• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas pemanfaatan program Geogebra pada pembelajaran matematika dalam upaya membantu pemahaman materi luas dan keliling segiempat untuk siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2012 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas pemanfaatan program Geogebra pada pembelajaran matematika dalam upaya membantu pemahaman materi luas dan keliling segiempat untuk siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2012 2013"

Copied!
192
0
0

Teks penuh

(1)

PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM UPAYA

MEMBANTU PEMAHAMAN MATERI LUAS DAN KELILING

SEGIEMPAT UNTUK SISWA KELAS VII A SMP PANGUDI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :

YUSTINUS DWI ARIANTO NIM : 091414093

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2013

(2)
(3)
(4)

iv

pula berkah yang melimpah bagi kita, marilah bersyukur atas apa yang kita capai berkat pertolongan –Nya”

Karya ini ku persembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus Orangtua tercinta

Kakak dan adik serta keluarga besarku Marta Novia

(5)
(6)

vi

Yustinus Dwi Arianto. 2013. Efektivitas Pemanfaatan Program GeoGebra pada Pembelajaran Matematika dalam Upaya Membantu Pemahaman materi Luas dan Keliling Segiempat untuk Siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2012/2013.Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas pemanfatan program GeoGebra pada pembelajaran matematika dalam upaya membantu pemahaman materi luas dan keliling segiempat, juga untuk melihat tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran.

Penelitian ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur Moyudan. Subyek penelitian adalah 37 siswa kelas VIIA dengan kemampuan akademis anak ada beberapa yang menonjol namun mayoritas menengah ke bawah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif – deskriptif dan penelitian kuantitatif. Data penelitian diperoleh dari observasi langsung oleh observer, tes hasil belajar siswa, kuesioner, dan wawancara siswa. Efektivitas ditinjau dari hasil belajar siswa dengan melihat angka nilai hasil belajar dan analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal. Tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran dilihat dari hasil observasi, kuesioner, dan wawancara.

Dari hasil belajar siswa menunjukan bahwa pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra efektif dalam membantu pemahaman siswa pada materi luas dan keliling segiempat. Keefektifan pembelajaran berdasarkan kriteria efektivitas secara kuantitatif dan kualitatif yang masing – masing menunjukan bahwa efektivitas pembelajaran tinggi, yaitu secara kuantitatif 75,68 % siswa memenuhi KKM yaitu ≥ 66, dan secara kualitatif 75,68 % siswa memiliki nilai ≥7. Kemudian dari analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal menunjukan program GeoGebra dapat membantu pemahaman sebagian besar atau mayoritas siswa, hal ini dikarenakan kesalahan siswa yang menunjukan ketidakpahaman cukup kecil. Sedangkan dari hasil kuesioner dan wawancara, tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra terhadap pembelajaran, semua siswa senang dengan alasan program GeoGebra dapat mempermudah dan membantu dalam memahami dan mengerti materi dan dalam mengerjakan soal – soal (67,6 %), program GeoGebra dapat menambah wawasan, menambah ilmu, serta membuat siswa menerima materi dengan cepat (21,6 %), dan sisanya mengatakan program GeoGebra efektif, baik, dan karena belum pernah menggunakan program GeoGebra. Mayoritas siswa memberikan kesan bahwa pemanfaatan program GeoGebra menarik, materi menjadi lebih mudah dipahami dan dimengerti, program GeoGebra bermanfaat membantu mencapai tujuan pembelajaran.

(7)

vii

Yustinus Dwi Arianto. 2013. The Effectiveness Of GeoGebra Program Utilization In Mathematic Learning To Enhance Students’ Learning Comprehension On The Area And Circumference Of Quadrilateral For VII A Students Of SMP Pangudi Luhur Moyudan Academic Year 2012/2013. Mathematic Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Theacers Training and Education, Sanata Dharma University.

The Research aims to see the effectiveness of GeoGebra program implementation on mathematic learning as effort to improve students’ understanding on the quadrilateral area and circumference material, also to see

students’ response towards the implementation of GeoGebra program in mathematic Learning.

This research was held in SMP Pangudi Luhur Moyudan. There were 37

students’ of VII A class as the research subject in which most of them had middle

to low academic competence while the rest had prominent academic competence. The research methods applied where qualitative – descriptive research and quantitative research. The data where gathered through direct observation by the

researcher, students’ test result, questionnaire, and students’ interview result. The effectiveness was viewed through the students’ learning result based on the test

score and the analysis of students’ mistakes in doing the test. The students’

responses towards the implementation of GeoGebra program in learning where viewed through the observation result, questionnaire, and interview result.

The students test result showed that learning by implemanting GeoGebra program is effective to help students understand the material of area and circumference of quadrilateral. The learning effectiveness based on effectiveness criteria quantitatively and qualitatively which each showed that the learning effectiveness is high, quantitatively, 75,68 % students fullfiled the Minimum Completeness Criteria (KKM) that is ≥66, and qualitatively 75,68 % students had a score ≥ 7. Then, based on the analysis of students mistake in answering the question showed that GeoGebra program was able to help most or majority

students in understanding the material science the result showed that the students’

mistakes because of misunderstanding where minor. Mean while, the questionnaire and interview result showed that based on the students response towards the implementation of GeoGebra program, all students where enthusiastic because GeoGebra program facilitates and helps them understand and comprehend the material in answering the questions (67,6%), GeoGebra program is able to improve the concept, improve the knowledge, and help students absorb the material quickly (21,6%), and the rest stated that GeoGebra program is effective, good, and the students never use GeoGebra program. Majority students gave an interesting impression that because of GeoGebra program implementation, the materials are easier to be understood and GeoGebra program is benefical to help students achieve the learning goal.

(8)
(9)

ix

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

” Efektivitas Pemanfaatan Program GeoGebra pada Pembelajaran Matematika dalam Upaya Membantu Pemahaman materi Luas dan Keliling Segiempat untuk Siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan”. Dalam penyusunan skripsi ini peneliti mendapatkan banyak bantuan, dukungan, motivasi, doa, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus, yang telah menjaga motivasi penulis dan memberikan berkah yang melimpah sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.

2. Rohandi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Drs. A. Atmadi, M.Si, selaku Kepala Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd., selaku Dosen Pembimbing sekaligus sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Matematika yang dengan kerelaan hati membimbing dan memberi masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi .

5. Kepala SMP Pangudi Luhur Moyudan, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

6. Ibu Theresia Sri Rahayu, S. Pd., selaku Guru Bidang Studi Matematika SMP Pangudi Luhur Moyudan yang telah memberi masukan dan bimbingan selama penulis melakukan penelitian dalam kelas.

(10)

x

semangat, dan kritik serta saran yang membuat penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Siswa – siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan yang telah bersedia menjadi subyek penelitian dan mau bekerja sama selama penelitian.

10.Andreas Ricky P, Stefanus Wikaryawan, dan Yohanes Ardi B. P. Yang telah membantu sebagai observer dalam penelitian.

11.Ricky, Kribo, Sujud, Etus, Ucup, Deni, Sasa, Merry, Wulan, dan Siska yang bersama – sama saat bimbingan skripsi.

12.Teman – teman Pendidikan Matematika 2009.

