SURVEY KECUKUPAN GIZI ATLET ATLETIK NOMOR LEMPAR PELATDA PON SUMUT KE XVIII
TAHUN 2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh : SAJALI NIM. 608310197
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadhirat Allah SWT atas segala
berkat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun
skripsi ini berjudul “ Survey Kecukupan Gizi Atlet Atletik Nomor Lempar Pelatda
PON SUMUT Ke XVIII Tahun 2012” yang diajukan untuk memenuhi sebagai
syarat memperoleh gelar sarjana Program Studi Pendidikan Jasmani Sekolah
(PJS) Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari, bahwa keberadaan skripsi ini “bagai setetes air yang
tak punya arti apa-apa, namun dalam penyelesaiannya sangat banyak mendapat
bantuan dan dorongan dari berbagi pihak. Selanjutnya penulis sadar selaku
manusia biasa tidak luput dari kesalahan. “ Tidak ada gading yang tak retak, kalau
tidak retak bukanlah gading, tidak ada manusia yang tidak punya salah kalau tidak
punya salah bukanlah manusia”. Oleh karena itu, penulis menyampaikan mohon
maaf yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang tak terhingga kepada Yth:
1. Bapak Prof. Dr.Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Unimed
2. Bapak Drs.Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu
Keolahragaan,bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku PD I,bapak Drs Mesnan,
M.Kes.AIFO selaku PD II, bapak Dr.Budi Valianto, M.Pd selaku PD III.
3. Bapak Dr.Tarsyad Nugraha,M.Kes, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
4. Bapak Drs.Suryadi Damanik, M.Kes, selaku Seketaris Jurusan
5. Bapak Drs. Sugiono, M.Pd, selaku pembibing dalam penyelesaian
skripsi.
6. Seluruh atlet atletik PPLM dan atlet Pelada PON SUMUT Tahun 2012
yang telah banyak membantu dan mendukung dalam penyelesaian
skripsi ini.
7. Teristimewa buat keluarga tercinta ayahanda Wagiran, Ibunda tercinta
Supiana, Kakanda Wagini, Abangda Kresman, Arif, dan Adinda Arman,
Narima, Minarsi serta Lusiana.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang turut
serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti
perkuliahan.
Akhirnya, segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi
amal ibadah yang diterima oleh yang maha kuasa. Penulis menyadari bahwa tak
ada tulisan yang sempurna selain Al-qur’an, untuk itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi perbikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pengetahuan
umumnya dan prestasi olahraga khususnya. Amin…Ya…Rabbal…’Alamin
Medan, Agustus 2012 Penulis
Sajali
ABSTRAK
SAJALI . Survey Kecukupan Gizi Atlet Atletik Nomor Lempar Pelatda PON SUMUT Ke XVIII Tahun 2012.
Pembimbing : Drs. Sugiono, M.Pd
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan. UNIMED. 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecukupan gizi yang dikonsumsi atlet atletik lempar pelatda PON SUMUT ke-XVIII tahun 2012.
Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan
persentase. Jumlah orang coba 3 orang yang diperoleh dengan tehnik sampel total.
Penelitian dilaksanakan selama 1 minggu dengan 2 kali pertemuan.
