• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Prospek Usahatani Kakao (Theobroma cacao L.) di Kelompok Tani Kelapa Mas Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Prospek Usahatani Kakao (Theobroma cacao L.) di Kelompok Tani Kelapa Mas Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Prospek Usahatani Kakao di Kelompok Tani Kelapa Mas (Priyatno, Sudrajat, Astuti) 106 JURNAL ILMIAH AGRITAS VOL 4 NO 2, OKTOBER 2020 : 106-115

PROSPEK USAHATANI KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KELOMPOK TANI KELAPA MAS KECAMATAN KALIBAWANG

KABUPATEN KULON PROGO

PROSPECT OF KAKAO (Theobroma cacao L.) BUSINESS IN THE KELAPA MAS GROUP KALIBAWANG DISTRICT KULON PROGO REGENCY

Riyan Priyatno1, Suprih Sudrajat2, Ari Astuti3

1,2,3Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Email : riyanmedanta@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di kelompok tani Kelapa Mas yang berlokasi di Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prospek usahatani kakao di kelompok tani Kelapa Mas di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2019. Hipotesis dari penelitian ini adalah diduga usahatani kakao di Kelompok Tani Kelapa Mas mempunyai prospek untuk dikembangkan. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling dengan responden yang berjumlah 30 petani kakao yang berada di kelompok tani Kelapa Mas. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan purposive yaitu peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan/ kriteria tertentuMetode analisis menggunakan analisis kelayakan usaha Net Present Valuent (NPV) dan analisis aspek-aspek usahatani. Pengujian hipotesi menggunakan uji T (One-Sample Test). Hasil penelitian menyatakan bahwa usahatani kakao di kelompok tani Kelapa Mas, Kecamatan Kalibawang memiliki prospek dan layak untuk dikembangkan.

Kata Kunci : usahatani, kakao, kelayakan, prospek. ABSTRACT

This research was carried out in the Kelapa Mas farmer group located in Banjarharjo Village, Kalibawang District, Kulon Progo Regency, Special Region of Yogyakarta. The purpose of this study was to determine the prospects for cocoa farming in the Kelapa Mas farmer group in Kalibawang District, Kulon Progo Regency. The research was conducted

(2)

Prospek Usahatani Kakao di Kelompok Tani Kelapa Mas (Priyatno, Sudrajat, Astuti) 107 from June to August 2019. The hypothesis of this study was that it was suspected that cocoa farming in the Kelapa Mas Farmer Group had prospects for development. The basic research method used in this research is descriptive method. The sampling method uses Simple Random Sampling with respondents totaling 30 cocoa farmers who are in the Kelapa Mas farmer group. The research location was chosen purposively, that is, the researchers determine their own sample taken because there are certain considerations / criteria. The method of analysis uses a business feasibility analysis of Net Present Valuent (NPV) and analysis of farm aspects. Hypothesis testing uses the T-test (One-Sample Test). The results of the study stated that cocoa farming in the Kelapa Mas farmer group, Kalibawang District has prospects and deserves to be developed.

Keywords: farming, cocoa, feasibility, prospect

PENDAHULUAN

Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa Negara. Kakao juga berperan dalam mendorong pengembangan wilayah dan pengembangan agroindustri (BPPMD Kaltimprov, 2009). Komoditi kakao sampai saat ini termasuk salah satu komoditi yang memiliki nilai ekonomis tinggi apabila dilihat dari prospek pasar yang cukup baik di pasar domestik dan pasar mancanegara.

Negara Indonesia berada di posisi ketiga produsen biji kakao terbesar dunia setelah Pantai Gading dan Ghana, kini kakao menjadi salah satu komoditi yang menjadi perhatian pemerintah. Perkebunan kakao di Indonesia mengalami perkembangan pesat dalam kurun waktu 20 tahun terakhir dan pada tahun 2002 areal perkebunan kakao Indonesia tercatat seluas 914.051 ha. Perkebunan kakao tersebut sebagian besar (87,4%) dikelola oleh rakyat dan selebihnya 6,0% dikelola perkebunan besar negara serta 6,7% perkebunan besar swasta (Ditjenbun, 2017).