13.Semua pihak yang memberi dukungan, bimbingan, bantuan, serta motivasi kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mohon masukan, kritik, dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 15 Juli 2013 Penulis

(11)

xi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Batasan Istilah...7

G. Manfaat Penelitian ... 9

H. Sistematika Penulisan... 9

(12)

xii

1. Pengertian Belajar ... 11

2. Taksonomi Bloom ... 13

3. Pengertian Matematika ... 14

4. Pembelajaran... 15

5. Hasil Belajar... 16

6. Efektivitas Pembelajaran... 18

7. Pemahaman... 18

8. Pemanfaatan Media Komputer dalam Pembelajaran... 20

9. Program GeoGebra... 23

10. Luas dan Keliling Segiempat... 25

B. Kerangka Berpikir... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Jenis Penelitian... 40

B. Waktu dan Tempat Penelitian...41

C. Subyek Penelitian... 41

D. Obyek Penelitian ... 41

E. Bentuk Data... 42

F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data... 43

H. Metode/Teknik Analisis Data ... 50

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 54

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA ... 57

A. Pelaksanaan Penelitian... 57

1. Perencanaan Pembelajaran... 57

(13)

xiii

C. Analisis Data ... 64

1. Analisis Hasil Observasi ... 65

2. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa... 68

3. Analisis Hasil Kuesioner... 78

4. Analisis Hasil Wawancara ... 83

BAB V PEMBAHASAN... 93

A. Peran Program GeoGebra dalam membantu pemahaman siswa... 93

B. Hasil belajar siswa dengan memanfaatkan program GeoGebra... 98

C. Efektivitas pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra... 104

D. Tanggapan Siswa Terhadap Pemanfaatan Program GeoGebra Dalam Pembelajaran... 105

E. Keterbatasan Penelitian... 107

BAB VI PENUTUP ... 108

A. Kesimpulan ... 108

B. Saran ... 110

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi – kisi lembar observasi 46

Tabel 3.2 Kisi – kisi tes hasil belajar siswa 47

Tabel 3.3 Kisi – kisi kuesioner 48

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Tes Hasil Belajar Siswa 52 Tabel 3.5 Kriteria efektivitas hasil belajar secara kuantitatif 54 Tabel 3.6 Kriteria Penilaian hasil belajar siswa 54 Tabel 3.7 Kriteria efektivitas hasil belajar secara kualitatif 54 Tabel 4.1 Analisis data observasi pertemuan pertama 65 Tabel 4.2 Analisis data observasi pertemuan kedua 66 Tabel 4.3 Analisis data observasi pertemuan ketiga 67 Tabel 4.4 Analisis data observasi pertemuan keempat 68 Tabel 4.5 Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Siswa 68

Tabel 4.6 Penilaian Tes Hasil Belajar 70

Tabel 4.7 Distribusi Tes Hasil Belajar 70

Tabel 4.8 Deskripsi jawaban siswa soal nomor 1 71 Tabel 4.9 Deskripsi jawaban siswa soal nomor 2 72 Tabel 4.10 Deskripsi jawaban siswa soal nomor 3 73 Tabel 4.11 Deskripsi jawaban siswa soal nomor 4 74 Tabel 4.12 Deskripsi jawaban siswa soal nomor 5 75 Tabel 4.13 Deskripsi jawaban siswa soal nomor 6 76

Tabel 4.14 Hasil Kuesioner 78

(15)

xv

(16)

xvi

Gambar 2.1 Persegi panjang KLMN 27

Gambar 2.2 Persegi panjang KLMN 28

Gambar 2.3 Persegi KLMN 29

Gambar 2.4 Jajargenjang 30

Gambar 2.5 Jajargenjang 30

Gambar 2.6 Pergeseran segitiga hijau pada jajar genjang 31 Gambar 2.7 Pergeseran segitiga hijau membentuk bangun persegi

Panjang 31

Gambar 2.8 Trapesium 32

Gambar 2.9 Trapesium sama kaki 32

Gambar 2.10 Proses trapesium yang diputar 180° 33 Gambar 2.11 Trapesium yang diputar akan membentuk bangun jajar

genjang. 33

Gambar 2.12 Belah ketupat ABCD 34

Gambar 2.13 Pergeseran segitiga pada belahketupat 35 Gambar 2.14 Pergeseran segitiga pada belah ketupat membentuk

persegi panjang 35

Gambar 2.15 Layang – layang ABCD 36

Gambar 2.16 Dua buah layang – layang yang berhimpit 36 Gambar 2.17 pemutaran (rotasi) segitiga hasil potongan

layang – layang 37

(17)

xvii

Gambar 5.3 Kesalahan siswa mencari sisa malah dikalikan 101 Gambar 5.4 Seharusnya menggunakan konsep keliling namun malah

menggunakan konsep luas 101

Gambar 5.5 Kesalahan perhitungan siswa 103

Gambar 5.6 kesalahan menyelesaikan persamaan untuk mencari nilai x 103 Gambar 5.7 Kesalahan aljabar dalam mencari nilai x 103 Gambar 5.8 Kesalahan siswa dalam menghitung, langkah mengerjakan

(18)

xviii Lampiran A

Lampiran A1 Surat Ijin Penelitian

Lampiran A2 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Lampiran A3 Soal Tes Hasil Belajar Siswa

Lampiran A4 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siswa Lampiran A5 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran A6 Tampilan Program GeoGebra

Lampiran B

Lampiran B1 Jawaban Tes Hasil Belajar Siswa Lampiran B2 Lembar Observasi Pertemuan Pertama Lampiran B3 Lembar Observasi Pertemuan Kedua Lampiran B4 Lembar Observasi Pertemuan Ketiga Lampiran B5 Lembar Observasi Pertemuan Keempat Lampiran B6 Hasil Kuesioner

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

(20)

bangun datar dan langsung memberikan contoh menggunakan rumus tersebut tanpa menjelaskan bagaimana rumus itu didapatkan. Herman Hudojo pada bukunya (1988: 3) mengatakan bahwa belajar matematika adalah merupakan kegiatan mental yang tinggi karena belajar matematika itu berkenaan dengan ide – ide abstrak, yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif. Oleh karena itu dalam mempelajari konsep matematika siswa harus memahami konsep yang mendasarinya, kemudian baru mempelajari penggunaanya dalam permasalahan. Seperti halnya dalam pembelajaran konsep luas bangun datar, siswa harus benar – benar mengerti luas itu apa, siswa juga harus mendapatkan penjelasan mengenai darimana rumus luas bangun datar tersebut didapat. Sehingga siswa tidak hanya menghafal rumus saja, tetapi mengerti dan memahami konsep luas bangun datar tersebut.

(21)

Permasalahan ini harus diatasi karena pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika itu sangat penting. Jika siswa hanya hafal rumusnya, tanpa memahami konsepnya bisa dikatakan mereka belum menguasai materi tersebut. Apabila konsep dasarnya belum dipahami dan dimengerti, bila pembelajaran dilanjutkan pada pembahasan yang lebih mendalam dan menuntut pemahaman konsep, siswa akan mengalami kesulitan untuk mengikutinya, apalagi untuk memahaminya. Akan lebih berbahaya lagi bila guru hanya memberikan rumus tanpa menjelaskan bagaimana konsep yang mendasarinya, karena bila ada soal – soal aplikasi yang lebih menuntut pemahaman konsep, siswa akan merasa kesulitan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Siswa akan mengalami kesulitan jika pembelajaran dilanjutkan dengan materi lain yang berhubungan dengan luas atau materi lain dengan luas bangun datar merupakan materi yang mendasarinya. Siswa pasti juga akan merasa kesulitan dalam penerapan materi tersebut dalam kehidupan sehari – hari.

(22)
(23)

segiempat. Namun pemakaian media dalam pembelajaran tidaklah sembarangan, pemakaian media tersebut haruslah efektif dapat bermanfaat pada pembelajaran tersebut, bukannya malah menghambat dan mempersulit siswa. Oleh karena itu penelitian ini akan melihat keefektifan pemanfaatan program GeoGebra dalam membantu pemahaman materi luas dan keliling segiempat pada siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan serta melihat tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah

(24)

diharapakan dapat mempermudah guru menunjukan penurunan rumus luas segiempat sehingga akan membantu pemahaman siswa terhadap konsep tersebut.

C. Pembatasan Masalah

1. Subjek penelitian adalah siswa SMP PL Moyudan kelas VII A semester genap.

2. Materi yang digunakan adalah luas dan keliling segiempat.

3. Masalah yang diteliti adalah efektivitas pemanfaatan program GeoGebra dalam upaya membantu pemahaman siswa pada materi luas dan keliling segiempat.