Instrumen yang dipakai untuk mengetahui kecukupan kalori atlet pelatda
PON Sumut adalah timbangan berat badan, alat tulis, dan format cekhlis. Hasil
survey dari 3 orang sempel memiliki kebutuhan kalori perhari dengan rentang
6000 s/d 8000 kalori perhari, dengan rata-rata = 7434,1 kalori perhari dan nilai
asupan kalori dengan rentang 6000 s/d 8000 kalori perhari dan rata-rata kalori =
7244,4 kalori. Hasil perbandingan nilai asupan kalori dengan standart penafsiran
nilai kalori untuk nomor lempar cabang olahraga atletik terdapat 2 orang yang
asupan kalorinya mencukupi dengan rata-rata = 74350,5 kalori dan 1 orang yang
kalorinya tidak mencukupi dengan asupan kalori = 6.862,3 kalori. Maka
dipersentasekan berdasarkan jumlah atlet yang asupannya mencukupi P=F/N x
100% , 2/3 x 100% = 66,6% dan persentase dari jumlah atlet yang nilai asupannya
tidak mencukupi yaitu 1/3 x 100% = 33,3%. Dengan membandingkan kedua hasil
persentase disimpulkan bahwa asupan kalori Atlet Atletik Nomor Lempar Pelatda
PON SUMUT ke- XVIII Di Medan Tahun 2012 mencukupi dengan standart
penafsiran nilai kalori atlet nomor lempar cabang atletik. Pada nomor lontar
matril dan lempar cakram asupan kalorinya mencukupi, pada nomor tolak peluru
E. Teknik Analisis Data ... 36
BAB IV HASIL PEMBAHASAN ... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47
DAFTAR PUSTAKA ... 48
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Kebutuhan Dan Asupan Kalori Perhari Atlet Atletik Nomor Lempar Pelatda
Pon Sumut Ke XVIII ... 38
2. Penafsiran Nilai Kebutuahan Energi Perhari pada Nomor Lempar Atlet
ateltik Kolori ... 39
3. Hasil Perhitungan Nilai Kebutuhan Kalori Dan Asupan Kalori Atlet Aletik
Nomor Lempar Pelatda PON SUMUT Ke XVIII ... 40
4. Kebutuhan Perhari Atlet Atletik Nomor Lempar Pelatda PON SUMUT Ke
XVII ... 40
5. Daftar Atlet Atletik Nomor Lempar Pelatda PON SUMUT Ke XVIII Di
Medan Yang Asupan Kalorinya Mencukup ... 41
6. Daftar Atlet Aletik Nomor Lempar Pelatda PON SUMUT Ke XVIII Di
Medan Yang Asupan Kalorinya Tidak Mencukupi ... 41
7. Persentase Proporsi Makan Masing-Mising Atlet ... 42
8. Persentase Proporsi Makanan Total Asupan Kalori ... 43
9. Formulir Tes Atlet Atletik Nomor Lempar Pelatda PON SUMUT Ke-XVII
Di Medan Tahun 2012 ... 49
10.Hasil Perhitungan Kecukupn Kalori Perhari Atlet Atletik Nomor Lempar
DAFTAR GAMBAR
1. Peneliti Sedang Memberikan Pengarahan Pada Sampel ... 54
2. Peneliti Sedang Membagikan Format Cekhlis ... 54
3. Sampel Sedang Mengisi Format Cekhlis ... 55
4. Peneliti Sedang Mengambil Format Cekhlis Yang telah Diisi ... 55
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Perhitungan Nilai BMR Dan Nilai Asupan Kalori Atlet Atletikl Nomor
lempar Pelatda PON SUMUT Ke XVIII Di Medan Tahun 2012. ... 51
2. Format Observasi Cekhlis ... 57
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Gizi atau makanan diperlukan manusia untuk pemeliharaan tubuh
termasuk pertumbuhan dan pergantian jaringan yang rusak akibat aktivitas kerja
atau kegiatan fisik. Kebutuhan akan zat gizi mutlak bagi tubuh agar dapat
melakukan fungsinya. Tubuh memerlukan zat-zat gizi yang diperoleh dari
makanan sehari-hari. Dari makanan itulah tubuh manusia memperoleh zat yang
diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Gizi diartikan sebagai suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses
pencernaan, penyerapan,transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat gizi untuk mempetahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ
tubuh untuk menghasilkan tenaga (Energi) (Irianto, 2006 : 2). Oleh karena itu
guna memenuhi gizi tubuh diperlukan pengetahuan dasar dalam makanan yang
mencakup : pengetahuan tentang gizi, sumber-sumber bahan makanan,
pengolahan makanan dan kegunaan makanan dalam tubuh kita (Suryadi, 2007 :
3).
Bagi olahragawan karena aktivitasnya lebih berat dari orang yang bukan
olahragawan, maka porsi makanannya harus lebih besar disesuaikan dengan
cabang olahraganya (Ringan, Sedang, atau Berat) (Suryadi, 2007 : 4). Keadaan
gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka waktu
2
seseorang. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh
cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien.