Budidaya kakao di Indonesia sebagian besar adalah perkebunan rakyat yang tersebar di hampir seluruh Provinsi dan Kabupaten. Dengan demikian perbaikan budidaya dan pengolahan kakao akan mempengaruhi peningkatan produksi dan mutu biji kakao, yang akan mempengaruhi peningkatan pendapatan petani kakao di Indonesia terutama masyarakat petani yang ada di desa .

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi untuk tanaman kakao, karena terdapat empat Kabupaten yang memiliki potensi komoditas kakao yang berada di DIY yaitu Kabupaten Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul, Sleman, dan Yogyakata. Kabupaten

(3)

Prospek Usahatani Kakao di Kelompok Tani Kelapa Mas (Priyatno, Sudrajat, Astuti) 108 Kulonprogo memiliki luas lahan tanaman kakao terluas di DIY dengan luas lahan tanaman kakao 3.616,97 Ha (Badan Pusat Statistik DIY, 2015).

Kabupaten Kulon Progo merupakan kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengembangkan perkebunan kakao. Kabupaten Kulon Progo memiliki dua belas Kecamatan, salah satunya kecamatan Kalibawang yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan sebelas Kecamatan lainya yang berada di Kulon Progo. Pemerintah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan kampung kakao yang berada di Desa Banjarharjo dan Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, dalam rangka mendukung pengembangan potensi wisata di kawasan bukit Manoreh. Kebijakan Pemerintahan pusat mengembangkan kawasan Strategis Pembangunan Nasional (KSPN), mulai mengubah dan melakukan inovasi bidang perkebunan, khususnya kakao supaya mendukung sektor pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan petani kakao di Kecamatan Kalibawang (Sutarmi, 2018).

Menurut para petani yang berada di Kecamatan Kalibawang pada tahun 1990 Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menawarkan sebuah program kepada para warga di Kecamatan Kalibawang untuk menanam kakao agar dapat meningkatkan pendapatan para petani yang sebelumnya hanya menanam palawija dan padi serta belum adanya petani yang menanam kakao di Daerah tersebut. Para warga dari Kecamatan Kalibawang setuju dengan program yang ditawarkan oleh Pemerintah Kulon Progo dalam hal penanaman kakao sehingga pemerintah memberikan subsidi berupa biji kakao yang berasal dari Jember dan Sumatera secara gratis. Pembibitan dari biji kakao tersebut dilakukan secara gotong royong di Kecamatan Kalibawang yang kemudian bibit tersebut dibagikan kepada penduduk sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan para petani yang berada di Kalibawang (Sutarmi, 2018).

Menurut ketua kelompok tani Kelapa Mas bahwa, pada tahun 2013 para petani kakao di kelompok tani Kelapa Mas yang berada di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo melakukan peremajaan tanaman kakao kembali dengan cara menyisipkan tanaman kakao baru di sela-sela tanaman kakao yang lama, ini merupakan peran dari pemerintah melaui Dinas Pertanian Kabupaten Kulon Progo serta berkerja sama dengan PT. Pagilaran dalam penyuluhan pertanian tentang tata cara bertani kakao serta pemasaran.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menyediakan bibit gratis untuk petani yang memiliki lahan tanaman kakao yang berada di Kulon Progo, hal tersebut juga terjadi atas permintaan petani. Terdapat kebanggan tersediri yang dirasakan oleh para petani karena di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo akan dikembangkan menjadi salah satu agrowisata oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo (Sutarmi, 2018).

(4)

Prospek Usahatani Kakao di Kelompok Tani Kelapa Mas (Priyatno, Sudrajat, Astuti) 109 METODE PENELITIAN

Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode deskriptif mempunyai ciri bahwa meode ini memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, masalah- masalah yang aktual dan data yang dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisis (Surakhmad, 1994).