4. Pemahaman siswa diukur dengan hasil belajar siswa dengan soal yang menuntut pemahaman konsep, kuesioner, dan wawancara.

5. Efektivitas pemanfaatan program GeoGebra ditinjau dari hasil belajar siswa dilihat dari angka nilai dan analisis pengerjaan soal siswa. 6. Tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra ditinjau

dari hasil kuesioner, observasi, dan wawancara. D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

(25)

A SMP Pangudi Luhur Moyudan yang ditinjau dari hasil belajar siswa?

2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Peneliti dapat mengetahui efektivitas pemanfaatan program GeoGebra pada pembelajaran matematika dalam upaya membantu pemahaman materi luas dan keliling bangun datar segiempat pada siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan yang ditinjau dari hasil belajar siswa.

2. Peneliti dapat mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra.

F. Pembatasan Istilah

Peneliti merasa perlu untuk memberikan penegasan istilah–istilah yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Efektivitas

(26)

luas dan keliling segiempat untuk kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan. Efektivitas pada penelitian ini akan ditinjau dari hasil belajar siswa yang dilihat dari angka nilai hasil belajar dan analisis kesalahan siswa dalam pengerjaan soal.

2. Pemahaman

Pemahaman berarti kemampuan untuk menangkap atau menguasai arti dari konsep atau materi yang dipelajari.

3. Program GeoGebra

Program GeoGebra adalah program komputer untuk membelajarkan matematika khususnya geometri dan aljabar.

4. Luas dan keliling

Luas daerah adalah banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi daerah tersebut. Keliling adalah jumlah sisi – sisi pada bangun datar.

5. Segiempat

Bangun datar segiempat adalah bangun datar yang memiliki 4 sisi yang berupa garis lurus yang terdiri dari : persegi, persegi panjang, jajar genjang, belahketupat, layang – layang dan trapesium. 6. Bangun gabungan

Bangun gabungan adalah bangun yang terbentuk dari gabungan bangun – bangun segiempat dan segitiga.

(27)

matematika dapat membantu siswa memahami materi luas dan keliling segiempat serta dapat mencapai tujuan pembelajaran yaitu ketuntasan siswa dalam hasil belajar sehingga dapat dikatakan pemanfaatan program GeoGebra efektif.

G. Manfaat Penelitian

Peneliti dapat merumuskan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini dapat menunjukan pengaruh pemanfaatan media GeoGebra terhadap pembelajaran matematika, khususnya pemahaman konsep. Sehingga para pelaku pendidikan dapat memilih, menggunakan dan memanfaatkan media GeoGebra dalam materi lain. 2. Penelitian ini dapat menunjukan efektivitas pemanfaatan program

GeoGebra dalam membantu pemahaman konsep siswa terhadap materi luas dan keliling bangun datar segiempat. Sehingga apabila guru mengalami kesulitan menjelaskan konsep dapat menggunakan media yang efektif dan sesuai kebutuhan siswa.

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari enam bab, masing – masing bab memiliki sub bab dengan garis besar sebagai berikut :

1. Bab I Pendahuluan

(28)

2. Bab II Landasan Teori

Pada bab II berisikan deskripsi teori – teori yang melandasi penyusunan skripsi ini, juga menjelaskan kerangka berpikir.

3. Bab III Metode Penelitian

Pada bab III berisikan jenis penelitian yang digunakan, waktu dan tempat penelitian, subyek penelitian, obyek penelitian, bentuk data, metode dan instrumen pengumpulan data, metode analisis data, dan prosedur pelaksanaan penelitian.

4. Bab IV Pelaksanaan Penelitian, Penyajian Data, dan Analisis Data Pada bab IV berisikan pelaksanaan penelitian, penyajian data, dan analisis terhadap data – data yang didapatkan.

5. Bab V Pembahasan

Pada bab V akan membahas peran program GeoGebra dalam membantu pemahaman siswa, hasil belajar siswa dengan memanfaatkan program GeoGebra, efektivitas pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra, tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dan keterbatasan penelitian.

6. Bab VI Penutup

(29)

11 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perbahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap. Para ahli mendefinisikan belajar sebagai berikut :

a. W. H. Burton (1984) dalam Siregar (2011)

Dalam The Guidance of learning Activities, mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya.

b. Singer (1968) dalam Siregar (2011)

(30)

c. Gagne (1977) dalam Siregar (2011)

Belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang betujuan atau direncanakan. Pengalaman diperoleh individu dalam interaksinya dengan lingkungan, baik yang tidak direncanakan maupun yang direncanakan, sehingga menghasilkan perubahan yang bersifat relatif menetap.

Sehingga dapat disimpulkan belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang didalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek – aspek tersebut adalah : (1) bertambahnya jumlah pengetahuan, (2) adanya kemampuan mengingat dan memproduksi, (3) ada penerapan pengetahuan, (4) menyimpulkan makna, (5) menafsirkan dan mengaitkan dengan realitas, dan (6) adanya perubahan sebagai pribadi (Siregar, 2011 : 4).

Dengan demikian, setidaknya belajar mempunyai ciri – ciri sebagai berikut:

a) Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun nilai dan sikap (afektif)

b) Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja, melainkan menetap atau dapat disimpan.

(31)

d) Perubahan tidak semata – mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan atau pengaruh obat – obatan.

2. Taksonomi Bloom

Benyamin S Bloom adalah ahli pendidikan yang terkenal sebagai pencetus konsep taksonomi belajar. Taksonomi belajar adalah pengelompokan tujuan belajar berdasarkan ranah belajar. Menurut Bloom ada 3 ranah belajar yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik (Siregar :2011). Pada kawasan kognitif ini, Bloom membagi dan menyusun secara hierarkis tingkat hasil belajar kognitif mulai dari paling rendah dan sederhana yaitu pengetahuan sampai yang paling tinggi dan kompleks yaitu evaluasi (Purwanto, 2009:50). Makin tinggi tingkat mempersyaratkan penguasaan tingkat sebelumnya. Keenam tingkat tersebut adalah sebagai berikut :

a) Pengetahuan (C1)

Kemampuan ini merupakan kemampuan memanggil kembali fakta yang disimpan dalam otak digunakan untuk merespon suatu masalah.

b) Pemahaman (C2)

(32)

c) Aplikasi atau penerapan (C3)

Kemampuan ini merupakan kemampuan kognitif untuk memahami aturan, rumus, hukum, dan sebagainya dan digunakan untuk memecahkan masalah.

d) Analisis (C4)

Kemampuan ini merupakan kemampuan memahami sesuatu dengan menguraikan suatu kesatuan ke dalam bagian – bagian sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik.

e) Sintesis (C5)

Kemampuan ini merupakan kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru.

f) Evaluasi (C6)

Kemampuan ini merupakan kemampuan membuat penilaian dan mengambil keputusan dari hasil penilaiannya.

3. Pengertian Matematika

(33)

segiempat, segitiga, dan sebagainya. Kita hanya bisa melihat gambar ataupun model yang merepresentasikan bangun – bangun datar tersebut.

Oleh karena matematika bersifat abstrak, dalam mempelejarinya, terutama yang berhubungan dengan geometri memerlukan bantuan media seperti gambar, model, maupun media – media lain yang mempermudah siswa dalam membayangkannya. Demikian juga dalam penelitian ini, akan mempelajari luas dan keliling segiempat yang merupakan materi yang termasuk dalam geometri. Dalam mempelajari luas dan keliling bangun datar diperlukan media yang membantu siswa membayangkan bangun – bangun datar tersebut dalam mencari luas dan kelilingnya. Maka akan digunakan program GeoGebra yang dapat memvisualisasikan bengun – bangun geometri dengan jelas dan kita dapat memanipulasinya sesuai dengan kebutuhan untuk membantu siswa memahami konsep luas dan keliling segiempat.

4. Pembelajaran

(34)

untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam peristiwa belajar.