Kebutuhan energi yang diperlukan setiap orang berbeda-beda tergantung
pada berbagai faktor, antara lain umur, jenis kelamin, berat dan tinggi badan serta
berat atau ringannya aktivitas sehari-hari. Kebutuhan energi total orang dewasa
diperlukan untuk : (1) Metabolisme basal, (2) Aktivitas fisik, dan efek makanan
atau pengaruh dinamik khusus (Specific Dynamic Action/SDA). Kebutuhan
energi terbesar pada umumnya diperlukan untuk metabolisme basal. (Almatsier,
2004 : 136).
Dalam pembinaan olahragawan beban kegiatan fisik dan lama untuk tiap
cabang olahraga tidak sama. Berdasarkan alasan tersebut di atas dapat dikatakan
bahwa makanan (zat gizi) atau kebutuhan energi setiap cabang olahraganya
berbeda-beda. Cara penggunaan energi oleh tubuh juga berbeda. Pada cabang
olahraga tolak peluru, lempar cakram dan lempar lembing atau loncat tinggi,
tubuh menggunakan sejumlah besar energi dalam waktu singkat. Sebaliknya pada
jenis olahraga yang tergolong long duration, pemakaian energi untuk jangka
waktu lama (Serta, 2009 : 18).
Saat ini dalam program pelatda PON Ke XVIII, pada cabang atletik
Sumut membina 11 orang atlet berprestasi dan berbakat, terdiri dari 9 atlet putra
dan 2 atlet putri. Jumlah atlet yang terpilih berdasarkan surat Keputusan PB. PASI
Nomor : 22/PB.PASI/St.M/XII/2012. Dari 11 atlet tersebut terdapat 4 atlet
lempar, keempat atlet lempar adalah putra. Dari atlet atletik pelatda PON
keempat atlet lempar ini sudah cukup banyak meraih prestasi olahraga di event
3
diberikan oleh atlet lempar ini. Terlebih lagi sumut mengharapkan seluruh atlet
dapat menyumbangkan mendali pada PON ke XVIII Riau nantinya.
Program pelatda atletik PON ke XVIII sudah dimulai sejak awal Februari
2012, atlet lempar yang terjaring adalah hasil dari kejuaran Porwil dan Kejurnas
yang lolos dalam kualifikasi PON. Keseluruhan dari mereka berjumlah 4 orang.
Atlet lempar pelatda PON berlatih di Stadion Unimed setiap harinya hanya pada
sore hari dalam lama latihan 3 jam dalam satu hari. Latihan dimulai dari pukul
15.00 wib sampai dengan selesai. Khusus pada hari minggu latihan dimulai pagi
hari dimulai pukul 07.00 wib s/d selesai, saat ini program pelatda PON sudah
memasuki tahap akhir menjelang pertandingan dengan kata lain sudah tahap
pelatda 100%. Pada tahap ini seluruh atlet sudah masuk dalam asrama.
Berdasarkan pengamatan di lapangan pihak asrama menyediakan menu
makanan bagi atlet pelatda PON, namun makanan yang disediakan oleh pihak
asrama rata-rata adalah sama menunya meskipun cabang olahraga yang diikuti
berbeda. Selama makan atlet lempar pelatda PON juga tidak ada pengawasan dari
pelatih atau ahli gizi sehingga kemungkinan ketidak sesuaian kebutuhan gizi atlet
sangat besar kemungkinan terjadi. Ditinjau dari selera makanan para atlet lempar
pelatda PON juga memiliki selerah yang berbeda-beda dengan menu yang
disajikan. Bagi atlet yang tidak selera dengan menu yang disajikan tentu akan
mengakibatkan kebutuhan gizinya tidak terpenuhi.
Aktivitas fisik yang dilakukan atlet lempar pelatda PON sehari – harinya
termasuk dalam kategori olahraga sedang, namun program latihan yang atlet
lakukan termasuk kedalam program latihan berat dan membutuhkan asupan energi
4
bahwa energi berasal dari makanan dan makanan (kalori) berpengaruh kepada
kualitas latihan optimal untuk menunjang pencapaian prestasi olahraga yang
maksimal.
