalam bisnis kuliner, maka dari itu pelaku bisnis berlomba-lomba untuk menghasilkan Taste yang disukai konsumen. Menurut Sari (2013) dalam (Njoto, 2016) Taste adalah rasa, suhu, tekstur, dan bau yang dimiliki oleh sebuah makanan.

Taste merupakan cara untuk memilih makanan yang dilihat berdasarkan rasa makanan tersebut (Drumond dan Brefere, 2010).

Peningkatan jumlah usaha turut membuat persaingan yang bertambah ketat dalam bisnis kuliner. Pengusaha kuliner terus berlomba melakukan berbagai cara untuk memuaskan konsumennya. Selain Taste faktor yang mempengaruhi repurchase intention yaitu Customer Satisfaction, Customer Satisfaction menurut Kotler (2014) dalam Maimunah (2019) adalah rasa yang dirasakan oleh konsumen dalam membandingkan sebuah kinerja yang dilakukan berdasarkan hasil yang konsumen harapkan dan rasa yang didapatkan konsumen bisa kecewa atau atau suka

Berdasarkan data dan fenomena yang sudah dijelaskan oleh peneliti, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai seberapa signifikan hubungan Taste, Customer Satisfaction terhadap Repurchase Intention dengan judul penelitian “Pengaruh Taste dan Customer tatisfaction Terhadap Repurchase Intention Pada Produk Syahi Haleeb”

(9)

9 1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan adalah :

1. Apakah Taste mempengaruhi Repurchase Intention produk Syahi Haleeb?

2. Apakah Customer Satisfaction mempengaruhi Repurchase Intention produk Syahi Haleeb?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui pengaruh dari Taste terhadap Repurchase Intention pada produk Syahi Haleeb

2. Untuk mengetahui pengaruh Customer Satisfaction terhadap Repurchase Intention pada produk Syahi Haleeb

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dua manfaat : a. Manfaat Teoritis

Peneliti berharap hasil dalam penelitian ini dapat menjadi sumber referensi bagi peneliti berikutnya mengenai teori mengenai Taste dan Customer Satisfaction terhadap Repurchase Intention dalam suatu bisnis kuliner.

(10)

10 b. Manfaat Praktis

Peneliti berharap hasil dalam penelitian ini dapat memberikan ilmu- ilmu baru atas variabel Taste dan Customer Satisfaction terhadap Repurchase Intention dalam suatu bisnis kuliner.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini dapat lebih terfokus dan terarah peneliti perlu membatasi ruang lingkup penelitian. Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah produk Syahi Haleeb dengan subjek penelitian konsumen yang sudah mengkonsumsi produk Syahi Haleeb. Ruang lingkup penelitian ini mencakup variabel Taste, Customer Satisfaction, dan Repurchase Intention.

Referensi

Dokumen terkait

Dari area bisnis yang ada, ditemukan beberapa hal menyangkut permasalahan yang ada, yaitu: (1) Pihak manajemen dalam melakukan perencanaan penjualan dan produksi memperoleh data dari

Hasil uji reliabilitas instrumen variabel motivasi belajar (Y) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang telah ditentukan pada

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah virus Covid-19 adalah dengan menerapkan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di mana dalam penerapannya

tidak dapat mengukur non-perform dari suatu kredit padahal terdapat variabel total loans dalam perhitungan efisiensi; investor di Indonesia masih berorientasi short term

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Juni 2017 terjadi pada semua kelompok pengeluaran, di mana kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi

Motivasi belajar siswa sangat penting dalam pembelajaran, sebab pengetahuan, keterampilan, dan sikap tidak dapat ditransfer begitu saja tetapi harus siswa sendiri

Dari hasil perhitungan back testing pada tabel tersebut tampak bahwa nilai LR lebih kecil dari critical value sehingga dapat disimpulkan bahwa model perhitungan OpVaR

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu data analog gelombang otak dapat digunakan sebagai perintah untuk menghidupkan atau