Sedangkan Wina (2009:26) mengartikan bahwa pembelajaran merupakan proses kerjasama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana, dan sumber belajar sebagai suatu upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Sebagai suatu proses kerjasama, pembelajaran tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama – sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses kerjasama antara guru dan siswa yang didalamnya terjadi interaksi antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa yang telah dirancang oleh guru dengan tujuan untuk menciptakan proses belajar pada diri siswa.

5. Hasil Belajar

(35)

ditetapkan telah tercapai dan apakah proses pembelajaran berlangsung efektif untuk mencapai tujuan (Purwanto, 2009:47).

(36)

6. Efektivitas Pembelajaran

Efektivitas guru didefinisikan sebagai suatu ukuran keberhasilan guru mengajarkan suatu mata pelajaran kepada siswa, menurut Marpaung (1995 : 22). Sedangkan menurut Kartika Budi (2001 : 48), suatu strategi dikatakan efektif bila dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan. Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran dapat dikatakan efektif bila dalam pembelajaran tersebut dapat melibatkan siswa secara aktif dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Efektivitas dinyatakan dengan hasil (outcome) yang dicapai siswa. Hasil itu dapat bersifat kuantitatif, contohnya kemajuan dalam prestasi, peningkatan hasil belajar siswa, keberhasilan siswa mencapai KKM, dan sebagainya. Namun efektifias juga dapat bersifat kualitatif, seperti kemampuan berpendapat, keberanian menyatakan ide, perubahan sikap, maupun dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Efektivitas secara kualitatif dapat dilihat saat proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar perlu dievaluasi untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses pembelajaran berlangsung efektif untuk mencapai tujuan (Purwanto, 2009:47). Sehingga dalam penelitian ini, efektivitas akan lebih ditinjau dari hasil belajar siswa.

7. Pemahaman

(37)

dalam pembelajaran (Anderson, 2010:43). Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari (Winkel, 2004:274). Dalam pembalajaran, siswa dianggap dapat mengkonstruksi makna mereka sendiri berdasarkan pengetahuan mereka sebelumnya. Siswa mengikuti pembelajaran dengan membawa pengetahuan yang luas, tujuan, dan pengalaman mereka sendiri, dan mereka menggunakan semua ini untuk memahami informasi – informasi yang mereka jumpai. Siswa dikatakan mamahami bila mereka dapat mengkonstruksi makna dari pesan – pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan, ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer (Anderson, 2010:105). Proses kognitif dalam kategori memahami adalah menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan.

(38)

proses mendeteksi persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah, situasi, san lain - lain. Proses menjelaskan terjadi ketika siswa dapat membuat dan menggunakan model sebab akibat dalam sebuah sistem. Proses – proses kognitif dalam kategori memahami diatas dapat terlihat dari hasil belajar siswa dengan ditinjau dari pengerjaan soal siswa.

8. Pemanfaatan media komputer dalam pembelajaran

Pada suatu pembelajaran di kelas, khusunya pembelajaran matematika, terkadang guru mengalami kesulitan dalam menjelaskan suatu konsep kepada siswanya. Kemungkinan, kesulitan yang dialami guru dikarenakan matematika sifatnya abstrak sehingga siswa harus membayangkannya untuk dapat memahaminya, oleh karena itu dibutuhkan suatu media atau perantara yang mampu mengambarkan, melambangkan, memperlihatkan kepada siswa untuk membantu pemahaman siswa terhadap matematika.

(39)

lain yang memungkinkan siswa mendapatkan pengetahuan. Menurut Gerlach dalam Wina (2009), secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Selain itu ada yang mengartikan media pembelajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware adalah alat – alat yang dapat mengantar pesan seperti Over Head, Projector, radio, televisi, dan sebagainya. Sedangkan software adalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada transparansi atau buku dan bahan – bahan cerakan lainnya, cerita yang terkandung dalam film atau materi yan disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik, diagram, dan lain sebagainya.

(40)

Komputer sebagai alat bantu pembelajaran (CAI), mempunyai sejumlah keuntungan :

a. Dapat membantu murid dan guru dalam pembelajaran.

b. Memiliki banyak kemampuan yang dapat dimanfaatkan segera seperti membuat hitungan atau memproduksi grafik, gambaran, dan memberikan bermacam – macam informasi yang tak mungkin dikuasai oleh manusia manapun.

c. Sangat fleksibel dalam mengajar dan dapat diatur menurut keinginan pengajar.

d. CAI dan mengajar oleh guru saling melengkapi. (Nasution, 2005:110).

(41)

9. Program GeoGebra

Penggunaan software komputer sebagai media dalam pembelajaran sudah banyak dilakukan oleh banyak guru untuk membantu menjelaskan materi kepada siswa. Salah satunya adalah GeoGebra. GeoGebra

dikembangkan oleh Markus Hohenwarter pada tahun 2001. Menurut Hohenwarter (2008), GeoGebra adalah program komputer untuk membelajarkan matematika khususnya geometri dan aljabar. Program ini dapat dimanfaatkan secara bebas yang dapat diunduh dari www.geogebra.com. Sehingga sampai saat ini guru maupun murid dapat

dengan bebas dan mudah mengakses program ini. Software ini juga bisa digunakan oleh siswa maupun guru dengan menginstal pada komputer pribadi masing – masing. Sehingga software ini dapat digunakan kapanpun dan dimanapun oleh guru maupun siswa. Program ini bersifat dinamis dalam pembelajaran matematika, khususnya geometri sehingga memungkinkan siswa untuk aktif dalam membangun pemahaman konsep geometri. Program ini memungkinkan visualisasi sederhana dari konsep geometri yang rumit dan membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep tersebut menurut David Wess (2009) dalam Ignatius Candra (2012)

Beberapa pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut :

(42)

b. Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging)

pada program GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri.

c. Dapat dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar.

d. Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukkan sifatsifat yang berlaku pada suatu objek geometri.

Menurut Hohenwarter & Fuchs (2004), GeoGebra sangat bermanfaat sebagai media pembelajaran matematika dengan beragam aktivitas sebagai berikut :

a. Sebagai media demonstrasi dan visualisasi

Dalam hal ini, dalam pembelajaran yang bersifat tradisional, guru memanfaatkan GeoGebra untuk mendemonstrasikan dan memvisualisasikan konsep-konsep matematika tertentu.

b. Sebagai alat bantu konstruksi

(43)

c. Sebagai alat bantu proses penemuan

Dalam hal ini GeoGebra digunakan sebagai alat bantu bagi siswa untuk menemukan suatu konsep matematis, misalnya tempat kedudukan titik-titik atau karakteristik parabola.

Sehingga dapat kita simpulkan bahwa Program GeoGebra dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika. Dengan beragam fasilitasnya, GeoGebra dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika untuk mendemonstrasikan atau memvisualisasikan konsep matematis serta sebagai alat bantu untuk mengkonstruksi konsep-konsep matematis. Tampilan dan menu – menu dalam program GeoGebra akan dijelaskan dalam Lampiran A6.

10.Luas dan Keliling Segiempat

Luas daerah adalah banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi daerah tersebut. Menurut Sally (2011:113), Luas adalah ukuran dari besarnya daerah pada bidang datar. Keliling bangun datar adalah jumlah sisi – sisi dari bangun datar tersebut.