Secara fisiologis jelas bahwa untuk aktifitas tubuh, manusia memerlukan
sejumlah energi. Energi tersebut diperoleh dari sejumlah makanan yang
mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam beraktifitas. Demikian
juga penyedian makanan yang cukup dan memenuhi zat gizi yang seimbang bagi
seorang atlet akan sangat menunjang kondisi fisik yang prima, berdasarkan uraian
di atas, peneliti memfokuskan penelitan tentan kebutuhan gizi atlet atletik nomor
lempar pelada PON ke XVIII tahun 2012.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapatlah dibuat suatu
gambaran tentang permasalahan yang diahadapi. Permasalahan yang diidentifikasi
adalah sebagai berikut : Bagaimana kecukupan gizi atlet atletik nomor lempar
pelatda PON SUMUT ke XVIII tahun 2012 apakah sudah memenuhi standart gizi
olahragawan. Bagaimana keadaan gizi dan status gizi atlet atletik nomor lempar
5 C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari masalah lebih meluas dan interprestasi yang berbeda,
maka diperlukan pembatasan masalah dan masalah dibatasi menjadi kecukupan
gizi pada atlet atletik nomor lempar pelatda PON SUMUT ke XVIII tahun 2012.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti
adalah:
1. Apakah kecukupan gizi atlet atletik nomor lempar pelatda PON
SUMUT ke XVIII tahun 2012 sudah memenuhi standart gizi olahraga.
E. Tujuan Penelitian
Penentuan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat mendasar
sehingga kegiatan penelitian dilakukan akan lebih terarah dan akan memberikan
gambaran terhadap penelitian yang akan dilakukan. Adapun tujuan dari penelitian
yang dilaksanakan adalah:
1. Mengetahui tingkat kecukupan gizi yang dikonsumsi atlet atletik
6 F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Agar atlet dapat melengkapi kebutuhan gizinya.
2. Sebagai bahan masukan bagi Pengurus Pelatda PON atletik.
3. Agar masyarakat olahraga menyadari bahwa kecukupan gizi yang baik
penting untuk mendukung peningkatan prestasi.
4. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pikiran bagi jurusan, fakultas,
dan perpustakaan fakultas ilmu keolahragaan Universitas Negeri
50 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Tingkat kecukupan gizi Atlet Atletik Nomor Lempar Pelatda PON
SUMUT Ke XVIII Di Medan Mencukupi (66,6%).
B. Saran
1. Kepada atlet nomor lempar diharapkan memahami akan kebutuhan
gizinya dan memahami akan kebutuhan tentang kecukupan gizi seorang
atlet lempar.
2. Kepada para pelatih agar selalu memberikan informasi dan pengawasan
tentang kecukupan gizi atletnya.
3. Agar pengurus dapat memberikan pengawasan yang mengulas masalah
kecukupan gizi atlet.
4. Disarankan bagi atlet yang nilai kalorinya tidak mencukupi agar segera
mencukupinya, dan bagi atlet yang nilai kalorinya sudah mencukupi agar
tetap mempertahankan nilai kalorinya.
5. Agar lebih baik diharapkan nilai kalori yang dikonsumsi atlet
mengandung proporsi menu makanan yang seimbang.
51
DAFTAR PUSTAKA
Achadi Endang L. (2000). Gizi Dan Kesehatan Masyarakat (Edisi revisi). Depok PT. Raja Gravindo Persada.
Almatsier Sunita, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama
Bowers,L. Fox, 1992. Sports Physiology. Wm.C. Brown Publishers. United States of America
Djoko, 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yokyakarta, Andi Yokyakarta
Drs. Nadisah dkk (1997). Manusia dan Olahraga .Bandung. Bahan kuliah Olahraga ITB dan FPOK/IKIP.
Guthrie, Mark (1953). Sukses Melatih Atletik. Yogyakarta. Universitas Wisconsin di La Crosse.
http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-gizi-seimbang-pada-manusia-zat-tenaga-pengatur-pembangun
http://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2012/06/01/protein/
Rachmat Asmuni, 1979. Gizi Olahraga. Departemen Dikbud. Jakarta
Soedarmo dan A. Djaeni, 1977. Ilmu Gizi. Dian Rakyat. Jakarta
Suyadi, 2006. Gizi Olahraga. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Medan
Tim Penyusun (1993). Pedoman Pengaturan Makanan Atlet. Jakarta, DEPKES RI
Tim Penyusu. (2007), Pedoman Penulisan Skripsi FIK UNIMED. Medan, FIK UNIMED
U.Jonath. (1988). Atletik 2- Lempar dan Lomba Ganda. Jakarta