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo yang merupakan salah satu sentral produksi kakao di Kabupaten Kulon Progo. Tanaman kakao di Kecamatan Kalibawang pada tahun 2018 memiliki luas lahan 1.042,15 ha. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan purposive yaitu peneliti menentukan sampel lokasi yang diambil karena ada pertimbangan/ kriteria tertentu yaitu usahatani kakao yang sudah berlangsung lebih dari 7 tahun, terdapat kelompok tani yang sudah berdiri lebih dari 7 tahun, dari 12 Kecamatan yang berada di Kabupaten Kulon Progo terambil Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, desa tersebut sesuai kriteria karena terdapat usahatani kakao yang dikelolah oleh kelompok tani Kelapa Mas yang sudah berdiri lebih dari 7 tahun serta akan dikembangkan menjadi desa wisata kakao oleh pemerintah Kabupaten Kulon Progo, kemudian ditetapkan sebagai lokasi penelitian. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juni – Agustus 2019.

Pengambilan sampel penelitian yang dilakukan di kelompok tani kakao Kelapa Mas Desa Barjarharo, Kecamatan Kalibawang dilakukan dengan menggunakan metode teknik simple random sampling berdasarkan hasil wawancara dengan ketua kelompok tani terdapat 73 anggota petani kakao di kelompok tani Kelapa Mas. Menurut Kerlinger (2002), tidak ada patokan dalam menentukan sampel representatife, namun biasanya jumlah sampel lebih dari 30 bisa dikatakan telah mampuh memberikan ragam yang stabil sebagai pendugaan ragam populasi. Penelitian yang dilakukan memiliki keterbatasan waktu, dana, tenaga, maka diambil sampel petani kakao yang dapat mewakili populasi.

Analisis dan pengujian hipotesis yang digunakan dalam perumusan prospek usahatani kakao di Kelompok Tani Kelapa Mas Kabupaten Kulon Progo digunakan beberapa analisis yaitu :

1. Net Present Value (NPV)

Kelayak usahatani kakao di kelompok tani Kelapa Mas dianalisis dengan menggunakan Net Present Value (NPV) adalah nilai sekarang dari keuntungan bersih (manfaat neto tambahan) yang akan diperoleh pada masa mendatang, merupakan selisih antara nilai sekarang arus manfaat dikurangi dengan nilai sekarang arus biaya (Gittinger,1986).

2. Aspek Usahatani

(5)

Prospek Usahatani Kakao di Kelompok Tani Kelapa Mas (Priyatno, Sudrajat, Astuti) 110 Aspek finansial, aspek pasar, aspek sosial ekonomi, aspek teknologi dan aspek hukum di analisis secara deskriptif menggunakan indikator, dimana data yang diperoleh yang berhubungan dengan aspek- aspek tersebut kemudian data diolah dan ketahui aspek yang memiliki nilai atau manfaat terbesar dengan menggunakan penilaian indikator aspek

3. Uji Hipotesis

Untuk menguji statitik hipotesis dilakukan menggunakan uji t sebagai berikut:

Ho : NPV ≤ 0 Ha : NPV > 0

T

hit

=

𝑁𝑃𝑉−1

S/√n

keterangan :

S = Simpangan baku n = Jumlah sampel Dengan criteria uji :

Jika 𝑇𝐻𝑖𝑡 ≥ T𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H0 ditolak, H𝑎diterima.

Jika 𝑇𝐻𝑖𝑡 ≤ T𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H0 diterima, H𝑎ditolak.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kecamatan Kalibawang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kulon Progo.

Kecamatan Kalibawang merupakan kawasan Agropolitan Kabupaten Kulonprogo yang diprioritaskan sebagai pusat pertumbuhan di kawasan pegunungan Menoreh. Ibukota Kabupaten Kulon Progo ialah Kecamatan Wates, jarak antara Ibukota Kabupaten Kulon Proogo dengan Kecamatan Kalibawang ialah, Wates – Kalibawang : 41 km (BPS Kabupaten Kulonprogo, 2019). Kecamatan Kalibawang merupakan dataran dan sebagian perbukitan Menoreh dengan elevasi hingga 500 mdpl. Tanah yang terdapat pada Kecamatan Kaliabawang tergolong dalam jenis latosol. Curah hujan di Kecamatan Kalibawang adalah 4.482 mm/tahun dengan jumlah hari hujan mencapai 114 hari/tahun (BPS Kecamatan Kalibawang, 2018).