(44)

yang termasuk segiempat yang lain sebagai berikut : layang – layang adalah segiempat yang dua sisinya yang berdekatan sama panjang sedangkan dua sisinya yang lain juga sama panjang, persegi panjang adalah jajar genjang yang salah satu sudutnya siku – siku atau persegi panjang adalah segiempat yang yang keempat sudutnya siku – siku, belah ketupat adalah jajar genjang yang dua sisinya yang berdekatan sama panjang atau belah ketupat adalah segiempat yang keempat sisinya sama panjang, persegi adalah segiempat yang keempat sisinya sama panjang dan keempat sudutnya siku – siku atau persegi adalah belah ketupat yang salah satu sudutnya siku – siku atau persegi adalah persegi panjang yang sisi – sisinya yang berdekatan sama panjang. Dibawah ini klasifikasi dari segiempat:

Sumber : Wirasto (1979) Trapesium

Segiempat

Layang - layang

Jajar genjang

Belah ketupat Persegi panjang

(45)

K L

N M

Berikut ini penjelasan mengenai penurunan rumus luas dan keliling bangun datar segiempat:

1) Persegi panjang

Gambar 2.1 Persegi panjang KLMN

Gambar di atas menunjukkan persegi panjang KLMN dengan sisi-sisinya

KL, LM, MN, dan KN. Keliling suatu bangun datar adalah jumlah semua

panjang sisi-sisinya. Tampak bahwa panjang KL = NM = 5 satuan panjang

dan panjang LM = KN = 3 satuan panjang.

Keliling KLMN = KL + LM + MN + NK

= (5 + 3 + 5 + 3) satuan panjang

= 16 satuan panjang

Selanjutnya, garis KL disebut panjang (p) dan KN disebut lebar (l).

Secara umum dapat disimpulkan bahwa keliling persegi panjang dengan

panjang p dan lebar l adalah

(46)

Luas persegi panjang dapat dicari dengan menghitung banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi persegi panjang tersebut. Bila dihitung secara manual jumlahnya ada 15 persegi satuan.

Lihat gambar dibawah ini :

Gambar 2.2 Persegi panjang KLMN

Pada gambar diatas, pada garis KL memuat 5 persegi satuan, dan pada garis KN memuat 3 persegi satuan. KL mewakili panjang dari persegi panjang dan KN mewakili lebarnya. Untuk menghitung banyaknya persgi satuan berlaku sifat perkalian yaitu

L = banyaknya persegi satuan pada sisi KL x banyaknya persegi satuan pada sisi KN

L = 5 x 3

L = 15 satuan luas , Sehingga dapat kita rumuskan bahwa luas persegi panjang adalah

L = p x l

K L

(47)

2) Persegi

Gambar 2.3 persegi KLMN

Gambar di atas menunjukkan bangun persegi KLMN dengan panjang sisi

KL = 4 satuan.

Keliling KLMN = KL + LM + MN + NK

= (4 + 4 + 4 + 4) satuan

= 16 satuan panjang

Selanjutnya, panjang KL = LM = MN = NK disebut sisi (s). Jadi, secara

umum keliling persegi dengan panjang sisi s adalah

K = 4s

Untuk menentukan luasnya sama seperti pada persegi panjang. Karena

persegi adalah persegi panjang dengan semua sisinya sama, sehingga

luasnya adalah sisi x sisi.

L = KL x KN, atau

L = s x s

L M N

(48)

3) Jajargenjang

Gambar 2.4 jajargenjang

Telah kita ketahui bahwa keliling adalah jumlah panjang semua sisi – sisi bangun datar. Maka keliling jajargenjang adalah jumlah semua sisi – sisinya. Untuk mencari luas jajargenjang kita melakukan langkah sebagai berikut :

- Potong jajar genjang menurut garis tinggi seperti gambar di bawah ini:

(49)

- Geser potongan segitiga hijau kekanan seperti gambar di bawah ini :

Gambar 2.6 Pergeseran segitiga hijau pada jajar genjang

- Dari pergeseran segitiga hijau tersebut akan membentuk bangun persegi panjang dengan panjangnya adalah alas dari jajar genjang dan lebarnya adalah tinggi dari jajar genjang.

Luas jajar genjang = alas x tinggi

(50)

4) Trapesium

Gambar 2.8 Trapesium

Keliling trapesium ditentukan dengan cara yang sama seperti

menentukan keliling bangun datar yang lain, yaitu dengan menjumlahkan

panjang sisi-sisi yang membatasi trapesium.

Untuk mencari luas trapesium dapat ditemukan dengan langkah

seperti dibawah ini :

- Perhatikan trapesium sama kaki di bawah ini:

(51)

- Putar trapesium sama kaki 180°

Gambar 2.10 proses trapesium yang diputar 180°

- Setelah diputar hasilnya seperti di bawah ini :

Gambar 2.11 trapesium yang diputar akan membentuk bangun jajar

genjang.

- Bangun yang terbentuk dari proses diatas adalah jajargenjang

(52)

adalah tinggi trapesium. Luas jajar genjang tersebut adalah (a + b)

x t. Karena jajargenjang terbentuk dari dua buah trapesium, maka

luas trapesiumnya adalah �=1

2 ( + ) ×

5) Belah ketupat

Gambar 2.12 Belah ketupat ABCD

Keliling belah ketupat ditentukan dengan cara yang sama seperti

menentukan keliling bangun datar yang lain, yaitu dengan menjumlahkan

panjang sisi-sisi yang membatasi belahketupat. Maka dapat dirumuskan

keliling = jumlah sisi belah ketupat.

Luas belahketupat didapatkan dengan langkah berikut :

a) Potong dan geser segitiga ABE dan segitiga ADE seperti gambar

(53)

Gambar 2.13 Pergeseran segitiga pada belahketupat

b) Sehingga akan menhasilkan bangun persegi panjang dengan panjang

2 dan lebarnya 1 2 1.

Gambar 2.14 Pergeseran segitiga pada belah ketupat membentuk persegi

panjang

Maka luas belah ketupat sama dengan luas persegi panjang diatas.

Maka dapat dirumuskan luas belah ketupat adalah

�= 1

2 1× 2 D

C

(54)

6) Layang – layang

Gambar 2.15 Layang – layang ABCD

Keliling layang - layang ditentukan dengan cara yang sama seperti

menentukan keliling bangun datar yang lain, yaitu dengan menjumlahkan

panjang sisi-sisi yang membatasi layang – layang. Maka dapat dirumuskan

keliling = jumlah sisi belah layang – layang

Sedangkan untuk mendapatkan luas layang – layang dengan

mengikuti langkah berikut :

a) Layang – layang ABCD merupakan 2 buah layang – layang dengan

layan – layang A ditempelkan tepat ke layang – layang B sehingga

titik – titik yang bersesuaian saling berhimpit dan kemudian diberi

nama titik A, B, C, dan D. Kemudian layang - layang dipotong

menjadi 4 segitiga seperti gambar dibawah ini :

(55)

b) Putar segitiga ACE dan CDE dengan pusat rotasinya titik tengah

dari sisi miring masing – masing segitiga.

Gambar 2.17 Pemutaran (rotasi) segitiga hasil potongan layang - layang

c) Demkian juga segitiga ABE dan segitiga BDE, putar dengan pusat

(56)

Gambar 2.18 Pemutaran segitiga menghasilkan bangun persegi panjang

d) Sehingga akan menghasilkan bangun persegi panjang seperti

gambar diatas dengan panjang 1 dan lebar 1, maka luas layang –

layang adalah 1

2 dari luas persegi panjang tersebut karena persegi

panjag tersebut terbentuk dari 2 buah layang – layang. Maka dapat

dirumuskan �= 1

2 � � � � � ��

�= 1

2( 1× 2)

B. Kerangka Berfikir

(57)
(58)

40 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Efektivitas pemanfaatan GeoGebra dalam membantu pemahaman siswa terhadap materi ditinjau dari hasil belajar siswa yang dilihat dari angka nilai hasil belajar dan analisis kesalahan siswa dalam pengerjaan soal. Sedangkan tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran dilihat dari hasil kuesioner dan wawancara. Oleh karena itu penelitian ini akan menggunakan jenis penilitian kuantitatif dan penelitian kualitatif - deskriptif. Penelitian kuantitatif akan melihat keefektifan pemanfaatan program GeoGebra dengan meninjau dari hasil belajar siswa.

(59)

melihat tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran matematika.

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap pada bulan mei 2013, dengan menyesuaikan jam pelajaran matematika siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan.

2. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Moyudan yang beralamat di Mergan, Sumberarum, Moyudan, Sleman, Yogyakarta. C. Subyek Penelitian

Yang menjadi subyek penelitian ini Subyek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan. Sebenarnya jumlah siswa di kelas VII A sebanyak 38 siswa, namun siswa A2 (siswa nomor absen 2) tidak mengikuti 3 kali pertemuan pembelajaran dan tidak mengikuti tes hasil belajar siswa, maka subjek penelitian yang dipakai adalah 37 siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2012/2013, dengan kehidupan ekonomi orangtua yang kompleks namun mayoritas menengah kebawah. Kemampuan akademis siswa ada yang beberapa menonjol namun mayoritas menengah kebawah.

D. Obyek Penelitian

Obyek dari penelitian ini adalah keefektifan pemanfaatan program

(60)

pemahaman materi luas dan keliling segiempat untuk siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2012/2013.

E. Bentuk Data

1. Data Proses Pembelajaran

Data proses pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra

pada topik bahasan luas dan keliling segiempat ini berupa lembar observasi, kuesioner, dan hasil wawancara dengan siswa yang kemudian akan digunakan untuk melihat tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra.

2. Data Hasil Belajar Siswa

(61)

F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi dalam penelitian ini akan dilaksanakan oleh observer saat pembelajaran dengan memanfaatkan program

GeoGebra berlangsung. Kegiatan observasi menurut Sarwono (2006:224) meliputi melakukan pencatatan secara sistematis kejadian – kejadian, perilaku, obyek – obyek yang dilihat dan hal

– hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Tujuan dilaksanakannya observasi ini untuk mencatat segala hal yang terjadi saat pembelajaran, seperti mendiskripsikan langkah – langkah berlangsungnya pembelajaran, kendala – kendala yang dialami saat pembelajaran, peran aktif siswa, serta kejadian – kejadian penting lainnya yang berlangsung saat pembelajaran.

b. Tes hasil belajar

(62)

melebihi tingkat pemahaman (C2) menurut taksonomi bloom dan akan lebih menekankan aspek pemahaman siswa terhadap materi karena tidak lepas dari tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan pemanfaatan program GeoGebra dalam upaya membantu pemahaman siswa terhadap materi luas dan keliling segiempat. KKM untuk pembelajaran matematika di SMP PL Moyudan adalah 66.

c. Kuesioner

Kuesioner ini akan diberikan kepada siswa setelah materi yang diberikan selesai dan siswa sudah mengikuti tes hasil belajar siswa. Kuesioner ini berisikan pertanyaan – pertanyaan yang mengharapkan jawaban siswa mengenai tanggapan atau respon mereka terhadap pembelajaran dengan menggunakan program

GeoGebra, kendala – kendala yang mereka alami, dan pengaruh program GeoGebra terhadap pemahaman mereka terhadap materi. d. Wawancara

(63)

mereka dalam mengerjakan soal tes hasil belajar siswa. Kemudian peneliti juga akan menanyakan kesulitan maupun kendala apa yang mereka alami dalam mengerjakan soal – soal tes hasil belajar siswa, Serta menanyakan peran program GeoGebra terhadap pemahaman mereka terhadap materi yang diberikan.

2. Instrumen Penelitian a. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini adalah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP ini dirancang sebanyak 5 kali pertemuan dengan setiap jam pembelajaran mempunyai waktu 40 menit. RPP ini digunakan peneliti sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. RPP yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran A2.

b. Instrumen Penelitian 1) Peneliti

Peneliti merupakan instrumen karena peneliti sekaligus sebagai perencana,pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data dan pada akhirnya menjadi pelapor penelitiannya (Lexy J. Moleong 2007: 168)

2) Lembar Observasi

(64)

dengan mencatat hal – hal yang sesungguhnya terjadi. Berikut ini adalah kisi – kisi lembar observasi :

Tabel 3.1 Kisi – kisi lembar observasi

No Tahapan Pembelajaran Ya Tidak Keterangan

1. Pendahuluan

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Guru memberikan apersepsi

- Guru memberikan motivasi kepada siswa 2. Kegiatan inti

Eksplorasi

- Guru memberikan materi dengan menggunakan program GeoGebra.

- Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

Elaborasi

- Guru memberikan beberapa contoh soal, dan diselesaikan dengan bantuan program

GeoGebra

- Guru memberikan soal latihan kepada siswa untuk dikerjakan siswa

Konfirmasi

- Siswa mengerjakan soal latihan secara individu

- Guru berkeliling untuk mengajukan pertanyaan dan memberi bantuan kepada siswa jika diperlukan

3. Penutup

Siswa diajak untuk berefleksi tentang kegiatan pembelajaran pada pertemuan tersebut serta mengambil kesimpulan

3) Tes Hasil Belajar

(65)

program GeoGebra dapat membantu pemahaman materi. Tes hasil belajar juga akan digunakan peneliti untuk meninjau sejauh mana efektivitas pemanfaatan program GeoGebra dalam membantu pemahaman materi dalam pembelajaran matematika. Berikut ini kisi – kisi soal tes hasil belajar siswa :

Tabel 3.2 Kisi – kisi tes hasil belajar siswa

a. Menurunkan rumus luas dan keliling bangun segiempat.

b. menghitung luas segiempat dan menggunakannya dalam pemecahan masalah

c. Menghitung keliling segiempat dan menggunakannya dalam

Kuesioner ini digunakan peneliti untuk melihat bagaimana tanggapan, respon siswa terhadap pemanfaatan program

(66)

mengerjakan tes hasil belajar siswa. Berikut ini adalah kisi – kisi kuesioner yang akan diberikan kepada siswa :

Tabel 3.3 Kisi – kisi kuesioner

Variabel Dimensi Materi Nomor

soal

a. Membantu pemahaman penurunan luas dan keliling segiempat

b. Membantu pemahaman dalam menghitung luas dan keliling bangun gabungan

3

4

Tanggapan siswa

c. Kesan terhadap pembelajaran dengan memanfaatkan program

GeoGebra

d. Sudah pernah mengikuti pembelajaran dengan program

GeoGebra atau belum

e. Memilih pembelajaran dengan program GeoGebra atau

Wawancara ini digunakan untuk mengetahui respon atau tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran matematika materi luas dan keliling segiempat. Peneliti akan menanyakan tanggapan siswa hal – hal yang berhubungan dengan pemahaman siswa terhadap materi, kesulitan

– kesulitan yang dialami siswa, dan pengaruh program GeoGebra

(67)

jawaban siswa saat wawancara untuk melihat pemahaman siswa terhadap materi luas dan keliling segiempat.

3. Validasi Instrumen

Dalam sebuah penelitian, validitas merupakan fundamen dasar dalam mengembangkan dan mengevaluasi suatu tes. Validitas merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran skor tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes (Djemari, 2007:16). Menurut Cronbach melalui Djemari (2007:17), dalam proses validasi, sebetulnya kita tidak melakukan validasi tes tetapi melakukan validasi terhadap interpretasi data yang diperoleh melalui prosedur tertentu. Ketepatan interpretasi atau penafsiran hasil suatu tes berdasarkan bukti

– bukti yang mendukung. Bukti validitas diperoleh melalui akumulasi bukti – bukti yang mendukung penafsiran skor suatu tes.

(68)

menunjukkan bahwa isi tes dan instrumen yang akan digunakan sesuai dengan materi yang ingin diukur atau diujikan.