Kelompok tani Kelapa Mas berdiri sejak tahun 1993 dan pada saat tahun 2013 di kelompok tani Kelapa Mas terjadi peremajaan tanaman kakao, anggota/ petani kakao saat awal berdiri berjumlah 73 petani hingga tahun 2019 ini yang masih aktif tersisa ±35 petani.

(6)

Prospek Usahatani Kakao di Kelompok Tani Kelapa Mas (Priyatno, Sudrajat, Astuti) 111 Umur petani merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada aktivitas di sektor pertanian. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, umur responden antara 41-80 tahun.

Sebaran umur responden dapat dilihat pada tabel 1.

Tahun K C B CF 10% CF K CF C CF B NB

0 1,948

1 1415000 1,771 2505965 -2505965

2 12738000 1,61 20508180 -20508180

3 7355000 1,464 10767720 -10767720

4 3475000 8850000 10254200 1,331 4625225 11779350 13648340 -2756234,8 5 7006000 5295000 24102200 1,21 8477260 6406950 29163662 14279452 6 2615000 4455000 32455600 1,1 2876500 4900500 35701160 27924160 7 665000 2250000 8115400 1 665000 2250000 8115400 5200400

35269000 20850000 74927400 11,434 50425850 25336800 86628562 10865912,2 Perhitungan Net Present Value (NPV)

Sumber: Analisis Data Primer, 2019

Analisis kelayakan NPV dengan discount faktor atau suku bunga sebesar 10 % diperoleh hasil Rp. 5.568.044. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa usahatani kakao di kelompok tani Kelapa Mas, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo dinyatakan layak (feasible) karena nilai yang dihasilkan NPV > 0 .

Prospek merupakan peluang yang terjadi karena adanya usaha seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya juga untuk mendapatkan profit atau keuntungan. Usahatani akan berprospek jika dilihat dari beberapa aspek yang mempengaruhi diantaranya yaitu aspek finansial, aspek pasar & pemasaan, aspek sosial ekonomi, aspek hukum dan aspek teknologi.

Aspek – aspek usahatani yang berada pada petani kakao di kelompok tani Kelapa Mas di analisis secara deskriptif.

Pada penelitian aspek Finansial dilakukan perhitungan arus kas (cash flow) untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh petani kakao di Kelompok Tani Kelapa Mas.

(7)

Prospek Usahatani Kakao di Kelompok Tani Kelapa Mas (Priyatno, Sudrajat, Astuti) 112 Tabel 2. Perhitungan Cash Flow di Kelompok Tani Kelapa Mas

Tahun Pengeluaran Penerimaan Aliran Kas Neto

0

1 1.415.000 -1.415.000

2 12.738.000 -12.738.000

3 7.355.000 -9.005.000

4 12.325.000 22.579.200 10.254.200

5 12.301.000 36.403.200 24.102.200

6 7.070.000 39.525.600 32.455.600

7 2.915.000 11.030.400 8.115.400

Total 56.119.000 109.538.400 51.769.400 Sumber : Analisis Data Primer, 2019.

Penelitian hasil arus kas (cash flow) di kelompok tani Kelapa Mas menunjukan bahwa penerimaan > pengeluaran dengan demikian usahatani yang dijalankan di kelompok tani Kelapa Mas tersebut terdapat benefit atau keuntungan.