G. Metode Analisis Data

1. Analisis Data Proses Pembelajaran a. Data Observasi

Data observasi ini didapatkan dengan mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung oleh observer. Data yang didapatkan akan digunakan untuk melihat bagaimana pemanfaatan progam GeoGebra dalam pembelajaran, bagaimana tanggapan dan keaktifan siswa saat pembelajaran, bagaimana kendala – kendala yang dialami siswa saat pembelajaran berlangsung. Data observasi yang terdapat dalam lembar observasi akan dianalisis dan dideskripsikan sehingga dapat dilihat bagaimana proses pembelajaran berlangsung.

b. Data kuesioner

Kuesioner yang dipersiapkan peneliti menanyakan tanggapan siswa terhadap materi yang diberikan, terhadap proses pembelajaran, dan terhadap pemanfaatan program GeoGebra. Data

(69)

belajar siswa. Hasil kuesioner akan digunakan untuk melihat tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dan untuk meninjau kembali pemahaman siswa terhadap materi.

c. Data wawancara

Data yang didapatkan dari wawancara ini akan digunakan untuk melihat respon siswa terhadap proses pembelajaran serta tes hasil belajar siswa. Respon siswa akan terlihat dengan melihat tanggapan mereka tentang pemanfaatan program GeoGebra selama pembelajaran, kendala – kendala yang mereka alami saat pembelajaran, serta apa yang siswa harapkan dengan pembelajaran matematika selanjutnya. Dengan melakukan wawancara mengenai tes hasil belajar siswa, peneliti akan melihat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan untuk mendukung data dari tes hasil belajar siswa. Hasil wawancara juga akan digunakan untuk melihat tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra

dalam pembelajaran. Adapun langkah analisis data wawancara adalah sebagai berikut :

(70)

2) Menganalisis transkripsi hasil wawancara untuk melihat respon siswa terhadap proses pembelajaran dan melihat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.

2. Analisis data hasil belajar siswa.

Data hasil belajar siswa ini diperoleh dari tes hasil belajar siswa. Tes hasil belajar siswa ini terdiri dari 6 soal uraian yang lebih menekankan pada pemahaman siswa. Tiap soal mendapatkan skor maksimal 10. Pedoman penilaian tes hasil belajar siswa adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Tes Hasil Belajar Siswa No

Soal

Ketentuan Penilaian Skor Skor

Maksimum 1 1a. Menghitung luas dengan benar 1

10 1a. Menghitung keliling dengan benar 1

1b. Menghitung luas dengan benar 1 1b. Menghitung keliling dengan benar 1 1c. Menghitung luas dengan benar 1,5 1d. Menghitung luas dengan benar 1,5 1e. Menghitung luas dengan benar 1,5 1f. Menghitung luas dengan benar 1,5 Benar rumusnya namun salah perhitungan 0,5

2 Benar dalam menjawab soal 10

10 Langkah pengerjaan benar namun salah hitung pada

tahapan akhir

8 Langkah pengerjaan benar namun salah hitung pada langkah pengerjaan

6 Mengerjakan namun salah konsep 4 Tidak mengerjakan sama sekali 0

3 Benar dalam menjawab soal 10

10 Langkah pengerjaan benar namun salah

perhitungan akhir

9 Alur pengerjaan benar, namun salah pengertian

pada tahapan akhir

7 Alur pengerjaan benar, namun salah rumus dalam

tahapan awal

5

Mengerjakan setengah jalan 4

Tidak mengerjakan sama sekali 0

4 Benar dalam menjawab soal 10

10 Dapat menemukan nilai �, tapi salah dalam

perhitungan saat menggunakan nilai � pada akhir

(71)

No Soal

Ketentuan Penilaian Skor Skor

Maksimum Dapat menemukan nilai �, tapi salah dalam

menggunakan nilai �

5

Dapat menemukan nilai �, tapi tidak selesai mengerjakan soal

4 Benar membuat persamaan, tapi salah dalam

mencari x

3 Salah konsep atau tidak memahami soal 2

Tidak mengerjakan soal 0

5 Benar dalam mengerjakan soal 10

10 Langkah benar, salah dalam perhitungan 7

Memahami soal, namun salah rumus belah ketupat 5 Setengah jalan, belum selesai 4

Tidak mengerjakan soal 0

6 Benar dalam mengerjakan soal 10

10 Luas benar, namun keliling salah hitung 6

Luas benar, namun tidak mengerjakan keliling 5 Luas salah perhitungan, keliling salah konsep 4 Luas salah perhitungan, keliling tidak mengerjakan 3 Luas tidak mengerjakan, keliling salah perhitungan 2

Tidak mengerjakan soal 0

Skor Maksimum 60

Nilai Siswa= ℎ �� � �

6

Nilai – nilai siswa selanjutnya akan dianalisis berdasarkan KKM dari mata pelajaran matematika yang telah ditentukan oleh sekolah. Nilai siswa yang mencapai ≥ 66 dinyatakan tuntas.

Kemudian akan dihitung persentase ketuntasan siswa dalam kelas tersebut dengan cara :

� ��� � � � ≥ 66

� ℎ� × 100%

(72)

Tabel 3.5 Kriteria efektivitas hasil belajar secara kuantitatif Persentase (%) ketuntasan siswa Efektivitas

≤ 40 Sangat rendah

Tabel 3.6 Kriteria penilaian hasil belajar siswa

Tabel 3.7 kriteria efektivitas hasil belajar secara kualitatif

Jumlah siswa yang memperoleh nilai Efektivitas

≥ 8 ≥ 7 ≥ 6 ≥ 5

Penelitian akan berhasil dengan baik jika mempunyai perencanaan yang baik pula. Perencanaan penelitian ini akan digunakan sebagai acuan atau pedoman pelaksanaan penelitian di sekolah. Maka disusunlah

(73)

perencanaan penelitian efektivitas pemanfaatan program GeoGebra dalam upaya membantu pemahaman materi luas dan keliling segiempat pada siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan sebagai berikut:

1. Perencanaan awal

Dalam perencanaan awal ini peneliti harus menyiapkan apa saja yang diperlukan dalam penelitiannya, yaitu :

a. Menentukan dan mempersiapkan materi yang akan diajarkan. b. Membuat proposal penelitian.

c. Melakukan perijinan ke sekolah yang akan digunakan untuk penelitian.

d. Mempersiapkan media yang digunakan, yaitu dengan program

GeoGebra.

e. Mempersiapkan instrumen penelitian.

f. Mempersiapkan soal – soal tes hasil belajar siswa. g. validasi instrumen dan soal tes hasil belajar siswa. h. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran 2. Pelaksanaan Penelitian

Pada pelaksanaan penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru yang langsung mengajar siswa. Kegiatan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

(74)

b. Dibantu oleh observer, pembelajaran akan diamati dan diobservasi berdasarkan lembar observasi yang telah dipersiapkan.

c. Peneliti memberikan tes hasil belajar siswa dengan soal yang lebih menekankan pemahaman materi.

d. Peneliti memberikan kuesioner setelah pembelajaran selesai untuk melihat tanggapan dan respon siswa terhadap proses pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra.

e. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa untuk mengetahui tanggapan siswa secara langsung mengenai proses pembelajaran dan kendala – kendala yang dialami saat pembelajaran.

3. Pengolahan data dan penulisan laporan penelitian

(75)

57 BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Perencanaan Pembelajaran

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengurus perijinan di SMP Pangudi Luhur Moyudan, surat perijinan dapat dilihat pada

Lampiran A1. Kemudian peneliti melakukan wawancara terhadap guru, observasi terhadap pembelajaran, validasi instrumen panel pakar oleh guru dan dosen pembimbing, kemudian membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Peneliti melakukan wawancara kepada guru pada hari sabtu pada tanggal 27 april 2013 ketika guru tidak ada jadwal mengajar. Peneliti menanyakan hal – hal yang berhubungan dengan siswa – siswa kelas VII A sebagai subjek penelitian seperti kemampuan siswa dalam pelajaran matematika secara umum, tingkat ekonomi orang tua siswa, jumlah serta komposisi siswa putra dan putri, serta hal – hal lain yang berhubungan dengan subyek penelitian. Peneliti juga menanyakan KKM untuk pelajaran matematika di SMP Pangudi Luhur Moyudan.

(76)

harus dilakukan dan penelitian yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana. Dari observasi yang dilaksanakan, peneliti mengetahui bahwa siswa di kelas VII aktif dalam menanggapi pembelajaran. Kemudian peneliti membuat soal – soal latihan serta soal tes hasil belajar siswa. Kemudian tes hasil belajar siswa dikonsultasikan kepada guru pelajaran matematika dan dosen pembimbing. Validitas instrumen dilakukan dengan panel pakar oleh ibu Theresia Sri Rahayu, S. Pd. Selaku guru bidang studi matematika di SMP Pangudi Luhur Moyudan dan Bapak Dr. M. Andy Rudhito selaku dosen pembimbing peneliti dalam penyusunan skripsi. Kemudian peneliti membuat skenario pembelajaran dalam bentuk RPP sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

(77)

GeoGebra dalam membantu pemahaman materi luas dan keliling segiempat untuk siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan. Berikut ini deskripsi pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung selama empat kali pertemuan:

a. Pembelajaran pertemuan pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2013 pada jam pelajaran 1 – 2 tepatnya jam 07.00 – 08.30 WIB, untuk hari senin satu jam pelajaran selama 45 menit jika tidak ada kegiatan perwalian. Pertemuan ini dihadiri oleh 36 siswa dengan siswa yang tidak masuk adalah A2 ijin dan siswa A36 tanpa keterangan (Alpha). Peneliti dibantu dua observer yang akan membantu mengamati jalannya pembelajaran. Pada pertemuan pertama ini bertujuan untuk menjelaskan definisi dari luas dan keliling, menjelaskan hukum kekekalan luas, dan kemudian akan mengajak siswa menemukan rumus luas dan keliling persegi dan persegi panjang dengan bantuan program GeoGebra serta menggunakannya pada pemecahan masalah.

(78)

dengan luas dan keliling persegi dan persegi panjang. Siswa aktif menanyakan kesulitan mereka dalam mengerjakan soal latihan saat peneliti berkeliling. Pembelajaran diakhiri dengan menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada hari ini dan peneliti meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu luas dan keliling jajar genjang dan trapesium.

b. Pembelajaran pertemuan kedua

Pembelajaran pertemuan kedua ini berlangsung pada tanggal 7 Mei 2013 pada jam terakhir yaitu jam pelajaran 7 – 8 dan diikuti oleh 36 siswa, dengan siswa yang tidaka msuk adalah A26 ijin dan A37 tanpa keterangan (Alpha). Peneliti menyadari bahwa mengajar pada jam pelajaran 7 – 8 sangat sulit, selain jam terakhir merupakan waktu siswa kebanyakan kecapekan dan mengantuk, siswa sudah bosan, kemungkinan pemikiran mereka ingin cepat pulang sehingga mereka menjadi kurang fokus dan memberikan perhatian yang cukup terhadap pembelajaran. Namun, peneliti berusaha meskipun dengan kondisi siswa pada jam – jam terakhir seperti itu, peneliti berharap siswa dapat menerima pembelajaran yang diberikan.

Pada pembelajaran pertemuan kedua ini, peneliti masih dibantu oleh dua observer yang akan membantu mengamati berlangsungnya pembelajaran dengan memanfaatkan program

(79)

merumuskan luas dan keliling jajar genjang dan trapesium serta menggunakannya pada pemecahan masalah. Sebelum itu, peneliti mengajak siswa mengidentifikasi sifat – sifat jajar genjang dan trapesium dengan menampilkan gambar bangun tersebut dengan program GeoGebra. Peneliti mengajak siswa tanya jawab tentang sifat – sifat kedua bangun tersebut karena siswa kebanyakan menjawab secara bersama – sama sehingga menjadi terlihat gaduh. Setelah itu peneliti mengajak siswa bersama – sama merumuskan luas dan keliling jajar genjang dan trapesium dengan bantuan program GeoGebra. Selanjutnya siswa diberikan latihan soal yang ditampilkan dengan LCD atau proyektor. Kebanyakan siswa berdiskusi dengan teman sebangku, untuk mengantisipasi siswa berdiskusi hal lain diluar pembelajaran peneliti berkeliling untuk memberikan bantuan terhadap siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan latihan soal. Pembelajaran ditutup dengan pengambilan kesimpulan dan pemberian tugas pada siswa.

c. Pembelajaran pertemuan ketiga

(80)

observer yang akan membantu mengamati berlangsungnya pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra

Pembelajaran pada pertemuan ketiga ini bertujuan untuk merumuskan luas dan keliling layang – layang dan belah ketupat serta menggunakannya pada pemecahan masalah. Peneliti mengawali dengan mengajak siswa bersama – sama mengidentifikasi sifat – sifat layang – layang dan belah ketupat berdasarkan gambar bangun tersebut yang ditampilkan dengan memanfaatkan program GeoGebra, namun masih ada siswa yang belum fokus pada pembelajaran.

Kemudian peneliti mengajak siswa bersama – sama merumuskan luas dan keliling layang – layang dan belah ketupat dengan memanfaatkan program GeoGebra. Selanjutnya peneliti memberikan soal latihan yang berhubungan dengan luas dan keliling layang – layang dan belah ketupat. Pembelajaran diakhiri dengan memberikan tugas kepada siswa.

d. Pembelajaran pertemuan keempat

(81)

difokuskan untuk latihan soal – soal yang berhubungan dengan luas dan keliling segiempat. Pembelajaran dimulai dengan mengingat kembali materi yang sudah dipelajari selama 3 pertemuan yang lalu. Kemudian peneliti mengajak siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh peneliti. Siswa mengerjakan soal secara individu dan diskusi dengan teman sebangku.

Siswa terlihat aktif dalam mengerjakan soal latihan dan memberikan pertanyaan kepada peneliti jika mereka mengalami kesulitan. Kemudian peneliti meminta siswa menuliskan hasil pekerjaan mereka di papan tulis untuk kemudian dibahas bersama

– sama dengan diskusi kelas. Pembelajaran diakhiri dengan menginformasikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan dilaksanakan evaluasi sehingga peneliti meminta siswa untuk belajar. Foto – foto pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada

Lampiran C. Sebagai bukti peneliti sudah melaksanakan penelitian dapat melihat Lampiran A5 surat keterangan sudah melakukan penelitian.

B. Penyajian Data

Setelah selesai melaksanakan penelitian, peneliti mendapatkan data

– data yang selanjutnya akan dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan. Data – data tersebut adalah :

Gambar

Gambar 2.1 Persegi panjang KLMN
Gambar 2.2 Persegi panjang KLMN
Gambar 2.6 Pergeseran segitiga hijau pada jajar genjang
Gambar 2.8 Trapesium
+7

Referensi

Dokumen terkait

penggunaan alat perkakas pengukuran dan alat perkakas kontrol serta penerapannya pada praktik pemesinan. 

25 Tidak adanya pembatasan periodisasi anggota lembaga perwakilan rakyat merupakan pelanggaran. terhadap hak asasi

Negara tujuan ekspor bagi produk furniture, sampai dengan saat ini masih tertuju pada pasar tradisional yaitu Amerika Serikat, Jepang dan Eropa.. Namun demikian

Hasil validasi kelayakan media pembelajaran video tutorial pada materi pengukuran beda tinggi dengan sudut vertikal terhadap hasil belajar siswa kelas XI Geomatika

Ini membuat Chile unik dibandingkan 7 negara besar di Amerika Latin dimana Negara tersebut tidak memiliki industri kendaraan domestik dan sepenuhnya bergantung kepada impor

Pada stadium lanjut dapat berupa penurunan fungsi hepar (penimbunan besi dapat memicu terjadinya sirosis, kerusakan hepar atau kanker hati), peningkatan kadar glukosa darah

Praktik mengajar yang dimaksud adalah praktik mengajar di lapangan maupun di dalam kelas dan mengajar siswa secara langsung. Praktik mengajar dilapangan dan didalam kelas

Selain itu dengan studi ini diharapkan mendapat suatu gambaran kondisi bangunan baik segi teknik, fungsi, lingkungan, dan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk memelihara