Pada hasil penelitian Aspek Pasar dan Pemasaran di kelompok tani Kelapa Mas menunjukan bahwa hasil produksi tanaman kakao dari para petani berupa biji kakao yang belum di fementasi kemudian langsung dikumpul d kelompok tani kelapa mas yang kemudian di olah menjadi biji kakao fermentasi. Hasil dari olahan biji kakao yang sudah difermentasi kemudian di jual ke PT. Pagilaran yang diambil secara langsung oleh PT.

Pagilaran di kelompok tani kelapa mas, para petani kakao dapat menerima penghasilan penjualan produksi kakao setelah hasil produk biji kakao fermentasi sudah diambil oleh PT.

Pagilaran. Permintaan pasar yang tidak pernah turun dari PT. Pagilaran dan kemudahaan dalam pemasaran produk biji kakao memberikan prospek yang bagus bagi para petani kakao di kelompok tani kelapa mas dalam aspek pasar dan pemasaran.

Pada hasil penelitian Aspek Sosial di kelompok tani Kelapa Mas diperoleh hasil bahwa dengan adanya usahatani kakao yang dijalankan memberikan nilai tambah penghasilan bagi keluarga petani sehingga terjadi peningkatan ekonomi di setiap keluarga petani kakao serta berdampak di lingkungan masyarakat dengan terciptanya sumber pendapatan dan perekonomian pemerintahan setempat. Aspek sosial ekonomi dari segi masyarakat diperoleh skoring rata – rata sebesar 2,6 dari skor penilaian tertinggi 3, perolehan skoring ini menunjukkan bahwa adanya perubahan di masyarakat mulai dari budaya gotong royong di masyarakat serta terciptanya lapangan pekerjaan baru walaupun tidak begitu banyak dan kesadaran masyarakat akan kesehatan mulai tumbuh dengan adanya usahtani kakao yang dijalankan. Aspek sosial ekonomi dari segi pemerintahan di peroleh skoring rata– rata sebesar 2 dari skor penilaian tertinggi 2, perolehan ini menunjukan bahwa adanya pemasukan di

(8)

Prospek Usahatani Kakao di Kelompok Tani Kelapa Mas (Priyatno, Sudrajat, Astuti) 113 sektor ekonomi untuk pemerintahan setempat yang diberikan per petani kakao di kelompok tani Kelapa Mas berupa pajak tanah.

Pada hasil penelitian Aspek Hukum di kelompok tani kelapa Mas diperoleh hasil bahwa di kelompok tani Kelapa Mas telah memiliki surat izin usahatani yang memiliki dasar hukum, seperti akte/ sertifikat dan pelindung dari pemerintahan Kabupaten Kulon Progo. Aspek hukum dari segi Jaminan diperoleh skoring rata-rata sebesar 3 dari skor penilan skor tertinggi 3, menunjukan bahwa di kelompok tani Kelapa Mas memiliki sertifikan resmi yang di berikan dari pemerintahan terkait tentang usahatani kakao di kelompok tani Kelapa Mas sehingga memudahkan untuk memperoleh pinjaman dana. Aspek hukum dari segi perizinan memiliki nilai skoring rata-rata sebesar 2, dari penilaian skor tertinggi 2 menunjukkan bahwa kelompok tani Kelapa Mas memiliki perizinan resmi yang dapat melindungi kelompok tani tersebut dan memiliki dasar hukum. Aspek hukum dari segi perjanjian diperoleh skor rata- rata sebesar 3, dari penilaian skor tertinggi 3 menunjukkan bahwa para petani yang berada di kelompok tani Kelapa Mas memiliki perjanjian dengan pihak lain yang tidak merugikan kedua pihak. Kelompok tani Kelapa Mas tidak melakukan pinjaman dana baik dari bank ataupun instansi yang lain, dengan adanya pelindung serta binaan dari pemerintahan Kabupaten Kulon Progo dan PT. Pagilaran memudahkan para petani kakao yang berda di kelompok tani Kelapa Mas untuk mendapatkan bantua untuk operasional seperti bibit kakao, pestisida, pupuk, alat dan lain-lain untuk usahatani kakao yang dijalankan.

Pada hasil penelitian Aspek Teknologi di kelompok tani Kelapa Mas diperoleh bahwa ketersedian alat teknologi masih belum sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, hanya terdapat beberapa alat seperti tempat fermentasi, hadsplayer, timbangan, dan tempat penjemuran biji kakao serta belum ada alat untuk pengelolaan biji kakao dan penyortian biji kakao masih diakukan secara manual oleh manusia. Aspek teknologi hasil penelitian di kelompok tani Kelapa Mas dari segi ketersediaan diperoleh skoring sebesar 2,4 dari penilaian skor tertinggi 3, menunjukkan bahwa ketersediaan alat teknologi yang berada pada petani di kelompok tani Kelapa Mas masih tergolong teknologi yang belum sesuai dengan perkembangan seperti sekarang ini diantaranya ialah tempat fermentasi, timbangan dan hadsplayer. Aspek teknologi dari segi kemampuan diperoleh skoring rata-rata sebesar 2,6 dari skor penilaian tertinggi 3, skoring ini menunjukkan bahwa sebagian besar petani kakao yang berada di kelompok tani Kelapa Mas dapat mengoperasikan teknologi yang tersedia. Aspek teknologi dari segi perawatan diperoleh skoring rata – rata sebesar 3,0 dari penilaian skor tertinggi 3 yang menunjukkan bahwa biaya perawatan teknologi yang ada pad petani kakao di kelompok tani Kelapa Mas tergolong sesuai standar karena biaya perawatannya sesuai

(9)

Prospek Usahatani Kakao di Kelompok Tani Kelapa Mas (Priyatno, Sudrajat, Astuti) 114 dengan fungsi teknologi yang dihasilkan. Dari analisis berbagai aspek usahatani yang terdapat di kelompok tani Kelapa Mas dapat disimpulkan bahwa aspek yang dijalankan memperoleh hasil rata-rata penilaian yang dapat memberikan keuntunggan bagi para petani kakao, dengan demikian usahatani kakao di kelompok tani Kelapa Mas memiliki prospek bagus untuk dikembangkan.

Berdasarkan hasil kelayakan, aspek-aspek usahatani dan analisis uji hipotesis uji t menggunakan One sample test menunjukan bahwa usahatani kakao di kelompok Tani Kelapa mas dinyatakan layak memiliki prospek untuk di kembangkan. Hal ini sesuai dengan hipotesis pada peneitian bahwa menduga usahatani kakao di kelompok tani Kelapa Mas mempunyai prospek untuk dikembangkan. Dengan hasil nilai t-hitung lebih tinggi dari t-tabel dengan nilai df (degree of freedom)=29 dan alfa 0,025. Nilai t-hitung ialah 5,084 dan nilai t- tabel 2,045, dari hasil uji t tersebut bahwa hipotesis diterima dan berarti bahwa usahatani kakao dikelompok tani layak dan memiliki prospek untuk dikembangkan. Hal ini dipengaruhi oleh penerimaan dan total biaya yang berada di kelompok tani Kelapa Mas yang dianalisis menggunakan aspek finansial dan selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar selama umur proyek yang di compunding ke dalam nilai sekarang (NPV). Penerimaan biji kakao fermentasi selama 7 tahun di kelompok tani Kelapa Mas (Rp. 109.538.400/Ha) lebih tinggi dari pada pengeluaran (Rp. 56.119.000/Ha) dan perolehan NPV (Rp. 10.865.912) dengan luas lahan rata-rata 0,3 Ha, hasil ini akan terus bertambah mengingat umur tanaman pada saat ini (2019) masih 7 tahun sedangkan tanaman kakao dapat berproduksi sampai dengan umur 22- 25 tahun, dengan demikian usahatani kakao di kelompok tani Kelapa Mas memiliki prospek untuk di kembangkan.

KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Pemerintahan Kabupaten Kulon Progo sangat mendukung dengan adanya usahatani yang di jalankan oleh para petani kakao di kelompok tani Kelapa Mas.

2. PT. Pagilaran merupakan mitra pendamping bagi para petani kakao baik dari segi pemasaran produk kakao dan perawatan tanaman kakao yang berada di kelompok tani Kelapa Mas.

3. Berdasarkan hasil analisis kelayakan usahatani menggunakan Net Present Valuent (NPV) dengan compunding factor sebesar 10 % diperoleh hasil Rp. 10.865.912 yang berarti bahwa usahatani tersebut layak untuk diusahakan.

(10)

Prospek Usahatani Kakao di Kelompok Tani Kelapa Mas (Priyatno, Sudrajat, Astuti) 115 4. Berdasarkan hasil analisis finansial dengan menggunakan perhitungan cash flow (arus kas) di Kelompok Tani Kelapa Mas dari tahun 2013 sampai tahun 2019 (sampai bulan juni) diperoleh hasil penerimaan (inflow) > pengeluaran (outflow) dan diperoleh total kas neto (keuntunggan arus kas bersih) sebesar Rp. 51.769.400.00.

5. Hasil analisis aspek-aspek usahatani yang berada di kelompok tani Kelapa Mas menunjukan bahwa usahatani yang dijalankan memiliki prospek untuk dikembangkan.

6. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t bahwa usahatani kakao di kelompok tani Kelapa Mas layak dan memiliki prospek untuk dikembangkan.

DAFTAR PUSTAKA

BPPMD (Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah) Provinsi Kalimantan Timur. 2009.

Prospek Menggiurkan Investasi Budidaya Kakao . http://bppmd.kaltimprov.go.id.

[BPS] Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta. 2015. Luas Tanaman Kakao di DIY 2015. Yogyakarta : BPS DIY. di akses pada tanggal 9 Juni 019.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo. 2019. Yogyakarta : BPS Kulon Progo.

https://kulonprogokab.bps.go.id/ bps kabupaten kulon progo. di akses pada tanggal 13 November 2019.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2015-2017. Luas Area dan Produksi Kakao Menurut Status Pengusahaan Tahun 1981-2017. Jakarta : Ditjenbun Indonesia.

http://ditjenbun.pertanian.id . di akses pada tanggal 9 Juni 2019

Gittinger, J. P. 1986. Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Economic Analysis Of Agriculture oleh Slamet Sutomo Dan Komet Mangiri. Jakarta : UI press.

Kerlinger, Fred N. 2002. Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Sutarmi, 2018. Pemkab Kulon Progo Kembangkan Kampung Kakao Kalibawang.

Yogyakarta: BSN.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk masing-masing jenis tanaman sela, pada 28 hst, kemangi mempunyai ILD yang sama dengan ILD tomat monokultur dan tumpangsari dengan sereh serta lebih

Dalam rangka meningkatkan keber- lanjutan usahatani kopi di kawasan hutan serta menghadapi tantangan sertifikasi, petani kopi di kawasan hutan tiap tahunnya mengeluarkan

31 Maka kataNya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya: "Jikalau kamu tetap dalam firmanKu (tidak menyimpang dan tidak sembarangan menampung pengjaran dari sumber

Hasil penelitian menunjukkan terdapat 14 tema, yaitu : melaksanakan peran ibu dalam rumah tangga; melakukan aktivitas sebagai ibu; memenuhi kebutuhan anak,

Untuk Mahasiswa yang akan menempuh mata kuliah elektif agar mendaftar di Bagian Akademik Fakultas Peternakan Univ.. Untuk Mata Kuliah Elektif, kuliah dan praktikum

Adapun permasalahan yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah: “Apakah dengan menerapkan metode pembelajaran Scramble dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada

Dari hasil percobaan yang dilakukan dengan waktu pengamatan yang berbeda diperoleh bahwa tegangan maksimal yang mampu dihasilkan oleh sistem adalah V = 3,115 volt,

1) Proses perubahan yang terjadi pada suatu maujud dapat berlangsung dalam waktu singkat, tetapi dapat juga dalam waktu yang relatif lama. Oleh karena itu, ada verba proses yang